SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Kuliah 6Kuliah 6
Sumberdaya GeologiSumberdaya Geologi
SumberdayaSumberdaya
GeologiGeologi
1.1. Sumberdaya AirSumberdaya Air
2.2. Sumberdaya HutanSumberdaya Hutan
3.3. Sumberdaya MineralSumberdaya Mineral
Sumber Daya Air
Menurut UU No. 7/2004
Tentang SUMBER DAYA AIR
Air dan sumber-sumber air
adalah karunia yang Tuhan
Yang Maha Esa.
“Air merupakan zat yg paling
esensial dibutuhkan dalam
setiap aspek kehidupan”
“Kita semua tidak dapat hidup
tanpa air”
Diamanatkan kepada
manusia untuk:
Menjaga air dan
sumber-sumber air
dari segala bentuk
perbuatan yang
menimbulkan
Vol. total
sekitar 1.4 milyar km3
Sungai & Danau 0.001%
Air di udara
0.001%
Es & salju 1.75%
Air laut 97.5%
AIRAIR DI BUMI KITADI BUMI KITA
Sumber: Comprehensive Assessment of the Freshwater Resources of the World: WMO
Hanya 2.5% yang
berupa air tawar.
Cuma < 1% yg dapat
dimanfaatkan dg biaya
rendah, yaitu: air di
danau, sungai, waduk
dan sumber air tanah
dangkal.
Diperlukan upaya
bersama untuk
mempertahankan
keberadaannya untuk
kelangsungan
kehidupan dan
peradaban sekarang
dan yg akan datang.
Air Tanah
0.72%
KETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARA
9 NEGARA TERKAYA AIR:9 NEGARA TERKAYA AIR:
1. Brazil 5.670 km3/ th
2. Russia 3.904
3. China 2.880
4. Canada 2.856
5. Indonesia 2.530
6. USA 2.478
7. India 1.550
8. Colombia 1.112
9. Zaire 1.020
Sumber: Water Resources Institute Washington 1991
1010 NEGARA TERMISKIN AIR:NEGARA TERMISKIN AIR:
1. Malta 50 m3/ th/ jiwa
2. Qatar 62,5
3. Bahama 87
4. Bahrain 119
5. Yaman 126
6. Saudi Arabia 191
7. Libya 194
8. UAE 231
9. Singapore 234
10. Jordan 313
Ketersediaan per kapita di dunia
Rata-rata 600 m3/kapita/th
Min 50 m3/kapita/th
Maks 20.000 m3/kapita/th
URGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURAN
SISI KEBUTUHAN:
1. Jumlah penduduk
makin meningkat.
2. Peningkatan aktivitas
dan kebutuhan
ekonomi serta sosial
budaya.
SISI KETERSEDIAAN:
1. Ketersediaan air relatif
konstan.
2. Kualitas cenderung
menurun.
Air dan sumber-sumber air perlu:
DILINDUNGI DAN DIJAGA KELESTARIANNYA agar
dapat DIDAYA-GUNAKAN secara berkelanjutan
Sumatera
TP: 738 PC: 18.4
Java
TP: 187 PC: 1.6
Kalimantan
TP: 1008 PC: 98.8 TP: 247 PC: 18.3
Sulawesi
Papua & Maluku
TP: 981 PC: 251.5
TP: 60 PC: 5.5
Sunda Kecil
Total Indonesia
TP: 3221 PC: 16.8
Prakiraan Potensi Air di IndonesiaPrakiraan Potensi Air di Indonesia
dan Ketersediaan Air per Kapitadan Ketersediaan Air per Kapita
TP = Total Potensi (milyar m3)
PC = Per Kapita (1.000 m3/capita)
Buyan-
Bratan-BaturFormasi
Jembrana
Formasi
Palasari
Formasi
Selatan
Formasi
Selatan
Batuan G.
Agung
Formasi
Prapatagung
F. Ulakan
KETERDAPATAN AIR TANAHKETERDAPATAN AIR TANAH
• Terutama terbentuk dari air hujanTerutama terbentuk dari air hujan
– meresap ke dalam tanahmeresap ke dalam tanah
– mengisi rongga-rongga dalam tanah danmengisi rongga-rongga dalam tanah dan
batuanbatuan
– mengalir dari daerah imbuhan menuju daerahmengalir dari daerah imbuhan menuju daerah
lepasanlepasan
• Komponen daur hidrologiKomponen daur hidrologi
• Terjadi dalam cekungan air tanahTerjadi dalam cekungan air tanah
1111
4
DAURHIDROLOGI
Curah HujanCurah Hujan
• Atas dasar Peta Isohyet Pulau Bali diperoleh gambaran bahwaAtas dasar Peta Isohyet Pulau Bali diperoleh gambaran bahwa
curah hujan di daerah pantai pada bagian sebelah utara dan timurcurah hujan di daerah pantai pada bagian sebelah utara dan timur
mencapai rata-rata sampai 1.500 mm setahun.mencapai rata-rata sampai 1.500 mm setahun.
• Untuk daerah pantai pada bagian sebelah selatan bagian barat,Untuk daerah pantai pada bagian sebelah selatan bagian barat,
jumlah curah hujan relatif lebih tinggi yaitu mencapai 2500 mmjumlah curah hujan relatif lebih tinggi yaitu mencapai 2500 mm
setahun.setahun.
• Curah hujan tinggi sampai mencapai 3000 - 4000 mm setahunCurah hujan tinggi sampai mencapai 3000 - 4000 mm setahun
terdapat pada daerah pegunungan seperti di sekitar Besakih,terdapat pada daerah pegunungan seperti di sekitar Besakih,
Bedugul-Baturiti.Bedugul-Baturiti.
Peta Isohayet Pulau BaliPeta Isohayet Pulau Bali
Imbuhan / Potensi air tanahImbuhan / Potensi air tanah
• Imbuhan air tanah adalah parameter penting untuk mengestimasiImbuhan air tanah adalah parameter penting untuk mengestimasi
banyaknya curah hujan yang masuk / meresap kedalam tanahbanyaknya curah hujan yang masuk / meresap kedalam tanah
sebagai imbuhan air tanah dapat dihitung berdasarkan metodesebagai imbuhan air tanah dapat dihitung berdasarkan metode
yang diterapkan oleh DHV Consulting Engineers bekerja samayang diterapkan oleh DHV Consulting Engineers bekerja sama
dengan Sir. M. Macdonald & Partners Asia ( 1989 )dengan Sir. M. Macdonald & Partners Asia ( 1989 ) sbb :sbb :
Rc =Rc = ΣΣ ( A x MAP x C )( A x MAP x C )
Dimana :Dimana :
RcRc == Imbuhan air tanahImbuhan air tanah
AA == Luas masing-masing formasi geologi.Luas masing-masing formasi geologi.
MAPMAP == Rata-rata curah hujan pertahun disetiap formas geologi.Rata-rata curah hujan pertahun disetiap formas geologi.
CC == Koefisien imbuhan untuk tiap formasi geologi.Koefisien imbuhan untuk tiap formasi geologi.
ΣΣ == Jumlah seluruh formasi geologi.Jumlah seluruh formasi geologi.
Koefisien Imbuhan Air Tanah Masing-Masing FormasiKoefisien Imbuhan Air Tanah Masing-Masing Formasi
BatuanBatuan
NoNo
..
Formasi BatuanFormasi Batuan KoefisienKoefisien
ImbuhanImbuhan
11 Volkanik AgungVolkanik Agung 0,150,15
22 Volkanik Buyan-Bratan-BaturVolkanik Buyan-Bratan-Batur 0,600,60
33 Volkanik BatukaruVolkanik Batukaru 0,460,46
44 Volkanik BaturVolkanik Batur 0,100,10
55 Formasi FalasariFormasi Falasari 0,210,21
66 AluviumAluvium 0,050,05
77 Formasi SelatanFormasi Selatan 0,250,25
88 Volkanik Buyan-Bratan TuaVolkanik Buyan-Bratan Tua 0,210,21
99 Formasi Prapat AgungFormasi Prapat Agung 0,150,15
1010 Formasi AsahFormasi Asah 0,150,15
1111 Formasi PohenFormasi Pohen 0,150,15
1212 Volkanik SerayaVolkanik Seraya 0,100,10
1313 Formasi SorgaFormasi Sorga 0,100,10
1414 Volkanik PulakiVolkanik Pulaki 0,100,10
1515 Volkanik JembranaVolkanik Jembrana 0,090,09
1616 Formasi UlakanFormasi Ulakan 0,050,05
CEKUNGAN AIR TANAHCEKUNGAN AIR TANAH
• Pengelolaan di Provinsi Bali didasarkan pada Cekungan Air TanahPengelolaan di Provinsi Bali didasarkan pada Cekungan Air Tanah
• Cekungan air tanah dibatasi oleh batasan hidrogeologi yang dikontrolCekungan air tanah dibatasi oleh batasan hidrogeologi yang dikontrol
oleh kondisi geologi dan bukan oleh batas administrasi.oleh kondisi geologi dan bukan oleh batas administrasi.
• Cekungan Air Tanah di Provinsi Bali terdapat 8 (delapan) cekungan,Cekungan Air Tanah di Provinsi Bali terdapat 8 (delapan) cekungan,
yaitu :yaitu :
1.1. CAT Denpasar – Tabanan (lintas kabupaten)CAT Denpasar – Tabanan (lintas kabupaten)
2.2. CAT Negara (lintas kabupaten)CAT Negara (lintas kabupaten)
3.3. CAT Gilimanuk (bukan lintas kabupaten)CAT Gilimanuk (bukan lintas kabupaten)
4.4. CAT Singaraja (lintas kabupaten)CAT Singaraja (lintas kabupaten)
5.5. CAT Danau Batur (lintas kabupaten)CAT Danau Batur (lintas kabupaten)
6.6. CAT Amlapura (bukan lintas)CAT Amlapura (bukan lintas)
7.7. CAT Nusadua (bukan lintas)CAT Nusadua (bukan lintas)
8.8. CAT Nusa Penida (bukan lintas)CAT Nusa Penida (bukan lintas)
• Kedelapan cekungan tersebut mempunyai potensi airKedelapan cekungan tersebut mempunyai potensi air
tanah-dangkal (tak-tertekan) ± 1.577 x 106 m3/tahuntanah-dangkal (tak-tertekan) ± 1.577 x 106 m3/tahun
dan air tanah-dalam (tertekan) ± 21 x 106 m3/tahun,dan air tanah-dalam (tertekan) ± 21 x 106 m3/tahun,
serta menempati wilayah ± 4.382,31 km2 atau 77,8 %serta menempati wilayah ± 4.382,31 km2 atau 77,8 %
dari seluruh wilayah Bali.dari seluruh wilayah Bali.
• Batasan CAT juga merupakan batasan kewenangan dariBatasan CAT juga merupakan batasan kewenangan dari
masing-masing pemerintah kabupaten/kota sertamasing-masing pemerintah kabupaten/kota serta
pemerintah provinsi Bali.pemerintah provinsi Bali.
• CAT lintas kabupaten merupakan kewenangan yangCAT lintas kabupaten merupakan kewenangan yang
dikelola bersama oleh kabupaten yang bersangkutandikelola bersama oleh kabupaten yang bersangkutan
sedangkan CAT bukan lintas dikelola oleh kabupaten itusedangkan CAT bukan lintas dikelola oleh kabupaten itu
sendiri.sendiri.
• Kewenangan pemerintah Provinsi Bali mengelola CATKewenangan pemerintah Provinsi Bali mengelola CAT
lintas kabupaten dalam hal pengawasan, pemantauan,lintas kabupaten dalam hal pengawasan, pemantauan,
pengendalian serta konservasi air tanah.pengendalian serta konservasi air tanah.
1818
SKEMA CEKUNGAN AIRTANAH
1919
PETA CAT PROVINSI BALIPETA CAT PROVINSI BALI
Karakteristik CAT di Provinsi BaliKarakteristik CAT di Provinsi Bali
NamaNama Akuifer UtamaAkuifer Utama
L u a sL u a s
( km2 )( km2 )
HujanHujan
(mm)(mm)
PotensiPotensi
Tak-Tak-
tertekantertekan
PotensiPotensi
tertekantertekan
CATCAT jutajuta
m3/thnm3/thn
jutajuta
m3/thnm3/thn
Denpasar-Denpasar-
TabananTabanan
Endapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgn
kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-
Pohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. AgungPohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. Agung
dan batuan G. Kel. Buyan-Bratan dan Batur dgn.dan batuan G. Kel. Buyan-Bratan dan Batur dgn.
kelulusan sedang-tinggikelulusan sedang-tinggi
2.080,02.080,0 1500 -1500 -
35003500
894,0894,0 8,08,0
NegaraNegara Endapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgn
kelulusan sedang, serta Formasi Palasari :kelulusan sedang, serta Formasi Palasari :
konglomerat, batupasir dan batugamping terumbukonglomerat, batupasir dan batugamping terumbu
dgn kelulusan sedangdgn kelulusan sedang
418,5418,5 1500 -1500 -
20002000
73,073,0 4,04,0
GilimanukGilimanuk Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn
kelulusan sedang, serta Formasi Prapatagung :kelulusan sedang, serta Formasi Prapatagung :
batugamping dan batupasir gampingan dgnbatugamping dan batupasir gampingan dgn
kelulusan sedangkelulusan sedang
131,3131,3 1000 -1000 -
15001500
30,030,0 1,01,0
SingarajaSingaraja Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn
kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-
Pohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. AgungPohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. Agung
dan batuan gunungapi kelompok Buyan-Bratan dandan batuan gunungapi kelompok Buyan-Bratan dan
Batur dgn. kelulusan sedang-tinggi.Batur dgn. kelulusan sedang-tinggi.
505,2505,2 1000 -1000 -
25002500
215,0215,0 3,03,0
LanjutanLanjutan Karakteristik CAT di Provinsi BaliKarakteristik CAT di Provinsi Bali
NamaNama Akuifer UtamaAkuifer Utama
L u a sL u a s
(km2)(km2)
HujanHujan
(mm)(mm)
PotensiPotensi
Tak-Tak-
tertekantertekan
PotensiPotensi
tertekantertekan
CATCAT jutajuta
m3/thnm3/thn
jutajuta
m3/thnm3/thn
D. Batur/D. Batur/
TejakulaTejakula
Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn.Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn.
kelulusan sedang-tinggi; batuan G. Batur, batuankelulusan sedang-tinggi; batuan G. Batur, batuan
G. Kel. Buyan-Bratan-Batur, dan batuan G. AgungG. Kel. Buyan-Bratan-Batur, dan batuan G. Agung
terdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapanterdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapan
laharik dengan kelulusan sedang-tinggi, sertalaharik dengan kelulusan sedang-tinggi, serta
batuan G. Seraya dan batuan G. Kel. Buyan-batuan G. Seraya dan batuan G. Kel. Buyan-
Bratan Purba : breksi gunungapi dan lava setempatBratan Purba : breksi gunungapi dan lava setempat
tufa dgn. kelulusan rendah-sedang.tufa dgn. kelulusan rendah-sedang.
750,50750,50 500 -500 -
20002000
188,0188,0 3,03,0
AmlapuraAmlapura Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn
kelulusan sedang-tinggi; batuan G. Agung terutamakelulusan sedang-tinggi; batuan G. Agung terutama
terdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapanterdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapan
laharik dgn kelulusan sedang-tinggi, serta batuanlaharik dgn kelulusan sedang-tinggi, serta batuan
G. Seraya terdiri dari perselingan breksi volkanikG. Seraya terdiri dari perselingan breksi volkanik
dan lava dengan kelulusan rendah-sedangdan lava dengan kelulusan rendah-sedang
199,82199,82 1000 -1000 -
20002000
60,060,0 2,02,0
Nusa DuaNusa Dua batugamping terumbu dari Formasi Selatan dgnbatugamping terumbu dari Formasi Selatan dgn
kelulusan sedang-tinggi.kelulusan sedang-tinggi.
99,1199,11 1500 -1500 -
20002000
38,038,0 --
NusaNusa
PenidaPenida
batugamping terumbu dari Formasi Selatan dgnbatugamping terumbu dari Formasi Selatan dgn
kelulusan sedang-tinggi.kelulusan sedang-tinggi.
197,90197,90 500 -500 -
10001000
79,079,0 --
JUMLAHJUMLAH 4.382,314.382,31 1.5771.577 2121
Pemanfaatan Air Tanah/Air PermukaanPemanfaatan Air Tanah/Air Permukaan
• Pemanfaatan air tanah untuk air bersih secara besar-besar diPemanfaatan air tanah untuk air bersih secara besar-besar di
Provinsi Bali dimulai sejak tahun 1973 yang dilakukan oleh PDAMProvinsi Bali dimulai sejak tahun 1973 yang dilakukan oleh PDAM
Denpasar dengan 14 sumur bor, sedangkan pemanfaatan air tanahDenpasar dengan 14 sumur bor, sedangkan pemanfaatan air tanah
untuk irigasi tercatat mulai dilakukan pada tahun 1976 dengan 9untuk irigasi tercatat mulai dilakukan pada tahun 1976 dengan 9
sumur bor.sumur bor.
• Tahun 1976 pemanfaatan air tanah oleh PDAM Denpasar telahTahun 1976 pemanfaatan air tanah oleh PDAM Denpasar telah
mencapai ± 2,0 x 106 m3.mencapai ± 2,0 x 106 m3.
• Selanjutnya satu dasawarsa kemudian (1987) pemanfaatan airSelanjutnya satu dasawarsa kemudian (1987) pemanfaatan air
tanah oleh PDAM Denpasar mencapai ± 13.818.882 m3 dan olehtanah oleh PDAM Denpasar mencapai ± 13.818.882 m3 dan oleh
industri/hotel mencapai ± 19.842.122 m3. Sepuluh tahun kemudianindustri/hotel mencapai ± 19.842.122 m3. Sepuluh tahun kemudian
(1988) pengambilan air tanah mencapai ± 15.425.436 m3,(1988) pengambilan air tanah mencapai ± 15.425.436 m3,
• Terakhir pada tahun 2007 pemanfaatan air tanah/air permukaanTerakhir pada tahun 2007 pemanfaatan air tanah/air permukaan
mencapai ± 102.552.012 m3. Hampir lima puluh kali lipat selama 30mencapai ± 102.552.012 m3. Hampir lima puluh kali lipat selama 30
tahun terakhir (dibandingkan dengan tahun 1976).tahun terakhir (dibandingkan dengan tahun 1976).
LanjutanLanjutan Pemanfaatan Air Tanah/Air PermukaanPemanfaatan Air Tanah/Air Permukaan
• Berdasarkan data wajib pajak pada Dispenda Prov. BaliBerdasarkan data wajib pajak pada Dispenda Prov. Bali
(2007), jumlah wajib pajak yang memanfaatkan air tanah(2007), jumlah wajib pajak yang memanfaatkan air tanah
sebanyak 2.110sebanyak 2.110
• dilihat dari klasifikasi pengguna maka pengguna airdilihat dari klasifikasi pengguna maka pengguna air
terbesar adalah PDAM, sebagai perbandingan selamaterbesar adalah PDAM, sebagai perbandingan selama
tahun 2007 pemanfaatan air tanah dan air permukaantahun 2007 pemanfaatan air tanah dan air permukaan
sebesarsebesar 102.552.012 m3/tahun,102.552.012 m3/tahun, yang dimanfaatkanyang dimanfaatkan
oleh PDAM sebesaroleh PDAM sebesar 52.717.212 m3/tahun (52.717.212 m3/tahun ( 51,40 %)51,40 %)
dari jumlah pemanfaatan air tanah/air permukaan, dandari jumlah pemanfaatan air tanah/air permukaan, dan
sisanya sebesar 48,59 % oleh industri/hotelsisanya sebesar 48,59 % oleh industri/hotel
SUMBER DAYA AIR DAN MASALAHNYA
banjir
Das kritis
Permukiman &
pencemaran
KEPENDUDUKAN
kekeringan
sampah
Laju kerusakan DAS
di Indonesia
 Tahun 1984 : 22 DAS Kritis
 Tahun 1994 : 39 DAS Kritis
 Tahun 1998 : 42 DAS Kritis
 Tahun 2000 : 58 DAS Kritis
Tahun 2003 : 62 DAS Kritis
Bali dari 162 sungai 34 kritis
KONDISI DI HULU DAS AYUNGKONDISI DI HULU DAS AYUNG
KONDISI SUNGAI DI DAS AYUNGKONDISI SUNGAI DI DAS AYUNG
Sumberdaya LahanSumberdaya Lahan
(Hutan)(Hutan)
• LAJU KERUSAKAN HUTAN INDONESIALAJU KERUSAKAN HUTAN INDONESIA
TAHUN 1990 – 2000 : 1,2 %/TAHUNTAHUN 1990 – 2000 : 1,2 %/TAHUN
MERUPAKAN YG TERBESAR DI DUNIAMERUPAKAN YG TERBESAR DI DUNIA
• BRASIL, KONGO, PERU : 0,4 %BRASIL, KONGO, PERU : 0,4 %
• ANGOLA : 0,2 %ANGOLA : 0,2 %
Luas hutan di Bali : 130.686 ha
Kondisi tegakan /vegetasi hutan
 Hutan bervegetasi lebat/hutan alam :
71.349,5 ha (56,06%)
 Hutan bervegetasi belukar/semak : 32.518,7
ha (25,55 %)
 Hutan kritis/sangat rawan- kosong : 23.403,3
ha (18,39 %)
SEBARAN HUTAN BALI
HUTAN ALAM
PENEBANGAN
LIAR
KERUSAKAN HUTAN DI KINTAMAN
Kerusakan Hutan
 Perambahan : - Sumber kima = 745 ha
- Banyu poh = 604 ha
- Pejarakan = 580 ha
- Sepang Kelod = 48 ha
- Les = 250 ha
 Kebakaran hutan : 544,19 ha
 Penebangan liar : 83,17 m3
/ph
 Pembibrikan : 5.245,7 ha
• Akibat kebakaran hutan tahun 1998 telahAkibat kebakaran hutan tahun 1998 telah
dilepaskan 2,6 milyar ton karbondilepaskan 2,6 milyar ton karbon
• Setara dengan 40 % emisi global dariSetara dengan 40 % emisi global dari
pembakaran bahan bakar fosil pada tahunpembakaran bahan bakar fosil pada tahun
yang samayang sama
• Kebakaran hutan di Kalbar tahun 2004Kebakaran hutan di Kalbar tahun 2004
menyebabkan indeks pencemaran udaramenyebabkan indeks pencemaran udara
800800
Aktivitas
Manusia
Proses
alami
Peningka
tan
konsentr
asi Gas-
gas
Rumah
Kaca
Pening
katan
rata-
rata
Temper
atur
Global
Peruba
han
iklim
Kekeringan
Peningkatan
Curah Hujan dan
Badai
Kenaikan Muka
Laut
Hilangnya
Keanekaragaman
Hayati
DIAGRAM EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA
Keanekaragaman hayati
 41 jenis flora langka (tumbuhan
berbiji, palm dan anggrek)
 47 jenis fauna langka (mamalia,
burung, reptil, insekta, anthazoa
dan kerang-kerangan)
Penurunan Keanekaragaman Hayati
 - Harimau bali sudah punah
 Populasi jalak bali semakin berkurang
 Populasi di alam bebas th 1999 : 29 ekor
 Nopember 2003 : < 40 ekor
Rusaknya Habitat
Pengambilan/Penangkapan yang
Berlebihan
Eksotik
Polusi
Kepunahan
Penurunan Populasi
Populasi Kecil, Saling Terpisah
Terisolasi
Perkembang-biakan Antar
Anggota Kelompok Sendiri
Ketidak-stabilan
Populasi
PROSES PUNAHNYA KEANEKARAGAMAN
Sumberdaya MineralSumberdaya Mineral
PENDAHULUANPENDAHULUAN
(Mineral dan Tingkat Hidup)(Mineral dan Tingkat Hidup)
Taraf hidup tergantung dari produktivitas, produktivitasTaraf hidup tergantung dari produktivitas, produktivitas
tergantung dari industri. Hanya mereka yang produktivlahtergantung dari industri. Hanya mereka yang produktivlah
yang dapat mencapai taraf hidup yang tinggi, menikmatiyang dapat mencapai taraf hidup yang tinggi, menikmati
kualitas hidup yang baik dan menikmati hasil seni dankualitas hidup yang baik dan menikmati hasil seni dan
hasil kebudayaan. Tetapi produksi itu membutuhkanhasil kebudayaan. Tetapi produksi itu membutuhkan
organisasi, imaginasi, kreativitas, manajemen, modalorganisasi, imaginasi, kreativitas, manajemen, modal
……dan bahan dasar (mineral).……dan bahan dasar (mineral).
Produksi tergantung : bahan dasar, teknologi dan sosialProduksi tergantung : bahan dasar, teknologi dan sosial
politik.politik.
Rakyat negara berkembang sebagian besar belum dapatRakyat negara berkembang sebagian besar belum dapat
menikmati hasil seni maupun kebudayaan.menikmati hasil seni maupun kebudayaan.
PERTAMBANGAN
DAN MINERAL
1 Ton Baja = 1,89 Ton Batu Bara +
1,8 Biji Besi + 0,4 Ton
Batu Gamping
Tahapan barang jadi = mulai
pencarian, eksplorasi, eksploitasi,
pengolahan (10 – 15 tahun)
Mineral : a. Logam (berlimpah :besi,
alumonium, mangan dll; Jarang
:tembaga, timah , perak, platina dll)
b. Non logam (Kimia/pupuk :
belerang, posfat, nitrat dll; bahan
bangunan (pasir, kerikil, asbes,
gipsum; mineral bahan bakar.
a.
b.
c.
SUMBER DAYA MINERAL
Setiap 4,2 km3
batuan berisi :
1000 jt ton Aluminium
625 jt ton besi
260 jt ton magnesium
12 jt ton mangan
1 jt ton seng
0,65 juta ton tembaga
0,185 juta ton timah hitam
60 ton emas
POTENSI PLTA
75.624 MW
dimanfaatkan 3.648 MW
(4.8%)
Bahan tambang merupakan mineral atau batuan
yang terdapat dipermukaan atau dalam kerak
bumi. Bahan bangunan; bahan metal; bahan
tambang energi; maupun bahan keperluan
industri.
Bahan Tambang dan Energi
a. Bahan bangunan (batu granit, andesit, kapur, pasir, dll)
tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia
b. Bahan industri (besi, emas, perak, timah, nikel, dll) yang erat
kaitannya degan proses vulkanisme dan sedimentasi. tersebar
hampir diseluruh wilayah Indonesia
c. Bahan energi (batu bara, minyak bumi, panas bumi, dll).
tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia, cadangan panas
bumi cukup besar.
Cadangan Batubara IndonesiaCadangan Batubara Indonesia
KALIMANTAN
SUM
ATERA
JAVA
55.1
9.3
12.2
5.0
CADANGAN (%)
Proven = 6,9 miliar ton
Measured = 12,4 miliar ton
Total = 19,3 miliar ton
10.6
SUMBER DAYA = 57,8 miliar ton
PETA TEMUAN INTAN
Indonesia mempunyai cadangan panas bumi sebesar 40% cadangan dunia
Gambar Penampang Zone Batuan
Penudung
Gambar Daerah Prospek Geothermal Bedugul - Bali
Gambar Penampang Perlapisan Resistivity
Perhitungan potensi cadangan panas bumi (possible reserve)
disekitar 355 Mwe dengan waktu operasi 30 tahun
Gambar Rencana Pembangunan PLTP Bedugul

More Related Content

What's hot

Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriLatifah Tio
 
Peluang Kerja Teknik Lingkungan
Peluang Kerja Teknik LingkunganPeluang Kerja Teknik Lingkungan
Peluang Kerja Teknik LingkunganSutami Suparmin
 
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)deyanakanos
 
Ekologi perairan
Ekologi perairan Ekologi perairan
Ekologi perairan yuliaresh
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAEDIS BLOG
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganRiska_21
 
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganWahyu Yuns
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara TimurPenataan Ruang
 
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Rivai Anas Amirul Huda
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Penataan Ruang
 
Sop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapanganSop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapanganCV_DINAR_GEOLOG
 
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan KawasanReklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan KawasanLestari Moerdijat
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurKamen Ride
 
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGANDAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGANWayan Yase
 

What's hot (20)

Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
 
Peluang Kerja Teknik Lingkungan
Peluang Kerja Teknik LingkunganPeluang Kerja Teknik Lingkungan
Peluang Kerja Teknik Lingkungan
 
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
 
Ekologi perairan
Ekologi perairan Ekologi perairan
Ekologi perairan
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
POLUSI LAUT
POLUSI LAUTPOLUSI LAUT
POLUSI LAUT
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
 
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
 
[130717] Presentasi Geografi
[130717] Presentasi Geografi [130717] Presentasi Geografi
[130717] Presentasi Geografi
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
 
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
 
Skala waktu-geologi
Skala waktu-geologiSkala waktu-geologi
Skala waktu-geologi
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
 
Peran Mitigasi Bencana dalam Tata Ruang
Peran Mitigasi Bencana dalam Tata RuangPeran Mitigasi Bencana dalam Tata Ruang
Peran Mitigasi Bencana dalam Tata Ruang
 
Sop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapanganSop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapangan
 
Koef runoff
Koef runoffKoef runoff
Koef runoff
 
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan KawasanReklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
 
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGANDAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
 

Similar to Kuliah 1 sumberdaya

Pengelolaan ciliwung
Pengelolaan ciliwungPengelolaan ciliwung
Pengelolaan ciliwungaryopuv
 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAUnugrohomochamad1984
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiWillem Sidharno
 
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdfZonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdfYantoTell
 
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptxmeizajolanda3
 
Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013alokasiair
 
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...suningterusberkarya
 
konservasi catchmen area.pptx
konservasi catchmen area.pptxkonservasi catchmen area.pptx
konservasi catchmen area.pptxssuser68effa
 
Pertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik dasPertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik dasInfoSehat
 
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptxPersiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptxssuser773280
 
Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!
Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!
Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!jong arsitek
 
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptxRACHMATCIPTADI1
 
10 sumberdaya-alam-air
10 sumberdaya-alam-air10 sumberdaya-alam-air
10 sumberdaya-alam-airKoran Bekas
 
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya Air
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya AirKuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya Air
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya AirWidiana Safaat
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasdenotsudiana
 
Hidrosfer (aprilia d. a)
Hidrosfer (aprilia d. a)Hidrosfer (aprilia d. a)
Hidrosfer (aprilia d. a)SMAN 23 BANDUNG
 
bahan webinar 8922-2.pdf
bahan webinar 8922-2.pdfbahan webinar 8922-2.pdf
bahan webinar 8922-2.pdfvrooghprime
 

Similar to Kuliah 1 sumberdaya (20)

Pengelolaan ciliwung
Pengelolaan ciliwungPengelolaan ciliwung
Pengelolaan ciliwung
 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
 
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdfZonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
 
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
 
Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013
 
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
 
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
 
konservasi catchmen area.pptx
konservasi catchmen area.pptxkonservasi catchmen area.pptx
konservasi catchmen area.pptx
 
Pertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik dasPertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik das
 
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptxPersiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
 
Psda sumber daya air
Psda sumber daya airPsda sumber daya air
Psda sumber daya air
 
Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!
Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!
Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!
 
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
 
10 sumberdaya-alam-air
10 sumberdaya-alam-air10 sumberdaya-alam-air
10 sumberdaya-alam-air
 
Review pesisir dan laut
Review pesisir dan lautReview pesisir dan laut
Review pesisir dan laut
 
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya Air
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya AirKuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya Air
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya Air
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
 
Hidrosfer (aprilia d. a)
Hidrosfer (aprilia d. a)Hidrosfer (aprilia d. a)
Hidrosfer (aprilia d. a)
 
bahan webinar 8922-2.pdf
bahan webinar 8922-2.pdfbahan webinar 8922-2.pdf
bahan webinar 8922-2.pdf
 

Kuliah 1 sumberdaya

  • 1. Kuliah 6Kuliah 6 Sumberdaya GeologiSumberdaya Geologi
  • 2. SumberdayaSumberdaya GeologiGeologi 1.1. Sumberdaya AirSumberdaya Air 2.2. Sumberdaya HutanSumberdaya Hutan 3.3. Sumberdaya MineralSumberdaya Mineral
  • 3. Sumber Daya Air Menurut UU No. 7/2004 Tentang SUMBER DAYA AIR
  • 4. Air dan sumber-sumber air adalah karunia yang Tuhan Yang Maha Esa. “Air merupakan zat yg paling esensial dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan” “Kita semua tidak dapat hidup tanpa air” Diamanatkan kepada manusia untuk: Menjaga air dan sumber-sumber air dari segala bentuk perbuatan yang menimbulkan
  • 5. Vol. total sekitar 1.4 milyar km3 Sungai & Danau 0.001% Air di udara 0.001% Es & salju 1.75% Air laut 97.5% AIRAIR DI BUMI KITADI BUMI KITA Sumber: Comprehensive Assessment of the Freshwater Resources of the World: WMO Hanya 2.5% yang berupa air tawar. Cuma < 1% yg dapat dimanfaatkan dg biaya rendah, yaitu: air di danau, sungai, waduk dan sumber air tanah dangkal. Diperlukan upaya bersama untuk mempertahankan keberadaannya untuk kelangsungan kehidupan dan peradaban sekarang dan yg akan datang. Air Tanah 0.72%
  • 6. KETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARA 9 NEGARA TERKAYA AIR:9 NEGARA TERKAYA AIR: 1. Brazil 5.670 km3/ th 2. Russia 3.904 3. China 2.880 4. Canada 2.856 5. Indonesia 2.530 6. USA 2.478 7. India 1.550 8. Colombia 1.112 9. Zaire 1.020 Sumber: Water Resources Institute Washington 1991 1010 NEGARA TERMISKIN AIR:NEGARA TERMISKIN AIR: 1. Malta 50 m3/ th/ jiwa 2. Qatar 62,5 3. Bahama 87 4. Bahrain 119 5. Yaman 126 6. Saudi Arabia 191 7. Libya 194 8. UAE 231 9. Singapore 234 10. Jordan 313 Ketersediaan per kapita di dunia Rata-rata 600 m3/kapita/th Min 50 m3/kapita/th Maks 20.000 m3/kapita/th
  • 7. URGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURAN SISI KEBUTUHAN: 1. Jumlah penduduk makin meningkat. 2. Peningkatan aktivitas dan kebutuhan ekonomi serta sosial budaya. SISI KETERSEDIAAN: 1. Ketersediaan air relatif konstan. 2. Kualitas cenderung menurun. Air dan sumber-sumber air perlu: DILINDUNGI DAN DIJAGA KELESTARIANNYA agar dapat DIDAYA-GUNAKAN secara berkelanjutan
  • 8. Sumatera TP: 738 PC: 18.4 Java TP: 187 PC: 1.6 Kalimantan TP: 1008 PC: 98.8 TP: 247 PC: 18.3 Sulawesi Papua & Maluku TP: 981 PC: 251.5 TP: 60 PC: 5.5 Sunda Kecil Total Indonesia TP: 3221 PC: 16.8 Prakiraan Potensi Air di IndonesiaPrakiraan Potensi Air di Indonesia dan Ketersediaan Air per Kapitadan Ketersediaan Air per Kapita TP = Total Potensi (milyar m3) PC = Per Kapita (1.000 m3/capita)
  • 10. KETERDAPATAN AIR TANAHKETERDAPATAN AIR TANAH • Terutama terbentuk dari air hujanTerutama terbentuk dari air hujan – meresap ke dalam tanahmeresap ke dalam tanah – mengisi rongga-rongga dalam tanah danmengisi rongga-rongga dalam tanah dan batuanbatuan – mengalir dari daerah imbuhan menuju daerahmengalir dari daerah imbuhan menuju daerah lepasanlepasan • Komponen daur hidrologiKomponen daur hidrologi • Terjadi dalam cekungan air tanahTerjadi dalam cekungan air tanah
  • 12. Curah HujanCurah Hujan • Atas dasar Peta Isohyet Pulau Bali diperoleh gambaran bahwaAtas dasar Peta Isohyet Pulau Bali diperoleh gambaran bahwa curah hujan di daerah pantai pada bagian sebelah utara dan timurcurah hujan di daerah pantai pada bagian sebelah utara dan timur mencapai rata-rata sampai 1.500 mm setahun.mencapai rata-rata sampai 1.500 mm setahun. • Untuk daerah pantai pada bagian sebelah selatan bagian barat,Untuk daerah pantai pada bagian sebelah selatan bagian barat, jumlah curah hujan relatif lebih tinggi yaitu mencapai 2500 mmjumlah curah hujan relatif lebih tinggi yaitu mencapai 2500 mm setahun.setahun. • Curah hujan tinggi sampai mencapai 3000 - 4000 mm setahunCurah hujan tinggi sampai mencapai 3000 - 4000 mm setahun terdapat pada daerah pegunungan seperti di sekitar Besakih,terdapat pada daerah pegunungan seperti di sekitar Besakih, Bedugul-Baturiti.Bedugul-Baturiti.
  • 13. Peta Isohayet Pulau BaliPeta Isohayet Pulau Bali
  • 14. Imbuhan / Potensi air tanahImbuhan / Potensi air tanah • Imbuhan air tanah adalah parameter penting untuk mengestimasiImbuhan air tanah adalah parameter penting untuk mengestimasi banyaknya curah hujan yang masuk / meresap kedalam tanahbanyaknya curah hujan yang masuk / meresap kedalam tanah sebagai imbuhan air tanah dapat dihitung berdasarkan metodesebagai imbuhan air tanah dapat dihitung berdasarkan metode yang diterapkan oleh DHV Consulting Engineers bekerja samayang diterapkan oleh DHV Consulting Engineers bekerja sama dengan Sir. M. Macdonald & Partners Asia ( 1989 )dengan Sir. M. Macdonald & Partners Asia ( 1989 ) sbb :sbb : Rc =Rc = ΣΣ ( A x MAP x C )( A x MAP x C ) Dimana :Dimana : RcRc == Imbuhan air tanahImbuhan air tanah AA == Luas masing-masing formasi geologi.Luas masing-masing formasi geologi. MAPMAP == Rata-rata curah hujan pertahun disetiap formas geologi.Rata-rata curah hujan pertahun disetiap formas geologi. CC == Koefisien imbuhan untuk tiap formasi geologi.Koefisien imbuhan untuk tiap formasi geologi. ΣΣ == Jumlah seluruh formasi geologi.Jumlah seluruh formasi geologi.
  • 15. Koefisien Imbuhan Air Tanah Masing-Masing FormasiKoefisien Imbuhan Air Tanah Masing-Masing Formasi BatuanBatuan NoNo .. Formasi BatuanFormasi Batuan KoefisienKoefisien ImbuhanImbuhan 11 Volkanik AgungVolkanik Agung 0,150,15 22 Volkanik Buyan-Bratan-BaturVolkanik Buyan-Bratan-Batur 0,600,60 33 Volkanik BatukaruVolkanik Batukaru 0,460,46 44 Volkanik BaturVolkanik Batur 0,100,10 55 Formasi FalasariFormasi Falasari 0,210,21 66 AluviumAluvium 0,050,05 77 Formasi SelatanFormasi Selatan 0,250,25 88 Volkanik Buyan-Bratan TuaVolkanik Buyan-Bratan Tua 0,210,21 99 Formasi Prapat AgungFormasi Prapat Agung 0,150,15 1010 Formasi AsahFormasi Asah 0,150,15 1111 Formasi PohenFormasi Pohen 0,150,15 1212 Volkanik SerayaVolkanik Seraya 0,100,10 1313 Formasi SorgaFormasi Sorga 0,100,10 1414 Volkanik PulakiVolkanik Pulaki 0,100,10 1515 Volkanik JembranaVolkanik Jembrana 0,090,09 1616 Formasi UlakanFormasi Ulakan 0,050,05
  • 16. CEKUNGAN AIR TANAHCEKUNGAN AIR TANAH • Pengelolaan di Provinsi Bali didasarkan pada Cekungan Air TanahPengelolaan di Provinsi Bali didasarkan pada Cekungan Air Tanah • Cekungan air tanah dibatasi oleh batasan hidrogeologi yang dikontrolCekungan air tanah dibatasi oleh batasan hidrogeologi yang dikontrol oleh kondisi geologi dan bukan oleh batas administrasi.oleh kondisi geologi dan bukan oleh batas administrasi. • Cekungan Air Tanah di Provinsi Bali terdapat 8 (delapan) cekungan,Cekungan Air Tanah di Provinsi Bali terdapat 8 (delapan) cekungan, yaitu :yaitu : 1.1. CAT Denpasar – Tabanan (lintas kabupaten)CAT Denpasar – Tabanan (lintas kabupaten) 2.2. CAT Negara (lintas kabupaten)CAT Negara (lintas kabupaten) 3.3. CAT Gilimanuk (bukan lintas kabupaten)CAT Gilimanuk (bukan lintas kabupaten) 4.4. CAT Singaraja (lintas kabupaten)CAT Singaraja (lintas kabupaten) 5.5. CAT Danau Batur (lintas kabupaten)CAT Danau Batur (lintas kabupaten) 6.6. CAT Amlapura (bukan lintas)CAT Amlapura (bukan lintas) 7.7. CAT Nusadua (bukan lintas)CAT Nusadua (bukan lintas) 8.8. CAT Nusa Penida (bukan lintas)CAT Nusa Penida (bukan lintas)
  • 17. • Kedelapan cekungan tersebut mempunyai potensi airKedelapan cekungan tersebut mempunyai potensi air tanah-dangkal (tak-tertekan) ± 1.577 x 106 m3/tahuntanah-dangkal (tak-tertekan) ± 1.577 x 106 m3/tahun dan air tanah-dalam (tertekan) ± 21 x 106 m3/tahun,dan air tanah-dalam (tertekan) ± 21 x 106 m3/tahun, serta menempati wilayah ± 4.382,31 km2 atau 77,8 %serta menempati wilayah ± 4.382,31 km2 atau 77,8 % dari seluruh wilayah Bali.dari seluruh wilayah Bali. • Batasan CAT juga merupakan batasan kewenangan dariBatasan CAT juga merupakan batasan kewenangan dari masing-masing pemerintah kabupaten/kota sertamasing-masing pemerintah kabupaten/kota serta pemerintah provinsi Bali.pemerintah provinsi Bali. • CAT lintas kabupaten merupakan kewenangan yangCAT lintas kabupaten merupakan kewenangan yang dikelola bersama oleh kabupaten yang bersangkutandikelola bersama oleh kabupaten yang bersangkutan sedangkan CAT bukan lintas dikelola oleh kabupaten itusedangkan CAT bukan lintas dikelola oleh kabupaten itu sendiri.sendiri. • Kewenangan pemerintah Provinsi Bali mengelola CATKewenangan pemerintah Provinsi Bali mengelola CAT lintas kabupaten dalam hal pengawasan, pemantauan,lintas kabupaten dalam hal pengawasan, pemantauan, pengendalian serta konservasi air tanah.pengendalian serta konservasi air tanah.
  • 19. 1919
  • 20. PETA CAT PROVINSI BALIPETA CAT PROVINSI BALI
  • 21. Karakteristik CAT di Provinsi BaliKarakteristik CAT di Provinsi Bali NamaNama Akuifer UtamaAkuifer Utama L u a sL u a s ( km2 )( km2 ) HujanHujan (mm)(mm) PotensiPotensi Tak-Tak- tertekantertekan PotensiPotensi tertekantertekan CATCAT jutajuta m3/thnm3/thn jutajuta m3/thnm3/thn Denpasar-Denpasar- TabananTabanan Endapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgn kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong- Pohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. AgungPohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. Agung dan batuan G. Kel. Buyan-Bratan dan Batur dgn.dan batuan G. Kel. Buyan-Bratan dan Batur dgn. kelulusan sedang-tinggikelulusan sedang-tinggi 2.080,02.080,0 1500 -1500 - 35003500 894,0894,0 8,08,0 NegaraNegara Endapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgn kelulusan sedang, serta Formasi Palasari :kelulusan sedang, serta Formasi Palasari : konglomerat, batupasir dan batugamping terumbukonglomerat, batupasir dan batugamping terumbu dgn kelulusan sedangdgn kelulusan sedang 418,5418,5 1500 -1500 - 20002000 73,073,0 4,04,0 GilimanukGilimanuk Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn kelulusan sedang, serta Formasi Prapatagung :kelulusan sedang, serta Formasi Prapatagung : batugamping dan batupasir gampingan dgnbatugamping dan batupasir gampingan dgn kelulusan sedangkelulusan sedang 131,3131,3 1000 -1000 - 15001500 30,030,0 1,01,0 SingarajaSingaraja Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong- Pohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. AgungPohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. Agung dan batuan gunungapi kelompok Buyan-Bratan dandan batuan gunungapi kelompok Buyan-Bratan dan Batur dgn. kelulusan sedang-tinggi.Batur dgn. kelulusan sedang-tinggi. 505,2505,2 1000 -1000 - 25002500 215,0215,0 3,03,0
  • 22. LanjutanLanjutan Karakteristik CAT di Provinsi BaliKarakteristik CAT di Provinsi Bali NamaNama Akuifer UtamaAkuifer Utama L u a sL u a s (km2)(km2) HujanHujan (mm)(mm) PotensiPotensi Tak-Tak- tertekantertekan PotensiPotensi tertekantertekan CATCAT jutajuta m3/thnm3/thn jutajuta m3/thnm3/thn D. Batur/D. Batur/ TejakulaTejakula Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn.Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn. kelulusan sedang-tinggi; batuan G. Batur, batuankelulusan sedang-tinggi; batuan G. Batur, batuan G. Kel. Buyan-Bratan-Batur, dan batuan G. AgungG. Kel. Buyan-Bratan-Batur, dan batuan G. Agung terdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapanterdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapan laharik dengan kelulusan sedang-tinggi, sertalaharik dengan kelulusan sedang-tinggi, serta batuan G. Seraya dan batuan G. Kel. Buyan-batuan G. Seraya dan batuan G. Kel. Buyan- Bratan Purba : breksi gunungapi dan lava setempatBratan Purba : breksi gunungapi dan lava setempat tufa dgn. kelulusan rendah-sedang.tufa dgn. kelulusan rendah-sedang. 750,50750,50 500 -500 - 20002000 188,0188,0 3,03,0 AmlapuraAmlapura Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn kelulusan sedang-tinggi; batuan G. Agung terutamakelulusan sedang-tinggi; batuan G. Agung terutama terdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapanterdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapan laharik dgn kelulusan sedang-tinggi, serta batuanlaharik dgn kelulusan sedang-tinggi, serta batuan G. Seraya terdiri dari perselingan breksi volkanikG. Seraya terdiri dari perselingan breksi volkanik dan lava dengan kelulusan rendah-sedangdan lava dengan kelulusan rendah-sedang 199,82199,82 1000 -1000 - 20002000 60,060,0 2,02,0 Nusa DuaNusa Dua batugamping terumbu dari Formasi Selatan dgnbatugamping terumbu dari Formasi Selatan dgn kelulusan sedang-tinggi.kelulusan sedang-tinggi. 99,1199,11 1500 -1500 - 20002000 38,038,0 -- NusaNusa PenidaPenida batugamping terumbu dari Formasi Selatan dgnbatugamping terumbu dari Formasi Selatan dgn kelulusan sedang-tinggi.kelulusan sedang-tinggi. 197,90197,90 500 -500 - 10001000 79,079,0 -- JUMLAHJUMLAH 4.382,314.382,31 1.5771.577 2121
  • 23. Pemanfaatan Air Tanah/Air PermukaanPemanfaatan Air Tanah/Air Permukaan • Pemanfaatan air tanah untuk air bersih secara besar-besar diPemanfaatan air tanah untuk air bersih secara besar-besar di Provinsi Bali dimulai sejak tahun 1973 yang dilakukan oleh PDAMProvinsi Bali dimulai sejak tahun 1973 yang dilakukan oleh PDAM Denpasar dengan 14 sumur bor, sedangkan pemanfaatan air tanahDenpasar dengan 14 sumur bor, sedangkan pemanfaatan air tanah untuk irigasi tercatat mulai dilakukan pada tahun 1976 dengan 9untuk irigasi tercatat mulai dilakukan pada tahun 1976 dengan 9 sumur bor.sumur bor. • Tahun 1976 pemanfaatan air tanah oleh PDAM Denpasar telahTahun 1976 pemanfaatan air tanah oleh PDAM Denpasar telah mencapai ± 2,0 x 106 m3.mencapai ± 2,0 x 106 m3. • Selanjutnya satu dasawarsa kemudian (1987) pemanfaatan airSelanjutnya satu dasawarsa kemudian (1987) pemanfaatan air tanah oleh PDAM Denpasar mencapai ± 13.818.882 m3 dan olehtanah oleh PDAM Denpasar mencapai ± 13.818.882 m3 dan oleh industri/hotel mencapai ± 19.842.122 m3. Sepuluh tahun kemudianindustri/hotel mencapai ± 19.842.122 m3. Sepuluh tahun kemudian (1988) pengambilan air tanah mencapai ± 15.425.436 m3,(1988) pengambilan air tanah mencapai ± 15.425.436 m3, • Terakhir pada tahun 2007 pemanfaatan air tanah/air permukaanTerakhir pada tahun 2007 pemanfaatan air tanah/air permukaan mencapai ± 102.552.012 m3. Hampir lima puluh kali lipat selama 30mencapai ± 102.552.012 m3. Hampir lima puluh kali lipat selama 30 tahun terakhir (dibandingkan dengan tahun 1976).tahun terakhir (dibandingkan dengan tahun 1976).
  • 24. LanjutanLanjutan Pemanfaatan Air Tanah/Air PermukaanPemanfaatan Air Tanah/Air Permukaan • Berdasarkan data wajib pajak pada Dispenda Prov. BaliBerdasarkan data wajib pajak pada Dispenda Prov. Bali (2007), jumlah wajib pajak yang memanfaatkan air tanah(2007), jumlah wajib pajak yang memanfaatkan air tanah sebanyak 2.110sebanyak 2.110 • dilihat dari klasifikasi pengguna maka pengguna airdilihat dari klasifikasi pengguna maka pengguna air terbesar adalah PDAM, sebagai perbandingan selamaterbesar adalah PDAM, sebagai perbandingan selama tahun 2007 pemanfaatan air tanah dan air permukaantahun 2007 pemanfaatan air tanah dan air permukaan sebesarsebesar 102.552.012 m3/tahun,102.552.012 m3/tahun, yang dimanfaatkanyang dimanfaatkan oleh PDAM sebesaroleh PDAM sebesar 52.717.212 m3/tahun (52.717.212 m3/tahun ( 51,40 %)51,40 %) dari jumlah pemanfaatan air tanah/air permukaan, dandari jumlah pemanfaatan air tanah/air permukaan, dan sisanya sebesar 48,59 % oleh industri/hotelsisanya sebesar 48,59 % oleh industri/hotel
  • 25. SUMBER DAYA AIR DAN MASALAHNYA banjir Das kritis Permukiman & pencemaran KEPENDUDUKAN kekeringan sampah
  • 26. Laju kerusakan DAS di Indonesia  Tahun 1984 : 22 DAS Kritis  Tahun 1994 : 39 DAS Kritis  Tahun 1998 : 42 DAS Kritis  Tahun 2000 : 58 DAS Kritis Tahun 2003 : 62 DAS Kritis Bali dari 162 sungai 34 kritis
  • 27. KONDISI DI HULU DAS AYUNGKONDISI DI HULU DAS AYUNG
  • 28. KONDISI SUNGAI DI DAS AYUNGKONDISI SUNGAI DI DAS AYUNG
  • 30.
  • 31. • LAJU KERUSAKAN HUTAN INDONESIALAJU KERUSAKAN HUTAN INDONESIA TAHUN 1990 – 2000 : 1,2 %/TAHUNTAHUN 1990 – 2000 : 1,2 %/TAHUN MERUPAKAN YG TERBESAR DI DUNIAMERUPAKAN YG TERBESAR DI DUNIA • BRASIL, KONGO, PERU : 0,4 %BRASIL, KONGO, PERU : 0,4 % • ANGOLA : 0,2 %ANGOLA : 0,2 %
  • 32.
  • 33.
  • 34. Luas hutan di Bali : 130.686 ha Kondisi tegakan /vegetasi hutan  Hutan bervegetasi lebat/hutan alam : 71.349,5 ha (56,06%)  Hutan bervegetasi belukar/semak : 32.518,7 ha (25,55 %)  Hutan kritis/sangat rawan- kosong : 23.403,3 ha (18,39 %)
  • 37. Kerusakan Hutan  Perambahan : - Sumber kima = 745 ha - Banyu poh = 604 ha - Pejarakan = 580 ha - Sepang Kelod = 48 ha - Les = 250 ha  Kebakaran hutan : 544,19 ha  Penebangan liar : 83,17 m3 /ph  Pembibrikan : 5.245,7 ha
  • 38. • Akibat kebakaran hutan tahun 1998 telahAkibat kebakaran hutan tahun 1998 telah dilepaskan 2,6 milyar ton karbondilepaskan 2,6 milyar ton karbon • Setara dengan 40 % emisi global dariSetara dengan 40 % emisi global dari pembakaran bahan bakar fosil pada tahunpembakaran bahan bakar fosil pada tahun yang samayang sama • Kebakaran hutan di Kalbar tahun 2004Kebakaran hutan di Kalbar tahun 2004 menyebabkan indeks pencemaran udaramenyebabkan indeks pencemaran udara 800800
  • 40.
  • 41. Keanekaragaman hayati  41 jenis flora langka (tumbuhan berbiji, palm dan anggrek)  47 jenis fauna langka (mamalia, burung, reptil, insekta, anthazoa dan kerang-kerangan)
  • 42.
  • 43. Penurunan Keanekaragaman Hayati  - Harimau bali sudah punah  Populasi jalak bali semakin berkurang  Populasi di alam bebas th 1999 : 29 ekor  Nopember 2003 : < 40 ekor
  • 44. Rusaknya Habitat Pengambilan/Penangkapan yang Berlebihan Eksotik Polusi Kepunahan Penurunan Populasi Populasi Kecil, Saling Terpisah Terisolasi Perkembang-biakan Antar Anggota Kelompok Sendiri Ketidak-stabilan Populasi PROSES PUNAHNYA KEANEKARAGAMAN
  • 46. PENDAHULUANPENDAHULUAN (Mineral dan Tingkat Hidup)(Mineral dan Tingkat Hidup) Taraf hidup tergantung dari produktivitas, produktivitasTaraf hidup tergantung dari produktivitas, produktivitas tergantung dari industri. Hanya mereka yang produktivlahtergantung dari industri. Hanya mereka yang produktivlah yang dapat mencapai taraf hidup yang tinggi, menikmatiyang dapat mencapai taraf hidup yang tinggi, menikmati kualitas hidup yang baik dan menikmati hasil seni dankualitas hidup yang baik dan menikmati hasil seni dan hasil kebudayaan. Tetapi produksi itu membutuhkanhasil kebudayaan. Tetapi produksi itu membutuhkan organisasi, imaginasi, kreativitas, manajemen, modalorganisasi, imaginasi, kreativitas, manajemen, modal ……dan bahan dasar (mineral).……dan bahan dasar (mineral). Produksi tergantung : bahan dasar, teknologi dan sosialProduksi tergantung : bahan dasar, teknologi dan sosial politik.politik. Rakyat negara berkembang sebagian besar belum dapatRakyat negara berkembang sebagian besar belum dapat menikmati hasil seni maupun kebudayaan.menikmati hasil seni maupun kebudayaan.
  • 47. PERTAMBANGAN DAN MINERAL 1 Ton Baja = 1,89 Ton Batu Bara + 1,8 Biji Besi + 0,4 Ton Batu Gamping Tahapan barang jadi = mulai pencarian, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan (10 – 15 tahun) Mineral : a. Logam (berlimpah :besi, alumonium, mangan dll; Jarang :tembaga, timah , perak, platina dll) b. Non logam (Kimia/pupuk : belerang, posfat, nitrat dll; bahan bangunan (pasir, kerikil, asbes, gipsum; mineral bahan bakar. a. b. c.
  • 48. SUMBER DAYA MINERAL Setiap 4,2 km3 batuan berisi : 1000 jt ton Aluminium 625 jt ton besi 260 jt ton magnesium 12 jt ton mangan 1 jt ton seng 0,65 juta ton tembaga 0,185 juta ton timah hitam 60 ton emas POTENSI PLTA 75.624 MW dimanfaatkan 3.648 MW (4.8%)
  • 49. Bahan tambang merupakan mineral atau batuan yang terdapat dipermukaan atau dalam kerak bumi. Bahan bangunan; bahan metal; bahan tambang energi; maupun bahan keperluan industri. Bahan Tambang dan Energi a. Bahan bangunan (batu granit, andesit, kapur, pasir, dll) tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia b. Bahan industri (besi, emas, perak, timah, nikel, dll) yang erat kaitannya degan proses vulkanisme dan sedimentasi. tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia c. Bahan energi (batu bara, minyak bumi, panas bumi, dll). tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia, cadangan panas bumi cukup besar.
  • 50. Cadangan Batubara IndonesiaCadangan Batubara Indonesia KALIMANTAN SUM ATERA JAVA 55.1 9.3 12.2 5.0 CADANGAN (%) Proven = 6,9 miliar ton Measured = 12,4 miliar ton Total = 19,3 miliar ton 10.6 SUMBER DAYA = 57,8 miliar ton
  • 52.
  • 53. Indonesia mempunyai cadangan panas bumi sebesar 40% cadangan dunia
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59. Gambar Penampang Zone Batuan Penudung
  • 60. Gambar Daerah Prospek Geothermal Bedugul - Bali
  • 62. Perhitungan potensi cadangan panas bumi (possible reserve) disekitar 355 Mwe dengan waktu operasi 30 tahun