SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
SISTEM PENGUPAHAN
PEMBERIAN INSENTIP/BONUS
APLIKASI HASIL PENGUKURAN KERJA
METODE PENGUPAHAN








DAYWORK AND MEASURED DAY
WORK (BERDASARKAN HASIL KERJA)
PIECE WORK
INCENTIVE(BERDASARKAN UNIT
PERIODIK YANG DIHASILKAN
STANDARD HOUR INCENTIVE
(BERDASARKAN JAM KERJA
STANDARD DICAPAI
GROUP INSENTIVE (BERDASARKAN
PRESTASI KERJA KELOMPOK)
KEBIJAKAN INSENTIF MELIPUTI






BESARNYA BONUS ATAU INSENTIF
YANG DIBERIKAN
FREKUENSI PEMBERIAN
BONUS/INSENTIF
SIAPA YANG BERHAK MENERIMA
(INDIVIDU ATAU KELOMPOK)







X

= Performance kerja yang dinilai yang ditunjukan
sebagai bilangan pecahan terhadap performance
standar. Sering dianggap sebagi “efisiensi kerja”
Yc = Unit labor cost yang juga ditunjukan sebagai bilangan
pecahan (fraction) terhadap biaya/upah standar.
Yw = Total penerimaan upah operator yang berupa
bilangan pecahan (fraction) terhadap upah standar.
s = Ratio performance bilamana insentif akan mulai
diberikan pada saat melebihi standar performancenya
p = Ratio dari partisipasi pekerja dalam kaitanya dengan
kebijakan pemberian insentif. Sebagai misal, bilamana
operator mulai menerima bonus pada x = 1 dan akan
menerima 25% bonus bila berhasil mencapai
performance x = 1,5 (disini performance operator +
50% diatas standar) maka nilai partisipasi (p) = 50
NOTASI INCENTIVE PLAN
X
Yc
Yw
s
p

performance kerja, dalam bentuk pecahan sbg
perbandingan terhadap performance standard
Unit labor cost (pecahan sbg perbandingan
terhadap upah standard)
Total penerimaan upah operator (pecahan sbg
perbandingan thd upah standar)
Rasio performance (titik dimana insentif akan
mulai diberikan jika telah lebih dari standard
performance)
Rasio dari partisipasi pekerja
Formulasi umum
Yc =




Yw
x

Yc : Unit labor cost
Yw : Total penerimaan upah operator
X : performance kerja
Performance standar dan upah standard
sama dengan 1
Insentif plan berdasarkan hari kerja







Tidak ada pemberian insentif langsung
direct incentive

Pekerja dibayar menurut upah dasar (base rate)
yang tergantung pada jumlah jam kerja
Besarnya upah ditentukan berdasarkan evaluasi
pekerjaan (job evaluation) tidak peduli efisiensi
yang dicapai
Upah diperbaiki menurut laporan performansi
kerja per bulannya
Mandor menjaga agar performansi kerja
operator berada pada standard ( x 1)
Day work and measured day work
Incentive Plan I

labor cost bervariasi tergantung dari tingkat efisiensi yang dicapai.
Incentif plan 1
Kelebihan metode day work :
1. Sederhana, mudah diaplikasikan dan bersifat langsung
(berdasarkan pada evaluasi jabatan)
2. Tidak memiliki paksaan untuk mengikuti standarstandar kerja, yang pada beberapa kasus standar kerja
justru membuat karyawan tertekan.
Kekurangan metode day work
1. Laju kecepatan produksi cenderung melambat dan tidak
beralasan.
2. Jadwal produksi dan evaluasi biasa sulit diterapkan
dengan tingkat keyakinan tinggi
Incentive Plan II
Berdasarkan piece work yang dihasilkan
1.

2.
3.

4.
5.

Upah operator (Yw) terkait langsung
dengan proporsi unit output kerja yang
dihasikan.
Dimulai Pada Efisiensi x = 1,0
operator akan termotivasi ber performa
diatas 1,0
labor cost per unit konstan
memerlukan persiapan penetapan upah
dasar ( job analisys & evaluation ) dan
standard-standard kerja (motion & time
study )
Incentive Plan II
Berdasarkan piece work yang dihasilkan

unit labor cost (Yc) konstan pada (x) lebih besar dari 1,0
The Halsey & Bedaux Plan (insentif mulai
x = 1,0 linear rate tetapi p<1,0)






Digunakan pada kondisi dimana waktu
standard diragukan ketelitiannya
Insentif diberikan pada performansi x = 1
tetapi tingkat partisipasi pekerja p < 1
Halsey menggunakan p = 0.5 dan Bedaux
menggunakan p = 0.75
Incentive Plan III
The Halsey and Bedaux Plan (Incentive mulai x 1 linear rate tapi p < 1)
Metode Pembayaran Upah dan Insentif Kerja
Berdasarkan Jam Kerja Standar yang Dicapai
(Standard Hour Incentive)


Standar hour incentive ini memberikan
upah kerja berdasarkan jam kerja yang
dicapai bukan pada output kerjanya
Insentif Plan IV


Insentif diberikan pada tingkat efisiensi
x < 1 (ditunjukkan oleh nilai s, yaitu titik<1
dimana mulai diberikan insentif) dan pada
p < 1.
Incentive Plan IV
Incentive Plan dengan tingkat efisiensi rendah (X<1,0) dan
tingkat partisipasi pekerja rendah (p<1,0)
Incentive Plan V
Rowan Plan
Insentif berdasarkan prestasi kelompok

GROUP INCENTIVE






Insentif individu menimbulkan persaingan
antar individu dan dikhawatirkan kerja tim
tidak akan baik
Kerjasama antar individu untuk saling
menolong tidak terbangun
Insentif prestasi kelompok diberikan
kepada kelompok, (menurut output
kelompok, safety record, product quality
rescord)


Tugas baca Waktu siklus yang
dikendalikan manusia dan mesin

More Related Content

Similar to 8 sistempengupahan-111026195236-phpapp01

[Materi]_BAB_12_KOMPENSASI.pdf
[Materi]_BAB_12_KOMPENSASI.pdf[Materi]_BAB_12_KOMPENSASI.pdf
[Materi]_BAB_12_KOMPENSASI.pdf
Neng37
 
Manajemen gaji dan produktivitas
Manajemen gaji dan produktivitasManajemen gaji dan produktivitas
Manajemen gaji dan produktivitas
paktyo
 
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayogaLembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
Ami Gos
 

Similar to 8 sistempengupahan-111026195236-phpapp01 (20)

Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasi
 
Insentif & Skill
Insentif & SkillInsentif & Skill
Insentif & Skill
 
Framework 9-14
Framework 9-14Framework 9-14
Framework 9-14
 
Bab 1 pengenalan_1_
Bab 1 pengenalan_1_Bab 1 pengenalan_1_
Bab 1 pengenalan_1_
 
Tugas msdm 3[1]
Tugas msdm 3[1]Tugas msdm 3[1]
Tugas msdm 3[1]
 
[Materi]_BAB_12_KOMPENSASI.pdf
[Materi]_BAB_12_KOMPENSASI.pdf[Materi]_BAB_12_KOMPENSASI.pdf
[Materi]_BAB_12_KOMPENSASI.pdf
 
8 btk
8 btk8 btk
8 btk
 
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerjaPerhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
 
Tugas msdm 2[1]
Tugas msdm 2[1]Tugas msdm 2[1]
Tugas msdm 2[1]
 
Manajemen gaji dan produktivitas
Manajemen gaji dan produktivitasManajemen gaji dan produktivitas
Manajemen gaji dan produktivitas
 
BEP- NPV - PB.ppt
BEP- NPV - PB.pptBEP- NPV - PB.ppt
BEP- NPV - PB.ppt
 
Kompensasi dan Teori Upah
Kompensasi dan Teori UpahKompensasi dan Teori Upah
Kompensasi dan Teori Upah
 
Pusat pertanggungjawaban Beban dan Pendapatan
Pusat pertanggungjawaban Beban dan PendapatanPusat pertanggungjawaban Beban dan Pendapatan
Pusat pertanggungjawaban Beban dan Pendapatan
 
kompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdmkompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdm
 
Makalah 2 aldi rahman septian (11150101)
Makalah 2 aldi rahman septian (11150101)Makalah 2 aldi rahman septian (11150101)
Makalah 2 aldi rahman septian (11150101)
 
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayogaLembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
 
Msdm rencanainsentif
Msdm rencanainsentifMsdm rencanainsentif
Msdm rencanainsentif
 
Upah perangsang yts
Upah perangsang ytsUpah perangsang yts
Upah perangsang yts
 
Sistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDMSistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDM
 
5 analisis aktivitas pendanaan 2
5 analisis aktivitas pendanaan 25 analisis aktivitas pendanaan 2
5 analisis aktivitas pendanaan 2
 

8 sistempengupahan-111026195236-phpapp01

  • 2. METODE PENGUPAHAN     DAYWORK AND MEASURED DAY WORK (BERDASARKAN HASIL KERJA) PIECE WORK INCENTIVE(BERDASARKAN UNIT PERIODIK YANG DIHASILKAN STANDARD HOUR INCENTIVE (BERDASARKAN JAM KERJA STANDARD DICAPAI GROUP INSENTIVE (BERDASARKAN PRESTASI KERJA KELOMPOK)
  • 3. KEBIJAKAN INSENTIF MELIPUTI    BESARNYA BONUS ATAU INSENTIF YANG DIBERIKAN FREKUENSI PEMBERIAN BONUS/INSENTIF SIAPA YANG BERHAK MENERIMA (INDIVIDU ATAU KELOMPOK)
  • 4.      X = Performance kerja yang dinilai yang ditunjukan sebagai bilangan pecahan terhadap performance standar. Sering dianggap sebagi “efisiensi kerja” Yc = Unit labor cost yang juga ditunjukan sebagai bilangan pecahan (fraction) terhadap biaya/upah standar. Yw = Total penerimaan upah operator yang berupa bilangan pecahan (fraction) terhadap upah standar. s = Ratio performance bilamana insentif akan mulai diberikan pada saat melebihi standar performancenya p = Ratio dari partisipasi pekerja dalam kaitanya dengan kebijakan pemberian insentif. Sebagai misal, bilamana operator mulai menerima bonus pada x = 1 dan akan menerima 25% bonus bila berhasil mencapai performance x = 1,5 (disini performance operator + 50% diatas standar) maka nilai partisipasi (p) = 50
  • 5. NOTASI INCENTIVE PLAN X Yc Yw s p performance kerja, dalam bentuk pecahan sbg perbandingan terhadap performance standard Unit labor cost (pecahan sbg perbandingan terhadap upah standard) Total penerimaan upah operator (pecahan sbg perbandingan thd upah standar) Rasio performance (titik dimana insentif akan mulai diberikan jika telah lebih dari standard performance) Rasio dari partisipasi pekerja
  • 6. Formulasi umum Yc =    Yw x Yc : Unit labor cost Yw : Total penerimaan upah operator X : performance kerja Performance standar dan upah standard sama dengan 1
  • 7. Insentif plan berdasarkan hari kerja      Tidak ada pemberian insentif langsung direct incentive Pekerja dibayar menurut upah dasar (base rate) yang tergantung pada jumlah jam kerja Besarnya upah ditentukan berdasarkan evaluasi pekerjaan (job evaluation) tidak peduli efisiensi yang dicapai Upah diperbaiki menurut laporan performansi kerja per bulannya Mandor menjaga agar performansi kerja operator berada pada standard ( x 1)
  • 8. Day work and measured day work Incentive Plan I labor cost bervariasi tergantung dari tingkat efisiensi yang dicapai.
  • 9. Incentif plan 1 Kelebihan metode day work : 1. Sederhana, mudah diaplikasikan dan bersifat langsung (berdasarkan pada evaluasi jabatan) 2. Tidak memiliki paksaan untuk mengikuti standarstandar kerja, yang pada beberapa kasus standar kerja justru membuat karyawan tertekan. Kekurangan metode day work 1. Laju kecepatan produksi cenderung melambat dan tidak beralasan. 2. Jadwal produksi dan evaluasi biasa sulit diterapkan dengan tingkat keyakinan tinggi
  • 10. Incentive Plan II Berdasarkan piece work yang dihasilkan 1. 2. 3. 4. 5. Upah operator (Yw) terkait langsung dengan proporsi unit output kerja yang dihasikan. Dimulai Pada Efisiensi x = 1,0 operator akan termotivasi ber performa diatas 1,0 labor cost per unit konstan memerlukan persiapan penetapan upah dasar ( job analisys & evaluation ) dan standard-standard kerja (motion & time study )
  • 11. Incentive Plan II Berdasarkan piece work yang dihasilkan unit labor cost (Yc) konstan pada (x) lebih besar dari 1,0
  • 12. The Halsey & Bedaux Plan (insentif mulai x = 1,0 linear rate tetapi p<1,0)    Digunakan pada kondisi dimana waktu standard diragukan ketelitiannya Insentif diberikan pada performansi x = 1 tetapi tingkat partisipasi pekerja p < 1 Halsey menggunakan p = 0.5 dan Bedaux menggunakan p = 0.75
  • 13. Incentive Plan III The Halsey and Bedaux Plan (Incentive mulai x 1 linear rate tapi p < 1)
  • 14. Metode Pembayaran Upah dan Insentif Kerja Berdasarkan Jam Kerja Standar yang Dicapai (Standard Hour Incentive)  Standar hour incentive ini memberikan upah kerja berdasarkan jam kerja yang dicapai bukan pada output kerjanya
  • 15. Insentif Plan IV  Insentif diberikan pada tingkat efisiensi x < 1 (ditunjukkan oleh nilai s, yaitu titik<1 dimana mulai diberikan insentif) dan pada p < 1.
  • 16. Incentive Plan IV Incentive Plan dengan tingkat efisiensi rendah (X<1,0) dan tingkat partisipasi pekerja rendah (p<1,0)
  • 18. Insentif berdasarkan prestasi kelompok GROUP INCENTIVE    Insentif individu menimbulkan persaingan antar individu dan dikhawatirkan kerja tim tidak akan baik Kerjasama antar individu untuk saling menolong tidak terbangun Insentif prestasi kelompok diberikan kepada kelompok, (menurut output kelompok, safety record, product quality rescord)
  • 19.  Tugas baca Waktu siklus yang dikendalikan manusia dan mesin