Dokumen ini membahas proses pembuatan jahe instan secara tradisional. Langkah-langkahnya meliputi mempersiapkan bahan, mengupas jahe lalu mengiris dan memblender, menambahkan air dan bahan lain ke dalam wajan untuk dimasak hingga mengental, kemudian didinginkan dan dibentuk menjadi butiran kristal. Analisis keuangan menunjukkan usaha ini menguntungkan dengan keuntungan Rp7.500 dari modal Rp
1. Praktikum Kewirausahaan
Membuat Jahe Instan
DENNY YULFA
E1J012095
Program Studi Agroekoteknologi
Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013
2. Bab I
Pendahuluan
A. Dasar Teori
Nama ilmiah dari tanaman jahe adalah Zingiber officinale rose. Tanaman ini banyak
dibudidayakan di Indonesia seperti di daerah Aceh, Minang, Jawa, Madura, Flores dan
banyak lagi tempat di Indonesia. Hasil utama dari jahe adalah rimpang jahenya yang telah
tumbuh membesar seiring dengan usia tanaman yang semakin tua. Tanaman jahe dapat
dengan mudah dikembangkan melalui tunas yang terdapat pada rimpangnya. Sehingga
tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik mulai dari dataran rendah hingga sampai ketinggian
1.750 meter di atas permukaan laut (dpl), dan sudah dapat dipanen pada umur 6 – 10 bulan.
Rimpang jahe mengandung minyak menguap (volatil), minyak tidak menguap (non-
volatil), dan pati. Minyak menguap yang disebut dengan minyak atsiri merupakan komponen
pemberi aroma pada jahe. Minyak atsiri tersebut terdapat dalam kadar 1,5 – 3 %. Minyak
atsiri tersusun dari beberapa komponen yang meliputi kamfen, sineol, bornewol, geraniol,
zingiberen, dan zingiberol. Sedangkan, minyak tidak menguap atau oleoresin pada jahe
merupakan komponen pemberi rasa pedas dan pahit. Oleoresin tersusun dari beberapa
komponen yang meliputi gingerol, zingeron, shogaol, amilum, dan tannin. Berdasarkan
kandungan unsur kimia tersebut, maka jahe banyak sekali dimanfaatkan dalam berbagai
bidang industri, seperti jahe instan.
Rempah-rempah dapat dihasilkan dari umbi, biji, kulit batang, bunga, daun dan buah.
Rempah yang berasal dari umbi, yaitu jahe, kunyit, temulawak, kencur, lengkuas, temu ireng,
dan tempuyung. Jahe termasuk dalam sembilan besar rempah-rempah yang diperdagangkan
dipasaran dunia. Komoditas jahe yang diperdagangkan tersebut biasanya dalam bentuk segar
atau kering, bubuk jahe, manisan jahe, minyak jahe, dan oleoresin. Berdasarkan pengalaman
secara turun menurun diketahui bahwa jahe merah berkhasiat menghangatkan badan, peluruh
keringat, anti rematik, sakit pinggang, nyeri lambung, meningkatkan stamina tubuh,
mengobati asma, pusing-pusing, nyeri otot, dan mengatasi radang tenggorokkan.
3. Sedangkan beberapa peneliti menyebutkan bahwa jahe merah memiliki potensi
kordikomik untuk meningkatkan kekuatan otot jantung, melancarkan sirkulasi darah,
menurunkan tekanan darah, mengembalikan nafsu makan, menstimulir mukosa (selaput
lendir), merangsang saluran pernafasan vasomotor (syaraf yang mempengaruhi
penyempitan pembuluh darah), meredakan batuk dan flu serta gejalanya. Pengolahan
rempah-rempah menjadi minuman instant sudah lama dilakukan oleh masyarakat
indonesia baik dalam bentuk serbuk maupun cair, saat ini proses pengolahannya sudah
dilakukan oleh industri rumah tangga, kelompok tani bahkan perusahaan farmasi, dimana
proses pengolahannya dilakukan mulai dari manual hingga skala pabrikan.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum tersebut, diantaranya :
1. Mengetahui cara pembuatan jahe instan
2. Mengetahui cara menghitung laba/ untung dalam berwirausaha
3. Mengetahui cara mengatur keuangan dalam berwirausaha
4. Bab II
Metode Praktikum
A. Alat dan Bahan
Alat :
Palstik
Blender
Penyaring
Wajan
Baskom
Pisau
Kompor
Spatula
Kain lap
Timbangan
Sendok makan
Bahan :
Jahe 1 kg
Gula 2 kg
Serai 10 btg
Kayu 1 btg
Garam 2sdm
Air
Gas
B. Cara Kerja
1. Kupas jahe sampai bersih, lalu cuci dengan air bersih
2. Kemudian diris kecil dan diblender ditambahkan 1 gelas air.
3. Kemudian disaring, lalu diambil airnya.
4. Airnya dimasukkan kedalam wajan yang berukuran besar dan dimasukkan
pula gula pasir, serai, kayu manis, dan garam.
5. Kemudian di masak sampai 45 menit dan mengental seperti dodol
6. Lalu diangkat, matikan kompor.
7. Lalu diduk/ di pusar-pusar kembali sampai membentuk kristal-kristal
8. Setelah membentuk kristal, masukkan kedalam plastik
9. Kemudian di timbang lalu diberi label.
10. Kemudian siap dipasarkan.
5. Bab III
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengamatan
Tabel Pengeluaran
Jahe 1 kg @ Rp. 10.000,00 Rp. 10.000
Gula pasir 2 kg @ Rp. 11.000,00 Rp. 22.000
Serai 10 btg @ Rp. 100,00 Rp. 1.000
Kayu Manis 1btg (10 ruas) @ Rp. 100,00 Rp. 1.000
Garam 2 sdm @ Rp. 500,00 Rp. 500
Alat @ Rp. 2.000,00 Rp. 2.000
Gas @ Rp. 2.000,00 Rp. 2.000
Ongkos / jam @ Rp. 4.000,00 Rp. 4.000
TOTAL Rp. 42.500
Tabel Pemasukan
5 kg Jahe Instan Rp. 10.000,00 5 bungkus
Laba =Biaya produksi-output
=50.000-42.500
=7.500
6. B. Pembahasan
Dari hasil analisa usaha produksi pembuatan jahe instan diatas, ternyata
menguntungkan. Karena diperoleh laba sebesar Rp 7.500,- . Sehingga dari segi permodalan
sangat layak untuk dijadikan usaha. Selain itu, tingkat penanganannya sangat mudah, dan
hanya membutuhkan maksimal 2 orang pekerja. Teknologi untuk melakukan proses, dapat
dilakukan dengan metode sederhana, namun hasil yang diperoleh akan sama dengan yang
diperlakukan menggunakan teknologi modern, walaupun dengan teknologi modern mungkin
lebih higienis. Bahan dasar yaitu jahe banyak terdapat di pasar-pasar tradisional,
konsumennya juga lumayan banyak, yaitu sebagian besar petanidan ibu rumah tangga.
Sehingga usaha pembuatan jahe instan akan sangat layak untuk dijadikan sebagai usaha.
Berdasarkan hasil analisis dari cara pembuatan instan jahe, menghasilkan mutu yang
berbeda. Pembuatan rempah instant jahe secara tradisional menghasilkan kadar air yang lebih
rendah, yaitu 0,8 dibandingkan dengan pembuatan secara mekanisasi, yaitu 4,81, sedangkan
kadar air menurut standar SNI adalah 3,0. tingginya kadar air pada sempel yang diproses
secara mekanisasi disebabkan oleh rendahnya instensitas pengadukan selam proses sehingga
jumlah uap air yang menguap relatif sedikit. Kadar air akan mempengaruhi masa simpan
produk, kadar air yang terlalu tinggi menyebabkan pendeknya masa simpan, karena produk
akan mudah ditumbuhi kapang. Disarankan untuk meningkatkan intensitas pengadukan pada
pembuatan rempah instan dengan menggunakan alat.
7. Bab IV
Penutup
A. KESIMPULAN
Financial kelayakan suatu usaha dapat dihitung dengan Analisa Usaha. Usaha
Pembuatan jahe instan, layak untuk diusahakan, karena dari hasil penjualan produk diperoleh
keuntungan setengah dari biaya produksi. Keterampilan membuat jahe instan, menambah
nilai komersial. Kreatifitas dan inovasi pengembangan produk dari hasil penelitian,
memunculkan persaingan bisnis dikalangan pengusaha.
B. SARAN
Menurut pendapat saya untuk praktikum yang ini, untuk praktikan. Kita benar-benar
harus melakukannya dengan teliti dan jangan main-main / bercanda. Karena itu dapat menyebabkan
ketidakseriusan dalam melakukan praktikum kali ini
8. Daftar pustaka
http://ladangmakmur.blogspot.com/2010/02/membuat-jahe-instan.html (diakses pada tanggal 05
april 2013 jam 15:45 )
http://www.google.com/pembuatan-jahe-instan&source-jakarta.litbang.deptan.go.id.html
(diakses pada tanggal 05 april 2013 jam 15:49)
http://tentangjahe.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-jahe-instan.html (diakses pada tanggal
05 april 2013 jam 15:40)
Meredith. 2000. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta.CV Teruna Grafica.