Draft translated Mining Textbook "Panduan Pengontrolan Gas Metana di Pertambangan"
(c) Hartowijaya
http://www.hartowijaya.com
Pada Bab Ini
Asal mula metan pada lapisan batu bara
Sifat penampungan lapisan batu bara
Ambang batas degasifikasi lapisan batu bara
Emisi metan dalam tambang
Teknik drainase metan
Cara memindahkan gas dengan aman dalam pipa saluran tambang
dan
Segi ekonomi degasifikasi lapisan batu bara
1. 77
BAB 6 - DEGASIFIKASI LAPISAN BATU BARA
Oleh Pramod C. Thakur, Ph.D.1
Pada Bab Ini
Asal mula metan pada lapisan batu bara
Sifat penampungan lapisan batu bara
Ambang batas degasifikasi lapisan batu bara
Emisi metan dalam tambang
Teknik drainase metan
Cara memindahkan gas dengan aman dalam pipa saluran tambang
dan
Segi ekonomi degasifikasi lapisan batu bara
Publikasi yang direkomendasikan tentang degasifikasi lapisan batu bara
adalah Pengendalian Gas di Pertambangan Batu Bara Bawah Tanah (Gas
Control in Underground Coal Mining) [Creedy et al. 1997], Pelepasan
Metan di Lapisan Batu Bara (Coalbed Methane Extraction) [Davidson et
al. 1995], dan Pengendalian Metan untuk Tambang Batu Bara Bawah
Tanah (Methane Control for Underground Coal Mines) [Diamond 1994].
ASAL MULA METAN DI LAPISAN BATU BARA DAN SIFAT PENAMPUNGAN
LAPISAN BATU BARA
Asal mula metan di lapisan batu bara. Lapisan batu bara terbentuk selama jutaan tahun oleh
peluruhan biokimia dan transformasi metamorf dari bahan tanaman. Proses pembentukan batu bara ini
menghasilkan sejumlah besar gas produk sampingan, seperti metan dan karbondioksida. Jumlah
produk sampingan ini meningkat seiring dengan tingkatan batu bara. Yang tertinggi adalah antrasit, di
mana untuk setiap ton batu bara menghasilkan hampir 1.900 lb air, 2,420 lb (20,000 ft3) karbon
dioksida, dan 1,186 lb (27,000 ft3) metan [Hargraves 1973]. Sebagian besar gas ini keluar menuju
atmosfer selama proses pembentukan batu bara, tapi sebagian kecilnya tersimpan dalam batu bara.
Jumlah gas yang tersimpan dalam batu bara bergantung pada sejumlah faktor, seperti tingkatan batu
bara, kedalaman terkubur dalam tanah, jenis batuan dalam langit-langit dan lantai dasar terdekat,
anomali geologi setempat, dan tekanan tektonik serta suhu yang lazim pada saat itu. Gas-gas yang
terkandung di bawah tekanan dan terutama terserap pada permukaan matriks batu bara, tetapi sebagian
kecil gas juga ada dalam jaringan patahan batu bara. Metan adalah komponen utama gas dalam batu
1
Manajer, Degasifikasi Lapisan Batu Bara, CONSOL Energy, Inc., Morgantown, WV.
2. 78
bara, terdiri dari 80%-90% atau lebih dari volume gas total. Jumlah tersebut terdiri dari etana,
propana, butana, karbondioksida, hidrogen, oksigen, dan argon.
Metan dilepaskan menuju tiap saluran udara tambang dari lapisan batu bara ketika proses
penambangan. Sejumlah besar udara, kadang-kadang sebanyak 20 ton udara untuk setiap ton batu
bara yang ditambang, bersirkulasi terus-menerus untuk mendilusi dan membawa metan dari tambang
batu bara. Metan adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah meledak yang membentuk
campuran yang mudah meledak bersama dengan udara tambang dalam kisaran konsentrasi sebesar
5%-15% berdasarkan volume. Konsentrasi maksimum metan dalan udara tambang dibatasi oleh
undang-undang pada kisaran 1%-1,25% di sebagian besar negar penghasil batu bara. Meskipun
demikian, ledakan metan-udara sangat umum terjadi sampai saat ini. Tabel 6-1 menunjukkan dag=ftar
ledakan besar di tambang batu bara sejak tahun 1970 di Amerika Serikat. Pada 13 ledakan ini, 167
nyawa hilang meskipun degasifikasi lapisan batu bara terjadi di beberapa tambang.
Tabel 6-1 - Ledakan besar tambang batu bara di Amerika Serikat
1970-sekarang
Tahun Tambang dan lokasi Kematian
2006......... Tambang Sago, Tallmansville, WV ........................... 12
2001......... Tambang Blue Creek No. 5, Brookwood, AL ............ 13
1992......... Tambang No. 3, Norton, VA ...................................... 8
1989......... Tambang William Station No. 9, Wheatcroft, KY....... 10
1983......... Tambang McClure No. 1, McClure, VA..................... 7
1982......... Tambang No. 1, Craynor, KY .................................... 7
1981......... Tambang No. 21, Whitwell, TN.................................. 13
1981......... Tambang No. 11, Kite, KY......................................... 8
1981......... Tambang Dutch Creek No. 1, Redstone, CO............ 15
1980......... Tambang Ferrell No. 17, Uneeda, WV...................... 5
1976......... Tambang Scotia, Oven Fork, KY............................... 26
1972......... Tambang Itmann No. 3, Itmann, WV......................... 5
1970......... Tambang No. 15 dan 16, Hyden, KY....................... 38
Batu bara telah ditambang di seluruh dunia selama ratusan tahun, dan sejarah pertambangan batu bara
penuh dengan ledakan tambang dan konsekuensi kehilangan nyawa. Bahkan saat ini, 60 negara di
tambang seluruh dunia dengan sekitar 5 miliar ton batu bara per tahun dan lebih dari 10.000 kematian
per tahun. Sebelum tahun 1950, ketika degasifikasi lapisan batu bara yang umumnya tidak diketahu
dan ventilasi hanya menjadi satu-satunya metode pengontrolan metan, ledakan tambang di Amerika
Serikat jauh lebih menimnulkan kerusakan dengan jumlah kematian yang sangat tinggi. Untuk
mengurangi masalah ini, dalam banyak kasus, ventilasi tambang dapat dilengkapi dengan degasifikasi
lapisan batu bara sebelum penambangan dan bahkan setelah pertambangan.
Sifat penampung lapisan batu bara. Teknik degasifikasi lapisan batu bara yang digunakan di
tambang bergantung pada sifat penampung lapisan batu bara yang sedang ditambang. Perencanaan
pengendalian metan yang baik bergantung pada keakuratan informasi tentang sifat penampung lapisan
batu bara dan jarak emisi gas total yang diciptakan oleh proses penambangan. Sifat penampung yang
3. 79
mengatur emisi metan dari lapisan batu bara bisa dibagi menjadi dua kelompok: (1) sifat yang
menentukan kapasitas lapisan untuk produksi gas total, misal. gas yang terserap dan porositas, dan (2)
sifat-sifat yang menentukan tingkat aliran gas, misal permeabilitas, tekanan penampungan, dan
difusivitas batu bara. Sifat penampungan sangat bergantung pada kedalaman dan tingkatan lapisan
batu bara. Yang terpenting dari sifat ini adalah kandungan lapisan gas tersebut.
Kandungan lapisan gas. Berdasarkan kandungan gasnya, lapisan batu bara bisa diklasifikasikan
sebagai mengandung gas ringan, mengandung gas sedang, dan sangat mengandung gas, seperti
ditunjukkan dalam Tabel 6-2.
Tabel 6-2 - Kandungan gas lapisan batu bara
Kategori
1
Kedalaman,
kaki
Kandungan gas pada
batu bara,
kaki3
/ton
Mengandung2
gas ringan
.....................
<600 <100
Mengandung gas sedang
.............
600–1.200 100–300
Sangat mengandung gas
.....................
1.200–3.000 300–700
1
Angka kedalaman adalah untuk batu bara bitumen yang sangat mudah menguap.
2Istilah 'ringan' tidak dimaksudkan untuk menyiratkan bahwa tambang-tambang
tersebut bebas dari masalah gas. Potensi masalah gas melibatkan banyak
faktor, tidak hanya kandungan gas pada batu bara tersebut. Jika suatu area
tambang mengandung gas ringan tidak tersirkulasi udara secara memadai.
area tersebut bisa dengan mudah menghasilkan suatu atmosfer udara dalam
kisaran ledakan. Nampaknya banyak tambang dengan ledakan yang
mengakibatkan kematian seperti ditunjukkan dalam Tabel 6-1 terjadi pada batu
bara yang mengandung gas ringan.
Menurut definisi, kandungan lapisan gas adalah banyaknya gas yang terkandung dalam satu ton batu
bara. Ini mencakup baik gas teradsorpsi dan gas dalam matriks rekahan. Sebelumnya, kandungan gas
dari lapisan batu bara atau kandungan gas dari lapisan batu bara diukur dengan emisi spesifik metana
dari tambang, dinyatakan sebagai volume metana yang dipancarkan dari tambang per ton batu bara
yang diproduksi. Meskipun korelasi kasar terjalin antara emisi spesifik dan kandungan gas yang
sebenarnya batu bara, hal ini sangat tidak dapat diandalkan juga tidak bisa digunakan secara efektif
untuk perkiraan.2 Saat ini, kandungan gas dari lapisan batu bara terukur paling baik jika dilakukan
secara langsung [Diamond and Schatzel 1998]. Jika tekanan penampungan diketahui, pengukuran
kandungan gas tidak langsung juga bisa diperoleh menggunakan persamaan Langmuir [Langmuir
1918] untuk adsorpsi lapisan tunggal:
V =VmBP/(1+BP),
2
Lihat Gambar 1-5 dalam Bab 1.
4. 80
di mana V adalah kandungan gas batu bara yang diperkirakan, Vm adalah volume gas untuk saturasi
keseluruhan batu bara, B konstanta karakteristik lapisan batu bara, dan P adalah tekanan
penampungan. Untuk lapisan batu bara, A.S., tekanan penampunyang berkolerasi secara kasar dengan
kedalaman lapisan batu bara [Thakur and Davis 1977] dan diperkirakan pada 0,303 psi/kaki, atau
secara kasar 70% dari kepala hidrostatis.
Karena lapisan batu bara dan gas dalam batu bara terbentuk bersama, adalah keliru mengatakan bahwa
lapisan batu bara tidak mengandung. Semua lapisan batu bara mengandung gas menurut definisinya,
tapi kandungannya bervariasi menurut tingkatan kandungan gas,
misal. kandungan gas per ton batu bara. Kedalaman lapisan batu bara dan tingkatannya adalah
indikator yang baik terhadap kandungan gasnya, tapi sangat direkomendasikan melakukan pengukuran
langsung kandungan gas tersebut.
Gambar 6–1 menunjukkan kandungan gas pada batu bara dibandungkan tekanan gas pada beberapa
tambang di A.S. [Kissell et al. 1973]. Baik jenis batu bara dan tekanan gas adalah hal yang penting.
5. 81
Gambar 6–1.—Kandungan gas pada batu bara dibandingkan tekanan gas pada
beberapa tambang di A.S. [Kissell et al. 1973].
AMBANG BATAS DEGASIFIKASI LAPISAN BATU BARA
Drainase metan harus dilakukan ketika udara ventilasi
tidak bisa mendilusi emisi metan dalam tambang ke
tingkatan di bawah batas yang diitentukan undang-
undang.
6. 82
Umumnya, secara ekonomis layak untuk menangani
emosi metan tertentu3 dari sebuah tambang sampai
dengan 1.000 kaki3/ton dengan sistem ventilasi yang
dirancang dengan baik. Pada tingkat emisi tertentu yang
lebih tinggi, suatu tingkatan tercapai di mana biaya
pemasangan ventilasi berlebihan atau menjadi tidak
mungkin tetap berada dalam batas metan yang
ditentukan undang-undang hanya menggunakan ventilasi
tambang saja. Namun, dengan sistem drainase metan
yang direncanakan dengan baik dan sistem ventilasi yang
dirancang dengan baik, bahkan tambang yang sangat
mengandung gas dengan emisi metan tertentu yang
melebihi 4.000 kaki3/ton bisa dioperasikan dengan aman.
Pada beberapa tambang, seringkali ada pilihan berkaitan
dengan seberapa banyak metan harus didrainase dan
seberapa banyak yang harus ditangani oleh udara
ventilasi tambang. Gambar 6–2 menunjukkan titik
optimum menyeluruh. Titik optimum sebenarnya
bergantung pada sejumlah faktor, termasuk tingkat
penambangan, ukuran panel longwall, emisi metan
tertentu, dan biaya ventilasi dan drainase metan.
Gambar 6–2.—Titik optimum menyeluruh untuk drainase metan, ditunjukkan di sini pada angka 70%.
Kelebihan degasifikasi lapisan batu bara bisa dirangkum sebagai berikut:
1. Pengurangan konsentrasi metan dalam udara tambang, mengarah pada perningkatan
keselamatan.
2. Pengurangan persyaratan udara dan penghematan yang berkaitan dengan biaya ventilasi.
3. Lebih cepat meningkatkan pengembangan heading (lorong yang horizontal/hampir horizontal)
dan perekonomian mengenai jumlah saluran udara.
4. Produktivitas batu bara yang semakin bagus.
5. Tambahan pemasukan dari penjualan metan tambang batu bara.
6. Tambahan penggunaan lubang pengeboran degasifikasi, seperti memasukkan air untuk
mengendalikan debu yang dapat terhirup.
7. Peningkatan eksplorasi pada lapisan batu bara untuk mencari lokasi anomali geologis dalam
panel longwall.
3
Emisi metan tertentu adalah jumlah total gas yang dilepaskan dari tambang dibagi dengan jumlah total batu bara yang
ditambang. Nilai emisi tertentu sangat lebih tinggi dibandingkan kandungan gas batu bara karena emisi metan dari batu
bara yang tidak ditambang (rib dan pilar) dan emisi metan dari lapisan tanah yang berdampingan dengan lapisan batu bara
yang ditambang.
7. 83
EMISI METAN DALAM TAMBANG
Penambangan bawah tanah dilakukan dalam dua fase: (1) pengembangan dan (2) pelepasan pilar.
Pekerjaan pengembangan melibatkan jalur pembangunan jaringan terowongan (jalan masuk) menuju
lapisan batu bara untuk membuat sejumlah pilar atau panel longwall untuk ditambang kemudian. Jalur
pembangunan ini biasanya dilakukan menggunakan mesin penambang kontinyu. Mesin ini memotong
dan memuat batu bara menuju kendaraan pengangkut, yang pada gilirannya mengangkut dan
menempatkan batu bara ke ban berjalan. Batu bara dikeluarkan dari tambang dalam serangkaian ban
berjalan dan akhirnya dibawa menuju ke permukaan melalui lereng atau terowongan. Gambar 6–3
menunjukkan tampilan panel longwall biasa di tambang batu bara A.S.
Semua metan yang diproduksi selama fase pengembangan penambangan berasal dari lapisan batu bara
yang sedang ditambang. Metan diperoleh pada permukaan yang ditambang serta dalam area yang
dikembangkan sebelumnya. Semua metan yang dihasilkan tercampur dengan udara ventilasi, terdilusi
pada tingkat yang aman, dan dilepaskan di permukaan. Drainase metan selama atau sebelum
pengembangan menjadi hal yang penting jika pengembangan heading akan mengalami tingkat emisi
metan yang tinggi. Hal ini disebut drainase metan pra-penambangan. Pengeboran panel longwall
sebelum penambangan juga masuk dalam kategori ini.
Fase kedua penambangan bawah tanah melibatkan
pelepasan pilar-pilar batu bara secara menyeluruh atau
sebagian. Pilar lebih kecil yang dilepaskan oleh mesin
penambang kontinyu dengan membaginya menjadi pilar
yang lebih kecil. Panel batu bara yang lebih besar
(sampai dengan 1.000 kaki dari 10.000 kaki atau lebih)
dilepaskan menggunakan metode penambangan longwall.
Dengan kata lain, batu bara yang ditambang menghasilkan
metam. Selain itu, melepaskan pilar-pilar ini atau panel-
panel longwall menyebabkan lapisan tanah di atasnya
runtuh4 dan lapisan tanah di bawahnya menyembul.
Pengerjaan tambang berventilasi menyebabkan penurunan
tekanan alami, ke mana aliran aliran metan mengalir dari
seluruh area yang terusik,
Gambar 6–3.—Ilustrasi sederhana dari tampilan panel longwall umum di tambang batu bara A.S. Pengendalian
ventilasi tidak ditunjukkan di sini.
4
Di Amerika Serikat, wilayah yang runtuh disebut gob.
8. 84
atau apa yang diketahui sebagai ruang
emisi gas. Gambar 6–4 menunjukkan
batas ruang emisi gas seperti disarankan
oleh keempat penulis [Lidin 1961;
Thakur 1981; Winter 1975; Gunther and
Bélin 1967]. Ruang emisi gas bisa
diperluas menjadi 279 kaki di bawah
lapisan batu bara yang sedang ditambang
dan kurang lebih 1.000 kaki di atasnya
Tingkatan emisi metan gob (wilayah yang
runtuh) umumnya bergantung pada
tingkat kemajuan longwall,
ukuran panel longwall, dan kandungan gas
dan ketebalan lapisan batu bara dalam ruang
emisi
Gambar 6–4.—Batas ruang emisi gas.
TEKNIK DRAINASE METAN
Tujuan utama degasifikasi lapisan batu bara
harus untuk mengurangi kandungan gas
lapisan batu bara di bawah 100 kaki3/ton
sebelum penambangan dan menangkap paling
tidak 10%, lebih baik pada 75%, dari emisi
pasca-penambangan.
Berbagai macam teknik drainase metan digunakan untuk menangkap gas dari gob sehingga
udara ventilasi metan tidak harus menangani semuanya. Bergantung pada tingginya
permasalahan, drainase metan bisa dilakukan sebelum penambangan, disebut sebagai drainase
metan pra-penambangan. Drainase metan juga bisa dilakukan selama penambangan dan
setelah area tersebut ditambang seluruhnya dan disegel. Kedua tahap ini umumnya
dikelompokkan bersama sebagai drainase metan pasca-penambangan.
Drainase metan pra-penambangan. Teknik-teknol drainase pra-penambangan bisa
diklasifikasikan secara luas menjadi empat kategori:
1. Lubang pengeboran dalam lapisan
2. Lubang pengeboran vertikal atau miring (lintas ukuran) dalam tambang di langit-langit
dan lantai dasar
9. 85
3. Sumur vertikal yang telah merekah secara hidrolis (disebut sumur rekahan)
4. Lubang pengeboran horizontal beradius pendek yang dibor dari permukaan
1. Lubang pengeboran horizontal dalam lapisan: Pekerjaan awal dalam drainase metan
pra-penambangan dilakukan menggunakan lubang pengeboran horizontal dalam lapisan
[Spindler and Poundstone 1960]. Gambar 6–5 menunjukkan dua variasi degasifikasi yang paling
umum digunakan menggunakan lubang pengeboran horizontal dalam lapisan. Keberhasilan
teknik tersebut didasarkan pada permeabilitas lapisan batu bara yang baik (≥5 mD). Teknik
pengeboran horizontal dan penerapannya terhadap degasifikasi lapisan batu bara
didokumentasikan dengan baik dalam buku literatur [Thakur and Davis 1977; Thakur and
Poundstone 1980; Thakur et al. 1988]. Dalam lapisan batu bara yang sangan permeabel, misal.
Lapisan Pittsburgh dari Appalachian Basin, hampir 50% dari gas in situ yang bisa dipindahkan
menggunakan teknik ini sebelum penambangan. Kekurangan utama teknik ini adalah bahwa
hanya sekitar 6 bulan sampai setahun - waktu antara pengembangan dan penggalian longwall -
yang tersedia untuk degasifikasi.
Gambar 6–5.—Drainase metan panel longwall.
2. Lubang pengeboran vertikal atau miring dalam tambang: Lubang pengeboran panjang
atau vertikal yang pendek telah dibor dari tambang yang ada (atau jalur yang dimaksudkan atas
tujuan ini) untuk memotong lapisan batu bara lain dalam ruang emisi gas, memperkenankan
lapisan tersebut di-degasifikasi sebelum penambangan. Sekali lagi, keberhasilan bergantung
pada permeabilitas yang tinggi. Cara degasifikasi yang sangat lebih baik terhadap lapisan batu
bara yang terletak berdekatan satu sama lain ini adalah dengan menggunakan sumur rekahan
vertikal.
3. Sumur rekahan vertikal: Sumur rekahan vertikal idealnya sesuai dengan lapisan batu bara
yang sangat mengandung gas, berjarak dalam dan permeabilitasnya rendah, yang mana
memerlukan beberapa tahun sebelum penambangan untuk mendegasifikasi batu bara dengan
benar. Sumur-sumur ini dibor dari permukaan dengan pola kisi-kisi di atas seluruh properti
tambang atau hanya pada panel-panel longwall untuk memotong lapisan batu bara yang akan
ditambang di masa mendatang.
Sumur vertikal yang dibor menuju lapisan batu bara kadang kala menghasilkan jumlah gas yang
dapat diukur tanpa stimulasi hidrolis. Air bertekanan tinggi (atau cairan lain) dengan pasir
10. 86
dipompakan menuju lapisan batu bara untuk menciptakan rekahan (Gambar 6-6). Cairan tersebut
(air) kemudian dipompakan, tapi pasirnya tertinggal, menahan rekahan terbuka bagi gas untuk
keluar menuju sumur pengeboran. Berdasarkan kondisi yang ideal, jika sumur rekahan vertikal
digali lebih dari 5-10 tahun sebelum penambangan, 60%-70% metan dalam lapisan batu bara
bisa dihilangkan sebelum penambangan.
Sumur rekahan vertikal telah menjadi sangat berhasil digunakan di Appalachian dan San Juan
Coal Basins, Amerika Serikat. Sumur-sumur itu juga telah diupayakan di Britania Raya, Jerman,
Polandia, Tiongkok, dan Australia, tapi ternyata hanya menghasilkan keberhasilan yang terbatas.
Alasan utama kurangnya keberhasilan tersebut secara luas adalah (1) biaya dan (2) kurangnya
permeabilitas yang memadai, yang selanjutnya dijelaskan di bawah ini.
1. Umumnya, biaya pengeboran dan hydrofracing (pembuatan rekahan menggunakan
hidrolis) sumur di Eropa dan Australia adalah tiga kali lipat dari biayanya di Amerika
Serikat. Biaya perizinan dan persiapan lokasi juga lebih tinggi. Pada beberapa negara,
peralatan pengeboran dan hydrofracing (pembuatan rekahan menggunakan hidrolis) tidak
tersedia dengan baik.
Gambar 6–6.—Drainase metan pra-penambangan dari permukaan.
2. Permeabilitas yang lebih rendah (<1 mD) di berbagai lapisan batu bara Eropa, Asia, dan
Australia mengakibatkan keberhasilan yang terbatas dari sumur rekahan. Bahkan
pengerjaan rekahan yang dirancang dengan baik dan dilakukan dengan baik di Bowen
Basin, Australia, tidak efektif. Solusi permasalahan ini mungkin terletak dalam "luapan
gas", misal. memasukkan gas inert seperti nitrogen atau karbondioksida untuk mendorong
metan keluar [Puri and Yee 1990]. Produksi metan yang meningkat, akan tetapi,
diperoleh dengan peningkatan kandungan gas inert dari gas yang dihasilkan. Hal ini bisa
memengaruhi timbulnya gas yang dihasilkan secara terbalik.
4. Lubang pengeboran horizontal beradius pendek: Pada lapisan batu bara dengan
permeabilitas yang tinggi, drainase metan bisa dilakukan menggunakan lubang pengeboran yang
dibor secara vertikal dari permukaan dan kemudian dibelokkan melalui radius pendek untuk
11. 87
memotong lapisan batu bara secara horizontal. Perluasan horizontal bisa sampai dengan 3.000
kaki. Metan kemudian mengalir dari lapisan batu bara di bawah tekanannya sendiri, seperti
ditunjukkan dalam Gambar 6–6. Teknik tersebut terbukti dengan baik di ladang minyak, tapi
telah ditemukan sangat penerapan yang sangat terbatas di tambang-tambang batu bara atas dua
alasan berikut:
• Biaya: Lubang pengeboran beradius pendek yang digali secara vertikal pada kedalaman
1.000 kaki dan diperluas secara horizontal pada 3.000 kaki memerlukan biaya sampai
dengan $500.000.
• Akumulasi air dalam lubang pengeboran horizontal: Seperti ditunjukkan dalam Gambar
6-6, akumulasi air dalam kaki horizontal lubang pengeboran sangat menghambat
produksi gas. Solusinya mungkin bisa terletak pada pendalaman kaki vertikal di bawah
lapisan batu bara yang dibor dan memasang pompa penguras air di dalamnya, seperti
yang umum dilakukan untuk sumur rekahan vertikal.
Dari keempat teknik tersebut, sumur rekahan vertikal telah menjadi pilihan yang paling efektif
untuk degasifikasi pra-penambangan pada sebagian besar lapisan batu bara. Sumur rekahan
vertikal juga memperkenankan akses ke semua lapisan batu bara dalam ruang emisi gas untuk
pra-drainase. Akses tersebut menjadi diperlukan dalam tambang-tambang yang sangat
mengandung gas supaya mencapai produktivitas yang tinggi. Satu-satunya pengecualian adalah
untuk lapisan batu bara yang sangat permeabel dan lebih dangkal, di mana pengeboran memadai
dan lebih ekonomis. Dalam formasi dangkal, sistem rekahan yang dibuat menggunakan
hydrofracing adalah seperti pancake horizontal dan sangat tidak produktif karena sistem rekahan
tersebut tidak diperluas cukup jauh dari lubang pengeboran.6 7 Langit-langit dan lantai dasar
juga diperlukan untuk mengisi sistem rekahan dalam lapisan batu bara.
Baru-baru ini, lubang pengeboran horizontal beradius pendek yang dibor dari permukaan telah
digunakan untuk memulihkan metan dari lapisan batu bara permeabel. Di masa mendatang,
luapan karbondioksida bisa digunakan.
Drainase metan pasca-penambangan. Teknik-teknik drainase pasca-penambangan bisa
diklasifikasikan secara menyeluruh menjadi empat kategori:
1. Metode sekumpulan rongga dan variannya
2. Metode lubang pengeboran lintas-ukuran
3. Metode penumpukan
4. Metode sumur gob vertikal
6
Rekahan ideal adalah vertikal, secara keseluruhan di dalam batu bara, hanya beberapa inci lebarnya, dan diperluas
ke atas sebesar 1.000 kaki dari lubang pengeboran.
7
Langit-langit dengan kekuatan kompresi batuan di atas 10.000 psi.
12. 88
1. Metode sekumpulan rongga dan variannya: Teknik ini digunakan umumnya di tambang-
tambang batu bara Rusia. Metode awal pengendalian metan terdiri hanya mengisolasi area yang
dioperasikan dalam tambang menggunakan sekumpulan dinding, memuat sebagian atau
seluruhnya, dan lembaran plastik atau penghentian dalam jumlah besar. Jaringan pemipaan yang
melewati penghalang isolasi ini terletak dalam gob, dan metan dikuras menggunakan pompa
penyedot. Lidin [1961] meninjau beberapa varian dari teknik ini. Gambar 6–7 dan 6–8
menunjukkan tampilan umum penggalian dan pemuatan gob longwall sebagian.
Rasio penangkapan metan yang tercapai dalam pengujian ditunjukkan dalam Tabel 6–3. Rasio
tersebut umumnya untuk meningkatkan jalan masuk dari penggalian (20%-40%) sampai gob
longwall yang dipenuhi seluruhnya (60%–80%). Pada Gambar 6-7, jalan gerbang dilindungi
dengan sekumpulan dinding pada gob. Pipa-pipa diletakkan melalui sekumpulan dinding supaya
mencapai hampir ke garis pusat gob, lalu dilipat-gandakan pada pipa berdiameter lebih besar di
jalan masuk gerbang. Pada Gambar 6–8, gob longwall yang dimuat sebagian, rongga-rongga
dengan sengaja dibiarkan di antara sekumpulan lipatan. Lapisan tanah yang terdapat dalam area
patah dan menyediakan saluran bagi gas untuk mengalir menuju rongga lipatan dan menyediakan
saluran bagi gas supaya mengalir menuju lipatan rongga. Pipa diletakkan supaya terhubung
dengan rongga ,menggunakan pipa drainase metan. Pelepasan metan biasanya dilakukan
berdasarkan penyedotan.
2. Metode lubang pengeboran lintas ukuran: Ini adalah metode pengendalian metan yang
paling populer di permukaan longwall Eropa. Gambar 6–9 menunjukkan tampilan umum
permukaan longwall yang dioperasikan ulang. Lubang pengeboran berdiameter 2-4 inci dan
sebagiannya sekitar 80 kaki dibor dari gerbang utama pada kedalaman 60–500 kaki.
Gambar 6–7.—Drainase metan oleh sekumpulan metode penggalian.
13. 89
Gambar 6–8.—Gob longwall yang terisi sebagian.
Gambar 6–9.—Drainase metan dengan lubang bor lintas
ukuran.
Sudut lubang pengeboran pada
lapisan yang berkaitan ini
bervariasi mulai dari 20° sampai
50°, sementara sumbu lubang
pengeboran miring terhadap sumbu
longwall pada 15° sampai 30°. Paling
tidak satu lubang di langit-langit dibor
pada tiap lokasi, tapi beberapa lubang
pengeboran pada langit-langit dan
lantai dasar dibor pada kemiringan
yang berbeda, bergantung pada
derajat kandungan gas. Lubang-
lubang ini kemudian dilipat-gandakan
menjadi sistem pemipaan yang lebih
besar, dan gas diambil menggunakan
pompa penyedot. Tekanan penyedot
bervariasi mulai dari 4 sampai 120 in
w.g.
Jumlah metan yang ditangkap oleh
sistem drainase, digambarkan sebagai
presentase emisi metan total dalam
bagian tersebut, bervariasi mulai dari
30% sampai 70%. Beberapa data
umum untuk tambang-tambang di
Britania Raya dan A.S. disajikan oleh
Kimmins [1971] dan Thakur et al.
[1983], secara berurutan, dan
ditunjukkan dalam Tabel 6–3.
Metode lubang pengeboran lintas
ukuran umumnya lebih berhasil untuk
panel-panel longwall dengan cara-maju
dibandingkan permukaan dengan cara-
mundur. Aliran dari masing-masing
lubang pengeboran umumnya 20
kaki3
/men, tapi kadang kala bisa
mencapai 100 kaki3
/men untuk lubang
yang lebih dalam. Penyegelan penutup
pada leher lubang pengeboran sangatlah
penting dan biasanya dilakukan
menggunakan pemasangan semen yang
cepat. Terkadang pelapis (sebuah pipa
dengan diameter yang lebih kecil
dibaningkan lubang pengeboran)
dimasukkan dalam lubang pengeboran
dan disegel pada leher pipa untuk
menjaga produksi dari lubang
pengeboran bahkan ketika bergesekan
dengan pergerakan batuan.
14. 90
Tabel 6–3.—Rasio tangkapan metan untuk teknik drainase metan pasca-penambangan
Teknik drainase metan dan
Pernyataan rasio
tangkapan metan
Metode penggalian lipatan (setelah Lidin [1961]):
20%–40%.............................................. Penggalian longwall
30%–50%.............................................. Longwall yang dimuat sebagian.
60%–80%.............................................. Gob yang dimuat seluruhnya.
Lubang pengeboran lintas ukuran (setelah
Kimmins [1971]):
59%–70%.............................................. Tambang-tambang yang sangat mengandung gas dengan
emisi tertentu 3.000–6.000 kaki3
per ton.
Metode penumpukan:
50% .......................................................Untuk beberapa lapisan batu bara pada ruang emisi gas.
Sumur gob vertikal:
30%–80%.............................................. Efisiensi tangkapan metan bergantung pada banyaknya
sumur gob per panel longwall dan teknik produksi.
3. Metode penumpukan: Metode ini digunakan umumnya untuk memundurkan permukaan
longwall pada lapisan yang sangat mengandung gas di tambang-tambang Perancis. Gambar 6-10
menunjukkan tampilan umum. Jalur yang diarahkan 70-120 kaki di atas permukaan longwall,
lebih baik digunakan dalam lapisan batu bara yang tidak dioperasikan. Jalur tersebut disegel,
dan diterapkan tekanan penyedot sampai dengan 120 in w.g. Untuk meningkatkan aliran gas,
lubang pengeboran miring pada langit-langit dan lantai dasar dibor untuk memotong lapisan batu
bara mengandung gas yang lain. Jika skema penambangan dimulai dari atas ke bawah lapisan
dalam lembah, jalur masuk dalam tambang yang dioperasikan bisa digunakan untuk
mengosongkan lapisan batu bara pada tingkatan yang lebih rendah. Aliran metan dari jalan
masuk ini tinggi, berkisar 700–1.000 kaki3
/men untuk lapisan yang sangat mengandung gas.
Hampir 50% dari emisi total telah ditangkap menggunakan metode ini.
4. Metode sumur gob vertikal: Teknik ini, paling umum digunakan dalam penambangan
longwall di Amerika Serikat, yang secara keseluruhan baru dan berbeda dari sistem Eropa dalam
beberapa cara. Lapisan batu bara A.S. umumnya tipis, dangkal, dan secara keseluruhan lebih
permeabel. Umumnya, hanya satu lapisan yang ditambang dalam area yang ditentukan dan
penambangan longwall cara mundur hanya satu-satunya metode yang dipraktikkan pada saat ini.
Tingkat emisi metan dari gab dalam berbagai lembah batu bara bervariasi bergantung pada
kondisi geologisnya, tapi gob longwall yang terletak dalam (misal. seperti yang ada di
Pocahontas No. 3 Seam di Virginia dan Mary Lee Seam di Alabama) menghasilkan metan dalam
kisaran 1.800-18.000 kaki3/men. Beberapa jalan masuk (umumnya empat jalan masuk)
diarahkan untuk pengembangan panel longwall sehingga kuantitas udara yang diperlukan bisa
15. 91
diantarkan menuju permukaan longwall melalui sistem ventilasi tambang. Pada banyak kasus,
beberapa jenis pengendalian metan tambahan menjadi diperlukan.
Metode yang paling populer dari pengendalian metan adalah untuk mengebor lubang pengeboran
vertikal di atas longwall sebelum penambangan, seperti ditunjukkan dalam Gambar 6-11.
Bergantung pada panjang panel longwall (biasanya 10.000 kaki) dan tingkatan penambangan,
diperlukan 3 sampai 30 lubang pengeboran degasifikasi gob vertikal. Lubang pertama biasanya
berada pada 150-500 lali dari batas awal permukaan longwall. Lubang pengeboran dibor pada
kedalaman 30-90 kaki dari atas batu bara. Penutup disemen melalui zona air bersih di dekat
permukaan, dan pelapis bercelah diletakkan di atas bagian terbuka paling rendah untuk
mencegah penutupan lubang karena penggalian. Lubang pengeboran ini diselesaikan sebelum
penambangan. Biasanya, tidak ada perkiraan produksi metan yang disadari sampai permukaan
longwall menambang melewati lubang pengeboran.
Gambar 6-10 - Drainase metan menggunakan metode penumpukan.
16. 92
Gambar 6-11 - Ilustrasi sederhana drainase metan oleh sumur-sumur gob vertikal. Pengendalian
ventilasi tidak ditunjukkan dalam gambar ini.
Pengalaman sebelumnya menggunakan metode degasifikasi gob ini telah digambarkan oleh
Moore et al. [1976] untuk Lower Kittanning Seam, oleh Moore and Zabetakis [1972] untuk
Pocahontas Seam, dan oleh Davis and Krickovic [1973] dan Mazza and Mlinar [1977] untuk
Pittsburgh Seam. Banyak lubang pengeboran degasifikasi gob yang dihasilkan secara alami
ketika permukaan longwall berpotongan dengannya, tapi pompa penyedot ditambahkan
kemudian untuk meningkatkan aliran dan, pada beberapa kasus, untuk mencegah pembalikan
aliran. Rasio tangkapan bervariasi dari 30% sampai 80% bergantung pada jumlah dan ukuran
sumur gob per panel dan ukuran pompa penyedot.
Rangkuman rasio tangkapan metan untuk teknik drainase metan pasca-penambangan yang
disebutkan di atas disajikan dalam Tabel 6-3. Meskipun tiap teknik menawarkan efisiensi
tangkapan yang tinggi dalam beberapa kasus, merupakan pengalaman penulis tentang sumur gob
vertikal, jika dirancang dengan baik, memberikan penerapan paling universal dengan rasio
tangkapan yang tinggi. Selain itu, teknik ini adalah perkembangan alami dari teknik degasifikasi
pra-penambangan menggunakan sumur rekahan vertikal. Sumur rekahan vertikal ini bisa
dikonversi dengan mudah menjadi sumur gob pasca-penambangan dengan sedikit biaya
tambahan.
CARA MEMINDAHKAN GAS PADA TAMBANG-TAMBANG BAWAH TANAH
Pengeboran horizontal dalam tambang dan lubang pengebiran lintas ukuran dibor untuk
mendegasifikasi gob-gob longwall yang menghasilkan gas bervolume besar. Gas ini harus
dikeluarkan dari tambang tanpa boleh bercampur dengan udara ventilasi tambang. Industri batu
17. 93
bara A.S., bekerja sama dengan Mine Safety and Health Administration (MSHA), telah
mengembangkan panduan umum8 pemasangan dan pengoperasian pemipaan metan bawah tanah,
sebagai berikut:
1. Pemipaan metan bawah tanah akan dibuat dari plastik atau baja yang dirancang dengan baik,
seperti dijelaskan dalam Gambar 6-12.
a. Semua pipa baja bawah tanah akan menjadi 3½- to 8½-in O.D. merencanakan 40 pipa
yang dipasang bersamaan menggunakan sambungan berulir. Pipa-pipa ini akan
dibuat dengan erat menggunakan rangkaian pelumas bermutu baik. Leher penggiling
akan dihancurkan, dipelitur, dan dibuat ulang. Sambungan flensa akan digunakan
tiap 10 sambungan (kira-kira terpisah 210 kaki) sehingga bagian pipa bisa dilepaskan
tanpa memotong pembatas jika salah satu sambungan atau lebih harus digantikan
kemudian.
b. Semua pembatas plastik bawah tanah akan menjadi pipa polietilen 3 sampai 6 in
dengan kepadatan yang tinggi. Adapter flensa plastik akan direkatkan menjadi satu
agar pipa berakhir di udara bersih. Cincin cadangan flensa baja dipasang sebelum
penggabungan yang akan digunakan untuk menghubungkan plastik ke plastik dan
plastik ke baja.
2. Seluruh panjang pipa antara dasar lubang ventilasi dan head sumur akan diujui pada tekanan
1,25 kali tekanan penutupan lubang pengenoran atau 90 psi, yang mana lebih besar.
3. Pipa umumnya akan diletakkan dalam saluran udara kembali dan tidak akan dipendam.
Ketika pipa harus melewati jalan masuk udara bersih, pipa harus dilakukan melalui pembatas
baja.
8
Spesifikasinya akan bervariasi dari tambang ke tambang.
18. 94
Gambar 6-12 - Pemasangan pipa metan bawah tanah.
4. Tidak ada selang yang akan digunakan dalam sistem tersebut, kecuali ketika lubang sedang
dibor. Sistem pipa fleksibel yang meredakan tekanan akan digunakan pada titik-titik penting,
seperti sambungan kepala-ke-pipa. Sistem ini akan menjadi sistem pipa stainless steel dengan
selubung jalinan tiga kawat.
5. Pipa baja akan menyokong dengan kokoh, dengan tanpa rentangan yang tidak disokong yang
lebih besar dari 2 kaki.
6. Pemisah air-gas akan dipasang di bawah lubang ventilasi bertikal untuk menghilangkan
kondensasi yang turun kembali ke bawah penutup. Pemisah lain akan dipasang pada lubang
atau pada pipa jika terbukti ada produksi air dari batu bara. Semua pemisah akan lebih baik
dibuat secara komersil. Pengosongan air akan dilakukan pada pembatas di mana saja
diperlukan.
7. Jika digunakan pipa baja, survei potensi akan dilakukan dan perlindungan katodik akan
tersedia jika diperlukan.
8. Katup penutup otomatis akan dipasang di tiap lorong sumur. Katup ini tidak akan dibiarkan
tetap terbuka oleh nitrogen atau air di bawah tekanan yang terdapat dalam plastik pembatas
awal yang rapuh mengalir sejajar dan mengamankan bagian atas pipa. Langit-langit yang
runtuh atau kebakaran yang cukup merusak pipa akan merusak pembatas awal terlebih dahulu
dan segera menutup lubang pegeboran.
19. 95
9. Sistem pipa akan diinspeksi tiap minggu oleh seseorang yang kompeten dan mengenal sistem
pengoperasian.
10.Jika kuantitas udara ventilasi tambang yang mengalir melalui pipa adalah sedemikian rupa
sehingga pipa pecah seluruhnya dan akibatnya pelepasan metan dalam udara tambang akan
meningkatkan konsentrasinya di atas batas yang diizinkan, akan segera digunakan monitor
metan.
11.Pada pemasangan permukaan (Gambar 6-13), penahan api yang dibuat secara komersil akan
dipasang pada 10 kaki di bagian atas susunan ventilasi. Katup pemeriksa harus digunakan
untuk menjaga terhadap pembalikan aliran. Katup pemeriksa bisa dilepaskan secara manual
jika diinginkan untuk mengambil pipa untuk perbaikan. Meteran orifisium bisa dipasang jika
diperlukan. Semua pemasangan permukaan akan diinspeksi secara berkala untuk memastikan
kinerja yang memuaskan.
12.Semua lubang pengeboran yang dibor untuk degasifikasi akan disurvei secara akurat baik saat
atau setelah pengeboran selesai menggunakan peralatan survei lubang pengeboran yang
tersedia di pasaran Lubang-lubang pengeboran ini akan diplotkan pada peta tambang secara
akurat untuk mencegah penambangan yang tidak sengaja melewatinya.
13.Jika suatu ketika nanti ada kemungkinan penggalian/pemotongan ditelantarkan, akan
diperlukan pelepasan lubang pengeboran, rencana penambangan yang terperinci akan
didaftarkan pada MHSA,
14.Sebuah kompresor akan diperlukan di permukaan jikalau di masa mendatang penggunaan gas
menjadi bermanfaat. Rencana pemasangan akan dibahas dengan MHSA pada waktu yang
tepat.
20. 96
Gambar 6-13 - Pemasangan permukaan untuk lubang pengeboran drainase horizontal.
SEGI EKONOMI DEGASIFIKASI LAPISAN BATU BARA
Segi ekonomi degasifikasi lapisan batu bara bergantung pada—
1. Kandungan gas lapisan batu bara yang ditambang dan lapisan
batu bara lain yang terkandung dalam ruang emisi gas.
2. Sebagian kecil emisi metan yang ditangkap.
3. Biaya infrastruktur dan harga pasaran gas yang diproses.
Secara umum, kecuali emisi metan tertentu dari tambang (kubik kaki per ton metan dari batu
bara yang ditambang) adalah tinggi (di atas 3.000 kaki3/ton), mungkin tidak menguntungkan
memproses gas untuk penjualan. Biaya pengkompresian dan pemrosesan metan tambang batu
bara serta analisa ekonomi menyeluruh untuk menggambarkan nilai pengembalian investasi
adalah melampaui cakupan bab ini. Perkiraan kasar biaya berkaitan dengan degasifikasi lapisan
batu bara bisa diperoleh, meskipun demikian, seperti ditunjukkan di sini.
21. 97
Untuk semua penambangan longwall bawah tanah, skema degasifikasi umum bergantung pada
kandungan gas lapisan batu bara yang telah dianjurkan oleh Thakur and Zachwieja [2001]. Telah
dibuat asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Panel longwall lebarnya 1.000 kaki dan panjangnya 10.000 kaki.
2. Lapisan batu bara memiliki rata-rata ketebalan sebesar 6 kaki.
3. Penghalang batu bara yang akan didegasifikasi adalah 1.300 kaki dari 10.000 kaki, dengan
menganggap bahwa lebar rantai pilar adalah 300 kaki.
4. Biaya kontrak pengeboran untuk pengeboran horizontal dalam tambang adalah $50/kaki.
5. Biaya sumur gob adalah $50.000-$200.000, bergantung pada kedalaman tambang dan
ukuran lubang pengeboran.
6. Biaya hydrofracing sebuah sumur adalah $250.000.
Jika total biaya pengeboran dalam tambang, termasuk semua biaya pemasangan pipa bawah tanah,
semua sumur rekahan vertikal, dan semua sumur gob lain, ditambahkan dan kemudian dibagi
dengan ton batu bara dalam penghalang longwall, hasilnya adalah biaya degasifikasi lapisan batu
bara per ton batu bara.
• Biaya yang diperkirakan untuk lapisan batu bara mengandung gas ringan kurang dari 100
kaki3
/ton (lihat Tabel 6-2):
Degasifikasi pra-penambangan: Untuk lapisan batu bara dengan kandungan gas yang kurang dari
100 kaki3
/ton,9
secara keseluruhan tidak diperlukan degasifikasi pra-penambangan.
Degasifikasi pasca-penambangan: Dua sumur gob direkomendasikan untuk panel longwall. Gob
pertama harus dipasang dalam 1.000 kaki dari jalan masuk yang direncanakan dan yang kedua
pada bagian tengah panel.
Biaya totalnya adalah $100.000 atau $0,03/ton.
• Perkiraan biaya untuk lapisan batu bara yang mengandung gas sedang, 100-300 kaki3/ton (lihat
Tabel 6-2):
Degasifikasi pra-penambangan: Panel longwall harus dibor secara horizontal pada interval 1.000
kaki, dan pengembangan lubang pengeboran harus dibor untuk mendegasifikasi bagian yang
dikembangkan. Ukuran panjang total pengeboran dalam tambang untuk panel biasa sekitar 25.000
kaki.
Degasifikasi pasca-penambangan: Pada lapisan batu bara yang mengandung gas sedang, panel
longwall yang dianjurkan akan membutuhkan lima sampai enam sumur gob. Diameter dan ukuran
kipas gas buang akan bergantung pada kondisi setempat.
9
Ingat bahwa gambaran ini mewakili kandungan gas batu bara, bukan emisi tambang tertentu.
22. 98
Total biayanya adalah sekitar $1,55 juta, atau $0,50/ton.
• Perkiraan biaya lapisan batu bara yang sangat mengandung gas lebih dari 300 kaki3/ton (lihat
Tabel 6-2):
Degasifikasi pra-penambangan: Lapisan batu bara yang sangat mengandung gas harus
dikosongkan beberapa tahun sebelum penambangan dengan sumur rekahan vertikal (sumur-sumur
yang telah dipatahkan secara hidrolis). Sumur-sumur rekahan ini bisa ditempatkan pada jarak
sekitar 20-acre. Sumur-sumur rekahan dibor sekitar 5 tahun sebelum penambangan bisa
mengosongkan hampir 50% gas in situ sebelum penambangan, tapi ini mungkin tidak mencukupi.
Degasifikasi tambahan menggunakan pengeboran horizontal dalam tambang bisa meningkatkan
pengosongan gas sampai mendekatri 70%. Lubang pengeboran dibor sejauh 200-300 kaki dengan
kedalaman 900 kaki. Dengan mengasumsikan interval 200 kaki, hampir 45.000 kaki pengeboran
horizontal dan sekitar 15 sumur rekahan vertikal akan diperlukan untuk mendegasifikasi panel
dengan baik.
Degasifikasi pasca-penambangan: Karena emisi gas yang sangat tinggi dari gob, sumur gob
pertama harus dipasang dalam 50-100 kaki dari jalan masuk yang direncanakan. Sumur-sumur
gob selanjutnya bisa dibor pada jarang 6 sampai 15 acre, bergantung pada tingkatan penambangan
dan emisi gas gob per acre. Di Virginia dan Alabama, yang memounya lapisan batu bara yang
sangat mengandung gas, sumur gob secara keseluruhan berdiameter 9-12 inci. Kipas gas buang
yang kuat mampu menyedot 5-10 inci merkuri diperlukan untuk menangkap emisi gas gob sampai
dengan 70%.
Biaya total degasifikasi panel longwall dalam lapisan batu bara yang sangat mengandung gas
adalah sekitar $11 juta, atau $3,52/ton. Degasifikasi lapisan batu bara diperlukan untuk keamanan
tambang dan produktivitas yang tinggi, tapi dalam tambang yang sangat mengandung gas, hal ini
menjadi sangat mahal. Pada tambang-tambang ini, pemrosesan dan penjualan metan tambang
batu bara menjadi penting untuk mengganti biaya tersebut.
REFERENSI
Creedy DP, Saghafi A, Lama R [1997]. Pengendalian gas dalam penambangan batu bara bawah
tanah [Gas control in underground coal mining]. IEACR/91. London: IEA Coal Research.
Davidson RM, Sloss LL, Clarke LB [1995]. Ekstraksi metan di lapisan batu bara [Coalbed methane
extraction]. IEACR/76. London: IEA Coal Research.
Davis JG, Krickovic S [1973]. Penelitian degasifikasi gob: sebuah riwayat kasus [Gob
degasification research: a case history]. In: Methane control in eastern U.S. coal mines.
Proceedings of the Symposium of the Bureau of Mines/Industry Technology Transfer Seminar,
Morgantown, WV, May 30–31, 1973. Washington, DC: U.S.
Department of the Interior, Bureau of Mines, IC 8621, pp. 62–72.
23. 99
Diamond WP [1994]. Pengendalian metan untuk tambang batu bara bawah tanah [Methane control
for underground coal mines]. Pittsburgh, PA: U.S. Department of the Interior, Bureau of Mines,
IC 9395. NTIS No. PB94189289.
Diamond WP, Schatzel SJ [1998]. Mengukur kandungan gas batu bara: sebuah kajian [Measuring
the gas content of coal: a review]. Int J Coal Geol 35:311–331.
Gunther J, Bélin J [1967]. Memperkirakan emisi metan pada pemukaan dalam lapisan datar
[Forecasting methane emission at faces in flat seams]. In: Proceedings of the 12th International
Conference of Mine Safety Research Establishments (Dortmund, Germany, September 11–15,
1967). Vol. 3. Paper No. 45. Detmold, Germany: Hermann Bösmann GmbH.
Hargraves AJ [1973]. Perencanaan dan pengoperasian tambang-tambang yang mengandung gas
[Planning and operation of gaseous mines]. CIM Bull, March.
Kimmins EJ [1971]. Drainase gas tambang batu bara yang dapat meledak di wilayah barat laut
[Firedamp drainage in the northwestern area]. Colliery Guardian, Annual Review, pp. 39–45.
Kissell FN, McCulloch CM, Elder CH [1973]. Metode langsung untuk menentukan kandungan
metan lapisan batu bara untuk rancangan ventilasi [The direct method of determining methane
content of coalbeds for ventilation design]. Pittsburgh, PA: U.S. Department of the Interior,
Bureau of Mines, RI 7767.
Langmuir I [1918]. Adsorpsi gas pada bidang permukaan kaca, mika, dan platina [The
adsorption of gases on plane surfaces of glass, mica, and platinum}. J Am Chem Soc.
Lidin GD [1961]. Pengendalian metan di tambang-tambang batu bara [Control of methane in coal
mines]. Washington, DC: Israel Program for Scientific Translations.
Mazza RL, Mlinar MP [1977]. Mengurangi metan di wilayah gob tambang batu bara menggunakan
lubang pengeboran vertikal [Reducing methane in coal mine gob areas with vertical boreholes].
Continental Oil Co. U.S. Bureau of Mines contract No. H0322851. NTIS No. PB272768.
Moore TD Jr., Zabetakis MG [1972]. Efek lubang pengeboran permukaan terhadap degasifikasi
gob longwall (lapisan batu bara Pocahontas No. 3) [Effect of a surface borehole on longwall gob
degasification (Pocahontas No. 3 coalbed)]. Pittsburgh, PA: U.S. Department of the Interior,
Bureau of Mines, RI 7657.
Moore TD Jr., Deul M, Kissell FN [1976]. Degasifikasi gob longwall dengan lubang pengeboran
permukaan di atas lapisan batu bara Kittanning bagian bawah [Longwall gob degasification with
surface ventilation boreholes above the lower Kittanning coalbed]. Pittsburgh, PA: U.S.
Department of the Interior, Bureau of Mines, RI 8195.
24. 100
Puri R, Yee D [1990]. Peningkatan pemulihan metan lapisan batu bara [Enhanced coalbed
methane recovery]. In: Proceedings of the 65th Annual Technical Conference and Exhibition of
the Society of Petroleum Engineers (New Orleans LA, September 23–26, 1990). Richardson, TX:
Society of Petroleum Engineers, pp. 193–202.
Spindler GR, Poundstone WN [1960]. Pekerjaan eksperimen tentang degasifikasi lapisan batu
bara Pittsburgh menggunakan Pengeboran horizontal dan vertikal [Experimental work in the
degasification of the Pittsburgh coal seam by horizontal and vertical Drilling]. Preprint No.
60F106. Littleton, CO: American Institute of Mining, Metallurgical, and Petroleum Engineers.
Thakur PC [1981]. Pengendalian metan pada gob longwall [Methane control for longwall gobs].
In: Ramani RV, ed. Longwall-shortwall mining: state of the art. Littleton CO: American Institute
of Mining, Metallurgical, and Petroleum Engineers, pp. 81–86.
Thakur PC, Davis JG [1977]. Cara merencanakan pengendalian metan dalam tambang batu bara
bawah tanah [How to plan for methane control in underground coal mines]. Min Eng Oct:41–45.
Thakur, PC, Poundstone WN [1980]. Teknologi pengeboran horizontal untuk degasifikasi tingkat
lanjut [Horizontal drilling technology for advance degasification]. Min Eng Jun:676–680.
Thakur PC, Zachwieja J [2001]. Pengendalian metan dan ventilasi untuk permukaan longwall
selebar 1.000 kaki [Methane control and ventilation for 1,000-ft wide longwall faces]. In:
Proceedings of Longwall USA, International Exhibition and Conference (Pittsburgh, PA, June 13–
15, 2001), pp. 167–180.
Thakur PC, Cervik J, Lauer SD [1983]. Drainase metan dengan lubang pengeboran lintas ukuran
pada permukaan longwall dengan cara mundur [Methane drainage with cross-measure boreholes
on a retreat longwall face]. Preprint No. 83–398. Littleton, CO: American Institute of Mining,
Metallurgical, and Petroleum Engineers.
Thakur PC, Christopher DA, Bockhorst R W [1988]. Teknologi pengeboran horizontal untuk
pemulihan metan lapisan batu bara [Horizontal drilling technology for coal seam methane
recovery]. In: Gillies ADS, ed. Proceedings of the Fourth International Mine Ventilation Congress
(Brisbane, Queensland, Australia, July 3–6, 1988), pp. 201–207.
Winter K [1975]. Jangkauan zona emisi gas yang dipengaruhi oleh penggalian [Extent of gas
emission zones influenced by extraction]. In: Proceedings of the International Conference on Coal
Mine Safety Research, Washington DC), pp. V3.1–V3.17.