1. Dokumen tersebut membahas manfaat dari beristighfar atau memohon ampun kepada Allah, antara lain menggembirakan Allah, dicintai Allah, dosa-dosa diampuni, selamat dari api neraka, dan mendapat balasan surga. Beberapa manfaat lainnya adalah mengecewakan syetan, memudahkan mendapatkan rezeki dan air hujan, serta membersihkan hati.
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
DAHSYATNYA ISTIGHFAR
1. 25 dahsyatnya istighfar
Saif Al Battar Kamis, 16 Jumadil Awwal 1434 H / 28 Maret 2013 11:40
Ilustrasi - 25 dahsyatnya istighfar
(Arrahmah.com) – Dizaman yang serba tidak menentu ini ada baiknya kita menjadikan
Istighfar sebagai salah satu amalan kita, untuk lebih membuat kita semangat melakukannya
berikut uraian manfaat dari ber Istighfar.
1. Menggembirakan Allah
Rasulullah bersabda, “Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya
daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang
di padang pasir.” (HR.Bukhari dan Muslim).
2. Dicintai Allah
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan
mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah
bersabda, “Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas
dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.”(HR.Ibnu Majah).
3. Dosa-dosanya diampuni
Rasulullah bersabda, “Allah telah berkata,’Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian
pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya
kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan
untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak
peduli (beberapa banyak dosanya).” (HR.Ibnu Majah, Tirmidzi).
Imam Qatadah berkata,”Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian.
Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar.” (Kitab
Ihya’Ulumiddin: 1/410).
4. Selamat dari api neraka
Hudzaifah pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku,
Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku masuk neraka’.
Rasulullah bersabda,’Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku
senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam’.”
(HR.Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
5. Mendapat balasan surga
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa
mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya
ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai,
sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang
beramal.”(QS.Ali’Imran: 135-136).
6. Mengecewakan syetan
Sesungguhnya syetan telah berkata,”Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus
akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih
hidup). Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku
senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar)
kepada-Ku.”(HR.Ahmad dan al-Hakim).
7. Membuat syetan putus asa
Ali bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang,”Saya telah melakukan
dosa’.’Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’,kata Ali. Orang itu
menjawab,’Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi’. Ali berkata,
‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi,’Sampai
kapan?’ Ali menjawab,’Sampai syetan berputus asa dan merasa rugi.”(K itab Tanbihul
Ghafilin: 73).
2. 8. Meredam azab
Allah berfirman,”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu
berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang
mereka meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33).
9. Mengusir kesedihan
Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan
memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap
kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka.”(HR.Abu
Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
10. Melapangkan kesempitan
Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan
memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap
kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu
Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
11. Melancarkan rizki
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya karena dosa
yang dilakukannya.”(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
12. Membersihkan hati
Rasulullah bersabda,”Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka
tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan
beristighfar, maka bersihlah hatinya.”(HR.Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban,
Tirmidzi).
13. Mengangkat derajatnya disurga
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di
surga. Hamba itu berkata,’Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah
berkata,’Karena istighfar anakmu untukmu’.”(HR.Ahmad dengan sanad hasan).
14. Mengikut sunnah Rosulullah shallalhu ‘alaihi wasallam
Abu Hurairah berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah bersabda,’Demi Allah,
Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-
Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.”(HR.Bukhari).
15. Menjadi sebaik-baik orang yang bersalah
Rasulullah bersabda,”Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang
bersalah adalah yang segera bertaubat.”(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
16. 16.Bersifat sebagai hamba Allah yang sejati
Allah berfirman,”Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang
yang berdo’a:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka
ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,”(yaitu) orang-orang
yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (dijalan
Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur.”(QS.Ali’Imran: 15-
17).
17. Terhindar dari stampel kezhaliman
Allah berfirman,”…Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang
yang zhalim.”(QS.al-Hujurat: 11).
18. Mudah mendapat anak
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar)
kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya)
untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
19. Mudah mendapatkan air hujan
Ibnu Shabih berkata,”Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa
lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang
mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang
lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata,’Perbanyaklah
istighfar’. (Kitab Fathul Bari: 11/98).
20. Bertambah kekuatannya
Allah berfirman,”Dan (dia berkata):”Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu
lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras
3. atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah
kamu berpaling dengan berbuat dosa.”(QS.Hud: 52).
21. Bertambah kesejahteraanya
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)
untukmu sungai-sungai.”(QS.Nuh: 10-12).
22. Menjadi orang-orang yang beruntung
Allah berfirman,”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung.”(QS.an-Nur: 31). Aisyah berkata,”Beruntunglah,
orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian
amal mereka.”(HR.Bukhari).
23. Keburukannya diganti dengan kebaikan
Allah berfirman,”Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal
saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.al-Furqan: 70).
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik
itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat.”(QS.Hud: 114).
24. Bercitra sebagai orang mukmin
Rasulullah bersabda,”Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan
ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya
dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar
sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada
Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah,
maka dia adalah seorang Mukmin.”(HR.Ahmad).
25. Berkeperibadian sebagai orang bijak
Seorang ulama berkata,”Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia
menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina.
Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul
keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan
Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar.”
(Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
Wallahu a’lam bish showab..
(artikel Islami/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/kajian- islam/25-dahsyatnya-istighfar.
html#sthash.ntotKd8e.dpuf
Istighfar, Sebab Kemudahan Rezeki dan Turunnya Hujan
Feb 19, 2014Muhammad Abduh Tuasikal, MScAmalan4
Jangan dikira bahwa dengan ucapan yang sederhana saja, rezeki mudah datang dan hujan
mudah Allah turunkan. Ucapan yang sederhana tersebut adalah ucapan istighfar. Dengan
memohon ampun pada Allah dan tinggalkan maksiat, niscaya pintu rezeki akan terbuka dan
hujan pun akan diturunkan dengan deras.
Ayat inilah yang bisa diambil pelajaran,
4. فَقلُْتُ اسْتغَْفِرُوا رَبكَُّمْ إِنَّه كَانَ غَفَّارًا ) 01 ( يرُْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا ) 00 ( وَيمُْدِدْكُمْ بِأمَْوَالٍ
) وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لكَُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لكَُمْ أَنْهَارًا ) 01
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan mengenai ayat di atas, “Tinggalkanlah dosa,
beristighfarlah pada Allah atas dosa yang kalian perbuat. Sungguh Allah itu Maha
Pengampun. Dosa yang begitu banyak akan dimaafkan oleh Allah. Maka hendaklah mereka
segera memohon ampun pada Allah meraih pahala dan hilanglah musibah. Allah pun akan
memberikan karunia yang disegerakan di dunia dengan istighfar tersebut yaitu akan
diturunkan hujan dengan deras dari langit, juga akan dikarunia harta dan anak yang
diharapkan. Begitu pula akan diberi karunia kebun dan sungai di antara kelezatan dunia.”
(Taisir Al Karimir Rahman, hal. 889). Itulah faedah istighfar dan meninggalkan dosa atau
maksiat.
Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana
faedah istighfar yang luar biasa.
أَنَّ رَجُلًً شَكَى إِلَيْهِ الْجَدْب فَقَالَ اِسْتغَْفِرْ اللََّّ ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر الْفَقْر فَقَالَ اِسْتغَْفِرْ اللََّّ ، وَشَكَى إِلَيْهِ
آخَر جَفَاف بُسْتَانه ف قَالَ اِسْتغَْفِرْ اللََّّ ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر عَدَم الْوَلَد فَقَالَ اِسْتغَْفِرْ اللََّّ ، ثُمَّ تَلًَ عَلَيْهِمْ
هَذِهِ الْْيَة
“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik
yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al Hasan
menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya).
Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki
anak. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian setelah itu Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini
disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11: 98)
Juga dapat kita lihat dari perkataan sahabat mulia Umar bin Al Khottob berikut.
Dari Asy Sya’bi, ia berkata, “’Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu suatu saat meminta
diturunkannya hujan, namun beliau tidak menambah istighfar hingga beliau kembali, lalu ada
yang mengatakan padanya, ”Kami tidak melihatmu meminta hujan.” ‘Umar pun mengatakan,
“Aku sebenarnya sudah meminta diturunkannya hujan dari langit”. Kemudian ‘Umar
membaca ayat,
اسْتغَْفِرُوا رَبكَُّمْ إِنَّه كَانَ غَفَّارًا, يرُْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya
Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat”
Umar pun lantas mengatakan,
وَيَا قَوْمِ اسْتغَْفِرُوا رَبكَُّمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يرُْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
5. “Wahai kaumku, mintalah ampun kepada Rabb kalian. Kemudian bertaubatlah kepada-Nya,
niscaya Dia akan menurunkan pada kalian hujan lebat dari langit.” (HR. Al Baihaqi 3: 352)
Ketika menjelaskan surat Nuh di atas, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika kalian
meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan mentaati-Nya, niscaya kalian akan
mendapatkan banyak rizki, akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi
keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman, dilimpahkannya air susu,
dilapangkannyaharta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan
memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan
dialirkan sungai-sungai.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 388)
Mengenai ayat di atas, Ibnu Katsir juga mengatakan, “Maksud ayat niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, yaitu Allah akan menurunkan hujan dengan
ucapan istighfar tersebut. Oleh karenanya, dianjurkan ketika shalat istisqa’ (shalat minta
hujan) untuk membaca surat Nuh ini.” (Idem, 7: 387)
Jadi, dengan istighfar dan meninggalkan dosa, musibah akan terangkat, datang kemudahan
rezeki, dan mudah hujan untuk turun.
Semoga Allah memberi taufik untuk terus memperbanyak istighfar.
—
Disusun saat Allah menyapu abu vulkanik dengan karunia hujan @ Pesantren Darush
Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 19 Rabi’uts Tsani 1435 H
Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal