Download Modul Ajar, Perangkat Ajar, Modul Proyek Mata Pelajaran Biologi Kelas XI SMA/MA Kurikulum Merdeka tahun pembuatan 2023.
A.INFORMASI UMUM
1.Identitas Sekolah
a.Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar;
b.Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA);
c.Kelas; dan
d.Alokasi waktu
2.Kompetensi Awal
3.Profil Pelajar Pancasila
4.Sarana dan Prasarana
Materi :
Media :
Alat dan Bahan
Sumber :
5.Target Peserta Didik
a.Peserta didik reguler/tipikal: umum
b.Peserta didik dengan kesulitan belajar
c.Peserta didik dengan pencapaian tinggi
6.Model Pembelajaran yang digunakan
-Model pembelajaran yang digunakan model problem based learning dan project based learning,
-Pembelajaran tatap muka
-PJJ Daring
B.Komponen Inti
1.Tujuan Pembelajaran
2.Pemahaman Bermakna
3.Pertanyaan Pemantik
4.Kegiatan Pembelajaran
Langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup berbasis metode pembelajaran aktif.
5.Asesmen
a.Diagnostik
b.Formatif
c.Sumatif.
6.Kegiatan Tindak Lanjut (Pengayaan dan Remidial)
Pengayaan
Remedial
Interaksi Guru dan Orang Tua
C.Lampiran
1.Lembar Kerja Peserta Didik
2.Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
3.Glosarium
4.Daftar Pustaka
Lingkup Materi:
Bab 6 Mobilitas pada Manusia
Struktur dan Fungsi pada Sistem Saraf;
Struktur, Fungsi, dan Kelainan serta Gangguan pada Sistem Gerak;
Fenomena dan Keterkaitan Sistem Saraf dengan Sistem Gerak Manusia
www.divapendidikan.com
Modul Ajar Biologi XI SMA Tahun 2023-2024 Kurikulum Merdeka Terbaru dan Lengkap
1. MODUL AJAR
BIOLOGI XI
Bab 6 Mobilitas pada Manusia
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun :
Satuan Pendidikan :
Kelas/Fase : XI/F
Mata Pelajaran : Biologi
Prediksi Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 2023
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik diharapkan telah memahami:
1. Memahami struktur dan fungsi sistem saraf manusia, seperti otak, sumsum tulang
belakang, saraf perifer, dan neurotransmiter.
2. Mengetahui struktur dan fungsi sistem gerak manusia, seperti otot, tulang, dan sendi.
3. Memahami mekanisme pengaturan gerakan tubuh oleh sistem saraf, seperti refleks,
koordinasi, dan keseimbangan.
4. Mengetahui jenis-jenis kelainan dan gangguan pada sistem saraf dan sistem gerak
manusia, seperti kelumpuhan, stroke, penyakit Parkinson, dan osteoporosis.
5. Mengetahui keterkaitan antara sistem saraf dan sistem gerak dalam mengatur
gerakan tubuh manusia, seperti gerakan refleks, gerakan sukarela, dan gerakan
terkait dengan emosi dan motivasi.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Profil Pelajar Pancasila yang digunakan dalam Bab 6 adalah beriman, bernalar kritis,
mandiri.
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Buku teks dan referensi terkait materi pembelajaran.
2. Presentasi slide atau video yang menjelaskan struktur dan fungsi sistem saraf dan
sistem gerak manusia.
3. Model 3D atau gambaran visual yang menunjukkan struktur tubuh manusia, seperti
otak, tulang, dan otot.
4. Papan tulis atau whiteboard untuk menulis dan menggambar diagram struktur tubuh
manusia.
5. Alat-alat laboratorium atau alat-alat demonstrasi, seperti stetoskop, palu refleks, dan
jangkar tendon.
6. Komputer atau laptop untuk melakukan simulasi atau visualisasi interaktif terkait
materi pembelajaran.
7. Modul pembelajaran interaktif atau permainan pembelajaran yang dapat diakses
secara online.
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
2. 8. Akses internet untuk mencari referensi tambahan dan melakukan diskusi atau tanya
jawab dengan guru atau teman sekelas.
E. TARGET PESERTA DIDIK
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL), Mix Method Luring dan Daring:
1. Identifikasi topik proyek
Pilih topik proyek yang terkait dengan Bab 6 Mobilitas pada Manusia, seperti struktur
dan fungsi sistem saraf atau sistem gerak manusia.
2. Pembagian kelompok dan pengembangan pertanyaan
Buat kelompok-kelompok kecil dari peserta didik dan minta mereka untuk
mengembangkan pertanyaan yang terkait dengan topik proyek.
3. Penugasan riset
Minta setiap kelompok untuk melakukan riset tentang topik proyek yang mereka pilih.
Peserta didik dapat mencari informasi dari berbagai sumber, seperti buku teks, artikel
ilmiah, atau video.
4. Pengembangan rencana proyek
Minta kelompok untuk mengembangkan rencana proyek mereka, termasuk sasaran,
tujuan, dan metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan proyek.
5. Pelaksanaan proyek
Minta kelompok untuk mulai mengerjakan proyek mereka. Dalam hal ini, peserta
didik dapat melakukan eksperimen, membuat presentasi, atau mengembangkan
produk terkait topik proyek.
6. Presentasi hasil proyek
Minta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil proyek mereka. Presentasi
dapat dilakukan secara luring atau daring, tergantung pada kondisi pembelajaran
saat itu.
7. Evaluasi proyek
Evaluasi dapat dilakukan oleh guru atau oleh peserta didik sendiri dengan
menggunakan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Evaluasi ini dapat
membantu peserta didik untuk memperbaiki kemampuan mereka dalam Bab 6
Mobilitas pada Manusia.
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharap mampu
1. Memahami struktur dan fungsi sistem saraf manusia dan bagaimana sistem saraf
berperan dalam mengontrol gerakan tubuh secara keseluruhan dengan
mengintegrasikan informasi dari berbagai organ dan jaringan dalam tubuh
(bernalarkritis).
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
3. 2. Menjelaskan struktur dan fungsi sistem gerak manusia, termasuk jenis-jenis gerakan,
jenis-jenis otot, dan keterkaitan antara sistem saraf dan sistem gerak (beriman).
3. Menjelaskan kelainan serta gangguan pada sistem gerak manusia, seperti
kelumpuhan dan kejang otot, dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari (mandiri).
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Bab 6 membahas tentang Mobilitas pada Manusia, yang mencakup Sistem Saraf, Sistem
Gerak, dan keterkaitannya. Sistem Saraf berfungsi untuk mengirimkan pesan-pesan dari
otak ke seluruh bagian tubuh untuk mengontrol gerakan dan aktivitas tubuh. Sementara itu,
Sistem Gerak terdiri dari otot, tulang, dan sendi, yang bekerja sama untuk menghasilkan
gerakan tubuh.
Dalam pemahaman bermakna, kita bisa menyimpulkan bahwa Sistem Saraf dan Sistem
Gerak adalah dua sistem yang saling terkait dan bekerja sama untuk menghasilkan gerakan
tubuh manusia. Proses ini juga membutuhkan koordinasi antara otak dan otot untuk
mencapai gerakan yang diinginkan. Dalam konteks nilai pancasila, pemahaman ini
menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki sistem tubuh
yang kompleks dan terintegrasi dengan baik, serta membutuhkan kerja sama dan
kebersamaan untuk mencapai tujuan gerakan yang diinginkan.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa saja aktivitas fisik yang sering kamu lakukan sehari-hari?
2. Bagaimana sistem saraf membantu gerakan tubuh kamu?
3. Apa yang terjadi pada sistem gerak jika terdapat gangguan pada sistem saraf?
4. Bagaimana kamu bisa menjaga kesehatan sistem gerak kamu?
5. Bagaimana kegiatan olahraga dapat membantu menjaga kesehatan sistem saraf dan
sistem gerak kamu?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1 Aktivitas 6.1
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Tanyakan kepada peserta didik apakah mereka pernah merasakan sakit
yang disebabkan oleh saraf kejepit.
● Motivasi: Berikan contoh tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan
saraf-saraf dalam tubuh, serta kaitannya dengan kemampuan bergerak dan
melakukan aktivitas sehari-hari.
● Pemantik: Tayangkan gambar atau foto tentang bagian-bagian dalam tubuh manusia
yang terkait dengan saraf dan gerakan.
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
4. Kegiatan Inti:
1. Penjelasan tentang saraf kejepit: mengapa dan bagaimana terjadi, serta gejala yang
muncul.
2. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik tentang saraf kejepit yang pernah
mereka alami, jika ada.
3. Pembagian tugas pengamatan dan analisis video "saraf kejepit / saraf terjepit" yang
sudah ditonton sebelumnya.
4. Penerapan praktis: peserta didik praktek melakukan gerakan-gerakan yang
bermanfaat untuk mencegah saraf kejepit, seperti melakukan peregangan
(stretching) dan olahraga ringan.
5. Evaluasi: tes pemahaman tentang materi dan tugas praktik yang telah diberikan.
Opsi pembelajaran:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan memberikan contoh visual seperti
gambar dan video, dan memberikan penjelasan secara bertahap dan detail.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan untuk
menghasilkan presentasi atau artikel yang lebih mendalam tentang pencegahan saraf
kejepit.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh
dan saraf, serta mampu menerapkan praktek pencegahan saraf kejepit.
Berikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan memberi umpan balik
tentang kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk senantiasa menjaga kesehatan tubuh, menghindari
posisi dan gerakan yang dapat menyebabkan saraf kejepit, serta berkonsultasi
dengan dokter atau ahli terkait jika mengalami gejala saraf kejepit yang serius.
Pertemuan ke-2 Aktivitas 6.2
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Tanyakan kepada peserta didik apa yang sudah mereka ketahui tentang
otak dan sumsum tulang belakang.
● Motivasi: Berikan contoh tentang betapa pentingnya otak dan sumsum tulang
belakang dalam mengontrol berbagai fungsi tubuh.
● Pemantik: Tayangkan gambar atau video tentang bagian-bagian dalam otak dan
sumsum tulang belakang.
Kegiatan Inti:
1. Penjelasan tentang fungsi otak dan sumsum tulang belakang dalam sistem saraf,
termasuk menghubungkan sinyal-sinyal dari sel-sel saraf dan mengendalikan
gerakan tubuh.
2. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik tentang penggunaan otak dan
sumsum tulang belakang dalam aktivitas sehari-hari.
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
5. 3. Pengamatan langsung pada otak dan sumsum tulang belakang yang ada di
laboratorium biologi, dengan bertanya-tanya mengenai bentuk dan fungsinya.
4. Penerapan praktis: peserta didik melakukan simulasi fungsi otak dan sumsum tulang
belakang dalam beberapa situasi yang berbeda, misalnya mengangkat atau
mengepalkan tangan.
5. Evaluasi: tes pemahaman tentang materi dan observasi yang telah dilakukan.
Opsi pembelajaran diferensiasi:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan memberikan contoh visual seperti
gambar dan video, serta memberikan penjelasan secara bertahap dan detail.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan untuk
melakukan penelitian lebih mendalam tentang aspek tertentu dari otak dan sumsum tulang
belakang dalam sistem saraf.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami pentingnya otak dan sumsum tulang
belakang dalam mengontrol fungsi tubuh dan mengenal bentuk dan fungsi organ
tersebut.
Berikan kesempatan untuk melakukan refleksi dan memberi umpan balik tentang
kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk senantiasa menjaga kesehatan
Pertemuan ke-3 Aktivitas 6.3
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Tanyakan kepada peserta didik apa yang sudah mereka ketahui tentang
otak dan neuron.
● Motivasi: Berikan contoh tentang betapa pentingnya otak dan neuron dalam
mengatur fungsi tubuh dan pikiran kita.
● Pemantik: Tunjukkan video atau gambar tentang otak dan neuron, lalu ajak peserta
didik untuk bertanya mengenai aspek-aspek yang menarik perhatian mereka.
Kegiatan Inti:
1. Penjelasan tentang struktur dan fungsi otak serta neuron sebagai bagian dari sistem
saraf.
2. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik mengenai kegunaan otak dan neuron
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Observasi simulasi virtual laboratorium tentang bagian-bagian luar dan dalam otak,
serta aktivitas neuron di otak. Ajak peserta didik untuk bertanya dan mencatat hal-hal
yang menarik perhatian mereka.
4. Penerapan praktis: Peserta didik bekerja dalam kelompok kecil untuk merancang
eksperimen tentang aktivitas neuron di otak, misalnya dengan menggunakan
teknologi EEG (Elektroensefalogram).
5. Evaluasi: Tes pemahaman tentang materi dan hasil eksperimen yang telah
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
6. dilakukan.
Opsi pembelajaran diferensiasi untuk peserta didik yang kesulitan belajar dan pencapaian
tinggi:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan memberikan contoh visual seperti
gambar dan video, serta memberikan penjelasan secara bertahap dan detail.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan untuk
melakukan penelitian lebih mendalam mengenai fungsi otak dan neuron, serta presentasi
hasilnya kepada kelas.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami betapa pentingnya otak dan neuron
dalam mengatur fungsi tubuh dan pikiran, serta keterkaitannya dengan sistem saraf.
Berikan kesempatan untuk melakukan refleksi dan memberi umpan balik tentang
kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk senantiasa menjaga kesehatan otak dan sistem saraf
mereka dengan pola hidup sehat dan penanganan yang tepat jika mengalami
gangguan saraf atau neurologis.
Pertemuan ke-4 Aktivitas 6.4
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Tanyakan kepada peserta didik apakah mereka pernah mendengar
tentang tremor atau mengenal orang yang mengalami tremor.
● Motivasi: Berikan contoh betapa mengganggunya tremor dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
● Pemantik: Tampilkan video atau gambar tentang seseorang yang mengalami tremor
dan ajak peserta didik untuk bertanya tentang kondisi tersebut.
Kegiatan Inti:
1. Penjelasan tentang tremor sebagai kelainan pada sistem gerak, termasuk penyebab
dan gejala-gejalanya.
2. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik tentang kelainan sistem gerak dan
cara mengatasi masalah yang terkait.
3. Penjelasan tentang alternatif pencegahan tremor, seperti menjaga kesehatan otak
dan sistem saraf, menghindari faktor pemicu, atau melakukan olahraga yang dapat
meningkatkan keseimbangan dan koordinasi gerakan.
4. Penjelasan tentang solusi penyembuhan tremor, seperti terapi fisik atau pengobatan
medis seperti obat-obatan dan operasi.
5. Praktik: Peserta didik melakukan simulasi dengan menggunakan sarana yang
disediakan, seperti mencoba menulis atau menggambar dengan mengenakan
sarung tangan yang gemetar atau memegang benda kecil dengan jari yang gemetar.
Opsi pembelajaran diferensiasi untuk peserta didik yang kesulitan belajar dan pencapaian
tinggi:
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
7. Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan penggunaan visual kontekstual
dalam penjelasan, seperti menggunakan diagram atau skema tentang sistem gerak.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan untuk
meneliti lebih lanjut tentang tremor, penyebab, solusi, dan pengobatannya, lalu membagikan
hasil penelitiannya dalam bentuk presentasi.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami penyebab dan solusi untuk tremor, serta
menghargai orang-orang yang mengalaminya.
Berikan waktu untuk refleksi dan diskusi tentang kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
Ajak peserta didik untuk mencatat tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan
otak dan sistem gerak mereka.
Pertemuan ke-5 Aktivitas 6.5
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Ajak peserta didik untuk membagikan pengalaman mereka atau orang
terdekat yang pernah mengalami kondisi tidak sadar atau kehilangan ingatan.
● Motivasi: Berikan contoh kasus Andi dalam teks di atas dan tanyakan kepada
peserta didik mengenai peran otak dalam kesadaran dan memori jangka panjang.
● Pemantik: Tampilkan gambar atau video tentang otak dan bagaimana otak bekerja
untuk mengatur fungsi tubuh serta pengalaman kesadaran.
Kegiatan Inti:
1. Penjelasan tentang otak sebagai pusat kendali tubuh dan peran otak dalam
mengatur kesadaran, memori jangka panjang, dan fungsi sensorik serta motorik.
2. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik mengenai kehilangan ingatan,
kehilangan kesadaran, atau kondisi lain yang berkaitan dengan otak dan fungsi
sistem saraf.
3. Observasi simulasi tentang aktivitas otak saat seseorang sadar penuh, kehilangan
kesadaran, atau mengalami amnesia.
4. Latihan visualisasi dan refleksi tentang bagaimana peserta didik menyadari diri
mereka, mengakses memori, dan mengendalikan gerakan tubuh.
5. Penerapan praktis: Peserta didik diharapkan dapat membuat mind map tentang
fungsi dan aspek-aspek otak atau membuat sketsa tentang aktivitas otak saat
mengalami amnesia atau kehilangan kesadaran.
Opsi pembelajaran diferensiasi untuk peserta didik yang kesulitan belajar dan pencapaian
tinggi:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan memberikan penjelasan singkat
dan mudah dimengerti, serta terlibat dalam diskusi dan observasi visual tentang aktivitas
otak.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan untuk
meneliti lebih lanjut tentang otak, bagaimana otak mengendalikan tubuh, dan teknologi
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
8. terbaru untuk mempelajari otak.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami peran otak dalam kesadaran, memori
jangka panjang, dan fungsi tubuh serta memiliki kesadaran akan pentingnya
menjaga kesehatan otak.
Ajak peserta didik untuk menyampaikan refleksi dan pengalaman mereka selama
kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kesehatan otak dan sistem saraf
mereka dengan menjaga pola hidup sehat, aktif bergerak dan menghindari faktor
pemicu.
Pertemuan ke-6 Aktivitas 6.6
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Ajak peserta didik untuk berdiskusi mengenai apa yang mereka ketahui
tentang sel saraf.
● Motivasi: Berikan contoh betapa pentingnya sel saraf dalam melakukan pergerakan
dan kaitannya dengan sistem saraf manusia. Tampilkan contoh video atau gambar
yang menunjukkan bagaimana sel saraf bekerja dalam sistem saraf manusia.
● Pemantik: Berikan tautan untuk melakukan simulasi virtual laboratorium tentang sel
saraf.
Kegiatan Inti:
1. Penjelasan tentang sel saraf, strukturnya, dan bagian-bagiannya yang terlibat dalam
pergerakan.
2. Observasi dan simulasi melalui tautan yang telah diberikan, peserta didik diharapkan
dapat memahami lebih dalam tentang bagian-bagian sel saraf yang terlibat dalam
pergerakan.
3. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik tentang bagaimana sel saraf bekerja
dalam tubuh manusia, dengan fokus pada pergerakan.
4. Penerapan praktis dengan membuat gambar atau sketsa sel saraf dan
bagian-bagiannya yang terlibat dalam pergerakan.
5. Latihan diskusi dan penyampaian hasil pada kelompok dengan menjelaskan gambar
atau sketsa yang telah dibuat.
Opsi pembelajaran diferensiasi untuk peserta didik yang kesulitan belajar dan pencapaian
tinggi:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan menggunakan gambar yang lebih
sederhana dan menjelaskan dengan penjelasan singkat dan mudah dimengerti.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan
dengan mencari informasi lebih lanjut mengenai sel saraf, bagian-bagiannya, dan fungsi
dalam tubuh manusia serta menyampaikan hasil penelitiannya.
Kegiatan Penutup:
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
9. Peserta didik diharapkan dapat memahami tentang sel saraf dan bagian-bagiannya
yang terlibat dalam pergerakan, serta kaitannya dengan sistem saraf manusia.
Ajak peserta didik untuk menyampaikan refleksi dan pengalaman mereka selama
kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kesehatan sistem saraf mereka dengan
menjaga pola hidup sehat dan aktif bergerak.
Pertemuan ke-7 Aktivitas 6.7
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Tanyakan apa yang peserta didik ketahui tentang neuroisiologi dan
pemrosesan informasi dalam sistem saraf manusia.
● Motivasi: Berikan contoh kasus sederhana mengenai bagaimana sistem saraf
manusia bekerja dalam pemrosesan informasi yang diperoleh dari lingkungan
sekitar.
● Pemantik: Tunjukkan video atau gambar simulasi tentang proses neuroisiologi dan
pemrosesan informasi pada otak manusia.
Kegiatan Inti:
1. Penjelasan lengkap tentang proses neuroisiologi dan bagian-bagian dalam sistem
saraf manusia yang terlibat dalam pemrosesan informasi.
2. Simulasi virtual menggunakan tautan yang telah diberikan untuk memperlihatkan
peserta didik bagaimana proses neuroisiologi dan pemrosesan informasi
berlangsung dalam otak manusia.
3. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik mengenai proses neuroisiologi dan
pemrosesan informasi serta bagaimana hal ini terkait dengan kehidupan sehari-hari.
4. Penerapan praktis dengan membuat skema sederhana tentang proses neuroisiologi
dan pemrosesan informasi pada sistem saraf manusia.
5. Latihan diskusi dan presentasi untuk menyampaikan hasil pembelajaran dengan cara
menjelaskan skema yang telah dibuat secara sistematis.
Opsi pembelajaran diferensiasi untuk peserta didik yang kesulitan belajar dan pencapaian
tinggi:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan memberikan penjelasan singkat
dan mudah dimengerti, serta terlibat dalam diskusi dan observasi visual tentang proses
neuroisiologi dan pemrosesan informasi dalam otak manusia.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan
dengan mencari informasi lebih lanjut tentang neuroisiologi dan pemrosesan informasi serta
bagaimana hal ini terkait dengan perkembangan teknologi saat ini, serta menyampaikan
hasil penelitiannya.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami proses neuroisiologi dan pemrosesan
informasi dalam sistem saraf manusia serta praktik yang terkait dengan menjaga
kesehatan sistem saraf mereka.
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
10. Ajak peserta didik untuk menyampaikan refleksi dan pengalaman mereka selama
kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kesehatan sistem saraf mereka dengan
menjaga pola hidup sehat, menghindari faktor pemicu, dan meningkatkan kesadaran
akan lingkungan sekitar.
Pertemuan ke-8 Aktivitas 6.8
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Tanyakan apa yang peserta didik ketahui tentang potensial aksi, sinapsis,
dan anestetik.
● Motivasi: Berikan contoh kasus sederhana mengenai bagaimana berbagai jenis
anestetik dapat mencegah nyeri pada pasien.
● Pemantik: Tampilkan video atau gambar yang menjelaskan tentang proses
penjalaran impuls dalam sistem saraf dan bagaimana anestetik dapat mempengaruhi
proses ini.
Kegiatan Inti:
1. Penjelasan secara rinci mengenai potensial aksi, sinapsis, dan berbagai jenis
anestetik yang digunakan untuk mencegah nyeri pada pasien.
2. Observasi dan simulasi melalui tautan yang telah diberikan, peserta didik diharapkan
dapat memahami mekanisme kerja anestetik dan bagaimana hal ini mempengaruhi
proses penjalaran impuls dalam sistem saraf.
3. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik tentang proses penggunaan anestetik
dalam praktek medis dan bagaimana hal ini mempengaruhi pasien.
4. Penerapan praktis dengan membuat skema atau diagram tentang proses penjalaran
impuls dalam sistem saraf dan bagaimana anestetik mempengaruhinya.
5. Latihan diskusi dan presentasi untuk menyampaikan hasil pembelajaran dengan cara
menjelaskan skema yang telah dibuat secara sistematis.
Opsi pembelajaran diferensiasi untuk peserta didik yang kesulitan belajar dan pencapaian
tinggi:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan memberikan penjelasan yang
lebih simpel dan mudah dimengerti, serta melakukan observasi visual dan diskusi bersama
tentang proses penggunaan anestetik dalam praktek medis.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan
dengan mencari informasi lebih lanjut tentang berbagai jenis anestetik, penggunaannya
dalam praktek medis, dan implikasi terhadap pasien, serta menyampaikan hasil
penelitiannya.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami mekanisme kerja anestetik, proses
penjalaran impuls dalam sistem saraf, dan bagaimana hal ini terkait dengan
mencegah nyeri pada pasien.
Ajak peserta didik untuk menyampaikan refleksi dan pengalaman mereka selama
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
11. kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kesehatan dan keamanan saat
menggunakan atau memeriksa anestetik pada pasien.
Pertemuan ke-9 Aktivitas 6.9
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Tanyakan apa yang peserta didik ketahui tentang gerak releks pada
manusia.
● Motivasi: Berikan contoh kasus sederhana mengenai bagaimana gerak releks
membantu menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuh kita.
● Pemantik: Tunjukkan gambar atau video yang menjelaskan tentang mekanisme
gerak releks pada manusia.
Kegiatan Inti:
1. Penjelasan lengkap tentang gerak releks, baik yang monosinaptik maupun
polisinaptik (multipolar neurons dan bipolar neurons) serta lintasan impulsnya melalui
susunan saraf tepi dan pusat.
2. Observasi praktikum dengan menggunakan martil releks/punggung buku tebal dan
catat hasilnya di buku catatan. Peserta didik dapat mencatat data yang diperoleh dari
teman sekelompok atau dari diri sendiri.
3. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik mengenai data yang berhasil dicatat
dan bagaimana hal ini terkait dengan mekanisme gerak releks pada manusia.
4. Penerapan praktis dengan membuat skema sederhana tentang mekanisme gerak
releks pada manusia, termasuk multipolar neurons dan bipolar neurons yang terlibat.
5. Latihan diskusi dan presentasi untuk menyampaikan hasil pembelajaran dengan cara
menjelaskan skema yang telah dibuat secara sistematis.
Opsi pembelajaran diferensiasi untuk peserta didik yang kesulitan belajar dan pencapaian
tinggi:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan memberikan penjelasan yang
lebih sederhana dan terlibat dalam pengamatan praktikum secara visual, serta diskusi dan
sharing bersama mengenai proses gerak releks pada manusia.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan
dengan mencari informasi lebih lanjut tentang mekanisme gerak releks dan relevansinya
dalam bidang kesehatan, serta menyampaikan hasil penelitiannya.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami proses gerak releks pada manusia dan
bagaimana hal ini mempengaruhi keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Ajak peserta didik untuk menyampaikan refleksi dan pengalaman mereka selama
kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kesehatan dan membiasakan diri
dengan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk pemeriksaan gerak releks.
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
12. Pertemuan ke-10 Aktivitas 6.10
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Tanyakan apa yang peserta didik ketahui tentang kecelakaan yang dapat
mempengaruhi fungsi tubuh manusia.
● Motivasi: Berikan contoh kasus sederhana mengenai bagaimana kecelakaan dapat
mempengaruhi mobilitas dan fungsi tubuh.
● Pemantik: Tunjukkan gambar hasil rontgen kaki pasien X dan tanyakan apa hipotesis
peserta didik setelah melihat gambar tersebut.
Kegiatan Inti:
1. Diskusi tentang fungsi kaki dan penyebab gangguan pada kaki pasien X setelah
kecelakaan.
2. Penjelasan tentang teknik pemeriksaan rontgen dan cara membaca hasil rontgen
kaki.
3. Pengamatan hasil rontgen kaki pasien X secara bersama-sama dan menganalisis
apa yang terlihat pada gambar tersebut.
4. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik mengenai hipotesis mereka setelah
melihat hasil rontgen kaki pasien X dan implikasi dari kondisi tersebut terhadap
fungsi tubuh pasien.
5. Penerapan praktis dengan membuat rencana pemulihan untuk pasien X dan
bagaimana intervensi medis dapat membantu memulihkan fungsi tubuhnya.
Opsi pembelajaran diferensiasi untuk peserta didik yang kesulitan belajar dan pencapaian
tinggi:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan memberikan penjelasan yang
lebih sederhana dan terlibat dalam observasi hasil rontgen kaki pasien X, serta diskusi dan
sharing bersama tentang hipotesis dan implikasi kondisi pasien terhadap fungsi tubuhnya.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan
dengan mencari informasi lebih lanjut tentang teknik pemeriksaan rontgen, intervensi medis
untuk pemulihan kondisi kaki, dan implikasi jangka panjang dari kondisi pasien terhadap
kesehatannya, serta menyampaikan hasil penelitiannya.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami pentingnya pemeriksaan rontgen dalam
menentukan kondisi dan pemulihan fungsi tubuh pasien.
Ajak peserta didik untuk menyampaikan refleksi dan pengalaman mereka selama
kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan, serta
berusaha untuk memulihkan dan mempertahankan fungsi tubuh yang optimal.
Pertemuan ke-11 Aktivitas 6.11
Kegiatan Pendahuluan:
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
13. ● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Tanyakan apa yang peserta didik ketahui tentang sistem saraf pusat
manusia.
● Motivasi: Berikan contoh kasus sederhana mengenai bagaimana kerusakan pada
sistem saraf pusat dapat mempengaruhi kemampuan seseorang.
● Pemantik: Tunjukkan gambar atau video yang menjelaskan tentang struktur dan
fungsi sistem saraf pusat manusia.
Kegiatan Inti:
1. Penjelasan lengkap tentang struktur dan fungsi sistem saraf pusat manusia,
termasuk otak dan sumsum tulang belakang.
2. Diskusi mengenai gangguan pada sistem saraf pusat, misalnya akibat cedera pada
kepala atau stroke, dan bagaimana hal ini mempengaruhi kemampuan seseorang.
3. Penerapan praktis dengan membuat skema sederhana tentang sistem saraf pusat
manusia dan bagaimana lintasan impuls dapat mempengaruhi gerakan otot.
4. Praktikum dengan menggunakan software simulasi untuk mempelajari sistem saraf
pusat manusia dan hubungannya dengan gerakan otot.
5. Latihan diskusi dan presentasi untuk menyampaikan hasil pembelajaran dengan
mempresentasikan hasil simulasi dan skema sistem saraf pusat.
Opsi pembelajaran diferensiasi untuk peserta didik yang kesulitan belajar dan pencapaian
tinggi:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan memberikan penjelasan yang
lebih sederhana tentang struktur dan fungsi sistem saraf pusat manusia serta bantuan
praktikum secara visual dengan menggunakan software simulasi.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan
dengan mencari informasi lebih lanjut tentang teknik-teknik diagnostik untuk mengidentifikasi
gangguan pada sistem saraf pusat serta terapi yang dapat membantu pemulihan, serta
menyampaikan hasil penelitiannya.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sistem saraf pusat
manusia dan bagaimana hal ini mempengaruhi kemampuan gerakan otot.
Ajak peserta didik untuk menyampaikan refleksi dan pengalaman mereka selama
kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kesehatan sistem saraf pusat dengan
menghindari cedera kepala dan stroke, serta menjaga gaya hidup sehat dan teratur.
Pertemuan ke-12 Aktivitas 6.12
Kegiatan Pendahuluan:
● Pembukaan: Sapa peserta didik dan minta mereka untuk duduk di tempat yang
nyaman.
● Apersepsi: Tanyakan apa yang peserta didik ketahui tentang Tetanus dan sistem
gerak.
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
14. ● Motivasi: Berikan contoh kasus sederhana mengenai bagaimana kelainan pada
sistem saraf dapat mempengaruhi fungsi gerak seseorang.
● Pemantik: Tunjukkan gambar atau video yang menjelaskan tentang proses transmisi
impuls saraf untuk menimbulkan gerakan.
Kegiatan Inti:
1. Penjelasan lengkap tentang Clostridium tetani dan penyakit Tetanus serta
hubungannya dengan kelainan pada sistem saraf.
2. Diskusi mengenai gangguan pada sistem saraf yang dapat mempengaruhi fungsi
gerak, seperti tetanus, Parkinson, dan stroke.
3. Penerapan praktis dengan melakukan latihan gerakan sederhana dan menganalisis
bagaimana proses transmisi impuls saraf terlibat dalam gerakan tersebut.
4. Diskusi dan sharing pengalaman peserta didik tentang pengalaman mereka dengan
kelainan pada sistem saraf dan bagaimana hal itu mempengaruhi hidup mereka.
5. Kegiatan kreatif, seperti membuat poster atau video pendek tentang Pentingnya
menjaga kesehatan sistem saraf untuk menjaga fungsi gerak yang baik.
Opsi pembelajaran diferensiasi untuk peserta didik yang kesulitan belajar dan pencapaian
tinggi:
Peserta didik yang kesulitan belajar dapat dibantu dengan memberikan penjelasan yang
lebih sederhana dan terlibat dalam latihan gerakan sederhana serta diskusi tentang
pengalaman mereka dalam melakukan gerakan tersebut.
Peserta didik yang pencapaian tingginya lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan
dengan mencari informasi lebih lanjut tentang kelainan sistem saraf dan teknologi medis
yang dapat membantu diagnosis dan pengobatan, serta membuat presentasi tentang hasil
penelitiannya.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik diharapkan dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan sistem
saraf dan bagaimana hal ini mempengaruhi fungsi gerak seseorang.
Ajak peserta didik untuk menyampaikan refleksi dan pengalaman mereka selama
kegiatan pembelajaran hari ini.
Ingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan, serta
berusaha untuk mempertahankan fungsi gerak yang optimal dengan menghindari
faktor risiko dan merawat sistem saraf.
E. ASESMEN/PENILAIAN
Asesmen Diagnostik Biologi XI Bab 6
Nama : _____________________________
Kelas : _____________________________
Hari/Tanggal : _____________________________
Assessment Diagnostik: Bab 6 Mobilitas pada Manusia
Bagian A: Pilihan Ganda (10 poin)
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
15. 1. Sistem yang bertanggung jawab untuk gerakan dan mobilitas manusia adalah...
a. Sistem pernapasan
b. Sistem pencernaan
c. Sistem muskuloskeletal
d. Sistem kardiovaskular
2. Tulang yang terletak di bagian atas lengan adalah...
a. Tulang kering
b. Tulang belakang
c. Tulang lengan atas
d. Tulang selangka
3. Kontraksi otot terjadi ketika...
a. Sel otot memanjang dan memendek
b. Sel otot menebal dan mengeras
c. Sel otot berubah menjadi kaku dan kencang
d. Sel otot mengeluarkan zat-zat kimia tertentu
4. Otot yang terletak di dekat persendian dan berfungsi untuk membantu gerakan
adalah...
a. Otot lurik
b. Otot jantung
c. Otot rangka
d. Otot polos
5. Sel-sel yang memproduksi tulang baru dan memperbaiki tulang yang rusak disebut...
a. Sel osteosit
b. Sel osteoklas
c. Sel osteoblas
d. Sel chondroblast
Bagian B: Isian Singkat (10 poin)
1. Nama persendian yang memungkinkan gerakan rotasi adalah...
2. Jumlah tulang pada kaki manusia adalah...
3. Nama otot yang berfungsi untuk menarik tulang pada sendi adalah...
4. Perbedaan antara tendon dan ligamen adalah...
5. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi mobilitas manusia adalah...
Bagian C: Esai Singkat (20 poin)
1. Jelaskan struktur tulang dan fungsinya dalam mobilitas manusia.
2. Jelaskan perbedaan antara otot lurik dan otot rangka.
3. Apa yang dimaksud dengan osteoporosis dan bagaimana hal itu dapat
mempengaruhi mobilitas seseorang?
4. Jelaskan perbedaan antara cedera ligamen dan cedera tendon dan cara
mengobatinya.
5. Bagaimana latihan fisik dapat membantu meningkatkan mobilitas dan kesehatan
manusia?
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
16. Bagian D: Studi Kasus (20 poin)
Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan sakit lutut yang terus menerus. Setelah
pemeriksaan fisik, dokter menemukan bahwa persendian pada lutut pasien mengalami
peradangan dan kerusakan. Berdasarkan informasi ini, jawablah pertanyaan berikut.
1. Jelaskan bagaimana persendian pada lutut bekerja dan mengapa peradangan dan
kerusakan pada persendian dapat menyebabkan sakit lutut.
2. Apa yang dimaksud dengan osteoarthritis dan apa penyebabnya?
3. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit pada pasien dan
memperbaiki kondisi persendian pada lutut?
4. Bagaimana latihan fisik dan terapi fisik dapat membantu memperbaiki mobilitas
pasien dengan kondisi persendian yang buruk?
Asesmen Formatif Biologi XI Bab 6
Nama : _____________________________
Kelas : _____________________________
Hari/Tanggal : _____________________________
Mata Pelajaran: Biologi
Bab: 6 Mobilitas pada Manusia
I. Pilihan Ganda (10 poin)
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Apa yang menjadi penyebab utama seseorang mengalami gangguan pada sistem
gerak?
a. Kurang tidur
b. Kurang minum
c. Kurang olahraga
d. Kurang makan
2. Bagaimana mekanisme kerja sistem saraf dalam mengontrol gerakan tubuh?
a. Menghasilkan hormon gerak
b. Menghantarkan impuls listrik dari otak ke seluruh tubuh
c. Mengecilkan ukuran otot
d. Meningkatkan kontraksi otot
3. Bagaimana kerja otot pada saat terjadi kontraksi?
a. Otot mengecil dan mengendur
b. Otot mengecil dan memanjang
c. Otot memanjang dan mengendur
d. Otot memanjang dan melebar
4. Apa yang terjadi pada tubuh manusia ketika seseorang mengalami cedera pada
sistem gerak?
a. Meningkatnya daya tahan tubuh
b. Menurunnya fungsi sistem saraf
c. Meningkatnya fungsi sistem gerak
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
17. d. Menurunnya fungsi sistem kardiovaskular
5. Apa yang dimaksud dengan koordinasi dalam gerakan tubuh manusia?
a. Kemampuan otak untuk mengontrol gerakan tubuh
b. Kemampuan otot untuk melakukan gerakan yang halus
c. Kemampuan tulang untuk menyangga tubuh
d. Kemampuan jaringan saraf untuk menghantarkan impuls listrik
II. Esai Singkat (20 poin)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan struktur dan fungsi pada sistem saraf!
2. Jelaskan struktur, fungsi, dan kelainan serta gangguan pada sistem gerak!
3. Jelaskan fenomena dan keterkaitan sistem saraf dengan sistem gerak manusia!
III. Studi Kasus (20 poin)
Seorang atlet lari mengalami cedera pada lutut saat latihan. Dia mengeluhkan rasa sakit
yang cukup parah dan kesulitan berjalan. Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata dia
mengalami robekan pada ligamen lututnya. Bagaimana sistem saraf dan sistem gerak tubuh
manusia berperan dalam proses pemulihan cedera tersebut?
IV. Tugas (20 poin)
1. Buatlah sketsa sistem saraf dan sistem gerak pada manusia beserta keterangannya!
2. Buatlah jurnal mengenai olahraga dan kesehatan tulang dan sendi!
Asesmen Sumatif Biologi XI Bab 6
Nama : _____________________________
Kelas : _____________________________
Hari/Tanggal : _____________________________
I. Pilihan Ganda (40 poin)
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut ini!
1. Apa fungsi utama sistem saraf pada tubuh manusia?
a. Mengatur gerakan tubuh
b. Menyediakan energi untuk tubuh
c. Mengatur pernapasan
d. Mengatur sistem pencernaan
2. Bagian sistem saraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang disebut?
a. Sistem saraf pusat
b. Sistem saraf tepi
c. Sistem saraf somatik
d. Sistem saraf otonom
3. Fungsi dari sistem gerak pada tubuh manusia adalah?
a. Menghasilkan energi untuk tubuh
b. Mengatur denyut jantung
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
18. c. Mengatur proses pencernaan
d. Menghasilkan gerakan pada tubuh
4. Apa yang dimaksud dengan tulang rawan?
a. Jenis tulang pada tubuh manusia
b. Jenis tulang yang keras dan kuat
c. Jenis tulang yang lentur
d. Jenis tulang yang tipis dan rapuh
5. Kelainan pada sistem gerak yang ditandai dengan kekakuan otot disebut?
a. Skoliosis
b. Artritis
c. Parkinson
d. Tetanus
II. Esai Singkat (60 poin)
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan padat!
1. Jelaskan struktur dan fungsi dari neuron!
2. Apa perbedaan antara tulang pipa dan tulang datar?
3. Sebutkan dan jelaskan tiga jenis gerakan yang terjadi pada sendi manusia!
4. Apa yang dimaksud dengan kelainan skoliosis?
5. Jelaskan keterkaitan antara sistem saraf dan sistem gerak pada manusia!
III. Studi Kasus (20 poin)
Seorang pasien mengeluhkan kesulitan dalam menggerakkan kaki kanannya dan
merasakan mati rasa pada bagian tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter
menemukan bahwa pasien mengalami kerusakan pada saraf tulang belakang bagian bawah
yang mengendalikan gerakan dan sensasi pada kaki kanan. Berikan penjelasan singkat
tentang apa yang terjadi pada sistem saraf dan sistem gerak pada kasus ini.
IV. Penilaian Diri (20 poin)
Berikan penilaian diri Anda terhadap pemahaman materi Bab 6 Mobilitas pada Manusia!
Berikan skor dari 1-10 dan jelaskan alasan mengapa Anda memberikan skor tersebut!
F. KEGIATAN TINDAK LANJUT
Pengayaan:
1. Diskusikan dengan teman-teman sekelas tentang metode apa saja yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh dan mencegah penyakit.
2. Buatlah poster atau infografis yang menjelaskan tentang komponen sistem
pertahanan tubuh beserta fungsinya.
3. Cari artikel atau jurnal ilmiah terkait dengan imunitas tubuh dan kelainannya, lalu
presentasikan hasil temuanmu di depan kelas.
4. Buatlah sebuah skenario drama pendek yang menggambarkan peran sistem
pertahanan tubuh dalam melawan penyakit dan cara menjaganya agar tetap sehat.
Remedial:
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
19. 1. Sediakan materi tambahan atau sumber belajar lain yang lebih mudah dipahami bagi
siswa yang kesulitan memahami materi sistem pertahanan tubuh.
2. Berikan penjelasan lebih detail tentang salah satu komponen sistem pertahanan
tubuh yang dianggap sulit dipahami oleh siswa.
3. Berikan latihan soal terkait dengan sistem pertahanan tubuh, baik dalam bentuk
pilihan ganda maupun essay, untuk membantu siswa memperdalam pemahaman
tentang materi.
Interaksi Orang Tua dan Guru:
1. Libatkan orang tua dalam kegiatan penjelasan tentang sistem pertahanan tubuh dan
cara menjaga kesehatan kepada siswa di rumah.
2. Ajak orang tua untuk membantu siswa dalam memilih jenis makanan yang sehat
untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh.
3. Sediakan buku atau sumber belajar lain terkait dengan sistem pertahanan tubuh
yang bisa dipinjam oleh siswa untuk dibaca bersama-sama dengan orang tua di
rumah.
G. REFLEKSI GURU DAN SISWA
Refleksi Guru:
1. Apakah materi yang saya sampaikan sudah cukup jelas dan mudah dipahami oleh
siswa?
2. Bagaimana cara yang tepat untuk membuat siswa tertarik dan antusias dalam
mempelajari materi sistem pertahanan tubuh?
3. Apakah saya sudah memberikan variasi dalam cara penyampaian materi agar siswa
tidak bosan?
4. Apakah ada cara lain yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan efektivitas
pengajaran tentang sistem pertahanan tubuh?
Refleksi Siswa:
1. Apakah saya sudah cukup memahami materi tentang sistem pertahanan tubuh?
2. Apa yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan pemahaman saya tentang sistem
pertahanan tubuh?
3. Apa yang saya ketahui tentang cara menjaga kesehatan agar sistem pertahanan
tubuh tetap kuat?
4. Bagaimana pengalaman saya dalam belajar tentang sistem pertahanan tubuh?
Apakah saya merasa tertarik dan antusias atau merasa bosan?
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
20. LAMPIRAN-LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Bab 5: Mobilitas pada Manusia
Nama: _____________________ Kelas: ___________ Tanggal: __________
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan struktur dan fungsi sistem saraf pada manusia
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur, fungsi, dan kelainan serta gangguan
pada sistem gerak manusia
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi fenomena dan keterkaitan sistem saraf dengan
sistem gerak manusia
B. Pendahuluan
Pada manusia, mobilitas atau kemampuan bergerak sangat penting dalam menjalani
aktivitas sehari-hari. Kemampuan ini tergantung pada sistem saraf dan sistem gerak yang
bekerja sama. Sistem saraf bertanggung jawab mengirimkan sinyal ke otot-otot untuk
melakukan gerakan, sedangkan sistem gerak berfungsi untuk menggerakkan tulang, sendi,
dan otot. Pada kegiatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai struktur dan
fungsi pada sistem saraf, struktur, fungsi, serta kelainan dan gangguan pada sistem gerak,
serta fenomena dan keterkaitan antara sistem saraf dengan sistem gerak pada manusia.
C. Kegiatan Inti
1. Presentasi mengenai sistem saraf pada manusia. Berikan gambaran singkat
mengenai struktur dan fungsi sistem saraf.
2. Diskusi kelompok mengenai sistem gerak pada manusia. Peserta didik diminta untuk
mengidentifikasi struktur, fungsi, serta kelainan dan gangguan pada sistem gerak.
3. Eksperimen sederhana menggunakan tangan dan bola. Peserta didik diminta untuk
menjelaskan bagaimana sistem saraf bekerja dalam menggerakkan tangan untuk
menggenggam bola.
4. Diskusi kelompok tentang keterkaitan antara sistem saraf dengan sistem gerak pada
manusia. Peserta didik diminta untuk mencari informasi mengenai fenomena
tersebut dan berdiskusi mengenai bagaimana cara menjaga keseimbangan antara
sistem saraf dan sistem gerak.
D. Kesimpulan
1. Peserta didik dapat merangkum kembali apa yang telah dipelajari mengenai struktur
dan fungsi sistem saraf, struktur, fungsi, serta kelainan dan gangguan pada sistem
gerak, serta keterkaitan antara sistem saraf dengan sistem gerak pada manusia.
2. Diskusi kelas mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara sistem saraf dan
sistem gerak.
3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan pertanyaan atau
memberikan masukan mengenai kegiatan ini.
E. Evaluasi
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
21. Peserta didik diminta untuk membuat makalah atau presentasi tentang kelainan dan
gangguan pada sistem gerak manusia. Makalah atau presentasi tersebut harus mencakup
informasi mengenai jenis kelainan atau gangguan, gejala yang ditimbulkan, pengobatan
yang tersedia, dan cara mencegah terjadinya kelainan atau gangguan tersebut.
F. Referensi
1. Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2017). Principles of anatomy and physiology. John
Wiley & Sons.
2. Widianto, E. D. (2018). Sistem Gerak pada Tubuh Manusia. Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Indonesia, 9(2), 77-84.
3. Hadi, A. (2015). Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf. Pustaka Pelajar.
4. Bickley, L. S., Szilagyi, P. G., & Bates, B. (2016). Bates' Guide to Physical
Examination and History Taking. Lippincott Williams & Wilkins.
G. Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan kualitas makalah atau presentasi yang dibuat oleh peserta
didik. Aspek yang dinilai meliputi kejelasan, keakuratan, kelengkapan, dan kreativitas. Selain
itu, penilaian juga akan memperhatikan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi
dan menjelaskan jenis kelainan atau gangguan pada sistem gerak manusia, gejala yang
ditimbulkan, pengobatan yang tersedia, dan cara mencegah terjadinya kelainan atau
gangguan tersebut.
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
22. BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA
Bahan Bacaan Guru
Buku Guru: Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi, 2022
https://www.divapendidikan.com/
Bahan Bacaan Siswa
Buku Siswa : Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi, 2022
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
23. GLOSARIUM
1. Sistem saraf: Sistem yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang
membentang ke seluruh tubuh, yang berfungsi untuk mengirimkan dan menerima
sinyal-sinyal listrik dan kimia antar sel dan organ tubuh.
2. Neuron: Sel saraf yang menerima, mengolah, dan mengirimkan sinyal-sinyal listrik
dan kimia di dalam sistem saraf.
3. Sinaps: Ruang sempit di antara dua neuron yang memungkinkan sinyal-sinyal listrik
dan kimia disampaikan dari satu neuron ke neuron lainnya.
4. Medula spinalis: Bagian dari sistem saraf yang terletak di dalam tulang belakang dan
berfungsi sebagai pusat pengendali refleks sederhana dan gerakan yang diatur oleh
sumsum tulang belakang.
5. Otot: Struktur yang terdiri dari serat-serat otot yang kontraksi dan relaksasi untuk
menghasilkan gerakan pada sistem gerak.
6. Tendon: Serat kuat yang menghubungkan otot ke tulang dan membantu dalam
gerakan sistem gerak.
7. Artikulasi: Titik tempat dua atau lebih tulang bertemu dan dapat bergerak satu sama
lain untuk menghasilkan gerakan pada sistem gerak.
8. Ligamen: Serat kuat yang menghubungkan dua atau lebih tulang di artikulasi dan
membantu dalam menjaga stabilitas artikulasi.
9. Kinesiologi: Studi ilmiah tentang gerakan manusia dan sistem gerak.
10. Kondisi neurologis: Kondisi yang mempengaruhi sistem saraf, seperti stroke,
Parkinson, dan epilepsi.
11. Kondisi ortopedi: Kondisi yang mempengaruhi sistem gerak, seperti osteoartritis,
patah tulang, dan skoliosis.
12. Fisiologi gerakan: Studi tentang cara tubuh menghasilkan gerakan dan kinerja sistem
gerak.
13. Biomekanika: Studi tentang mekanika tubuh manusia dan cara tubuh bergerak dan
berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
14. Refleks: Gerakan spontan atau otomatis yang dihasilkan oleh sistem saraf sebagai
respons terhadap rangsangan yang spesifik.
15. Gangguan gerak: Kondisi yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
menghasilkan gerakan, seperti kelemahan otot atau kelumpuhan.
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485
24. DAFTAR PUSTAKA
1. Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2017). Principles of anatomy and physiology. John
Wiley & Sons.
2. Widianto, E. D. (2018). Sistem Gerak pada Tubuh Manusia. Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Indonesia, 9(2), 77-84.
3. Hadi, A. (2015). Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf. Pustaka Pelajar.
4. Bickley, L. S., Szilagyi, P. G., & Bates, B. (2016). Bates' Guide to Physical
Examination and History Taking. Lippincott Williams & Wilkins.
www.divapendidikan.com
Diva Pendidikan 081283839485