1. A. Kompetensi Inti
KI 3 : Kompetensi Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4 : Kompetensi Keterampilan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1) Kompetensi Pengetahuan
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian dan angka
penting, serta notasi ilmiah.
2) Kompetensi Keterampilan
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan
dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah.
C. Indikator Pembelajaran
1.1.1 Menambah keimanannya kepada Tuhan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
2.1.1 Menunjukkan prilaku ilmiah( Memiliki, jujur, teliti,cermat, tekun, hati hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis,
kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
3.1.1 Membuat daftar (tabel) nama besaran, alat ukur, cara mengukur, dan satuan yang digunakan secara individu
3.1.2 Menjelaskan tentang cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala, dan cara menuliskan hasil pengukuran
3.1.3 Menunjukkan aspek ketelitian, ketepatan, dan keselamatan kerja, serta alat ang digunakan dalam mengukur
BESARAN FISIKA
DAN SATUANNYA
2. 3.1.4 Mengukur masa jenis kelereng dan batu kerikil (dengan menggunakan neraca, jangka sorong atau mikrometer,
dan gelas ukur
4.1.1 Mengamati beberapa alat ukur panjang, massa dan waktu yang ada di sekitar(mistar milimeter, jangka sorong,
mikrometer, neraca lengan, neraca pegas, dan stopwatch) dan menemukan cara bagaimana alat tersebut
bekerja/digunakan
4.1.2 Mengolah data hasil pengukuran dalam bentuk penyajian data,
4.1.3 Membuat grafik
4.1.4 Menginterpretasi data dan grafik
4.1.5 Menghitung kesalahan
4.1.6 Menyimpulkan hasil interpretasi data
4.1.7 Membuat laporan tertulis
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pengalaman belajar yaitu mengkaji literatur, berdiskusi, mengumpulkan informasi, melakukan percobaan,
peserta didik dapat:
1.1.1 Menambah keimanannya kepada Tuhan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam
dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
2.1.1. Menunjukkan prilaku ilmiah( Memiliki, jujur, teliti,cermat, tekun, hati hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis,
kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan)dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
3.1.1. Membuat daftar (tabel) nama besaran, alat ukur, cara mengukur, dan satuan yang digunakan secara individu
3.1.2. Menjelaskan tentang cara menggunakan alat ukur
3.1.3. Membaca skala pengukuran
3.1.4. Menuliskan hasil pengukuran
3.1.5. Menunjukkan aspek ketelitian, ketepatan, dan keselamatan kerja, serta alat yang digunakan dalam
mengukur
3.1.6. Mengukur masa jenis kelereng dan batu kerikil dengan menggunakan neraca,
3.1.7. Mengukur massa jenis kelereng dan batu dengan menggunakan jangka sorong
3.1.8. Mengukur massa jenis kelereng dan batu dengan menggunakan mikrometer,
3.1.9. Mengukur massa jenis kelereng dan batu dengan menggunakan gelas ukur
4.1.1. Mengamati beberapa alat ukur panjang, massa dan waktu yang ada di sekitar(mistar milimeter, jangka
sorong, mikrometer, neraca lengan, neraca pegas, dan stopwatch) dan menemukan cara bagaimana alat
tersebut bekerja/digunakan
4.1.2. Mengolah data hasil pengukuran dalam bentuk penyajian data,
4.1.3. Membuat grafik
4.1.4. Menginterpretasi data dan grafik
4.1.5. Menghitung kesalahan
4.1.6. Menyimpulkan hasil interpretasi data
4.1.7. Membuat laporan tertulis
4. 1. BESARAN POKOK
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain. Besaran pokok dalam fisika seperti terlihat pada tabel
berikut.
1.1 Tabel besaran-besaran pokok
No
Besaran Pokok Satuan (SI)
Nama Besaran Simbol Nama Satuan Simbol
1. Panjang L meter m
2. Massa m kilogram kg
3. Waktu t sekon s
4. Kuat arus listrik i ampere a
5. Suhu T kelvin k
6. Intensitas cahaya I candela cd
7. Jumlah zat N mole mol
8. Sudut ruang srt Staradium
9. Sudut Datar rad Radian
Berikan jawaban bukan Besaran, Besaran Turunan atau Besaran Pokok pada
pertanyaan yang Digaris bawahi berikut ini dan berilah alasannya!
1. Rumah siti berada 10 rumah dari rumah Dian.
Jawab: ………………………………………………………………………………………………………………………..
2. Meja makan Mia panjangnya 8 jengkal
Jawab: ………………………………………………………………………………………………………………………..
3. Kecepatan lari Zambrota belum tertandingi
Jawab: ………………………………………………………………………………………………………………………..
4. Keindahan lukisan itu terletak pada tekstur warnanya
Jawab : ………………………………………………………………………………………………………………………
5. Tinggi tiang rumah rata-rata 2,5 meter.
Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………………….
NILAI
Paraf Guru
5. 2. BESARAN TURUNAN
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Dengan
demikian satuan besaran turunan diturunkan dari besaran pokok.
Cara menentukan Satuan Besaran Turunan, yaitu :
1) Tentukan Nama Besaran Turunannya
2) Tentukan Persamaan Besaran Tutunannya
3) Tentukan Satuan Besaran penyusunnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal :
Jika Luas suatu benda merupakan hasil kali panjang dan lebar, maka satuan dari besaran Luas
adalah ….
Penyelesaian :
Nama Besarannya : LUAS (A)
Persamaannya : A p l
Satuan penyusunnya : 2
A meter meter
A m
Jadi, satuan dari besaran luas adalah m2
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut ini tabel beberapa besaran turunan, dengan melihat cara di atas. Lengkapilah
tabel 1.2 berikut ini.
1.2 Tabel Beberapa Besaran Turunan dan Satuannya dalam SI
No
Besaran Turunan Satuan (SI)
Nama Besaran Simbol Persamaan Penyusunnya Simbol
1. Volume V A p l t
2. Kecepatan v
s
v
t
3. Percepatan a
v
a
t
4. Massa jenis
m
V
5. Gaya F F m a
6. 6. Tekanan P
F
p
A
7. Usaha W W F s
8. Berat W w m g
9. Daya P P F v
10. Impuls I I F t
11. Momentum p p m v
12.
Energi
potensial
Ep Ep m g h
NILAI
Paraf Guru
*** fisika is easy ***
3. SISTEM SATUAN dan DIMENSI
1. Sistem Satuan
Sistem satuan yang digunakan pada besaran pokok dan besaran turunan adalah
sistem “Satuan Internasional”(SI) atau sistem metrik (mks). Sistem metrik dikenal sebagai
meter, kilogram, dan sekon disingkat MKS. Selain sistem metrik terdapat pula sistem Inggris
(imperial system). Sistem Inggris dikenal sebagai foot, pound, dan second, disingkat FPS.
Sistem metrik memiliki keunggulan, yaitu bahwa satuan tiap besaran, baik besaran
pokok ataupun besaran turunannya dapat dinyatakan dalam satuan SI (sistem metrik), hanya
dengan menggunakan awalan. Awalan tersebut menyatakan kelipatan yang semuanya
merupakan pangkat dari 10.
7. 1.3 Tabel Awalan-awalan pada Satuan SI
Awalan Singkatan Kelipatan Contoh
piko P 10 –12
pikometer (pm)
nano N 10 –9
nanometer (nm)
mikro µ 10 –6
mikrogram (µg)
mili M 10 –3
miligram (mg)
senti C 10 –2
sentimeter (cm)
desi D 10 –1
desimeter (dm)
Pengali
tera T 1012 terameter (Tm)
giga G 109 gigameter (Gm)
mega M 106 megagram (Mg)
kilo K 103 kilogram (kg)
hekto H 102 hektometer (hm)
deka Da 101 dekameter (dam)
2. Dimensi
Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-
besaran pokok. Berikut ini daftar tabel dimensi besaran pokok.
1.4 Tabel Satuan dan Dimensi Besaran Pokok
Besaran Pokok Satuan (Simbol) Dimensi
Panjang Meter (m) [L]
Massa Kilogram (Kg) [M]
Waktu Sekon (s) [T]
kuat arus listrik Ampere (A) [I]
Suhu Kelvin (K) [θ]
intensitas cahaya Candela (Cd) [J]
jumlah zat Mol (n) [N]
Bagaimana Cara menentukan Dimensi besaran turunan? Perhatikan langkah –
langkah berikut ini:
1) Tentukan Nama Besaran Turunannya.
2) Tentukan Persamaan Besaran Tutunannya.
3) Tentukan Satuan Besaran penyusunnya.
4) Tentukan Dimensi Besaran Penyusunnya.
Nama Besaran Persamaan
Satuan
Penyusunnya
Dimensi
LUAS (A) A p l 2
A m m
A m
2
A L
8. Lengkapi Satuan dan Dimensi dari besaran turunan yang terdapat pada tabel 1.5 berikut ini!
1.5 Tabel Satuan dan Dimensi Besaran Turunan
Nama Besaran Persamaan Satuan Penyusunnya Dimensi
Luas
Volume
Massa jenis
Kecepatan
Percepatan
Massa jenis
Gaya
Tekanan
Usaha
Berat
Daya
Impuls
Momentum
Energy potensial
NILAI
9. Dimensi dapat digunakan untuk membuktikan kesetaraan dua besaran. “ Dua
besaran dikatakan sama jika dimensi keduanya sama”. Untuk lebih memahami perhatikan dan
pahami soal – penyelesaian berikut ini!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal :
Apakah Usaha dan Energi Kinetik merupakan dua besaran yang setara? Buktikan dengan
menggunakan metode dimensi!
Penyelesaian ;
Untuk membuktikannya kita gunakan tat acara mencari dimensi dari masing – masing besaran,
seperti berikut ini:
Metode Dimensi Besaran Ruas Kiri Besaran Ruas Kanan
menentukan Besaran Usaha Energi Kinetik
menentukan Persamaan W F s 21
2
EK m v
menentukan Satuan
penyusunnya
2
2 2
W kg m s m
W kg m s
2
2 2
1
2
m
EK kg
s
EK kg m s
menentukan
Dimensinya
2 2
W M L T
2 2
EK M L T
Karena memiliki dimensi yang sama, maka Usaha dan Energi merupakan dua besaran yang
setara.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Buktikan bahwa besaran di bawah ini mempunyai Dimensi yang sama atau tidak !
1. Kecepatan dan percepatan
Jawab :
Metode Dimensi Besaran Ruas Kiri Besaran Ruas Kanan
Jadi, Besaran Kecepatan dan Percepatan Memiliki :
10. 2. Gaya dan Tekanan
Jawab :
Metode Dimensi Besaran Ruas Kiri Besaran Ruas Kanan
Jadi, Besaran Gaya dan Tekanan Memiliki :
3. Impuls dan Momentum
Jawab :
Metode Dimensi Besaran Ruas Kiri Besaran Ruas Kanan
Jadi, Besaran Impuls dan Momentum Memiliki :
4. Usaha dan Energi Potensial
Jawab :
Metode Dimensi Besaran Ruas Kiri Besaran Ruas Kanan
Jadi, Besaran Usaha dan Energi Potensial Memiliki :
NILAI
11. Materi : BESARAN POKOK DAN TURUNAN
Kelompok :
Nama :
A. Tujuan
1. Membedakan besaran pokok dan turunan
2. Mencari besaran pokok dan turunan dengan alat ukur yang sesuai
B. Alat dan Bahan
1. Penggaris
2. Meteran/mistar gulung
3. Termometer badan
4. Termometer zat cair
5. Neraca Pegas
6. Tali raffia
7. Stop watch
8. Gelas ukur
C. Langkah Kerja
1. Gunakan alat-alat di atas untuk menemukan besaran pokok dan turunan
2. lakukan kegiatan diatas di sekitar halaman sekolah
3. Carilah jenis kegiatan diatas yang berbeda untuk menemukan besaran pokok
4. Carilah lima jenis kegiatan yang berbeda untuk menemukan besara turunan
5. Tulis hasilnya dalam table pengamatan!
D. Tabel Pengamatan
No KEGIATAN
Besaran Hasil Pengukuran
Pokok turunan semula SI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
12. E. Kesimpulan :
1. ……………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………………………………….
4. ……………………………………………………………………………………………
NILAI
Paraf Guru
13. Materi : Pengukuran
Kelas/Kelompok : X /..............
Hari / Tanggal : ..................
No Nama Skor Jumlah
Skor
Nilai
A B C D E
1.
2.
3.
4.
Keterangan Pengisian Skor
Huruf Aspek Afektif Indikator Skor
A Kehadiran • Tidak hadir
• Hadir
B Keberanian bertanya/menjawab • Tidak pernah
• Satu kali
• Dua kali
• Lebih dari dua kali
C Kerjasama dalam menyelesaikan tugas
kelompok
• Melakukan dengan baik (adil)
• Melakukan taoi kurang baik
• Bekerja secara individualis
D Keaktifan dalam melakukan
pekerjaan/tugas
• Tidak melakukan apapun
• Melakukan sebagian kecil tugas
• Melakukan tugas tetapi tidak
sempurna
• Aktif melakukan tugas
E Ketepatan mengumpulkan
laporan/tugas
• Mengumpulkan dan menyelesaikan
laporan tepat waktu
• Mengumpulkan laporan tepat waktu
tapi belum selesai
• Terlambat mengumpulkan laporan
Catatan:
100
20
A B C D E
Jumlah skor
Nilai : A = 76 - 100
B = 51 – 75
C = 25 – 50
D = 0 – 25
14. 1. Mengukur Panjang
Alat pengukur panjang yang biasa digunakan adalah mistar, rol meter, jangka sorong,
dan mikrometer sekrup.
a. Mengukur panjang dengan mistar
Mistar yang biasa digunakan di sekolah adalah mistar yang memiliki skala terkecil 1 mm,
disebut mistar berskala mm. Ketelitian mistar sama dengan skala terkecilnya yaitu 1 mm atau
0,1 cm.
b. Mengukur panjang dengan jangka sorong
Jangka sorong digunakan
untuk mengukur panjang benda
maksimum 10 cm, dengan
ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong mempunyai
keunggulan dapat digunakan
untuk mengukur diameter dalam,
diameter luar, dan kedalaman
suatu tabung. Bagian-bagian
terpenting dari jangka sorong
seperti tampak pada gambar di
samping.
15. a. Rahang tetap, memiliki skala panjang yang disebut skala utama.
b. Rahang geser (rahang sorong), memiliki skala pendek yang disebut nonius atau vernier.
Berikut ini beberapa jenis jangka sorong yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari :
1) Jangka sorong digital,
2) Jangka sorong analog.
Bagaimana cara membaca Jangka sorong? Perhatikan soal penyelesaian berikut ini!
Soal :
Perhatikan gambar berikut ini!
Berapakah hasil pengukuran dari gambar di atas?
Penyelesaian :
Cara membaca jangka sorong:
• Tentukan SKALA UTAMA (SU)
(Nilai skala utama merupaka Nilai sebelum angka NOL pada skala nonius)
Sehingga :
SKALA UTAMA (SU) = 2,10 cm
0 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
16. • Tentukan SKALA NONIUS (SN)
(Nilai Skala Utama adalah dua garis berimpit antara Skala Utama degan Skala
Nonius)
Sehingga :
Angka berimpit
100
SN cm
SN = 0,05 cm
• Tentukan HASIL PENGUKURUAN (HP)
2,10 0,05
2,15
HP SU SN
HP
HP cm
Sehingga hasil pengukuran jangka sorong di atas adalah 2,15 cm
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c. Mengukur panjang dengan mikrometer sekrup
Mikrometer mempunyai dua skala, yaitu skala utama (SU) dan skala nonius (SN). Skala
nonius biasanya terdiri atas 50 skala.
Jika selubung luar diputar lengkap sekali, rahang geser dan juga selubung akan maju atau
mundur 0,5 mm. Satu kali putaran lengkap selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur
rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm. Jadi ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01 mm.
Gambar 1.2 Mikrometer Sekrup
Berikut beberapa contoh mikrometer sekrup yang digunakan dalam sehari – hari:
Mikrometer sekrup analog mikrometer sekrup digital
0 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
17. Bagaimana cara membaca hasil pengukuran dari micrometer sekrup? Perhatikan soal
penyelesaian berikut ini!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal :
Tebal sebuah lempeng logam yang diukur dengan mikrometer sekrup, seperti ditunjukkan oleh
gambar berikut ini!
Hasil pengukuran dari gambar di atas adalah ….
Penyelesaian :
a. Bacaan SKALA UTAMA (SU) yang berhimpit dengan tepi selubung luar adalah 6,5
Yang artinya SKALA UTAMA (SU) = 6,50 mm
b. Garis selubung luar yang berhimpit tepat dengan garis mendatar skala utama adalah garis ke-
13,
Yang artinya SKAL NONIUS (SN) = 13 : 100 = 0,13 mm
c. Hasil Penggukuran (HP) dari mikrometer sekrup adalah
6,50 0,13
6,63
HP SU SN
HP
HP mm
Sehingga hasil pengukuran mikrometer sekrup tersebut adalah 6,63 mm.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Mengukur Massa
Untuk mengukur massa suatu benda digunakan neraca atau timbangan yang prinsip
kerjanya seperti tuas, misalnya neraca Ohaus, neraca langkan, dan timbangan dacin. Pada
dasarnya mengukur massa suatu benda adalah membandingkan massa benda yang diukur
dengan sejumlah massa yang telah terukur yang disebut anak timbangan.
Berikut ini adalah gambar neraca ohaus yang sering digunakan dalam kehidupan sehari
– hari:
18. Gambar di atas menunjukkan Neraca Ohaus 3 lengan, yaitu a) lengan belakang,
menunjukkan angka ratusan (100 – 500); b) lengan tengah, menunjukkann angka puluhan (10 –
90); c) lengan depan, menunjukkan angka satuan (0 – 9). Untuk mengetahui cara membaca
neraca ohaus 3 lengan, perhatikan dan pahami soal penyelesaian berikut ini.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal :
Gambar di samping adalah pengukuran
massa benda dengan menggunakan neraca
Ohaus lengan tiga. Hasi pengukuran benda
yang benar adalah …
A. 350,0 gram
B. 321,5 gram
C. 240,0 gram
D. 173,0 gram
E. 170,3 gram
Penyelesaian :
a. Lengan – lengan neraca menunjukkan angka :
Lengan Belakang (LB) = 150 gram
Lengah Tengah (LT) = 20 gram
Lengan Depan (LD) = 3 gram
b. Hasil Penggukuran (HP) dari neraca Ohaus tiga lengan di atas adalah
150 20 3
173
HP LB LT LD
HP gram
HP gram
Sehingga hasil pengukuran neraca Ohaus tiga lengan tersebut adalah 173 gram (D).
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Mengukur Waktu
Besaran waktu dapat diukur dengan jam atau stopwatch. Ada
dua jenis stopwatch, yaitu stopwatch pegas dan digital (elektronik).
Stopwatch digital lebih teliti jika dibandingkan dengan stopwatch
pegas. Batas ketelitian stopwatch sampai dengan 0,1 sekon. Saat ini
telah dapat dibuat stopwatch elektronik dengan batas ketelitian 0,001
sekon.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang alat ukur waktu silahkan
kunjungi halaman ini :
(https://drimbajoe.wordpress.com/2017/06/09/alat-ukur-waktu/)
20. B. Lengkapi tabel neraca berikut ini!
NO GAMBAR NERACA
LENGAN
BELAKANG
LENGAN
TENGAH
LENGAN
DEPAN
HASIL
PENGUKURAN
1.
2.
3.
4.
NILAI
Paraf Guru
21. MATERI : PENGUKURAN
Kelompok :
Nama : 1……………………………..
2……………………………..
3……………………………..
4…………………………….
A. Tujuan
1. Siswa mampu mengukur besaran panjang balok dengan mistar milimeter.
2. Siswa mampu mengukur besaran diameter kelereng dengan jangka sorong dan mikrometer
sekrup.
3. Siswa mampu mengukur besaran tebal kertas dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup.
B. Alat dan Bahan
1. Jangka sorong 4. Balok (batang) kayu atau papan
2. Mikrometer sekrup 5. Kelereng
3. Penggaris/mistar 6. kertas
C. Langkah Kerja
1. Mengukur panjang balok (batang) kayu
a. Ukurlah panjang sebuah balok (batang) kayu dengan mistar sentimeter.
b. Ukurlah oleh empat orang yang berbeda
c. Dari data tersebut, hitunglah rata-ratanya.
d. Gantilah mistar sentimeter dengan mistar milimeter. Lakukan langkah a sampai c untuk
batang kayu yang sama.
2. Mengukur diameter kelereng
a. Ukurlah diameter kelereng dengan mengggunakan jangka sorong.
b. Lakukan pengukuran oleh empat orang yang berbeda.
c. Carilah rata-rata hasil keempat pengukuran yang telah dilakukan.
d. Lakukan langkah a sampai c dengan menggunakan mikrometer sekrup.
3. Mengukur tebal kertas
a. Ukurlah tebal kertas dengan mengggunakan mikrometer sekrup.
b. Lakukan pengukuran oleh empat orang yang berbeda.
c. Carilah rata-rata hasil keempat pengukuran yang telah dilakukan.
d. Lakukan langkah a sampai c dengan menggunakan jangka sorong.
D. Data Hasil Percobaan
1. Hasil pengukuran panjang balok (batang) kayu
Pengukuran ke.. Dengan Mistar Sentimeter Dengan Mistar Milimeter
1
2
3
4
Rata-rata
2. Hasil pengukuran diameter kelereng
Pengukuran ke – Dengan Jangka sorong Dengan Mikrometer Sekrup
1
2
3
4
Rata-rata
22. 3. Hasil pengukuran tebal kertas
Pengukuran ke.. Dengan Jangka sorong Dengan Mikrometer Sekrup
1
2
3
4
Rata-rata
E. Analisis Data
1. Dari hasil pengukuran panjang kayu, alat ukur manakah yang lebih teliti pengukurannya?
Berikan alasannya ...........................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
2. Dari hasil pengukuran diameter kelereng, alat ukur manakah yang lebih teliti pengukurannya?
Jelaskan alasannya.........................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
3. Dari hasil pengukuran tebal kertas, alat ukur manakah yang lebih teliti pengukurannya? Berikan
alasannya............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
4. Andaikan anda diminta untuk mengukur diameter rambut, sementara alat ukur yang tersedia
adalah mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Alat ukur manakah yang anda gunakan ?
mengapa demikian ?.......................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
F. Kesimpulan
1. Melakukan pengukuran secara berulang atau lebih dari satu kali bertujuan untuk
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
2. Melakukan pengukuran harus menggunakan alat ukur yang tepat supaya hasil pengukurannya
lebih ………………………………………………………………………………………………………….
Karena ……………………………………………………………………………………………………….
3. Ketelitian pengukuran bisa terlihat dari skala ukur yang digunakan. Semakin kecil satuan yang
digunakan maka ketelitiannya semakin.......................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
NILAI
Paraf Guru
23. Materi : Pengukuran
Kelas/Kelompok : X /..............
Hari / Tanggal : ..................
No Nama Skor Jumlah
Skor
Nilai
A B C D E
1.
2.
3.
4.
Keterangan Pengisian Skor
Huruf Aspek Afektif Indikator Skor
A Kehadiran • Tidak hadir
• Hadir
B Keberanian bertanya/menjawab • Tidak pernah
• Satu kali
• Dua kali
• Lebih dari dua kali
C Kerjasama dalam menyelesaikan tugas
kelompok
• Melakukan dengan baik (adil)
• Melakukan taoi kurang baik
• Bekerja secara individualis
D Keaktifan dalam melakukan
pekerjaan/tugas
• Tidak melakukan apapun
• Melakukan sebagian kecil tugas
• Melakukan tugas tetapi tidak
sempurna
• Aktif melakukan tugas
E Ketepatan mengumpulkan
laporan/tugas
• Mengumpulkan dan menyelesaikan
laporan tepat waktu
• Mengumpulkan laporan tepat
waktu tapi belum selesai
• Terlambat mengumpulkan laporan
Catatan:
100
20
A B C D E
jumlah skor
Nilai : A = 76 - 100
B = 51 – 75
C = 25 – 50
D = 0 – 25
24. 1. NOTASI ILMIAH
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai :
10n
a
dengan :
a = bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan 9.
n = eksponen dan merupakan bilangan bulat.
10n
= menunjukkan orde
Aturan penulisan hasil pengukuran dengan notasi ilmiah :
a. Untuk bilangan yang lebih dari 10, pindahkan koma desimal ke kiri dan eksponennya
positif.
Contoh : 150 000 = 1,5 x 105
b. Untuk bilangan yang kurang dari 1, pindahkan koma desimal ke kanan dan eksponennya
negatif.
Contoh : 0,0035 = 3,5 x 10-3
Aturan Pembulatan
a. Angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah. Misalnya 6,423 menjadi 6,42 (angka dibulatkan
ke bawah).
b. angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas, misalnya 6,426 menjadi 6,43 (angka 6 dibulatkan ke
atas).
c. angka tepat 5 dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap dan dibulatkan ke atas
jika angka sebelumnya ganjil.
misalnya : 5,475 menjadi 5,48 tetapi
5,465 menjadi 5,46.
2. ATURAN ANGKA PENTING
a. Konsep Angka Penting
Aturan-aturan angka penting yang dapat digunakan untuk menentukan banyak angka
penting pada suatu hasil pengukuran adalah sebagai berikut.
a. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
b. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh : 1,005 memiliki 4 angka penting, yaitu 1, 0, 0, dan 5.
c. Angka-angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan angka penting.
Contoh : 0,0045 memiliki 2 angka penting, yaitu 4 dan 5.
d. Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari angka-angka yang ditulis
dibelakang koma desimal termasuk angka penting.
Contoh : 0,004500 memiliki 4 angka penting, yaitu 4 ,5 dan kedua angka nol setelah angka
45.
25. e. Dalam notasi ilmiah, semua angka penting sebelum orde termasuk angka penting.
Contoh : 2,6 x 104
memiliki 2 angka penting, yaitu 2 dan 6.
2,60 x 104
memiliki 3angka penting, yaitu 2,6 dan 0.
b. Berhitung dengan Angka Penting
• Aturan Penjumlahan atau Pengurangan
Hasil operasi penjumlahan atau pengurangan hanya boleh mengandung satu angka
taksiran. Angka taksiran adalah angka terakhir dari suatu bilangan penting.
Contoh : 105,316 6 sebagai angka taksiran
23,52 2 sebagai angka taksiran
7,8 8 sebagai angka taksiran
136,636 dibulatkan 136,6 karena hanya boleh mengandung satu
angka taksiran.
• Aturan Perkalian atau Pembagian
Hasil operasi perkalian atau pembagian hanya boleh memiliki angka penting sebanyak
bilangan yang angka pentingnya paling sedikit.
Contoh :
p = 32,45 mm 4 angka penting
l = 8,20 mm 3 angka penting (paling sedikit)
p x l = 266,090 mm2
dibulatkan menjadi 266 mm2
(3 angka penting)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal :
1. Pada pengukuran panjang benda diperoleh hasil pengukuran 0,05080 m. Banyak angka penting
pada hasil pengukuran tersebut adalah.......
A. Dua C. Empat E. Enam
B. Tiga D. Lima
Penyelesaian :
Berdasarkan aturan a, b, c, dan d pada angka penting, maka :
0,05080 memiliki 4 angka penting, yaitu 5, 0, 8, dan 0.
Jadi, jawabannya adalah (C).
Soal :
2. Bilangan 0,000 000 024 bila dituliskan dalam notasi ilmiah menjadi ….
A. 24 x 10–10
C. 0,2 x 10–7
E. 2,4 x 108
B. 2,4 x 10–8
D. 24 x 109
Penyelesaian :
Dalam notasi ilmiah, bilangan dinyatakan sebagai :
a = 2,4 n = 8 (nol berada di belakang koma, maka akan menjadi eksponen negatif)
sehingga hasilnya : 2,4 x 10–8
(B)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
+
x
26. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal :
3. Hasil pengurangan bilangan-bilangan penting 568,26 g – 425 g adalah ....
A. 143,3 gr C. 143,2 gr E. 142 gr
B. 143,26 gr D. 143 gr
Penyelesaian :
568,26 gr 6 sebagai AT (angka taksiran)
425 gr 5 sebagai AT (angka taksiran)
143,26 gr
Karena hasilnya HARUS mengandung SATU angka taksiran, maka hasil penjumlahannya adalah
143 gr.
Soal :
4. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 10,68 m dan 5,4 m. Menurut aturan
angka penting, luas lantai tersebut adalah ....
A. 57 m2
C. 57,67 m2
E. 58 m2
B. 57,6 m2
D. 57,672 m2
Penyelesaian :
10,68 mm terdiri 4 Angka Penting
5,4 mm terdiri 2 Angka Penting
p
l
2
57,672 terdiri 5 Angka PentingA m
Sesuai aturanya Hasil Perkalian HARUS memiliki jumlah Angka Penting yang paling sedikit,
sehingga hasilnya adalah 58 m2
(E)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang masing-masing 12,73 cm dan 6,5
cm. Menurut aturan penulisan angka penting, luas bidang tersebut adalah…
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
2. Luas suatu Bujur sangkar adalah 26,5 cm2
, mka panjang salah satu sisinya adalah…
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
3. Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm. Keliling lingkarannya
dituliskan menurut aturan angka penting adalah … (π = 3,14).
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
27. 4. Hasil dari 12,56 - 1,8 dengan aturan angka penting adalah ....
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
5. Jika 1,2 dipangkatkan dengan 5, maka banyaknya angka penting hasil pemangkatannya adalah ....
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
6. Banyaknya angka penting pada bilangan 0,00670 dan 50,008 berturut-turut adalah …
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
7. Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 10 cm. Dengan menggunakan aturan angka penting dan
notasi ilmiah, volume kubus tersebut adalah ....
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
8. Notasi ilmiah dari bilangan 0,000000022348 adalah ....
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
9. Orde bilangan dari nilai 0,00000002456 adalah ...
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
10. Diberikan rumus hubungan antara besaran A, B, dan C sebagai berikut
B
A
C
. Jika diketahui B
= 48,44 dan C = 2,1. Maka nila A menurut aturan angka penting adalah ….
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
NILAI
Paraf Guru
28. Materi : ANGKA PENTING
Kelas/Kelompok : X /..............
Hari / Tanggal : ..................
No Nama Skor Jumlah
Skor
Nilai
A B C D E
1.
2.
3.
4.
Keterangan Pengisian Skor
Huruf Aspek Afektif Indikator Skor
A Kehadiran • Tidak hadir
• Hadir
B Keberanian bertanya/menjawab • Tidak pernah
• Satu kali
• Dua kali
• Lebih dari dua kali
C Kerjasama dalam menyelesaikan tugas
kelompok
• Melakukan dengan baik (adil)
• Melakukan taoi kurang baik
• Bekerja secara individualis
D Keaktifan dalam melakukan
pekerjaan/tugas
• Tidak melakukan apapun
• Melakukan sebagian kecil tugas
• Melakukan tugas tetapi tidak
sempurna
• Aktif melakukan tugas
E Ketepatan mengumpulkan
laporan/tugas
• Mengumpulkan dan menyelesaikan
laporan tepat waktu
• Mengumpulkan laporan tepat
waktu tapi belum selesai
• Terlambat mengumpulkan laporan
Catatan:
100
20
A B C D E
jumlah skor
Nilai : A = 76 - 100
B = 51 – 75
C = 25 – 50
D = 0 – 25
29. I.Berilah tanda silang (X) di depan huruf A,B, C, D dan E pada jawaban yang benar !
1. Di antara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri atas besaran turunan saja adalah ....
A. kuat arus, massa, gaya D. Usaha, momentum, percepatan
B. suhu, massa, volum E. Kecepatan, suhu, jumlah zat
C. waktu, momentum, kecepatan
2. Besaran – besaran berikut yang termasuk besaran pokok adalah ....
A. panjang, kuat penerangan, suhu D. panjang, energi, waktu
B. kuat arus, massa, jumlah zat E. massa, luas, jumlah zat
C. berat, waktu, suhu
3. Satuan energi potensial dalam sistem SI adalah ....
A. kg m3
s-1
D. kg m s–1
B. kg m2
s-2
E. kg m2
s–1
C. kg m2
s–3
4. Daya adalah usaha tiap satuan waktu, sedangkan usaha W= F s dengan F gaya yang bekerja pada
benda dan s perpindahan benda. Berdasarkan rumus ini dimensi daya adalah ....
A. [M] [L]2
[T] D. [M] [L]2
[T]-3
B. [M] [L]2
[T]2
E. [M] [L]–2
[T]3
C. [M] [L]2
[T]-2
5. Dalam sistem SI, satuan kalor adalah ....
A. Kalori D. kelvin
B. Joule E. derajat celcius
C. Watt
6. Pada pengukuran panjang benda, diperoleh hasil pengukuran 0,07060 m. Banyaknya angka
penting hasil pengukuran adalah....
A. dua D. lima
B. tiga E. enam
C. empat
7. Pelat tipis diukur dengan jangka sorong panjangnya 5,63 cm dan lebar 0,80 cm. Luas pelat
tersebut menurut aturan penulisan angka penting adalah.....
A. 4,5 cm2
D. 4,5040 cm2
B. 4,50 cm2
E. 5 cm2
C. 4,504 cm2
8. Seorang siswa menunggu bis selama 15 menit.Yang menyatakan satuan dalam pernyataan
tersebut adalah………..
A. Siswa D. menit
B. Bus E. 15 menit
30. C. 15
9. Massa jenis adalah massa persatuan volume, maka dimensi massa jenis adalah…………
A. ML3
D. M-3
L
B. M3
L E. ML
C. ML-3
10. 100 Mw = …………………………………..w
A. 106
D. 109
B. 107
E. 1010
C. 108
11. Rata-rata sebutir telur massanya 62,5 gram.Massa 45 telur adalah…………
A. 2812,5 gram B. 2810 gram
B. 2812 gram E. 2800 gram
C. 281 gram
12. Alat ukur panjang, jangka sorong mempunyai ketelitian…………
A. 1 mm D. 0,01 cm
B. 0,1 cm E. 0,001 cm
C. 0,01 mm
13. Hasil penjumlahan antara 23,13 cm dan 201,4 ditulis dengan aturan angka penting
adalah…………………..cm
A. 224,53 D. 225
B. 225,0 E. 200
C. 224,5
14. Massa jenis raksa 13,6 gram cm-3
, dalam SI sama dengan…………….kg m-3
A. 13,6 D. 13600
B. 136 E. 136000
C. 1360
II. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar!
1. Sebutkan instrument pengukuran besaran !
Jawab :…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
2.
Bulatkanlah sampai dua decimal !
a. 0,0897 b. 50,342 c. 546,123 d. 0,5675438
Jawab :…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
3. Nyatakanlah panjang 60,578 µm ke dalam satuan cm dan m dengan 3 angka penting!
Jawab :…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
31. 4. Jelaskanlah kesalahan umum dalam melakukan pengukuran !
Jawab :…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan berapa banyak angka penting pada angka hasil pengukuran berikut!
a. 2,8976 b. 0,0007654 c. 2,987 d. 0,00009
Jawab :…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
6. Tentukan dimensi besaran –besaran berikut ini !
a. Massa jenis b. percepatan c. gaya d. usaha
Jawab :…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………
………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………
*** fisika itu mudah ***
NILAI
Paraf Guru
32. 1. SOAL EBTANAS 86
Pada pengukuran panjang benda, diperoleh hasil pengukuran 0,07060 m. banyaknya angka penting
hasil pengukuran tersebut adalah ….
A. dua D. lima
B. tiga E. enam
C. empat
2. SOAL EBTANAS 87
Dari hasil pengukuran suatu plat tipis panjang 15,35 cm dan lebar 8,24 cm, maka luas plat tersebut
adalah ….
A. 126 cm2
D. 126,484 cm2
B. 126,5 cm2
E. 126,4840 cm2
C. 126,48 cm2
3. SOAL EBTANAS 89
Hasi l pengukuran plat seng, panjang 1,5 m dan lebarnya 1,20 m. luas plat seng menurut penulisan angka
penting adalah ….
A. 1,8012 m2
D. 1,80 m2
B. 1,801 m2
E. 1,8 m2
C. 1,800 m2
4. SOAL EBTANAS 90
Dimensi energi potensial adalah ….
A. M L T–1
D. M L2
T–2
B. M L T–2
E. M L–2
T–1
C. M L–1
T–2
5. SOAL EBTANAS 93
Dimensi konstanta pegas adalah ….
A. L T–1
D. M L T–2
B. M T–2
E. M L2
T–1
C. M L T–1
6. SOAL EBTANAS 95
Sebuah pita diukur, ternyata lebarnya 12,3 mm dan panjangnya 125,5 cm, maka luas mempunyai
angka penting sebanyak ….
A. 6 D. 3
B. 5 E. 2
C. 4
7. SOAL EBTANAS 96
Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah ….
A. Momentum, waktu, kuat arus D. waktu putar, panjang, massa
B. Kecepatan, usaha, massa E. momen gaya, usaha, momentum
C. Energi, usaha, waktu putar
8. SOAL EBTANAS 96
Daya adalah besarnya usaha atau energi tiap satuan waktu, dimensi dari daya adalah …
A. M L T D. M L2
T–2
B. M L T–1
E. M L2
T–3
33. C. M L T–2
9. SOAL EBTANAS 99
Momentum mempunyai dimensi yang sama dengan dimensi besaran ….
A. Impuls D. tekanan
B. Energi E. percepatan
C. gaya
10. SOAL UN 2003
Perhatikan tabel berikut ini!
No Besaran Satuan Dimensi
1. Momentum Kg.ms–1
[M] [L] [T]–1
2. Gaya Kg.ms–2
[M] [L] [T]–2
3. Daya Kg.ms–3
[M] [L] [T]–3
Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan dimensi yang benar adalah besaran nomor ….
A. 1 saja D. 1 dan 3 saja
B. 1 dan 2 saja E. 2 dan 3 saja
C. 1, 2, dan 3
11. SOAL UN 2004
Persamaan gas ideal memenuhi persamaan
PV
C
T
, dimana C adalah konstanta. Dimensi dari konstanta
C adalah ….
A. 1 2 1
M L T
D. 2 2 1
M L T
B. 2 2 1
M L T
E. 2 2 1
M L T
C. 2 1 1
M L T
12. SOAL UN 2014
Perhatikan hasil timbangan dengan neraca Ohauss tiga lengan seperti gambar dibawah ini :
A. 348,0 gram D. 548,0 gram
B. 438,0 gram E. 834,0 gram
C. 538,0 gram
13. SOAL UN 2014
Fauziyah mengukur massa sebuah batu kerikil dengan menggunakan neraca Ohauss tiga lengan
dengan skala terkecil 0,1 gram dan skala hasil pengukurannya terlihat seperti gambar dibawah ini.
Masa batu kerikil tersebut adalah …
A. 300,93 gram D. 393,3 gram
B. 309,3 gram E. 3933 gram
C. 390,3 gram
34. 14. SOAL UN 2014
Gambar berikut adalah pengukuran massa benda dengan menggunakan neraca Ohauss lengan tiga.
Hasil pengukuran massa benda yang benar adalah …
A. 350 gram D. 173 gram
B. 321,5 gram E. 170,3 gram
C. 240 gram
15. SOAL UN 2014
Perhatikan hasil timbangan dengan neraca Ohauss tiga lengan dibawah ini !
Massa benda yang ditimbang adalah …
A. 546,6 gram D. 364,5 gram
B. 464,5 gram E. 346,5 gram
C. 456,5 gram
16. SOAL UN 2014
Seorang siswa melakukan penimbangan dengan neraca Ohauss tiga lengan dan hasilnya tampak
seperti gambar dibawah ini.
A. 623,0 gram D. 316,0 gram
B. 620,3 gram E. 300,0 gram
C. 326,0 gram
17. SOAL UN 2014
Dibawah ini adalah hasil pengukuran massa sebuah benda dengan neraca Ohauss tiga lengan yang
mempunyai ketelitian 0,1 gram.
Hasil pengukuran massa benda tersebut adalah
A. 221 gram D. 122 gram
B. 212 gram E. 120,2 gram
C. 203 gram
35. 18. SOAL UN 2014
Dalam percobaan menentukan massa benda dengan menggunakan neraca Ohauss, didapat data
seperti yang ditunjukkan gambar berikut
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa benda yang diukur mempunyai massa…
A. 753,4 gram D. 537,4 gram
B. 735,4 gram E. 375,4 gram
C. 573,4 gram
19. SOAL UN 2015
Pengukuran diameter dengan mikrometer sekrup adalah 2,48 mm. Gambar yang sesuai dengan
hasil pengukuran tersebut adalah ….
A. C. E.
B. D.
20. SOAL UN 2015
Hasil pengukuran diameter bola butiran logam dengan menggunakan micrometer sekrup adalah
2,75 mm. Gambar yang sesuai dengan hasil pengukuran tersebut adalah ….
A. C. E.
B. D.
21. SOAL UN 2015
Pengukuran diameter dengan mikrometer sekrup adalah 1,95 mm. Gambar yang sesuai dengan
hasil pengukuran tersebut adalah …
A. C. E.
36. B. D.
22. SOAL UN 2016
Dengan menggunakan jangka sorong diperoleh diameter luar suatu tabung adalah 4,05 cm.
manakah dari gambar di bawah ini yang menunjukkan pengukuran diameter tabung tersebut!
23. SOAL UN 2016
Dengan menggunakan jangka sorong diperoleh diameter dalam suatu tabung adalah 2,34 cm.
manakah dari gambar di bawah ini yang menunjukkan pengukuran diameter dalam tabung
tersebut?
24. SOAL SBMPTN
Nilai tetapan graviatasi G adalah 6,7 x 10–11
Nm2
kg–2
. Sementara diketahui rumus dengan F adalah gaya,
m1 & m2 adalah massa, dan r adalah jarak kedua benda, Dimensi G adalah ....
A. M L–1
T–1
D. M L2
T–3
B. M L T–2
E. M L2
T–2
C. M–1
L3
T–2
37. 25. SOAL SBMPTN
Lintasan sebuah partikel dinyatakan dengan persamaan x=A + Bt + Ct2
+ Dt3
; dengan x menunjukkan
tempat kedudukan dalam cm, t menyatakan waktu dalam sekon, dan A,B,C, dan D masing-masing
merupakan konstanta. Satuan C adalah ....
A. cm/s D. 5 /cm3
B. cm/s2
E. cm
C. cm/s3