FF

1. 1. Pendahuluan
Informasi geologi dari suatu tempat di daerah air dangkal seperti pantai penting
diketahui untuk tujuan ekonomi maupun sosial. Daerah pantai juga dipertimbangkan
sebagai daerah penyimpanan sisa radioaktif level tinggi (seperti nuklir) terutama pada
formasi geologi yang stabil( European Communitie, 2014). Batas daerah air tawar atau air
laut dapat berpindah seiring periode waktu yang berjalan.
Area pantai Honorobe berlokasi pada sepanjang barat laut pulau Hokaido yang
memiliki kemiringan pantai yang kecil. Untuk memahami hidrologi dan struktur geologi
pantai tidak hanya digunakan metode seismik tetapi juga metode elektromagnetik.
Metode elektromagnetik memiliki keunggulan untuk dapat meneliti struktur yang dalam
kira-kira 10 km menggunakan sinyal elektromagnetik frequensi rendah.
Kesulitanyang dihadapi ketika eksplorasi elektromagnetik pada daerah air dangkal
adalah seperti adanya aktivitas penangkapan ikan dekat pantai, ukuran kapal survei yang
terbatas, gerakan noise akibat gelombang laut ( Takumi Ueda,2013). Dibalik kesulitan
yang dihadapi oleh metode elektromagnetik terdapat keunggulan yang dimiliki yaitu
metode EM khususnya MT tidak memancarkan arus elektrik pada air oleh karena itu
metode MT tidak berdapak negatif pada penambakan ikan.
2. Metode MT Air Dangkal
Ketika akuisisi data MT di daerah air dangkal digunakan kapal kecil yang ringan
yang dapat beroperasi maksimal di lingkungan air dangkal. Untuk akuisisi data MT daerah
air dangkal digunakan suatu pengukuran metode MT baru yang dapat dioperasikan pada
kedalaman 5 sampai 100 meter. Sistem receiver MT yang baru dibuat dari 3 komponen
primer : data logger, sensor EM dan papan dasar yang menjaga komponen tetap pada
posisinya.
Pada observasi lapangan digunakan 2 buah receiver MT. Pada lokasi pengukuran
receiver MT beserta papan dasar diletakkan di dasar laut yang kemudian akan mengukur
medan elektik dan magnetik yang akan disimpan dalam memori. Gerakan dan juga arah
dari receiver akan terekam dengan sebuah kompas selama pengukuran di dalam laut.
3. Hasil
Model akhir resistivitas 2D dari line A dihitung menggunakan inversi berulang dari
data MT darat dan dasar laut ditunjukan oleh gambar.1 bersamaan dengan interpretasi
seismik.

2. Gambar 1. Model resistivitas2D lineAdaerah pantai Honorobedari daerah daratan sampai pantai
pada kedalaman 0-2.4 km dengan kecenderungan daerah konduktif.
Suatu model resistivitas 2D dan interpretasi seismik dengan jelas menunjukan
suatu lapisan sedimen umur kuarter pada kedalaman beberapa ratus meter yang
ditujukan untuk melihat lapisan air tawar dengan pengeboran. Di bawah lokasi MT(1101-
1111) dengan kedalaman 10-30 m merupakan lapisan yang relative konduktif yang
diinterpretasikan sebagai endapan lumpur lempung.
Sistem pengukuran MT dapat digunakan untuk mengukur daerah air dangkal walaupun
berhadapan dengan kesulitan karena aktivitas penambakan ikan, ukuran kapal survei yang
dibatasi dan bentuk noise karena gelombang laut. Hasil dari penelitian yang dilakukan
menunjukan bahwa sistem MT laut dapat digunakan untuk menjelaskan distribusi air bawah
tanah dan struktur dari daerah pantai untuk evaluasi lokasi penyimpanan sisa radioaktif level
tinggi.