3. Latar Belakang
- Merokok merupakan masalah yang penting dewasa
ini. Rokok oleh sebagian orang sudah menjadi
kebutuhan hidup yang sudah tidak bisa
ditinggalkan dalam kehidupan sehari- hari. Bukan
hanya di Indonesia saja yang menjadikan rokok
sebagai kebutuhan namun di negara-negara besar
kebiasaan merokok merupakan kebiasaan yang
hampir dilakukan oleh semua orang
- dahulu bungkus rokok hanya bertuliskan akibat dari
merokok namun sekarang sudah ada gambar-
gambar penyakit akibat merokok.
4. Paradigma Konstruktivis
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu
melakukan interpretasi dan bertindak menurut berbagai
kategori konseptual yang ada dalam pikirannya. Menurut
teori ini, realitas tidak menunjukkan dirinya dalam
bentuknya yang kasar, tetapi harus disaring terlebih
dahulu melalui bagaimana cara seseorang melihat
sesuatu
5. Teori Yang Dipakai
Teori semiotika : teori ini mengenali bahwa tanda
diintepretasikan secara berbeda tergantung dimana
tanda tersebut berada.
Dalam teori ini semiotik dibagi menjadi dua bagian
(dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan pertanda
(signified). Penanda dilihat sebagai bentuk/wujud fisik
dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur, sedang
pertanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui
konsep, fungsi dan/atau nilai-nilai yang terkandung
didalam karya arsitektur.
9. Rumusan Masalah
Mengapa harus bergambar penyakit pada bungkus
rokok?
Apa pengaruh dari gambar tersebut?
Tujuan di buatnya gambar penyakit pada bungkus rokok?