SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Ekologi Perilaku
Satwa Liar
ROBBY OCTAVIANUS
Definisi
 Perilaku Satwa Liar / Etologi / Ethology adalah studi ilmiah dan objektif
tentang perilaku hewan, biasanya dengan fokus pada perilaku dalam
kondisi alam, dan melihat perilaku sebagai sifat adaptif evolusioner.
 Behaviourism adalah istilah yang juga menjelaskan studi ilmiah dan
objektif tentang perilaku hewan, biasanya mengacu pada tanggapan
terukur terhadap rangsangan atau respons perilaku terlatih dalam konteks
laboratorium, tanpa penekanan khusus pada adaptasi evolusioner.
 Etologi memiliki akar ilmiahnya dalam karya Charles Darwin dan ahli
Ornitologi Amerika dan Jerman pada akhir abad ke-19 dan awal abad 20,
termasuk Charles O. Whitman, Oskar Heinroth, dan Wallace Craig.
 Ornitologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
tentang hewan golongan aves (burung).
 Istilah etologi berasal dari bahasa Yunani: ἦθος, ethos yang berarti
"karakter" dan -λογία, -logia yang berarti "studi tentang". Istilah ini
pertama kali dipopulerkan oleh American myrmecologist (seseorang yang
mempelajari semut) William Morton Wheeler pada tahun 1902.
Jenis Perilaku
1. Perilaku tanpa mencakup susunan saraf
a) Kinesis: yaitu gerak pindah yang diinduksi oleh stimulus, tetapi tidak diarahkan dalam
tujuan tertentu. Meskipun demikian, perilaku ini masih terkontrol.
b) Tropisme: yaitu orientasi dalam suatu arah yang ditentukan oleh arah datangnya
rangsangan yang mengenai organisme, pada umumnya terjadi pada tumbuhan.
Meskipun tropisme menunjukan suatu perilaku yang agak tetap, tetapi tidak mutlak.
Tetapi tanggapan yang terjadi dapat berbeda terhadap intensitas rangsang yang tidak
sama. Misalnya : pada cahaya lemah terjadi fototropisme (+), tetapi pada cahaya kuat
yang terjadi fototropisme (-)
c) Taksis : yaitu gerak pindah secara otomatis oleh suatu organisme motil (mempunyai
kemampuan untuk bergerak), akibat adanya suatu rangsangan. Perbedaan antara
tropisme dengan taksis adalah pada taksis seluruh organisme bergerak menuju atau
menjauhi suatu sumber rangsang, tetapi pada tropisme hanya bagian organisme yang
bergerak.
2. Perilaku yang mencakup susunan saraf atau naluri atau insting (instinct).
Perilaku terhadap suatu stimulus (rangsangan) tertentu pada suatu spesies,
biarpun perilaku tersebut tidak didasari pengalaman lebih dahulu, dan
perilaku ini bersifat menurun. Hal ini dapat diuji dengan menetaskan hewan
ditempat terpencil, sehingga apapun yang dilakukan hewan-hewan tersebut
berlangsung tanpa mengikuti contoh dari hewan-hewan yang lain. Tetapi hal
tersebut tidak dapat terjadi pada hewan-hewan menyusui, karena pada
hewan-hewan menyusui selalu ada kesempatan pada anaknya untuk belajar
dari induknya
Untuk melakukan perilaku bawaan kadang-kadang diperlukan suatu isyarat tertentu, isyarat
tersebut disebut release atau pelepas. Release (pelepas) ini dapat berupa warna, zat kimia
dll.
a) Release berupa warna, misalnya pada ikan berduri punggung tiga. Selama musim
berbiak biasanya ikan betina akan mengikuti ikan jantan yang perutnya berwarna
merah ke sarang yang telah disiapkannya. Tetapi ternyata ikan betina akan mengikuti
setiap benda yang berwarna merah yang diberikan kepadanya. Dan benda apapun
yang menyentuh dasar ekornya, akan menyebabkan ikan betina tersebut bertelur.
b) Release berupa zat kimia misalnya feromon. Feromon berfungsi sebagai release pada
berbagai serangga sosial seperti semut, lebah dan rayap. Hewan-hewan tersebut
mempunyai berbagai feromon untuk setiap tingkah laku, misalnya untuk perilaku
kawin, perilaku mencari makan, perilaku adanya bahaya dll.
c) Release berupa bintang. Burung Siul Eropa yang mengikuti arah bintang untuk
migrasi.
Dorongan berpindah pada musim gugur merupakan contoh perilaku bawaan
pada burung burung yang berulang-ulang pada interval tertentu. Perilaku
demikian disebut ritme atau periode, dan dapat berlangsung setiap 2 jam, 24 jam
atau bahkan satu tahun. Banyak hewan yang mempunyai ritme harian, seperti
hewan nocturnal yang aktif setiap 12 jam sekali. Ritme tersebut tidak akan persis
sama, dapat bergeser satu jam kedepan atau satu jam mundur. Ritme yang
demikian disebut circadian.
Perilaku yang dapat membedakan panjang relatif siang dan malam diatur oleh
perubahan dalam fotoperiode. Kemampuan bereaksi terhadap fotoperiode
menunjukkan bahwa hewan mempunyai mekanisme mengukur jumlah jam siang
dan jumlah jam malam atau salah satu diantaranya. Atau dengan perkataan lain
hewan tersebut mempunyai jam biologis.
3. Perilaku Yang Diperoleh Dengan Belajar (Animal reasoning and learning)
Perilaku yang diperoleh dengan belajar adalah perilaku yang diperoleh atau
sudah dimodifikasi karena pengalaman hewan yang bersangkutan yang
mengakibatkan suatu perubahan yang tahan lama dan dapat juga bersifat
permanen.
a) Kebiasaan (habituation); Hampir semua hewan mampu belajar untuk tidak
bereaksi terhadap stimulus berulang yang yang telah dibuktikan tidak
merugikan.
b) Perekaman (imprinting); Lorenz (1930) menemukan semacam cara belajar
pada burung yang bergantung pada satu pengalaman saja. Hanya
pengalaman ini harus berlangsung tepat setelah telur burung tersebut.
c) Reflex bersyarat; Pavlov (seorang ahli fisiologi) mempelajari sistem syaraf
hewan menyusui. Yaitu mempelajari reflex yang menyebabkan anjing
memproduksi air liur, dan menemukan bahwa melihat atau mencium bau
daging saja sudah menyebabkan anjing mengeluarkan air liur. Pavlov
mencoba rangsangan lain yang dapat menghasilkan tanggapan
mengeluarkan air liur, yaitu dengan bunyi bel. Pavlov menemukan bahwa
rangsangan pengganti harus datang sebelum rangsangan asli, supaya
tanggapannya berhasil dipindahkan.
4. Metode coba-coba (trial & error learning)
Misalnya yang dilakukan Skinner dengan membuat sekat dalam kotak yang
akan mengeluarkan makanan bila ditekan. Tikus yang lapar dimasukan ke
dalam kotak. Dalam waktu singkat tikus dapat mengetahui cara mendapatkan
makanan tersebut.
5. Perilaku dengan menggunakan akal.
Pada umumnya dianggap bahwa suatu ciri yang membedakan hewan dengan
manusia adalah dari bahasanya. Banyak hewan yang memiliki mekanisme
pemberian isyarat yang mendekati ciri bahasa, misalnya pada lebah dengan
tariannya.
6. Perilaku Sosial
Perilaku yang dilakukan oleh satu individu atau lebih yang menyebabkan terjadinya
interaksi antar individu dan antar kelompok.
a) Perilaku Affiliative; adalah perilaku yang dilakukan bertujuan untuk mempererat ikatan
social, koordinasi antar individu dan kebersamaan antar atau di dalam kelompok.
b) Perilaku Agonistic :
 Perilaku aggressive: Perilaku yang bersifat mengancam atau menyerang.
 Perilaku submissive: Perilaku yang menunjukkan ketakutan atau kalah.
c) Vokalisasi; Adalah suara yang dikeluarkan oleh satu atau lebih individu untuk
berkomunikasi dan koordinasi diantara anggota kelompoknya
d) Perilaku maternal / mothering; Perilaku induk yang bertujuan melindungi dan
memelihara anaknya
7. Menghindar dari Predator
Ada sekelompok kecil hewan yang termasuk super predator yang tidak takut
pada predator yang lain, tetapi pada akhirnya musuhnya adalah manusia.
Pada umumnya cara utama hewan menghindari musuh adalah dengan berlari
atau terbang. Pada hewan tingkat tinggi, melarikan diri dari predator adalah
merupakan perilaku belajar, sepetu pada kucing dengan anjing. Tetapi pada
lalat rumah merupakan perilaku bawaan, misalnya : bila lalat akan dipukul
dapat menghindar, karena adanya perubahan udara di sekitarnya. Tanda
adanya bahaya itu diterima berbeda antara satu spesies dengan spesies yang
lain.
a) Perilaku Altruistik ; Perilaku ini lebih mementingkan keselamatan
kelompok daripada dirinya sendiri.
b) Kamuflase (penyamaran) ; Penyesuaikan diri dengan lingkungannya.
c) Mimikri : Mimikri adalah menyerupai hewan yang lain.
 Mimikri Miller adalah hewan yang dapat dimakan sangat mirip dengan
hewan yang tidak dapat dimakan.
 Mimikri Bates adalah hewan yang tidak berbahaya menyerupai hewan
lain yang berbahaya.
 Mimikri agresif adalah mengembangkan alat untuk mengelabui
mangsanya.
 Banyak hewan yang mempunyai adaptasi melindungi dirinya terhadap
serangan pemangsa, misalnya : Duri pada landak, Bau pada celurut,
Spirobolus (kaki seribu) mensekresi asam hidrosianat yang beracun jika
diganggu.
 Bila hewan telah mempunyai senjata tetapi tidak ada pemangsa yang tahu,
maka hewan tersebut berevolusi sehingga mempunyai warna yang
mencolok tanpa penyamaran sedikitpun, disebut aposematik.

More Related Content

Similar to Ekologi Perilaku Satwa Liar (ESL-7).pptx

Similar to Ekologi Perilaku Satwa Liar (ESL-7).pptx (20)

Makhluk Hidup.docx
Makhluk Hidup.docxMakhluk Hidup.docx
Makhluk Hidup.docx
 
Keanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidupKeanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidup
 
Perilaku Hewan
Perilaku HewanPerilaku Hewan
Perilaku Hewan
 
Ciri Ciri Mahkluk Hidup
Ciri Ciri Mahkluk HidupCiri Ciri Mahkluk Hidup
Ciri Ciri Mahkluk Hidup
 
Padlan
PadlanPadlan
Padlan
 
ciri - ciri mahluk hidup
ciri - ciri mahluk hidupciri - ciri mahluk hidup
ciri - ciri mahluk hidup
 
Pa
PaPa
Pa
 
Ppt ipa kelompok 7
Ppt ipa kelompok 7Ppt ipa kelompok 7
Ppt ipa kelompok 7
 
Kelompok 2b hewan
Kelompok 2b hewanKelompok 2b hewan
Kelompok 2b hewan
 
EVOLUSI_ppt.pptx
EVOLUSI_ppt.pptxEVOLUSI_ppt.pptx
EVOLUSI_ppt.pptx
 
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidupLaporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
 
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidupLaporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
 
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidupLaporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
 
Skl 7 pm
Skl 7 pmSkl 7 pm
Skl 7 pm
 
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiKelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
 
Evolusi ppt
Evolusi pptEvolusi ppt
Evolusi ppt
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Aninda_170065_Tugas_Tingkah_laku_ternak.pptx
Aninda_170065_Tugas_Tingkah_laku_ternak.pptxAninda_170065_Tugas_Tingkah_laku_ternak.pptx
Aninda_170065_Tugas_Tingkah_laku_ternak.pptx
 
Iad
IadIad
Iad
 
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

Ekologi Perilaku Satwa Liar (ESL-7).pptx

  • 2. Definisi  Perilaku Satwa Liar / Etologi / Ethology adalah studi ilmiah dan objektif tentang perilaku hewan, biasanya dengan fokus pada perilaku dalam kondisi alam, dan melihat perilaku sebagai sifat adaptif evolusioner.  Behaviourism adalah istilah yang juga menjelaskan studi ilmiah dan objektif tentang perilaku hewan, biasanya mengacu pada tanggapan terukur terhadap rangsangan atau respons perilaku terlatih dalam konteks laboratorium, tanpa penekanan khusus pada adaptasi evolusioner.
  • 3.  Etologi memiliki akar ilmiahnya dalam karya Charles Darwin dan ahli Ornitologi Amerika dan Jerman pada akhir abad ke-19 dan awal abad 20, termasuk Charles O. Whitman, Oskar Heinroth, dan Wallace Craig.  Ornitologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan golongan aves (burung).  Istilah etologi berasal dari bahasa Yunani: ἦθος, ethos yang berarti "karakter" dan -λογία, -logia yang berarti "studi tentang". Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh American myrmecologist (seseorang yang mempelajari semut) William Morton Wheeler pada tahun 1902.
  • 4. Jenis Perilaku 1. Perilaku tanpa mencakup susunan saraf a) Kinesis: yaitu gerak pindah yang diinduksi oleh stimulus, tetapi tidak diarahkan dalam tujuan tertentu. Meskipun demikian, perilaku ini masih terkontrol. b) Tropisme: yaitu orientasi dalam suatu arah yang ditentukan oleh arah datangnya rangsangan yang mengenai organisme, pada umumnya terjadi pada tumbuhan. Meskipun tropisme menunjukan suatu perilaku yang agak tetap, tetapi tidak mutlak. Tetapi tanggapan yang terjadi dapat berbeda terhadap intensitas rangsang yang tidak sama. Misalnya : pada cahaya lemah terjadi fototropisme (+), tetapi pada cahaya kuat yang terjadi fototropisme (-) c) Taksis : yaitu gerak pindah secara otomatis oleh suatu organisme motil (mempunyai kemampuan untuk bergerak), akibat adanya suatu rangsangan. Perbedaan antara tropisme dengan taksis adalah pada taksis seluruh organisme bergerak menuju atau menjauhi suatu sumber rangsang, tetapi pada tropisme hanya bagian organisme yang bergerak.
  • 5. 2. Perilaku yang mencakup susunan saraf atau naluri atau insting (instinct). Perilaku terhadap suatu stimulus (rangsangan) tertentu pada suatu spesies, biarpun perilaku tersebut tidak didasari pengalaman lebih dahulu, dan perilaku ini bersifat menurun. Hal ini dapat diuji dengan menetaskan hewan ditempat terpencil, sehingga apapun yang dilakukan hewan-hewan tersebut berlangsung tanpa mengikuti contoh dari hewan-hewan yang lain. Tetapi hal tersebut tidak dapat terjadi pada hewan-hewan menyusui, karena pada hewan-hewan menyusui selalu ada kesempatan pada anaknya untuk belajar dari induknya
  • 6. Untuk melakukan perilaku bawaan kadang-kadang diperlukan suatu isyarat tertentu, isyarat tersebut disebut release atau pelepas. Release (pelepas) ini dapat berupa warna, zat kimia dll. a) Release berupa warna, misalnya pada ikan berduri punggung tiga. Selama musim berbiak biasanya ikan betina akan mengikuti ikan jantan yang perutnya berwarna merah ke sarang yang telah disiapkannya. Tetapi ternyata ikan betina akan mengikuti setiap benda yang berwarna merah yang diberikan kepadanya. Dan benda apapun yang menyentuh dasar ekornya, akan menyebabkan ikan betina tersebut bertelur. b) Release berupa zat kimia misalnya feromon. Feromon berfungsi sebagai release pada berbagai serangga sosial seperti semut, lebah dan rayap. Hewan-hewan tersebut mempunyai berbagai feromon untuk setiap tingkah laku, misalnya untuk perilaku kawin, perilaku mencari makan, perilaku adanya bahaya dll. c) Release berupa bintang. Burung Siul Eropa yang mengikuti arah bintang untuk migrasi.
  • 7. Dorongan berpindah pada musim gugur merupakan contoh perilaku bawaan pada burung burung yang berulang-ulang pada interval tertentu. Perilaku demikian disebut ritme atau periode, dan dapat berlangsung setiap 2 jam, 24 jam atau bahkan satu tahun. Banyak hewan yang mempunyai ritme harian, seperti hewan nocturnal yang aktif setiap 12 jam sekali. Ritme tersebut tidak akan persis sama, dapat bergeser satu jam kedepan atau satu jam mundur. Ritme yang demikian disebut circadian. Perilaku yang dapat membedakan panjang relatif siang dan malam diatur oleh perubahan dalam fotoperiode. Kemampuan bereaksi terhadap fotoperiode menunjukkan bahwa hewan mempunyai mekanisme mengukur jumlah jam siang dan jumlah jam malam atau salah satu diantaranya. Atau dengan perkataan lain hewan tersebut mempunyai jam biologis.
  • 8. 3. Perilaku Yang Diperoleh Dengan Belajar (Animal reasoning and learning) Perilaku yang diperoleh dengan belajar adalah perilaku yang diperoleh atau sudah dimodifikasi karena pengalaman hewan yang bersangkutan yang mengakibatkan suatu perubahan yang tahan lama dan dapat juga bersifat permanen.
  • 9. a) Kebiasaan (habituation); Hampir semua hewan mampu belajar untuk tidak bereaksi terhadap stimulus berulang yang yang telah dibuktikan tidak merugikan. b) Perekaman (imprinting); Lorenz (1930) menemukan semacam cara belajar pada burung yang bergantung pada satu pengalaman saja. Hanya pengalaman ini harus berlangsung tepat setelah telur burung tersebut. c) Reflex bersyarat; Pavlov (seorang ahli fisiologi) mempelajari sistem syaraf hewan menyusui. Yaitu mempelajari reflex yang menyebabkan anjing memproduksi air liur, dan menemukan bahwa melihat atau mencium bau daging saja sudah menyebabkan anjing mengeluarkan air liur. Pavlov mencoba rangsangan lain yang dapat menghasilkan tanggapan mengeluarkan air liur, yaitu dengan bunyi bel. Pavlov menemukan bahwa rangsangan pengganti harus datang sebelum rangsangan asli, supaya tanggapannya berhasil dipindahkan.
  • 10. 4. Metode coba-coba (trial & error learning) Misalnya yang dilakukan Skinner dengan membuat sekat dalam kotak yang akan mengeluarkan makanan bila ditekan. Tikus yang lapar dimasukan ke dalam kotak. Dalam waktu singkat tikus dapat mengetahui cara mendapatkan makanan tersebut. 5. Perilaku dengan menggunakan akal. Pada umumnya dianggap bahwa suatu ciri yang membedakan hewan dengan manusia adalah dari bahasanya. Banyak hewan yang memiliki mekanisme pemberian isyarat yang mendekati ciri bahasa, misalnya pada lebah dengan tariannya.
  • 11. 6. Perilaku Sosial Perilaku yang dilakukan oleh satu individu atau lebih yang menyebabkan terjadinya interaksi antar individu dan antar kelompok. a) Perilaku Affiliative; adalah perilaku yang dilakukan bertujuan untuk mempererat ikatan social, koordinasi antar individu dan kebersamaan antar atau di dalam kelompok. b) Perilaku Agonistic :  Perilaku aggressive: Perilaku yang bersifat mengancam atau menyerang.  Perilaku submissive: Perilaku yang menunjukkan ketakutan atau kalah. c) Vokalisasi; Adalah suara yang dikeluarkan oleh satu atau lebih individu untuk berkomunikasi dan koordinasi diantara anggota kelompoknya d) Perilaku maternal / mothering; Perilaku induk yang bertujuan melindungi dan memelihara anaknya
  • 12. 7. Menghindar dari Predator Ada sekelompok kecil hewan yang termasuk super predator yang tidak takut pada predator yang lain, tetapi pada akhirnya musuhnya adalah manusia. Pada umumnya cara utama hewan menghindari musuh adalah dengan berlari atau terbang. Pada hewan tingkat tinggi, melarikan diri dari predator adalah merupakan perilaku belajar, sepetu pada kucing dengan anjing. Tetapi pada lalat rumah merupakan perilaku bawaan, misalnya : bila lalat akan dipukul dapat menghindar, karena adanya perubahan udara di sekitarnya. Tanda adanya bahaya itu diterima berbeda antara satu spesies dengan spesies yang lain.
  • 13. a) Perilaku Altruistik ; Perilaku ini lebih mementingkan keselamatan kelompok daripada dirinya sendiri. b) Kamuflase (penyamaran) ; Penyesuaikan diri dengan lingkungannya. c) Mimikri : Mimikri adalah menyerupai hewan yang lain.  Mimikri Miller adalah hewan yang dapat dimakan sangat mirip dengan hewan yang tidak dapat dimakan.  Mimikri Bates adalah hewan yang tidak berbahaya menyerupai hewan lain yang berbahaya.  Mimikri agresif adalah mengembangkan alat untuk mengelabui mangsanya.
  • 14.  Banyak hewan yang mempunyai adaptasi melindungi dirinya terhadap serangan pemangsa, misalnya : Duri pada landak, Bau pada celurut, Spirobolus (kaki seribu) mensekresi asam hidrosianat yang beracun jika diganggu.  Bila hewan telah mempunyai senjata tetapi tidak ada pemangsa yang tahu, maka hewan tersebut berevolusi sehingga mempunyai warna yang mencolok tanpa penyamaran sedikitpun, disebut aposematik.