SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
MOHAMMAD ARFANDI ADNAN
Pertemuan 3
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara
Rencana Kerja yang di susun oleh pemerintah, dituangkan
dalam nilai mata uang yang ditetapkan dengan undang-
undang.
a. Perkiraan jumlah tertinggi belanja / pengeluaran Negara yang
dibutuhkan oleh pemerintah dalam satu periode tertentu (biasanya 1
tahun )
b. Perkiraan jumlah pendapatan Negara yang diperlukan oleh
pemerintah membiayai belanja / pengeluaran pemerintah dalam satu
periode tertentu (biasanya 1 tahun)
APBN 2007 – 2013
PENYUSUNAN APBN
Menteri Keuangan
Badan Perencanaan
Nasional
Mengkoordinasikan penyusunan APBN
Menteri Keuangan 
Mengkoordinasikan
penyusunan konsep
anggaran belanja rutin
Bappenas dan Menteri
Keuangan 
Mengkoordinasikan
penyusunan anggaran
belanja pembangunan
Atas nama Presiden
• Pembicaraan
pendahuluan antara
pemerintah dan DPR
• Pengajuan,
pembahasan, dan
penetapan APBN
Hasil pembahasan didokumentasikan dalam:
• Daftar Isian Kegiatan  otorisasi pengeluaran rutin unit organisasi.
• Daftar Isian Proyek  otorisasi pengeluaran pembangunan proyek pada unit
organisasi.
• Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Rutin (SPAAR)  besaran alokasi
anggaran rutin untuk setiap kantor/satuan kerja di daerah  dibahas oleh
Kantor Wilayah DJA dan Instansi Vertikal Departemen/ Lembaga  DIK.
Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN
• Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Pembangunan (SPAAP) 
menetapkan besaran alokasi anggaran pembangunan untuk setiap
proyek/bagian proyek  dibahas oleh Kantor wilayah DJA dengan
instansi vertikal/dinas  DIP.
• Surat Keputusan Otorisasi (SKO)  otorisasi untuk penyediaan dana
kepada departemen/lembaga/ pemerintah daerah dan pihak lain yang
berhak baik untuk rutin maupun pembangunan.
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah
Rencana Kerja Keuangan Tahunan Pemerintah Daerah yang
disetujui oleh DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
APBD terdiri atas pendapatan daerah, belanja
daerah dan pembiayaan daerah
PERUBAHAN PENGANGGARAN
Line Item
Budgeting
➢ Tidak dapat dinilai
efisiensi dan efektifitas
program
➢ Berorientasi jangka
pendek
➢ Belum mengaitkan setiap
pengeluaran dengan
manfaatnya
Performance
Budgeting
➢ Mengaitkan setiap
pengeluaran dengan
manfaatnya
➢ dapat dinilai efisiensi dan
efektifitas program
➢ Berorientasi jangka
panjang
PROSES PENYUSUNAN APBD
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Arah dan Kebijakan Umum
APBD
3. Strategi & Prioritas APBD
4. Rencana Anggaran Satuan
Kerja (RASK)
5. Evaluasi dan seleksi RASK
6. Pembahasan
RAPBD
APBD
• Penjaringan aspirasi masyarakat sebagai bentuk partisipasi
masyarakat dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
publik
• Evaluasi kinerja tahun lalu untuk mendapat feedback bagi
penyusunan APBD sekarang
• Hasil penjaringan masyarakat dan feedback dan penjabaran
Renstrada sebagai dasar penentuan arah dan kebijakan umum
APBD
1. KEGIATAN PENDAHULUAN
Arah dan kebijakan umum APBD dapat disusun berdasarkan kriteria
sebagai berikut :
• Sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan yang ditetapkan
dalam Rencana Strategis Daerah dan dokumen perencanaan lainnya.
• Sesuai aspirasi masyarakat dan mempertimbangkan kondisi dan
kemampuan daerah.
• Memuat arah yang diinginkan dan kebijakan umum yang sebagai
pedoman penyusunan strategi dan prioritas APBD serta penyusunan
rancangan APBD dalam satu tahun anggaran.
• Disusun dan disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah.
2. ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM APBD
• Merupakan penjabaran lebih lanjut dari arah dan kebijakan umum
• Merupakan strategi operasional jangka pendek, sedangkan
RENSTRADA merupakan strategi jangka panjang
• Strategi dan prioritas APBD adalah pendekatan (metode) yang
diprioritaskan dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3. STRATEGI & PRIORITAS APBD
4. RENCANA ANGGARAN SATUAN KERJA
(RASK)
• Aktivitas dalam penyusunan APBD dijelaskan dalam RASK
• RASK dibuat oleh unit-unit kerja pemerintah, sehingga
sifatnya usulan yang akan dibahas dan dibuat penetapan oleh
panitia anggaran yang dibentuk oleh Kepala Daerah bersama
DPRD
5. EVALUASI DAN SELEKSI RASK
• Usulan dalam RASK dibahas dan direview oleh Pemerintah
(belum melibatkan DPRD).
• Hasilnya adalah Dokumen RAPBD yang diajukan ke DPRD
untuk dibahas bersama
• Hasil pembahasan Pemerintah dengan
DPRD  APBD yang dituangkan dalam
Perda untuk dilaksanakan Pemda
6. PEMBAHASAN DAN PENETAPAN APBD
Standar Biaya Umum (SBU) adalah satuan biaya paling tinggi
yang ditetapkan sebagai biaya masukan dan/atau indeks
satuan biaya keluaran yang bersifat lintas kementerian
negara/lembaga dan/ atau lintas wilayah.
(PMK Standar Biaya Umum Tahun 2010, Pasal 1, PMK Nomor
01/PM.02/2009)
STANDAR BIAYA UMUM
2. Penyesuaian besaran dilakukan, dengan alasan;
- Dasar perhitungan satuan biaya
- Hasil penelitian di lapangan
- Inflasi/kewajaran.
3. Prosentase kenaikan honorarium antara lain:
- Pengelola Keuangan sebesar 4,4%
- Panitia Pengadaan sebesar 10,03%
- Pengelola PNBP sebesar 4,34 %
- Kegiatan Penelitian sebesar 32,97 %
- Narasumber sebesar 15,28 %
4. Prosentase kenaikan belanja barang antara lain:
- Konsumsi rapat sebesar 31,67 %
- Pakaian dinas sebesar 27,43%
- Kendaran oprsnl. sebesar 21,15 %
1. Standar Biaya Umum 2010 disusun dengan tetap menggunakan komposisi
Standar Biaya Umum 2009
KEBIJAKAN UMUM
Standar Biaya Khusus adalah standar biaya yang
digunakan untuk kegiatan yang khusus dilaksanakan
oleh Kementerian Negara/Lembaga tertentu
dan/atau wilayah tertentu.
* PMK Nomor 69/PMK.02/2008 tentang
”Penyusunan Standar Biaya Khusus” .
dan
* Perdirjen Anggaran Nomor 01/AG/2009 tentang
”Petunjuk Teknis Penyusunan SBK”.
STANDAR BIAYA KHUSUS
INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja diartikan sebagai ukuran kuantitatif
atau kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran tujuan yang telah
ditetapkan
Dengan pengertian ini, indikator kinerja harus
merupakan suatu yang dapat diukur dan digunakan
sebagai dasar untuk menilai kinerja, baik dalam tahap
perencanaan, (ex-ante), tahap pelaksanaan (on-
going), maupun tahap setelah kegiatan (ex-post).
VISI MISI INDIKATOR
DAMPAK
TARGET TUJUAN INDIKATOR
MANFAAT
TARG
ET
MENJADI
PENGGERAK DAN
PENDORONG
TERCIPTANYA
MASYARKAT DAN
LINGKUNGAN
YANG SEHAT
M.1. KESEHATAN
MASYARAKAT
INDEX
KESEHATAN
75 T.1. Meningkatkan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
Index Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
80
T.2.Meningkatkan
Lingkungan
Sehat & Bersih
Index
Lingkungan
Sehat & Bersih
80
TUJUAN PROGRAM INDIKATOR
HASIL
TAR
GET
KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN TAR
GET
T.1.
Meningkatkan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
P.1.
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Kesehatan
Tingkat
Kepuasan
Masyarakat
80 K.1.
Penambahan Tenaga
Medis
Jumlah Tenaga Medis /
puskesmas
5
K.2.
Pelatihan Tenaga
Medis
Tingkat Keahlian 8
K.3.
Bantuan Penyediaan
Fasilitas Kesehatan
Jumlah puskesmas /
kecamatan
1
T.2.
Meningkatkan
Lingkungan
Sehat dan
Bersih
P.1.
Pembinaan
Kebersihan
Lingkungan
Tingkat
Kesadaran
Kebersihan
Lingkungan
70 K.1.
Sosialisasi
Pentingnya
Limgkungan Sehat
dan Bersih
Jumlah Kehadiran KK /
Sosialisasi
60
TRANSLASI RENSTRA UNIT DINAS KESEHATAN
DAERAH X
NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE
1
INDEX KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN
25 % 17.5
2 INDEX AIR BERSIH 25 % 50 12.5
3
INDEX KUALITAS GIZI BAGI
BAYI DAN BALITA
25 % 60 15
4
INDEX LINGKUNGAN SEHAT
DAN BERSIH
25 % 60 15
INDEX KESEHATAN 60
NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE
1 TINGKAT PASIEN SELAMAT 30 % 70 21
2
TINGKAT EFEKTIVITAS DAN
EFISIENSI PELAYANAN
40 % 70 28
3
TINGKATKEPUASAN
MASYARAKAT
30 % 21
INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
70
70
70
1
TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT
SEBELUM ANGGARAN
70
INDEX
KESEHATAN
SEBELUM
ANGGARAN
INDEX
KUALITAS
PELAYANAN
KESEHATAN
SEBELUM
ANGGARAN

More Related Content

What's hot

50482790 konsep-anggaran-penyusunan-anggaran-organisasi-sektor-publik
50482790 konsep-anggaran-penyusunan-anggaran-organisasi-sektor-publik50482790 konsep-anggaran-penyusunan-anggaran-organisasi-sektor-publik
50482790 konsep-anggaran-penyusunan-anggaran-organisasi-sektor-publik
resig jeflin
 
Manajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerahManajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerah
Maylana Febrina
 
Jenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintahJenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintah
farums
 

What's hot (20)

anggaran pemerintah
anggaran pemerintahanggaran pemerintah
anggaran pemerintah
 
50482790 konsep-anggaran-penyusunan-anggaran-organisasi-sektor-publik
50482790 konsep-anggaran-penyusunan-anggaran-organisasi-sektor-publik50482790 konsep-anggaran-penyusunan-anggaran-organisasi-sektor-publik
50482790 konsep-anggaran-penyusunan-anggaran-organisasi-sektor-publik
 
APBD
APBDAPBD
APBD
 
Manajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerahManajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerah
 
Pendanaan APBD Provinsi dan Kab/Kota dalam mendukung Program Sanitasi di daerah
Pendanaan APBD Provinsi dan Kab/Kota dalam mendukung Program Sanitasi di daerahPendanaan APBD Provinsi dan Kab/Kota dalam mendukung Program Sanitasi di daerah
Pendanaan APBD Provinsi dan Kab/Kota dalam mendukung Program Sanitasi di daerah
 
Penganggaran sektor publik
Penganggaran sektor publikPenganggaran sektor publik
Penganggaran sektor publik
 
sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negara
 
Pelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaranPelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaran
 
Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusat
 
APBN
APBNAPBN
APBN
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBN
 
Anggaran publik
Anggaran publikAnggaran publik
Anggaran publik
 
Aspek Perencanaan dan Penganggaran dalam Penyusunan Memorandum Program Sektor...
Aspek Perencanaan dan Penganggaran dalam Penyusunan Memorandum Program Sektor...Aspek Perencanaan dan Penganggaran dalam Penyusunan Memorandum Program Sektor...
Aspek Perencanaan dan Penganggaran dalam Penyusunan Memorandum Program Sektor...
 
APBD, pengertian
APBD, pengertianAPBD, pengertian
APBD, pengertian
 
Akuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintah
Akuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintahAkuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintah
Akuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintah
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 
Anggaran berbasisi kinerja
Anggaran berbasisi kinerjaAnggaran berbasisi kinerja
Anggaran berbasisi kinerja
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBD
 
Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006
Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006
Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006
 
Jenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintahJenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintah
 

Similar to Pertemuan 3 akuntansi pemerintahan.pptx

Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
hafid abdul
 
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
DanyepIdris
 
5penganggaransektorpublik-150225232306-conversion-gate01.pdf
5penganggaransektorpublik-150225232306-conversion-gate01.pdf5penganggaransektorpublik-150225232306-conversion-gate01.pdf
5penganggaransektorpublik-150225232306-conversion-gate01.pdf
rivanasri
 

Similar to Pertemuan 3 akuntansi pemerintahan.pptx (20)

Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptxPenganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
 
Public sector accounting
Public sector accountingPublic sector accounting
Public sector accounting
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
 
Pedoman penyusunan ABK
Pedoman penyusunan ABKPedoman penyusunan ABK
Pedoman penyusunan ABK
 
Slide-AKT-301-ASP-1.ppt
Slide-AKT-301-ASP-1.pptSlide-AKT-301-ASP-1.ppt
Slide-AKT-301-ASP-1.ppt
 
Keterkaitan Peraturan Perundang Undangan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan
Keterkaitan Peraturan Perundang Undangan dalam Sistem Perencanaan PembangunanKeterkaitan Peraturan Perundang Undangan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan
Keterkaitan Peraturan Perundang Undangan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan
 
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
 
Teori Anggaran Berbasis Kinerja
Teori Anggaran Berbasis KinerjaTeori Anggaran Berbasis Kinerja
Teori Anggaran Berbasis Kinerja
 
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
 
5penganggaransektorpublik-150225232306-conversion-gate01.pdf
5penganggaransektorpublik-150225232306-conversion-gate01.pdf5penganggaransektorpublik-150225232306-conversion-gate01.pdf
5penganggaransektorpublik-150225232306-conversion-gate01.pdf
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
ASB dalam Perencanaan dan Penganggaran
ASB dalam Perencanaan dan PenganggaranASB dalam Perencanaan dan Penganggaran
ASB dalam Perencanaan dan Penganggaran
 
struktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptxstruktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptx
 
Investasi 14
Investasi 14Investasi 14
Investasi 14
 
Analisis apbd
Analisis apbdAnalisis apbd
Analisis apbd
 
Modul anggaran berbasis kinerja (daerah)
Modul  anggaran berbasis kinerja (daerah)Modul  anggaran berbasis kinerja (daerah)
Modul anggaran berbasis kinerja (daerah)
 
Peraturan Kepala LKPP Nomor 11 Tahun 2013_503_1_Jenis Belanja.pdf
Peraturan Kepala LKPP Nomor 11 Tahun 2013_503_1_Jenis Belanja.pdfPeraturan Kepala LKPP Nomor 11 Tahun 2013_503_1_Jenis Belanja.pdf
Peraturan Kepala LKPP Nomor 11 Tahun 2013_503_1_Jenis Belanja.pdf
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 

More from Mohammad Arfandi Adnan

More from Mohammad Arfandi Adnan (6)

Analis retribusi
Analis retribusiAnalis retribusi
Analis retribusi
 
Pertemuan 1 akuntansi pemerintahan
Pertemuan 1 akuntansi pemerintahanPertemuan 1 akuntansi pemerintahan
Pertemuan 1 akuntansi pemerintahan
 
Pertemuan 4 akuntansi pemerintahan
Pertemuan 4 akuntansi pemerintahanPertemuan 4 akuntansi pemerintahan
Pertemuan 4 akuntansi pemerintahan
 
Hasil Penelitian Pengaruh Budgetary Slack terhadap Kinerja SKPD
Hasil Penelitian Pengaruh Budgetary Slack terhadap Kinerja SKPDHasil Penelitian Pengaruh Budgetary Slack terhadap Kinerja SKPD
Hasil Penelitian Pengaruh Budgetary Slack terhadap Kinerja SKPD
 
Pengaruh budgetary slack terhadap kinerja skpd dengan kapasitas
Pengaruh budgetary slack terhadap kinerja skpd dengan kapasitasPengaruh budgetary slack terhadap kinerja skpd dengan kapasitas
Pengaruh budgetary slack terhadap kinerja skpd dengan kapasitas
 
Pengaruh Budgetary Slack Terhadap Kinerja SKPD dengan Komitmen Organisasi dan...
Pengaruh Budgetary Slack Terhadap Kinerja SKPD dengan Komitmen Organisasi dan...Pengaruh Budgetary Slack Terhadap Kinerja SKPD dengan Komitmen Organisasi dan...
Pengaruh Budgetary Slack Terhadap Kinerja SKPD dengan Komitmen Organisasi dan...
 

Pertemuan 3 akuntansi pemerintahan.pptx

  • 2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Rencana Kerja yang di susun oleh pemerintah, dituangkan dalam nilai mata uang yang ditetapkan dengan undang- undang. a. Perkiraan jumlah tertinggi belanja / pengeluaran Negara yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam satu periode tertentu (biasanya 1 tahun ) b. Perkiraan jumlah pendapatan Negara yang diperlukan oleh pemerintah membiayai belanja / pengeluaran pemerintah dalam satu periode tertentu (biasanya 1 tahun)
  • 4. PENYUSUNAN APBN Menteri Keuangan Badan Perencanaan Nasional Mengkoordinasikan penyusunan APBN Menteri Keuangan  Mengkoordinasikan penyusunan konsep anggaran belanja rutin Bappenas dan Menteri Keuangan  Mengkoordinasikan penyusunan anggaran belanja pembangunan Atas nama Presiden • Pembicaraan pendahuluan antara pemerintah dan DPR • Pengajuan, pembahasan, dan penetapan APBN
  • 5. Hasil pembahasan didokumentasikan dalam: • Daftar Isian Kegiatan  otorisasi pengeluaran rutin unit organisasi. • Daftar Isian Proyek  otorisasi pengeluaran pembangunan proyek pada unit organisasi. • Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Rutin (SPAAR)  besaran alokasi anggaran rutin untuk setiap kantor/satuan kerja di daerah  dibahas oleh Kantor Wilayah DJA dan Instansi Vertikal Departemen/ Lembaga  DIK. Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN
  • 6. • Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Pembangunan (SPAAP)  menetapkan besaran alokasi anggaran pembangunan untuk setiap proyek/bagian proyek  dibahas oleh Kantor wilayah DJA dengan instansi vertikal/dinas  DIP. • Surat Keputusan Otorisasi (SKO)  otorisasi untuk penyediaan dana kepada departemen/lembaga/ pemerintah daerah dan pihak lain yang berhak baik untuk rutin maupun pembangunan.
  • 7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Rencana Kerja Keuangan Tahunan Pemerintah Daerah yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah
  • 8. PERUBAHAN PENGANGGARAN Line Item Budgeting ➢ Tidak dapat dinilai efisiensi dan efektifitas program ➢ Berorientasi jangka pendek ➢ Belum mengaitkan setiap pengeluaran dengan manfaatnya Performance Budgeting ➢ Mengaitkan setiap pengeluaran dengan manfaatnya ➢ dapat dinilai efisiensi dan efektifitas program ➢ Berorientasi jangka panjang
  • 9. PROSES PENYUSUNAN APBD 1. Kegiatan Pendahuluan 2. Arah dan Kebijakan Umum APBD 3. Strategi & Prioritas APBD 4. Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) 5. Evaluasi dan seleksi RASK 6. Pembahasan RAPBD APBD
  • 10. • Penjaringan aspirasi masyarakat sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik • Evaluasi kinerja tahun lalu untuk mendapat feedback bagi penyusunan APBD sekarang • Hasil penjaringan masyarakat dan feedback dan penjabaran Renstrada sebagai dasar penentuan arah dan kebijakan umum APBD 1. KEGIATAN PENDAHULUAN
  • 11. Arah dan kebijakan umum APBD dapat disusun berdasarkan kriteria sebagai berikut : • Sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Daerah dan dokumen perencanaan lainnya. • Sesuai aspirasi masyarakat dan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah. • Memuat arah yang diinginkan dan kebijakan umum yang sebagai pedoman penyusunan strategi dan prioritas APBD serta penyusunan rancangan APBD dalam satu tahun anggaran. • Disusun dan disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah. 2. ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM APBD
  • 12. • Merupakan penjabaran lebih lanjut dari arah dan kebijakan umum • Merupakan strategi operasional jangka pendek, sedangkan RENSTRADA merupakan strategi jangka panjang • Strategi dan prioritas APBD adalah pendekatan (metode) yang diprioritaskan dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan 3. STRATEGI & PRIORITAS APBD
  • 13. 4. RENCANA ANGGARAN SATUAN KERJA (RASK) • Aktivitas dalam penyusunan APBD dijelaskan dalam RASK • RASK dibuat oleh unit-unit kerja pemerintah, sehingga sifatnya usulan yang akan dibahas dan dibuat penetapan oleh panitia anggaran yang dibentuk oleh Kepala Daerah bersama DPRD
  • 14. 5. EVALUASI DAN SELEKSI RASK • Usulan dalam RASK dibahas dan direview oleh Pemerintah (belum melibatkan DPRD). • Hasilnya adalah Dokumen RAPBD yang diajukan ke DPRD untuk dibahas bersama
  • 15. • Hasil pembahasan Pemerintah dengan DPRD  APBD yang dituangkan dalam Perda untuk dilaksanakan Pemda 6. PEMBAHASAN DAN PENETAPAN APBD
  • 16. Standar Biaya Umum (SBU) adalah satuan biaya paling tinggi yang ditetapkan sebagai biaya masukan dan/atau indeks satuan biaya keluaran yang bersifat lintas kementerian negara/lembaga dan/ atau lintas wilayah. (PMK Standar Biaya Umum Tahun 2010, Pasal 1, PMK Nomor 01/PM.02/2009) STANDAR BIAYA UMUM
  • 17. 2. Penyesuaian besaran dilakukan, dengan alasan; - Dasar perhitungan satuan biaya - Hasil penelitian di lapangan - Inflasi/kewajaran. 3. Prosentase kenaikan honorarium antara lain: - Pengelola Keuangan sebesar 4,4% - Panitia Pengadaan sebesar 10,03% - Pengelola PNBP sebesar 4,34 % - Kegiatan Penelitian sebesar 32,97 % - Narasumber sebesar 15,28 % 4. Prosentase kenaikan belanja barang antara lain: - Konsumsi rapat sebesar 31,67 % - Pakaian dinas sebesar 27,43% - Kendaran oprsnl. sebesar 21,15 % 1. Standar Biaya Umum 2010 disusun dengan tetap menggunakan komposisi Standar Biaya Umum 2009 KEBIJAKAN UMUM
  • 18. Standar Biaya Khusus adalah standar biaya yang digunakan untuk kegiatan yang khusus dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga tertentu dan/atau wilayah tertentu. * PMK Nomor 69/PMK.02/2008 tentang ”Penyusunan Standar Biaya Khusus” . dan * Perdirjen Anggaran Nomor 01/AG/2009 tentang ”Petunjuk Teknis Penyusunan SBK”. STANDAR BIAYA KHUSUS
  • 19. INDIKATOR KINERJA Indikator kinerja diartikan sebagai ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran tujuan yang telah ditetapkan Dengan pengertian ini, indikator kinerja harus merupakan suatu yang dapat diukur dan digunakan sebagai dasar untuk menilai kinerja, baik dalam tahap perencanaan, (ex-ante), tahap pelaksanaan (on- going), maupun tahap setelah kegiatan (ex-post).
  • 20. VISI MISI INDIKATOR DAMPAK TARGET TUJUAN INDIKATOR MANFAAT TARG ET MENJADI PENGGERAK DAN PENDORONG TERCIPTANYA MASYARKAT DAN LINGKUNGAN YANG SEHAT M.1. KESEHATAN MASYARAKAT INDEX KESEHATAN 75 T.1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Index Kualitas Pelayanan Kesehatan 80 T.2.Meningkatkan Lingkungan Sehat & Bersih Index Lingkungan Sehat & Bersih 80 TUJUAN PROGRAM INDIKATOR HASIL TAR GET KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN TAR GET T.1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan P.1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan Tingkat Kepuasan Masyarakat 80 K.1. Penambahan Tenaga Medis Jumlah Tenaga Medis / puskesmas 5 K.2. Pelatihan Tenaga Medis Tingkat Keahlian 8 K.3. Bantuan Penyediaan Fasilitas Kesehatan Jumlah puskesmas / kecamatan 1 T.2. Meningkatkan Lingkungan Sehat dan Bersih P.1. Pembinaan Kebersihan Lingkungan Tingkat Kesadaran Kebersihan Lingkungan 70 K.1. Sosialisasi Pentingnya Limgkungan Sehat dan Bersih Jumlah Kehadiran KK / Sosialisasi 60 TRANSLASI RENSTRA UNIT DINAS KESEHATAN DAERAH X
  • 21. NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE 1 INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 25 % 17.5 2 INDEX AIR BERSIH 25 % 50 12.5 3 INDEX KUALITAS GIZI BAGI BAYI DAN BALITA 25 % 60 15 4 INDEX LINGKUNGAN SEHAT DAN BERSIH 25 % 60 15 INDEX KESEHATAN 60 NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE 1 TINGKAT PASIEN SELAMAT 30 % 70 21 2 TINGKAT EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAYANAN 40 % 70 28 3 TINGKATKEPUASAN MASYARAKAT 30 % 21 INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 70 70 70 1 TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT SEBELUM ANGGARAN 70 INDEX KESEHATAN SEBELUM ANGGARAN INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN SEBELUM ANGGARAN