Dokumen tersebut membahas tentang kewirausahaan yang ramah lingkungan melalui daur ulang kertas. Proses daur ulang kertas diawali dengan menghancurkan kertas menjadi bubur kertas kemudian dicetak menggunakan bingkai cetak. Kertas hasil daur ulang ini memiliki nilai jual yang menjanjikan dan dapat mengurangi sampah serta mendukung gerakan hijau.
2. • Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.
Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul,
teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung
• Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat
sesuatu
• Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuat sesuatu
2
3. Proses kewirausahaan
Proses kewirausahaan diawali dengan adanya
inovasi
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh
faktor yang bersal dari individu, seperti toleransi,
nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan
yang mempengaruhi diantaranya model peran,
aktivitas, dan peluang.
Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi
kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi
lingkungan, organisasi, dan keluarga.
3
5. Faktor-faktor motivasi berwirausaha
Memiliki visi dan tujuan yang jelas
Inisiatif dan selalu proaktif
Berorientasi pada prestasi
Berani mengambil risiko
Kerja keras
Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang
dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang
Komitmen pada berbagai pihak
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan
berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan
usaha yang dijalankan maupun tidak.
5
7. Daur Ulang
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu
bahan bekas menjadi bahan baru.
Tujuannya adalah mencegah adanya sampah agar
dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi
penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan
lahan, dan emisi gas rumah kaca jika
dibandingkan dengan proses pembuatan barang
baru .
7
8. Latar Belakang
Meningkatnya kebutuhan akan kertas dalam jangka panjang
akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan
Indonesia 80% kebutuhan kertasnya masih didatangkan dari
negara lain. Ini karena hutan di Indonesia tidak dapat
memenuhi kebutuhan kertas. Sebab kayu yang terdapat di
hutan Indonesia memiliki serat pendek hingga hanya bisa
dimanfaatkan untuk pembuatan kertas dengan mutu rendah.
Sedangkan kertas bermutu bagus memerlukan bahan baku
jenis khusus, terutama kayu Long Fibres (berserat panjang).
Banyaknya kertas yang digunakan tentu akan mengakibatkan
banyak pula sampah yang dihasilkan. Dan seperti kita ketahui
sampah kertas adalah salah satu sampah yang tidak dapat
terurai. Dengan demikian tentu saja sampah kertas ini akan
menimbulkan masalah baru. Inilah yang harus kita tangani.
8
9. Penanganan
Pembuatan kembali kertas yang sudah terpakai
atau yang sering kita sebut mendaur ulang sampah
adalah salah satu alternatif untuk penyelamatan
lingkungan hidup. Dan ternyata bisnis daur ulang
sampah kertas ini merupakan bisnis yang sangat
menggiurkan. Bagaimana tidak, dengan modal
yang sangat minim kita bisa menjadikan sampah-
sampah kertas ini bernilai jual tinggi.
Seni dan Manajemen sebagai modal utama.
9
10. Peluang
Koran atau kertas bekas bisa menjadi sumber
penghasilan jika kita jeli melihatnya. Mungkin
selama ini benda tersebut kita buang atau dijual
ke tukang barang bekas dengan imbalan yang
tidak seberapa.
Ternyata dari kertas bekas tersebut tersimpan
potensi peluang usaha membuat kertas daur
ulang. Intinya kita menambahkan nilai tambah
pada benda tersebut agar bernilai ekonomi tinggi.
10
11. Dengan memakai kertas daur ulang
kita turut mendukung kampanye
“ GO GREEN ”
yang saat ini sedang gencar
digalakan
oleh berbagai kalangan
11
12. Apa itu “go green”? Secara harfiah artinya
membuat bumi kita lebih “hijau” atau dengan
kata lain menjadikan kita lebih perduli
terhadap lingkungan di sekitar kita, salah
satunya adalah dengan memakai produk daur
ulang sehingga dapat mengurangi sampah
yang dibuang ke lingkungan.
Ok..mungkin cukup sekian pengantarnya, kita
langsung saja menuju bagaimana langkah
membuat kertas daur ulang.
12
13. Proses membuat kertas daur ulang
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kertas daur ulang :
1. BLENDER, berfungsi untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas
2. BINGKAI CETAKAN, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkai
dilapisi dengan kain kasa.
3. EMBER KOTAK, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air,
sekaligus sebagai wadah pencetakan.
4. ALAS CETAK, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai
cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa berupa
tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa digunakan
untuk alas tidur kemping.
5. SPONDS PENGHISAP, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai
cetakan ke alas cetak.
6. GELAS PENAKAR, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan
air. Alat ini tidak mutlak ada.
7. EMBER wadah bubur kertas.
8. KOMPOR & PANCI, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam
9. ALU & LUMPANG, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus.
10.SENDOK KAYU, fungsinya untuk mengaduk berbagai campuran.
11.PISAU & GUNTING, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan
12.SARINGAN TEH BESAR
13.KAIN LAP
13
14. Cara Pembuatan Kertas Daur Ulang :
1. Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal 12
jam agar serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu
dengan perebusan untuk mempercepat proses peresapan air
2. Kertas yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender.
Dengan perbandingan 1 ; 4 (4 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama
pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan
dengan interval 30 detik saja.
3. Bubur kertas yang sudah diblender simpan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat
dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring
bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air.
Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potongan
potongan kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
4. Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah, dapat dicetak langsung maupun
dilakukan pencampuran warna dan serat. Masukan bubur kertas yang hanya
bercampur dengan warna saja, atau bercampur dengan serat saja, atau bercampur
dengan pewarna dan serat maupun bubur kertas tanpa campuran, kedalam ember
kotak tempat cetakan. Perbandingan antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1
(4 bagian air untuk 1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan
bubur kertas merata.
.
14
15. 5. Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa
berada dibawah dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga
kedasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan
sejajar permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam
posisi datar. Bubur kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti
selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai
airnya memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam
posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah
tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan.
6. Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan
bingkai cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada
bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan
pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan
juga untuk mempermudah proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda
bingkai cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar
kertas tersebut tidak cacat.
7. Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi
sebaiknya tidak dijemur dibawah matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan
pengepresan sewaktu kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar kertas
dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan
pengepresan, lakukan selama kira-kira 10 menit. Jika kertas sudah kering,
pengepresan dilakukan selama 1 jam.
15
16. Kertas yang telah di daur ulang memiliki potensi jual yang
sangat menjanjikan, dengan bahan baku yang murah
namun dapat menghasilkan barang dengan harga relatif
mahal.
Biasanya semakin unik corak kertas maka harganya semakin
mahal.
Boleh cek harga jual kertas daur ulang di toko-toko buku
terkemuka. Jadi jangan ragu untuk memulai memperbaiki
lingkungan kita dari hal yang paling kecil namun memberi
peluang yang cukup besar.
Mari kita rubah diri dan lingkungan kita dengan prinsip 3M
Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai
dari Sekarang.
InsyaAlloh
16
18. Buat pola untuk membuat kotak,
sesuaikan ukuran panjang, lebar dan
tingginya
Untuk membuat sebuah kotak hias kita
ambil kertas duplex ukuran folio
Membuat kotak hias
18
19. Setelah dibuat potongan untuk
melipat, balikan kertas kemudian lipat
sesuai dengan garis potong tadi, lalu
ratakan bagian sisinya
Potong kertas yang sudah dibuat pola,
potong bagian sisi luarnya saja.
Sementara bagian dalam dipotong
juga tapi usahakan agar tidak sampai
putus (fungsinya untuk memudahkan
pelipatan dan kotak kuat)
19
20. Setelah yakin kuat, siapkan pembungkus dari kertas daur ulang. Potong
kertas daur ulang secara memanjang, kemudian rekatkan pada bagian
sisi kotaktadi
Lem bagian sisi pertemuan antar
kertas.Untuk menguatkan berikan juga
kertas lem.
20
43. PERUM TAMAN KENARI B11/7
RT.05/10, KELURAHAN CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA
KOTA BOGOR – JAWA BARAT
MOBILE : 08180624776 (WA)/081344474870
TELEPON : 0251-8420388
PIN 5429167E
43