1. Spektrofotometri Serapan Atom
(Atomic Absorption
Spectrophotometer /AAS)
Analisis
Instrumen
(FF072004)
Dr.Apt. Deden Indra Dinata, M.Si.
Magister Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Bhakti Kencana
2023
2. Spektrofotometri
Serapan Atom
Pengertian
Atomic Absorption
Spectrophotometry (AAS) atau
Spektrofotometri Serapan
Atom adalah salah satu jenis
analisis spektrofometri
dimana dasar pengukurannya
adalah pengukuran
serapan suatu sinar oleh
suatu atom, sinar yang tidak
diserap, diteruskan dan diubah
menjadi sinyal listrik yang
terukur
4. Prinsip AAS
Berprinsip pada serapan cahaya
oleh atom
Untuk menganalisi sampel, sampel
tersebut harus diatomisasi . Sampel
kemudian harus diterangi oleh cahaya.
Cahaya yang ditransmisikan kemudian
diukur oleh detector tertentu
5. Kelebihan metoda AAS
Dari satu larutan
yang sama, beberapa
unsur berlainan
dapat diukur
Batas (limit)
deteksi rendah
Spesifik
Pengukuran dapat
langsung dilakukan
terhadap larutan contoh
(preparasi contoh
sebelum pengukuran lebih
sederhana, kecuali bila
ada zat pengganggu)
Dapat diaplikasikan
kepada banyak
jenis unsur dalam
banyak jenis
Batas kadar yang
dapat ditentukan
adalah amat luas
6. Kelemahan metoda AAS
Kurang sempurnanya
preparasi sampel,
seperti
proses destruksi
yang kurang sempurna
Aliran sampel pada
burner tidak sama
kecepatannya atau ada
penyumbatan pada
jalannya aliran sampel.
Kesalahan matriks, hal
ini disebabkan adanya
perbedaan matriks
sampel dan matriks
standar
Gangguan kimia
berupa:Disosiasi tidak
sempurna,Ionisasi,
Terbentuknya senyawa
refraktori
8. Sumber Radiasi
Sumber radiasi resonansi yang digunakan
adalah lampu katoda berongga (Hollow
Cathode Lamp)
Pemancaran radiasi resonansi terjadi bila kedua elektroda
diberi tegangan, arus listrik yang terjadi menimbulkan
ionisasi gas-gas pengisi.Ion-ion gas yang bermuatan positif
ini menembaki atom-atom yang terdapat pada katoda yang
menyebabkan tereksitasinya atom-atom tersebut. Atom-
atom yang tereksitasi ini bersifat tidak stabil dan akan
kembali ke tingkat dasar dengan melepaskan energi
eksitasinya dalam bentuk radiasi
12. Nebulizer
menarik larutan
melalui kapiler
(akibat efek dari
aliran udara)
dengan
pengisapan gas
bahan bakar dan
oksidan
Partikel-partikel kabut
yang halus kemudian
bersama-sama aliran
campuran gas bahan
bakar, masuk ke dalam
nyala, sedangkan titik
kabut yang besar
dialirkan melalui
saluran pembuangan
disemprotkan
ke ruang
pengabut
Nebulizer berfungsi untuk mengubah larutan menjadi aerosol
(butir-butir kabut dengan ukuran partikel (15–20 µm) dengan
cara :
13. Spray chamber
Spray chamber berfungsi untuk membuat
campuran yang homogen antara gas oksidan,
bahan bakar dan aerosol yang mengandung
contoh sebelum memasuki burner
14. Burner
Burner merupakan sistem tepat terjadi atomisasi
yaitu pengubahankabut/uap garam unsur yang
akan dianalisis menjadi atom-atom normaldalam
nyala.
15. Monokromator
Monokromator berfungsi untuk memisahkan radiasi
resonansi yang telah mengalami absorpsi tersebut dari
radiasi-radiasi lainnya.Radiasi lainnya berasal dari
lampu katoda berongga, gas pengisi lampu katoda
berongga atau logam pengotor dalam lampu katoda
berongga
Setelah radiasi resonansi dari lampu katoda berongga
melalui populasiatom didalam nyala, energy radiasi ini
sebagian diserap dan sebagian lagiditeruskan.Fraksi
radiasi yang diteruskan dipisahkan dari radiasilainnya
16. Detektor
Detektor berfungsi mengukur radiasi yang
ditransmisikan oleh sampeldan mengukur
intensitas radiasi tersebut dalam bentuk energi
listrik.
Sinyal listrik yang keluar dari detektor diterima
oleh piranti yang dapatmenggambarkan secara
otomatis kurva absorpsi (rekorder)