4. Air dan sumber-sumber air
adalah karunia yang Tuhan
Yang Maha Esa.
“Air merupakan zat yg paling
esensial dibutuhkan dalam
setiap aspek kehidupan”
“Kita semua tidak dapat hidup
tanpa air”
Diamanatkan kepada
manusia untuk:
Menjaga air dan
sumber-sumber air
dari segala bentuk
perbuatan yang
menimbulkan
5. Vol. total
sekitar 1.4 milyar km3
Sungai & Danau 0.001%
Air di udara
0.001%
Es & salju 1.75%
Air laut 97.5%
AIRAIR DI BUMI KITADI BUMI KITA
Sumber: Comprehensive Assessment of the Freshwater Resources of the World: WMO
Hanya 2.5% yang
berupa air tawar.
Cuma < 1% yg dapat
dimanfaatkan dg biaya
rendah, yaitu: air di
danau, sungai, waduk
dan sumber air tanah
dangkal.
Diperlukan upaya
bersama untuk
mempertahankan
keberadaannya untuk
kelangsungan
kehidupan dan
peradaban sekarang
dan yg akan datang.
Air Tanah
0.72%
6. KETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARA
9 NEGARA TERKAYA AIR:9 NEGARA TERKAYA AIR:
1. Brazil 5.670 km3/ th
2. Russia 3.904
3. China 2.880
4. Canada 2.856
5. Indonesia 2.530
6. USA 2.478
7. India 1.550
8. Colombia 1.112
9. Zaire 1.020
Sumber: Water Resources Institute Washington 1991
1010 NEGARA TERMISKIN AIR:NEGARA TERMISKIN AIR:
1. Malta 50 m3/ th/ jiwa
2. Qatar 62,5
3. Bahama 87
4. Bahrain 119
5. Yaman 126
6. Saudi Arabia 191
7. Libya 194
8. UAE 231
9. Singapore 234
10. Jordan 313
Ketersediaan per kapita di dunia
Rata-rata 600 m3/kapita/th
Min 50 m3/kapita/th
Maks 20.000 m3/kapita/th
7. URGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURAN
SISI KEBUTUHAN:
1. Jumlah penduduk
makin meningkat.
2. Peningkatan aktivitas
dan kebutuhan
ekonomi serta sosial
budaya.
SISI KETERSEDIAAN:
1. Ketersediaan air relatif
konstan.
2. Kualitas cenderung
menurun.
Air dan sumber-sumber air perlu:
DILINDUNGI DAN DIJAGA KELESTARIANNYA agar
dapat DIDAYA-GUNAKAN secara berkelanjutan
8. Sumatera
TP: 738 PC: 18.4
Java
TP: 187 PC: 1.6
Kalimantan
TP: 1008 PC: 98.8 TP: 247 PC: 18.3
Sulawesi
Papua & Maluku
TP: 981 PC: 251.5
TP: 60 PC: 5.5
Sunda Kecil
Total Indonesia
TP: 3221 PC: 16.8
Prakiraan Potensi Air di IndonesiaPrakiraan Potensi Air di Indonesia
dan Ketersediaan Air per Kapitadan Ketersediaan Air per Kapita
TP = Total Potensi (milyar m3)
PC = Per Kapita (1.000 m3/capita)
10. KETERDAPATAN AIR TANAHKETERDAPATAN AIR TANAH
• Terutama terbentuk dari air hujanTerutama terbentuk dari air hujan
– meresap ke dalam tanahmeresap ke dalam tanah
– mengisi rongga-rongga dalam tanah danmengisi rongga-rongga dalam tanah dan
batuanbatuan
– mengalir dari daerah imbuhan menuju daerahmengalir dari daerah imbuhan menuju daerah
lepasanlepasan
• Komponen daur hidrologiKomponen daur hidrologi
• Terjadi dalam cekungan air tanahTerjadi dalam cekungan air tanah
12. Curah HujanCurah Hujan
• Atas dasar Peta Isohyet Pulau Bali diperoleh gambaran bahwaAtas dasar Peta Isohyet Pulau Bali diperoleh gambaran bahwa
curah hujan di daerah pantai pada bagian sebelah utara dan timurcurah hujan di daerah pantai pada bagian sebelah utara dan timur
mencapai rata-rata sampai 1.500 mm setahun.mencapai rata-rata sampai 1.500 mm setahun.
• Untuk daerah pantai pada bagian sebelah selatan bagian barat,Untuk daerah pantai pada bagian sebelah selatan bagian barat,
jumlah curah hujan relatif lebih tinggi yaitu mencapai 2500 mmjumlah curah hujan relatif lebih tinggi yaitu mencapai 2500 mm
setahun.setahun.
• Curah hujan tinggi sampai mencapai 3000 - 4000 mm setahunCurah hujan tinggi sampai mencapai 3000 - 4000 mm setahun
terdapat pada daerah pegunungan seperti di sekitar Besakih,terdapat pada daerah pegunungan seperti di sekitar Besakih,
Bedugul-Baturiti.Bedugul-Baturiti.
14. Imbuhan / Potensi air tanahImbuhan / Potensi air tanah
• Imbuhan air tanah adalah parameter penting untuk mengestimasiImbuhan air tanah adalah parameter penting untuk mengestimasi
banyaknya curah hujan yang masuk / meresap kedalam tanahbanyaknya curah hujan yang masuk / meresap kedalam tanah
sebagai imbuhan air tanah dapat dihitung berdasarkan metodesebagai imbuhan air tanah dapat dihitung berdasarkan metode
yang diterapkan oleh DHV Consulting Engineers bekerja samayang diterapkan oleh DHV Consulting Engineers bekerja sama
dengan Sir. M. Macdonald & Partners Asia ( 1989 )dengan Sir. M. Macdonald & Partners Asia ( 1989 ) sbb :sbb :
Rc =Rc = ΣΣ ( A x MAP x C )( A x MAP x C )
Dimana :Dimana :
RcRc == Imbuhan air tanahImbuhan air tanah
AA == Luas masing-masing formasi geologi.Luas masing-masing formasi geologi.
MAPMAP == Rata-rata curah hujan pertahun disetiap formas geologi.Rata-rata curah hujan pertahun disetiap formas geologi.
CC == Koefisien imbuhan untuk tiap formasi geologi.Koefisien imbuhan untuk tiap formasi geologi.
ΣΣ == Jumlah seluruh formasi geologi.Jumlah seluruh formasi geologi.
16. CEKUNGAN AIR TANAHCEKUNGAN AIR TANAH
• Pengelolaan di Provinsi Bali didasarkan pada Cekungan Air TanahPengelolaan di Provinsi Bali didasarkan pada Cekungan Air Tanah
• Cekungan air tanah dibatasi oleh batasan hidrogeologi yang dikontrolCekungan air tanah dibatasi oleh batasan hidrogeologi yang dikontrol
oleh kondisi geologi dan bukan oleh batas administrasi.oleh kondisi geologi dan bukan oleh batas administrasi.
• Cekungan Air Tanah di Provinsi Bali terdapat 8 (delapan) cekungan,Cekungan Air Tanah di Provinsi Bali terdapat 8 (delapan) cekungan,
yaitu :yaitu :
1.1. CAT Denpasar – Tabanan (lintas kabupaten)CAT Denpasar – Tabanan (lintas kabupaten)
2.2. CAT Negara (lintas kabupaten)CAT Negara (lintas kabupaten)
3.3. CAT Gilimanuk (bukan lintas kabupaten)CAT Gilimanuk (bukan lintas kabupaten)
4.4. CAT Singaraja (lintas kabupaten)CAT Singaraja (lintas kabupaten)
5.5. CAT Danau Batur (lintas kabupaten)CAT Danau Batur (lintas kabupaten)
6.6. CAT Amlapura (bukan lintas)CAT Amlapura (bukan lintas)
7.7. CAT Nusadua (bukan lintas)CAT Nusadua (bukan lintas)
8.8. CAT Nusa Penida (bukan lintas)CAT Nusa Penida (bukan lintas)
17. • Kedelapan cekungan tersebut mempunyai potensi airKedelapan cekungan tersebut mempunyai potensi air
tanah-dangkal (tak-tertekan) ± 1.577 x 106 m3/tahuntanah-dangkal (tak-tertekan) ± 1.577 x 106 m3/tahun
dan air tanah-dalam (tertekan) ± 21 x 106 m3/tahun,dan air tanah-dalam (tertekan) ± 21 x 106 m3/tahun,
serta menempati wilayah ± 4.382,31 km2 atau 77,8 %serta menempati wilayah ± 4.382,31 km2 atau 77,8 %
dari seluruh wilayah Bali.dari seluruh wilayah Bali.
• Batasan CAT juga merupakan batasan kewenangan dariBatasan CAT juga merupakan batasan kewenangan dari
masing-masing pemerintah kabupaten/kota sertamasing-masing pemerintah kabupaten/kota serta
pemerintah provinsi Bali.pemerintah provinsi Bali.
• CAT lintas kabupaten merupakan kewenangan yangCAT lintas kabupaten merupakan kewenangan yang
dikelola bersama oleh kabupaten yang bersangkutandikelola bersama oleh kabupaten yang bersangkutan
sedangkan CAT bukan lintas dikelola oleh kabupaten itusedangkan CAT bukan lintas dikelola oleh kabupaten itu
sendiri.sendiri.
• Kewenangan pemerintah Provinsi Bali mengelola CATKewenangan pemerintah Provinsi Bali mengelola CAT
lintas kabupaten dalam hal pengawasan, pemantauan,lintas kabupaten dalam hal pengawasan, pemantauan,
pengendalian serta konservasi air tanah.pengendalian serta konservasi air tanah.
21. Karakteristik CAT di Provinsi BaliKarakteristik CAT di Provinsi Bali
NamaNama Akuifer UtamaAkuifer Utama
L u a sL u a s
( km2 )( km2 )
HujanHujan
(mm)(mm)
PotensiPotensi
Tak-Tak-
tertekantertekan
PotensiPotensi
tertekantertekan
CATCAT jutajuta
m3/thnm3/thn
jutajuta
m3/thnm3/thn
Denpasar-Denpasar-
TabananTabanan
Endapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgn
kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-
Pohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. AgungPohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. Agung
dan batuan G. Kel. Buyan-Bratan dan Batur dgn.dan batuan G. Kel. Buyan-Bratan dan Batur dgn.
kelulusan sedang-tinggikelulusan sedang-tinggi
2.080,02.080,0 1500 -1500 -
35003500
894,0894,0 8,08,0
NegaraNegara Endapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgn
kelulusan sedang, serta Formasi Palasari :kelulusan sedang, serta Formasi Palasari :
konglomerat, batupasir dan batugamping terumbukonglomerat, batupasir dan batugamping terumbu
dgn kelulusan sedangdgn kelulusan sedang
418,5418,5 1500 -1500 -
20002000
73,073,0 4,04,0
GilimanukGilimanuk Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn
kelulusan sedang, serta Formasi Prapatagung :kelulusan sedang, serta Formasi Prapatagung :
batugamping dan batupasir gampingan dgnbatugamping dan batupasir gampingan dgn
kelulusan sedangkelulusan sedang
131,3131,3 1000 -1000 -
15001500
30,030,0 1,01,0
SingarajaSingaraja Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn
kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-
Pohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. AgungPohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. Agung
dan batuan gunungapi kelompok Buyan-Bratan dandan batuan gunungapi kelompok Buyan-Bratan dan
Batur dgn. kelulusan sedang-tinggi.Batur dgn. kelulusan sedang-tinggi.
505,2505,2 1000 -1000 -
25002500
215,0215,0 3,03,0
22. LanjutanLanjutan Karakteristik CAT di Provinsi BaliKarakteristik CAT di Provinsi Bali
NamaNama Akuifer UtamaAkuifer Utama
L u a sL u a s
(km2)(km2)
HujanHujan
(mm)(mm)
PotensiPotensi
Tak-Tak-
tertekantertekan
PotensiPotensi
tertekantertekan
CATCAT jutajuta
m3/thnm3/thn
jutajuta
m3/thnm3/thn
D. Batur/D. Batur/
TejakulaTejakula
Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn.Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn.
kelulusan sedang-tinggi; batuan G. Batur, batuankelulusan sedang-tinggi; batuan G. Batur, batuan
G. Kel. Buyan-Bratan-Batur, dan batuan G. AgungG. Kel. Buyan-Bratan-Batur, dan batuan G. Agung
terdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapanterdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapan
laharik dengan kelulusan sedang-tinggi, sertalaharik dengan kelulusan sedang-tinggi, serta
batuan G. Seraya dan batuan G. Kel. Buyan-batuan G. Seraya dan batuan G. Kel. Buyan-
Bratan Purba : breksi gunungapi dan lava setempatBratan Purba : breksi gunungapi dan lava setempat
tufa dgn. kelulusan rendah-sedang.tufa dgn. kelulusan rendah-sedang.
750,50750,50 500 -500 -
20002000
188,0188,0 3,03,0
AmlapuraAmlapura Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgnEndapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn
kelulusan sedang-tinggi; batuan G. Agung terutamakelulusan sedang-tinggi; batuan G. Agung terutama
terdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapanterdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapan
laharik dgn kelulusan sedang-tinggi, serta batuanlaharik dgn kelulusan sedang-tinggi, serta batuan
G. Seraya terdiri dari perselingan breksi volkanikG. Seraya terdiri dari perselingan breksi volkanik
dan lava dengan kelulusan rendah-sedangdan lava dengan kelulusan rendah-sedang
199,82199,82 1000 -1000 -
20002000
60,060,0 2,02,0
Nusa DuaNusa Dua batugamping terumbu dari Formasi Selatan dgnbatugamping terumbu dari Formasi Selatan dgn
kelulusan sedang-tinggi.kelulusan sedang-tinggi.
99,1199,11 1500 -1500 -
20002000
38,038,0 --
NusaNusa
PenidaPenida
batugamping terumbu dari Formasi Selatan dgnbatugamping terumbu dari Formasi Selatan dgn
kelulusan sedang-tinggi.kelulusan sedang-tinggi.
197,90197,90 500 -500 -
10001000
79,079,0 --
JUMLAHJUMLAH 4.382,314.382,31 1.5771.577 2121
23. Pemanfaatan Air Tanah/Air PermukaanPemanfaatan Air Tanah/Air Permukaan
• Pemanfaatan air tanah untuk air bersih secara besar-besar diPemanfaatan air tanah untuk air bersih secara besar-besar di
Provinsi Bali dimulai sejak tahun 1973 yang dilakukan oleh PDAMProvinsi Bali dimulai sejak tahun 1973 yang dilakukan oleh PDAM
Denpasar dengan 14 sumur bor, sedangkan pemanfaatan air tanahDenpasar dengan 14 sumur bor, sedangkan pemanfaatan air tanah
untuk irigasi tercatat mulai dilakukan pada tahun 1976 dengan 9untuk irigasi tercatat mulai dilakukan pada tahun 1976 dengan 9
sumur bor.sumur bor.
• Tahun 1976 pemanfaatan air tanah oleh PDAM Denpasar telahTahun 1976 pemanfaatan air tanah oleh PDAM Denpasar telah
mencapai ± 2,0 x 106 m3.mencapai ± 2,0 x 106 m3.
• Selanjutnya satu dasawarsa kemudian (1987) pemanfaatan airSelanjutnya satu dasawarsa kemudian (1987) pemanfaatan air
tanah oleh PDAM Denpasar mencapai ± 13.818.882 m3 dan olehtanah oleh PDAM Denpasar mencapai ± 13.818.882 m3 dan oleh
industri/hotel mencapai ± 19.842.122 m3. Sepuluh tahun kemudianindustri/hotel mencapai ± 19.842.122 m3. Sepuluh tahun kemudian
(1988) pengambilan air tanah mencapai ± 15.425.436 m3,(1988) pengambilan air tanah mencapai ± 15.425.436 m3,
• Terakhir pada tahun 2007 pemanfaatan air tanah/air permukaanTerakhir pada tahun 2007 pemanfaatan air tanah/air permukaan
mencapai ± 102.552.012 m3. Hampir lima puluh kali lipat selama 30mencapai ± 102.552.012 m3. Hampir lima puluh kali lipat selama 30
tahun terakhir (dibandingkan dengan tahun 1976).tahun terakhir (dibandingkan dengan tahun 1976).
24. LanjutanLanjutan Pemanfaatan Air Tanah/Air PermukaanPemanfaatan Air Tanah/Air Permukaan
• Berdasarkan data wajib pajak pada Dispenda Prov. BaliBerdasarkan data wajib pajak pada Dispenda Prov. Bali
(2007), jumlah wajib pajak yang memanfaatkan air tanah(2007), jumlah wajib pajak yang memanfaatkan air tanah
sebanyak 2.110sebanyak 2.110
• dilihat dari klasifikasi pengguna maka pengguna airdilihat dari klasifikasi pengguna maka pengguna air
terbesar adalah PDAM, sebagai perbandingan selamaterbesar adalah PDAM, sebagai perbandingan selama
tahun 2007 pemanfaatan air tanah dan air permukaantahun 2007 pemanfaatan air tanah dan air permukaan
sebesarsebesar 102.552.012 m3/tahun,102.552.012 m3/tahun, yang dimanfaatkanyang dimanfaatkan
oleh PDAM sebesaroleh PDAM sebesar 52.717.212 m3/tahun (52.717.212 m3/tahun ( 51,40 %)51,40 %)
dari jumlah pemanfaatan air tanah/air permukaan, dandari jumlah pemanfaatan air tanah/air permukaan, dan
sisanya sebesar 48,59 % oleh industri/hotelsisanya sebesar 48,59 % oleh industri/hotel
25. SUMBER DAYA AIR DAN MASALAHNYA
banjir
Das kritis
Permukiman &
pencemaran
KEPENDUDUKAN
kekeringan
sampah
26. Laju kerusakan DAS
di Indonesia
Tahun 1984 : 22 DAS Kritis
Tahun 1994 : 39 DAS Kritis
Tahun 1998 : 42 DAS Kritis
Tahun 2000 : 58 DAS Kritis
Tahun 2003 : 62 DAS Kritis
Bali dari 162 sungai 34 kritis
31. • LAJU KERUSAKAN HUTAN INDONESIALAJU KERUSAKAN HUTAN INDONESIA
TAHUN 1990 – 2000 : 1,2 %/TAHUNTAHUN 1990 – 2000 : 1,2 %/TAHUN
MERUPAKAN YG TERBESAR DI DUNIAMERUPAKAN YG TERBESAR DI DUNIA
• BRASIL, KONGO, PERU : 0,4 %BRASIL, KONGO, PERU : 0,4 %
• ANGOLA : 0,2 %ANGOLA : 0,2 %
32.
33.
34. Luas hutan di Bali : 130.686 ha
Kondisi tegakan /vegetasi hutan
Hutan bervegetasi lebat/hutan alam :
71.349,5 ha (56,06%)
Hutan bervegetasi belukar/semak : 32.518,7
ha (25,55 %)
Hutan kritis/sangat rawan- kosong : 23.403,3
ha (18,39 %)
37. Kerusakan Hutan
Perambahan : - Sumber kima = 745 ha
- Banyu poh = 604 ha
- Pejarakan = 580 ha
- Sepang Kelod = 48 ha
- Les = 250 ha
Kebakaran hutan : 544,19 ha
Penebangan liar : 83,17 m3
/ph
Pembibrikan : 5.245,7 ha
38. • Akibat kebakaran hutan tahun 1998 telahAkibat kebakaran hutan tahun 1998 telah
dilepaskan 2,6 milyar ton karbondilepaskan 2,6 milyar ton karbon
• Setara dengan 40 % emisi global dariSetara dengan 40 % emisi global dari
pembakaran bahan bakar fosil pada tahunpembakaran bahan bakar fosil pada tahun
yang samayang sama
• Kebakaran hutan di Kalbar tahun 2004Kebakaran hutan di Kalbar tahun 2004
menyebabkan indeks pencemaran udaramenyebabkan indeks pencemaran udara
800800
41. Keanekaragaman hayati
41 jenis flora langka (tumbuhan
berbiji, palm dan anggrek)
47 jenis fauna langka (mamalia,
burung, reptil, insekta, anthazoa
dan kerang-kerangan)
42.
43. Penurunan Keanekaragaman Hayati
- Harimau bali sudah punah
Populasi jalak bali semakin berkurang
Populasi di alam bebas th 1999 : 29 ekor
Nopember 2003 : < 40 ekor
46. PENDAHULUANPENDAHULUAN
(Mineral dan Tingkat Hidup)(Mineral dan Tingkat Hidup)
Taraf hidup tergantung dari produktivitas, produktivitasTaraf hidup tergantung dari produktivitas, produktivitas
tergantung dari industri. Hanya mereka yang produktivlahtergantung dari industri. Hanya mereka yang produktivlah
yang dapat mencapai taraf hidup yang tinggi, menikmatiyang dapat mencapai taraf hidup yang tinggi, menikmati
kualitas hidup yang baik dan menikmati hasil seni dankualitas hidup yang baik dan menikmati hasil seni dan
hasil kebudayaan. Tetapi produksi itu membutuhkanhasil kebudayaan. Tetapi produksi itu membutuhkan
organisasi, imaginasi, kreativitas, manajemen, modalorganisasi, imaginasi, kreativitas, manajemen, modal
……dan bahan dasar (mineral).……dan bahan dasar (mineral).
Produksi tergantung : bahan dasar, teknologi dan sosialProduksi tergantung : bahan dasar, teknologi dan sosial
politik.politik.
Rakyat negara berkembang sebagian besar belum dapatRakyat negara berkembang sebagian besar belum dapat
menikmati hasil seni maupun kebudayaan.menikmati hasil seni maupun kebudayaan.
47. PERTAMBANGAN
DAN MINERAL
1 Ton Baja = 1,89 Ton Batu Bara +
1,8 Biji Besi + 0,4 Ton
Batu Gamping
Tahapan barang jadi = mulai
pencarian, eksplorasi, eksploitasi,
pengolahan (10 – 15 tahun)
Mineral : a. Logam (berlimpah :besi,
alumonium, mangan dll; Jarang
:tembaga, timah , perak, platina dll)
b. Non logam (Kimia/pupuk :
belerang, posfat, nitrat dll; bahan
bangunan (pasir, kerikil, asbes,
gipsum; mineral bahan bakar.
a.
b.
c.
48. SUMBER DAYA MINERAL
Setiap 4,2 km3
batuan berisi :
1000 jt ton Aluminium
625 jt ton besi
260 jt ton magnesium
12 jt ton mangan
1 jt ton seng
0,65 juta ton tembaga
0,185 juta ton timah hitam
60 ton emas
POTENSI PLTA
75.624 MW
dimanfaatkan 3.648 MW
(4.8%)
49. Bahan tambang merupakan mineral atau batuan
yang terdapat dipermukaan atau dalam kerak
bumi. Bahan bangunan; bahan metal; bahan
tambang energi; maupun bahan keperluan
industri.
Bahan Tambang dan Energi
a. Bahan bangunan (batu granit, andesit, kapur, pasir, dll)
tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia
b. Bahan industri (besi, emas, perak, timah, nikel, dll) yang erat
kaitannya degan proses vulkanisme dan sedimentasi. tersebar
hampir diseluruh wilayah Indonesia
c. Bahan energi (batu bara, minyak bumi, panas bumi, dll).
tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia, cadangan panas
bumi cukup besar.
50. Cadangan Batubara IndonesiaCadangan Batubara Indonesia
KALIMANTAN
SUM
ATERA
JAVA
55.1
9.3
12.2
5.0
CADANGAN (%)
Proven = 6,9 miliar ton
Measured = 12,4 miliar ton
Total = 19,3 miliar ton
10.6
SUMBER DAYA = 57,8 miliar ton