Perencanaan tata ruang adalah ekspresi geografis yang merupakan cermin lingkup kebijakan yang dibuat dalam masyarakat terkait dengan perekonomian, sosial, dan kebudayaan mereka.
Strengthening capacity and policies for the protection and management of mang...CIFOR-ICRAF
Presented by Susan Lusiana, Coordinator of Disaster Risk Management and Community Resilience Programs at Wetlands International Indonesia, at Inception Workshop "Capacity building of local government and community members for Mangrove Restoration", 15 July 2021.
Speaker shares experiences of Wetlands International Indonesia activities related to mangrove management in Pulau Dua, Serang, Banten Province through the improvement of community capacity and strengthening the policy related to mangrove management.
Perencanaan tata ruang adalah ekspresi geografis yang merupakan cermin lingkup kebijakan yang dibuat dalam masyarakat terkait dengan perekonomian, sosial, dan kebudayaan mereka.
Strengthening capacity and policies for the protection and management of mang...CIFOR-ICRAF
Presented by Susan Lusiana, Coordinator of Disaster Risk Management and Community Resilience Programs at Wetlands International Indonesia, at Inception Workshop "Capacity building of local government and community members for Mangrove Restoration", 15 July 2021.
Speaker shares experiences of Wetlands International Indonesia activities related to mangrove management in Pulau Dua, Serang, Banten Province through the improvement of community capacity and strengthening the policy related to mangrove management.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
04 20230621 Presentasi P3KS.pdf
1. Sosialisasi Surat Edaran Kepala Inspektur Tambang
Pelaksanaan, Pencegahan, dan Pengendalian
Kekeruhan dan Sedimentasi pada
Perairan Umum, Wilayah Pesisir, dan Perairan Laut
D.I. Yogyakarta, 21 Juni 2023
Kelompok Kerja Perlindungan Lingkungan Minerba
Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
2. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Daftar Isi
2
1. Latar Belakang 3
2. Identifikasi Potensi Terjadinya Kekeruhan dan Sedimentasi 6
3. Identifikasi Potensi Penyebab Terjadinya Kekeruhan dan Sedimentasi 8
4. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Kekeruhan dan Sedimentasi 21
5. Pedoman Evaluasi Mandiri 22
6. Pelaporan 23
3. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Latar Belakang
Tuntutan Penerapan ESG di Sub-Sektor Pertambangan Mineral dan Batubara
https://www.reuters.com/business/sustainable-
business/indonesian-president-pledges-nickel-
mining-clean-up-amid-ev-led-boom-2023-03-30/
4. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Latar Belakang
Issue Kekeruhan dan Sedimentasi
source : Deutsche Welle (DW)
Hakatutobu, Sulawesi Tenggara April 2023
Foto oleh IT Alex Sander L.G. pada saat melaksanakan pengawasan
Kabaena, Sulawesi Tenggara Maret 2023
Foto oleh IT Saviqri Suryaputra pada saat melaksanakan pengawasan
Bombana, Sulawesi Tenggara Maret 2023
Foto Drone oleh IT Endy T. Juanda pada saat melaksanakan pengawasan source : South China Morning Post
5. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Latar Belakang
Surat Edaran Kepala Inspektur Tambang
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian KS :
1.Identifikasi Potensi Terjadinya Kekeruhan dan Sedimentasi
2.Identifikasi Potensi Penyebab Terjadinya Kekeruhan dan Sedimentasi
3.Upaya Pencegahan dan Pengendalian Kekeruhan dan Sedimentasi
6. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Identifikasi Potensi Terjadinya Kekeruhan dan Sedimentasi (KS)
Identifikasi Potensi Terjadinya KS :
1. Pengambilan foto udara drone.
2. Penelusuran GPS.
Dilakukan paling sedikit 6 (enam)
bulan sekali.
Peta pola aliran air tambang aktual serta dampaknya terhadap
perairan umum, wilayah pesisir, dan perairan laut.
7. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Identifikasi Potensi Penyebab Terjadinya Kekeruhan dan Sedimentasi (KS)
Terdapat Indikasi
Kekeruhan dan Sedimentasi
Identifikasi Potensi Penyebab KS :
1. Inventarisasi bukaan lahan akibat kegiatan usaha
pertambangan (WIUP/Project Area) yang belum di-
Reklamasi.
2. Inventarisasi bukaan lahan akibat kegiatan usaha
lain (di dalam dan sekitar WIUP).
3. Identifikasi potensi aliran air tambang yang
memasuki badan perairan umum namun tidak
dilakukan pengelolaan.
4. Identifikasi keadaan darurat yang mungkin muncul
dari kegiatan operasional pertambangan.
5. Pemetaan isu kepemilikan, penguasaan, dan
pemanfaatan lahan oleh pihak lain yang
mempengaruhi kinerja pengelolaan air tambang.
8. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Kekeruhan dan Sedimentasi (KS)
Upaya Pencegahan dan Pengendalian KS :
1. Membuka lahan dan melakukan Reklamasi sesuai
dengan RKAB dan Rencana Reklamasi.
2. Pemeliharaan dan perkuatan konstruksi
pelabuhan/terminal khusus/jetty.
3. Koordinasi dengan kegiatan usaha lain yang
berpotensi mengakibatkan KS.
4. Pembuatan saluran drainase menuju kolam pengendap
5. Pembuatan saluran pengalih/pengelak untuk
mengalirkan air larian permukaan.
6. Evaluasi dan efektivitas kinerja pengelolaan air
tambang dan kolam pengendap.
9. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Kekeruhan dan Sedimentasi (KS)
Upaya Pencegahan dan Pengendalian KS :
7. Pemantauan kualitas air limbah pertambangan secara berkala
8. Jika melampaui baku mutu lingkungan hidup, wajib
menghentikan aliran air pada titik keluar (outlet) kolam
pengendap dan mengelola air limbah tambang sampai
memenuhi baku mutu lingkungan hidup
9. Tata cara baku terkait tanggap darurat lingkungan melingkupi
penangan dan pengendalian KS
10.Pemeliharaan dan perawatan fasilitas pengelolaan air tambang
secara sistematis, terjadwal, dan berkelanjutan
11.Penilaian dan pengendalian risiko atas hasil identifikasi potensi
keadaan darurat
12.Melakuan pemantauan terhadap potensi longsor di area
pertambangan
13.Menyelesaikan hak atas tanah terhadap lahan yang diperlukan
dalam pengelolaan air tambang
Tanggul SP Jebol
10. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Pedoman Evaluasi Mandiri
Lembar Periksa (Checklist) Evaluasi Mandiri
11. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Paling lambat 30 hari kalender
Laporan Hasil Evaluasi Mandiri
dan Tindak Lanjut Perbaikan
E-Mail
to : sekretariat.dbt@esdm.go.id
cc : sdpl.dbt@esdm.go.id
Tautan
bit.ly/SEP3KS
CP 1 : Sdr. Titan Septi Yansyah (0812 6937 5941)
CP 2 : Sdr. Endy Thorino J. (0819 7898 979)
Pelaporan
Mekanisme Penyampaian Laporan Hasil Evaluasi Mandiri
12. www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Terima
kasih
www.minerba.esdm.go.id
Jl. Prof. Dr. Soepomo S.H. No. 10
Jakarta Selatan 12870
Alamat
Direktorat Jenderal
Mineral dan Batubara
@humasminerba
@ditjenminerba
Ditjen Minerba TV
Untuk update berita dan informasi
sub-sektor Mineral dan Batubara
Ikuti kami di akun media sosial:
19