SlideShare a Scribd company logo
1 of 164
Download to read offline
Sistem Inovasi
menuju

Daya Saing
Daerah
pedoman penyusunan agenda
prakarsa pembangunan sistem
inovasi dan daya saing daerah
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Latar Belakang
• Semakin disadari bahwa daya saing yang dicirikan
dengan produktivitas yang tinggi mensyaratkan
kapasitas inovatif yang tinggi pula.
• Untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas
inovatif yang tinggi diperlukan agenda strategis yang
harus dilaksanakan dengan komitmen tinggi.
• Agenda strategis disusun berdasarkan landasan
sistem inovasi daerah, termasuk perkuatan
kelembagaan, mekanisme hubungan dan dokumen
rencana.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kesejahteraan

Kemakmuran

Daya Saing
(produktivitas)

Kapasitas
inovatif

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Adalah tingkat kesejahteraan yang
dicerminkan oleh a.l tingkat pendapatan
dan penyerapan lapangan kerja
Produktivitas dalam waktu yg
panjang merupakan indikator
daya saing yang mudah di ukur

Kemampuan untuk menciptakan
dan mengkomersialkan invensi
Penggerak kapasitas inovatif nasional
Infrastruktur inovasi
umum

Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik

Sumberdaya
inovasi

persediaan
“pengetahuan”
nasional

Kebijakan
inovasi

Kualitas
hubungan

Strategi perusahaan
dan persaingan

Faktor kondisi
Kondisi permintaan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Industri pendukung
dan terkait
Infrastruktur Inovasi Umum

Sumberdaya
inovasi

persediaan
“pengetahuan”
nasional

Kebijakan
inovasi

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

•
•
•
•

Angkatan kerja berbasis teknik dan ilmu pengetahuan
Akses ke pendidikan tinggi dan pasca sarjana
Ketersediaan modal berisiko
Infrastruktur informasi yang berkualitas tinggi

• Investasi riset “Dasar”
• Dokumentasi inovasi kumulatif
• Seluruh kecanggihan teknologi

•
•
•
•
•

Program Subsidi dan hibah
Kebijakan pajak penelitian dan pengembangan
Kebijakan pendidikan dan pendanaan
Kebijakan perlindungan aset intelektual
Keterbukaan terhadap perdagangan dan investasi
Internasional
Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik

Strategi
prsh &
persaingan



Strategi yg diambil
perusahaan
Keadaan persaingan
lokal

Kondisi
Faktor
(Input)








Kondisi
Perminta
an

Sumberdaya alam
(fisik)
Sumberdaya manusia
Sumberdaya modal
Infrastruktur fisik
Infrastruktur
administratif
Infrastruktur informasi
Infrastruktur iptek




Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org



Industri
pendukung
& terkait

Konteks Tingkat
permintaan lokal

Strategi perusahaan
dan persaingan
Faktor kondisi
Kondisi permintaan

Ketersediaan dan
kualitas pemasok lokal
dan industri terkait
Adanya klaster industri
yang kuat

Industri pendukung
dan terkait
Lingkungan Usaha Penentu Daya Saing

Strategi
prsh &
persaingan



Strategi yg diambil
perusahaan
Keadaan persaingan lokal

Kondisi
Faktor
(Input)









Kondisi
Permintaan

Sumberdaya alam (fisik)
Sumberdaya manusia
Sumberdaya modal
Infrastruktur fisik
Infrastruktur administratif
Infrastruktur informasi
Infrastruktur iptek



Industri
pendukung
& terkait


Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org



Ketersediaan dan kualitas
pemasok lokal dan industri terkait
Adanya klaster industri yang kuat

Konteks Tingkat
permintaan lokal
Kemakmuran

Daya Saing
(produktivitas)

Kapasitas inovatif

Infrastruktur inovasi
umum

Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik

Sumberdaya
inovasi

persediaan
“pengetahuan”
nasional

Kebijakan
inovasi

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Kualitas
hubungan

Strategi
perusahaan dan
persaingan
Faktor kondisi
Kondisi
permintaan
Industri pendukung
dan terkait
Kemakmuran

Daya Saing
(produktivitas)

Kapasitas inovatif

Infrastruktur inovasi
umum

Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik

Sumberdaya
inovasi

persediaan
“pengetahuan”
nasional

Kualitas
hubungan

Strategi
perusahaan dan
persaingan
Faktor kondisi

Kebijakan
inovasi

Kondisi
permintaan
Industri pendukung
dan terkait

Penerapan Teknologi Informasi
dan Komunikasi

Pengembangan Daerah
tertinggal

G

G2
G1

Penyelarasan dengan
perkembangan Global

F

F1

H

H2
G3

F3
F4

E
Menumbuhkembangkan
Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah

Mengembangkan kerangka umum
yang kondusif bagi inovasi

A
H1
H3
G4

F2
E3

A1
A4
A6
D5

E2
E1

A2
A5
D4

D3
D2

A3
B2

C2
D1

B1

B

Mengembangkan
kelembagaan & daya dukung
iptek serta mengembangkan
kemampuan absorpsi UKM

B3

C1

C

Menumbuhkembangkan
Kolaborasi bagi Inovasi dan
Meningkatkan Difusi Inovasi,
Praktik Baik dan/atau Hasil
Litbang

D
Membangun budaya
inovasi
Sistem Inovasi

Sehimpunan pelaku, lembaga,
jaringan, kemitraan, antaraksi,
proses produktif dan kebijakan yang
mempengaruhi arah perkembangan,
kecepatan dan difusi inovasi serta
proses pembelajaran.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Sistem Inovasi

Sehimpunan ...
▪Pelaku
▪Lembaga

Yang mempengaruhi ...
▪Arah perkembangan inovasi

▪Jaringan

▪Kecepatan inovasi

▪Kemitraan

▪Difusi inovasi

▪Proses produktif
▪Kebijakan

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

▪Proses pembelajaran
Kerangka Umum

N

Prakarsa Tematik dan/atau Spesifik

A

A

S
I

D

E

Dimensi Nasional

Dimensi Daerah

O

A

N

H

A

L

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

R

Kondisi Umum (Framework Conditions)
Sistem Inovasi
Permintaan

Framework conditions

Konsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)

Lingkungan pembiayaan, perpajakan dan insentif;
kecenderungan inovasi dan kewirausahaan; mobilitas

Sistem Industrial

Pendidikan dan
Riset

Industri besar

Pendidikan dan
pelatihan
profesional

pemerintah

Pendidikan
tinggi dan riset

Tata
pemerintahan

Riset
pemerintah

Kebijakan
litbang

Perantara
UKM yg
matang

Lembaga riset,
broker

Perusahaan
baru berbasis
teknologi

Sistem Politik

Infrastruktur
Perbankan,
modal ventura
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

HaKI dan
Informasi

Inovasi dan
dukungan
bisnis

Standard dan
norma
Sumber: Kuhlman and Arnold (2001)
Agenda Kebijakan Inovasi
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Proses penyusunan

Koleksi

Pengumpulan
berbagai praktik baik
yang inovatif
•
•
•
•
•

Antar Bangsa
Nasional
Daerah
Kondisi Umum
Spesifik/ Tematik

Kompilasi
Pengelompokan
tema dan
penyesuaian
dengan agenda
prioritas Indonesia
di tingkat nasional
dan daerah.

Penyajian
Hasil kompilasi
disajikan dengan
perspektif
kontekstual, disusun
berdasarkan tema
utama dan kemudian
diberi ilustrasi
sampai dengan
agenda prakarsa
yang bersifat inovatif

H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

E

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

A3
B2
C2
D1

D

B1

B

B3
C1

C
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

catatan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Ilustrasi
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi

Ilustrasi dari agenda strategis
pengembangan Sistem Inovasi,
dapat dilihat pada lembar-lembar
berikut...

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kaidah pelaksanaan agenda
Kaidah kesertaan.

Kaidah kelayakan.

Segenap agenda
dilaksanakan
dengan memperhatikan kaidah
pelaksanaan *)

Kaidah memulai.
Kemakmuran

Daya Saing
(produktivitas)

Kapasitas
inovatif

Infrastruktur inovasi
umum

Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik

Sumberdaya
inovasi

Kualitas
hubungan

persediaan
“pengetahuan”
nasional

Strategi perusahaan
dan persaingan

Kebijakan
inovasi

Faktor kondisi
Kondisi permintaan
Industri pendukung
dan terkait

Penerapan Teknologi Informasi
dan Komunikasi

Pengembangan Daerah
tertinggal

G

G2
G1

Penyelarasan dengan
perkembangan Global

F

F1

H

H2
G3

F3
F4

E
Menumbuhkembangkan
Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Perkuatan basis data

Mengembangkan kerangka umum
yang kondusif bagi inovasi

A
H1
H3
G4

F2
E3

A1
A4
A6
D5

E2
E1

A2
A5
D4

D3
D2

A3
B2

C2
D1

B1

B

Mengembangkan
kelembagaan & daya dukung
iptek serta mengembangkan
kemampuan absorpsi UKM

B3

C1

C

Menumbuhkembangkan
Kolaborasi bagi Inovasi dan
Meningkatkan Difusi Inovasi,
Praktik Baik dan/atau Hasil
Litbang

D
Membangun budaya
inovasi

Pembangunan kapasitas
personil pemrakarsa

*) penjelasan lebih lengkap tentang
kaidah pelaksanaan, dapat dibaca
pada dokumen terpisah.
Navigasi dokumen

Delapan kelompok agenda
kebijakan
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Penerapan Teknologi Informasi
dan Komunikasi

Pengembangan wilayah
tertinggal

G

G2
G1

Penyelarasan dengan
perkembangan Global

F

F1

H

H2
G3
F3
F4

E
Menumbuhkembangkan
Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah

Mengembangkan kerangka umum
yang kondusif bagi inovasi

A
H1
H3
H4
F2

E3

A1
A4
A6

D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

A3
B2
C2
D1

B1

B

Mengembangkan
kelembagaan & daya
dukung iptek serta
mengembangkan
kemampuan absorpsi UKM

B3
C1

C

Menumbuhkembangkan
Kolaborasi bagi Inovasi,
meningkatkan Difusi
Inovasi, Praktik Baik
dan/atau Hasil Litbang

D
Membangun budaya
inovasi

Kawi Boedisetio

Pengembangan infrastruktur
dasar inovasi
Reformasi kebijakan inovasi
dan bisnis

Peningkatan
perlindungan dan
pemanfaatan HKI

telebiro.bandung0@clubmember.org

G

H

G2
G1

Persaingan bisnis
yang sehat dan adil
Perpajakan dan
pengelolaan risiko
inovasi

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
A1

H1

A2

A4

H3

A5

A6

G4

D3

D5

F2

D2

E2

E3

D4

E1

E

A3
B2
C2
D1

Mengembangkan kerangka
umum yang kondusif bagi
inovasi

B1

B

B3
C1

C

A

D

Memperkecil
kesenjangan pasar dalam
pembiayaan inovasi

Mengembangkan kerangka umum yang
kondusif bagi inovasi

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A3

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A4

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A5

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

Tema kebijakan

A2

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

telebiro.bandung0@clubmember.org

A1

Pengembangan infrastruktur
dasar inovasi

Kawi Boedisetio

A6

a

Penghapusan Regulasi Penghambat

b

Lingkungan legal dan regulasi yang
kondusif

c

Pengembangan tata kelola &
Koherensi kebijakan Inovasi

d

Penyederhanaan Administratif

e

Pengembangan Basisdata Inovasi
(Indikator & Statistik)

Kawi Boedisetio
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

telebiro.bandung0@clubmember.org
B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

Penjelasan singkat
tentang tujuan
kebijakan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

A1

A
a

Penghapusan Regulasi Penghambat

 Suatu regulasi diterbitkan untuk kepentingan tertentu.

 Dalam perjalanannya, regulasi ini dapat saja menjadi penghambat proses
inovasi karena keadaan sudah berubah, ataupun munculnya kesadaran
baru.
 Regulasi semacam ini perlu dihapuskan setelah dilakukan kajian terlebih
dahulu (policy review )
 Untuk itu perlu dibentuk suatu kelompok kerja kajian kebijakan ( policy
review)

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Tujuan kebijakan
Ilustrasi
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi

• Tema kebijakan yang tertulis
merupakan sebagian tema yang
mungkin muncul dalam satu kelompok
kebijakan.
• Tujuan kebijakan yang tertulis
merupakan sebagian tujuan yang
mungkin muncul dalam satu tema
kebijakan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Penerapan Teknologi Informasi
dan Komunikasi

Pengembangan wilayah
tertinggal

G

G2
G1

Penyelarasan dengan
perkembangan Global

F

F1

H

H2
G3
F3

F4

E
Menumbuhkembangkan
Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Mengembangkan kerangka umum
yang kondusif bagi inovasi

A
H1
H3
H4
F2

E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

A3
B2
C2

D1

B1

B

Mengembangkan
kelembagaan & daya
dukung iptek serta
mengembangkan
kemampuan absorpsi Dunia
Usaha/ UKM

B3
C1

C

Menumbuhkembangkan
Kolaborasi bagi Inovasi,
meningkatkan Difusi
Inovasi, Praktik Baik
dan/atau Hasil Litbang

D
Membangun budaya
inovasi
Pengembangan infrastruktur
dasar inovasi
Reformasi kebijakan inovasi
dan bisnis

Peningkatan
perlindungan dan
pemanfaatan HKI

G

H

G2
G1

Persaingan bisnis
yang sehat dan adil
Perpajakan dan
pengelolaan risiko
inovasi

Memperkecil
kesenjangan pasar dalam
pembiayaan inovasi
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

F

F1

H2
G3
F3

F4

E

A
H1
H3
G4
F2

E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D3
D2
D4

A3
B2
C2

D1

D

Mengembangkan kerangka
umum yang kondusif bagi
inovasi

B1

B

B3
C1

C
Pengembangan dan penguatan
kelembagaan IPTEK

H
Pengembangan daya
dukung IPTEK

G

G2
G1

Pengembangan daya
absorpsi UKM

F

F1

H2
G3
F3

F4

E

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

A
H1
H3
G4
F2

E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D3
D2
D4

A3
B2
C2

D1

D

B1

B

B3
C1

C

Mengembangkan
kelembagaan & daya
dukung iptek serta
mengembangkan
kemampuan absorpsi
UKM
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

H
Pengembangan/
Penguatan Kelembagaan
Kolaborasi

G

G2
G1

F
Peningkatan Difusi
Inovasi, praktik baik
dan hasil litbang

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

F1

H2
G3
F3

F4

E

A
H1
H3
G4
F2

E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D3
D2
D4

A3
B2
C2

D1

D

B1

B

B3
C1

C

Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi
Inovasi dan
Meningkatkan Difusi
Inovasi, Praktik Baik
dan/atau Hasil
Litbang
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Pengembangan/ Penguatan
Budaya Kreatif-Inovatif dan
Kewirausahaan

Reformasi di Bidang
Publik

G

F
Dinamisasi
Perkembangan Inovasi,
Bisnis dan Manajemen

Peningkatan/
Pengembangan Perusahaan
Pemula (Baru) yang Inovatif
telebiro.bandung0@clubmember.org

G2
G1

Penguatan Kohesi
Sosial

Kawi Boedisetio

H

F1

H2
G3
F3

F4

E

A
H1
H3
G4
F2

E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

A3
B2
C2

D1

B1

B

B3
C1

C

D
Membangun
budaya inovasi
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3

F4

Menumbuhkembangkan
Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

E

A
H1
H3
G4
F2

E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

A3
B2
C2

D1

Pengembangan/
Penguatan
Kelembagaan Khusus

B1

B

B3
C1

C

Koordinasi Kebijakan
Daerah, Daerah - Nasional

D
Prakarsa Klaster Industri
Spesifik Daerah dan/atau
Prakarsa Sistem Inovasi
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

H
G

G2
G1

Penyelarasan dengan
perkembangan
Global

F

F1

H2
G3
F2

F4

E

Peningkatan Kepedulian
Isu-isu Internasional yang
Relevan

A
H1
H3
G4
F3

E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

A3
B2
C2

D1

B1

B

Pengembangan HKI,
Mutu, Standar dan
Kelestarian Lingkungan

B3
C1

C
Pengembangan Teknologi
Dunia usaha

D
Pengembangan/ Penguatan
Kerjasama internasional

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

H
Pengembangan
wilayah tertinggal

G

G2
G1

F
Wilayah tempat berdiamnya penduduk
yang tertinggal (dalam
bidang tertentu)

F1

H2
G3
F3

F4

E

Meningkatkan akses
kepada sumberdaya
pembangunan

A
H1
H3
H4
F2

E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

A3
B2
C2

D1

B1

B

B3
C1

C

Meningkatkan kegiatan
produktif di wilayah
perbatasan, bencana,
konflik dan tertinggal

D
Mendukung
Pembangunan wilayah
terpencil

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Penerapan Teknologi Informasi
dan Komunikasi

G

G2
G1

F
Penerapan TIK dipercaya sebagai pengungkit yang dapat mempercepat pelaksanaan
agenda strategis

F1

H

H2
G3
F3

F4

E

Pembangunan webportal inovasi

A
H1
H3
H4
F2

E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

A3
B2
C2

D1

B1

B

Mendorong
pemanfaatan TIK di
perusahaan

B3
C1

C

Mendorong
pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan dan
kesehatan

D
Memanfaatkan TIK
di pemerintahan

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
A

Mengembangkan kerangka umum yang
kondusif bagi inovasi

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis
Pengembangan infrastruktur
dasar inovasi
Memperkecil kesenjangan pasar
dalam pembiayaan inovasi
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

A1

a

Penghapusan Regulasi Penghambat

b

Lingkungan legal dan regulasi yang
kondusif

c

Pengembangan tata kelola &
Koherensi kebijakan Inovasi

d

Penyederhanaan Administratif

e

Pngmbangan Pangkalan data dan Basis data Inovasi (Indikator & Statistik)

A2
A3
A4
A5
A6
A

Mengembangkan kerangka umum yang
kondusif bagi inovasi

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A1

Pengembangan infrastruktur
dasar inovasi

A2

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

A3
A4
A5
A6

Pengembangan Laboratoria
terspesialisasi

b

Pengembangan Pusat Pelayanan
Inovasi / Taman Iptek

c

Pengembangan Inkubator bisnis

d

Pengembangan Pusat produktivitas
dan Purwarupa

e

Pengembangan Pusat/ Jaringan
Teknobisnis

f

Memperkecil kesenjangan pasar
dalam pembiayaan inovasi

a

Pengembangan Infrastruktur
Teknologi Informasi dan Komunikasi
A

Mengembangkan kerangka umum yang
kondusif bagi inovasi

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A1

Pengembangan infra-struktur
dasar inovasi

A2

Memperkecil kesenjangan pasar
dalam pembiayaan inovasi

A3

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A4

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A5

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A6

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

a

Pengembangan Kerangka Legal untuk
Modal Berisiko
A

Mengembangkan kerangka umum yang
kondusif bagi inovasi

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A1

Pengembangan infra-struktur
dasar inovasi

A2

Memperkecil kesenjangan pasar
dalam pembiayaan inovasi

A3

a

Peningkatan Perlindungan dan
Pemanfaatan HKI

A4

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A5

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A6

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Kampanye Kepedulian dan Apresiasi
HKI

b

Pengembangan Konsultan HKI
(Technology Licensing Office)

c

Peningkatan Perolehan HKI
A

Mengembangkan kerangka umum yang
kondusif bagi inovasi

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A1

Pengembangan infrastruktur
dasar inovasi

A2

Memperkecil kesenjangan pasar
dalam pembiayaan inovasi

A3

Peningkatan Perlindungan dan
Pemanfaatan HKI

A4

Perpajakan dan Pengelolaan
Risiko Inovasi

A5

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A6

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

a

Pengemb. Sistem Insentif Perpajakan
& Pengelolaan Risiko Inovasi
A

Mengembangkan kerangka umum yang
kondusif bagi inovasi

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis
Pengembangan infrastruktur
dasar inovasi
Memperkecil kesenjangan pasar
dalam pembiayaan inovasi

A1

a

A3
A4

Perpajakan dan Pengelolaan
Risiko Inovasi

A5

Persaingan Bisnis yang Sehat dan
Adil

A6

telebiro.bandung0@clubmember.org

b

Sistem Pengadaan Pemerintah

c

Pengembangan Kerjasama Antar
daerah

A2

Peningkatan Perlindungan dan
Pemanfaatan HKI

Kawi Boedisetio

Pengawasan Persaingan Bisnis
B

Memperkuat Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta
Mengembangkan Kemampuan Absorpsi DU/ UKM

Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Iptek

B1

Pengembangan Daya Dukung
Iptek

B2

Pengembangan Organisasi Profesi
dan/ Bisnis
Pngmbangan lmbaga MSTQ (Measurement, Standard, Testing & Quality)
Pengembangan HKI

f

telebiro.bandung0@clubmember.org

Pengemb. Sistem Pengelolaan dan
Pembiayaan Kelembagaan Inovasi

e

Kawi Boedisetio

b

d

B3

Pengembangan/Revitalisasi
Kelembagaan Iptek

c

Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

a

Pengembangan Kerjasama Iptek
B

Memperkuat Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta
Mengembangkan Kemampuan Absorpsi DU/ UKM

Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Iptek

B1

Pengembangan roadmapping
dan/atau foresight teknologi.

Pengembangan Sumber Pendanaan
Iptek
Pengembangan Teknologi

f

telebiro.bandung0@clubmember.org

Penataan Sistem Manajemen
Program Iptek

e

Kawi Boedisetio

b

d

Pengembangan daya absorpsi
UKM

Program Litbang dan Kaji Terap Iptek

c

Pengembangan Daya Dukung
Iptek

a

Peningkatan Kualitas SDM Iptek

g

Program Reverse Brain-Drain

B2
B3
B

Memperkuat Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta
Mengembangkan Kemampuan Absorpsi DU/ UKM

Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Iptek

B1
a

Pengembangan Daya Dukung
Iptek

B2

Pengembangan daya absorpsi
Dunia Usaha/ UKM

B3

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Modernisasi Dunia Usaha/ UKM
C

Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi ,
Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan Hasil Litbang

Pengembangan / Penguatan
Kelembagaan Kolaborasi

C1

Peningkatan Difusi Inovasi,
praktik terbaik dan hasil litbang

C2

telebiro.bandung0@clubmember.org

Pengembangan / Penguatan Kelembagaan
Kemitraan Strategis

b

Kawi Boedisetio

a

Pengembangan Program Kemitraan Strategis
Inovasi (mis: litbang kolektif, litbang kolaboratif)
C

Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi ,
Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan Hasil Litbang

Pengembangan / Penguatan
Kelembagaan Kolaborasi

C1

Peningkatan Difusi Inovasi,
praktik terbaik dan hasil litbang

C2

Peningkatan transaksi bisnis dan nonbisnis

c

Pmanfaatan kpakaran khusus oleh swasta,
lemb pmrintah dan non pmrinth lainnya.

d

telebiro.bandung0@clubmember.org

Diseminasi Praktik Baik (terbaik) dan hasil
Litbang

b

Kawi Boedisetio

a

Alih/Difusi Inovasi dan/atau Hasil Litbang
D

Membangun Budaya Inovasi

P’bangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan
Peningkatan/ P’mbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif
Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen
Reformasi di Bidang Publik
Penguatan Kohesi Sosial

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

D1
a

Program Lifelong Learning

b

Pendidikan Dini Kewirausahaan

c

Apresiasi Prestasi Inovasi

d

Kampanye Kepedulian

D2
D3
D4
D5
D

Membangun Budaya Inovasi

P’bangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan
Peningkatan/ P’mbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif
Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen
Reformasi di Bidang Publik
Penguatan Kohesi Sosial

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

D1
a

Program Inkubasi Teknobisnis

b

Pengembangan Kelembagaan
Pembiayaan Berisiko

c

Insentif Pembiayaan Usaha Pemula
(Baru)

d

Reverse Brain-Drain

D2
D3
D4
D5
D

Membangun Budaya Inovasi

P’bangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan

D1

Peningkatan/ P’mbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen

D3

Reformasi di Bidang Publik

D4

Penguatan Kohesi Sosial

D5

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

a

Bantuan teknis peningkatan kapasitas
pelaku bisnis
D

Membangun Budaya Inovasi

P’bangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan

D1

Peningkatan/ P’mbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen

D3

Reformasi di Bidang Publik

D4

Penguatan Kohesi Sosial

D5

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

a

Program peningkatan kapasitas
pelaku kewenangan publik
D

Membangun Budaya Inovasi

P’bangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan

D1

Peningkatan/ P’mbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

Reformasi di Bidang Publik
Penguatan Kohesi Sosial

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

D3
D4
D5

Sistem Pengelolaan Teknologi
Tradisional (Masyarakat)

b

Prakarsa Inventarisasi dan Dokumentasi Pengetahuan/ Tek. Masyarakat

c

Kampanye Kepedulian Pengelolaan,
Pengetahuan/ Teknologi Masyarakat.

d

Kemitraan Inovasi Pengetahuan/
Teknologi Masyarakat

e

Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen

a

Program Reverse Brain-Drain (Inklusi
Sosial)
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Prakarsa Klaster Ind Spesifik
Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi

E1

Koordinasi Kebijakan Daerah,
Daerah - Nasional

E2

E

Technology Foresight/ Roadmapping.

Sistem Insentif Khusus
Pengadaan Pemerintah

f

telebiro.bandung0@clubmember.org

Pengembangan Infrastruktur Khusus

e

Kawi Boedisetio

b

d

E3

Prakarsa Klaster Industri / Sistem
Inovasi

c

Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Khusus

a

Pengembangan Sistem Perdagangan
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Prakarsa Klaster Ind Spesifik
Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi

E1

Koordinasi Kebijakan Daerah,
Daerah - Nasional

E2

E

Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Khusus

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

a

E3

Prakarsa Mekanisme Koord. Terbuka
ttg Kebijakan Inovasi / Daya Saing

b

Kerjasama antar Daerah dan Daerah Nasional
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Prakarsa Klaster Ind Spesifik
Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi

E1

Koordinasi Kebijakan Daerah,
Daerah - Nasional

E2

Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Khusus

E3

E

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

a

Bantuan Teknis Pendirian atau
Pengembangan Kelembagaan Khusus
Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Peningkatan Kepedulian Isu-isu
Internasional yang Relevan
Pengembangan HKI, Mutu,
Standar & Kelestarian Lingkungan

F1
a

F3

Pengembangan/ Penguatan
Kerjasama internasional

F4

telebiro.bandung0@clubmember.org

Fora Isu Internasional

b

Intelijen Pasar internasional

F2

Pengembangan Teknologi Dunia
usaha

Kawi Boedisetio

F
Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Peningkatan Kepedulian Isu-isu
Internasional yang Relevan

F

F1

Pengembangan Teknologi Dunia
usaha
Pengembangan/ Penguatan
Kerjasama internasional

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Fasilitasi Perolehan HKI

b

Fasilitasi Pngkt MSTQ (Measurements,
Standarization, Testing & Quality)

c

Standar Teknis bagi Pengadaan
Pemerintah di Bidang Spesifik .

d

Pengembangan HKI, Mutu,
Standar & Kelestarian Lingkungan

a

Ekoefisiensi Sistem Produksi

F2
F3
F4
Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Peningkatan Kepedulian Isu-isu
Internasional yang Relevan
Pengembangan HKI, Mutu,
Standar & Kelestarian Lingkungan

F1

F2

Pengembangan Teknologi Dunia
usaha

F3

Pengembangan/ Penguatan
Kerjasama internasional

F4

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

F

a

Pengkajian/Audit Teknologi

b

Perbaikan Teknologi Bisnis
Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Peningkatan Kepedulian Isu-isu
Internasional yang Relevan
Pengembangan HKI, Mutu,
Standar & Kelestarian Lingkungan

F1

F2

Pengembangan Teknologi Dunia
usaha

F3

Pengembangan/ Penguatan
Kerjasama internasional

F4

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

F

a

Fora Internasional

b

Fasilitasi Kerjasama/ Jaringan
Internasional
G

Pengembangan wilayah tertinggal

Mendukung Pembangunan
wilayah terpencil
Meningkatkan akses kepada
sumberdaya pembangunan
Mbngun simpul ekonomi di daerah
perbtasn, psca bncna & pasca konflik

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

G1

G2
G3

a

Membangun sarana transportasi

b

Membangun sarana telekomunikasi
G

Pengembangan wilayah tertinggal

Mendukung Pembangunan
wilayah terpencil

G1

Meningkatkan akses kepada
sumberdaya pembangunan

G2
G3

Mensponsori pusat kegiatan
masyarakat berbasis TIK (telecenter)

b

Mendorong penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (tele-education)

c

Mbngun simpul ekonomi di daerah
perbtasn, psca bncna & pasca konflik

a

Membangun akses kepada
pelayanan kesehatan

Belum selesai........
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
G

Pengembangan wilayah tertinggal

Mendukung Pembangunan
wilayah terpencil

G1

Meningkatkan akses kepada
sumberdaya pembangunan

G2

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

G3

Fasilitasi pnumbuhan keg. ekonomi
tematik di wil perbatasan (& ttinggal)

b

Mendorong pelibatan masyarakat
lokal dalam menanggulangi bencana

c

Mningkatkan keg produktif di wil. perbatasan, bencana, konflik & tertinggal

a

Penguatan kohesi sosial di wilayah
konflik dan tertinggal.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pembangunan web-portal
inovasi

H1

Memanfaatkan TIK di
pemerintahan

H2

H

Mendorong pemanfaatan TIK di
perusahaan

H3

Mendorong pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan

H4

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

a

Menciptakan pasar teknologi
berbasis web.

b

Mendorong pelaksanaan metoda
koordinasi terbuka.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pembangunan web-portal
inovasi

H1

Memanfaatkan TIK di
pemerintahan

H2

H

Mendorong pemanfaatan TIK di
perusahaan

H3

Mendorong pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan

H4

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

a

Menyelenggarakan administrasi
publik berbasis TIK

b

Membangun antarmuka (interface)
antara UKM dan sumberdaya
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pembangunan web-portal
inovasi

H1

Memanfaatkan TIK di
pemerintahan

H2

H

Mendorong pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

H3
H4

Pembuatan materi dan pelaksanaan
pelatihan berbasis TIK

b

Memajukan e-commerce

c

Kampanye penyadaran TIK

d

Mendorong pemanfaatan TIK di
kalangan perusahaan

a

Membangun landasan untuk ebusiness
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pembangunan web-portal
inovasi

H1

Memanfaatkan TIK di
pemerintahan

H2

H

Mendorong pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan dan kesehatan

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

H3
H4

Mensponsori pendirian pusat belajar
masyarakat berbasis TIK

b

Mendorong penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (tele-education)

c

Memperkaya muatan pendidikan
dengan materi digital.

d

Mendorong pemanfaatan TIK di
perusahaan

a

Mempermudah melakukan akses
internet bagi masyarakat luas.
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A1

A
a

Penghapusan Regulasi Penghambat

 Suatu regulasi diterbitkan untuk kepentingan tertentu.
 Dalam perjalanannya, regulasi ini dapat saja menjadi penghambat proses
inovasi karena keadaan sudah berubah, ataupun munculnya kesadaran
baru.
 Regulasi semacam ini perlu dihapuskan setelah dilakukan kajian terlebih
dahulu (policy review)
 Untuk itu perlu dibentuk suatu kelompok kerja kajian kebijakan (policy
review)

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A1

A
b

Lingkungan legal dan regulasi yang
kondusif

 Kegiatan inovasi dan bisnis membutuhkan lingkungan legal yang
mendukung.
 Setelah dilakukan kajian mendalam, perlu ditumbuhkan regulasi yang
sesuai dengan asas kepastian hukum dan kemudahan melakukan aktivitas
bisnis/ inovatif.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A1

A
c

Pengembangan tata kelola &
koherensi kebijakan inovasi

 Tata pemerintahan sebagai wahana kebijakan inovasi perlu dikembangkan
dengan mekanisme yang saling terkait, agar terjadi koherensi kebijakan
inovasi, baik antar daerah, antara daerah dan pusat, antar sektor,
maupun antar waktu.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A1

A
d

Penyederhanaan Administratif

 Kegiatan bisnis merupakan penggerak inovasi, sehingga hambatan
terhadapnya sebaiknya dihindari.
 Penyusunan kebijakan bisnis harus dilandasi semangat untuk
menyederhanakan proses administrasi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Reformasi kebijakan inovasi dan
bisnis

A1

A
e

Pengembangan Basisdata Inovasi
(Indikator & Statistik)

 Basis data merupakan landasan kegiatan yang penting karena merupakan
landasan indikator awal dan akhir kegiatan.
 Kegiatan peningkatan daya saing perlu dipandu oleh data statistik yang
lebih inovatif dan dikemas dalam pangkalan data yang andal.
 Data statistik yang biasanya tersedia belum mengarah kepada kegiatan
inovatif
 Beberapa statistik indikator inovatif perlu diadopsi dalam terbitan
periodik di daerah (mis. Daerah dalam Angka)

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Pengembangan Infrastruktur
Dasar Inovasi

A2

A
a

Pengembangan Laboratoria
terspesialisasi

 Laboratorium merupakan salah satu elemen infrastruktur dasar inovasi.
 Daerah harus berani untuk mulai mengembangkan laboratorium,
khususnya yang terspesialisasi, untuk mendukung kegiatan dasar yang
memiliki tujuan strategis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Pengembangan Infrastruktur
Dasar Inovasi

A2

A
b

Pengembangan pusat pelayanan
inovasi / taman iptek

 Beberapa unit pendukung inovasi (seperti laboratoria, unit pelayanan
HKI, layanan promosi produk dlsb) dapat dibangun pada satu lokasi
sehingga memudahkan bagi para pengguna layanan.
 Selain infrastruktur yang sifatnya lebih “langsung”, perlu juga dibangun
suatu kawasan yang berisi beberapa proses kegiatan inovasi atau hasil
inovasi yang dapat dilihat oleh masyarakat luas. Fasilitas yang bersifat
peragaan ini dapat memberi inspirasi bagi masyarakat (anak-anak atau
dewasa) untuk melakukan inovasi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Pengembangan Infrastruktur
Dasar Inovasi

A2

A
c

Pengembangan Inkubator bisnis

 Karena bisnis pemula sangat rentan terhadap kegagalan, terutama bisnis
berbasis pengetahuan, maka pada fase inisiasi perlu diberikan fasilitas
yang dapat lebih mengamankan masa kritis tersebut.
 Salah satu cara efektif yang dapat diambil adalah mengembangkan
fasilitas inkubator bisnis (inovatif).

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Pengembangan Infrastruktur
Dasar Inovasi

A2

A
d

Pengembangan Pusat Produktivitas
dan Purwarupa (Prototype)

 Proses komersialisasi teknologi memiliki fase kritis dalam tahapannya.
 Dalam tahapan komersialisasi perangkat keras, fase pembuatan
prototype merupakan salah satu fase yang membutuhkan perhatian
khusus dan dukungan sumberdaya relatif besar.
 Oleh sebab itu sebaiknya dibangun suatu lembaga khusus yang dapat
mempercepat proses prototyping tersebut, yang dapat memfasilitasi
segenap kebutuhan proses dengan lebih lancar, termasuk perencanaan
produksi komersialnya.
 Lembaga ini juga berfungsi untuk membantu meningkatkan produktivitas
suatu unit produksi melalui inovasi proses dan inovasi model bisnis.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Pengembangan Infrastruktur
Dasar Inovasi

A2

A
e

Pengembangan Pusat/ Jaringan
Teknobisnis

 Semakin disadari bahwa kegiatan bisnis semakin didominasi oleh produk
dengan kandungan teknologi yang tinggi.
 Rangkaian bisnis (berbasis teknologi) yang dibangun berdasarkan
perkuatan rantai nilai perlu dikembangkan.
 Titik masuk kegiatan berupa simpul jaringan perlu ditumbuhkan untuk
mengembangkan efisiensi dan produktivitas jaringan.
 Pemanfaatan teknologi informatika dan telekomunikasi perlu secara
efektif digunakan untuk kelancaran operasional.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Pengembangan Infrastruktur
Dasar Inovasi

A2

A
f

Pengembangan infrastruktur
Teknologi Informasi dan Komunikasi

 Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pemacu dan pemicu
perkembangan teknologi yang lain, sehingga disebut “enabling
technology”.
 Oleh karena itu pemanfaatannya perlu didorong dengan penyediaan
infrastruktur TIK.

 Infrastruktur TIK disediakan untuk sedapat mungkin terjangkau oleh
masyarakat luas agar terjadi percepatan kemajuan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Memperkecil Kesenjangan Pasar
dalam Pembiayaan Inovasi

A3

A
a

Pengembangan Kerangka Legal untuk
Modal Berisiko

 Sumberdaya modal/ pembiayaan merupakan salah satu elemen pendukung
inovasi yang penting. Siklus kegiatan inovasi, dari gagasan sampai dengan
komersialisasi dan pematangan membutuhkan skema dukungan
pembiayaan yang berbeda-beda.
 Pada awal siklus, dibutuhkan skema pembiayaan yang lebih berisiko.
 Sebagian besar kerangka legal saat ini lebih banyak bersinggungan
dengan skema dengan risiko relatif kecil.
 Perlu diupayakan untuk memperluas dan atau memperbanyak kerangka
legal bagi pembiayaan (termasuk modal) yang lebih berisiko agar tercipta
lembaga beserta skemanya yang lebih sesuai.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Peningkatan Perlindungan dan
Pemanfaatan HKI

A4

A
a

Kampanye kepedulian dan apresiasi
HKI

 Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan isu yang relatif baru bagi
masyarakat.

 Pemahaman akan HaKI ini, terutama tentang rejim HaKI perlu
disampaikan kepada masyarakat luas (tidak hanya pengusaha).
 Prosedur pendaftaran yang sudah relatif mudah juga perlu diketahui
untuk lebih merangsang masyarakat untuk mulai mendaftarkan hak-nya.
 Untuk tahap awal sebaiknya diberikan apresiasi khusus kepada para
pemilik HaKI baru.
 Selain dimensi perlindungan, HKI juga memiliki dimensi pemanfaatan,
yaitu menggunakan HKI yang sudah tersedia .
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Peningkatan Perlindungan dan
Pemanfaatan HKI

A4

A
b

Pengembangan konsultan HKI
(Technology Licensing Office)

 Selain perlindungan HKI, perlu juga disosialisasikan bahwa HKI dapat
dimanfaatkan oleh orang lain dengan persyaratan tertentu.

 Kegiatan mencari atau menawarkan HKI membutuhkan lembaga yang
khusus membidangi hal tersebut. Lembaga semacam ini disebut Konsultan
Lisensi (Licensing Office)

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Peningkatan Perlindungan dan
Pemanfaatan HKI

A4

A
c

Peningkatan perolehan HKI

 Walaupun kesadaran dan pemilikan HKI sudah mulai tumbuh di Indonesia,
perolehannya perlu terus ditingkatkan, terutama untuk rejim yang lebih
memiliki muatan inovasi lebih besar seperti paten, desain industri.
 Kalau diperlukan, kebijakan insentif perlu diterapkan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Perpajakan dan Pengelolaan
Risiko Inovasi

A5

A
a

P’mbangan Sist Insentif Perpajakan
dan Pengelolaan Risiko Inovasi

 Pajak, selain sebagai instrumen penghasilan daerah juga dapat digunakan
untuk merangsang proses inovasi. Pengembangan sistem intensif
perpajakan sebaiknya disusun dalam kerangka memacu inovasi.
 Pada setiap fase pengembangan inovasi (di bidang manapun) selalu
memiliki tahapan kritis yang sangat berisiko tinggi.
 Perlu disusun sistem pengelolaan risiko tersebut dengan tetap
menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent)

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Persaingan Bisnis yang Sehat dan
Adil

A6

A
a

Pengawasan Persaingan Bisnis

 Persaingan usaha yang sehat merupakan salah satu syarat munculnya
inovasi.

 Agar kondisi persaingan tidak bersifat kontra produktif bagi peluang
munculnya inovasi, pengawasan yang ketat sangat dibutuhkan, setelah
terlebih dahulu disusun dan diberlakukan seperangkat kebijakan tentang
persaingan bisnis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Persaingan Bisnis yang Sehat dan
Adil

A6

A
b

Sistem Pengadaan Pemerintah

 Permulaan usaha baru atau permulaan komersialisasi inovasi adalah masa
kritis pada siklus usaha. Di lain pihak, tumbuhnya usaha baru merupakan
syarat agar kegiatan ekonomi terus berkembang semakin inovatif.
 Untuk itu program insentif melalui pengadaan pemerintah perlu
dikembangkan agar dapat lebih mempercepat tumbuhnya usaha baru.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi
Persaingan Bisnis yang Sehat dan
Adil

A6

A
c

Pengembangan Kerjasama
Antardaerah

 Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat daerah harus
selalu mencari potensi terbaiknya sebagai tema untuk bersaing.

 Dalam konteks ini perlu dipikirkan kerjasama antar daerah yang berguna
untuk memadukan potensi, sekaligus untuk mencapai aglomerasi ekonomi
yang lebih signifikan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Iptek

B1

B
a

Pengembangan/ revitalisasi
Kelembagaan Iptek

 Lembaga iptek merupakan simpul penting dalam sistem inovasi, sehingga
perlu dikembangkan atau dilakukan revitalisasi terhadap lembaga iptek
yang sudah ada.
 Yang perlu diperhatikan adalah bahwa lembaga iptek merupakan
sehimpunan lembaga (bukan hanya satu) yang menjadi pilar sistem
inovasi.
 Salah satu agenda penting yang sering dilupakan adalah kelembagaan
usaha/ perusahaan (berbasis iptek), termasuk mekanisme (kolaborasi)
kelembagaan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Iptek

B1

B
b

Pengembangan sistem pengelolaan
dan pembiayan kelembagaan inovasi

 Walaupun sudah disadari kebutuhannya, mengelola lembaga inovasi
merupakan hal yang relatif baru di Indonesia. Pengelolaan lembaga juga
terkait dengan pembiayaannya yang biasanya menjadi kendala.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Iptek

B1

B
c

Pengembangan organisasi profesi
dan/ bisnis

 Organisasi profesi/bisnis seringkali tidak ada atau kurang berfungsi.
 Fungsi “tradisional” berupa melakukan lobby kepada pemerintah untuk
kebijakan tertentu, harus dilengkapi dengan fungsinya sebagai salah satu
simpul inovasi.
 Agar dapat berfungsi sebagai wadah untuk merancang inovasi bisnis,
organisasi perlu melengkapi diri dengan basis data tentang anggota dan
lingkungan bisnis spesifik dan dimutakhirkan setiap saat. Data tentang
aliran barang dan jasa serta data transaksi merupakan sumber penting
bagi penyusunan agenda strategi bisnis.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Iptek

B1

B
d

P’mbangan lembaga MSTQ (Measurement, Standard, Testing, Quality)

 Dalam kegiatan iptek, diperlukan lembaga yang menjaga agar semua
produk teknologi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (lokal dan
dunia) dengan mengacu pada lingkungan hidup secara luas dan kemajuan
teknologi.
 Penerapan agenda MSTQ (ukuran, standard, pengujian, kualitas)
memerlukan lembaga pelaksana yang andal dan terakreditasi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Iptek

B1

B
e

Pengembangan HKI

 Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan aset yang melekat pada diri
seseorang atau lembaga.

 Salah satu upaya untuk menguatkan suatu lembaga iptek adalah
mendorong agar melahirkan sebanyak mungkin karya/produk yang
terdaftar pada lembaga HKI nasional maupun internasional.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan/ Penguatan
Kelembagaan Iptek

B1

B
f

Pengembangan kerjasama iptek

 Karya iptek yang berkualitas bisa didapat dari kerjasama dengan
lembaga lain, sehingga terjadi resource sharing yang menghasilkan
sinergi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan Daya Dukung
Iptek

B2

B
a

Program Litbang dan Kaji Terap Iptek

 Melalui lembaga iptek dilakukan kegiatan litbang yang sesuai dan memiliki
kaitan dengan pemilihan tema spesifik.

 Kegiatan litbang yang bersifat desk study atau laboratorium, perlu
dilengkapi dengan kegiatan kaji terap, yaitu penerapan teknologi pada
lingkungan operasional (lingkungan alam, sosial, bisnis, termasuk pelaku
yang diharapkan akan menggunakan teknologi tersebut) disertai dengan
pendampingan yang mempercepat proses adaptasi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan Daya Dukung
Iptek

B2

B
b

Penataan sistem manajemen
program Iptek

 Daya dukung iptek yang efektif dihasilkan dari pengelolaan kemampuan
seluruh sumberdaya iptek secara efektif pula.

 Sumberdaya perlu dialokasikan dengan efisien agar didapat hasil yang
sebesar-besarnya.
 Dalam penerapan Sistem Inovasi Daerah, seringkali perlu untuk
membentuk lembaga khusus yang melakukan fungsi penataan program
iptek ini.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan Daya Dukung
Iptek

B2

B
c

Pengembangan roadmapping
dan/atau foresight teknologi

 Suatu karya iptek yang baik biasanya berasal dari program yang
berjangka waktu relatif panjang.

 Suatu perencanaan yang mempertimbangkan proyeksi kebutuhan masa
depan sekaligus berpijak pada kondisi persiapan masa sekarang perlu
dipandu oleh metoda perencanaan yang tepat.
 Metoda roadmapping atau foresight dianggap mampu untuk mengarahkan
proses ini agar dihasilkan dokumen rencana yang berdimensi jauh dan
dapat digunakan untuk berkomunikasi antar kolaborator.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan Daya Dukung
Iptek

B2

B
d

Pengembangan sumber pendanaan
iptek

 Kegiatan iptek membutuhkan dana yang relatif besar.
 Untuk itu sumber pendanaan perlu dikembangkan dengan pencarian
sumber-sumber baru atau pengembangan model pendanaan yang
memungkinkan pihak yang berpotensi dapat turut serta dalam mendukung
kegiatan iptek.
 Sumber dana tersebut dapat berasal dari pemerintah maupun pihak
swasta.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan Daya Dukung
Iptek

B2

B
e

Pengembangan teknologi

 Untuk dapat bersaing di tataran global, pengembangan teknologi
merupakan kegiatan yang tak dapat ditawar lagi.

 Seluruh siklus penumbuhan teknologi: penelitian, pengembangan,
rekayasa dan pengoperasian perlu didorong, terutama tahap-tahap hulu.
 Bidang ini meliputi penerapan teknologi untuk semua bidang kehidupan
seperti: pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan Daya Dukung
Iptek

B2

B
f

Peningkatan kualitas SDM Iptek

 Prasyarat agar terjadi kegiatan iptek atau hasil iptek yang baik adalah
tersedianya SDM iptek dengan kualitas memadai.

 Program peningkatan kualitas SDM secara terus menerus adalah upaya
untuk selalu menyesuaikan diri dengan kemajuan iptek.
 Peningkatan kualitas SDM termasuk menyelenggarakan rangkaian proses
sejak pendidikan dasar, lanjutan, sampai dengan pendidikan tinggi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan Daya Dukung
Iptek

B2

B
g

Program Reverse Brain Drain

 Untuk meningkatkan daya dukung iptek pada suatu daerah, perlu
dipikirkan pemanfaatan sumberdaya iptek yang berada di luar wilayah.

 Keterkaitan “sumberdaya” iptek dengan daerah ini bisa berasal dari
ikatan primordial atau “alumni pendidikan”.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta
mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM
Pengembangan Kemampuan
daya absorpsi UKM

B3

B
a

Modernisasi UKM

 Usaha kecil bukan kelompok yang terisolasi tetapi merupakan kelompok
usaha yang berantaraksi dan bertransaksi dengan lingkungannya dalam
kegiatan ekonomi.
 Karena sebagian besar UKM merupakan kelompok lemah, maka perlu
dilakukan perkuatan, terutama peningkatan daya serapnya terhadap
teknologi karena teknologi merupakan pemicu nilai tambah.
 Modernisasi meliputi kemampuan pengusaha, ketrampilan pekerja, sistem
manajemen termasuk model bisnis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hasil Litbang
Pengembangan / Penguatan
Kelembagaan Kolaborasi

C1

C
a

Pengembangan / Penguatan
Kelembagaan Kemitraan Strategis

 Proses inovasi dapat dipercepat dengan melakukan kemitraan yang
bersifat strategis.

 Kemitraan strategis perlu dilembagakan agar terjadi proses antaraksi
yang lebih intensif dan berjangka panjang.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang
Pengembangan / Penguatan
Kelembagaan Kolaborasi

C1

C
b

P’bangan Prg Kmitraan Stgs Inovasi
(mis. Litbang klektif, litbang klboratif)

 Dalam mengembangkan inovasi, seringkali terhambat dengan
keterbatasan sumberdaya. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan upaya
kolektif atau kolaboratif.
 Upaya ini tidak saja dapat dilakukan dengan lembaga di daerah sendiri,
namun juga dapat dilakukan dengan lembaga dari luar daerah.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang
Pningkatan Difusi Inovasi, praktik
baik (terbaik) dan hasil litbang

C2

C
a

Diseminasi praktik baik (terbaik) dan
hasil litbang

 Hasil-hasil litbang perlu disebarluaskan kepada masyarakat luas.
Pemilihan media maupun modus difusi dipilih dengan mempertimbangkan
efektifitas penyampaian.
 Demikian pula halnya dengan praktik baik (good practices).
 Publikasi praktik baik merupakan salah satu elemen pembelajaran yang
mendukung Metoda Koordinasi Terbuka.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang
Pningkatan Difusi Inovasi, praktik
baik (terbaik) dan hasil litbang

C2

C
b

Peningkatan transaksi bisnis dan nonbisnis

 Transaksi bisnis perlu lebih ditingkatkan, apakah relasi antar pelaku
dalam klaster yang sudah relatif matang, atau pada fase inisiasi klaster
industri.
 Selain transaksi bisnis, transaksi non-bisnis juga perlu mendapat
perhatian. Transaksi pengetahuan antar anggota masyarakat, antar
pelaku bisnis, antara pemerintah dan masyarakat, perlu difasilitasi agar
terjadi alih pengetahuan yang berujung pada inovasi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang
Pningkatan Difusi Inovasi, praktik
baik (terbaik) dan hasil litbang

C2

C
c

P’manfaatn kpakaran khusus oleh swasta, lmb pmrth & non pmrth lainnya.

 Proses difusi inovasi, tidak saja melalui penyebarluasan praktik baik atau
hasil litbang, namun bisa juga melalui pemanfaatan kepakaran yang
dimiliki oleh seseorang.
 Suatu lembaga (pemerintah, swasta) dapat “meminjam” atau
“meminjamkan” seorang pakar untuk dimanfaatkan sebagai katalisator
terjadinya difusi inovasi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang
Pningkatan Difusi Inovasi, praktik
baik (terbaik) dan hasil litbang

C2

C
d

Alih/ difusi inovasi atau hasil litbang

 Untuk beberapa topik tertentu (pilihan), diseminasi inovasi secara luas
perlu dilanjutkan dengan proses alih inovasi (transfer of innovation) yang
intensif.
 Dalam proses ini indikator keberhasilan harus dititikberatkan pada
tingkat pemanfaatan oleh penerima/ adopter.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi
Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan

D1

D
a

Program belajar seumur hidup
lifelong learning

 Warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan pada tahap
manapun dalam perjalanan hidupnya, sejak lahir sampai dengan lanjut
usia.
 Dalam kerangka ini, yang dimaksud dengan pendidikan/ pembelajaran
meliputi pendidikan formal, non-formal dan informal.
 Oleh sebab itu, perlu dirancang fasilitas yang memungkinkan masyarakat
untuk melakukan proses belajar seumur hidupnya, baik fasilitas fisik
maupun piranti lunak (mis: organisasi, pengelolaan). Dengan demikian,
seluruh tata kelola proses pendidikan ini harus dilakukan peningkatan/
perbaikan yang terus menerus.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi
Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan

D1

D
b

Pendidikan Dini Kewirausahaan

 Kewirausahaan merupakan format budaya inovasi yang perlu disampaikan
kepada masyarakat.

 Selama ini pendidikan kewirausahaan dianggap sebagai pelengkap
pendidikan , di tingkat usia yang relatif tinggi.
 Penyampaian muatan kewirausahaan perlu disampaikan pada tingkat usia
lebih dini melalui media yang tepat dan modus yang efektif.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi
Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan

D1

D
c

Apresiasi Prestasi Inovasi

 Proses terjadinya inovasi, sampai dengan capaian komersial atau
terjadinya adopsi secara luas, memiliki beberapa tahapan.

 Setiap tahapan diberikan apresiasi seperlunya agar prakarsa inovatif
lebih banyak yang mencapai tujuan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi
Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan

D1

D
d

Kampanye kepedulian

 Inovasi yang meliputi proses, lingkungan pendukung, sikap dan perilaku,
merupakan wacana yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia.

 Oleh karenanya masih sangat perlu dilakukan kampanye penyadaran
menuju kepedulian tentang budaya inovasi. Perlu dipikirkan berbagai
modus dan pendekatan agar terjadi proses internalisasi ke dalam budaya
masyarakat Indonesia.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi
Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan
Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

D
a

Program Inkubasi Teknobisnis

 Bisnis baru merupakan salah satu indikator tumbuhnya budaya inovasi
 Masa penumbuhan bisnis adalah masa kritis bagi perusahaan.

 Perlu pendampingan intensif pada periode tersebut, terutama untuk
mendorong pemanfaatan teknologi sebagai pemicu terjadinya nilai
tambah yang signifikan.
 Skema pendampingan intensif dan komprehensif melalui skema
“inkubator teknobisnis” perlu dibangun.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi
Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan
Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

D
b

Pengembangan kelembagaan
pembiayaan berisiko

 Dukungan pembiayaan pada tahap-tahap awal suatu perusahaan pemula
sangat mutlak diperlukan. Mengingat fase awal ini merupakan fase kritis,
sehingga sangat berisiko, maka diperlukan skema khusus yang berbeda
dengan skema perbankan pada umumnya.
 Untuk lebih menjamin keberlangsungan dukungan sehingga makin banyak
perusahaan pemula yang terdukung, skema pembiayaan semacam ini perlu
dilembagakan. Lembaga pembiayaan yang ada saat ini, sangat kurang
memiliki skema pembiayaan berisiko.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi
Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan
Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

D
c

Insentif Pembiayaan Usaha Pemula
(Baru)

 Salah satu elemen sumberdaya bisnis yang penting adalah dana.
 Pertumbuhan usaha baru merupakan indikator penting bagi terjadinya
inovasi sekaligus entitas penyerap tenaga kerja.
 Skema insentif pembiayaan usaha baru (start-up company) perlu
mendapat prioritas dalam penyediaan skema pembiayaan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi
Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan
Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

D
d

Reverse Brain drain

 Perusahaan pemula merupakan embrio pertumbuhan ekonomi sekaligus
sebagai indikator tumbuhnya budaya inovasi.

 Perusahaan pemula dapat ditumbuhkan dari populasi lokal maupun
mengundang talenta dari luar daerah yang memiliki potensi, terutama
individu yang memiliki keterkaitan dengan daerah yang bersangkutan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi
Dinamisasi Perkembangan
Inovasi, Bisnis dan Manajemen

D3

D
a

Bantuan Teknis Peningkatan
Kapasitas Pelaku Bisnis

 Pelaku bisnis merupakan penggerak inovasi yang dominan. Pada kondisi
yang ideal, sumber-sumber inovasi (termasuk pelaku bisnis) berantaraksi
dan bertransaksi bisnis dan non-bisnis secara intensif.
 Jika belum terjadi kondisi yang ideal, proses peningkatan kapasitas
dapat dirangsang dengan bantuan teknis secara terpilih, dengan
melakukan pemilihan topik yang dapat memunculkan proses inovasi
selanjutnya.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi

Reformasi di Bidang Publik

D4

D
a

Program peningkatan kapasitas
pelaku kewenangan publik

 Pemerintah merupakan pemegang kewenangan publik yang menentukan
serta sangat berpengaruh pada penciptaan iklim inovasi.

 Selain menyusun dan menerbitkan kebijakan inovasi, pemerintah juga
berkewajiban untuk menjaga agar kebijakan dapat terlaksana sesuai
tujuan.
 Oleh karenanya, peningkatan kapasitas pegawai pemerintah pada
(tentang sistem inovasi) semua tataran menjadi prasyarat penting bagi
berlangsungnya suatu prakarsa inovasi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi

Penguatan kohesi sosial

D5

D
a

Sist pngelolaan, prlndungan hukum &
p’faatan tknlgi tradisional (msyrkat).

 Teknologi tradisional atau teknologi masyarakat merupakan aset
pengetahuan yang melekat pada suatu kelompok masyarakat tertentu dan
dikomunikasikan secara turun-temurun.
 Telah disadari bahwa warisan tersebut tidak saja memiliki makna
sejarah, tetapi memiliki dimensi “iptek” yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan aktual.
 Untuk itu perlu dibangun sistem pengelolaannya, termasuk perlindungan
hukum serta pemanfaatannya.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi

Penguatan kohesi sosial

D5

D
b

Prakarsa invntrisasi dan dokumentasi
pengetahuan/ teknologi masyarakat

 Penjelasan pada D.5.a menuntut adanya inventarisasi dan dokumentasi
pengetahuan masyarakat.

 Prakarsa untuk mulai melakukannya dapat dilakukan oleh pemerintah
maupun swasta agar dokumentasinya dapat segera dimanfaatkan oleh
proses selanjutnya.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi

Penguatan kohesi sosial

D5

D
c

Kmpnye kpdlian pnglolan, pmnfaatan
& pngmbangan pnget/teknlgi msyrkt

 Kampanye kepedulian terhadap isu D.5.a perlu terus diperluas agar
semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengelolaan, pemanfaatan dan
pengembangan pengetahuan/ teknologi masyarakat.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi

Penguatan kohesi sosial

D5

D
d

Kemitraan inovasi pengetahuan
masyarakat

 Seperti halnya inovasi pengetahuan, pengembangan tekmas ini juga dapat
dilakukan dengan melakukan kemitraan antar beberapa pihak.

 Beberapa pihak sebenarnya telah melakukan prakarsa sehubungan dengan
isu D.5.a dengan kepentingannya masing-masing.
 Agar terjadi percepatan dalam pengembangannya, sebaiknya dilakukan
kemitraan dalam melakukan inovasi yang berasal dari tekmas.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Membangun budaya inovasi

Penguatan kohesi sosial

D5

D
e

Program Reverse Brain Drain (inklusi
sosial)

 Ikatan emosional dapat digunakan untuk proses peningkatan modal sosial
sebagai upaya untuk melakukan pemajuan teknologi masyarakat.

 Sumberdaya (primordial) dari luar daerah dapat diajak untuk berperan
serta dalam pembangunan daerah.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

E1

E
a

Prakarsa Klaster Industri dan Sistem
Inovasi

 Prakarsa klaster industri dan sistem inovasi merupakan dua hal yang tak
dapat dipisahkan (lihat penjelasan terpisah tentang SI & KI).

 Prakarsa ini perlu diorganisasikan dengan komitmen tinggi untuk
menjamin keberlangsungannya dalam jangka panjang.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

E1

E
b

Pengembangan Infrastruktur khusus

 Pengembangan KI & SI seringkali terhambat oleh infrastruktur yang
kurang memadai.

 Karena tautan (linkage) merupakan prasyarat klaster industri yang kuat,
maka seringkali diperlukan sarana yang dapat mendukung terjadinya
tautan tersebut. Sarana atau infrastruktur yang “biasa”, dirasakan
kurang mencukupi. Dibutuhkan infrastruktur khusus.
 Contoh infrastruktur ini:
 Sarana telekomunikasi penghubung sentra produksi dengan pasar.
 Sarana telekomunikasi yang dapat memantau pengiriman barang.
 Sarana transportasi khusus.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

E1

E
c

Technology Foresight / Roadmapping

 Prakarsa SI atau KI membutuhkan komitmen berkolaborasi untuk jangka
panjang, karena memang diarahkan untuk mencapai tujuan jangka
panjang.
 Suatu perencanaan partisipatif yang melibatkan beberapa pelaku,
khususnya pelaku yang bersinggungan erat dengan teknologi (ilmuwan,
industriawan dan pedagang), memerlukan suatu panduan merencana yang
dapat menjaga alur rencana sesuai tujuan jangka panjang.
 Proses foresighting / roadmapping dianggap dapat memandu proses
tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai sarana komunikasi bagi para
kolaborator.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Prakrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

E1

E
d

Sistem Insentif Khusus

 Sistem insentif perlu diberlakukan, terutama untuk mengembangkan
lingkungan penentu inovasi.

 Inovasi lahir dari antaraksi elemen atau pilar-pilar sistem inovasi. Fungsi
elemen sistem perlu diperkuat dengan insentif khusus agar mekanisme
pemunculan inovasi dapat terjadi secara terus menerus.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

E1

E
e

Pengadaan Pemerintah

 Walaupun upaya inovasi atau perkuatan klaster industri sebaiknya
(sebagian besar) harus diprakarsai pihak swasta, namun peran
pemerintah tetap diperlukan untuk melakukan prakarsa inisiasi
perkuatan.
 Salah satu instrumen yang dianggap cukup efektif dalam menghela
permintaan adalah pengadaan pemerintah (government procurement).
 Instrumen ini perlu disusun sedemikian rupa sehingga mampu mendorong
pelaku usaha untuk melakukan inovasi. Rambu yang harus diperhatikan
dalam hal ini adalah faktor kecukupan lingkup (adequacy of scope).
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

E1

E
f

Pengembangan Sistem Perdagangan

 Sistem perdagangan merupakan perangkat yang saling melengkapi dengan
sistem produksi untuk menjamin terjadinya transaksi.

 Dalam pengembangan Klaster Industri seringkali kegiatan ini terlupakan
bahkan hampir-hampir tidak dilakukan.
 Dibutuhkan prakarsa untuk memulai pengembangan sistem perdagangan
bersamaan dengan dimulainya prakarsa pengembangan Klaster Industri.
 Pembangunan simpul perdagangan perlu disertai dengan pembenahan
sistem distribusi termasuk moda transportasi, beserta dengan sistem
pembiayaan yang mendukung lancarnya perdagangan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Koordinasi Kebijakan Daerah,
Daerah - Nasional

E2

E
a

Prkrsa Mknisme Koord Terbuka
Kbijakan Inovasi dan/atau Daya Saing

 Pembangunan sistem inovasi memerlukan media yang memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran secara lebih cepat. Berkoordinasi
dengan pihak lain merupakan sarana yang cukup efektif.
 Pada tataran praktek, “koordinasi” seringkali dirasakan atau dianggap
sebagai hubungan atas-bawah karena munculnya peran “koordinator”.
 Perlu dibangun mekanisme koordinasi yang lebih terbuka namun masih
tetap dapat memacu inovasi.
 Mekanisme “Koordinasi Metoda Terbuka” (KMT) adalah salah satu
alternatif yang perlu dipertimbangkan. (lihat penjelasan pada dokumen
terpisah tentang Open Method of Coordination).
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Koordinasi Kebijakan Daerah,
Daerah - Nasional

E2

E
b

Kerjasama daerah dan Daerah Nasional

 Seringkali potensi sumberdaya suatu daerah kurang mencukupi untuk
bersaing, baik secara absolut atau terdapat peluang untuk berkolaborasi
dengan daerah lain secara sinergis.
 Kerjasama antar daerah, khususnya kerjasama antar pemerintah daerah
dalam tema spesifik dapat mensinergikan potensi lintas daerah.
 Potensi kolaborasi tidak saja terdapat antar daerah, namun juga antara
nasional (program pemerintah secara nasional, program non-pemerintah
dengan cakupan nasional) dan daerah.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Koordinasi Kebijakan Daerah,
Daerah - Nasional

E3

E
a

Bntuan Tknis Pndirian atau Pngmbangan/ Pnguatan Klmbgaan Khusus

 Dalam pembangunan sistem inovasi dan perkuatan klaster industri
dibutuhkan lembaga-lembaga khusus yang berfungsi untuk mempercepat
terjadinya proses terjadinya kolaborasi inovatif.
 Lembaga-lembaga tersebut dapat berbentuk lembaga kolaborasi seperti
Dewan Daya Saing, Kelompok Kerja Klaster, atau lembaga yang lebih
bersifat pendukung khusus, seperti laboratorium terspesialisasi.
 Perlu diberikan bantuan teknis akan pendirian dan/ atau penguatan
lembaga khusus.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Peningkatan Kepedulian Isu-isu
Internasional yang Relevan

F1

F
a

Fora isu internasional

 Penyelarasan dengan isu global dapat dibangun dengan prakarsa yang
lebih proaktif dengan melakukan pergaulan dengan komunitas antar
bangsa.
 Salah satu modus pergaulan yang cukup efektif adalah dengan turut
aktif dalam forum antar bangsa mengenai isu yang relevan dengan
dinamika daerah.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Peningkatan Kepedulian Isu-isu
Internasional yang Relevan

F1

F
b

Intelijen Pasar Internasional

 Pola-pola pemasaran ke dunia internasional membutuhkan informasi
tentang kondisi sasaran yang akurat, baik mengenai besaran (magnitude)
maupun waktu (timing).
 Informasi bisnis seringkali bersifat singkat dan perlu respon yang cepat.
 Diperlukan pemantauan yang cermat dan menerus tentang kejadiankejadian yang dapat berdampak atau menimbulkan peluang bagi potensi
lokal.
 Kompilasi yang tepat disertai dengan pemaknaan yang cerdas dapat
digunakan sebagai bahan untuk membangun strategi respon yang
menguntungkan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard
dan Kelestarian Lingkungan

F2

F
a

Fasilitasi perolehan HKI

 Kesadaran masyarakat akan pentingnya HKI perlu dilengkapi dengan
kemudahan untuk memperolehnya.

 Pemerintah dapat berprakarsa untuk membangun unit-unit layanan
perolehan HKI secara lebih tersebar agar prosesnya mudah dan cepat.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard
dan Kelestarian Lingkungan

F2

F
b

Fasilitasi peningkatan MSTQ

 Isu MSTQ (measurement, standard, testing, quality) dilontarkan untuk
menjamin produk yang memenuhi syarat.

 Syarat tersebut tidak saja berhubungan dengan kualitas, namun juga
berhubungan dengan keselarasan terhadap aturan dunia.
 Kegiatan yang berhubungan dengan MSTQ perlu diperlancar dengan
penyediaan fasilitas yang mudah dijangkau masyarakat.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard
dan Kelestarian Lingkungan

F2

F
c

Standar teknis bagi pengadaan
pemerintah di bidang spesifik

 Program pengadaan pemerintah (government procurement) dapat
digunakan sebagai instrumen untuk memacu capaian teknis yang sesuai
dengan prioritas pembangunan.
 Isu tematik seperti pada F.2 dimasukkan dalam kriteria bagi para
pemasok pengadaan pemerintah.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard
dan Kelestarian Lingkungan

F2

F
d

Ekoefisiensi sistem produksi

 Efisiensi dapat dicapai dari berbagai pendekatan, termasuk cara
mencapainya.

 Bagian ini menekankan pada penggunaan sumberdaya alam secara efisien,
baik dengan penghematan ataupun dengan melipatgandakan manfaatnya.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Pengembangan Teknologi Dunia
usaha

F3

F
a

Pengkajian / Audit Teknologi

 Kajian (assessment) terhadap perusahaan/industri/unit kerja
pemerintah perlu diketahui dan didokumentasikan secara terstruktur
untuk mempermudah agenda peningkatan atau untuk menyusun agenda
strategi.
 Untuk memandu pengembangan teknologi serta menentukan agenda
strategi, perlu dilakukan benchmarking dengan perkembangan di dunia.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Pengembangan Teknologi Dunia
usaha

F3

F
b

Perbaikan teknologi bisnis

 Penggunaan teknologi secara masif pada dunia usaha merupakan agenda
yang secara terus menerus harus diupayakan oleh pelaku usaha.

 Pelaku usaha didorong agar terus melakukan perbaikan (improvement)
terhadap teknologi yang digunakannya yang pada gilirannya dapat
meningkatkan model bisnisnya.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Pengembangan Teknologi Dunia
usaha

F4

F
a

Fora Internasional

 Banyak cara-cara yang dapat dilakukan untuk melakukan kerjasama
internasional.

 Salah satu cara efektif untuk dapat selalu bergaul dengan masyarakat
dunia adalah dengan berperanserta pada forum internasional.
 Selain saling berbagi wawasan, forum semacam ini juga dapat digunakan
untuk melakukan penyelarasan global.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Pengembangan Teknologi Dunia
usaha

F4

F
b

Fasilitasi kerjasama/ jaringan
Internasional

 Kegiatan kerjasama internasional bisa dilakukan secara bilateral,
multilateral atau jaringan.

 Untuk topik-topik yang relevan, kegiatan tersebut perlu dipermudah
dengan fasilitasi pemerintah.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Pengembangan wilayah tertinggal
Mendukung Pembangunan
wilayah terpencil

G1

G
a

Membangun sarana transportasi

 Masyarakat di wilayah terpencil, apakah terletak jauh di pedalaman atau
di pulau yang jauh dari wilayah tetangga, berada pada situasi
“kekurangan antaraksi”, sehingga proses inovasinya terhambat.
 Transportasi merupakan sarana pembuka isolasi. Arus pergerakan
manusia dan aliran barang keluar dan masuk wilayah merupakan media
antaraksi pemicu inovasi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Pengembangan wilayah tertinggal
Mendukung Pembangunan
wilayah terpencil

G1

G
b

Membangun sarana telekomunikasi

 Komunikasi merupakan pemicu inovasi. Informasi perlu disampaikan
melalui sarana telekomunikasi.

 Investasi dasar untuk sarana telekomunikasi dapat dilakukan oleh
pemerintah maupun kerjasama dengan pihak swasta (PPP/ Public Private
Partnership)

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Pengembangan wilayah tertinggal
Meningkatkan akses kepada
sumberdaya pembangunan

G2

G
a

Mensponsori pusat kegiatan
masyarakat berbasis TIK (telecenter)

 Komunitas dirangsang agar memiliki pusat kegiatan untuk berbagi
pengalaman, sekaligus untuk melakukan kegiatan kolektif.

 Fasilitas semacam ini perlu diperkuat dengan kemampuan untuk
melakukan akses kepada sumberdaya (informasi) yang berjarak jauh dari
lokasi komunitas. Infrastruktur telekomunikasi berbasis internet
merupakan sarana yang cukup layak untuk diberikan pada pusat-pusat
kegiatan masyarakat.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Pengembangan wilayah tertinggal
Meningkatkan akses kepada
sumberdaya pembangunan

G2

G
b

Mendorong penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (tele-education)

 Kegiatan pendidikan merupakan dasar segala kemajuan. Keterbatasan
tenaga pendidik dapat diatasi dengan diselenggarakannya pendidikan
jarak jauh.
 Materi pendidikan dan sistem belajar mengajar yang baik (praktik baik),
dapat dengan mudah disebarluaskan sehingga proses saling belajar dapat
terjadi dengan lebih cepat.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Pengembangan wilayah tertinggal
Mningkatkan kegiatan produktif di wilayah perbatasan, bencana & konflik

G3

G
a

Fasilitasi penumbuhan kegiatan ekonomi tematik di wilayah perbatasan

 Perbatasan negara atau daerah merupakan wilayah yang kritis. Ia dapat
dijadikan antarmuka dengan wilayah tetangga.

 Untuk perbatasan negara, kegiatan ekonomi yang berkembang baik
memiliki nilai pertahanan negara.
 Untuk perbatasan negara dan perbatasan daerah, kegiatan ekonomi yang
berkembang baik dapat dijadikan antarmuka dengan wilayah tetangga.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Pengembangan wilayah tertinggal
Mningkatkan kegiatan produktif di wilayah perbatasan, bencana & konflik

G3

G
b

Mendorong pelibatan masyarakat
lokal dalam menanggulangi bencana

 Menanggulangi bencana di sini berarti:
 Pemulihan pasca bencana

 Mengantisipasi potensi bencana
 Pada pemulihan paska bencana, pelibatan masyarakat lokal dilakukan
dalam konteks peningkatan kapasitas inovasi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Pengembangan wilayah tertinggal
Mningkatkan kegiatan produktif di wilayah perbatasan, bencana & konflik

G3

G
c

Penguatan kohesi sosial di wilayah
konflik

 Salah satu penyebab ketertinggalan, biasanya adalah konflik (horisontal)
antar anggota masyarakat.

 Upaya pembangunan secara partisipatif perlu dilakukan dengan
mempertimbangkan keragaman budaya.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pembangunan web-portal
inovasi

H1

H
a

Menciptakan pasar teknologi
berbasis web.

 Dengan meningkatnya kreatifitas masyarakat, maka makin banyak kreasi
teknologi yang dihasilkan, baik oleh lembaga litbangyasa maupun oleh
perseorangan.
 Pihak-pihak yang membutuhkan teknologi untuk melakukan akselerasi
kemajuan juga semakin banyak.
 Linkage antar pihak ini akan makin mudah jika difasilitasi oleh sarana
portal/ hub yang berbasis web.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pembangunan web-portal
inovasi

H1

H
b

Mendorong pelaksanaan metoda
koordinasi terbuka.

 Melakukan koordinasi di antara berbagai daerah merupakan kegiatan
yang tidak mudah. Fasilitas web dapat mempermudah proses ini dengan
menerapkan Metoda Koordinasi Terbuka (Open Method of Coordination)
 MKT adalah mekanisme iteratif, non-hirarkis dan multi-level untuk
mencapai koordinasi politis, dalam keragaman struktur dan budaya,
berbasis pembelajaran.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Memanfaatkan TIK di
pemerintahan

H2

H
a

Menyelenggarakan administrasi
publik berbasis TIK

 Layanan informasi dan koordinasi pemerintahan berbasis e-government
merupakan keharusan untuk memperlancar pembangunan.
 Di antara beberapa aspek e-gov, elemen yang perlu di-prioritaskan
adalah: transparansi, efisiensi (termasuk DSS) dan pembelajaran.
 E-government merupakan bagian integral dari prakarsa e-development

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Memanfaatkan TIK di
pemerintahan

H2

H
b

Membangun antarmuka (interface)
antara UKM dan sumberdaya

 Di kalangan swasta, UKM dianggap sebagai kelompok yang kurang
memiliki akses terhadap sumberdaya bisnis, seperti pembiayaan,
teknologi, pembeli, manajemen dan sumber pendukung lainnya.
 Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pemacu dan pemicu
perkembangan teknologi yang lain, sehingga disebut “enabling
technology”. Oleh karena itu pemanfaatannya perlu difasilitasi dan
didorong agar terjadi percepatan kemajuan.
 Pemerintah perlu membangun dan mengelola antarmuka berbasis TIK
untuk kemudahan UKM mengakses sumberdaya yang diperlukan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mendorong pemanfaatan TIK di
kalangan perusahaan

H3

H
a

Pembuatan materi dan pelaksanaan
pelatihan berbasis TIK

 Untuk melakukan akselerasi peningkatan kapasitas SDM, sudah saatnya
TIK digunakan seluas-luasnya, khususnya untuk kegiatan pelatihanpelatihan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mendorong pemanfaatan TIK di
kalangan perusahaan

H3

H
b

Memajukan e-commerce

 Dinamika bisnis yang semakin cepat, perlu didukung oleh sistem transaksi
berbasis TIK.

 Selain prasarana, penyiapan kerangka legal juga perlu disusun agar
transaksi dapat lebih diterima/ diakui oleh banyak pihak.
 Dalam konteks ini penyelenggaraan e-banking merupakan pendukung
utama.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mendorong pemanfaatan TIK di
kalangan perusahaan

H3

H
c

Kampanye penyadaran TIK

 Upaya untuk memanfaatkan TIK secara luas, tidak cukup hanya dengan
kebijakan individu perusahaan. Pemerintah bersama dengan sektor
swasta perlu melakukan kampanye penyadaran, agar TIK dapat cepat
digunakan secara massal.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mendorong pemanfaatan TIK di
kalangan perusahaan

H3

H
d

Membangun landasan untuk ebusiness

 Kegiatan bisnis meliputi berbagai aspek penelolaan. Salah satu kegunaan
TIK adalah untuk melakukan manajemen rantai pasok (supply chain
management), termasuk pengelolaan perusahaan / antar perusahaan
secara umum.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mendorong pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan dan kesehatan

H4

H
a

Mensponsori pendirian pusat belajar
& kesehatan masyarakat berbasis TIK

 Selain berguna untuk mendukung gerakan Belajar Seumur Hidup, PBM
berbasis TIK juga dapat digunakan sebagai bagian dari sistem pendidikan
formal dan informal.
 Demikian pula pengelolaan dan pelayanan kesehatan, akan dipermudah
dengan pemanfaatan TIK.
 Pada tingkat komunitas, aspek pembelajaran dan peningkatan kerekatan
sosial (social cohesiveness) dapat dicapai dengan membangun Telecenter.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mendorong pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan dan kesehatan

H4

H
b

Mendorong penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (tele-education)

 Terbatasnya fasilitas pendidikan, terutama ketersediaan pengajar/ nara
sumber dapat dikurangi dengan penyelenggaraan pendidikan jarak jauh.
Pendidik dan bahan yang masih terbatas dapat menjangkau peserta didik
yang lebih luas.
 Untuk memperluas jangkauan dan kecepatan informasi, materi kesehatan
dapat dijadikan muatan penting dalam tele-education ini.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mendorong pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan dan kesehatan

H4

H
c

Memperkaya muatan pendidikan
dengan materi digital.

 Pemanfaatan TIK untuk pendidikan perlu didukung oleh gerakan
pemassalan pembuatan materi pendidikan secara digital.

 Materi model lama sudah saatnya diperbarui dengan materi yang mudah
disimpan, dimutakhirkan, didistribusikan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
H
G

G2
G1

F

F1

H2
G3
F3
F4

A
H1
H3
G4
F2
E3

A1
A4
A6
D5
E2
E1

A2
A5
D4
D3
D2

E

A3
B2
C2
D1

B1

B

B3
C1

C

D

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mendorong pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan dan kesehatan

H4

H
d

Mempermudah akses internet bagi
masyarakat luas.

 Akses internet sudah merupakan kebutuhan masyarakat, di manapun dia
berada, baik bagi kepentingan pendidikan formal, non-formal maupun
informal, termasuk informasi tentang kesehatan.
 Perluasan akses internet merupakan agenda penting yang perlu didorong
dan dilaksanakan oleh semua pihak (pemerintah, swasta, dan komunitas).
 Contoh prakarsa ini di antaranya: hotspot di ruang publik, perangkat
akses internet di bangunan publik (warnet, komputer internet di
bandara, stasiun KA dll).

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Catatan
• Suatu modus strategi dengan pemilihan
konteks yang tepat dapat menghasilkan
beberapa capaian strategi secara
simultan.

back
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Reverse Brain Drain
Pnngkatan/ Pngmbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif

Pengembangan Daya Dukung
Iptek

D2

B2

Penguatan Kohesi Sosial

Reverse Brain Drain

B2g D2d D5e
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

D5
Pengadaan Pemerintah
Prakarsa KI Spesifik Daerah
dan/atau Prakarsa Sistem Inovasi

Persaingan Bisnis yang Sehat dan
Adil

E1

Pengembangan HKI, Mutu, Standar
dan Kelestarian Lingkungan

A6

Pengadaan Pemerintah

A6b
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

E1e

F2c

F2
Fora Isu Internasional

Peningkatan Kepedulian Isu-isu
Internasional yang Relevan

F1

Pengembangan/ Penguatan
Kerjasama internasional

Fora Isu Internasional

F1a
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

F4a

F4
Technology Foresight/ Roadmapping

Pengembangan Daya Dukung
Iptek

B2

Prakarsa Klaster Industri Spesifik
Daerah dan/atau Prakarsa Sistem
Inovasi

Technology Foresight
/ Roadmapping

B2c
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

E1c

E1
Matriks Prakarsa Sistem Inovasi
Tema Utama
Program pembangunan sistem inovasi

A
A.1
A.2

…
…
…
…
…
…
…
…
…

H.3
H.4

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

B

C

D

E

F

G

H
Kerangka Inovasi
Komunikasi

i

Penghargaan

= budaya inovasi

Pendidikan

Pemicu
inovasi

Dana

Tenaga Kerja Trampil

i

pembimbing
komersialisasi

prasyarat

entrepreneurship

Ktrampilan mnajemen
(Kesiapan investasi)
*) Queensland Innovation Council
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Kreativitas & Imajinasi

Aset Intelektual, pajak
dll
Infrastruktur

Riset

Kolaborasi dan ko-operasi antara industri, bisnis,
universitas & lembaga riset dan pemerintah

Gagasan
References
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

coordination of innovation activities
company networks & clusters
economics inteligents / technology
watch
exploitation of R&D results
foreign investments
foresight
implementation of ICT
incubators & technology parks
innovation culture
innovation financing
innovation in public administration
innovation in SME's
innovation legislation
innovation policy management
model
innovation support services &
infrastructures
innovation web portals

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

•
•

•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

internationalisation of companies
marketing of regional innovation
profile
monitoring of innovation strategy
product and processs developemnt
quality management
R&D sector development
regional innovation networks
start-up companies
supply chains
support less-developed area
technology audits
technology transfer
training for SMEs
University-Industry links
Workforce skills development
Kb sistem inovasi daerah-23
Kb sistem inovasi daerah-23
Kb sistem inovasi daerah-23
Kb sistem inovasi daerah-23

More Related Content

Viewers also liked

KB mitos dan realitas-03
KB mitos dan realitas-03KB mitos dan realitas-03
KB mitos dan realitas-03PUPUK
 
KB Diamond-01
KB Diamond-01KB Diamond-01
KB Diamond-01PUPUK
 
KB pelatihan basis-data-02
KB pelatihan basis-data-02KB pelatihan basis-data-02
KB pelatihan basis-data-02PUPUK
 
Kb sistem inovasi- daerah-21
Kb sistem inovasi- daerah-21Kb sistem inovasi- daerah-21
Kb sistem inovasi- daerah-21PUPUK
 
KB design methodology-02
KB design methodology-02KB design methodology-02
KB design methodology-02PUPUK
 
KB migrasi-03
KB migrasi-03KB migrasi-03
KB migrasi-03PUPUK
 
Kb layanan kemasan-02
Kb layanan kemasan-02Kb layanan kemasan-02
Kb layanan kemasan-02PUPUK
 
Kb sengatan sengata-12
Kb sengatan sengata-12Kb sengatan sengata-12
Kb sengatan sengata-12PUPUK
 
KB whitebook-03
KB whitebook-03KB whitebook-03
KB whitebook-03PUPUK
 
KB contoh klaster-31
KB contoh klaster-31KB contoh klaster-31
KB contoh klaster-31PUPUK
 
KB innovative financing-02
KB innovative financing-02KB innovative financing-02
KB innovative financing-02PUPUK
 
Kb pohon industri-11
Kb pohon industri-11Kb pohon industri-11
Kb pohon industri-11PUPUK
 

Viewers also liked (12)

KB mitos dan realitas-03
KB mitos dan realitas-03KB mitos dan realitas-03
KB mitos dan realitas-03
 
KB Diamond-01
KB Diamond-01KB Diamond-01
KB Diamond-01
 
KB pelatihan basis-data-02
KB pelatihan basis-data-02KB pelatihan basis-data-02
KB pelatihan basis-data-02
 
Kb sistem inovasi- daerah-21
Kb sistem inovasi- daerah-21Kb sistem inovasi- daerah-21
Kb sistem inovasi- daerah-21
 
KB design methodology-02
KB design methodology-02KB design methodology-02
KB design methodology-02
 
KB migrasi-03
KB migrasi-03KB migrasi-03
KB migrasi-03
 
Kb layanan kemasan-02
Kb layanan kemasan-02Kb layanan kemasan-02
Kb layanan kemasan-02
 
Kb sengatan sengata-12
Kb sengatan sengata-12Kb sengatan sengata-12
Kb sengatan sengata-12
 
KB whitebook-03
KB whitebook-03KB whitebook-03
KB whitebook-03
 
KB contoh klaster-31
KB contoh klaster-31KB contoh klaster-31
KB contoh klaster-31
 
KB innovative financing-02
KB innovative financing-02KB innovative financing-02
KB innovative financing-02
 
Kb pohon industri-11
Kb pohon industri-11Kb pohon industri-11
Kb pohon industri-11
 

Similar to Kb sistem inovasi daerah-23

KB Kap Inovasi-04
KB Kap Inovasi-04KB Kap Inovasi-04
KB Kap Inovasi-04PUPUK
 
KB lembar kerja_CSR-02
KB lembar kerja_CSR-02KB lembar kerja_CSR-02
KB lembar kerja_CSR-02PUPUK
 
KB sengatan sengata-13
KB sengatan sengata-13KB sengatan sengata-13
KB sengatan sengata-13PUPUK
 
KB studipasar-04
KB studipasar-04KB studipasar-04
KB studipasar-04PUPUK
 
Innovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryInnovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryMahammad Khadafi
 
Akselerasi daya saing
Akselerasi daya saingAkselerasi daya saing
Akselerasi daya saingPEMPROP JABAR
 
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...Dadang Solihin
 
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitasPeningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitasSugeng Budiharsono
 
Industri Srategis dan Teknologi Strategis
Industri Srategis dan Teknologi StrategisIndustri Srategis dan Teknologi Strategis
Industri Srategis dan Teknologi StrategisTechnoMainstream Blog
 
KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25PUPUK
 
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADDadang Solihin
 
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012bapakfian
 
MSIB Batch 6_Pitch Deck_share.pdf
MSIB Batch 6_Pitch Deck_share.pdfMSIB Batch 6_Pitch Deck_share.pdf
MSIB Batch 6_Pitch Deck_share.pdfWennyNilaSari1
 
Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03PUPUK
 
Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04PUPUK
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxpadlah1984
 
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)Kacung Abdullah
 
02 Alasan, Kegunaan dan Manfaat - Tatang A Taufik
02  Alasan, Kegunaan dan Manfaat - Tatang A Taufik02  Alasan, Kegunaan dan Manfaat - Tatang A Taufik
02 Alasan, Kegunaan dan Manfaat - Tatang A Taufikpemetarencanaan
 
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan NasionalMengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan NasionalTechnoMainstream Blog
 
KB Kaidah Pelaksanaan-04
KB Kaidah Pelaksanaan-04KB Kaidah Pelaksanaan-04
KB Kaidah Pelaksanaan-04PUPUK
 

Similar to Kb sistem inovasi daerah-23 (20)

KB Kap Inovasi-04
KB Kap Inovasi-04KB Kap Inovasi-04
KB Kap Inovasi-04
 
KB lembar kerja_CSR-02
KB lembar kerja_CSR-02KB lembar kerja_CSR-02
KB lembar kerja_CSR-02
 
KB sengatan sengata-13
KB sengatan sengata-13KB sengatan sengata-13
KB sengatan sengata-13
 
KB studipasar-04
KB studipasar-04KB studipasar-04
KB studipasar-04
 
Innovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryInnovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industry
 
Akselerasi daya saing
Akselerasi daya saingAkselerasi daya saing
Akselerasi daya saing
 
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
 
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitasPeningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas
 
Industri Srategis dan Teknologi Strategis
Industri Srategis dan Teknologi StrategisIndustri Srategis dan Teknologi Strategis
Industri Srategis dan Teknologi Strategis
 
KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25
 
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
 
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
 
MSIB Batch 6_Pitch Deck_share.pdf
MSIB Batch 6_Pitch Deck_share.pdfMSIB Batch 6_Pitch Deck_share.pdf
MSIB Batch 6_Pitch Deck_share.pdf
 
Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03
 
Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
 
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
 
02 Alasan, Kegunaan dan Manfaat - Tatang A Taufik
02  Alasan, Kegunaan dan Manfaat - Tatang A Taufik02  Alasan, Kegunaan dan Manfaat - Tatang A Taufik
02 Alasan, Kegunaan dan Manfaat - Tatang A Taufik
 
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan NasionalMengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
 
KB Kaidah Pelaksanaan-04
KB Kaidah Pelaksanaan-04KB Kaidah Pelaksanaan-04
KB Kaidah Pelaksanaan-04
 

More from PUPUK

KB inclusive business-02
KB inclusive business-02KB inclusive business-02
KB inclusive business-02PUPUK
 
KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20PUPUK
 
KB pohon industri-19
KB pohon industri-19KB pohon industri-19
KB pohon industri-19PUPUK
 
KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36PUPUK
 
KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03PUPUK
 
KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04PUPUK
 
KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05PUPUK
 
KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02PUPUK
 
KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03PUPUK
 
KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19PUPUK
 
KB greenbook-3-ind-06
KB greenbook-3-ind-06KB greenbook-3-ind-06
KB greenbook-3-ind-06PUPUK
 
KB CSR 02
KB CSR 02KB CSR 02
KB CSR 02PUPUK
 
KB san ojego-07
KB san ojego-07KB san ojego-07
KB san ojego-07PUPUK
 
KB lokabiz-03
KB lokabiz-03KB lokabiz-03
KB lokabiz-03PUPUK
 
KB Cluster Game-08
KB Cluster Game-08KB Cluster Game-08
KB Cluster Game-08PUPUK
 
KB input-output table-r05
KB input-output table-r05KB input-output table-r05
KB input-output table-r05PUPUK
 
KB Komponen Teknologi-04
KB Komponen Teknologi-04KB Komponen Teknologi-04
KB Komponen Teknologi-04PUPUK
 
KB Kerjasama-07
KB Kerjasama-07KB Kerjasama-07
KB Kerjasama-07PUPUK
 
KB Diamond-companion-02
KB Diamond-companion-02KB Diamond-companion-02
KB Diamond-companion-02PUPUK
 

More from PUPUK (19)

KB inclusive business-02
KB inclusive business-02KB inclusive business-02
KB inclusive business-02
 
KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20
 
KB pohon industri-19
KB pohon industri-19KB pohon industri-19
KB pohon industri-19
 
KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36
 
KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03
 
KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04
 
KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05
 
KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02
 
KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03
 
KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19
 
KB greenbook-3-ind-06
KB greenbook-3-ind-06KB greenbook-3-ind-06
KB greenbook-3-ind-06
 
KB CSR 02
KB CSR 02KB CSR 02
KB CSR 02
 
KB san ojego-07
KB san ojego-07KB san ojego-07
KB san ojego-07
 
KB lokabiz-03
KB lokabiz-03KB lokabiz-03
KB lokabiz-03
 
KB Cluster Game-08
KB Cluster Game-08KB Cluster Game-08
KB Cluster Game-08
 
KB input-output table-r05
KB input-output table-r05KB input-output table-r05
KB input-output table-r05
 
KB Komponen Teknologi-04
KB Komponen Teknologi-04KB Komponen Teknologi-04
KB Komponen Teknologi-04
 
KB Kerjasama-07
KB Kerjasama-07KB Kerjasama-07
KB Kerjasama-07
 
KB Diamond-companion-02
KB Diamond-companion-02KB Diamond-companion-02
KB Diamond-companion-02
 

Kb sistem inovasi daerah-23

  • 1. Sistem Inovasi menuju Daya Saing Daerah pedoman penyusunan agenda prakarsa pembangunan sistem inovasi dan daya saing daerah Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 2. Latar Belakang • Semakin disadari bahwa daya saing yang dicirikan dengan produktivitas yang tinggi mensyaratkan kapasitas inovatif yang tinggi pula. • Untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas inovatif yang tinggi diperlukan agenda strategis yang harus dilaksanakan dengan komitmen tinggi. • Agenda strategis disusun berdasarkan landasan sistem inovasi daerah, termasuk perkuatan kelembagaan, mekanisme hubungan dan dokumen rencana. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 3. Kesejahteraan Kemakmuran Daya Saing (produktivitas) Kapasitas inovatif Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Adalah tingkat kesejahteraan yang dicerminkan oleh a.l tingkat pendapatan dan penyerapan lapangan kerja Produktivitas dalam waktu yg panjang merupakan indikator daya saing yang mudah di ukur Kemampuan untuk menciptakan dan mengkomersialkan invensi
  • 4. Penggerak kapasitas inovatif nasional Infrastruktur inovasi umum Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik Sumberdaya inovasi persediaan “pengetahuan” nasional Kebijakan inovasi Kualitas hubungan Strategi perusahaan dan persaingan Faktor kondisi Kondisi permintaan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Industri pendukung dan terkait
  • 5. Infrastruktur Inovasi Umum Sumberdaya inovasi persediaan “pengetahuan” nasional Kebijakan inovasi Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org • • • • Angkatan kerja berbasis teknik dan ilmu pengetahuan Akses ke pendidikan tinggi dan pasca sarjana Ketersediaan modal berisiko Infrastruktur informasi yang berkualitas tinggi • Investasi riset “Dasar” • Dokumentasi inovasi kumulatif • Seluruh kecanggihan teknologi • • • • • Program Subsidi dan hibah Kebijakan pajak penelitian dan pengembangan Kebijakan pendidikan dan pendanaan Kebijakan perlindungan aset intelektual Keterbukaan terhadap perdagangan dan investasi Internasional
  • 6. Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik Strategi prsh & persaingan   Strategi yg diambil perusahaan Keadaan persaingan lokal Kondisi Faktor (Input)        Kondisi Perminta an Sumberdaya alam (fisik) Sumberdaya manusia Sumberdaya modal Infrastruktur fisik Infrastruktur administratif Infrastruktur informasi Infrastruktur iptek   Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org  Industri pendukung & terkait Konteks Tingkat permintaan lokal Strategi perusahaan dan persaingan Faktor kondisi Kondisi permintaan Ketersediaan dan kualitas pemasok lokal dan industri terkait Adanya klaster industri yang kuat Industri pendukung dan terkait
  • 7. Lingkungan Usaha Penentu Daya Saing Strategi prsh & persaingan   Strategi yg diambil perusahaan Keadaan persaingan lokal Kondisi Faktor (Input)        Kondisi Permintaan Sumberdaya alam (fisik) Sumberdaya manusia Sumberdaya modal Infrastruktur fisik Infrastruktur administratif Infrastruktur informasi Infrastruktur iptek  Industri pendukung & terkait  Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org  Ketersediaan dan kualitas pemasok lokal dan industri terkait Adanya klaster industri yang kuat Konteks Tingkat permintaan lokal
  • 8. Kemakmuran Daya Saing (produktivitas) Kapasitas inovatif Infrastruktur inovasi umum Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik Sumberdaya inovasi persediaan “pengetahuan” nasional Kebijakan inovasi Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Kualitas hubungan Strategi perusahaan dan persaingan Faktor kondisi Kondisi permintaan Industri pendukung dan terkait
  • 9. Kemakmuran Daya Saing (produktivitas) Kapasitas inovatif Infrastruktur inovasi umum Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik Sumberdaya inovasi persediaan “pengetahuan” nasional Kualitas hubungan Strategi perusahaan dan persaingan Faktor kondisi Kebijakan inovasi Kondisi permintaan Industri pendukung dan terkait Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pengembangan Daerah tertinggal G G2 G1 Penyelarasan dengan perkembangan Global F F1 H H2 G3 F3 F4 E Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 B1 B Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM B3 C1 C Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang D Membangun budaya inovasi
  • 10. Sistem Inovasi Sehimpunan pelaku, lembaga, jaringan, kemitraan, antaraksi, proses produktif dan kebijakan yang mempengaruhi arah perkembangan, kecepatan dan difusi inovasi serta proses pembelajaran. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 11. Sistem Inovasi Sehimpunan ... ▪Pelaku ▪Lembaga Yang mempengaruhi ... ▪Arah perkembangan inovasi ▪Jaringan ▪Kecepatan inovasi ▪Kemitraan ▪Difusi inovasi ▪Proses produktif ▪Kebijakan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org ▪Proses pembelajaran
  • 12. Kerangka Umum N Prakarsa Tematik dan/atau Spesifik A A S I D E Dimensi Nasional Dimensi Daerah O A N H A L Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org R Kondisi Umum (Framework Conditions)
  • 13. Sistem Inovasi Permintaan Framework conditions Konsumen (permintaan akhir) Produsen (permintaan antara) Lingkungan pembiayaan, perpajakan dan insentif; kecenderungan inovasi dan kewirausahaan; mobilitas Sistem Industrial Pendidikan dan Riset Industri besar Pendidikan dan pelatihan profesional pemerintah Pendidikan tinggi dan riset Tata pemerintahan Riset pemerintah Kebijakan litbang Perantara UKM yg matang Lembaga riset, broker Perusahaan baru berbasis teknologi Sistem Politik Infrastruktur Perbankan, modal ventura Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org HaKI dan Informasi Inovasi dan dukungan bisnis Standard dan norma Sumber: Kuhlman and Arnold (2001)
  • 14. Agenda Kebijakan Inovasi Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 15. Proses penyusunan Koleksi Pengumpulan berbagai praktik baik yang inovatif • • • • • Antar Bangsa Nasional Daerah Kondisi Umum Spesifik/ Tematik Kompilasi Pengelompokan tema dan penyesuaian dengan agenda prioritas Indonesia di tingkat nasional dan daerah. Penyajian Hasil kompilasi disajikan dengan perspektif kontekstual, disusun berdasarkan tema utama dan kemudian diberi ilustrasi sampai dengan agenda prakarsa yang bersifat inovatif H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 E Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 D B1 B B3 C1 C
  • 16. Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing catatan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 17. Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 18. Ilustrasi Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi Ilustrasi dari agenda strategis pengembangan Sistem Inovasi, dapat dilihat pada lembar-lembar berikut... Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 19. Kaidah pelaksanaan agenda Kaidah kesertaan. Kaidah kelayakan. Segenap agenda dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah pelaksanaan *) Kaidah memulai. Kemakmuran Daya Saing (produktivitas) Kapasitas inovatif Infrastruktur inovasi umum Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik Sumberdaya inovasi Kualitas hubungan persediaan “pengetahuan” nasional Strategi perusahaan dan persaingan Kebijakan inovasi Faktor kondisi Kondisi permintaan Industri pendukung dan terkait Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pengembangan Daerah tertinggal G G2 G1 Penyelarasan dengan perkembangan Global F F1 H H2 G3 F3 F4 E Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Perkuatan basis data Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 B1 B Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM B3 C1 C Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang D Membangun budaya inovasi Pembangunan kapasitas personil pemrakarsa *) penjelasan lebih lengkap tentang kaidah pelaksanaan, dapat dibaca pada dokumen terpisah.
  • 20. Navigasi dokumen Delapan kelompok agenda kebijakan Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pengembangan wilayah tertinggal G G2 G1 Penyelarasan dengan perkembangan Global F F1 H H2 G3 F3 F4 E Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi A H1 H3 H4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 B1 B Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM B3 C1 C Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi, meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang D Membangun budaya inovasi Kawi Boedisetio Pengembangan infrastruktur dasar inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Peningkatan perlindungan dan pemanfaatan HKI telebiro.bandung0@clubmember.org G H G2 G1 Persaingan bisnis yang sehat dan adil Perpajakan dan pengelolaan risiko inovasi F F1 H2 G3 F3 F4 A A1 H1 A2 A4 H3 A5 A6 G4 D3 D5 F2 D2 E2 E3 D4 E1 E A3 B2 C2 D1 Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi B1 B B3 C1 C A D Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A3 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A4 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A5 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Tema kebijakan A2 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis telebiro.bandung0@clubmember.org A1 Pengembangan infrastruktur dasar inovasi Kawi Boedisetio A6 a Penghapusan Regulasi Penghambat b Lingkungan legal dan regulasi yang kondusif c Pengembangan tata kelola & Koherensi kebijakan Inovasi d Penyederhanaan Administratif e Pengembangan Basisdata Inovasi (Indikator & Statistik) Kawi Boedisetio H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 telebiro.bandung0@clubmember.org B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Penjelasan singkat tentang tujuan kebijakan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org A1 A a Penghapusan Regulasi Penghambat  Suatu regulasi diterbitkan untuk kepentingan tertentu.  Dalam perjalanannya, regulasi ini dapat saja menjadi penghambat proses inovasi karena keadaan sudah berubah, ataupun munculnya kesadaran baru.  Regulasi semacam ini perlu dihapuskan setelah dilakukan kajian terlebih dahulu (policy review )  Untuk itu perlu dibentuk suatu kelompok kerja kajian kebijakan ( policy review) Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Tujuan kebijakan
  • 21. Ilustrasi Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi • Tema kebijakan yang tertulis merupakan sebagian tema yang mungkin muncul dalam satu kelompok kebijakan. • Tujuan kebijakan yang tertulis merupakan sebagian tujuan yang mungkin muncul dalam satu tema kebijakan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 22. Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pengembangan wilayah tertinggal G G2 G1 Penyelarasan dengan perkembangan Global F F1 H H2 G3 F3 F4 E Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi A H1 H3 H4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 B1 B Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi Dunia Usaha/ UKM B3 C1 C Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi, meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang D Membangun budaya inovasi
  • 23. Pengembangan infrastruktur dasar inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Peningkatan perlindungan dan pemanfaatan HKI G H G2 G1 Persaingan bisnis yang sehat dan adil Perpajakan dan pengelolaan risiko inovasi Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org F F1 H2 G3 F3 F4 E A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D3 D2 D4 A3 B2 C2 D1 D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi B1 B B3 C1 C
  • 24. Pengembangan dan penguatan kelembagaan IPTEK H Pengembangan daya dukung IPTEK G G2 G1 Pengembangan daya absorpsi UKM F F1 H2 G3 F3 F4 E Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D3 D2 D4 A3 B2 C2 D1 D B1 B B3 C1 C Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
  • 25. Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing H Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Kolaborasi G G2 G1 F Peningkatan Difusi Inovasi, praktik baik dan hasil litbang Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org F1 H2 G3 F3 F4 E A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D3 D2 D4 A3 B2 C2 D1 D B1 B B3 C1 C Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang
  • 26. Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing Pengembangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan Reformasi di Bidang Publik G F Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen Peningkatan/ Pengembangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif telebiro.bandung0@clubmember.org G2 G1 Penguatan Kohesi Sosial Kawi Boedisetio H F1 H2 G3 F3 F4 E A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi
  • 27. Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org E A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus B1 B B3 C1 C Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional D Prakarsa Klaster Industri Spesifik Daerah dan/atau Prakarsa Sistem Inovasi
  • 28. Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing H G G2 G1 Penyelarasan dengan perkembangan Global F F1 H2 G3 F2 F4 E Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan A H1 H3 G4 F3 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 B1 B Pengembangan HKI, Mutu, Standar dan Kelestarian Lingkungan B3 C1 C Pengembangan Teknologi Dunia usaha D Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 29. Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing H Pengembangan wilayah tertinggal G G2 G1 F Wilayah tempat berdiamnya penduduk yang tertinggal (dalam bidang tertentu) F1 H2 G3 F3 F4 E Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan A H1 H3 H4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C Meningkatkan kegiatan produktif di wilayah perbatasan, bencana, konflik dan tertinggal D Mendukung Pembangunan wilayah terpencil Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 30. Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi G G2 G1 F Penerapan TIK dipercaya sebagai pengungkit yang dapat mempercepat pelaksanaan agenda strategis F1 H H2 G3 F3 F4 E Pembangunan webportal inovasi A H1 H3 H4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 B1 B Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan B3 C1 C Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan dan kesehatan D Memanfaatkan TIK di pemerintahan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 31. A Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Pengembangan infrastruktur dasar inovasi Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org A1 a Penghapusan Regulasi Penghambat b Lingkungan legal dan regulasi yang kondusif c Pengembangan tata kelola & Koherensi kebijakan Inovasi d Penyederhanaan Administratif e Pngmbangan Pangkalan data dan Basis data Inovasi (Indikator & Statistik) A2 A3 A4 A5 A6
  • 32. A Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A1 Pengembangan infrastruktur dasar inovasi A2 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org A3 A4 A5 A6 Pengembangan Laboratoria terspesialisasi b Pengembangan Pusat Pelayanan Inovasi / Taman Iptek c Pengembangan Inkubator bisnis d Pengembangan Pusat produktivitas dan Purwarupa e Pengembangan Pusat/ Jaringan Teknobisnis f Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi a Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi
  • 33. A Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A1 Pengembangan infra-struktur dasar inovasi A2 Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi A3 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A4 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A5 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A6 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a Pengembangan Kerangka Legal untuk Modal Berisiko
  • 34. A Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A1 Pengembangan infra-struktur dasar inovasi A2 Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi A3 a Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI A4 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A5 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A6 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Kampanye Kepedulian dan Apresiasi HKI b Pengembangan Konsultan HKI (Technology Licensing Office) c Peningkatan Perolehan HKI
  • 35. A Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A1 Pengembangan infrastruktur dasar inovasi A2 Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi A3 Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI A4 Perpajakan dan Pengelolaan Risiko Inovasi A5 Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A6 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a Pengemb. Sistem Insentif Perpajakan & Pengelolaan Risiko Inovasi
  • 36. A Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Pengembangan infrastruktur dasar inovasi Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi A1 a A3 A4 Perpajakan dan Pengelolaan Risiko Inovasi A5 Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil A6 telebiro.bandung0@clubmember.org b Sistem Pengadaan Pemerintah c Pengembangan Kerjasama Antar daerah A2 Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI Kawi Boedisetio Pengawasan Persaingan Bisnis
  • 37. B Memperkuat Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta Mengembangkan Kemampuan Absorpsi DU/ UKM Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek B1 Pengembangan Daya Dukung Iptek B2 Pengembangan Organisasi Profesi dan/ Bisnis Pngmbangan lmbaga MSTQ (Measurement, Standard, Testing & Quality) Pengembangan HKI f telebiro.bandung0@clubmember.org Pengemb. Sistem Pengelolaan dan Pembiayaan Kelembagaan Inovasi e Kawi Boedisetio b d B3 Pengembangan/Revitalisasi Kelembagaan Iptek c Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis a Pengembangan Kerjasama Iptek
  • 38. B Memperkuat Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta Mengembangkan Kemampuan Absorpsi DU/ UKM Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek B1 Pengembangan roadmapping dan/atau foresight teknologi. Pengembangan Sumber Pendanaan Iptek Pengembangan Teknologi f telebiro.bandung0@clubmember.org Penataan Sistem Manajemen Program Iptek e Kawi Boedisetio b d Pengembangan daya absorpsi UKM Program Litbang dan Kaji Terap Iptek c Pengembangan Daya Dukung Iptek a Peningkatan Kualitas SDM Iptek g Program Reverse Brain-Drain B2 B3
  • 39. B Memperkuat Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta Mengembangkan Kemampuan Absorpsi DU/ UKM Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek B1 a Pengembangan Daya Dukung Iptek B2 Pengembangan daya absorpsi Dunia Usaha/ UKM B3 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Modernisasi Dunia Usaha/ UKM
  • 40. C Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi , Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan Hasil Litbang Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi C1 Peningkatan Difusi Inovasi, praktik terbaik dan hasil litbang C2 telebiro.bandung0@clubmember.org Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kemitraan Strategis b Kawi Boedisetio a Pengembangan Program Kemitraan Strategis Inovasi (mis: litbang kolektif, litbang kolaboratif)
  • 41. C Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi , Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan Hasil Litbang Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi C1 Peningkatan Difusi Inovasi, praktik terbaik dan hasil litbang C2 Peningkatan transaksi bisnis dan nonbisnis c Pmanfaatan kpakaran khusus oleh swasta, lemb pmrintah dan non pmrinth lainnya. d telebiro.bandung0@clubmember.org Diseminasi Praktik Baik (terbaik) dan hasil Litbang b Kawi Boedisetio a Alih/Difusi Inovasi dan/atau Hasil Litbang
  • 42. D Membangun Budaya Inovasi P’bangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan Peningkatan/ P’mbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen Reformasi di Bidang Publik Penguatan Kohesi Sosial Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org D1 a Program Lifelong Learning b Pendidikan Dini Kewirausahaan c Apresiasi Prestasi Inovasi d Kampanye Kepedulian D2 D3 D4 D5
  • 43. D Membangun Budaya Inovasi P’bangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan Peningkatan/ P’mbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen Reformasi di Bidang Publik Penguatan Kohesi Sosial Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org D1 a Program Inkubasi Teknobisnis b Pengembangan Kelembagaan Pembiayaan Berisiko c Insentif Pembiayaan Usaha Pemula (Baru) d Reverse Brain-Drain D2 D3 D4 D5
  • 44. D Membangun Budaya Inovasi P’bangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan D1 Peningkatan/ P’mbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif D2 Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen D3 Reformasi di Bidang Publik D4 Penguatan Kohesi Sosial D5 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a Bantuan teknis peningkatan kapasitas pelaku bisnis
  • 45. D Membangun Budaya Inovasi P’bangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan D1 Peningkatan/ P’mbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif D2 Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen D3 Reformasi di Bidang Publik D4 Penguatan Kohesi Sosial D5 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a Program peningkatan kapasitas pelaku kewenangan publik
  • 46. D Membangun Budaya Inovasi P’bangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan D1 Peningkatan/ P’mbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif D2 Reformasi di Bidang Publik Penguatan Kohesi Sosial Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org D3 D4 D5 Sistem Pengelolaan Teknologi Tradisional (Masyarakat) b Prakarsa Inventarisasi dan Dokumentasi Pengetahuan/ Tek. Masyarakat c Kampanye Kepedulian Pengelolaan, Pengetahuan/ Teknologi Masyarakat. d Kemitraan Inovasi Pengetahuan/ Teknologi Masyarakat e Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen a Program Reverse Brain-Drain (Inklusi Sosial)
  • 47. Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Prakarsa Klaster Ind Spesifik Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi E1 Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional E2 E Technology Foresight/ Roadmapping. Sistem Insentif Khusus Pengadaan Pemerintah f telebiro.bandung0@clubmember.org Pengembangan Infrastruktur Khusus e Kawi Boedisetio b d E3 Prakarsa Klaster Industri / Sistem Inovasi c Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus a Pengembangan Sistem Perdagangan
  • 48. Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Prakarsa Klaster Ind Spesifik Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi E1 Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional E2 E Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a E3 Prakarsa Mekanisme Koord. Terbuka ttg Kebijakan Inovasi / Daya Saing b Kerjasama antar Daerah dan Daerah Nasional
  • 49. Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Prakarsa Klaster Ind Spesifik Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi E1 Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional E2 Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus E3 E Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a Bantuan Teknis Pendirian atau Pengembangan Kelembagaan Khusus
  • 50. Penyelarasan dengan Perkembangan Global Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan F1 a F3 Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional F4 telebiro.bandung0@clubmember.org Fora Isu Internasional b Intelijen Pasar internasional F2 Pengembangan Teknologi Dunia usaha Kawi Boedisetio F
  • 51. Penyelarasan dengan Perkembangan Global Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan F F1 Pengembangan Teknologi Dunia usaha Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Fasilitasi Perolehan HKI b Fasilitasi Pngkt MSTQ (Measurements, Standarization, Testing & Quality) c Standar Teknis bagi Pengadaan Pemerintah di Bidang Spesifik . d Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan a Ekoefisiensi Sistem Produksi F2 F3 F4
  • 52. Penyelarasan dengan Perkembangan Global Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan F1 F2 Pengembangan Teknologi Dunia usaha F3 Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional F4 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org F a Pengkajian/Audit Teknologi b Perbaikan Teknologi Bisnis
  • 53. Penyelarasan dengan Perkembangan Global Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan F1 F2 Pengembangan Teknologi Dunia usaha F3 Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional F4 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org F a Fora Internasional b Fasilitasi Kerjasama/ Jaringan Internasional
  • 54. G Pengembangan wilayah tertinggal Mendukung Pembangunan wilayah terpencil Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan Mbngun simpul ekonomi di daerah perbtasn, psca bncna & pasca konflik Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org G1 G2 G3 a Membangun sarana transportasi b Membangun sarana telekomunikasi
  • 55. G Pengembangan wilayah tertinggal Mendukung Pembangunan wilayah terpencil G1 Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan G2 G3 Mensponsori pusat kegiatan masyarakat berbasis TIK (telecenter) b Mendorong penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (tele-education) c Mbngun simpul ekonomi di daerah perbtasn, psca bncna & pasca konflik a Membangun akses kepada pelayanan kesehatan Belum selesai........ Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 56. G Pengembangan wilayah tertinggal Mendukung Pembangunan wilayah terpencil G1 Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan G2 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org G3 Fasilitasi pnumbuhan keg. ekonomi tematik di wil perbatasan (& ttinggal) b Mendorong pelibatan masyarakat lokal dalam menanggulangi bencana c Mningkatkan keg produktif di wil. perbatasan, bencana, konflik & tertinggal a Penguatan kohesi sosial di wilayah konflik dan tertinggal.
  • 57. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembangunan web-portal inovasi H1 Memanfaatkan TIK di pemerintahan H2 H Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan H3 Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan H4 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a Menciptakan pasar teknologi berbasis web. b Mendorong pelaksanaan metoda koordinasi terbuka.
  • 58. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembangunan web-portal inovasi H1 Memanfaatkan TIK di pemerintahan H2 H Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan H3 Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan H4 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a Menyelenggarakan administrasi publik berbasis TIK b Membangun antarmuka (interface) antara UKM dan sumberdaya
  • 59. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembangunan web-portal inovasi H1 Memanfaatkan TIK di pemerintahan H2 H Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org H3 H4 Pembuatan materi dan pelaksanaan pelatihan berbasis TIK b Memajukan e-commerce c Kampanye penyadaran TIK d Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan a Membangun landasan untuk ebusiness
  • 60. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembangunan web-portal inovasi H1 Memanfaatkan TIK di pemerintahan H2 H Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan dan kesehatan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org H3 H4 Mensponsori pendirian pusat belajar masyarakat berbasis TIK b Mendorong penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (tele-education) c Memperkaya muatan pendidikan dengan materi digital. d Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan a Mempermudah melakukan akses internet bagi masyarakat luas.
  • 61. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A1 A a Penghapusan Regulasi Penghambat  Suatu regulasi diterbitkan untuk kepentingan tertentu.  Dalam perjalanannya, regulasi ini dapat saja menjadi penghambat proses inovasi karena keadaan sudah berubah, ataupun munculnya kesadaran baru.  Regulasi semacam ini perlu dihapuskan setelah dilakukan kajian terlebih dahulu (policy review)  Untuk itu perlu dibentuk suatu kelompok kerja kajian kebijakan (policy review) Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 62. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A1 A b Lingkungan legal dan regulasi yang kondusif  Kegiatan inovasi dan bisnis membutuhkan lingkungan legal yang mendukung.  Setelah dilakukan kajian mendalam, perlu ditumbuhkan regulasi yang sesuai dengan asas kepastian hukum dan kemudahan melakukan aktivitas bisnis/ inovatif. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 63. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A1 A c Pengembangan tata kelola & koherensi kebijakan inovasi  Tata pemerintahan sebagai wahana kebijakan inovasi perlu dikembangkan dengan mekanisme yang saling terkait, agar terjadi koherensi kebijakan inovasi, baik antar daerah, antara daerah dan pusat, antar sektor, maupun antar waktu. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 64. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A1 A d Penyederhanaan Administratif  Kegiatan bisnis merupakan penggerak inovasi, sehingga hambatan terhadapnya sebaiknya dihindari.  Penyusunan kebijakan bisnis harus dilandasi semangat untuk menyederhanakan proses administrasi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 65. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis A1 A e Pengembangan Basisdata Inovasi (Indikator & Statistik)  Basis data merupakan landasan kegiatan yang penting karena merupakan landasan indikator awal dan akhir kegiatan.  Kegiatan peningkatan daya saing perlu dipandu oleh data statistik yang lebih inovatif dan dikemas dalam pangkalan data yang andal.  Data statistik yang biasanya tersedia belum mengarah kepada kegiatan inovatif  Beberapa statistik indikator inovatif perlu diadopsi dalam terbitan periodik di daerah (mis. Daerah dalam Angka) Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 66. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi A2 A a Pengembangan Laboratoria terspesialisasi  Laboratorium merupakan salah satu elemen infrastruktur dasar inovasi.  Daerah harus berani untuk mulai mengembangkan laboratorium, khususnya yang terspesialisasi, untuk mendukung kegiatan dasar yang memiliki tujuan strategis. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 67. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi A2 A b Pengembangan pusat pelayanan inovasi / taman iptek  Beberapa unit pendukung inovasi (seperti laboratoria, unit pelayanan HKI, layanan promosi produk dlsb) dapat dibangun pada satu lokasi sehingga memudahkan bagi para pengguna layanan.  Selain infrastruktur yang sifatnya lebih “langsung”, perlu juga dibangun suatu kawasan yang berisi beberapa proses kegiatan inovasi atau hasil inovasi yang dapat dilihat oleh masyarakat luas. Fasilitas yang bersifat peragaan ini dapat memberi inspirasi bagi masyarakat (anak-anak atau dewasa) untuk melakukan inovasi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 68. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi A2 A c Pengembangan Inkubator bisnis  Karena bisnis pemula sangat rentan terhadap kegagalan, terutama bisnis berbasis pengetahuan, maka pada fase inisiasi perlu diberikan fasilitas yang dapat lebih mengamankan masa kritis tersebut.  Salah satu cara efektif yang dapat diambil adalah mengembangkan fasilitas inkubator bisnis (inovatif). Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 69. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi A2 A d Pengembangan Pusat Produktivitas dan Purwarupa (Prototype)  Proses komersialisasi teknologi memiliki fase kritis dalam tahapannya.  Dalam tahapan komersialisasi perangkat keras, fase pembuatan prototype merupakan salah satu fase yang membutuhkan perhatian khusus dan dukungan sumberdaya relatif besar.  Oleh sebab itu sebaiknya dibangun suatu lembaga khusus yang dapat mempercepat proses prototyping tersebut, yang dapat memfasilitasi segenap kebutuhan proses dengan lebih lancar, termasuk perencanaan produksi komersialnya.  Lembaga ini juga berfungsi untuk membantu meningkatkan produktivitas suatu unit produksi melalui inovasi proses dan inovasi model bisnis. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 70. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi A2 A e Pengembangan Pusat/ Jaringan Teknobisnis  Semakin disadari bahwa kegiatan bisnis semakin didominasi oleh produk dengan kandungan teknologi yang tinggi.  Rangkaian bisnis (berbasis teknologi) yang dibangun berdasarkan perkuatan rantai nilai perlu dikembangkan.  Titik masuk kegiatan berupa simpul jaringan perlu ditumbuhkan untuk mengembangkan efisiensi dan produktivitas jaringan.  Pemanfaatan teknologi informatika dan telekomunikasi perlu secara efektif digunakan untuk kelancaran operasional. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 71. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi A2 A f Pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi  Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pemacu dan pemicu perkembangan teknologi yang lain, sehingga disebut “enabling technology”.  Oleh karena itu pemanfaatannya perlu didorong dengan penyediaan infrastruktur TIK.  Infrastruktur TIK disediakan untuk sedapat mungkin terjangkau oleh masyarakat luas agar terjadi percepatan kemajuan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 72. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Memperkecil Kesenjangan Pasar dalam Pembiayaan Inovasi A3 A a Pengembangan Kerangka Legal untuk Modal Berisiko  Sumberdaya modal/ pembiayaan merupakan salah satu elemen pendukung inovasi yang penting. Siklus kegiatan inovasi, dari gagasan sampai dengan komersialisasi dan pematangan membutuhkan skema dukungan pembiayaan yang berbeda-beda.  Pada awal siklus, dibutuhkan skema pembiayaan yang lebih berisiko.  Sebagian besar kerangka legal saat ini lebih banyak bersinggungan dengan skema dengan risiko relatif kecil.  Perlu diupayakan untuk memperluas dan atau memperbanyak kerangka legal bagi pembiayaan (termasuk modal) yang lebih berisiko agar tercipta lembaga beserta skemanya yang lebih sesuai. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 73. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI A4 A a Kampanye kepedulian dan apresiasi HKI  Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan isu yang relatif baru bagi masyarakat.  Pemahaman akan HaKI ini, terutama tentang rejim HaKI perlu disampaikan kepada masyarakat luas (tidak hanya pengusaha).  Prosedur pendaftaran yang sudah relatif mudah juga perlu diketahui untuk lebih merangsang masyarakat untuk mulai mendaftarkan hak-nya.  Untuk tahap awal sebaiknya diberikan apresiasi khusus kepada para pemilik HaKI baru.  Selain dimensi perlindungan, HKI juga memiliki dimensi pemanfaatan, yaitu menggunakan HKI yang sudah tersedia . Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 74. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI A4 A b Pengembangan konsultan HKI (Technology Licensing Office)  Selain perlindungan HKI, perlu juga disosialisasikan bahwa HKI dapat dimanfaatkan oleh orang lain dengan persyaratan tertentu.  Kegiatan mencari atau menawarkan HKI membutuhkan lembaga yang khusus membidangi hal tersebut. Lembaga semacam ini disebut Konsultan Lisensi (Licensing Office) Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 75. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI A4 A c Peningkatan perolehan HKI  Walaupun kesadaran dan pemilikan HKI sudah mulai tumbuh di Indonesia, perolehannya perlu terus ditingkatkan, terutama untuk rejim yang lebih memiliki muatan inovasi lebih besar seperti paten, desain industri.  Kalau diperlukan, kebijakan insentif perlu diterapkan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 76. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Perpajakan dan Pengelolaan Risiko Inovasi A5 A a P’mbangan Sist Insentif Perpajakan dan Pengelolaan Risiko Inovasi  Pajak, selain sebagai instrumen penghasilan daerah juga dapat digunakan untuk merangsang proses inovasi. Pengembangan sistem intensif perpajakan sebaiknya disusun dalam kerangka memacu inovasi.  Pada setiap fase pengembangan inovasi (di bidang manapun) selalu memiliki tahapan kritis yang sangat berisiko tinggi.  Perlu disusun sistem pengelolaan risiko tersebut dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 77. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil A6 A a Pengawasan Persaingan Bisnis  Persaingan usaha yang sehat merupakan salah satu syarat munculnya inovasi.  Agar kondisi persaingan tidak bersifat kontra produktif bagi peluang munculnya inovasi, pengawasan yang ketat sangat dibutuhkan, setelah terlebih dahulu disusun dan diberlakukan seperangkat kebijakan tentang persaingan bisnis. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 78. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil A6 A b Sistem Pengadaan Pemerintah  Permulaan usaha baru atau permulaan komersialisasi inovasi adalah masa kritis pada siklus usaha. Di lain pihak, tumbuhnya usaha baru merupakan syarat agar kegiatan ekonomi terus berkembang semakin inovatif.  Untuk itu program insentif melalui pengadaan pemerintah perlu dikembangkan agar dapat lebih mempercepat tumbuhnya usaha baru. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 79. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil A6 A c Pengembangan Kerjasama Antardaerah  Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat daerah harus selalu mencari potensi terbaiknya sebagai tema untuk bersaing.  Dalam konteks ini perlu dipikirkan kerjasama antar daerah yang berguna untuk memadukan potensi, sekaligus untuk mencapai aglomerasi ekonomi yang lebih signifikan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 80. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek B1 B a Pengembangan/ revitalisasi Kelembagaan Iptek  Lembaga iptek merupakan simpul penting dalam sistem inovasi, sehingga perlu dikembangkan atau dilakukan revitalisasi terhadap lembaga iptek yang sudah ada.  Yang perlu diperhatikan adalah bahwa lembaga iptek merupakan sehimpunan lembaga (bukan hanya satu) yang menjadi pilar sistem inovasi.  Salah satu agenda penting yang sering dilupakan adalah kelembagaan usaha/ perusahaan (berbasis iptek), termasuk mekanisme (kolaborasi) kelembagaan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 81. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek B1 B b Pengembangan sistem pengelolaan dan pembiayan kelembagaan inovasi  Walaupun sudah disadari kebutuhannya, mengelola lembaga inovasi merupakan hal yang relatif baru di Indonesia. Pengelolaan lembaga juga terkait dengan pembiayaannya yang biasanya menjadi kendala. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 82. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek B1 B c Pengembangan organisasi profesi dan/ bisnis  Organisasi profesi/bisnis seringkali tidak ada atau kurang berfungsi.  Fungsi “tradisional” berupa melakukan lobby kepada pemerintah untuk kebijakan tertentu, harus dilengkapi dengan fungsinya sebagai salah satu simpul inovasi.  Agar dapat berfungsi sebagai wadah untuk merancang inovasi bisnis, organisasi perlu melengkapi diri dengan basis data tentang anggota dan lingkungan bisnis spesifik dan dimutakhirkan setiap saat. Data tentang aliran barang dan jasa serta data transaksi merupakan sumber penting bagi penyusunan agenda strategi bisnis. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 83. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek B1 B d P’mbangan lembaga MSTQ (Measurement, Standard, Testing, Quality)  Dalam kegiatan iptek, diperlukan lembaga yang menjaga agar semua produk teknologi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (lokal dan dunia) dengan mengacu pada lingkungan hidup secara luas dan kemajuan teknologi.  Penerapan agenda MSTQ (ukuran, standard, pengujian, kualitas) memerlukan lembaga pelaksana yang andal dan terakreditasi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 84. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek B1 B e Pengembangan HKI  Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan aset yang melekat pada diri seseorang atau lembaga.  Salah satu upaya untuk menguatkan suatu lembaga iptek adalah mendorong agar melahirkan sebanyak mungkin karya/produk yang terdaftar pada lembaga HKI nasional maupun internasional. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 85. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek B1 B f Pengembangan kerjasama iptek  Karya iptek yang berkualitas bisa didapat dari kerjasama dengan lembaga lain, sehingga terjadi resource sharing yang menghasilkan sinergi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 86. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan Daya Dukung Iptek B2 B a Program Litbang dan Kaji Terap Iptek  Melalui lembaga iptek dilakukan kegiatan litbang yang sesuai dan memiliki kaitan dengan pemilihan tema spesifik.  Kegiatan litbang yang bersifat desk study atau laboratorium, perlu dilengkapi dengan kegiatan kaji terap, yaitu penerapan teknologi pada lingkungan operasional (lingkungan alam, sosial, bisnis, termasuk pelaku yang diharapkan akan menggunakan teknologi tersebut) disertai dengan pendampingan yang mempercepat proses adaptasi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 87. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan Daya Dukung Iptek B2 B b Penataan sistem manajemen program Iptek  Daya dukung iptek yang efektif dihasilkan dari pengelolaan kemampuan seluruh sumberdaya iptek secara efektif pula.  Sumberdaya perlu dialokasikan dengan efisien agar didapat hasil yang sebesar-besarnya.  Dalam penerapan Sistem Inovasi Daerah, seringkali perlu untuk membentuk lembaga khusus yang melakukan fungsi penataan program iptek ini. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 88. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan Daya Dukung Iptek B2 B c Pengembangan roadmapping dan/atau foresight teknologi  Suatu karya iptek yang baik biasanya berasal dari program yang berjangka waktu relatif panjang.  Suatu perencanaan yang mempertimbangkan proyeksi kebutuhan masa depan sekaligus berpijak pada kondisi persiapan masa sekarang perlu dipandu oleh metoda perencanaan yang tepat.  Metoda roadmapping atau foresight dianggap mampu untuk mengarahkan proses ini agar dihasilkan dokumen rencana yang berdimensi jauh dan dapat digunakan untuk berkomunikasi antar kolaborator. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 89. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan Daya Dukung Iptek B2 B d Pengembangan sumber pendanaan iptek  Kegiatan iptek membutuhkan dana yang relatif besar.  Untuk itu sumber pendanaan perlu dikembangkan dengan pencarian sumber-sumber baru atau pengembangan model pendanaan yang memungkinkan pihak yang berpotensi dapat turut serta dalam mendukung kegiatan iptek.  Sumber dana tersebut dapat berasal dari pemerintah maupun pihak swasta. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 90. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan Daya Dukung Iptek B2 B e Pengembangan teknologi  Untuk dapat bersaing di tataran global, pengembangan teknologi merupakan kegiatan yang tak dapat ditawar lagi.  Seluruh siklus penumbuhan teknologi: penelitian, pengembangan, rekayasa dan pengoperasian perlu didorong, terutama tahap-tahap hulu.  Bidang ini meliputi penerapan teknologi untuk semua bidang kehidupan seperti: pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 91. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan Daya Dukung Iptek B2 B f Peningkatan kualitas SDM Iptek  Prasyarat agar terjadi kegiatan iptek atau hasil iptek yang baik adalah tersedianya SDM iptek dengan kualitas memadai.  Program peningkatan kualitas SDM secara terus menerus adalah upaya untuk selalu menyesuaikan diri dengan kemajuan iptek.  Peningkatan kualitas SDM termasuk menyelenggarakan rangkaian proses sejak pendidikan dasar, lanjutan, sampai dengan pendidikan tinggi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 92. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan Daya Dukung Iptek B2 B g Program Reverse Brain Drain  Untuk meningkatkan daya dukung iptek pada suatu daerah, perlu dipikirkan pemanfaatan sumberdaya iptek yang berada di luar wilayah.  Keterkaitan “sumberdaya” iptek dengan daerah ini bisa berasal dari ikatan primordial atau “alumni pendidikan”. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 93. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Pengembangan Kemampuan daya absorpsi UKM B3 B a Modernisasi UKM  Usaha kecil bukan kelompok yang terisolasi tetapi merupakan kelompok usaha yang berantaraksi dan bertransaksi dengan lingkungannya dalam kegiatan ekonomi.  Karena sebagian besar UKM merupakan kelompok lemah, maka perlu dilakukan perkuatan, terutama peningkatan daya serapnya terhadap teknologi karena teknologi merupakan pemicu nilai tambah.  Modernisasi meliputi kemampuan pengusaha, ketrampilan pekerja, sistem manajemen termasuk model bisnis. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 94. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hasil Litbang Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi C1 C a Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kemitraan Strategis  Proses inovasi dapat dipercepat dengan melakukan kemitraan yang bersifat strategis.  Kemitraan strategis perlu dilembagakan agar terjadi proses antaraksi yang lebih intensif dan berjangka panjang. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 95. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi C1 C b P’bangan Prg Kmitraan Stgs Inovasi (mis. Litbang klektif, litbang klboratif)  Dalam mengembangkan inovasi, seringkali terhambat dengan keterbatasan sumberdaya. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan upaya kolektif atau kolaboratif.  Upaya ini tidak saja dapat dilakukan dengan lembaga di daerah sendiri, namun juga dapat dilakukan dengan lembaga dari luar daerah. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 96. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang C2 C a Diseminasi praktik baik (terbaik) dan hasil litbang  Hasil-hasil litbang perlu disebarluaskan kepada masyarakat luas. Pemilihan media maupun modus difusi dipilih dengan mempertimbangkan efektifitas penyampaian.  Demikian pula halnya dengan praktik baik (good practices).  Publikasi praktik baik merupakan salah satu elemen pembelajaran yang mendukung Metoda Koordinasi Terbuka. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 97. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang C2 C b Peningkatan transaksi bisnis dan nonbisnis  Transaksi bisnis perlu lebih ditingkatkan, apakah relasi antar pelaku dalam klaster yang sudah relatif matang, atau pada fase inisiasi klaster industri.  Selain transaksi bisnis, transaksi non-bisnis juga perlu mendapat perhatian. Transaksi pengetahuan antar anggota masyarakat, antar pelaku bisnis, antara pemerintah dan masyarakat, perlu difasilitasi agar terjadi alih pengetahuan yang berujung pada inovasi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 98. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang C2 C c P’manfaatn kpakaran khusus oleh swasta, lmb pmrth & non pmrth lainnya.  Proses difusi inovasi, tidak saja melalui penyebarluasan praktik baik atau hasil litbang, namun bisa juga melalui pemanfaatan kepakaran yang dimiliki oleh seseorang.  Suatu lembaga (pemerintah, swasta) dapat “meminjam” atau “meminjamkan” seorang pakar untuk dimanfaatkan sebagai katalisator terjadinya difusi inovasi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 99. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, meningkatkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang C2 C d Alih/ difusi inovasi atau hasil litbang  Untuk beberapa topik tertentu (pilihan), diseminasi inovasi secara luas perlu dilanjutkan dengan proses alih inovasi (transfer of innovation) yang intensif.  Dalam proses ini indikator keberhasilan harus dititikberatkan pada tingkat pemanfaatan oleh penerima/ adopter. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 100. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan D1 D a Program belajar seumur hidup lifelong learning  Warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan pada tahap manapun dalam perjalanan hidupnya, sejak lahir sampai dengan lanjut usia.  Dalam kerangka ini, yang dimaksud dengan pendidikan/ pembelajaran meliputi pendidikan formal, non-formal dan informal.  Oleh sebab itu, perlu dirancang fasilitas yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan proses belajar seumur hidupnya, baik fasilitas fisik maupun piranti lunak (mis: organisasi, pengelolaan). Dengan demikian, seluruh tata kelola proses pendidikan ini harus dilakukan peningkatan/ perbaikan yang terus menerus. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 101. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan D1 D b Pendidikan Dini Kewirausahaan  Kewirausahaan merupakan format budaya inovasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat.  Selama ini pendidikan kewirausahaan dianggap sebagai pelengkap pendidikan , di tingkat usia yang relatif tinggi.  Penyampaian muatan kewirausahaan perlu disampaikan pada tingkat usia lebih dini melalui media yang tepat dan modus yang efektif. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 102. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan D1 D c Apresiasi Prestasi Inovasi  Proses terjadinya inovasi, sampai dengan capaian komersial atau terjadinya adopsi secara luas, memiliki beberapa tahapan.  Setiap tahapan diberikan apresiasi seperlunya agar prakarsa inovatif lebih banyak yang mencapai tujuan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 103. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan Kewirausahaan D1 D d Kampanye kepedulian  Inovasi yang meliputi proses, lingkungan pendukung, sikap dan perilaku, merupakan wacana yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia.  Oleh karenanya masih sangat perlu dilakukan kampanye penyadaran menuju kepedulian tentang budaya inovasi. Perlu dipikirkan berbagai modus dan pendekatan agar terjadi proses internalisasi ke dalam budaya masyarakat Indonesia. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 104. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif D2 D a Program Inkubasi Teknobisnis  Bisnis baru merupakan salah satu indikator tumbuhnya budaya inovasi  Masa penumbuhan bisnis adalah masa kritis bagi perusahaan.  Perlu pendampingan intensif pada periode tersebut, terutama untuk mendorong pemanfaatan teknologi sebagai pemicu terjadinya nilai tambah yang signifikan.  Skema pendampingan intensif dan komprehensif melalui skema “inkubator teknobisnis” perlu dibangun. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 105. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif D2 D b Pengembangan kelembagaan pembiayaan berisiko  Dukungan pembiayaan pada tahap-tahap awal suatu perusahaan pemula sangat mutlak diperlukan. Mengingat fase awal ini merupakan fase kritis, sehingga sangat berisiko, maka diperlukan skema khusus yang berbeda dengan skema perbankan pada umumnya.  Untuk lebih menjamin keberlangsungan dukungan sehingga makin banyak perusahaan pemula yang terdukung, skema pembiayaan semacam ini perlu dilembagakan. Lembaga pembiayaan yang ada saat ini, sangat kurang memiliki skema pembiayaan berisiko. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 106. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif D2 D c Insentif Pembiayaan Usaha Pemula (Baru)  Salah satu elemen sumberdaya bisnis yang penting adalah dana.  Pertumbuhan usaha baru merupakan indikator penting bagi terjadinya inovasi sekaligus entitas penyerap tenaga kerja.  Skema insentif pembiayaan usaha baru (start-up company) perlu mendapat prioritas dalam penyediaan skema pembiayaan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 107. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif D2 D d Reverse Brain drain  Perusahaan pemula merupakan embrio pertumbuhan ekonomi sekaligus sebagai indikator tumbuhnya budaya inovasi.  Perusahaan pemula dapat ditumbuhkan dari populasi lokal maupun mengundang talenta dari luar daerah yang memiliki potensi, terutama individu yang memiliki keterkaitan dengan daerah yang bersangkutan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 108. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen D3 D a Bantuan Teknis Peningkatan Kapasitas Pelaku Bisnis  Pelaku bisnis merupakan penggerak inovasi yang dominan. Pada kondisi yang ideal, sumber-sumber inovasi (termasuk pelaku bisnis) berantaraksi dan bertransaksi bisnis dan non-bisnis secara intensif.  Jika belum terjadi kondisi yang ideal, proses peningkatan kapasitas dapat dirangsang dengan bantuan teknis secara terpilih, dengan melakukan pemilihan topik yang dapat memunculkan proses inovasi selanjutnya. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 109. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Reformasi di Bidang Publik D4 D a Program peningkatan kapasitas pelaku kewenangan publik  Pemerintah merupakan pemegang kewenangan publik yang menentukan serta sangat berpengaruh pada penciptaan iklim inovasi.  Selain menyusun dan menerbitkan kebijakan inovasi, pemerintah juga berkewajiban untuk menjaga agar kebijakan dapat terlaksana sesuai tujuan.  Oleh karenanya, peningkatan kapasitas pegawai pemerintah pada (tentang sistem inovasi) semua tataran menjadi prasyarat penting bagi berlangsungnya suatu prakarsa inovasi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 110. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Penguatan kohesi sosial D5 D a Sist pngelolaan, prlndungan hukum & p’faatan tknlgi tradisional (msyrkat).  Teknologi tradisional atau teknologi masyarakat merupakan aset pengetahuan yang melekat pada suatu kelompok masyarakat tertentu dan dikomunikasikan secara turun-temurun.  Telah disadari bahwa warisan tersebut tidak saja memiliki makna sejarah, tetapi memiliki dimensi “iptek” yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan aktual.  Untuk itu perlu dibangun sistem pengelolaannya, termasuk perlindungan hukum serta pemanfaatannya. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 111. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Penguatan kohesi sosial D5 D b Prakarsa invntrisasi dan dokumentasi pengetahuan/ teknologi masyarakat  Penjelasan pada D.5.a menuntut adanya inventarisasi dan dokumentasi pengetahuan masyarakat.  Prakarsa untuk mulai melakukannya dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta agar dokumentasinya dapat segera dimanfaatkan oleh proses selanjutnya. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 112. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Penguatan kohesi sosial D5 D c Kmpnye kpdlian pnglolan, pmnfaatan & pngmbangan pnget/teknlgi msyrkt  Kampanye kepedulian terhadap isu D.5.a perlu terus diperluas agar semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengelolaan, pemanfaatan dan pengembangan pengetahuan/ teknologi masyarakat. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 113. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Penguatan kohesi sosial D5 D d Kemitraan inovasi pengetahuan masyarakat  Seperti halnya inovasi pengetahuan, pengembangan tekmas ini juga dapat dilakukan dengan melakukan kemitraan antar beberapa pihak.  Beberapa pihak sebenarnya telah melakukan prakarsa sehubungan dengan isu D.5.a dengan kepentingannya masing-masing.  Agar terjadi percepatan dalam pengembangannya, sebaiknya dilakukan kemitraan dalam melakukan inovasi yang berasal dari tekmas. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 114. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Membangun budaya inovasi Penguatan kohesi sosial D5 D e Program Reverse Brain Drain (inklusi sosial)  Ikatan emosional dapat digunakan untuk proses peningkatan modal sosial sebagai upaya untuk melakukan pemajuan teknologi masyarakat.  Sumberdaya (primordial) dari luar daerah dapat diajak untuk berperan serta dalam pembangunan daerah. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 115. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi E1 E a Prakarsa Klaster Industri dan Sistem Inovasi  Prakarsa klaster industri dan sistem inovasi merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan (lihat penjelasan terpisah tentang SI & KI).  Prakarsa ini perlu diorganisasikan dengan komitmen tinggi untuk menjamin keberlangsungannya dalam jangka panjang. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 116. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi E1 E b Pengembangan Infrastruktur khusus  Pengembangan KI & SI seringkali terhambat oleh infrastruktur yang kurang memadai.  Karena tautan (linkage) merupakan prasyarat klaster industri yang kuat, maka seringkali diperlukan sarana yang dapat mendukung terjadinya tautan tersebut. Sarana atau infrastruktur yang “biasa”, dirasakan kurang mencukupi. Dibutuhkan infrastruktur khusus.  Contoh infrastruktur ini:  Sarana telekomunikasi penghubung sentra produksi dengan pasar.  Sarana telekomunikasi yang dapat memantau pengiriman barang.  Sarana transportasi khusus. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 117. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi E1 E c Technology Foresight / Roadmapping  Prakarsa SI atau KI membutuhkan komitmen berkolaborasi untuk jangka panjang, karena memang diarahkan untuk mencapai tujuan jangka panjang.  Suatu perencanaan partisipatif yang melibatkan beberapa pelaku, khususnya pelaku yang bersinggungan erat dengan teknologi (ilmuwan, industriawan dan pedagang), memerlukan suatu panduan merencana yang dapat menjaga alur rencana sesuai tujuan jangka panjang.  Proses foresighting / roadmapping dianggap dapat memandu proses tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai sarana komunikasi bagi para kolaborator. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 118. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Prakrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi E1 E d Sistem Insentif Khusus  Sistem insentif perlu diberlakukan, terutama untuk mengembangkan lingkungan penentu inovasi.  Inovasi lahir dari antaraksi elemen atau pilar-pilar sistem inovasi. Fungsi elemen sistem perlu diperkuat dengan insentif khusus agar mekanisme pemunculan inovasi dapat terjadi secara terus menerus. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 119. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi E1 E e Pengadaan Pemerintah  Walaupun upaya inovasi atau perkuatan klaster industri sebaiknya (sebagian besar) harus diprakarsai pihak swasta, namun peran pemerintah tetap diperlukan untuk melakukan prakarsa inisiasi perkuatan.  Salah satu instrumen yang dianggap cukup efektif dalam menghela permintaan adalah pengadaan pemerintah (government procurement).  Instrumen ini perlu disusun sedemikian rupa sehingga mampu mendorong pelaku usaha untuk melakukan inovasi. Rambu yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah faktor kecukupan lingkup (adequacy of scope). Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 120. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Daerah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi E1 E f Pengembangan Sistem Perdagangan  Sistem perdagangan merupakan perangkat yang saling melengkapi dengan sistem produksi untuk menjamin terjadinya transaksi.  Dalam pengembangan Klaster Industri seringkali kegiatan ini terlupakan bahkan hampir-hampir tidak dilakukan.  Dibutuhkan prakarsa untuk memulai pengembangan sistem perdagangan bersamaan dengan dimulainya prakarsa pengembangan Klaster Industri.  Pembangunan simpul perdagangan perlu disertai dengan pembenahan sistem distribusi termasuk moda transportasi, beserta dengan sistem pembiayaan yang mendukung lancarnya perdagangan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 121. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional E2 E a Prkrsa Mknisme Koord Terbuka Kbijakan Inovasi dan/atau Daya Saing  Pembangunan sistem inovasi memerlukan media yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran secara lebih cepat. Berkoordinasi dengan pihak lain merupakan sarana yang cukup efektif.  Pada tataran praktek, “koordinasi” seringkali dirasakan atau dianggap sebagai hubungan atas-bawah karena munculnya peran “koordinator”.  Perlu dibangun mekanisme koordinasi yang lebih terbuka namun masih tetap dapat memacu inovasi.  Mekanisme “Koordinasi Metoda Terbuka” (KMT) adalah salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan. (lihat penjelasan pada dokumen terpisah tentang Open Method of Coordination). Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 122. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional E2 E b Kerjasama daerah dan Daerah Nasional  Seringkali potensi sumberdaya suatu daerah kurang mencukupi untuk bersaing, baik secara absolut atau terdapat peluang untuk berkolaborasi dengan daerah lain secara sinergis.  Kerjasama antar daerah, khususnya kerjasama antar pemerintah daerah dalam tema spesifik dapat mensinergikan potensi lintas daerah.  Potensi kolaborasi tidak saja terdapat antar daerah, namun juga antara nasional (program pemerintah secara nasional, program non-pemerintah dengan cakupan nasional) dan daerah. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 123. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional E3 E a Bntuan Tknis Pndirian atau Pngmbangan/ Pnguatan Klmbgaan Khusus  Dalam pembangunan sistem inovasi dan perkuatan klaster industri dibutuhkan lembaga-lembaga khusus yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya proses terjadinya kolaborasi inovatif.  Lembaga-lembaga tersebut dapat berbentuk lembaga kolaborasi seperti Dewan Daya Saing, Kelompok Kerja Klaster, atau lembaga yang lebih bersifat pendukung khusus, seperti laboratorium terspesialisasi.  Perlu diberikan bantuan teknis akan pendirian dan/ atau penguatan lembaga khusus. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 124. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penyelarasan dengan Perkembangan Global Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan F1 F a Fora isu internasional  Penyelarasan dengan isu global dapat dibangun dengan prakarsa yang lebih proaktif dengan melakukan pergaulan dengan komunitas antar bangsa.  Salah satu modus pergaulan yang cukup efektif adalah dengan turut aktif dalam forum antar bangsa mengenai isu yang relevan dengan dinamika daerah. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 125. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penyelarasan dengan Perkembangan Global Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan F1 F b Intelijen Pasar Internasional  Pola-pola pemasaran ke dunia internasional membutuhkan informasi tentang kondisi sasaran yang akurat, baik mengenai besaran (magnitude) maupun waktu (timing).  Informasi bisnis seringkali bersifat singkat dan perlu respon yang cepat.  Diperlukan pemantauan yang cermat dan menerus tentang kejadiankejadian yang dapat berdampak atau menimbulkan peluang bagi potensi lokal.  Kompilasi yang tepat disertai dengan pemaknaan yang cerdas dapat digunakan sebagai bahan untuk membangun strategi respon yang menguntungkan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 126. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penyelarasan dengan Perkembangan Global Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan F2 F a Fasilitasi perolehan HKI  Kesadaran masyarakat akan pentingnya HKI perlu dilengkapi dengan kemudahan untuk memperolehnya.  Pemerintah dapat berprakarsa untuk membangun unit-unit layanan perolehan HKI secara lebih tersebar agar prosesnya mudah dan cepat. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 127. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penyelarasan dengan Perkembangan Global Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan F2 F b Fasilitasi peningkatan MSTQ  Isu MSTQ (measurement, standard, testing, quality) dilontarkan untuk menjamin produk yang memenuhi syarat.  Syarat tersebut tidak saja berhubungan dengan kualitas, namun juga berhubungan dengan keselarasan terhadap aturan dunia.  Kegiatan yang berhubungan dengan MSTQ perlu diperlancar dengan penyediaan fasilitas yang mudah dijangkau masyarakat. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 128. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penyelarasan dengan Perkembangan Global Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan F2 F c Standar teknis bagi pengadaan pemerintah di bidang spesifik  Program pengadaan pemerintah (government procurement) dapat digunakan sebagai instrumen untuk memacu capaian teknis yang sesuai dengan prioritas pembangunan.  Isu tematik seperti pada F.2 dimasukkan dalam kriteria bagi para pemasok pengadaan pemerintah. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 129. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penyelarasan dengan Perkembangan Global Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan F2 F d Ekoefisiensi sistem produksi  Efisiensi dapat dicapai dari berbagai pendekatan, termasuk cara mencapainya.  Bagian ini menekankan pada penggunaan sumberdaya alam secara efisien, baik dengan penghematan ataupun dengan melipatgandakan manfaatnya. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 130. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penyelarasan dengan Perkembangan Global Pengembangan Teknologi Dunia usaha F3 F a Pengkajian / Audit Teknologi  Kajian (assessment) terhadap perusahaan/industri/unit kerja pemerintah perlu diketahui dan didokumentasikan secara terstruktur untuk mempermudah agenda peningkatan atau untuk menyusun agenda strategi.  Untuk memandu pengembangan teknologi serta menentukan agenda strategi, perlu dilakukan benchmarking dengan perkembangan di dunia. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 131. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penyelarasan dengan Perkembangan Global Pengembangan Teknologi Dunia usaha F3 F b Perbaikan teknologi bisnis  Penggunaan teknologi secara masif pada dunia usaha merupakan agenda yang secara terus menerus harus diupayakan oleh pelaku usaha.  Pelaku usaha didorong agar terus melakukan perbaikan (improvement) terhadap teknologi yang digunakannya yang pada gilirannya dapat meningkatkan model bisnisnya. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 132. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penyelarasan dengan Perkembangan Global Pengembangan Teknologi Dunia usaha F4 F a Fora Internasional  Banyak cara-cara yang dapat dilakukan untuk melakukan kerjasama internasional.  Salah satu cara efektif untuk dapat selalu bergaul dengan masyarakat dunia adalah dengan berperanserta pada forum internasional.  Selain saling berbagi wawasan, forum semacam ini juga dapat digunakan untuk melakukan penyelarasan global. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 133. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penyelarasan dengan Perkembangan Global Pengembangan Teknologi Dunia usaha F4 F b Fasilitasi kerjasama/ jaringan Internasional  Kegiatan kerjasama internasional bisa dilakukan secara bilateral, multilateral atau jaringan.  Untuk topik-topik yang relevan, kegiatan tersebut perlu dipermudah dengan fasilitasi pemerintah. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 134. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Pengembangan wilayah tertinggal Mendukung Pembangunan wilayah terpencil G1 G a Membangun sarana transportasi  Masyarakat di wilayah terpencil, apakah terletak jauh di pedalaman atau di pulau yang jauh dari wilayah tetangga, berada pada situasi “kekurangan antaraksi”, sehingga proses inovasinya terhambat.  Transportasi merupakan sarana pembuka isolasi. Arus pergerakan manusia dan aliran barang keluar dan masuk wilayah merupakan media antaraksi pemicu inovasi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 135. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Pengembangan wilayah tertinggal Mendukung Pembangunan wilayah terpencil G1 G b Membangun sarana telekomunikasi  Komunikasi merupakan pemicu inovasi. Informasi perlu disampaikan melalui sarana telekomunikasi.  Investasi dasar untuk sarana telekomunikasi dapat dilakukan oleh pemerintah maupun kerjasama dengan pihak swasta (PPP/ Public Private Partnership) Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 136. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Pengembangan wilayah tertinggal Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan G2 G a Mensponsori pusat kegiatan masyarakat berbasis TIK (telecenter)  Komunitas dirangsang agar memiliki pusat kegiatan untuk berbagi pengalaman, sekaligus untuk melakukan kegiatan kolektif.  Fasilitas semacam ini perlu diperkuat dengan kemampuan untuk melakukan akses kepada sumberdaya (informasi) yang berjarak jauh dari lokasi komunitas. Infrastruktur telekomunikasi berbasis internet merupakan sarana yang cukup layak untuk diberikan pada pusat-pusat kegiatan masyarakat. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 137. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Pengembangan wilayah tertinggal Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan G2 G b Mendorong penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (tele-education)  Kegiatan pendidikan merupakan dasar segala kemajuan. Keterbatasan tenaga pendidik dapat diatasi dengan diselenggarakannya pendidikan jarak jauh.  Materi pendidikan dan sistem belajar mengajar yang baik (praktik baik), dapat dengan mudah disebarluaskan sehingga proses saling belajar dapat terjadi dengan lebih cepat. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 138. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Pengembangan wilayah tertinggal Mningkatkan kegiatan produktif di wilayah perbatasan, bencana & konflik G3 G a Fasilitasi penumbuhan kegiatan ekonomi tematik di wilayah perbatasan  Perbatasan negara atau daerah merupakan wilayah yang kritis. Ia dapat dijadikan antarmuka dengan wilayah tetangga.  Untuk perbatasan negara, kegiatan ekonomi yang berkembang baik memiliki nilai pertahanan negara.  Untuk perbatasan negara dan perbatasan daerah, kegiatan ekonomi yang berkembang baik dapat dijadikan antarmuka dengan wilayah tetangga. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 139. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Pengembangan wilayah tertinggal Mningkatkan kegiatan produktif di wilayah perbatasan, bencana & konflik G3 G b Mendorong pelibatan masyarakat lokal dalam menanggulangi bencana  Menanggulangi bencana di sini berarti:  Pemulihan pasca bencana  Mengantisipasi potensi bencana  Pada pemulihan paska bencana, pelibatan masyarakat lokal dilakukan dalam konteks peningkatan kapasitas inovasi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 140. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Pengembangan wilayah tertinggal Mningkatkan kegiatan produktif di wilayah perbatasan, bencana & konflik G3 G c Penguatan kohesi sosial di wilayah konflik  Salah satu penyebab ketertinggalan, biasanya adalah konflik (horisontal) antar anggota masyarakat.  Upaya pembangunan secara partisipatif perlu dilakukan dengan mempertimbangkan keragaman budaya. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 141. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembangunan web-portal inovasi H1 H a Menciptakan pasar teknologi berbasis web.  Dengan meningkatnya kreatifitas masyarakat, maka makin banyak kreasi teknologi yang dihasilkan, baik oleh lembaga litbangyasa maupun oleh perseorangan.  Pihak-pihak yang membutuhkan teknologi untuk melakukan akselerasi kemajuan juga semakin banyak.  Linkage antar pihak ini akan makin mudah jika difasilitasi oleh sarana portal/ hub yang berbasis web. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 142. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembangunan web-portal inovasi H1 H b Mendorong pelaksanaan metoda koordinasi terbuka.  Melakukan koordinasi di antara berbagai daerah merupakan kegiatan yang tidak mudah. Fasilitas web dapat mempermudah proses ini dengan menerapkan Metoda Koordinasi Terbuka (Open Method of Coordination)  MKT adalah mekanisme iteratif, non-hirarkis dan multi-level untuk mencapai koordinasi politis, dalam keragaman struktur dan budaya, berbasis pembelajaran. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 143. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Memanfaatkan TIK di pemerintahan H2 H a Menyelenggarakan administrasi publik berbasis TIK  Layanan informasi dan koordinasi pemerintahan berbasis e-government merupakan keharusan untuk memperlancar pembangunan.  Di antara beberapa aspek e-gov, elemen yang perlu di-prioritaskan adalah: transparansi, efisiensi (termasuk DSS) dan pembelajaran.  E-government merupakan bagian integral dari prakarsa e-development Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 144. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Memanfaatkan TIK di pemerintahan H2 H b Membangun antarmuka (interface) antara UKM dan sumberdaya  Di kalangan swasta, UKM dianggap sebagai kelompok yang kurang memiliki akses terhadap sumberdaya bisnis, seperti pembiayaan, teknologi, pembeli, manajemen dan sumber pendukung lainnya.  Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pemacu dan pemicu perkembangan teknologi yang lain, sehingga disebut “enabling technology”. Oleh karena itu pemanfaatannya perlu difasilitasi dan didorong agar terjadi percepatan kemajuan.  Pemerintah perlu membangun dan mengelola antarmuka berbasis TIK untuk kemudahan UKM mengakses sumberdaya yang diperlukan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 145. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan H3 H a Pembuatan materi dan pelaksanaan pelatihan berbasis TIK  Untuk melakukan akselerasi peningkatan kapasitas SDM, sudah saatnya TIK digunakan seluas-luasnya, khususnya untuk kegiatan pelatihanpelatihan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 146. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan H3 H b Memajukan e-commerce  Dinamika bisnis yang semakin cepat, perlu didukung oleh sistem transaksi berbasis TIK.  Selain prasarana, penyiapan kerangka legal juga perlu disusun agar transaksi dapat lebih diterima/ diakui oleh banyak pihak.  Dalam konteks ini penyelenggaraan e-banking merupakan pendukung utama. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 147. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan H3 H c Kampanye penyadaran TIK  Upaya untuk memanfaatkan TIK secara luas, tidak cukup hanya dengan kebijakan individu perusahaan. Pemerintah bersama dengan sektor swasta perlu melakukan kampanye penyadaran, agar TIK dapat cepat digunakan secara massal. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 148. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan H3 H d Membangun landasan untuk ebusiness  Kegiatan bisnis meliputi berbagai aspek penelolaan. Salah satu kegunaan TIK adalah untuk melakukan manajemen rantai pasok (supply chain management), termasuk pengelolaan perusahaan / antar perusahaan secara umum. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 149. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan dan kesehatan H4 H a Mensponsori pendirian pusat belajar & kesehatan masyarakat berbasis TIK  Selain berguna untuk mendukung gerakan Belajar Seumur Hidup, PBM berbasis TIK juga dapat digunakan sebagai bagian dari sistem pendidikan formal dan informal.  Demikian pula pengelolaan dan pelayanan kesehatan, akan dipermudah dengan pemanfaatan TIK.  Pada tingkat komunitas, aspek pembelajaran dan peningkatan kerekatan sosial (social cohesiveness) dapat dicapai dengan membangun Telecenter. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 150. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan dan kesehatan H4 H b Mendorong penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (tele-education)  Terbatasnya fasilitas pendidikan, terutama ketersediaan pengajar/ nara sumber dapat dikurangi dengan penyelenggaraan pendidikan jarak jauh. Pendidik dan bahan yang masih terbatas dapat menjangkau peserta didik yang lebih luas.  Untuk memperluas jangkauan dan kecepatan informasi, materi kesehatan dapat dijadikan muatan penting dalam tele-education ini. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 151. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan dan kesehatan H4 H c Memperkaya muatan pendidikan dengan materi digital.  Pemanfaatan TIK untuk pendidikan perlu didukung oleh gerakan pemassalan pembuatan materi pendidikan secara digital.  Materi model lama sudah saatnya diperbarui dengan materi yang mudah disimpan, dimutakhirkan, didistribusikan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 152. H G G2 G1 F F1 H2 G3 F3 F4 A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 E A3 B2 C2 D1 B1 B B3 C1 C D Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan dan kesehatan H4 H d Mempermudah akses internet bagi masyarakat luas.  Akses internet sudah merupakan kebutuhan masyarakat, di manapun dia berada, baik bagi kepentingan pendidikan formal, non-formal maupun informal, termasuk informasi tentang kesehatan.  Perluasan akses internet merupakan agenda penting yang perlu didorong dan dilaksanakan oleh semua pihak (pemerintah, swasta, dan komunitas).  Contoh prakarsa ini di antaranya: hotspot di ruang publik, perangkat akses internet di bangunan publik (warnet, komputer internet di bandara, stasiun KA dll). Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 153. Catatan • Suatu modus strategi dengan pemilihan konteks yang tepat dapat menghasilkan beberapa capaian strategi secara simultan. back Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 154. Reverse Brain Drain Pnngkatan/ Pngmbangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif Pengembangan Daya Dukung Iptek D2 B2 Penguatan Kohesi Sosial Reverse Brain Drain B2g D2d D5e Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org D5
  • 155. Pengadaan Pemerintah Prakarsa KI Spesifik Daerah dan/atau Prakarsa Sistem Inovasi Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil E1 Pengembangan HKI, Mutu, Standar dan Kelestarian Lingkungan A6 Pengadaan Pemerintah A6b Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org E1e F2c F2
  • 156. Fora Isu Internasional Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan F1 Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional Fora Isu Internasional F1a Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org F4a F4
  • 157. Technology Foresight/ Roadmapping Pengembangan Daya Dukung Iptek B2 Prakarsa Klaster Industri Spesifik Daerah dan/atau Prakarsa Sistem Inovasi Technology Foresight / Roadmapping B2c Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org E1c E1
  • 158. Matriks Prakarsa Sistem Inovasi Tema Utama Program pembangunan sistem inovasi A A.1 A.2 … … … … … … … … … H.3 H.4 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org B C D E F G H
  • 159. Kerangka Inovasi Komunikasi i Penghargaan = budaya inovasi Pendidikan Pemicu inovasi Dana Tenaga Kerja Trampil i pembimbing komersialisasi prasyarat entrepreneurship Ktrampilan mnajemen (Kesiapan investasi) *) Queensland Innovation Council Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Kreativitas & Imajinasi Aset Intelektual, pajak dll Infrastruktur Riset Kolaborasi dan ko-operasi antara industri, bisnis, universitas & lembaga riset dan pemerintah Gagasan
  • 160. References • • • • • • • • • • • • • • • • coordination of innovation activities company networks & clusters economics inteligents / technology watch exploitation of R&D results foreign investments foresight implementation of ICT incubators & technology parks innovation culture innovation financing innovation in public administration innovation in SME's innovation legislation innovation policy management model innovation support services & infrastructures innovation web portals Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org • • • • • • • • • • • • • • • internationalisation of companies marketing of regional innovation profile monitoring of innovation strategy product and processs developemnt quality management R&D sector development regional innovation networks start-up companies supply chains support less-developed area technology audits technology transfer training for SMEs University-Industry links Workforce skills development