Shalat hajat adalah shalat sunnah yang dilakukan untuk memohon kepada Allah agar hajat seseorang dikabulkan. Shalat hajat dapat dilakukan kapan saja dengan jumlah rakaat minimal dua dan maksimal dua belas rakaat. Setelah shalat hajat selesai, dianjurkan membaca doa dan istighfar serta menyampaikan hajat kepada Allah.
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Shalat hajat
1. SHALAT HAJAT
halat hajat adalah shalat agar hajat atau cita-citaya
dikabulkan oleh Allah SWT. Shalat hajat dikerjakan
bersamaan dengan ikhtiar atau usaha untuk
mencapai hajat atau cita-cita. Shalat sunnah hajat dilakukan
minimal dua (2) rakaat dan maksimal dua belas (12) rakaat
bisa kapan saja dengan satu salam setiap dua rakaat, namun
lebih baik dilakukan pada sepertiga terakhir waktu malam.
S
Shalat hajat merupakan media khusus yang diajarkan
Rasulullah SAW kepada umat untuk meminta tolong dan
mengadu dalam setiap keluhan serta kebutuhan. Sementara,
manusia tidak bisa lepas dari permasalahan hidup, baik yang
ringan maupun yang berat. Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada
Allah atau salah seorang dari manusia dari anak cucu Adam,
maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian shalat
dua rakaat (shalat hajat), lalu memuji kepada Allah,
mengucapkan salawat kepada nabi Muhammad SAW setelah
itu mengucapkan “Laa illah illallahulhaliimul kariimu,
subhaana …” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Shalat hajat merupakan cara yang lebih spesifik untuk
memohon kepada Allah agar dikabulkan segala hajat, karena
arti shalat secara bahasa adalah doa. Firman Allah : “Dan
mintalah pertolonganlah (kepada Allah) dengan sabar dan
shalat.” (Al Baqarah 45)
Niat Shalat
Niat shalat, sebagaimana juga shalat-shalat yang lain
cukup didalam hati, yang terpenting adalah niat hanya
semata karena Allah Ta’ala semata dengan hati yang ikhlas
dan mengharapkan RidhaNya, apabila ingin dilafalkan
jangan terlalu keras. Niat shalat hajat didalam hati
berbarengan dengan takbiratul ihram (mengangkat tangan).
Lafazh niat shalat hajat : (Ushollii sunnatal haajati
rok’aatauni lillahi ta’aala). Artinya : “Aku berniat shalat
hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Hadist Terkait
Hadist Rasulullah SAW terkait shalat hajat sebagai
berikut :
• “Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya,
kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat) dan
sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia
pinta cepat atau lambat” (HR. Ahmad)
• “Barang siapa yang mempunyai kebutuhan (hajat)
kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak
cucu Adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik
wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat),
lalu memuji kepada Allah, mengucapkan shalawat
kepada nabi. Setelah itu, mengucapkan “laa illah
illallohul haliimul kariimu, subhaana…(HR Tirmidzi
dan Ibnu Majah)
Cara Shalat Hajat
Sebagai seorang muslim, hendaknya kita senantiasa
memohon kepada Allah SWT. Allah pasti mengaggabulkan
permohonan hamba-Nya, karena Allah selalu dekat dengan
hamba-Nya dan Dia maha pendengar.
Shalat hajat ialah shalat sunnat yang selalu dikerjakan
untuk keperluan (hajat) agar diperkenankan oleh Allah.
Di dalam Al-Quran Allah berfirman : “Hai orang-orang
yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah)
dengan kesabaran dan shalat, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah 153)
Shalat hajat tidak mempunyai waktu tertentu, asal pada
waktu yang tidak dilarang, misalnya setelah shalat ashar atau
setelah shalat subuh. Shalat hajat dilaksanakan dengan
Munfarid (tidak berjamaah) minimal dua rakaat dan
maksimal dua belas rakaat. Jika dilaksanakan pada malam
hari maka dalam dua rakaat sekali salam dan jika dilakukan
pada siang hari maka boleh empat rakaat dengan sekali
salam dan seterusnya. Sabda Nabi SAW : “Siapa yang
berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua
rakaat (shalat hajat) dan sempurna rakaatnya maka allah
berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat (HR. Ahmad).
Adapun tata cara mengerjakan shalat hajat ini adalah
sebagai berikut :
1. Boleh dikerjakan di malam hari ataupun siang hari.
Tetapi waktu yang utama untuk melaksanakan shalat
3. hajat adalah dimulai dari waktu isya’ hingga waktu
subuh (sepanjang malam).
Bersabda Rasulullah SAW : “sesungguhnya pada waktu
malam ada satu saat (waktu). Seandainya seorang
muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun
diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan
memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” (HR
Muslim)
Nabi SAW bersabda lagi : “Pada tiap malam Tuhan kami
Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tingga
sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang
siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan
seruannya. Barang siapa yang meminta ampunan
kepada-Ku, Aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim)
2. Dua sampai dua belas rakaat, shalat ini boleh dikerjakan
dua rakaat atau lebih sampai dua belas rakaat, dengan
tiap-tiap dua rakaat satu salam.
3. Caranya hampir sama dengan shalat sunnah biasa.
Diantaranya adalah :
Niat shalat hajjat dibarengi dengan takbiratul ihram
Membaca doa iftitah
Membaca surat al-Fatihah
Membaca salah satu surat didalam al-Quran.
Afdalnya, rakaat pertama membaca surat al ikhlas
dan rakaat kedua membaca ayat kursi (surat Al-
Baqarah:255)
Ruku’ sambil membaca tasbih tiga kali
I’tidal sambil membaca bacaannya
Sujud yang pertama sambil membaca tasbih tiga kali
Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya
Sujud yang kedua sambil membaca tasbih tiga kali
Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua
sebagaiman cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir
setelah selesai maka membca salam dua kali. Jika
dilaksanakan empat rakaat langsung berdiri tanpa
memakai Tasyahhud awal, kemudian lanjutkan
rakaat ketiga dan keempart, lalu Tasyhhud akhir
setelah selesai membaca salam dua kali.
Setelah selesai shalat Hajat bacalah zikir yang mudah
dan berdoa sampaikan hajat yang kita inginkan
4. kemudian mohon petunjuk kepada Allah agar
tercapai segala hajatnya.
4. Doa Hajat
Setelah selesai hajat, dianjurkan membaca istigfar,
shalawat atas Nabi SAW 100 kali, lalu membaca doa
yang dianjurkan oleh nabi SAW di atas dan berdo’a
sesuai hajat yang dikehendaki.
Istighfar
Ya Allah, Engkau Tuhanku. Tiada Tuhan selain Engkau
yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu serta tetap
berpegang pada sumpah dan janjiku semampu mungkin. Aku
berlindung pada-Mu dari kejahatan yang kulakukan. Aku
mengakui nikmat-Mu padaku dan aku mengakui dosaku.
Ampunilah diriku karena tidak ada yang bisa mengampuni
dosaku selai engkau.
Doa Shalat Hajat
LAA ILAHA ILLALLOHUL HALIIMUL KARIIMU
SUBHANAANALLOHI ROBBIL’ARSYIL ‘AZHIIM.
ALHAMDU LILLAHI ROBBIL ‘AALAMIN. AS ‘ALUKA
MUUJIBAARI ROHMATIKA WA ‘AZAAIMA
MAGHFIROTIKA WAL GHONIIMATA MING KULLI
BIRRI WASSALAAMATA MING KULLI ITSMIN. LAA
TADA’LII DZAMBAN ILLA GHOFARTAHU WALAA
HAMMAN ILLA FAROJTAHU WALAA HAAJATAN
HIYA LAKA RIDHON ILLA QODHOITAHAA YAA
ARHAMAR ROOHIMIIN
Artinya : “ tidak adaa Tuhan melainkan Allah Yang
Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha suci Allah, Tuhan
pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah
Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu lah aku memohon
sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang
mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan
pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada
diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu
kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak
pula suatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan
Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan
Penyanyang.”
“Ya Allah, bahwasanya aku memohon kepada-Mu
dengan serba keteguhan kemulian ArasyEngkau, dan
sepuncak rahmat yang telah engkau tentukan dalam kitab-
Mu. Dan dengan nama Engkau yang Agung dan wajah
Engkau yang Maha Tinggi, dan kalimat-kalimat Engkau
yang Maha Sempurna. Ya Allah kiranya sampaikanlah /
penuhilah hafatku …(sebutkan hajat yang dikehendaki)
Doa
“Ya Allah, lapangkanlah kesusahan yang menimpaku.
Hapuslah musibah yang menderaku. Wahai Engkau Dzat
yang mengabulkan doa orang-orang yang ditimpa kesusahan.
Dzat yang maha Mengasihi Langit dan bumi dan yang
merahmatinya. Jika Engkau Dzat yang merahmatiku, maka
berikan rahmat-Mu kepadaku sehingga aku tidak
membutuhkan lagi rahmat dari selain-Mu”
Allahummaqdlii haajati wa-atinii maa
aataita’abaadakash shaalihiina, rabbana aatinaa fiddunya