6. BATUAN BEKU
adalah batuan yang terjadi dari hasil proses pembekuan
larutan silikat cair – liat, pijar, bersifat mudah bergerak
yang dikenal dengan MAGMA.
MAGMA adalah cairan atau
larutan silikat pijar yang
terbentuk secara alamiah
bersifat mobil, bersuhu
antara 9000
– 12000
C atau
lebih dan sebagai selubung
bumi bagian atas.
8. BERDASARKANBERDASARKAN KONDISI PEMBENTUKANNYAKONDISI PEMBENTUKANNYA
• Batuan Beku Extrusive/Effusive, adalah batuan
beku yang terbentuk selama proses pembekuan
magma dekat atau dipermukaan bumi.
( Lava flow )
• Batuan beku Intrusive, adalah batuan beku yang
terbentuk selama proses pembekuan magma berada
jauh atau di dalam lapisan kerak bumi.
a. berbentuk tidak teratur, batas bawah tidak
diketahui ( Batolit, Stock )
b. berbentuk tabular :
1. diskordan ( dyke / korok )
2. konkordan ( sill, lacolit, loppolit )
21. STRUKTUR BATUAN BEKUSTRUKTUR BATUAN BEKU
a. Struktur batuan beku sebagian
besar hanya dapat dilihat di
lapangan saja, misalnya “Pillow
lava”, “Jointing structure”,
“Sheeting joint”
23. b.b. Struktur bat.beku yang dapat dilihatStruktur bat.beku yang dapat dilihat
dng “hand speciment sample”dng “hand speciment sample”
• Masif, tidak adanya lubang-lubang bekas
gas keuar, atau struktur aliran
• Vesikuler, berlubang-lubang karena
keluarnya gas dan teratur
• Skoria, berlubang besar dan tidak teratur
• Amigdaloidal, bekas lubang-lubang gas terisi
mineral sekeunder (karbonat, silika)
• Xenolit, struktur yang memperlihatkan
adanya fragmen/batuan lain masuk dalam
batuan yang menerobos / mengintrusi’
24. TEKSTUR BATUAN BEKUTEKSTUR BATUAN BEKU
adalah hubungan antar mineral dan antara mineraladalah hubungan antar mineral dan antara mineral
dng massa gelas yang membentuk batuandng massa gelas yang membentuk batuan
• 1. Derajat kristalisasi :
> Holokristalin : apb. Batuan disusun oleh
massa kristal seluruhnya
> Holohyalin : apb. Batuan disusun oleh
massa gelas seluruhnya
> Hipokristalin : apb. Batuan disusun oleh
massa kristal dan massa gelas
25. • 2. Granularitas
> Fanerik : apb. Kristal-kristalnya jelas,
shg dapat dibedakan dng
mata biasa
a. Halus < 1mm
b. Sedang 1 – 5 mm
c. Kasar 5 – 30 mm
d. Sangat kasar > 30 mm
> Afanitik : apb. Kristalnya sangat halus shg
tidak bisa dilihat dengan
mata biasa ( dengan
mikroskop )
26. • 3. Bentuk kristal
> Euhedral : apb. batas kristalnya jelas
> Subhedral : apb. batas kristalnya sebagian
sdh tdk terlihat
> Anhedral : apb. batas kristalnya sudah
tidak nampak lagi
• 4. Hubungan antar kristal
> Equigranular : apb. Secara relatif ukuran
kristal pembentuk batuan sama besar
> Inequigranular : apb. Ukuran kristalnya
tidak sama besar
27.
28. KOMPOSISI MINERALKOMPOSISI MINERAL
Berdasarkan indeks warna bentuk dari kristal-kristal
pembentuk batuan, yaitu :
– MINERAL FELSIK ; mineral terang / cerah (feldspar, kuarsa, dll)
– MINERAL MAFIK ; mineral gelap (piroksen, hornblenda, biotit, dll)