1. WACANA DESKRIPSI
Oleh : Dwi Ery Riswanti (120210402001)
SIKON JALAN JAWA
Pagi itu aku berangkat menuju kampusku yang terletak di jalan kalimantan no.3,
melewati jalan yang tak asing lagi. Jalan itu adalah jalan jawa. Jalan yang umumnya dilewati
oleh mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri yakni Universitas
Jember. Disepanjang jalan menuju kampus, aku melihat banyak warung yang menjual
beragam makanan. Lalapan ayam krispi, ikan lele, ikan wader, jamur, nasi goreng, tahu telor,
dan banyak makanan yang disediakan oleh penjual makanan di sana. Banyaknya warung
disepanjag jalan jawa itu mengakibatkan motor pembeli di parkir sembarangan. Selain itu,
tidak sedikit pengemis dan pengamen yang leluasa berkeliaran.
Sore hari, jalan jawa juga tetap ramai dipenuhi oleh pengguna jalan. Meski musim
hujan seperti saat ini, banyak juga orang yang rela bajunya basah terkena air hujan hanya
karena antri membeli makanan di warung yang berjejer seanjang jalan jawa. Selain
mahasiswa, pedagang, dan anak sekolah, jalan jawa juga menjadi jalur yang dilewati oleh
para sopir beserta angkutan kota yang dikendarainya. Apalagi ketika hujan datang, jalan jawa
seperti sungai yang diterpa luapan air dari got. Sehingga mengakibatkan banyak kendaraan
mati. Banjir tersebut disebabkan kurang besarnya penampungan air hujan dan pembuangan
sampah sembarangan, juga kurangnya tempat sampah di sepanjang jalan di bandingkan
penguna jalan jawa.
Sudah menjadi ciri khas tersendiri di jalan jawa terjadi banjir, macet, ataupun ada
pengguna jalan yang menyebrang sembarangan. Terkadang juga ku temui pengguna jalan
yang tidak menoleh ke belakang saat akan menyebrang, sehingga seringkali terjadi
kecelakaan. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, perlu di galakkan kiat-kiat ketertiban lalulitas
agar kesadaran dalam berkemudi dapat dimiliki oleh setiap orang.