SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
DEDE TARMANA
TUJUAN PEMBELAJARAN 
MENJELASKAN PENGERTIAN KROMATOGRAFI 
KERTAS 
MENJELASKAN PROSES TERJADINYA 
PEMISAHAN KOMPONEN DALAM 
KROMATOGRAFI KERTAS 
TEKNIK KROMATOGRAFI KERTAS 
MENGHITUNG RF (RATE OF FLOW) 
KOMPONEN 
MENJELASKAN ANALISIS KUALITATIF DAN 
KUANTITATIF 
MENJELASKAN MOLEKUL POLAR DAN NON 
POLAR
Suatu metode pemisahan dimana komponen 
yang akan dipisahkan terdistribusi di antara 2 
fasa yaitu fasa diam berupa molekul air yang 
terikat pada selulosa kertas dan fasa 
geraknya berupa zat cair 
Komponen campuran yang larut dalam air 
pada umumnya mempuyai ikatan hidrogen, 
atau kepolaran yang tinggi, akan tertarik pada 
kertas atau sangat lambat sehingga akan 
terjadi pemisahan komponen
Rumus struktur selulosa 
Analog dengan sebatang kolom. 
Molekul air melalui ikatan hidrogen 
Bersifat hidrofilik dapat mengikat air 
Kadar air 20 % 
Memiliki daya kapilaritas dapat menyerap pelarut 
sampai ketinggian 20 – 23 cm 
100% murni selulosa tanpa liginin dan zat 
pengotor (Ca2+, Mg2+, Fe3+, Cu2+ )
Kertas Whatman aliran cepat no. 4, 54 dan 540, aliran 
sedang No. 1 dan 7 aliran lambat no. 2 dan 20. 
Kertas asam asetil, kertas kieselguhr, kertas silikon 
dan kertas penukar ion juga digunakan. Kertas asam 
asetil dapat digunakan untuk zat–zat hidrofobik 
(Khopkar, 1990). 
Pemilihan kertas didasarkan pada tingkat dan 
kesempurnaan pemisahan, difusivitas pembentukan 
spot, efek tailing, pembentukan komet serta laju 
pergerakan pelarut 
Kegunaan untuk pemisahan golongan senyawa 
hidroksil (gula, alkohol berpalensi banyak, asam alfa 
amino, Fenol dan asam fenilkarboksilat, Asam organik 
alifatik,Glikosida, Zat anorganik (kation)
Menyiapkan kertas kromatogram 
1. Ukuran kertas 2,5 x 10 cm 
2. Batas atas dan bawah penotolan sampel 1 cm 
dari tepi 
kertas 
Penotolan sampel 
1. Ukuran sampel 1-2 μL 
2. Sampel kental, 
3. Menggunakan mikro pipet ukuran 1 – 2 μL 
atau 1 – 5 μL 
4. Pengeringan noda harus cepat ( hair dryer)
Menyiapkan pelarut 
1. Pelarut terdiri dari beberapa macam pelarut 
2. Pelarut yang dapat digunakan sebagai fasa gerak 
adalah campuran butanol dengan amonia, aseton 
dengan air, n-butano dengan asam asetat dan air 
3. Apabila sampel bergerak lambat komposisi pelarut 
diganti dengan pelarut yg lebih mudah melarutkan 
sebaliknya sampel yg bergerak terus dekat pelarut 
maka perbandingan pelarut yg lebih kecil pelarutnya 
diperbanyak
Menyiapkan bejana pengembang 
1. Bejana pengembang diisi dengan pelarut 
2. Bejana ditutup biar jenuh dengan uap pelarut 
3. Kertas saring yg telah dibasahi pelarut 
dicelupkan ke dalam bejana 
Uap Molekul pelarut 
Pelarut
Teknik analisis 
1. Menaik (Ascending) fasa gerak naik dari bagian bawah 
kertas 
ke bagian atas kertas dengan gaya kapilaritas. 
2. Menurun (Descending) fasa gerak mengalir turun dari 
bagian atas ke bagian bawah dengan gaya kapilaritas dan 
gaya 
grafitasi 
3. Membalikan fasa menggantikan fasa diam yg bersifat polar 
dengan fasa gerak yg bersifat non plar 
4. Dua dimensi dilakukan untuk memisahkan komponen 
sampel yg tidak dapat dipisahkan dengan satu kali elusi 
5. Mendatar (Horizontal) fasa gerak mengalir dengan arah 
horizontal
Identifikasi noda 
1. Disemprot dengan pereaksi yg sesuai sehingga 
menghasilkan noda. Pereaksi yg digunakan 
ditizon, 
asam rubeanat, difenilkarbazid, alizarin, 
saliladoksim, 
kalium kromat, amonium sulfida 
2. Disinari dengan sinar UV 
Komponen tertentu akan memancarkan sinar 
pendar fluor yg khas
Analisis kualitatif 
Dilakukan dengan membandingkan harga 
Rf (Rate of Flow) dari sampel dengan 
larutan standar
Analisia kuantitatif 
1. Dilakukan dengan membandingkan luas noda yg dihasilkan sampel 
dengan luas noda larutan standar kemudian dibuat kurva kalibrasi 
antara 
luas beberapa noda larutan standar dengan konsentrasinya sehingga 
dari 
kurva kalibrasi konsentrasi sampel dapat ditentukan 
Luas noda (Cm2 
Konsentrasi (ppm) 
2. Luas noda diukur dengan alat planimeter
 Molekul polar adalah molekul yang mempuyai 
muatan yang berlawanan pada ujung-ujung 
ikatan. 
 Molekul non polar adalah molekul yang tidak 
mempunyai muatan yang berlawan pada ujung-ujung 
ikatannya. 
 Molekul polar terbentuk dari atom yang memiliki 
perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar 
+ + + - 
Molekul non polar Molekul polar
Sifat polaritas suatu molekul dipengaruhi 
oleh keelektronegatifan dan struktur 
molekul 
Elektronegativitas menunjukkan besarnya 
kecenderungan (tendensi) suatu ataom 
untuk menarik elektron (yang digunakan 
bersama), dari atom tetangganya 
Terdapat berbagai cara untuk 
mengembangkan konsep 
elektronegativitas, salah satu diantaranya 
adalah skala elektronegativitas yang
TABEL KEELEKTRONEGATIFAN 
H 2.1 
Li 1.0 Be 1.5 B 2.0 C 2.5 N 3.0 O 3.5 F 4.0 
Na 0.9 Mg 1.2 Al 1.5 Si 1.8 P 2.1 S 2.5 Cl 3.0 
K 0.8 Ca 1.0 Sc 1.3 Ge 1.8 As 2.0 Sc 2.5 Br 2.8 
Rb 0.8 Sr 1.0 Y 1.2 Sn 1.8 Sb 1.9 Te 2.1 I 2.5 
Cs 0.7 Ba 0.9
 Fasa diam yang bersifat polar lebih kuat mengikat 
komponen-komponen yang bersifat polar begitu juga 
fasa diam yang bersifat non polar mengikat lebih kuat 
komponen-komponen yang juga bersifat non polar. 
 Untuk memisahkan dua komponen yang bersifat polar 
kita harus memilih fasa diam yang juga memiliki sifat 
polar karena itu kita mengharapkan terjadi interaksi 
antara fasa diam dan komponen yang akan dipisahkan. 
 Bagaimana caranya agar kedua komponen yang terikat 
pada fasa diam memiliki kekuatan yang berbeda? 
Tentunya harus diusahakan agar kedua komponen 
mempunyai kelarutan yang berbeda dalam cairan fasa 
diam yang digunakan.
Perbedaan kelarutan dua komponen polar dalam 
fasa diam yang polar dapat disebabkan oleh 
terbentuknya ikatan hidrogen dari salah satu 
komponen yang akan dipisahkan dengan fasa 
diam. Komponen yang tidak membentuk ikatan 
hidrogen dengan fasa diam terelusi lebih cepat 
sedangkan komponen yang membentuk ikatan 
hidrogen dengan fasa diam terelusi lebih 
lambat. 
Ikatan hidrogen dapat terbentuk dari atom yang 
memiliki keelektronegatifan tinggi dalam suatu 
molekul dengan atom hidorogen dari molekul 
lain atau molekul yang sejenis.
Pemisahan komponen X, Y dan Z secara kromatografi 
kertas dengan eluen heksana/etil asetat 50 : 50 
dihasilkan kromatogram seperti di bawah ini. Bagaimana 
cara mendapatkan komposisi eluen yg akan memberikan 
pemisahan komponen lebih baik

More Related Content

What's hot

Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografirebolegi
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisAni Suyono
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografiFransiska Puteri
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiRita Usdeka
 
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...puspa pratidina
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisSapan Nada
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografioriza13
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISLinda Rosita
 
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4TyasTyas20
 
Kromatografi kertas DDPA
Kromatografi kertas DDPAKromatografi kertas DDPA
Kromatografi kertas DDPAJFF Channel
 

What's hot (20)

Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kromatografi2
Kromatografi2Kromatografi2
Kromatografi2
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Ppt presentasi
Ppt presentasiPpt presentasi
Ppt presentasi
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
 
Kromatografi nike
Kromatografi nikeKromatografi nike
Kromatografi nike
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
 
P 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi pptP 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi ppt
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis Kromatografi
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
 
Kromatografi kertas DDPA
Kromatografi kertas DDPAKromatografi kertas DDPA
Kromatografi kertas DDPA
 

Similar to KROMATOGRAFI KERTAS

Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionqlp
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiRukmana Suharta
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)UIN Alauddin Makassar
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
 
Nanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptxNanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptxWatiUsman1
 
pemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxpemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxFirmaYulianis2
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonErnalia Rosita
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahikhwan habibi
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahikhwan habibi
 
Materi3 Kromatografi Kertas.pptx
Materi3 Kromatografi Kertas.pptxMateri3 Kromatografi Kertas.pptx
Materi3 Kromatografi Kertas.pptxAsepSaepudin211095
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatographycahayuandarupm
 

Similar to KROMATOGRAFI KERTAS (20)

Laporan tlc
Laporan tlcLaporan tlc
Laporan tlc
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
 
Kromatografi-ppt
Kromatografi-ppt Kromatografi-ppt
Kromatografi-ppt
 
Sifat koloid
Sifat koloid Sifat koloid
Sifat koloid
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
anorganik
anorganikanorganik
anorganik
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Nanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptxNanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptx
 
pemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxpemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptx
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
ALGA COKLAT
ALGA COKLATALGA COKLAT
ALGA COKLAT
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Materi3 Kromatografi Kertas.pptx
Materi3 Kromatografi Kertas.pptxMateri3 Kromatografi Kertas.pptx
Materi3 Kromatografi Kertas.pptx
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 

KROMATOGRAFI KERTAS

  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN MENJELASKAN PENGERTIAN KROMATOGRAFI KERTAS MENJELASKAN PROSES TERJADINYA PEMISAHAN KOMPONEN DALAM KROMATOGRAFI KERTAS TEKNIK KROMATOGRAFI KERTAS MENGHITUNG RF (RATE OF FLOW) KOMPONEN MENJELASKAN ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF MENJELASKAN MOLEKUL POLAR DAN NON POLAR
  • 3. Suatu metode pemisahan dimana komponen yang akan dipisahkan terdistribusi di antara 2 fasa yaitu fasa diam berupa molekul air yang terikat pada selulosa kertas dan fasa geraknya berupa zat cair Komponen campuran yang larut dalam air pada umumnya mempuyai ikatan hidrogen, atau kepolaran yang tinggi, akan tertarik pada kertas atau sangat lambat sehingga akan terjadi pemisahan komponen
  • 4.
  • 5. Rumus struktur selulosa Analog dengan sebatang kolom. Molekul air melalui ikatan hidrogen Bersifat hidrofilik dapat mengikat air Kadar air 20 % Memiliki daya kapilaritas dapat menyerap pelarut sampai ketinggian 20 – 23 cm 100% murni selulosa tanpa liginin dan zat pengotor (Ca2+, Mg2+, Fe3+, Cu2+ )
  • 6. Kertas Whatman aliran cepat no. 4, 54 dan 540, aliran sedang No. 1 dan 7 aliran lambat no. 2 dan 20. Kertas asam asetil, kertas kieselguhr, kertas silikon dan kertas penukar ion juga digunakan. Kertas asam asetil dapat digunakan untuk zat–zat hidrofobik (Khopkar, 1990). Pemilihan kertas didasarkan pada tingkat dan kesempurnaan pemisahan, difusivitas pembentukan spot, efek tailing, pembentukan komet serta laju pergerakan pelarut Kegunaan untuk pemisahan golongan senyawa hidroksil (gula, alkohol berpalensi banyak, asam alfa amino, Fenol dan asam fenilkarboksilat, Asam organik alifatik,Glikosida, Zat anorganik (kation)
  • 7. Menyiapkan kertas kromatogram 1. Ukuran kertas 2,5 x 10 cm 2. Batas atas dan bawah penotolan sampel 1 cm dari tepi kertas Penotolan sampel 1. Ukuran sampel 1-2 μL 2. Sampel kental, 3. Menggunakan mikro pipet ukuran 1 – 2 μL atau 1 – 5 μL 4. Pengeringan noda harus cepat ( hair dryer)
  • 8. Menyiapkan pelarut 1. Pelarut terdiri dari beberapa macam pelarut 2. Pelarut yang dapat digunakan sebagai fasa gerak adalah campuran butanol dengan amonia, aseton dengan air, n-butano dengan asam asetat dan air 3. Apabila sampel bergerak lambat komposisi pelarut diganti dengan pelarut yg lebih mudah melarutkan sebaliknya sampel yg bergerak terus dekat pelarut maka perbandingan pelarut yg lebih kecil pelarutnya diperbanyak
  • 9. Menyiapkan bejana pengembang 1. Bejana pengembang diisi dengan pelarut 2. Bejana ditutup biar jenuh dengan uap pelarut 3. Kertas saring yg telah dibasahi pelarut dicelupkan ke dalam bejana Uap Molekul pelarut Pelarut
  • 10. Teknik analisis 1. Menaik (Ascending) fasa gerak naik dari bagian bawah kertas ke bagian atas kertas dengan gaya kapilaritas. 2. Menurun (Descending) fasa gerak mengalir turun dari bagian atas ke bagian bawah dengan gaya kapilaritas dan gaya grafitasi 3. Membalikan fasa menggantikan fasa diam yg bersifat polar dengan fasa gerak yg bersifat non plar 4. Dua dimensi dilakukan untuk memisahkan komponen sampel yg tidak dapat dipisahkan dengan satu kali elusi 5. Mendatar (Horizontal) fasa gerak mengalir dengan arah horizontal
  • 11. Identifikasi noda 1. Disemprot dengan pereaksi yg sesuai sehingga menghasilkan noda. Pereaksi yg digunakan ditizon, asam rubeanat, difenilkarbazid, alizarin, saliladoksim, kalium kromat, amonium sulfida 2. Disinari dengan sinar UV Komponen tertentu akan memancarkan sinar pendar fluor yg khas
  • 12. Analisis kualitatif Dilakukan dengan membandingkan harga Rf (Rate of Flow) dari sampel dengan larutan standar
  • 13. Analisia kuantitatif 1. Dilakukan dengan membandingkan luas noda yg dihasilkan sampel dengan luas noda larutan standar kemudian dibuat kurva kalibrasi antara luas beberapa noda larutan standar dengan konsentrasinya sehingga dari kurva kalibrasi konsentrasi sampel dapat ditentukan Luas noda (Cm2 Konsentrasi (ppm) 2. Luas noda diukur dengan alat planimeter
  • 14.  Molekul polar adalah molekul yang mempuyai muatan yang berlawanan pada ujung-ujung ikatan.  Molekul non polar adalah molekul yang tidak mempunyai muatan yang berlawan pada ujung-ujung ikatannya.  Molekul polar terbentuk dari atom yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar + + + - Molekul non polar Molekul polar
  • 15. Sifat polaritas suatu molekul dipengaruhi oleh keelektronegatifan dan struktur molekul Elektronegativitas menunjukkan besarnya kecenderungan (tendensi) suatu ataom untuk menarik elektron (yang digunakan bersama), dari atom tetangganya Terdapat berbagai cara untuk mengembangkan konsep elektronegativitas, salah satu diantaranya adalah skala elektronegativitas yang
  • 16. TABEL KEELEKTRONEGATIFAN H 2.1 Li 1.0 Be 1.5 B 2.0 C 2.5 N 3.0 O 3.5 F 4.0 Na 0.9 Mg 1.2 Al 1.5 Si 1.8 P 2.1 S 2.5 Cl 3.0 K 0.8 Ca 1.0 Sc 1.3 Ge 1.8 As 2.0 Sc 2.5 Br 2.8 Rb 0.8 Sr 1.0 Y 1.2 Sn 1.8 Sb 1.9 Te 2.1 I 2.5 Cs 0.7 Ba 0.9
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.  Fasa diam yang bersifat polar lebih kuat mengikat komponen-komponen yang bersifat polar begitu juga fasa diam yang bersifat non polar mengikat lebih kuat komponen-komponen yang juga bersifat non polar.  Untuk memisahkan dua komponen yang bersifat polar kita harus memilih fasa diam yang juga memiliki sifat polar karena itu kita mengharapkan terjadi interaksi antara fasa diam dan komponen yang akan dipisahkan.  Bagaimana caranya agar kedua komponen yang terikat pada fasa diam memiliki kekuatan yang berbeda? Tentunya harus diusahakan agar kedua komponen mempunyai kelarutan yang berbeda dalam cairan fasa diam yang digunakan.
  • 22. Perbedaan kelarutan dua komponen polar dalam fasa diam yang polar dapat disebabkan oleh terbentuknya ikatan hidrogen dari salah satu komponen yang akan dipisahkan dengan fasa diam. Komponen yang tidak membentuk ikatan hidrogen dengan fasa diam terelusi lebih cepat sedangkan komponen yang membentuk ikatan hidrogen dengan fasa diam terelusi lebih lambat. Ikatan hidrogen dapat terbentuk dari atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi dalam suatu molekul dengan atom hidorogen dari molekul lain atau molekul yang sejenis.
  • 23. Pemisahan komponen X, Y dan Z secara kromatografi kertas dengan eluen heksana/etil asetat 50 : 50 dihasilkan kromatogram seperti di bawah ini. Bagaimana cara mendapatkan komposisi eluen yg akan memberikan pemisahan komponen lebih baik