SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa
tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari
karbon, hidrogen dan oksigen.
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang
kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Analisa unsur memberikan rumus
formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.
Pada alam ini terdapat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, salah satunya
adalah batu bara yang semakin lama persediaannya semakin menipis di tambah lagi dengan
adanya para penambang liar mulai marak di daerah-daerah yang mempunyai potensi untuk
dijadikan lahan penambangan secara berlebihan tanpa disadari dapat merusak lingkungan
guna memenuhi kebutuhan manusia dalam segala bidang.
Dalam dunia pertambangan, penambangan batu bara yang berlebihan tanpa izin atau illegal
akan berdampak buruk bagi wilayah di sekitar tempat penambangan tersebut serta dapat
membahayakan kehidupan masyarakat di sekitarnya.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini Sumber Daya Alam Batubara, yang terkait dengan
penambangan batubara secara liar, kami penyusun bermaksud untuk mengetahui
permasalahan yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang terjadi apabila pemerintah tidak ikut berpartisipasi dalam usaha moratorium
tambang batubara ?
2. Bagaimana cara menekan perkembangan penambangan batubara secara illegal ?
C. Penyelesaian Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada
masalah :
1. Semakin menjamurnya pertambangan illegal yang bias berdampak buruk bagi
lingkungan dan social yang ditimbulkan.
2. Pemerintah harus mempersulit perizinan tentang penambangan batubara.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penyusunan laporan dari tugas ini diantaranya dapat mengetahui banyak tentang
Sumber Daya Alam Batubara. Dengan adanya makalah yang kami susun ini, para pembaca
diharapkan dapat mengetahui akan petambangan batubara serta dampak yang ditimbulkan
dari pertambangan tersebut baik dari segi positif maupun negative.
E. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan penyusun dalam menyusun tugas ini adalah metode Literatur yaitu
pengumpulan data yang digunakan penyusun dengan mengadakan kunjungan perpustakaan
online untuk membaca sebuah artikel maupun wacana yang berkaitan dengan tema laporan
yang ditentukan.
BAB II
PEMBAHASAN
Batubara merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organic.
Kandungan utama dalam batubara adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Bentuk batubara mudah dikenali dari warnanya yang hitam legam sehingga mencolok
dibandingkan dengan bentuk batuan lainnya.
A. Proses Pembentukan Batubara
Proses sedimentasi, kompaksi, maupun transportasi yang dialami oleh material dasar
pembentuk sedimen sehingga menjadi batuan sedimen berjalan selama jutaan tahun.
Ketiga konsep tersebut merupakan bagian dari proses pembentukan batubara yang mencakup
beberpa proses, yaitu :
1. Pembusukan, yakni proses dimana tumbuhan mengalami tahap pembusukan (decay)
akibat adanya aktifitas dari bakteri anaerob. Bakteri ini bekerja dalam suasana tanpa oksigen
dan menghancurkan bagian yang lunak dari tumbuhan seperti selulosa, protoplasma, dan pati.
2. Pengendapan, yakni proses dimana material halus hasil pembusukan terakumulasi
dan mengendap membentuk lapisan gambut. Proses ini biasanya terjadi pada lingkungan
berair, misalnya rawa-rawa.
3. Dekomposisi, yaitu proses dimana lapisan gambut tersebut di atas akan mengalami
perubahan berdasarkan proses biokimia yang berakibat keluarnya air (H20) clan sebagian
akan menghilang dalam bentuk karbondioksida (C02), karbonmonoksida (CO), clan metana
(CH4).
4. Geotektonik, dimana lapisan gambut yang ada akan terkompaksi oleh gaya tektonik
dan kemudian pada fase selanjutnya akan mengalami perlipatan dan patahan. Selain itu gaya
tektonik aktif dapat menimbulkan adanya intrusi/terobosan magma, yang akan mengubah
batubara low grade menjadi high grade. Dengan adanya tektonik setting tertentu, maka zona
batubara yang terbentuk dapat berubah dari lingkungan berair ke lingkungan darat.
5. Erosi, dimana lapisan batubara yang telah mengalami gaya tektonik berupa
pengangkatan kemudian di erosi sehingga permukaan batubara yang ada menjadi terkupas
pada permukaannnya. Perlapisan batubara inilah yang dieksploitasi pada saat ini.
B. Jenis – Jenis Batubara
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu,
batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas :
1. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster)
metalik, mengandung antara 86%-98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
Biasanya digunakan untuk proses sintering bijih mineral, proses pembuatan elektroda listrik,
pembakaran batu gamping, dan untuk pembuatan briket tanpa asap.
2. Bituminus mengandung 68-86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari
beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia. Dan batubara ini masih
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. batubara ketel uap atau batubara termal atau yang disebut steam coal, banyak
digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik, pembakaran umum seperti pada industri
bata atau genteng, dan industri semen
b. batubara metalurgi (metallurgical coal atau coking coal) digunakan untuk keperluan
industri besi dan baja serta industri kimia
3. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya
menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
4. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung
air 35-75% dari beratnya.
5. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling
rendah.
C. Manfaat Batubara
Sebagai sumber daya dari alam batubara bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para manusia,
diantaranya adalah :
1. Pemasok bahan bakar yang potensial dan dapat dihandalkan untuk rumah tangga dan
industri kecil
2. Sumberdaya energi yang mampu menyuplai dalam jangka panjang / PLTU.
3. Pengganti BBM/Kayu Bakar Dalam Industri Kecil dan Rumah Tangga
4. Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup berarti baik di pabrik briketnya,
distributor, industri tungku, dan mesin briket dsbnya.
5. Merupakan bahan bakar yang harganya terjangkau bagi masyarakat pada daerah-daerah
terpencil.
6. Memberikan sumber pendapatan kepada penyuplai bahan baku briket seperti batubara,
tanah liat, kapur, serbuk biomas, dsbnya.
7. Sebagai wadah pengalihan teknologi dan keterampilan bagi tenaga kerja Indonesia baik
langsung maupun tidak langsung.
8. Menghasilkan briket batubara yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat berpenghasilan
rendah dan UKM dalam kebutuhan energinya yang akan terus meningkat setiap tahunnya
BAB III
PERTAMBANGAN BATUBARA
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan batubara yang besar, yaitu
sekitar 38,8 milyar ton dimana 70 persen merupakan batubara muda dan 30 persen sisanya
adalah batubara kualitas tinggi. Ini dilihat dari nilai kalori pembakarannya yang rendah, dan
kadar sulfur serta airnya yang tergolong tinggi.
A. Daerah Penghasil Batubara
Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat melimpah, dan daerah penghasil batubara
terbesar berada di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat
dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan
keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi.
B. Antisipasi Penambang Batubara
Banyak wilayah maupun daerah penghasil batubara di Negeri ini, namun tak sedikit pula
tempat penambangan batubara yang tidak mengantongi surat izin dari pemerintah sekitar dan
tidak memikirkan keadaan akhir wilayah yang dijadikan tempat penambangan.
Dengan melakukan moratorium atau penghentian sementara (penertiban dan tata ulang)
“yang disesuaikan” bagi seluruh aktivitas pertambangan batubara, pemerintah daerah dapat
menata kembali pijakan dasar kebijakan dan orientasi pertambangan batubara ke depan yang
berpihak pada kepentingan lingkungan hidup, penduduk lokal, bangsa dan kepentingan
generasi yang akan datang. Tentunya untuk mempercepat terjadinya proses ini perlu
didukung oleh kekuatan rakyat untuk mendesak pemerintah daerah dan pusat serta para
wakilnya yang ada di parlemen (DPR-RI dan DPRD).
Adapun langkah-langkah untuk mensukseskan moratorium dalam pertambangan batubara
adalah sebagai berikut :
1. Penghentian penggunaaan jalan umum untuk aktivitas angkutan batubara
Mesti ada ketegasan pemerintah daerah untuk menyetop dan menindak tegas setiap
pengusaha batubara yang mengunakan jalan umum untuk angkutannya. Jika ini dilakukan
jelas akan berdampak pada pengurangan aktivitas pertambangan illegal yang selama ini
semakin menjamur dan penurunan terhadap dampak kerusakan lingkungan dan sosial yang
ditimbulkannya.
2. Tidak mengeluarkan perizinan baru
Agar tidak menambah semrawutnya pengelolaan sumber daya alam tambang batubara, saat
ini hal yang paling mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan adalah dengan tidak
mengeluarkan izin baru lagi. Sehingga memudahkan untuk melakukan monitoring terhadap
pertambangan batubara yang ada.
3. Penghentian pertambangan batubara illegal secara total
Pemerintah harus melakukan penghentian pertambangan batubara illegal secara tegas tanpa
pandang bulu dan transparan. Kalau perlu melibatkan tim independen yang terdiri dari unsur
diluar pemerintah.
4. Evaluasi perizinan yang telah diberikan dan lakukan audit lingkungan semua usaha
pertambangan batubara
Hal ini harus dilakukan secara sistematis dan menyeluruh terhadap semua jenis perizinan
yang ada. Audit lingkungan dilakukan dengan melihat sejauh mana pelaksanaan tambang
memenuhi kaidah-kaidah lingkungan dan memperhatikan masyarakat disekitarnya. Jika
ditemukan pelanggaran harus diproses dan ditindak secara tegas dan kalau perlu izinnya
dicabut. Bagi pertambangan yang ditemukan melakukan eksploitasi secara destruktif dan
melanggar hak-hak masyarakat maka tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak
melakukan pembekuan atau pencabutan izin pertambangan tersebut.
5. Meninggikan standar kualitas pengelolaan lingkungan hidup
Rendahnya komitmen untuk pelestarian lingkungan hidup terlihat dari berbagai peraturan
perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah, lemahnya pengawasan dan penegakan
hukum. Tumpang tindih peraturan dan kecilnya kewajiban pengelolaan lingkungan hidup
yang baik mengakibatkan kondisi lingkungan di kawasan pertambangan menjadi buruk.
6. Pelembagaan konflik
Hal ini diperlukan untuk menyelesaikan persengketaan rakyat dengan perusahaan
pertambangan agar tercapai solusi yang memuaskan berbagai pihak. Pelembagaan konflik
diprakarsai negara dan perusahaan tambang melalui mekanisme resolusi konflik. Resolusi
konflik hanya bisa tercapai jika melibatkan semua stake holder yang berada pada posisi yang
sederajat. Sebaiknya hal ini dijadikan kebijakan pemerintah, dengan melibatkan fasilitator
profesional agar terhindar dari dominasi pihak-pihak yang bersengketa. Kesepakatan-
kesepakatan yang dibangun sebaiknya dijadikan bagian dari re-negosiasi kontrak, sehingga
secara hukum mengikat pihak perusahaan.
7. Penyusunan kebijakan strategi pengelolaan sumber daya alam tambang dengan segala
perangkat peraturannya yang berpihak kepada kepentingan rakyat dan lingkungan.
Pengelolaan sumber daya alam tambang batubara dengan menggunakan strategi baru yang
bijak berdasarkan pertimbangan yang rasional termasuk kepentingan penduduk lokal, kualitas
lingkungan hidup, penghitungan tingkat keterancaman ekologi, jenis dan jumlah kebutuhan
riil bahan tambang oleh masyarakat Kalsel dan bangsa Indonesia umumnya dan pembiaran
atau pencadangan sumber daya tambang untuk kepentingan generasi mendatang.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Sumber daya batubara tidak hanya satu jenis melainkan di bagi menjadi beberapa bentuk dan
jenis, yaitu Antrasit, Bituminus, Sub-bituminus, Lignit atau batu bara coklat dan Gambut.
Pertambangan secara liar atau ilegal dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan bahkan bisa
sampai mengakibatkan bencana alam pada kawasan yang didirikan pertambangan tersebut.
B. Saran
Sebelum mendirikan proyek pertambangan sebaiknya perusahaan yang akan dibangun
terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah dan harus bermusyawarah dengan warga
disekitarnya agar dikemudian hari tidak ada perselisihan dan perdebatan yang dapat
merugikan salah satu pihak yang terkait.

More Related Content

What's hot

4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuanAkbar S
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesarMario Yuven
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
 
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAKAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihRomi Fadli
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiMario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiSylvester Saragih
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraSyahwil Ackbar
 
Petrologi pendahuluan
Petrologi pendahuluanPetrologi pendahuluan
Petrologi pendahuluanMahdi Salam
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detiloilandgas24
 
Bab 1-terminologi-bahan-galian
Bab 1-terminologi-bahan-galianBab 1-terminologi-bahan-galian
Bab 1-terminologi-bahan-galianisa saleh
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 
Sulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriSulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriBonita Susimah
 

What's hot (20)

4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAKAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
batu Wollastonite
batu Wollastonitebatu Wollastonite
batu Wollastonite
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubara
 
Petrologi pendahuluan
Petrologi pendahuluanPetrologi pendahuluan
Petrologi pendahuluan
 
Struktur geologi
Struktur geologiStruktur geologi
Struktur geologi
 
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
Bab 1-terminologi-bahan-galian
Bab 1-terminologi-bahan-galianBab 1-terminologi-bahan-galian
Bab 1-terminologi-bahan-galian
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Batuan sediment
Batuan sedimentBatuan sediment
Batuan sediment
 
Sulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriSulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industri
 

Viewers also liked

Luxury itch
Luxury itchLuxury itch
Luxury itchAadi1010
 
Investigating earthquakes with arc explorer gis
Investigating earthquakes with arc explorer gisInvestigating earthquakes with arc explorer gis
Investigating earthquakes with arc explorer gisthatguy25
 
Sustainabiity Nonprofit (NPO) Performance Review for Multi Revenue Funding
Sustainabiity Nonprofit (NPO) Performance Review for Multi Revenue FundingSustainabiity Nonprofit (NPO) Performance Review for Multi Revenue Funding
Sustainabiity Nonprofit (NPO) Performance Review for Multi Revenue FundingCassondra Turner McArthur
 
Math & science for harold
Math & science for haroldMath & science for harold
Math & science for haroldcastros1
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifSeptian Muna Barakati
 
Rn b magazine front cover no.1
Rn b magazine front cover no.1Rn b magazine front cover no.1
Rn b magazine front cover no.1TinaFreddy
 
How To Strategize, Plan And Execute A Ve Final
How To Strategize, Plan And Execute A Ve FinalHow To Strategize, Plan And Execute A Ve Final
How To Strategize, Plan And Execute A Ve FinalKelly Graham
 
Flowchart Of Jtag Setting
Flowchart Of Jtag SettingFlowchart Of Jtag Setting
Flowchart Of Jtag Settingpnathan
 
Tovisha Taneja - Portfolio
Tovisha Taneja - PortfolioTovisha Taneja - Portfolio
Tovisha Taneja - PortfolioStudy Admin
 

Viewers also liked (11)

Luxury itch
Luxury itchLuxury itch
Luxury itch
 
Investigating earthquakes with arc explorer gis
Investigating earthquakes with arc explorer gisInvestigating earthquakes with arc explorer gis
Investigating earthquakes with arc explorer gis
 
Sustainabiity Nonprofit (NPO) Performance Review for Multi Revenue Funding
Sustainabiity Nonprofit (NPO) Performance Review for Multi Revenue FundingSustainabiity Nonprofit (NPO) Performance Review for Multi Revenue Funding
Sustainabiity Nonprofit (NPO) Performance Review for Multi Revenue Funding
 
Math & science for harold
Math & science for haroldMath & science for harold
Math & science for harold
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Rn b magazine front cover no.1
Rn b magazine front cover no.1Rn b magazine front cover no.1
Rn b magazine front cover no.1
 
How To Strategize, Plan And Execute A Ve Final
How To Strategize, Plan And Execute A Ve FinalHow To Strategize, Plan And Execute A Ve Final
How To Strategize, Plan And Execute A Ve Final
 
Flowchart Of Jtag Setting
Flowchart Of Jtag SettingFlowchart Of Jtag Setting
Flowchart Of Jtag Setting
 
Prezentare tcs2011
Prezentare tcs2011Prezentare tcs2011
Prezentare tcs2011
 
Tovisha Taneja - Portfolio
Tovisha Taneja - PortfolioTovisha Taneja - Portfolio
Tovisha Taneja - Portfolio
 
Recursos tic y ele
Recursos tic y eleRecursos tic y ele
Recursos tic y ele
 

Similar to Makalah batu bara umk cabang raha

Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaSeptian Muna Barakati
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaSeptian Muna Barakati
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaWarnet Raha
 
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2Ittong Mcdc
 
Batubara bersih
Batubara bersihBatubara bersih
Batubara bersihheny novi
 
Bab 1 Kuliah Batubara
Bab 1 Kuliah BatubaraBab 1 Kuliah Batubara
Bab 1 Kuliah Batubaraeternal10
 
Karya mineral batubara
Karya mineral batubaraKarya mineral batubara
Karya mineral batubarawindaprimadini
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdfRA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdfI2O37OO42GilangAriya
 
Limbah sebagai siklus tercepat sumber energi terbarukan melalui toss model
Limbah sebagai siklus tercepat sumber energi terbarukan melalui toss modelLimbah sebagai siklus tercepat sumber energi terbarukan melalui toss model
Limbah sebagai siklus tercepat sumber energi terbarukan melalui toss modelHabib aryawan
 
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdfIzzulAzmi3
 
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi TambangPemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi TambangRivai Anas Amirul Huda
 

Similar to Makalah batu bara umk cabang raha (20)

Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
 
Resume genesa batubara
Resume   genesa batubaraResume   genesa batubara
Resume genesa batubara
 
Batubara bersih
Batubara bersihBatubara bersih
Batubara bersih
 
Bab 1 Kuliah Batubara
Bab 1 Kuliah BatubaraBab 1 Kuliah Batubara
Bab 1 Kuliah Batubara
 
Karya mineral batubara
Karya mineral batubaraKarya mineral batubara
Karya mineral batubara
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdfRA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
 
Limbah sebagai siklus tercepat sumber energi terbarukan melalui toss model
Limbah sebagai siklus tercepat sumber energi terbarukan melalui toss modelLimbah sebagai siklus tercepat sumber energi terbarukan melalui toss model
Limbah sebagai siklus tercepat sumber energi terbarukan melalui toss model
 
Makalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi utsMakalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi uts
 
fungsi
fungsifungsi
fungsi
 
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
 
Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
 
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi TambangPemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
SDA Mineral energi
SDA Mineral energiSDA Mineral energi
SDA Mineral energi
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah batu bara umk cabang raha

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Analisa unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit. Pada alam ini terdapat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, salah satunya adalah batu bara yang semakin lama persediaannya semakin menipis di tambah lagi dengan adanya para penambang liar mulai marak di daerah-daerah yang mempunyai potensi untuk dijadikan lahan penambangan secara berlebihan tanpa disadari dapat merusak lingkungan guna memenuhi kebutuhan manusia dalam segala bidang. Dalam dunia pertambangan, penambangan batu bara yang berlebihan tanpa izin atau illegal akan berdampak buruk bagi wilayah di sekitar tempat penambangan tersebut serta dapat membahayakan kehidupan masyarakat di sekitarnya. B. Identifikasi Masalah Sesuai dengan judul makalah ini Sumber Daya Alam Batubara, yang terkait dengan penambangan batubara secara liar, kami penyusun bermaksud untuk mengetahui permasalahan yang berhubungan dengan masalah tersebut. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apa yang terjadi apabila pemerintah tidak ikut berpartisipasi dalam usaha moratorium tambang batubara ? 2. Bagaimana cara menekan perkembangan penambangan batubara secara illegal ? C. Penyelesaian Masalah
  • 2. Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah : 1. Semakin menjamurnya pertambangan illegal yang bias berdampak buruk bagi lingkungan dan social yang ditimbulkan. 2. Pemerintah harus mempersulit perizinan tentang penambangan batubara. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penyusunan laporan dari tugas ini diantaranya dapat mengetahui banyak tentang Sumber Daya Alam Batubara. Dengan adanya makalah yang kami susun ini, para pembaca diharapkan dapat mengetahui akan petambangan batubara serta dampak yang ditimbulkan dari pertambangan tersebut baik dari segi positif maupun negative. E. Metode Penelitian Metode yang dilakukan penyusun dalam menyusun tugas ini adalah metode Literatur yaitu pengumpulan data yang digunakan penyusun dengan mengadakan kunjungan perpustakaan online untuk membaca sebuah artikel maupun wacana yang berkaitan dengan tema laporan yang ditentukan.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Batubara merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organic. Kandungan utama dalam batubara adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Bentuk batubara mudah dikenali dari warnanya yang hitam legam sehingga mencolok dibandingkan dengan bentuk batuan lainnya. A. Proses Pembentukan Batubara Proses sedimentasi, kompaksi, maupun transportasi yang dialami oleh material dasar pembentuk sedimen sehingga menjadi batuan sedimen berjalan selama jutaan tahun. Ketiga konsep tersebut merupakan bagian dari proses pembentukan batubara yang mencakup beberpa proses, yaitu : 1. Pembusukan, yakni proses dimana tumbuhan mengalami tahap pembusukan (decay) akibat adanya aktifitas dari bakteri anaerob. Bakteri ini bekerja dalam suasana tanpa oksigen dan menghancurkan bagian yang lunak dari tumbuhan seperti selulosa, protoplasma, dan pati. 2. Pengendapan, yakni proses dimana material halus hasil pembusukan terakumulasi dan mengendap membentuk lapisan gambut. Proses ini biasanya terjadi pada lingkungan berair, misalnya rawa-rawa. 3. Dekomposisi, yaitu proses dimana lapisan gambut tersebut di atas akan mengalami perubahan berdasarkan proses biokimia yang berakibat keluarnya air (H20) clan sebagian akan menghilang dalam bentuk karbondioksida (C02), karbonmonoksida (CO), clan metana (CH4). 4. Geotektonik, dimana lapisan gambut yang ada akan terkompaksi oleh gaya tektonik dan kemudian pada fase selanjutnya akan mengalami perlipatan dan patahan. Selain itu gaya tektonik aktif dapat menimbulkan adanya intrusi/terobosan magma, yang akan mengubah batubara low grade menjadi high grade. Dengan adanya tektonik setting tertentu, maka zona batubara yang terbentuk dapat berubah dari lingkungan berair ke lingkungan darat. 5. Erosi, dimana lapisan batubara yang telah mengalami gaya tektonik berupa pengangkatan kemudian di erosi sehingga permukaan batubara yang ada menjadi terkupas pada permukaannnya. Perlapisan batubara inilah yang dieksploitasi pada saat ini. B. Jenis – Jenis Batubara
  • 4. Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas : 1. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86%-98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%. Biasanya digunakan untuk proses sintering bijih mineral, proses pembuatan elektroda listrik, pembakaran batu gamping, dan untuk pembuatan briket tanpa asap. 2. Bituminus mengandung 68-86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia. Dan batubara ini masih dibedakan menjadi dua, yaitu : a. batubara ketel uap atau batubara termal atau yang disebut steam coal, banyak digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik, pembakaran umum seperti pada industri bata atau genteng, dan industri semen b. batubara metalurgi (metallurgical coal atau coking coal) digunakan untuk keperluan industri besi dan baja serta industri kimia 3. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus. 4. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya. 5. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah. C. Manfaat Batubara Sebagai sumber daya dari alam batubara bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para manusia, diantaranya adalah : 1. Pemasok bahan bakar yang potensial dan dapat dihandalkan untuk rumah tangga dan industri kecil 2. Sumberdaya energi yang mampu menyuplai dalam jangka panjang / PLTU. 3. Pengganti BBM/Kayu Bakar Dalam Industri Kecil dan Rumah Tangga 4. Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup berarti baik di pabrik briketnya, distributor, industri tungku, dan mesin briket dsbnya. 5. Merupakan bahan bakar yang harganya terjangkau bagi masyarakat pada daerah-daerah terpencil.
  • 5. 6. Memberikan sumber pendapatan kepada penyuplai bahan baku briket seperti batubara, tanah liat, kapur, serbuk biomas, dsbnya. 7. Sebagai wadah pengalihan teknologi dan keterampilan bagi tenaga kerja Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. 8. Menghasilkan briket batubara yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan UKM dalam kebutuhan energinya yang akan terus meningkat setiap tahunnya
  • 6. BAB III PERTAMBANGAN BATUBARA Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan batubara yang besar, yaitu sekitar 38,8 milyar ton dimana 70 persen merupakan batubara muda dan 30 persen sisanya adalah batubara kualitas tinggi. Ini dilihat dari nilai kalori pembakarannya yang rendah, dan kadar sulfur serta airnya yang tergolong tinggi. A. Daerah Penghasil Batubara Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat melimpah, dan daerah penghasil batubara terbesar berada di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi. B. Antisipasi Penambang Batubara Banyak wilayah maupun daerah penghasil batubara di Negeri ini, namun tak sedikit pula tempat penambangan batubara yang tidak mengantongi surat izin dari pemerintah sekitar dan tidak memikirkan keadaan akhir wilayah yang dijadikan tempat penambangan. Dengan melakukan moratorium atau penghentian sementara (penertiban dan tata ulang) “yang disesuaikan” bagi seluruh aktivitas pertambangan batubara, pemerintah daerah dapat menata kembali pijakan dasar kebijakan dan orientasi pertambangan batubara ke depan yang berpihak pada kepentingan lingkungan hidup, penduduk lokal, bangsa dan kepentingan generasi yang akan datang. Tentunya untuk mempercepat terjadinya proses ini perlu didukung oleh kekuatan rakyat untuk mendesak pemerintah daerah dan pusat serta para wakilnya yang ada di parlemen (DPR-RI dan DPRD). Adapun langkah-langkah untuk mensukseskan moratorium dalam pertambangan batubara adalah sebagai berikut : 1. Penghentian penggunaaan jalan umum untuk aktivitas angkutan batubara Mesti ada ketegasan pemerintah daerah untuk menyetop dan menindak tegas setiap pengusaha batubara yang mengunakan jalan umum untuk angkutannya. Jika ini dilakukan jelas akan berdampak pada pengurangan aktivitas pertambangan illegal yang selama ini
  • 7. semakin menjamur dan penurunan terhadap dampak kerusakan lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya. 2. Tidak mengeluarkan perizinan baru Agar tidak menambah semrawutnya pengelolaan sumber daya alam tambang batubara, saat ini hal yang paling mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan adalah dengan tidak mengeluarkan izin baru lagi. Sehingga memudahkan untuk melakukan monitoring terhadap pertambangan batubara yang ada. 3. Penghentian pertambangan batubara illegal secara total Pemerintah harus melakukan penghentian pertambangan batubara illegal secara tegas tanpa pandang bulu dan transparan. Kalau perlu melibatkan tim independen yang terdiri dari unsur diluar pemerintah. 4. Evaluasi perizinan yang telah diberikan dan lakukan audit lingkungan semua usaha pertambangan batubara Hal ini harus dilakukan secara sistematis dan menyeluruh terhadap semua jenis perizinan yang ada. Audit lingkungan dilakukan dengan melihat sejauh mana pelaksanaan tambang memenuhi kaidah-kaidah lingkungan dan memperhatikan masyarakat disekitarnya. Jika ditemukan pelanggaran harus diproses dan ditindak secara tegas dan kalau perlu izinnya dicabut. Bagi pertambangan yang ditemukan melakukan eksploitasi secara destruktif dan melanggar hak-hak masyarakat maka tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak melakukan pembekuan atau pencabutan izin pertambangan tersebut. 5. Meninggikan standar kualitas pengelolaan lingkungan hidup Rendahnya komitmen untuk pelestarian lingkungan hidup terlihat dari berbagai peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum. Tumpang tindih peraturan dan kecilnya kewajiban pengelolaan lingkungan hidup yang baik mengakibatkan kondisi lingkungan di kawasan pertambangan menjadi buruk. 6. Pelembagaan konflik Hal ini diperlukan untuk menyelesaikan persengketaan rakyat dengan perusahaan pertambangan agar tercapai solusi yang memuaskan berbagai pihak. Pelembagaan konflik diprakarsai negara dan perusahaan tambang melalui mekanisme resolusi konflik. Resolusi konflik hanya bisa tercapai jika melibatkan semua stake holder yang berada pada posisi yang sederajat. Sebaiknya hal ini dijadikan kebijakan pemerintah, dengan melibatkan fasilitator profesional agar terhindar dari dominasi pihak-pihak yang bersengketa. Kesepakatan-
  • 8. kesepakatan yang dibangun sebaiknya dijadikan bagian dari re-negosiasi kontrak, sehingga secara hukum mengikat pihak perusahaan. 7. Penyusunan kebijakan strategi pengelolaan sumber daya alam tambang dengan segala perangkat peraturannya yang berpihak kepada kepentingan rakyat dan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam tambang batubara dengan menggunakan strategi baru yang bijak berdasarkan pertimbangan yang rasional termasuk kepentingan penduduk lokal, kualitas lingkungan hidup, penghitungan tingkat keterancaman ekologi, jenis dan jumlah kebutuhan riil bahan tambang oleh masyarakat Kalsel dan bangsa Indonesia umumnya dan pembiaran atau pencadangan sumber daya tambang untuk kepentingan generasi mendatang. BAB IV PENUTUP A. Simpulan Sumber daya batubara tidak hanya satu jenis melainkan di bagi menjadi beberapa bentuk dan jenis, yaitu Antrasit, Bituminus, Sub-bituminus, Lignit atau batu bara coklat dan Gambut. Pertambangan secara liar atau ilegal dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan bahkan bisa sampai mengakibatkan bencana alam pada kawasan yang didirikan pertambangan tersebut. B. Saran Sebelum mendirikan proyek pertambangan sebaiknya perusahaan yang akan dibangun terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah dan harus bermusyawarah dengan warga disekitarnya agar dikemudian hari tidak ada perselisihan dan perdebatan yang dapat merugikan salah satu pihak yang terkait.