SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
Download to read offline
Bentang Alam Karst
OUTLINE
• Definisi Morfologi Karst
• Proses Karstifikasi
• Morfologi Karst
• Manfaat Morfologi Karst
DEFINISI MORFOLOGI KARST
DEFINISI
Bentang Alam yang terbentuk
dari proses karstifikasi pada
daerah dengan litologi batuan
karbonat
Syarat penting pembentukan morfologi Kars
(Thornbury,1969)
• Adanya batuan yang mudah larut &
tersingkap atau tertutupi sedimen yang
tipis;
• Batuan massive & memiliki kekar;
• Arus air tanah rendah;
• Curah hujan cukup tinggi
LITOLOGI
• Batugamping massive & tebal
• Berlapis
• Kandungan CaCO3 60%-90%
• Porositas sekunder
• Permeabilitas baik
STUKTUR GEOLOGI
• Kekar / sesar
Kekar/sesar yang intensif akan menjadi zona
lemah yang mempermudah proses karstifikasi
(air asam akan mudah masuk dan melarutkan
batuan)
CURAH HUJAN
• Diperlukan intensitas curah hujan yang
cukup tingggi untuk membentuk
topografi kars
Air hujan merupakan media utama dalam
karstifikasi (mengandung asam), Kalsit
mudah bereaksi dengan air asam
PROSES GEOLOGI
1. Proses Endogenik
– Pengangkatan
– Pengekaran/ penyesaran
2. Proses Eksogenik
– Pelarutan
– Erosi, dll
POLA PENYALURAN
• Multibasinal
Aliran sungai secara tiba – tiba hilang dan
muncul kembali di tempat lain sebagai
mata air (terdapat inflow & outflow)
KSK 2020
OSP 2019
OSP 2016
Peta topografi karst di sebagian daerah Gunungsewu, Yogyakarta
PROSES KARSTIFIKASI
KARSTIFIKASI
H2O(air) + CO2 (gas) H2CO3 (asam Karbonat)
H2CO3 + CaCO3 Ca2+ + 2HCO32-
Perbukitan karst menara di Guilin, Cina
Gunung Sewu
KARSTIFIKASI
AIR PERMUKAAN MEMASUKI REKAHAN BATUAN
PELARUTAN BATUAN PADA ZONA REKAHAN
REKAHAN MENJADI SEMAKIN BESAR
REKAHAN TERSEBUT MEMBENTUK MORFOLOGI KARS
JIKA REKAHAN TERISI AIR, TERBENTUK SUNGAI BAWAH
TANAH
Proses pelarutan pada batugamping,
meninggalkan morfologi sisa pelarutan,
perkembangan morfologi sisa ini dapat
dibagi menjadi 4 fase, yaitu :
FASE I
a. Terjadi pelarutan pada
batuan terkekarkan
sehingga membentuk
lembah yang kemudian
merupakan zona yang
lebih cepat mengalami
pelarutan (zona A)
dibandingkan dengan
zona B yang tidak
mengalami pengkekara.
FASE II
b. Karena zona A lebih cepat
mengalami pelarutan,
maka zona ini segera
terbentuk lembah yang
dalam, sementara pada
zona B masih berupa
dataran tinggi dengan
gejala pelarutan di
beberapa tempat.
FASE III
c. Pelarutan pada kedua
zona terus berjalan
sehingga pada fase ini
mulai terbentuk kerucut-
kerucut karst pada zona B.
Pada kerucut karst ini
tingkat pelarutan/erosi
vertikalnya lebih kecil
dibandingkan lembah di
sekitarnya.
FASE IV
d. Karena adanya erosi
lateral oleh sungai maka
zone A berada pada batas
permukaan erosi dan
pada zona B erosi vertikal
telah berjalan lebih lanjut
sehingga hanya tinggal
beberapa morfologi sisa
saja, morfologi sisa ini
disebut menara karst.
MORFOLOGI KARST
Morfologi Kars
• Morfologi Konstruksional
Morfologi mayor:
doline, uvala, polje,dll
Morfologi minor:
karren/lapies, kars split, parit kars
• Morfologi Sisa
Kerucut Kars, Menara Kars, Mogote
• Endokars
Bentang alam karst minor adalah bentang
alam yang tidak dapat diamati pada peta
topografi atau foto udara.
Sedangkan bentang alam mayor adalah yang
dapat diamati dari peta topografi atau foto
udara.
Bentuk-bentuk bentang alam minor antara :
1. Lapies, yaitu bentuk yang tidak rata pada
batugamping akibat adanya proses pelarutan dan
penggerusan.
Karren
2. Karst split, adalah celah pelarutan yang
terbentuk di permukaan.
3. Parit karst, yaitu alur pada permukaan yang
memanjang membentuk parit, yang juga
sering dianggap karst split yang memanjang
sehingga membentuk parit.
Parit Kars
Parit karst
4. Palung karst, adalah alur pada permukaan
batuan yang besar dan lebar, terbentuk
karena proses pelarutan, kedalaman lebih
dari 50 cm. biasanya pada permukaan
batuan yang datar atau miring rendah dan
dikontrol oleh struktur yang memanjang.
5. Speleotherms, adalah hiasan pada gua yang
merupakan endapan CaCO3 yang mengalami
presipitasi pada air tanah yang
membawanya masuk ke dalam gua.
(Stalaktit, stalakmit)
Speleoterm
(hiasan gua)
Straw
(Stalaktit
seperti sedotan)
Stalaktit
heliktit
Curtain
flowstone
pilar
stalagmit
Teras/travertin
Speleotherms
Speleotherms
Speleothems
Stalaktit
Pilar
Suasana di dalam Gua
Stalaktit dan stalakmit yang
hampir bersatu membentuk
pilar di Gua Gong
Stalaktit dan stalagmit yang
hampir bersatu membentuk pilar
di gua Cokro
Pilar besar di Gua Simbar,
Gombong Selatran yang
hingga kini masih tumbuh
Helektit (Stalaktit yang tumbuh
ke segala arah)
di Gua Akahi,Seram
6. Fitokarst, adalah permukaan yang berlekuk-
lekuk dengan lubang-lubang yang saling
berhubungan, terbentuk karena adanya
pengaruh aktivitas biologis yaitu algae yang
tumbuh di dalam batugamping. Algae
menutup di permukaan dan masuk sedalam
0,1 – 0,2 mm dan menghasilkan larutan
asam sehingga melarutkan batugamping.
Sedangkan bentuk-bentuk topgrafi karst
mayor antara lain :
1. Surupan (doline), yaitu depresi tertutup
hasil pelarutan dengan diameter mulai dari
beberapa meter sampai beberapa kilometer,
kedalaman bisa sampai ratusan meter dan
mempunyai bentuk bundar atau lonjong.
2. Uvala, adalah gabungan dari beberapa
doline.
Proses terbentuknya dolina (sinkhole)
Doline
Collapse doline
dolina
Dolina akan menjadi uvala
3. Polje, adalah depresisi tertutup yang besar
dengan lantai datar dan dinding curam,
bentuknya tidak teratur dan biasanya
memanjang searah jurus perlapisan,
pembentukannya dikontrol oleh litologi dan
struktur, dan mengalami pelebaran saat
terisi oleh air.
Polje
4. Jendela karst, adalah lubang pada atap gua
yang menghubungkan dengan udara luar,
terbentuk karena atap gua runtuh.
5. Lembah karst, adalah lembah atau alur yang
besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang
mengerosi batuan yang dilaluinya. Ada 4
macam lembah karst, yaitu :
a. Allogenic valley, lembah karst dengan hulu pada
batuan kedap air (bukan batugamping) yang
kemudian masuk ke dalam daerah karst.
b. Blind valley, lembah karst yang alirannya tiba-
tiba hilang karena masuk ke dalam batuan.
c. Pocket valley, yaitu lembah yang berasosiasi
dengan mata air yang besar dan keluar dari
batuan kedap air (bukan batugamping) yang
berada di bawah lapisan batugamping.
d. Dry valley, lembah yang mirip dengan lembah
fluviatil tetapi bukan sebagai penyaluran air
permukaan karena air yang masuk langsung
meresap ke batuan dasarnya (karena banyak
rekahan)
6. Gua, adalah ruang bawah tanah yang dapat
dicapai dari permukaan dan cukup besar bila
dilalui oleh manusia.
7. Terowongan dan jembatan alam, adalah
lorong di bawah permukaan yang terbentuk
oleh pelarutan dan penggerusan air tanah.
Proses pembentukan
Gua
Kenampakan Dalam Gua
Kenampakan Flowstone yang terus tumbuh
Biota dalam Gua
Inflow
Bentuk-bentuk Sisa Pelarutan
Yang dimaksud dengan sisa pelarutan adalah
morfologi yang terbentuk karena pelarutan
dan erosi sudah berjalan sangat lanjut
sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas
pada daerah karst.
Macam-macam morfologi sisa antara lain :
1. Kerucut karst, adalah bukit karst yang
berbentuk kerucut, berlereng terjal dan
dikelilingi oleh depresi.
2. Menara karst, adalah bukit sisa pelarutan
dan erosi yang berbentuk menara dengan
lereng yang terjal tegak atau menggantung,
terpisah satu dengan yang lainnya dan
dikelilingi dataran aluvial.
Beberapa istilah bukit-bukit karst
• Pepino hills (Puerto Rico)
• Chocolate hills (Filipina) •
• Cone karst – Conical hills – Sinoid
hills – Kegelkarst (Lehman, 1936) –
Kerucut karst (Gunung Sewu) •
• Cockpit karst (Karangbolong, Cuba)
•
• Tower karst – mogote - haystack
hills – karst menara (Karangbolong,
Sawahlunto, Maros, Guilin – Cina)
Kerucut Kars
Kenampakan
Menara
Kars
di Daerah
Cakke, Sulsel
Menara karst
Mogote
MANFAAT MORFOLOGI KARST
Manfaat Karst
• Hidrogeologi
• Geoekonomi (bahan galian, bahan industri)
• Biodiversifikasi
• Geowisata
• Aspek Arkeologis
SEKIAN

More Related Content

What's hot

MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungaiCahaya Hari
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMTuti Rina Lestari
 
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah BengkuluLaporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu'Oke Aflatun'
 
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapPerangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapDella Azaria
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...bramantiyo marjuki
 
Laporan peta geologi
Laporan peta geologiLaporan peta geologi
Laporan peta geologi4211410001
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAEDIS BLOG
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologironimputra
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuanwinalda
 
Perairan laut geografi
Perairan laut geografiPerairan laut geografi
Perairan laut geografinathans_hansel
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikUDIN MUHRUDIN
 
Kul infiltrasi 1
Kul infiltrasi 1Kul infiltrasi 1
Kul infiltrasi 1Ieke Ayu
 

What's hot (20)

MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungai
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencanaBahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah BengkuluLaporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
 
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapPerangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
 
Laporan peta geologi
Laporan peta geologiLaporan peta geologi
Laporan peta geologi
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuan
 
Sistem informasi geografi
Sistem informasi geografiSistem informasi geografi
Sistem informasi geografi
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
Perairan laut geografi
Perairan laut geografiPerairan laut geografi
Perairan laut geografi
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Kul infiltrasi 1
Kul infiltrasi 1Kul infiltrasi 1
Kul infiltrasi 1
 

Similar to Karst Morfologi (20)

Bentang alam karst
Bentang alam karstBentang alam karst
Bentang alam karst
 
Dinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.pptDinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.ppt
 
Dinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.pptDinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.ppt
 
Geomorfologi Karst
Geomorfologi KarstGeomorfologi Karst
Geomorfologi Karst
 
Struktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan BumiStruktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan Bumi
 
Lapisan Litosfer
Lapisan LitosferLapisan Litosfer
Lapisan Litosfer
 
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPANPERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
 
geologi umum
geologi umum geologi umum
geologi umum
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
 
Morfologi karst
Morfologi karstMorfologi karst
Morfologi karst
 
154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev
154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev
154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev
 
genesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaangenesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaan
 
Litosfer-Materi kelas X
Litosfer-Materi kelas XLitosfer-Materi kelas X
Litosfer-Materi kelas X
 
2 litosfer
2   litosfer2   litosfer
2 litosfer
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Docslide.net nota geografi-tingkatan-4
Docslide.net nota geografi-tingkatan-4Docslide.net nota geografi-tingkatan-4
Docslide.net nota geografi-tingkatan-4
 
Igneous and metamorf rock "UPN pangea"
Igneous and metamorf rock "UPN pangea"Igneous and metamorf rock "UPN pangea"
Igneous and metamorf rock "UPN pangea"
 
Eksogen
EksogenEksogen
Eksogen
 
LITOSFER - Kelas X.pptx
LITOSFER - Kelas X.pptxLITOSFER - Kelas X.pptx
LITOSFER - Kelas X.pptx
 

Karst Morfologi

  • 2. OUTLINE • Definisi Morfologi Karst • Proses Karstifikasi • Morfologi Karst • Manfaat Morfologi Karst
  • 4. DEFINISI Bentang Alam yang terbentuk dari proses karstifikasi pada daerah dengan litologi batuan karbonat
  • 5. Syarat penting pembentukan morfologi Kars (Thornbury,1969) • Adanya batuan yang mudah larut & tersingkap atau tertutupi sedimen yang tipis; • Batuan massive & memiliki kekar; • Arus air tanah rendah; • Curah hujan cukup tinggi
  • 6. LITOLOGI • Batugamping massive & tebal • Berlapis • Kandungan CaCO3 60%-90% • Porositas sekunder • Permeabilitas baik
  • 7. STUKTUR GEOLOGI • Kekar / sesar Kekar/sesar yang intensif akan menjadi zona lemah yang mempermudah proses karstifikasi (air asam akan mudah masuk dan melarutkan batuan)
  • 8. CURAH HUJAN • Diperlukan intensitas curah hujan yang cukup tingggi untuk membentuk topografi kars Air hujan merupakan media utama dalam karstifikasi (mengandung asam), Kalsit mudah bereaksi dengan air asam
  • 9. PROSES GEOLOGI 1. Proses Endogenik – Pengangkatan – Pengekaran/ penyesaran 2. Proses Eksogenik – Pelarutan – Erosi, dll
  • 10. POLA PENYALURAN • Multibasinal Aliran sungai secara tiba – tiba hilang dan muncul kembali di tempat lain sebagai mata air (terdapat inflow & outflow)
  • 14. Peta topografi karst di sebagian daerah Gunungsewu, Yogyakarta
  • 16. KARSTIFIKASI H2O(air) + CO2 (gas) H2CO3 (asam Karbonat) H2CO3 + CaCO3 Ca2+ + 2HCO32- Perbukitan karst menara di Guilin, Cina Gunung Sewu
  • 17. KARSTIFIKASI AIR PERMUKAAN MEMASUKI REKAHAN BATUAN PELARUTAN BATUAN PADA ZONA REKAHAN REKAHAN MENJADI SEMAKIN BESAR REKAHAN TERSEBUT MEMBENTUK MORFOLOGI KARS JIKA REKAHAN TERISI AIR, TERBENTUK SUNGAI BAWAH TANAH
  • 18. Proses pelarutan pada batugamping, meninggalkan morfologi sisa pelarutan, perkembangan morfologi sisa ini dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu :
  • 19. FASE I a. Terjadi pelarutan pada batuan terkekarkan sehingga membentuk lembah yang kemudian merupakan zona yang lebih cepat mengalami pelarutan (zona A) dibandingkan dengan zona B yang tidak mengalami pengkekara.
  • 20. FASE II b. Karena zona A lebih cepat mengalami pelarutan, maka zona ini segera terbentuk lembah yang dalam, sementara pada zona B masih berupa dataran tinggi dengan gejala pelarutan di beberapa tempat.
  • 21. FASE III c. Pelarutan pada kedua zona terus berjalan sehingga pada fase ini mulai terbentuk kerucut- kerucut karst pada zona B. Pada kerucut karst ini tingkat pelarutan/erosi vertikalnya lebih kecil dibandingkan lembah di sekitarnya.
  • 22. FASE IV d. Karena adanya erosi lateral oleh sungai maka zone A berada pada batas permukaan erosi dan pada zona B erosi vertikal telah berjalan lebih lanjut sehingga hanya tinggal beberapa morfologi sisa saja, morfologi sisa ini disebut menara karst.
  • 24.
  • 25. Morfologi Kars • Morfologi Konstruksional Morfologi mayor: doline, uvala, polje,dll Morfologi minor: karren/lapies, kars split, parit kars • Morfologi Sisa Kerucut Kars, Menara Kars, Mogote • Endokars
  • 26. Bentang alam karst minor adalah bentang alam yang tidak dapat diamati pada peta topografi atau foto udara. Sedangkan bentang alam mayor adalah yang dapat diamati dari peta topografi atau foto udara.
  • 27. Bentuk-bentuk bentang alam minor antara : 1. Lapies, yaitu bentuk yang tidak rata pada batugamping akibat adanya proses pelarutan dan penggerusan.
  • 29. 2. Karst split, adalah celah pelarutan yang terbentuk di permukaan. 3. Parit karst, yaitu alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit, yang juga sering dianggap karst split yang memanjang sehingga membentuk parit.
  • 32. 4. Palung karst, adalah alur pada permukaan batuan yang besar dan lebar, terbentuk karena proses pelarutan, kedalaman lebih dari 50 cm. biasanya pada permukaan batuan yang datar atau miring rendah dan dikontrol oleh struktur yang memanjang. 5. Speleotherms, adalah hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3 yang mengalami presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua. (Stalaktit, stalakmit)
  • 36.
  • 37.
  • 40. Stalaktit dan stalakmit yang hampir bersatu membentuk pilar di Gua Gong Stalaktit dan stalagmit yang hampir bersatu membentuk pilar di gua Cokro
  • 41. Pilar besar di Gua Simbar, Gombong Selatran yang hingga kini masih tumbuh Helektit (Stalaktit yang tumbuh ke segala arah) di Gua Akahi,Seram
  • 42. 6. Fitokarst, adalah permukaan yang berlekuk- lekuk dengan lubang-lubang yang saling berhubungan, terbentuk karena adanya pengaruh aktivitas biologis yaitu algae yang tumbuh di dalam batugamping. Algae menutup di permukaan dan masuk sedalam 0,1 – 0,2 mm dan menghasilkan larutan asam sehingga melarutkan batugamping.
  • 43.
  • 44. Sedangkan bentuk-bentuk topgrafi karst mayor antara lain : 1. Surupan (doline), yaitu depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari beberapa meter sampai beberapa kilometer, kedalaman bisa sampai ratusan meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong. 2. Uvala, adalah gabungan dari beberapa doline.
  • 45.
  • 48.
  • 50. 3. Polje, adalah depresisi tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam, bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan, pembentukannya dikontrol oleh litologi dan struktur, dan mengalami pelebaran saat terisi oleh air.
  • 51.
  • 52. Polje
  • 53. 4. Jendela karst, adalah lubang pada atap gua yang menghubungkan dengan udara luar, terbentuk karena atap gua runtuh.
  • 54. 5. Lembah karst, adalah lembah atau alur yang besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang mengerosi batuan yang dilaluinya. Ada 4 macam lembah karst, yaitu : a. Allogenic valley, lembah karst dengan hulu pada batuan kedap air (bukan batugamping) yang kemudian masuk ke dalam daerah karst. b. Blind valley, lembah karst yang alirannya tiba- tiba hilang karena masuk ke dalam batuan.
  • 55. c. Pocket valley, yaitu lembah yang berasosiasi dengan mata air yang besar dan keluar dari batuan kedap air (bukan batugamping) yang berada di bawah lapisan batugamping. d. Dry valley, lembah yang mirip dengan lembah fluviatil tetapi bukan sebagai penyaluran air permukaan karena air yang masuk langsung meresap ke batuan dasarnya (karena banyak rekahan)
  • 56.
  • 57. 6. Gua, adalah ruang bawah tanah yang dapat dicapai dari permukaan dan cukup besar bila dilalui oleh manusia. 7. Terowongan dan jembatan alam, adalah lorong di bawah permukaan yang terbentuk oleh pelarutan dan penggerusan air tanah.
  • 59.
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 67. Bentuk-bentuk Sisa Pelarutan Yang dimaksud dengan sisa pelarutan adalah morfologi yang terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berjalan sangat lanjut sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst.
  • 68. Macam-macam morfologi sisa antara lain : 1. Kerucut karst, adalah bukit karst yang berbentuk kerucut, berlereng terjal dan dikelilingi oleh depresi. 2. Menara karst, adalah bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara dengan lereng yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lainnya dan dikelilingi dataran aluvial.
  • 69. Beberapa istilah bukit-bukit karst • Pepino hills (Puerto Rico) • Chocolate hills (Filipina) • • Cone karst – Conical hills – Sinoid hills – Kegelkarst (Lehman, 1936) – Kerucut karst (Gunung Sewu) • • Cockpit karst (Karangbolong, Cuba) • • Tower karst – mogote - haystack hills – karst menara (Karangbolong, Sawahlunto, Maros, Guilin – Cina)
  • 74.
  • 76. Manfaat Karst • Hidrogeologi • Geoekonomi (bahan galian, bahan industri) • Biodiversifikasi • Geowisata • Aspek Arkeologis