SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
01
02
03
04
Penganggaran
Dosen Pengampu :
Dr (C) Alinursal Noer, SE., M.M., Ak., CA., CPRM.
Kelompok 3
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Anggota Kelompok 3
Vioni Putri Dwinanda
2210536016
Putri Triani Maruf
2210536011
Putri Mayang Sari
2210536014
Dzaky Al Azis
2210536017
01
02
04
05
Dicky Ardiansyah
2210536012
03
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Topik Pembahasan
Sistem Anggaran
di Indonesia
Struktur
Anggaran
Tahap
Penyusunan
Anggaran
Pengertian
Anggaran
Fungsi Anggaran
Tujuan
Penyusunan
Anggaran
02
03
04
01
02
03
04
01
Pengertian
Anggaran
01 01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Anggaran merupakan instrumen untuk
mengatur pengeluaran dan pendapatan
negara dalam rangka membiayai pelaksanaan
pemerintahan dan pembangunan, mencapai
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
pendapatan nasional, mencapai stabilitas
perekonomian, dan menentukan arah dan
prioritas pembangunan secara umum.
Pengertian Anggaran
04
03
02
01
01
03
04
Fungsi
Anggaran
02 02
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Fungsi Pengawasan
• Anggaran Negara harus
menjadi pedoman dalam
menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan
pemerintah negara sesuai
dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Fungsi Alokasi
• Anggaran negara harus
diarahkan untuk mengurangi
pengangguran dan
pemborosan sumber daya
serta meningkatkan efisiensi
dan efektivitas
perekonomian.
Fungsi Distribusi
• Kebijakan anggaran negara
harus memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan
Fungi Stabilisasi
• Anggaran pemerintah
menjadi alat untuk
memelihara dan
mengupayakan
keseimbangan fundamental
perekonomian.
Fungsi Otorisasi
• Anggaran negara menjadi
dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja
pada tahun yang
bersangkutan
Fungsi Perencanaan
• Anggaran negara menjadi
pedoman bagi manajemen
dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang
bersangkutan
Fungsi Anggaran
02
03
04
01
02
01
04
Tujuan
Penyusunan
Anggaran
03 03
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
4
5
6
3
Tujuan Penyusunan Anggaran
Tujuan utama penyusunan
anggaran ialah bertanggungjawab
terhadap kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara.
• Sebagai pedoman penerimaan dan
pengeluaran negara untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dalam rangka
melaksanakan tugas kenegaraan.
• Dapat meningkatkan koordinasi antar
bagian dalam lingkungan pemerintah.
• Untuk meningkatkan transparansi
pertanggungjawaban pemerintah kepada
legislatif atau DPR dan masyarakat luas.
• Penyusunan APBN turut meningkatkan
produksi dan kesempatan kerja agar
kesejahteraan rakyat terpenuhi.
• Ikut membantu pemerintah dalam
mencapai tujuan fiskal mengatasi inflasi.
Berikut ini adalah beberapa poin lainnya yang
menjadi tujuan penyusunan anggaran
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
• Melahirkan efisiensi dan keadilan dalam
penyediaan barang dan jasa publik
melalui proses yang lebih prioritas.
• Memungkinkan pemerintah untuk
memenuhi tugasnya dalam prioritas
belanja.
• Dapat menghemat pengeluaran negara
dan meningkatkan pendapatan.
• Sebagai alat menjaga kestabilan
keuangan negara dengan mengatur
jumlah uang yang beredar.
• Turut membantu mengembangkan
berbagai industri dalam negeri.
• Dapat membantu meningkatkan
lapangan kerja melalui pembangunan
dan investasi di sebuah negara.
Berikut ini adalah beberapa poin lainnya yang
menjadi tujuan penyusunan anggaran
04
03
02
01
03
02
01
04
04
Sistem
Anggaran
di Indonesia
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
a
Traditional
Budgeting
System
b
Performance
Budgeting
System
c
Planning
Programming
Budgeting
System (PPBS)
Sistem-sistem dalam penyusunan anggaran
Anggaran disusun dengan berbagai sistem-sistem yang dipengaruhi
oleh pikiran-pikiran yang melandasi pendekatan tersebut. Adapun
sistem-sistem dalam penyusunan anggaran yang sering digunakan
adalah:
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Traditional Budgeting System
Traditional budgeting system
adalah suatu cara menyusun
anggaran yang tidak
didasarkan atas pemikiran dan
analisa rangkaian kegiatan
yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Penyusunannya
lebih didasarkan pada
kebutuhan untuk
belanja/pengeluaran.
• Sistem pertanggungjawabannya hanya
menggunakan kuitansi pengeluaran saja, tanpa
diperiksa dan diteliti apakah dana telah
digunakan secara efektif/efisien atau tidak.
• Mula-mula pemerintah memberi jatah dana
untuk tiap-tiap lembaga, kemudian setiap
lembaga mengambil jatah dana tersebut dan
menggunakannya untuk melaksanakan kegiatan
sampai habis.
• Setelah dana tersebut habis dipakai, setiap
lembaga melaporkan bahwa dana tersebut
sudah dipakai.
• Jadi tolok ukur keberhasilan anggaran tersebut
adalah pada hasil kerja, maksudnya jika
anggaran tersebut seimbang (balance) maka
anggaran tersebut dapat dikatakan berhasil,
tetapi jika anggaran tersebut defisit atau
surplus, berarti anggaran tersebut gagal.
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Performance Budgeting System
Performance budgeting system
berorientasi kepada pendayagunaan
dana yang tersedia untuk mencapai
hasil yang optimal dari kegiatan yang
dilaksanakan. Sistem penyusunan
anggaran ini tidak hanya didasarkan
kepada apa yang dibelanjakan saja,
tetapi juga didasarkan kepada tujuan-
tujuan atau rencana-rencana tertentu
yang untuk pelaksanaannya perlu
disusun atau didukung oleh suatu
anggaran biaya yang cukup dan
biaya/dana yang dipakai tersebut harus
dijalankan secara efektif dan efisien.
• Sistem ini mulai menitikberatkan pada segi
penatalaksanaan (management control),
sehingga dalam sistem ini efisiensi penggunaan
dana dan hasil kerja diperiksa.
• Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan
atas kegiatan dan telah ditetapkan berupa
standar biaya dan hasil kerjanya.
• Salah satu syarat utama untuk penerapan
sistem ini adalah digunakannya sistem
akuntansi biaya sebagai alat untuk menentukan
biaya masing-masing program dan akuntansi
biaya sebagai alat untuk mengukur tingkat
efisiensi pengeluaran dana.
• Tolak ukur keberhasilan sistem anggaran ini
adalah performance atau prestasi dari tujuan
atau hasil anggaran itu dengan menggunakan
dana secara efisien.
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Planning Programming Budgeting System
(PPBS)
04
03
02
01
01
03
04
Struktur
Anggaran
05 02
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Pendapatan Negara
• Merupakan semua penerimaan yang
menambahkan ekuitas dana lancar, yang
merupakan hak negara dalam 1 tahun anggaran.
Dalam APBN, pendapatan negara dapat berupa :
• Pendapatan Perpajakan
• Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
• Pendapatan Hibah
Belanja Negara
• Merupakan semua pengeluaran yang mengurangi
ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban
dalam satu tahun anggaran. Dalam APBN, belanja
negara dapat berupa :
• Belanja Pemerintah Pusat
• Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Surplus/Defisit Anggaran
Pembiayaan
• Merupakan semua penerimaan yang perlu
dibayar kembali atau pengeluaran yang
akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan maupun pada
tahun-tahun anggaran berikutnya. Dalam
APBN, pembiayaan dapat berupa :
• Pembiayaan Utang
• Pembiayaan Investasi
• Pemberian Pinjaman
• Kewajiban Penjaminan dan
• Pembiayaan Lainnya
04
03
02
01
03
02
01
06
04
Tahap
Penyusunan
Anggaran
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Tahap Penyusunan APBN
Penyusunan APBN disusun berdasarkan RKA-K/L (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan
Lembaga) dan Menteri Keuangan menetapkan pola pendanaan pembiayaan. RKA-K/L disusun untuk
setiap Bagian Anggaran dan Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran wajib
menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran yang dikuasainya.
Adapun penyusunan RKA-
K/L menggunakan
pendekatan:
• Kerangka pengeluaran
jangka menengah
• Penganggaran terpadu
• Pengganggaran berbasis
kinerja
RKA-K/L disusun secara
terstruktur dan dirinci
menurut klasifikasi anggaran
yaitu:
• Klasifikasi organisasi
• Klasifikasi fungsi
• Klasifikasi jenis
Instrumen yang digunakan
pada saat penyusunan RKA-
K/L adalah:
• indikator kinerja
• standar biaya
• evaluasi kinerja.
Penetapan indikator kinerja dilakukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga setelah berkoordinasi dengan
Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan.
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Tahap Penyusunan APBN
Adapun tahap penyusunan RKA-K/L yaitu:
1. K/L menyusun Renja K/L untuk tahun anggaran yang sedang
disusun dengan mengacu pada prioritas pembangunan
nasional dan pagu indikatif 1yang ditetapkan dalam Surat
Edaran Bersama antara Menteri Negara PPN/Kepala
Bappenas dengan Menteri Keuangan. Renja K/L2 memuat
kebijakan, program, dan kegiatan yang dilengkapi dengan
sasaran kinerja, alokasi anggaran yang berasal dari pagu
indikatif, dan prakiraan maju untuk tahun anggaran berkutnya.
2. Renja K/L ditelaah dan ditetapkan oleh Kementerian
PPN/Bappenas berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan.
3. K/L menyesuaikan Renja K/L menjadi RKA-KL atau menyusun
RKA-KL setelah menerima Surat Edaran Menteri Keuangan
tentang pagu sementara. Pagu sementara merupakan dasar
K/L mengalokasikan anggaran dalam program/kegiatan.
4. RKA-KL yang telah disesuaikan tersebut dibahas oleh K/L
bersama-sama dengan DPR (Komisi terkait di DPR).
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Tahap Penyusunan APBN
5. RKA-KL hasil pembahasan tersebut dijadikan bahan
penelaahan oleh Kementerian PPN/Bappenas dan
Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Anggaran).
Kementerian Perencanaan menelaah kesesuaian antara RKA-
KL hasil pembahasan dengan RKP. Kementerian Keuangan
menelaah RKA-KL hasil pembahasan dengan pagu
sementara, prakiraan maju yang telah disetujui tahun
sebelumnya, dan standar biaya yang telah ditetapkan.
6. Seluruh RKA-KL hasil pembahasan atau yang telah disepakai
oleh DPR kemudian dihimpun menjadi Himpunan RKA-KL yang
merupakan lampiran tak terpisahkan dari Nota Keuangan dan
RAPBN dan selanjutnya diajukan Pemerintah kepada DPR
untuk dibahas dan ditetapkan menjadi UU APBN.
7. Kementerian Keuangan bersama K/L melakukan penyesuaian
RKA-KL sepanjang hasil pembahasan RAPBN antara
Pemerintah dan DPR menyebabkan adanya perubahan
01
02
03
04
01
02
03
04
0
1
2
3
4
5
6
Tahap Penyusunan APBD
a. Tahap Perencanaan dan Pengajuan
APBD
•Pemerintah daerah merancang dan mengajukan
Rancangan APBD (RAPBD) lengkap dengan
penjelasan dan dokumen-dokumen pendukung.
RAPBD ini biasanya berlangsung pada minggu
pertama bulan Oktober pada tahun sebelum
penetapan anggaran.
b. Tahap Pembahasan dan Persetujuan
APBD
•DPRD akan meninjau dan membahas RAPBD
bersama dengan pemerintah daerah, kemudian
akan memutuskan apakah DPRD menyetujui atau
tidak menyetujui RAPBD yang telah dibuat oleh
pemerintah daerah tersebut.
•Bila DPRD menyetujui RAPBD yang sudah disusun
oleh pemerintah daerah, RAPBD ini akan
ditetapkan sebagai APBD melalui peraturan
daerah. Namun, bila RAPBD tidak disetujui,
pemerintah daerah dapat menggunakan APBD
dengan jumlah maksimal sebesar angka APBD
pada tahun sebelumnya.
c. Tahap Pelaksanaan APBD
•APBD yang telah ditetapkan melalui peraturan
daerah akan dituangkan dalam keputusan
gubernur/walikota/bupati, yang berisi mengenai
penjelasan lebih detail mengenai ketentuan
pelaksanaannya.
01
02
03
04
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
04
03
02
01
Thanks!
Do you have any questions?
Please keep this slide for attribution

More Related Content

Similar to KND_KLP 3_Penganggaran.pptx

Belajawan negara
Belajawan negaraBelajawan negara
Belajawan negara
amirulhafiq
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuangan
Gung Arii
 
Penyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaranPenyusunan Anggaran
Penyusunan Anggaran
iyonZ
 
Manajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerahManajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerah
Maylana Febrina
 

Similar to KND_KLP 3_Penganggaran.pptx (20)

Belajawan negara
Belajawan negaraBelajawan negara
Belajawan negara
 
Ppt budgeting
Ppt budgetingPpt budgeting
Ppt budgeting
 
Penganggaran Sektor Publik.pptx
Penganggaran Sektor Publik.pptxPenganggaran Sektor Publik.pptx
Penganggaran Sektor Publik.pptx
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
 
PENERAPAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR KEP-101/MBU/2002 DAN SURAT MENTERI BUM...
PENERAPAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR KEP-101/MBU/2002 DAN SURAT MENTERI BUM...PENERAPAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR KEP-101/MBU/2002 DAN SURAT MENTERI BUM...
PENERAPAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR KEP-101/MBU/2002 DAN SURAT MENTERI BUM...
 
Slide-AKT-301-ASP-1.ppt
Slide-AKT-301-ASP-1.pptSlide-AKT-301-ASP-1.ppt
Slide-AKT-301-ASP-1.ppt
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuangan
 
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
 
Akuntansi Sektor Publik.pptx
Akuntansi Sektor Publik.pptxAkuntansi Sektor Publik.pptx
Akuntansi Sektor Publik.pptx
 
1. Penganggaran.ppt
1. Penganggaran.ppt1. Penganggaran.ppt
1. Penganggaran.ppt
 
PENGANGGARAN.ppt
PENGANGGARAN.pptPENGANGGARAN.ppt
PENGANGGARAN.ppt
 
Pertemuan 3 akuntansi pemerintahan.pptx
Pertemuan 3 akuntansi pemerintahan.pptxPertemuan 3 akuntansi pemerintahan.pptx
Pertemuan 3 akuntansi pemerintahan.pptx
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
 
pertemuan-ke-11ppt-1704186377 Pengantar Bisnis.ppt
pertemuan-ke-11ppt-1704186377 Pengantar Bisnis.pptpertemuan-ke-11ppt-1704186377 Pengantar Bisnis.ppt
pertemuan-ke-11ppt-1704186377 Pengantar Bisnis.ppt
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasional
 
Catatan MPD.docx
Catatan MPD.docxCatatan MPD.docx
Catatan MPD.docx
 
Penyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaranPenyusunan Anggaran
Penyusunan Anggaran
 
4 penganggaran-berbasis-kinerja
4 penganggaran-berbasis-kinerja4 penganggaran-berbasis-kinerja
4 penganggaran-berbasis-kinerja
 
Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)
 
Manajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerahManajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerah
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Majalengka Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
meirahayu651
 
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptxPPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
firbadian97
 
Jual Cytotec Blora đź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora đź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Blora đź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora đź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori đź‘™082122229359đź‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori đź‘™082122229359đź‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori đź‘™082122229359đź‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori đź‘™082122229359đź‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
buktifisikskp23
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Obat Telat Bulan Di Bandung
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
InnesKana26
 

Recently uploaded (18)

Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
 
Jual Cytotec Di Majalengka Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptxPPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
 
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptxPPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
 
Jual Cytotec Blora đź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora đź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Blora đź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora đź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogorapotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori đź‘™082122229359đź‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori đź‘™082122229359đź‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori đź‘™082122229359đź‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori đź‘™082122229359đź‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
File lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdf
File lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdfFile lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdf
File lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdf
 

KND_KLP 3_Penganggaran.pptx

  • 1. 01 02 03 04 Penganggaran Dosen Pengampu : Dr (C) Alinursal Noer, SE., M.M., Ak., CA., CPRM. Kelompok 3 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6
  • 2. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Anggota Kelompok 3 Vioni Putri Dwinanda 2210536016 Putri Triani Maruf 2210536011 Putri Mayang Sari 2210536014 Dzaky Al Azis 2210536017 01 02 04 05 Dicky Ardiansyah 2210536012 03
  • 3. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Topik Pembahasan Sistem Anggaran di Indonesia Struktur Anggaran Tahap Penyusunan Anggaran Pengertian Anggaran Fungsi Anggaran Tujuan Penyusunan Anggaran
  • 5. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Anggaran merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian, dan menentukan arah dan prioritas pembangunan secara umum. Pengertian Anggaran
  • 7. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Fungsi Pengawasan • Anggaran Negara harus menjadi pedoman dalam menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Fungsi Alokasi • Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. Fungsi Distribusi • Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan Fungi Stabilisasi • Anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. Fungsi Otorisasi • Anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan Fungsi Perencanaan • Anggaran negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan Fungsi Anggaran
  • 9. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 4 5 6 3 Tujuan Penyusunan Anggaran Tujuan utama penyusunan anggaran ialah bertanggungjawab terhadap kesejahteraan dan kemakmuran rakyat • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. • Sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam rangka melaksanakan tugas kenegaraan. • Dapat meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah. • Untuk meningkatkan transparansi pertanggungjawaban pemerintah kepada legislatif atau DPR dan masyarakat luas. • Penyusunan APBN turut meningkatkan produksi dan kesempatan kerja agar kesejahteraan rakyat terpenuhi. • Ikut membantu pemerintah dalam mencapai tujuan fiskal mengatasi inflasi. Berikut ini adalah beberapa poin lainnya yang menjadi tujuan penyusunan anggaran
  • 10. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 • Melahirkan efisiensi dan keadilan dalam penyediaan barang dan jasa publik melalui proses yang lebih prioritas. • Memungkinkan pemerintah untuk memenuhi tugasnya dalam prioritas belanja. • Dapat menghemat pengeluaran negara dan meningkatkan pendapatan. • Sebagai alat menjaga kestabilan keuangan negara dengan mengatur jumlah uang yang beredar. • Turut membantu mengembangkan berbagai industri dalam negeri. • Dapat membantu meningkatkan lapangan kerja melalui pembangunan dan investasi di sebuah negara. Berikut ini adalah beberapa poin lainnya yang menjadi tujuan penyusunan anggaran
  • 12. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 a Traditional Budgeting System b Performance Budgeting System c Planning Programming Budgeting System (PPBS) Sistem-sistem dalam penyusunan anggaran Anggaran disusun dengan berbagai sistem-sistem yang dipengaruhi oleh pikiran-pikiran yang melandasi pendekatan tersebut. Adapun sistem-sistem dalam penyusunan anggaran yang sering digunakan adalah:
  • 13. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Traditional Budgeting System Traditional budgeting system adalah suatu cara menyusun anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan pada kebutuhan untuk belanja/pengeluaran. • Sistem pertanggungjawabannya hanya menggunakan kuitansi pengeluaran saja, tanpa diperiksa dan diteliti apakah dana telah digunakan secara efektif/efisien atau tidak. • Mula-mula pemerintah memberi jatah dana untuk tiap-tiap lembaga, kemudian setiap lembaga mengambil jatah dana tersebut dan menggunakannya untuk melaksanakan kegiatan sampai habis. • Setelah dana tersebut habis dipakai, setiap lembaga melaporkan bahwa dana tersebut sudah dipakai. • Jadi tolok ukur keberhasilan anggaran tersebut adalah pada hasil kerja, maksudnya jika anggaran tersebut seimbang (balance) maka anggaran tersebut dapat dikatakan berhasil, tetapi jika anggaran tersebut defisit atau surplus, berarti anggaran tersebut gagal.
  • 14. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Performance Budgeting System Performance budgeting system berorientasi kepada pendayagunaan dana yang tersedia untuk mencapai hasil yang optimal dari kegiatan yang dilaksanakan. Sistem penyusunan anggaran ini tidak hanya didasarkan kepada apa yang dibelanjakan saja, tetapi juga didasarkan kepada tujuan- tujuan atau rencana-rencana tertentu yang untuk pelaksanaannya perlu disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan biaya/dana yang dipakai tersebut harus dijalankan secara efektif dan efisien. • Sistem ini mulai menitikberatkan pada segi penatalaksanaan (management control), sehingga dalam sistem ini efisiensi penggunaan dana dan hasil kerja diperiksa. • Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas kegiatan dan telah ditetapkan berupa standar biaya dan hasil kerjanya. • Salah satu syarat utama untuk penerapan sistem ini adalah digunakannya sistem akuntansi biaya sebagai alat untuk menentukan biaya masing-masing program dan akuntansi biaya sebagai alat untuk mengukur tingkat efisiensi pengeluaran dana. • Tolak ukur keberhasilan sistem anggaran ini adalah performance atau prestasi dari tujuan atau hasil anggaran itu dengan menggunakan dana secara efisien.
  • 17. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Pendapatan Negara • Merupakan semua penerimaan yang menambahkan ekuitas dana lancar, yang merupakan hak negara dalam 1 tahun anggaran. Dalam APBN, pendapatan negara dapat berupa : • Pendapatan Perpajakan • Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) • Pendapatan Hibah Belanja Negara • Merupakan semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban dalam satu tahun anggaran. Dalam APBN, belanja negara dapat berupa : • Belanja Pemerintah Pusat • Transfer ke Daerah dan Dana Desa Surplus/Defisit Anggaran Pembiayaan • Merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Dalam APBN, pembiayaan dapat berupa : • Pembiayaan Utang • Pembiayaan Investasi • Pemberian Pinjaman • Kewajiban Penjaminan dan • Pembiayaan Lainnya
  • 19. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Tahap Penyusunan APBN Penyusunan APBN disusun berdasarkan RKA-K/L (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga) dan Menteri Keuangan menetapkan pola pendanaan pembiayaan. RKA-K/L disusun untuk setiap Bagian Anggaran dan Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran wajib menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran yang dikuasainya. Adapun penyusunan RKA- K/L menggunakan pendekatan: • Kerangka pengeluaran jangka menengah • Penganggaran terpadu • Pengganggaran berbasis kinerja RKA-K/L disusun secara terstruktur dan dirinci menurut klasifikasi anggaran yaitu: • Klasifikasi organisasi • Klasifikasi fungsi • Klasifikasi jenis Instrumen yang digunakan pada saat penyusunan RKA- K/L adalah: • indikator kinerja • standar biaya • evaluasi kinerja. Penetapan indikator kinerja dilakukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga setelah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan.
  • 20. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Tahap Penyusunan APBN Adapun tahap penyusunan RKA-K/L yaitu: 1. K/L menyusun Renja K/L untuk tahun anggaran yang sedang disusun dengan mengacu pada prioritas pembangunan nasional dan pagu indikatif 1yang ditetapkan dalam Surat Edaran Bersama antara Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan. Renja K/L2 memuat kebijakan, program, dan kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran kinerja, alokasi anggaran yang berasal dari pagu indikatif, dan prakiraan maju untuk tahun anggaran berkutnya. 2. Renja K/L ditelaah dan ditetapkan oleh Kementerian PPN/Bappenas berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. 3. K/L menyesuaikan Renja K/L menjadi RKA-KL atau menyusun RKA-KL setelah menerima Surat Edaran Menteri Keuangan tentang pagu sementara. Pagu sementara merupakan dasar K/L mengalokasikan anggaran dalam program/kegiatan. 4. RKA-KL yang telah disesuaikan tersebut dibahas oleh K/L bersama-sama dengan DPR (Komisi terkait di DPR).
  • 21. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Tahap Penyusunan APBN 5. RKA-KL hasil pembahasan tersebut dijadikan bahan penelaahan oleh Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Anggaran). Kementerian Perencanaan menelaah kesesuaian antara RKA- KL hasil pembahasan dengan RKP. Kementerian Keuangan menelaah RKA-KL hasil pembahasan dengan pagu sementara, prakiraan maju yang telah disetujui tahun sebelumnya, dan standar biaya yang telah ditetapkan. 6. Seluruh RKA-KL hasil pembahasan atau yang telah disepakai oleh DPR kemudian dihimpun menjadi Himpunan RKA-KL yang merupakan lampiran tak terpisahkan dari Nota Keuangan dan RAPBN dan selanjutnya diajukan Pemerintah kepada DPR untuk dibahas dan ditetapkan menjadi UU APBN. 7. Kementerian Keuangan bersama K/L melakukan penyesuaian RKA-KL sepanjang hasil pembahasan RAPBN antara Pemerintah dan DPR menyebabkan adanya perubahan
  • 22. 01 02 03 04 01 02 03 04 0 1 2 3 4 5 6 Tahap Penyusunan APBD a. Tahap Perencanaan dan Pengajuan APBD •Pemerintah daerah merancang dan mengajukan Rancangan APBD (RAPBD) lengkap dengan penjelasan dan dokumen-dokumen pendukung. RAPBD ini biasanya berlangsung pada minggu pertama bulan Oktober pada tahun sebelum penetapan anggaran. b. Tahap Pembahasan dan Persetujuan APBD •DPRD akan meninjau dan membahas RAPBD bersama dengan pemerintah daerah, kemudian akan memutuskan apakah DPRD menyetujui atau tidak menyetujui RAPBD yang telah dibuat oleh pemerintah daerah tersebut. •Bila DPRD menyetujui RAPBD yang sudah disusun oleh pemerintah daerah, RAPBD ini akan ditetapkan sebagai APBD melalui peraturan daerah. Namun, bila RAPBD tidak disetujui, pemerintah daerah dapat menggunakan APBD dengan jumlah maksimal sebesar angka APBD pada tahun sebelumnya. c. Tahap Pelaksanaan APBD •APBD yang telah ditetapkan melalui peraturan daerah akan dituangkan dalam keputusan gubernur/walikota/bupati, yang berisi mengenai penjelasan lebih detail mengenai ketentuan pelaksanaannya.
  • 23. 01 02 03 04 CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik 04 03 02 01 Thanks! Do you have any questions? Please keep this slide for attribution