1. Presentasi
Tugas Akhir
Presentation by
Lensa Cinema
Production
2023
Sebagai Paparan Ujian / Sidang Tugas Akhir
Program Studi Penyiaran
Fakultas Komunikasi dan Bahasa
Universitas Bina Sarana Informatika
2. Produser &
Penulis Naskah
Sutradara Penata Kamera
Crew Lensa Cinema Production
Editor
Nim : 42217007
Nama : Ananta Setiadi
Nim : 42180405
Nama : Aditya Yoan
Alfaniaputra
Nim : 42190025
Nama : Kusdiarto
Nim : 42208002
Nama : Anggi Saputra
3. Film dokumenter ini menceritakan tentang sosok Nandita,
seorang wanita muda yang memilih menjadi agen perubahan di wilayahnya
Kampung Nelayan, Cilincing lewat pembelajaran Literasi.
Latar belakang pribadinya yang memang senang mengabdi ke masyarakat,
memudahkan dirinya untuk terus menyebarkan virus baik lewat LITERASI.
Dengan kepribadian, ketulusan, serta mimpinya, pantaslah ia disebut
Ratu Literasi di Pesisir Utara.
Abstrak
5. Latar Belakang
Masyarakat saat ini haus akan informasi. Tanpa disadari, kita semua
akhirnya melakukan aktivitas literasi. Namun informasi tak melulu dari
smartphone, tayangan televisi juga bisa menjadi informasi. Program
Dokumenter adalah salah satunya. Melihat masyarakat yang kurang
peka atau kurang melek literasi, penulis ingin memberikan sebuah
tayangan film dokumenter dengan tema portrait biografi tentang
pegiat literasi, yang kisah dan mimpinya mampu memotivasi orang lain
dalam membuat sebuah perubahan baik di tengah-tengah masyarakat.
Bab I
6. Film Dokumenter
Fachruddin (2012:318) menulis dalam bukunya yakni,
"Paul Wells mengemukakan bahwa film dokumenter adalah film non
fiksi yang menggunakan perekaman yang nyata, yang berhubungan
dengan suatu kejadian, misalnya hasil wawancara."
Artinya film dokumenter bukan film yang direkayasa atau dikarang
oleh seseorang melainkan menggunakan data-data dan fakta yang
aktual, bisa melalui hasil wawancara dan statistic.
7. Kegunaan Program
Umum
Praktis
Akademis
:
:
:
Menjadikan film dokumenter ini sebagai tayangan
informasi, edukasi, referensial dan juga tayangan
inspiratif.
sebagai referensi para praktisi di dunia penyiaran
perihal karya-karya film bertema human interest dan
menjadi standar karya yang bisa dikritisasi
sebagai syarat kelulusan program penyiaran DIII UBSI,
serta menjadi bahan referensi karya film dokumenter
untuk para akademisi/mahasiswa jurusan Penyiaran
10. Kategori Program
Kategori program dibagi jadi 2 :
informasi dan hiburan .
Latief, dalam buku Panduan Produksi Acara
Televisi (2020).
Kategori program dalam film dokumenter penulis
masuk dalam kategori program Informasi.
Format Program
Judul Program
adalah bentuk program siaran yang
memiliki tujuan, metode hingga
karakteristik dan norma tertentu dalam
penyajiannya. (Rusman Latief, 2018:233).
Format Program : Non-Fiksi
"Ratu Literasi di Pesisir Utara" diambil karena penulis
menilai, melihat dan mengetahui narasumber utama penulis akan segala bentuk kontribusinya
kepada maskyarakat pesisir lewat pengembangan pendidikan literasi ,
11. Karakteristik Produksi
Film dokumenter "Ratu Literasi di Pesisir Utara" ini
direkam dari awal hingga selesai, baru masuk ke tahap penyuntingan
sesuai alur cerita yang ditulis oleh penulis naskah.
Karakteristik Produksi : Record/Taping.
Target Audience
Semua kalangan dalam status ekonomi sosial
Remaja diatas 13+.
12. Deskripsi Program
Kategori Program
1.
2. Media
3. Format Program
4. Judul Program
5. Waktu Durasi
6. Target Audience Usia
7. Status Ekonomi Sosial
8. Format Tayangan
9. Karakteristik Produksi
10. Jam Tayang
11. Alasan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Informasi & Edukasi
Televisi
Film Dokumenter
Ratu Literasi di Pesisir Utara
24 Menit
13+
Semua Kalangan
Taping (Record)
Single Cam
16.00 - 16.30
Jam ini cocok setelah prime time
dan sebelum berita-berita sore
14. Proses Kerja PRODUSER
Produser adalah orang yang bertanggung jawab dalam semua hal dari
mulai pra produksi, produksi, sampai pasca produksi, mengatur
perizinan, menyusun anggaran produksi, mencari narasumber atau
talent, hingga mengatur jadwal tayang.
PRODUSER harus punya aspek : attitude, brain, well-communcated,
networking, kind, responsible, descipiline, native-tongue open minded,
problem solver, and useful.
15. Tugas Produser
01
02
03
Dapat membantu promosi melalui sebuah kreativitas dan imajinatif
dengan mempergunakan berbagai macam kreasi program dan
menghasilkan identitas yang jelas pada persepsi audience pada
program tertentu.
Memiliki banyak kemampuan dan kemahiran serta komitmen
profesional di dalam dunia penyiaran.
Menyiapkan semua komponen dari awal sampai akhir pada waktu
proses perekaman yang akan dikerjakan sebelum jadwal penyiaran.
Bertanggung jaawab pada jadwal siar dan narasumber serta topik
yang akan disiarkan.
Dalam buku Broadcasting: To Be A Broadcaster (Arifin,2010)
tugas dari produser itu sendiri adalah sebagai berikut:
04
16. Konsep Pra-Pro-Post
Production
Menuangkan gagasan ide
Susun konsep program, tim kerja, dan
peralatan yang dibutuhkan.
Technical meeting dan berkoordinasi
dengan seluruh tim yang kerja
Brainstorming
Menyusun Schedule, budgeting,
breakdown serta kebutuhan setiap kru,
izin lokasi, meeting dengan
narasumber/talent, memastikan menuju
produksi aman
"upaya mengubah naskahmenjadi
audio video (AV). Produksiberupa
pelaksanaan perekamangambar
(tapping) atau siaran langsung (live).”
(Rusman Latief & Utud, 2016).
Pra Pro
1 2
koordinasi dengan seluruh kru
perihal kelengkapan materi
preview hasil shooting
editing offline, editing online, editing
insert graphic, narasi/vo, effect visual,
dan audio serta mixing.
Post 3
17. Budget Produksi yang dikeluarkan dari
Pra Produksi, Produksi hingga
Pasca Produksi adalah sebesar
Rp. 3.532.000 ,-
Info Produksi
01
02
03
Tim Lensa Cinema Production melakukan
pengambilan gambar 4x dalam waktu 2 bulan untuk
produksi film "Ratu Literasi Di Pesisir Utara"
Tim Lensa Cinema Production hampir meminjam
semua alat-alat kebutuhan dan keperluan
untuk shooting produksi film
"Ratu Literasi Di Pesisir Utara"
Melihat kontribusi dan dampak langsung dari
Nandita sebagai pegiat literasi di Kp. Nelayan, serta
background serta pengalamannya, pantaslah
penulis memberikan title Nandita sebagai
"Ratu Literasi"
04
18. Konsep Kerja Produser
Produser melihat, menonton, mem-
baca referensi untuk menuangkan ide-ide.
Riset, menghubungi Narasumber
Membuat cerita
Mengembangkan cerita dari alur biasa
menjadi alur yang menarik
Melakukan re-read-test untuk
brainstorming dengan crew
Cerita Nandita sebagai Ratu Literasi
menjadi cerita yang lebih menarik setelah
proses pendalaman materi.
stand by di lokasi shooting
melihat, mengontrol dan mengawasi
jalannya shooting
mengkoordinasi sutradara perihal
naskah dan segementasi
mengurus perizinan perihal lokasi
koordinasi dengan baik perihal kegiatan
pengambilan gambar dengan warga
sekitar.
Kreatif Produksi
1 2
menggunakan 2 unit kamera Cannon
EOS 80D dan Cannon EOS 600D, 1 buah
Lighting Godox S-Type Softbox 40x40
SF-UV Hitam, 1 unit Clip On merk Boya
untuk wawancara dan pengambilan
gambar audio.
Teknis 3
19. Kendala Produksi & Solusinya
Sulit untuk menemukan waktu yang pas untuk
brainstorming ide cerita dan technical meeting
dengan tim.
solusinya dengan menentukan waktu di weekend
dan melakukan group call
Kesibukan Meeting dengan
Narasumber
Narasumber harus pergi ke Turkiye disaat
schedule shooting sudah diberikan dengan jeda
waktu cukup lama.
solusinya reschedule. menyesuaikan jadwal
shooting semua talent kembali.
Reschedule
Sulit untuk bertemu dengan narasumber
untuk izin, riset, dan briefing naskah karena jadwal
narasumber yang sibuk.
Solusinya dengan phone call dan online meeting
Sulit meminimalisir kondisi anak-anak di
Sekolah di Utara yang terlalu ektra. Kondisi jadi
sangat tidak kondusif.
memberikan hadiah dengan instruksi penulis dan
tim serta dibantu oleh Nandita di tempat.
Situasi
20. Proses Kerja SUTRADARA
“ Sutradara atau director adalah seseorang yang mempunyai profesi
menyelenggarakan produksi, mulai dari menganalisis naskah,
mengkreasikan rekayasa artistik, memindahkan bahan tulisan ke
dalam bahasa visual, memimpin kerabat kerja televise di berbagai
bidang atau profesi,s eperti penata kamera, penata lampu, dan lain-
lain, hingga menjadi tontonanyang berbobot dan dapat dinikmati.”
(Naratama, 2018)
21. Sutradara sebagai Seniman
Sutradara Sebagai Pengamat Program-program dan
Pemasaran Televisi
Sutradara Sebagai Penasihat Teknis
Sutradara bertanggung jawab terhadap hasil jadi
bahasa naskah menjadi bahasa visual
Sutradara bertanggung jawab dalam proses produksi
/ saat shooting di lapangan
Peran Sutradara
22. Konsep Pra-Pro-Post
Production
Memahami konsep yang diberikan
Produser dan Penulis Naskah.
Membuat Director Treatment yang
berguna untuk membayangkan gambar
yang akan diambil pada produksi nanti
oleh penata kamera.
Menjadi guide penata kamera dalam
proses pengambilan gambar.
Men-direct narasumber
menjalankan proses
shooting/pengambilan gambar lewat
pemahaman Unsur Sinematik Gambar
dan MISE IN SCENE
Pra Pro
1 2
mereview seluruh hasil pengambilan
gambar
menyusun gambar bersama dengan
editor
memperhatikan prosesediting dari
berbagai aspek, diantaranya metode
penyambungan yang dilakukan oleh
editor pada setiap pemotongan shot,
dan saat editor memberikan transisi
dalam setiap penyambungan gambar.
Aspek lainnya yaitu color grading.
Post 3
23. Konsep Penyutradaraan
Mengambil detail shot pada setiap gambar guna
memperkuat cerita yang di dapatkan dari
narasumber.
Konsep Kreatif
1.
2.
3.
Melakukan riset guna mendapatkan informasi
dan data yang akurat, dari hasil riset sutradara
mendapatkan ide-ide yang menarik sebagai
konsep dalam pembuatan program
dokumenter.
Penulis sebagai sutradara mempunyai
wewenang di lapangan dalam mengatur
jalannya produksi pengambilan gambar dan
memimpin semua crew saatdi lapangan.
Konsep Produksi
menggunakan teknik still dan
moving.
menggunakan kamera Canon
Eos 80 D dan Canon 600D
clip on wireless untuk
kebutuhan audio
menggunakan lighting Godox
800 Watt untuk mengatur
kecerahanpada saat
melakukan produksi.
Konsep Teknis
24. Kendala Produksi
& Solusi
Hari pelaksanaan shooting ada kesalahpahaman
perihal perizinan lokasi.
Solusi diambil alih produser yang sudah
membawa surat izin sejak sebelum shooting.
Ketika shooting berlangsung penulis sakit dan
mengganggu jalannya shooting karena tipes.
Solusinya minum obat dan tetap menjalankan
tugas sebagai sutradara.
Perizinan Kondisi
Hari shooting narasumber tidak dapat melakukan
shooting karena berada di Turkiye.
Solusinya pengambilan gambar dilakukan di
minggu depan setelah narasumber pulang.
Jadwal
Cuaca berubah-ubah dari cerah ke mendung lalu
cerah lagi lalu mendung lagi.
Solusinya menyesuaikan cuaca.
Cuaca
25. Proses Kerja PENULIS NASKAH
Penulis Naskah adalah seorang sineas profesional yang menciptakan
dan meletakkan dasar acuan bagi pembuatan program dalam bentuk
format naskah baku (Susanti, 2021, h.4).
Penulis Naskah menjadi salah satu posisi jobdesk yang paling penting
karena masuk ke dalam triangle system bersama dengan Produser
dan Sutradara. Penulis Naskah bertanggung jawab terhadap
keberhasilan narasumber/talent dalam berbicara didalam sebuah film.
27. membuat naskah berdasarkan ide awal yang kemudian
dikembangkan
riset terhadap narasumber, lokasi dan riset tentang cerita penulis
kedepannya
brainstorming dengan beberapa pihak untuk mematangkan cerita
membuat Term Of Reference dan daftar pertanyaan untuk
wawancara.
Judul penulis pilih karena melihat kontribusi dan dampak yang
Nandita berikan untuk anak-anak di Kampung Nelayan lewat literasi.
Dengan pengalaman dan background sebagai None Buku, pantas
lah penulis memberikan title Ratu Literasi.
Konsep
Penulisan Naskah
28. Konsep Pra-Pro-Post
Production
Membaca, Menonton Film, Mendengar
cerita orang lain sebagai bahan referensi
Membuat Ide awal
Riset Narasumber, Lokasi & Cerita
Re-read ide cerita
Brainstorming
Membuat Term of Reference
Membuat Daftar Pertanyaan
Membuat Segmentasi
Briefing Narasumber/Talent
Melakukan wawancara
Pra Pro
1 2
Preview hasil shooting
berkoordinasi dengan editor untuk
menjadi guide editor script
Post 3
29. Kendala Produksi
& Solusinya
Terdapat kendala saat melakukan riset lokasi
dan pendekatan dengan narasumber.
solusinya dengan melakukan pendekatan lagi
dengan narasumber dan membuat
surat izin resmi dari kampus.
Riset
Pengambilan Gambar
Narasumber kebingungan dengan pertanyaan
penulis.
solusinya narasumber kembali di briefing,
dilakukan pendekatan yang baik, diajak cerita
supaya mengerti tentang pertanyaannya.
Narasumber
Kurangnya stockshot yang dibutuhkan dalam
menambahkan alur cerita untuk melengkapi film
dokumenter ini.
Solusinya retake kembali ke lokasi shooting dan
langsung mengambil gambar sesuai editing script.
30. Proses Kerja PENATA KAMERA
Seorang yang memahami dan mengerti konsep bagaimana mengambil
gambar dengan mengoperasikan kamera film atau video untuk
merekam gambar.
Menurut ( Morissan 2018 : 318 ) “ juru kamera harus mampu melakukan
penyesuain kamera secara cepat mengikuti gerakan pemain atau
perintah dari sutradara, misalnya mengubah posisi kamera dengan
cepat, mengatur fokus serta bidang pandang ( field of view ).”
31. Bertanggung jawab terhadap hasil visualisasi naskah
Bertanggung jawab dalam aspek teknis pemotretan
dan merekam gambar
Bertanggung jawab dalam kelengkapan perihal alat-
Bertanggung jawab terhadap perawatan alat-alat pe-
alat pengambilan gambar
ngambilan gambar
Peran Penata Kamera
32. Menurut ( Morissan 2018 : 318 ) “ juru kamera harus mampu
melakukan penyesuain kamera secara cepat mengikuti gerakan
pemain atau perintah dari sutradara, misalnya mengubah posisi
kamera dengan cepat,mengatur fokus serta bidang pandang
( field of view ).”
Konsep Penata Kamera
Menggunakan kamera seri Canon 600D & 80D
dalam proses pengambilan gambar.
1.
2.
3.
Mengambil gambar dengan didampingi oleh
sutradara/penulis naskah bahkan produser dan
sesuai dengan director treatment.
Alat-alat yang dibutuhkan selain kamera adalah clip
on, aplikasi zoom untuk recording suara, tripod,
lighting godox, set kamera serta headphone.
33. Konsep Pra-Pro-Post
Production
1Menyiapkan kamera, dan peralatan
penunjang lainya.
Membuat Floorplan
Membuat Shot list / Camera Report
Mempelajari naskah yang nantinya di
produksi
Mempelajari teknis produksi khususnya
teknis kamera
Diskusi dengan Sutradara dalam hal
produksi
Mengambil Gambar
Ø Ukuran Shot (ECU, CU, MCU, MLS, FS,
EFS)
Ø Penempatan Kamera (Kamera
Subyektif, Kamera Obyektif, Kamera
Point Of View)
Ø Pergerakan Kamera (Zoom In, Zoom
Out, Panning, Tilting, Dolly, Follow)
Ø Sudut Pandang Kamera (High Angle
,Normal Angle, Low Angle)
Pra Pro
1 2
Memberi catatan sedikit untuk editor
Membuat camera report
Mereview hasil pengambilan gambar
Post 3
34. Kendala Produksi & Solusi
Banyak daerah yang tidak bisa di-explore lebih
luas sehingga pergerakan penulis kurang bebas.
Solusi pengambilan gambar secara diam-diam
serta pendekatan dengan masyarakat.
Banyak gangguan seperti anak-anak yang berisik,
serta ada suara noise angin yang cukup kencang.
Solusinya menggunakan clip on serta
menggunakan aplikasi zoom voice record.
Eksplorasi Gangguan
Pengambilan gambar di kali-kali terakhir kesulitan
meminjam kamera dan audio recorder.
Solusinya menggunakan kamera yang ada yakni
canon 600D dan aplikasi zoom voice record saja.
Equipment
35. Proses Kerja EDITOR
Editor film merupakan orang yang bertanggung jawab dalam
mengkonstruksi cerita secara estetis dari shot-shot yang dibuat
berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi
sebuah cerita yang utuh.
Editing pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kesinambungan
gambar dan suara agar berjalan dengan wajar dan logis.
(Sugihartono, 2019, h.24)
36. Membaca dan menganalisis film
Bekerja sama dengan sutradara film
Mengatur dan mengurutkan potongan shot gambar
Merangkai film sesuai urutan, segmentasi dan durasi
Menambahkan efek
Menonton hasil film yang sudah diberikan efek dan
melakukan perbaikan seperlunya
Melakukan revisi film jika diperlukan
berkoordinasi dengan sutradara dna produser dalam
menyelesaikan hasil edit
Tugas Editor
37. Konsep Editor
Penulis menggunakan konsep editing offline dan online dengan
menekankan suara ambient. Hal ini sesuai dengan referensi visual
dan audio yang dari awal dibahas oleh tim.
Serta pemilihan warna untuk karya dokumenter ini (color grading).
Penulis memberikan sentuhan warna biru kehijauan dalam color
grading agar terlihat suasana lebih sedap dipandang, lebih drama,
dan sesuai konsep penulis dan sutradara.
Dalam film dokumenter ini, penulis tidak memberikan video effect
apapun karena penulis ingin menyampaikan apa adanya film
dokumenter ini.
penulis juga menyisipkan gambar-gambar pendukung untuk
melengkapi alur cerita yang sudah diberitahukan oleh penulis
naskah dan juga sutradara.
39. Konsep Pra-Pro-Post
Production
Brainstorming ide cerita
Brainstorming gagasan ide
Membantu pelaksanaan pra produksi
untuk produser
Mengambil Gambar untuk behind the
scenes
Membantu menjadi audioman
Memahami jalannya shooting per
segmentasi
Menyusun hasil pengambilangambar
sesuai scene dan segementasi
Pra Pro
1 2
Mereview hasil pengambilan gambar
bersama sutradara dan penata kamera
menyunting gambar (cut to cut) sesuai
arahan editor script
memberkan transisi
menyusun hingga menjadi sebuah film
doumenter utuh
memberikan hasilnya kepada seluruh
tim
merevisi setiap permintaan gambar
Post 3
40. Kendala Produksi & Solusi
Banyak hasil gambar yang kurang sesuai.
Solusi meminta melakukan pengambilan gambar
ulang serta memasukkan gambar yang lain
sesuai inisiatif penulis.
Penulis kebingungan menyusun semua alur.
Solusinya meminta penulis naskah dan produser
untuk menyusun editor script agar sesuai dengan
segmentasi dan alur cerita yang diingninkan.
Hasil Gambar Editor Script
Koneksi internet yang membuat penulis kesulitan
mencari bahan referensi.
Solusinya mengajak tim untuk bertemu di salah
satu tempat yang koneksi internetnya super
cepat.
Koneksi
41. Penutup
Kesimpulan
BAB IV
Pembuatan karya Tugas Akhir ini memberikan banyak pelajaran
hidup serta pengalaman tak terlupakan untuk hidup kami.
Mempersembahkan karya terakhir kami di kampus tercinta
menjadi sebuah kebanggan sekaligus nerveous.
Film dokumenter ini menampilkan informasi dan juga edukasi
yang bisa dipelajari dari banyak aspek. Serta menampilkan sosok
Nandita yang menginspirasi anak-anak muda diluar sana untuk
terus berbuat baik dan membawa perubahan di tengah-tengah
masyarakat.
42. Saran
Karya Tugas Akhir Film Dokumenter yang berjudul “Ratu Literasi Di
Pesisir Utara”, adalah karya kebanggaan kami yang menjadi karya
terakhir di Universitas Bina Sarana Informatika yang mana karya ini
masih jauh dari kata sempurna. Dalam proses menuju karir
professional, penulis dan tim akan senantiasa menerima kritik dan
masukan perihal karya yang dibuat dengan ketulusan dan niat baik
ini. Sehingga untuk karya selanjutnya, kami bisa menghasilkan
karya yang lebih baik lagi setelah menerima kritik dan masukan.