Bentang alam karst terbentuk dari proses pelarutan batuan karbonat oleh air hujan. Morfologi karst terdiri dari bentuk-bentuk konstruktif seperti dolina, uvala, polje, dan bentuk-bentuk sisa pelarutan seperti kerucut karst, menara karst. Proses karstifikasi melibatkan reaksi asam karbonat yang membentuk gua-gua dan sistem drainase bawah tanah. Morfologi karst memiliki berbagai manfaat se
4. DEFINISI
Bentang Alam yang terbentuk
dari proses karstifikasi pada
daerah dengan litologi batuan
karbonat
5. Syarat penting pembentukan morfologi Kars
(Thornbury,1969)
• Adanya batuan yang mudah larut &
tersingkap atau tertutupi sedimen yang
tipis;
• Batuan massive & memiliki kekar;
• Arus air tanah rendah;
• Curah hujan cukup tinggi
7. STUKTUR GEOLOGI
• Kekar / sesar
Kekar/sesar yang intensif akan menjadi zona
lemah yang mempermudah proses karstifikasi
(air asam akan mudah masuk dan melarutkan
batuan)
8. CURAH HUJAN
• Diperlukan intensitas curah hujan yang
cukup tingggi untuk membentuk
topografi kars
Air hujan merupakan media utama dalam
karstifikasi (mengandung asam), Kalsit
mudah bereaksi dengan air asam
9. PROSES GEOLOGI
1. Proses Endogenik
– Pengangkatan
– Pengekaran/ penyesaran
2. Proses Eksogenik
– Pelarutan
– Erosi, dll
10. POLA PENYALURAN
• Multibasinal
Aliran sungai secara tiba – tiba hilang dan
muncul kembali di tempat lain sebagai
mata air (terdapat inflow & outflow)
16. KARSTIFIKASI
H2O(air) + CO2 (gas) H2CO3 (asam Karbonat)
H2CO3 + CaCO3 Ca2+ + 2HCO32-
Perbukitan karst menara di Guilin, Cina
Gunung Sewu
17. KARSTIFIKASI
AIR PERMUKAAN MEMASUKI REKAHAN BATUAN
PELARUTAN BATUAN PADA ZONA REKAHAN
REKAHAN MENJADI SEMAKIN BESAR
REKAHAN TERSEBUT MEMBENTUK MORFOLOGI KARS
JIKA REKAHAN TERISI AIR, TERBENTUK SUNGAI BAWAH
TANAH
18. Proses pelarutan pada batugamping,
meninggalkan morfologi sisa pelarutan,
perkembangan morfologi sisa ini dapat
dibagi menjadi 4 fase, yaitu :
19. FASE I
a. Terjadi pelarutan pada
batuan terkekarkan
sehingga membentuk
lembah yang kemudian
merupakan zona yang
lebih cepat mengalami
pelarutan (zona A)
dibandingkan dengan
zona B yang tidak
mengalami pengkekara.
20. FASE II
b. Karena zona A lebih cepat
mengalami pelarutan,
maka zona ini segera
terbentuk lembah yang
dalam, sementara pada
zona B masih berupa
dataran tinggi dengan
gejala pelarutan di
beberapa tempat.
21. FASE III
c. Pelarutan pada kedua
zona terus berjalan
sehingga pada fase ini
mulai terbentuk kerucut-
kerucut karst pada zona B.
Pada kerucut karst ini
tingkat pelarutan/erosi
vertikalnya lebih kecil
dibandingkan lembah di
sekitarnya.
22. FASE IV
d. Karena adanya erosi
lateral oleh sungai maka
zone A berada pada batas
permukaan erosi dan
pada zona B erosi vertikal
telah berjalan lebih lanjut
sehingga hanya tinggal
beberapa morfologi sisa
saja, morfologi sisa ini
disebut menara karst.
26. Bentang alam karst minor adalah bentang
alam yang tidak dapat diamati pada peta
topografi atau foto udara.
Sedangkan bentang alam mayor adalah yang
dapat diamati dari peta topografi atau foto
udara.
27. Bentuk-bentuk bentang alam minor antara :
1. Lapies, yaitu bentuk yang tidak rata pada
batugamping akibat adanya proses pelarutan dan
penggerusan.
29. 2. Karst split, adalah celah pelarutan yang
terbentuk di permukaan.
3. Parit karst, yaitu alur pada permukaan yang
memanjang membentuk parit, yang juga
sering dianggap karst split yang memanjang
sehingga membentuk parit.
32. 4. Palung karst, adalah alur pada permukaan
batuan yang besar dan lebar, terbentuk
karena proses pelarutan, kedalaman lebih
dari 50 cm. biasanya pada permukaan
batuan yang datar atau miring rendah dan
dikontrol oleh struktur yang memanjang.
5. Speleotherms, adalah hiasan pada gua yang
merupakan endapan CaCO3 yang mengalami
presipitasi pada air tanah yang
membawanya masuk ke dalam gua.
(Stalaktit, stalakmit)
40. Stalaktit dan stalakmit yang
hampir bersatu membentuk
pilar di Gua Gong
Stalaktit dan stalagmit yang
hampir bersatu membentuk pilar
di gua Cokro
41. Pilar besar di Gua Simbar,
Gombong Selatran yang
hingga kini masih tumbuh
Helektit (Stalaktit yang tumbuh
ke segala arah)
di Gua Akahi,Seram
42. 6. Fitokarst, adalah permukaan yang berlekuk-
lekuk dengan lubang-lubang yang saling
berhubungan, terbentuk karena adanya
pengaruh aktivitas biologis yaitu algae yang
tumbuh di dalam batugamping. Algae
menutup di permukaan dan masuk sedalam
0,1 – 0,2 mm dan menghasilkan larutan
asam sehingga melarutkan batugamping.
43.
44. Sedangkan bentuk-bentuk topgrafi karst
mayor antara lain :
1. Surupan (doline), yaitu depresi tertutup
hasil pelarutan dengan diameter mulai dari
beberapa meter sampai beberapa kilometer,
kedalaman bisa sampai ratusan meter dan
mempunyai bentuk bundar atau lonjong.
2. Uvala, adalah gabungan dari beberapa
doline.
50. 3. Polje, adalah depresisi tertutup yang besar
dengan lantai datar dan dinding curam,
bentuknya tidak teratur dan biasanya
memanjang searah jurus perlapisan,
pembentukannya dikontrol oleh litologi dan
struktur, dan mengalami pelebaran saat
terisi oleh air.
53. 4. Jendela karst, adalah lubang pada atap gua
yang menghubungkan dengan udara luar,
terbentuk karena atap gua runtuh.
54. 5. Lembah karst, adalah lembah atau alur yang
besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang
mengerosi batuan yang dilaluinya. Ada 4
macam lembah karst, yaitu :
a. Allogenic valley, lembah karst dengan hulu pada
batuan kedap air (bukan batugamping) yang
kemudian masuk ke dalam daerah karst.
b. Blind valley, lembah karst yang alirannya tiba-
tiba hilang karena masuk ke dalam batuan.
55. c. Pocket valley, yaitu lembah yang berasosiasi
dengan mata air yang besar dan keluar dari
batuan kedap air (bukan batugamping) yang
berada di bawah lapisan batugamping.
d. Dry valley, lembah yang mirip dengan lembah
fluviatil tetapi bukan sebagai penyaluran air
permukaan karena air yang masuk langsung
meresap ke batuan dasarnya (karena banyak
rekahan)
56.
57. 6. Gua, adalah ruang bawah tanah yang dapat
dicapai dari permukaan dan cukup besar bila
dilalui oleh manusia.
7. Terowongan dan jembatan alam, adalah
lorong di bawah permukaan yang terbentuk
oleh pelarutan dan penggerusan air tanah.
67. Bentuk-bentuk Sisa Pelarutan
Yang dimaksud dengan sisa pelarutan adalah
morfologi yang terbentuk karena pelarutan
dan erosi sudah berjalan sangat lanjut
sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas
pada daerah karst.
68. Macam-macam morfologi sisa antara lain :
1. Kerucut karst, adalah bukit karst yang
berbentuk kerucut, berlereng terjal dan
dikelilingi oleh depresi.
2. Menara karst, adalah bukit sisa pelarutan
dan erosi yang berbentuk menara dengan
lereng yang terjal tegak atau menggantung,
terpisah satu dengan yang lainnya dan
dikelilingi dataran aluvial.