Dokumen tersebut membahas rencana pengendalian banjir di Desa Sepang, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII akan melaksanakan Detailed Engineering Design untuk mengendalikan banjir di sepanjang Sungai Batanghari di desa tersebut. Lokasi proyek berada di Wilayah Sungai Musi-Sugihan-Banyuasin-Lemau dan terletak di dataran rendah dengan pemukiman ber
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
PPT BAB I - II.pptx
1. • Banjir adalah suatu fenomena alam yang terjadi
bilamana air menggenang di suatu tempat, baik yang
disebabkan oleh luapan air sungai atau sarana
penampung kelebihan air lainnya
• Di Provinsi Sumatera Selatan terdapat beberapa
daerah dengan potensi daerah banjir di beberapa
lokasi, diantaranya adalah Sungai Komering di Desa
Sepang Kec. Pampangan, Kab. Ogan Komering Ilir.
• Dengan pertimbangan tersebut, maka Balai Besar
Wilayah Sungai Sumatera VIII melalui DIPA TA. 2022
melaksanakan kegiatan DED Pengendalian Banjir
Sungai di Desa Sepang, Kec. Pampangan, Kab. Ogan
Komering Ilir.
Menyiapkan perencanaan teknis kgiatan Pengendalian
Banjir di Desa Sepang, Kec. Pampangan, Kab, Ogan
Komering Ilir
Mendapatkan Detailed Engineering Design (DED)
Pengendalian Banjir di Desa Sepang Kec. Pampangan Kab.
Ogan Komering Ilir.
LATAR BELAKANG
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang
Sumber Daya Air.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35
tahun 1991 tentang Sungai;
• Permen PUPR No. 04/PRT/M/2015 tentang Kriterian
dan Penetapan Wilayah Sungai;
• Permen PUPR No. 28/PRT/M/2015 tentang Kriteria
Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Danau.
1.
PENDAHULUAN
MAKSUD
TUJUAN
STANDAR TEKNIS
2. 2.
GAMBARAN
UMUM
LOKASI
PEKERJAAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH KAB. OGAN KOMERING ILIR
Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terletak di antara
104 º,20´ dan 106 º,00´ Bujur Timur dan 2 º,30´ sampai 4
º,15´ Lintang Selatan, dengan ketinggian rata-rata 10
meter di atas permukaan air laut. Luas wilayah Kabupaten
Ogan Komering Ilir sebesar 19.023,47 Km² dengan
kepadatan penduduk sekitar 39 jiwa per Km². Kabupaten
Ogan Komering Ilir ini terdiri atas 18 kecamatan.
Kabupaten Ogan Komering Ilir yang luasnya sebesar
19.023,47 Km². Dominasi kepadatan penduduk terdapat
pada Kecamatan Sirah Pulau Pandang dengan 442
jiwa/km2 Sedangkan untuk Kecamatan Tulung Selapan
memliki kepadatan penduduk paling rendah yaitu 9
jiwa/km2. Hal ini menunjukan ketidak-merataan
penyebaran penduduk pada Kabupaten Ogan Komering
Ilir
Wilayah barat Kabupaten Ogan Komering Ilir berupa
hamparan dataran rendah yang sangat luas. Wilayah
dataran seluas 25 persen dan 75 persen perairan berupa
rawa-rawa yang membentang. Beberapa kecamatan dialiri
sungai-sungai yang berfungsi sebagai jalur transportasi air.
Lokasi
Pekerjaan
3. 2.
GAMBARAN
UMUM
LOKASI
PEKERJAAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH DESA SEPANG
Desa Sepang merupakan sebuah desa yang terletak di
dekat daerah perairan sungai yang lebih di kenal dengan
nama sungai Batanghari (penyebutan dari warga) namun
secara aliran sungai masuk Sungai Komering.Ogan
Komering Ilir ini terdiri atas 18 kecamatan.
Secara geografis Desa Sepang terletak lebih kurang 27 KM
dari Ibu Kota Kecamatan Pampangan. Jika ditempuh
dengan kendaraan bermotor sekitar 30 menit. Adapun
batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Keman
• Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Pulau Layang
• Sebalah Barat : Berbatasan dengan Desa Ulak Kemang
• Sebelah Timur : Berbatasan dengan Sungai
Batanghari/Komering
Jumlah penduduk Desa Sepang menurut data Dukcapil
Tahun 2019 berjumlah 1.670 jiwa, yang terdiri dari 828
jiwa adalah laki-laki dan 842 jiwa adalah jumlah
perempuan. Sedangkan Kepala Keluarga (KK) berjumlah
553 KK. Luasan Desa Sepang sendiri sekitar 974 ha dengan
kepadatan penduduk 171 jiwa/km2.
4. 2.
GAMBARAN
UMUM
LOKASI
PEKERJAAN
GAMBARAN UMUM WLAYAH SUNGAI MUSI-SUGIHAN-BANYUASIN-LEMAU (MSBL)
Lokasi pekerjaan berada pada alur Sungai Batanghari
(Penyebutan Warga Lokal) namun secara alur merupakan
pecahan dari Sungai Komering yang masuk DAS Padang.
DAS Padang sendiri masuk ke dalam WS MSBL (Musi –
Sugihan – Banyuasin – Lemau) dengan WS MSBL terletak
pada posisi antara 102°04' – 105°20' Bujur Timur dan
2°17' - 4°58' Lintang Selatan. WS MSBL berada di 4
(empat) provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Selatan,
Lampung, Bengkulu, dan Jambi dan melintasi 19
Kabupaten dan 4 Kota
Lokasi Pekerjaan
Luas WS adalah 86.680 km2 dimana terdiri 23 (dua puluh
tiga) Daerah Aliran Sungai (DAS) utama. WS MSBL terdiri
dari 4 (empat) sistem sungai utama, yaitu: Sistem Sungai
Musi, sistem Sungai Banyuasin, sistem Sungai Sugihan dan
sistem Sungai Lemau. Ketiga sistem sungai tersebut
terhubungkan dengan beberapa anak sungai sehingga
manjadi satu kesatuan Wilayah Sungai. Panjang sistem
sungai keseluruhan sekitar 15,837 km.
5. 2.
GAMBARAN
UMUM
LOKASI
PEKERJAAN
PENGGUNAAN LAHAN WS MSBL
Penggunaan lahan di WS MSBL paling besar adalah
perkebunan (37,66%), kemudian disusul hutan produksi,
hutan lindung, hutan suaka alam wisata dan pertanian
basah masing-masing 21,06%, 9,5%, 9,05% dan
7,06%.Selanjutnya pada kisaran antara 2% sampai 3%
meliputi hutan produksi konservasi, hutan produksi
terbatas, pertanian kering, dan permukiman. Sedang
sisanya dengan luas di bawah 1% diantaranya air, danau
dan tambak.
Lokasi Pekerjaan
6. 2.
GAMBARAN
UMUM
LOKASI
PEKERJAAN
KONDISI TOPOGRAFI WS MSBL
DAS Musi secara umum mempunyai arah kemiringan
lahan ke utara, yang didominasi dengan rata-rata
kemiringan lahan kurang dari 8% yang merupakan
daerah datar, dan antara 15% sampai lebih dari 45%
pada daerah perbukitan.
DAS Sugihan sebagian besar berupa hamparan dataran
rendah yang sangatluas. Sebagian besar merupakan
rawa-rawa yang membentang dari utara sampai selatan.
Daerah pegunungan hampir tidak ada, hanya terdapat
daratan sempit dan daerah yang berbukit-bukit di
Kecamatan Pampangan. Dilihat dari kelerengannya, dari
hasil analisa kelerengan menunjukkan bahwa sekitar
87.85% DAS Sugihan merupakan dataran dengan
kelerengan kurang dari 2%, sementara 12.15%
mempunyai kelerengan antara 2% – 8%, yang berada di
sebagian Kecamatan Cengal, Kecamatan Pampangan,
dan Kecamatan Pematang Panggang.
Jika di analisis secara keseluruhan pada WS Musi-
Sugihan-Banyuasin-Lemau, kelas kelerangan didominasi
oleh kondisi datar (0-8%) sebesar 90,17% dari wilayah
WS.
Lokasi Pekerjaan
7. 2.
GAMBARAN
UMUM
LOKASI
PEKERJAAN
KONDISI UMUM LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaan pengendalian banjir ini difokuskan untuk
menanganani banjir di alur sungai di Desa Sepang. Secara
umum, kondisi sungai merupakan aliran subkritis dengan
kondisi aliran tenang dengan pada area permukaannya
banyak ditumbuhi dengan tanaman air.
Lokasi pemukiman di Desa Sepang sendiri cenderung
berkembang di sisi kiri sungai (melihat dari hulu ke hilir).
Sedangkan pada sisi kanan sungai merupakan tanah
kosong yang dipenuhi vegetasi dan cenderung merupakan
lahan rawa. Seperti dilihat pada gambar 2.8 pemukiman
cenderung berkembang pada sisi kiri sungai. Maka dari itu
untuk fokus desain nantinya akan berada pada sisi kiri
sungai.