SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PEMETAAN KETAHANAN PANGAN
REGIONAL DI JAWA TIMUR
Oleh:
CLARAYANTI TONDANG
NIM. 01.01.19.038
DOSEN : Makruf Wicaksono, SST,MP
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
2019
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan UU RI Nomor 7 Tahun 1996
tentang pangan berbunyi “ketahanan pangan
adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah
tangga yang tercermin dari ketersedianya pangan
yang cukup baik jumlah maupun
mutunya,aman,merata dan terjangkau’’.
Menurut data dari BPS di Indonesia saat ini
masih ada lebih dari 37,1 juta penduduk miskin,
akan tetapi jika dimasukkan masyarakat kurang
mampus sebanyak 76,4 juta jiwa. Hal ini
menunjukkan adanya hambatan akses terhadap
pangan dan masih banyak kesenjangan distribusi
pangan maupun ketimpangan komsumsi pangan
menurut kelompok sosial ekonomi dan wilayah.
Beberapa program kemiskinan yang dilakukan
pemerintah antara lain : Program Impers Daerah,
Tertinggal (IDT),Program Pembangunan Keluarga
Sejahtera ( PKS) Program Ketahanan Pangan dan
lain lain.
Masalah kerawanan pangan di Indonesia
diperparah dengan tingginya jumlah penduduk
miskin di indonesia,padahal kelompok ini
adalah yang sangat rentan terhadap kerawanan
pangan. Hal ini diperparah dengan tingginya
ketergantungan konsumsi masyarakat
indonesia serta populasi masyarakat yg
semakin meningkat.
B. TUJUAN PENELITIAN
1.Memetakan ketahanan pangan tingkat
desa (KPDS) di kabupaten sentra industri, sentra
pertanian dan sentra perikanan.
2.Menghitung indek ketersediaan, indek akses
pangan dan mata pencaharian serta indek
kesehatan dan gizi di kabupaten sentra industri,
sentra pertanian dankabupatensentra perikanan.
C. Metode Penelitian
1.Penentuan lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah Propinsi Jawa
Timur, dengan pertimbangan bahwa Jawa
Timur merupakan salah satu lumbung beras di
tingkat nasional, sehingga diharapkan Jawa
Timur memiliki desa yang berada pada
kondisi tahan pangan.
2. Metode Penentuan Contoh
Penentuan desa dilakukan dengan
menggunakan metode Multistage Sampling.
Secara sengaja (purposive) menentukan
kabupatencontoh sebagai sentra industri,
pertanian dan sentra perikanan.
3. Metode Analisis Data
Analisis data yang pertama dilakukan adalah
analisis faktor untuk mencari indikator
ketahanan pangan tingkat desa. Analisis ini
menggunakan pendekatan statistik yaitu analisis
faktor dengan PCA (Principle Component
Analysis). Untuk mengidentifikasi ketahanan
pangan regional ini mendasarkan pada indikator :
1.Akses Ketersediaan Pangan
2.Akses Pangandan Mata Pencaharian
3.Akses Kesehatan dan Gizi
3.1 Aspek Ketersediaan Pangan
Aspek ini melihat kemampuan suatu daerah
untuk menghasilkan pangannya sendiri. Potensi
sumberdaya yang dimiliki setiap daerah berbeda-
beda. Ada yang menjadi sentra pangan sementara
daerah yang lain menjadi sentra tanaman
hortikultura, perkebunan dan lain-lain. Perbedaan
potensi produksi pertanian ini tentunya sangat terkait
dengan kondisi iklim dan cuaca serta kondisi tanah
yang sangat spesifik pada masing masing daerah.
3.2 Aspek Akses Pangan dan Mata
Pencaharian
Suatu kegiatan ekonomi yang tinggi
cenderungakan diikuti oleh peluang kerja yang tinggi
pula, ini berarti pula bahwa kesempatan kerja dan
peluang untuk mendapatkan pendapatan yang lebih
baik. Dengan pendapatan yang lebih baik maka akan
terdapat daya beli yang lebih baik di masyarakat.
3.3 Aspek Kesehatan dan Gizi
Penyerapan pangan sebenarnya indikator
dampak dari ketersediaan maupun akses pangan.
Akses pangan dan ketersedia-an yang baik akan
memberikan peluang bagi penyerapan pangan secara
lebih baik. Dalam menyusun indikator ini maka
aspek-aspek yang diperhatikan antara lain:
1.Fasilitas dari Layanan Kesehatan
2.Sanitasi dan Ketersediaan air
3.Pengetahuan ibu RT
4.Outcome nutrisi dan kesehatan.
4. Hasil Dan Pembahasan
4.1 Pemetaan Tingkat Ketahanan Pangan Desa
Kabupaten Sidoardjo merupakan kabupaten yang
sangat rawan pangan hal ini dapat dilihat dari angka
ketahanan pangan desa sebesar 2,406, sedangkan Kabupaten
Jember dan Banyuwangi angka ketahanan pangan yaitu 0,456
dan 0,421 berarti lebih kecil dari Kabupaten Sidoardjo.
Selanjutnya indeks ketersediaan kabupaten Sidoardjo
menunjukkan nilai sebesar 6,47, sedangkan kabupaten contoh
lainnya kabupaten Jember 0,303 dan kabupaten Banyuwangi
sebesar 0,246 hal ini memperlihatkan bahwa kabupaten
Sidoardjo dari indek ketersediaan berada pada kategori rawan
pangan.
4.2. Indeks Ketersediaan Pangan
Ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoardjo angka
indek ketahanan pangan sebesar 6,471 % dari jumlah desa
contoh sebanyak 112,Berdasarkan angka indek ketersediaan
kabupaten Sidoardjo termasuk kategori rawan pangan, artinya
kebutuhan pangan masyarakat tidak dapat dipenuhi apabila
mengandalkan produksi pangan dari daerah tersebut. Hal ini
disebabkan produksi pangan yang dihasilkan untuk tanaman
padi produktivitas 5,3 ton/hektar, produktivitas jagung 1,67
ton/ha, tanaman ubi kayu dan ubi jalar tidak dihasilkan dari
daerah tersebut yang dapat dijadikan penunjang ketahanan
pangan bagi masyarakat.
4.3 Akses kesehatan dan gizi
Akses kesehatan dan gizi, maka kabupaten
Sidoardjo mempunyai angka indek yang paling kecil
yaitu 0,091 berarti kabupaten Sidoardjo termasuk
kategori sangat tahan pangan,dibandingkan
kabupaten Jember 0,105 dan kabupaten Banyuwangi
0,287 akan tetapi ke 2 kabupaten tersebut juga
termasuk kreteria tahan pangan.
4.4. Faktor Akses Pangan dan Mata Pencaharian
Pangan kabupaten Sidoardjo memiliki indek
terkecil yaitu 0,387 berarti termasuk kreteria tahan
pangan, dibandingkan kabupaten Jember dimana
indek akses pangan sebesar 0,961dan kabupaten
Banyuwangi sebesar 0,731.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini antara
lain:
1.Faktor yang berperan sebagai penyebab ketahanan
pangan tingkat desa adalah Faktor Ketersediaan
Pangan, Faktor Akses Pangan dan Mata Pencaharian,
serta Faktor Kesehatan dan Gizi
2. Berdasarkan indek ketersediaan pangan,
kabupaten yang rawan pangan yaitu kabupaten
Sidoardjo, dari indek akses pangan dan mata
pencaharian kabupaten Jember, sedangkan dari
indek akses kesehatan dan gizi kabupaten yang
rawan pangan Kabupaten Banyuwangi.
SARAN
Saran yang dapat diberikan pada
penelitian ini:
1.Pendekatan yang perlu diusulkan untuk mengatasi masalah
ketahanan pangan adalah kebijakan pada tingkat yang lebih
mikro yaitu ketahanan pangan tingkat desa dan tingkat rumah
tangga dengan mengacu pada kebijakan yang mendasarkan
pada faktor ketersediaan, faktor akses pangan dan mata
pencaharian serta faktor kesehatan dan
gizi.
2.Perlunya pendekatan sampai pada ketahanan pangan rumah
tangga untuk dapat mengetahui keseluruhan faktor yang
mempengaruhi ketahanan pangan rumah tangga dan individu.
Oleh karena itu kebijakan ketahanan pangan nasional
mendasarkan juga pada ketahanan pangan rumah tangga dan
individu.

More Related Content

What's hot

Materi pelatihan jabfung nutrisionis
Materi pelatihan jabfung nutrisionisMateri pelatihan jabfung nutrisionis
Materi pelatihan jabfung nutrisionis
may cece
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
riri_hermana
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
gina dwi
 
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Muh Saleh
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013
Muh Saleh
 
Angka harapan hidup di 5 kota provinsi jawa barat
Angka harapan hidup di 5 kota provinsi jawa baratAngka harapan hidup di 5 kota provinsi jawa barat
Angka harapan hidup di 5 kota provinsi jawa barat
anitarahmawati479
 

What's hot (17)

Hand Out Pip
Hand Out PipHand Out Pip
Hand Out Pip
 
Materi pelatihan jabfung nutrisionis
Materi pelatihan jabfung nutrisionisMateri pelatihan jabfung nutrisionis
Materi pelatihan jabfung nutrisionis
 
Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi
 
Juknis pmt-2017
Juknis pmt-2017Juknis pmt-2017
Juknis pmt-2017
 
5. meningkatkan kesehatan ibu
5. meningkatkan kesehatan ibu5. meningkatkan kesehatan ibu
5. meningkatkan kesehatan ibu
 
Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)
Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)
Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
 
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesiaSuplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
 
Renstra Kemenkes 2015-2019
Renstra Kemenkes 2015-2019Renstra Kemenkes 2015-2019
Renstra Kemenkes 2015-2019
 
Final orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustus
Final orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustusFinal orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustus
Final orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustus
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
 
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013
 
Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2
 
Ppt aki (sik)
Ppt aki (sik)Ppt aki (sik)
Ppt aki (sik)
 
Lkpj 2011
Lkpj 2011Lkpj 2011
Lkpj 2011
 
Angka harapan hidup di 5 kota provinsi jawa barat
Angka harapan hidup di 5 kota provinsi jawa baratAngka harapan hidup di 5 kota provinsi jawa barat
Angka harapan hidup di 5 kota provinsi jawa barat
 

Similar to Tugas clara tondang

sistem informasi geografis laporan kp
sistem informasi geografis laporan kpsistem informasi geografis laporan kp
sistem informasi geografis laporan kp
Mapala STTG
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Herry Mulyadie
 
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesiaBeberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Darwin Kadarisman
 
Kompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-panganKompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-pangan
ade_pitra
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Lilik Sholeha
 
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
AriesMIqbal
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Enchink Qw
 
Kertas karya diversifikasi pangan
Kertas karya diversifikasi panganKertas karya diversifikasi pangan
Kertas karya diversifikasi pangan
Edi Suryadi
 
Epg kelompKAITAN FAKTOR SOSIAL BUDAYA & PENDIDIKAN YANG MEMPENGARUHI GIZI BU...
Epg kelompKAITAN  FAKTOR SOSIAL BUDAYA & PENDIDIKAN YANG MEMPENGARUHI GIZI BU...Epg kelompKAITAN  FAKTOR SOSIAL BUDAYA & PENDIDIKAN YANG MEMPENGARUHI GIZI BU...
Epg kelompKAITAN FAKTOR SOSIAL BUDAYA & PENDIDIKAN YANG MEMPENGARUHI GIZI BU...
Mutia Rizqa Ofir
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Warnet Raha
 

Similar to Tugas clara tondang (20)

pertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakat
pertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakatpertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakat
pertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakat
 
3 MATERI PEPPGBM PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
3 MATERI PEPPGBM  PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...3 MATERI PEPPGBM  PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
3 MATERI PEPPGBM PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
 
sistem informasi geografis laporan kp
sistem informasi geografis laporan kpsistem informasi geografis laporan kp
sistem informasi geografis laporan kp
 
Ayumie valencia(ppt 3).pptx
Ayumie valencia(ppt 3).pptxAyumie valencia(ppt 3).pptx
Ayumie valencia(ppt 3).pptx
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
 
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesiaBeberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
 
Kompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-panganKompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-pangan
 
Konsep ketahanan
Konsep ketahananKonsep ketahanan
Konsep ketahanan
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan Pangan
 
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
 
3_7085_GIZ362_092019_pdf.pdf
3_7085_GIZ362_092019_pdf.pdf3_7085_GIZ362_092019_pdf.pdf
3_7085_GIZ362_092019_pdf.pdf
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
 
PPG FIX - Copy
PPG FIX - CopyPPG FIX - Copy
PPG FIX - Copy
 
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTmakalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
 
Kertas karya diversifikasi pangan
Kertas karya diversifikasi panganKertas karya diversifikasi pangan
Kertas karya diversifikasi pangan
 
kompleksitas penguatan ketahanan pangan
kompleksitas penguatan ketahanan pangankompleksitas penguatan ketahanan pangan
kompleksitas penguatan ketahanan pangan
 
Bitranet edisi 44
Bitranet edisi 44Bitranet edisi 44
Bitranet edisi 44
 
Epg kelompKAITAN FAKTOR SOSIAL BUDAYA & PENDIDIKAN YANG MEMPENGARUHI GIZI BU...
Epg kelompKAITAN  FAKTOR SOSIAL BUDAYA & PENDIDIKAN YANG MEMPENGARUHI GIZI BU...Epg kelompKAITAN  FAKTOR SOSIAL BUDAYA & PENDIDIKAN YANG MEMPENGARUHI GIZI BU...
Epg kelompKAITAN FAKTOR SOSIAL BUDAYA & PENDIDIKAN YANG MEMPENGARUHI GIZI BU...
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

Tugas clara tondang

  • 1. PEMETAAN KETAHANAN PANGAN REGIONAL DI JAWA TIMUR Oleh: CLARAYANTI TONDANG NIM. 01.01.19.038 DOSEN : Makruf Wicaksono, SST,MP PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN JURUSAN PERTANIAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN 2019
  • 2. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan UU RI Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan berbunyi “ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya,aman,merata dan terjangkau’’.
  • 3. Menurut data dari BPS di Indonesia saat ini masih ada lebih dari 37,1 juta penduduk miskin, akan tetapi jika dimasukkan masyarakat kurang mampus sebanyak 76,4 juta jiwa. Hal ini menunjukkan adanya hambatan akses terhadap pangan dan masih banyak kesenjangan distribusi pangan maupun ketimpangan komsumsi pangan menurut kelompok sosial ekonomi dan wilayah. Beberapa program kemiskinan yang dilakukan pemerintah antara lain : Program Impers Daerah, Tertinggal (IDT),Program Pembangunan Keluarga Sejahtera ( PKS) Program Ketahanan Pangan dan lain lain.
  • 4. Masalah kerawanan pangan di Indonesia diperparah dengan tingginya jumlah penduduk miskin di indonesia,padahal kelompok ini adalah yang sangat rentan terhadap kerawanan pangan. Hal ini diperparah dengan tingginya ketergantungan konsumsi masyarakat indonesia serta populasi masyarakat yg semakin meningkat.
  • 5. B. TUJUAN PENELITIAN 1.Memetakan ketahanan pangan tingkat desa (KPDS) di kabupaten sentra industri, sentra pertanian dan sentra perikanan. 2.Menghitung indek ketersediaan, indek akses pangan dan mata pencaharian serta indek kesehatan dan gizi di kabupaten sentra industri, sentra pertanian dankabupatensentra perikanan.
  • 6. C. Metode Penelitian 1.Penentuan lokasi penelitian Penelitian dilakukan di wilayah Propinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu lumbung beras di tingkat nasional, sehingga diharapkan Jawa Timur memiliki desa yang berada pada kondisi tahan pangan.
  • 7. 2. Metode Penentuan Contoh Penentuan desa dilakukan dengan menggunakan metode Multistage Sampling. Secara sengaja (purposive) menentukan kabupatencontoh sebagai sentra industri, pertanian dan sentra perikanan.
  • 8. 3. Metode Analisis Data Analisis data yang pertama dilakukan adalah analisis faktor untuk mencari indikator ketahanan pangan tingkat desa. Analisis ini menggunakan pendekatan statistik yaitu analisis faktor dengan PCA (Principle Component Analysis). Untuk mengidentifikasi ketahanan pangan regional ini mendasarkan pada indikator : 1.Akses Ketersediaan Pangan 2.Akses Pangandan Mata Pencaharian 3.Akses Kesehatan dan Gizi
  • 9. 3.1 Aspek Ketersediaan Pangan Aspek ini melihat kemampuan suatu daerah untuk menghasilkan pangannya sendiri. Potensi sumberdaya yang dimiliki setiap daerah berbeda- beda. Ada yang menjadi sentra pangan sementara daerah yang lain menjadi sentra tanaman hortikultura, perkebunan dan lain-lain. Perbedaan potensi produksi pertanian ini tentunya sangat terkait dengan kondisi iklim dan cuaca serta kondisi tanah yang sangat spesifik pada masing masing daerah.
  • 10. 3.2 Aspek Akses Pangan dan Mata Pencaharian Suatu kegiatan ekonomi yang tinggi cenderungakan diikuti oleh peluang kerja yang tinggi pula, ini berarti pula bahwa kesempatan kerja dan peluang untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik. Dengan pendapatan yang lebih baik maka akan terdapat daya beli yang lebih baik di masyarakat.
  • 11. 3.3 Aspek Kesehatan dan Gizi Penyerapan pangan sebenarnya indikator dampak dari ketersediaan maupun akses pangan. Akses pangan dan ketersedia-an yang baik akan memberikan peluang bagi penyerapan pangan secara lebih baik. Dalam menyusun indikator ini maka aspek-aspek yang diperhatikan antara lain: 1.Fasilitas dari Layanan Kesehatan 2.Sanitasi dan Ketersediaan air 3.Pengetahuan ibu RT 4.Outcome nutrisi dan kesehatan.
  • 12. 4. Hasil Dan Pembahasan 4.1 Pemetaan Tingkat Ketahanan Pangan Desa Kabupaten Sidoardjo merupakan kabupaten yang sangat rawan pangan hal ini dapat dilihat dari angka ketahanan pangan desa sebesar 2,406, sedangkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi angka ketahanan pangan yaitu 0,456 dan 0,421 berarti lebih kecil dari Kabupaten Sidoardjo. Selanjutnya indeks ketersediaan kabupaten Sidoardjo menunjukkan nilai sebesar 6,47, sedangkan kabupaten contoh lainnya kabupaten Jember 0,303 dan kabupaten Banyuwangi sebesar 0,246 hal ini memperlihatkan bahwa kabupaten Sidoardjo dari indek ketersediaan berada pada kategori rawan pangan.
  • 13. 4.2. Indeks Ketersediaan Pangan Ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoardjo angka indek ketahanan pangan sebesar 6,471 % dari jumlah desa contoh sebanyak 112,Berdasarkan angka indek ketersediaan kabupaten Sidoardjo termasuk kategori rawan pangan, artinya kebutuhan pangan masyarakat tidak dapat dipenuhi apabila mengandalkan produksi pangan dari daerah tersebut. Hal ini disebabkan produksi pangan yang dihasilkan untuk tanaman padi produktivitas 5,3 ton/hektar, produktivitas jagung 1,67 ton/ha, tanaman ubi kayu dan ubi jalar tidak dihasilkan dari daerah tersebut yang dapat dijadikan penunjang ketahanan pangan bagi masyarakat.
  • 14. 4.3 Akses kesehatan dan gizi Akses kesehatan dan gizi, maka kabupaten Sidoardjo mempunyai angka indek yang paling kecil yaitu 0,091 berarti kabupaten Sidoardjo termasuk kategori sangat tahan pangan,dibandingkan kabupaten Jember 0,105 dan kabupaten Banyuwangi 0,287 akan tetapi ke 2 kabupaten tersebut juga termasuk kreteria tahan pangan.
  • 15. 4.4. Faktor Akses Pangan dan Mata Pencaharian Pangan kabupaten Sidoardjo memiliki indek terkecil yaitu 0,387 berarti termasuk kreteria tahan pangan, dibandingkan kabupaten Jember dimana indek akses pangan sebesar 0,961dan kabupaten Banyuwangi sebesar 0,731.
  • 16. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini antara lain: 1.Faktor yang berperan sebagai penyebab ketahanan pangan tingkat desa adalah Faktor Ketersediaan Pangan, Faktor Akses Pangan dan Mata Pencaharian, serta Faktor Kesehatan dan Gizi 2. Berdasarkan indek ketersediaan pangan, kabupaten yang rawan pangan yaitu kabupaten Sidoardjo, dari indek akses pangan dan mata pencaharian kabupaten Jember, sedangkan dari indek akses kesehatan dan gizi kabupaten yang rawan pangan Kabupaten Banyuwangi.
  • 17. SARAN Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini: 1.Pendekatan yang perlu diusulkan untuk mengatasi masalah ketahanan pangan adalah kebijakan pada tingkat yang lebih mikro yaitu ketahanan pangan tingkat desa dan tingkat rumah tangga dengan mengacu pada kebijakan yang mendasarkan pada faktor ketersediaan, faktor akses pangan dan mata pencaharian serta faktor kesehatan dan gizi. 2.Perlunya pendekatan sampai pada ketahanan pangan rumah tangga untuk dapat mengetahui keseluruhan faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan rumah tangga dan individu. Oleh karena itu kebijakan ketahanan pangan nasional mendasarkan juga pada ketahanan pangan rumah tangga dan individu.