SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
ROBOT INDUSTRI
MATERI
• Robot Industri : suatu alat atau mesin otomatis terkendalikan, reprogrammable,
manipulator serbaguna terprogram dalam sumbu tiga atau lebih. Bidang robotika
dapat lebih praktis didefinisikan sebagai studi, desain dan penggunaan sistem
robot untuk manufaktur (definisi top-level mengandalkan definisi sebelumnya dari
robot).
JENIS- JENIS PERGERAKAN ROBOT
• Terhadap sumbu x
• Terhadap sumbu y
• Terhadap sumbu z
• Lingkaran (derajat)
MATEMATIKA VEKTOR
• Vektor adalah perubahan tempat berdasarkan grafik cartesian
• Misal : (5,6) berarti posisi titiknya pada koordinat sumbu x=5 dan y=6
5
6 Titik koordinat
PERGERAKAN ANTAS SUMBU X
A A’
Maka koordinatnya (-5,0) bergerak
Menuju (5,0)
Y=0
x
y
PERGERAKKAN SUMBU Y
x
y
A
A’
x=0
Maka koordinatnya (0,5) bergerak
Menuju (0,-5)
ROTASI TRANSFORMASI
A
A’
Maka koordinatnya (5,0) bergerak
Menuju (0,5)
Y=0
x=0
ORIENTASI
“EPSON ROBOT”
EPSON R7
TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
PRAKTEK ROBOTIKA INUDSTRI
ARTI KATA DAN DEFINISI ROBOT
(1) Menurut Kamus Webster :
Robot adalah sebuah alat otomatis yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia atau
operator dengan kecerdasan yang hampir menyamai manusia.
(2) Menurut Institut of America :
Robot adalah manipulator multi fungsi yang dapat di-program
berulang-ulang, yang dirancang untuk memin-dahkan bahan, suku
cadang, perkakas, atau alat khusus tertentu melalui serangkaian
gerakan terpro-gram untuk memenuhi serangkaian tugas.
Arti kata robot
Robot berasal dari bahasa Cekoslovakia : robota yang
berarti pekerja paksa (forced worker).
Definisi robot
ALASAN PEMAKAIAN ROBOT INDUSTRI
Beberapa alasan mengapa robot industri menjadi penting secara
ekonomis dan teknis digunakan dalam proses produksi suatu
industri manufaktur, adalah sebagai berikut :
•1. Robot dapat menggantikan manusia untuk mengerjakan peker-jaan yang
berbahaya atau lingkungan yang tidak nyaman.
•2. Robot dapat melakukan siklus pekerjaan secara konsisten dan mampu
mengulangi pekerjaan dengan hasil sama, dimana hal tersebut tidak dapat
dilakukan oleh manusia.
•3. Robot dapat diprogram. Bila jalannya produksi untuk suatu tugas tertentu
telah selesai, robot dapat diprogram kembali dan dilengkapi dengan perkakas
yang diperlukan untuk me-ngerjakan tugas yang berbeda.
•4. Robot dikendalikan dengan komputer berarti dapat dihubung-kan dengan
sistem komputer yang lain sehingga dapat diha-silkan suatu proses manufaktur
yang terpadu.
KOMPONEN DASAR ROBOT
- MANIPULATOR
- SENSOR (DAN TRANSDUSER)
- KONTROLER (DAN ANALIZER)
- UNIT KONVERSI DAYA
SETIAP ROBOT MEMILIKI KOMPONEN DASAR
YAITU :
ANATOMI ROBOT DAN ATRIBUT TERKAIT
Manipulator robot industri dikonstruksi dengan serangkaian sendi (joint) dan
batang-hubung (link). Anatomi robot dibedakan atas jenis dan ukuran sendi dan
batang-hubung dan aspek lain konstruksi fisik manipulator.
Sendi dan batang-hubung
- Sendi robot industri mirip dengan sendi dalam tubuh manusia.
- Setiap sendi, memiliki derajat kebebasan (degree-of-freedom /d.o.f) gerakan.
- Dalam hampir setiap kasus, sendi hanya memiliki satu derajat kebebasan,
sehingga jumlah sendi yang dimiliki sebuah robot sama dengan jumlah
derajat kebebasannya.
- Robot sering diklasifikasikan berdasarkan jumlah derajat kebebasan yang
dimilikinya.
- Setiap sendi dihubungkan dengan dua batang-hubung, yaitu batang-hubung
input (input link) dan batang-hubung output (output link).
- Batang-hubung merupakan komponen kaku (rigid) manipulator robot.
- Fungsi sendi adalah untuk mengendalikan gerakan relatif antara batang-
hubung input dan batang-hubung output.
Diagram konstruksi robot
Kebanyakan robot dipasang secara stasioner pada lantai.
• Sendi 1 (joint 1) dihubungkan dengan batang–hubung 0 (link 0) yang merupakan batang-
hubung input terhadap sendi 1;
• Batang-hubung out-put sendi 1 adalah batang-hubung 1 (link 1);
• Batang-hubung 1 merupakan batang-hubung input terhadap sendi 2 (joint 2);
• Sendi 2 memiliki batang-hubung output yaitu batang-hubung 2 (link 2), dan seterusnya.
Link 0
Link 1
Link 2
Joint 1
Joint 2
Base
End-of-arm
Jenis-jenis sendi
Hampir semua robot industri memiliki
sendi mekanik yang dapat diklasifikasikan
atas lima jenis, yaitu :
- Sendi linear (linear joint  L joint);
Gerakan relatif antara batang-hubung input dan batang-
hubung out-put ber-translasi dengan gerakan luncur (sli-
ding), dimana sumbu kedua batang-hubung sejajar.
- Sendi ortogonal (orthogonal joint  O joint);
Sendi ini juga bergerak dengan meluncur, tetapi kedua
batang-hubung saling tegak lurus selama bergerak.
- Sendi rotasional (rotational joint  R joint);
Gerakan rotasional relatif, dengan sumbu putar tegak lurus
terhadap sumbu batang-hubung input dan batang-hubung
output.
- Sendi puntir (twisting joint  T joint);
Sendi juga bergerak rotasional, tetapi sumbu rotasi sejajar
terhadap sumbu kedua batang-hubung.
- Sendi putar (revolving joint  V joint);
- Dalam jenis sendi ini, sumbu batang-hubung input sejajar
dengan sumbu rotasi sendi, dan sumbu batang-hubung
output tegak lurus dengan sumbu rotasi.
THANK YOU
ORIENTASI
“EPSON ROBOT”
EPSON RC70
TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
PRAKTEK ROBOTIKA INUDSTRI
PART 2
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 26
Konfigurasi robot yang umum
Manipulator robot dapat dibagi menjadi dua seksi : (1) rakitan badan-
dan-lengan (body-and-arm assembly), dan rakitan pergelangan (wrist
assembly). Badan-dan-lengan biasanya memiliki tiga derajat kebeba-
san, sedangkan pergelangan biasanya memiliki dua atau tiga derajat
kebebasan. Pada ujung pergelangan manipulator terdapat peralatan
terkait dengan tugas yang harus dilakukan oleh robot, yang disebut
efektor ujung (end effector). Efektor ujung dapat berupa (1) penjepit
(gripper) untuk memegang bendakerja atau (2) perkakas untuk
melakukan suatu proses. Badan-dan-lengan robot digunakan untuk
memposisikan ujung efektor, sedang pergelangan robot digunakan
untuk mengarahkan efektor ujung.
Konfigurasi badan-dan-lengan
Dari lima jenis sendi yang ada, maka dapat dihasilkan = 5 x 5 x 5 =
125 kombinasi sendi berbeda yang dapat digunakan untuk mendesain
rakitan badan-dan-lengan untuk tiga derajat kebebasan manipulator
robot. Walaupun demikian, dalam industri robot komersial hanya
terdapat lima konfigurasi, yaitu : (1) konfigurasi polar, (2) konfigurasi
silindrikal, (3) robot koordinat Cartesian, (4) robot sendi-lengan, dan
(5) SCARA.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 27
(1)
(2)
(3)
(1) Konfigurasi polar (polar configuration); Konfigurasi
polar terdiri dari lengan luncur (sliding arm  L joint)
digerakkan relatif terhadap badan robot, yang dapat
berputar pada sumbu vertikal (T joint) dan sumbu
horisontal (R joint).
(2) Konfigurasi silindrikal (cylindrical configuration);
Konfigurasi ini terdiri dari kolum vertikal dimana
rakitan lengan dapat bergerak vertikal pada kolum (L
joint), berotasi pada sumbu kolum (T joint), dan untuk
mencapai gerakan radial lengan digunakan O joint.
(3) Robot koordinat Cartesian (Cartesian coordinate
robot); Nama lain dari robot ini adalah robot rekti-
linear dan robot x-y-z, karena terdiri dari tiga sendi
luncur (sliding joint), dua diantaranya ortogonal.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 28
(4)
(5)
(4) Robot sendi-lengan (jointed-arm robot); Manipulator
robot ini memiliki konfigurasi umum lengan manusia.
Lengan sendi terdiri dari kolum vertikal yang dapat
berputar pada dasar menggunakan T joint. Pada
puncak kolum terdapat sendi bahu (R joint) yang
batang-hubung outputnya dihubungkan dengan sendi
siku (R joint).
(5) SCARA; SCARA singkatan dari Selective Compliance
Assembly Robot Arm (Lengan Robot Rakitan Pemenu-
han Selektif). Konfigurasinya mirip dengan robot
sendi-lengan kecuali sumbu rotasi bahu dan siku ada-
lah vertikal, yang berarti bahwa lengan itu sangat
kaku dalam arah vertikal, tetapi dapat memenuhi
dalam arah horisontal.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 29
Konfigurasi pergelangan (wrist)
Pergelangan robot digunakan untuk menentukan orientasi efektor
ujung (end effector). Pergelangan robot umumnya memiliki dua atau
tiga derajat kebebasan. Dalam gambar rakitan pergelangan berikut ini
memiliki tiga derajat kebebasan. Ketiga sendi didefinisikan sebagai :
(1) Roll, menggunakan T joint untuk melakukan rotasi pada sumbu
lengan robot;
(2) Pitch, biasanya menggunakan R joint untuk melakukan rotasi naik
dan turun;
(3) Yaw, biasanya juga menggunakan R joint untuk melakukan rotasi
kesamping kiri dan kanan.
Bila posisi seperti dalam gambar, maka sendi yang kedua (dibela-
kang) berfungsi sebagai pitch, tetapi bila posisi roll diputar 90O sendi
kedua melakukan rotasi ke kiri dan ke kanan maka berfungsi sebagai
yaw, sedang sendi pertama (di depan) melakukan rotasi ke atas dan
ke bawah maka berfungsi sebagai pitch.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 30
EFEKTOR UJUNG
Efektor ujung (end effector) dapat berupa (1) penjepit (gripper) untuk
memegang bendakerja atau (2) perkakas untuk melakukan suatu
proses.
Penjepit (gripper)
Beberapa jenis penjepit yang biasa digunakan dalam industri antara
lain adalah :
(*) Penjepit mekanik; terdiri dari dua
atau lebih jari, yang dijalankan oleh
kontroler robot untuk membuka dan
menutup genggaman terhadap ben-
dakerja, Dalam gambar di samping
menggunakan dua jari penjepit.
(*) Penjepit vakum; digunakan untuk
memegang bendakerja datar.
(*) Alat-alat magnetik; digunakan untuk
memegang bendakerja yang terbuat
dari logam ferrous (Fe).
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 31
Perkakas (tool)
Perkakas digunakan bila robot harus melakukan suatu operasi
pemrosesan bendakerja. Beberapa contoh perkakas yang digunakan
sebagai efektor ujung antara lain adalah :
(*) spot welding gun,
(*) arc welding tool,
(*) spray painting gun,
(*) rotating spindle for drilling, routing, grinding, and so forth,
(*) assembly tool (e.g. automatic screw driver),
(*) heating torch,
(*) water jet cutting tool.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 32
SENSOR DALAM ROBOTIK
Fungsi sensor dalam robotik adalah memberi informasi terus
menerus kepada kontroler robot mengenai posisi, kecepatan, dan
akselerasi dari setiap batang-hubung (link) yang bisa diumpan
balik ke unit kontroler sehingga sistem dapat dikendalikan
dengan tepat. Informasi sensor dapat berupa signal digital atau
signal analog (diproses dahulu oleh transduser).
Klasifikasi sensor
Sensor robotik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
(1) Sensor internal, digunakan untuk mengendalikan posisi dan
kecepatan berbagai jenis sendi (joint) robot. Sensor ini
membentuk kendali loop umpan balik dengan kontroler robot.
Jenis sensor yang digunakan untuk mengendalikan posisi
lengan robot adalah potensiometer dan enkoder optik, sedang
untuk mengendalikan kecepatan lengan robot digunakan
tachometer.
(2) Sensor eksternal, digunakan untuk mengkoordinasi operasi
robot dengan peralatan lain dalam sel. Dalam banyak hal,
sensor eksternal merupakan peralatan relatif sederhana,
seperti misalnya saklar batas untuk menentukan apakah
posisi telah ditempatkan dengan tepat dalam pemegang atau
mengidentifikasikan bahwa part telah siap untuk dibawa oleh
konveyor.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 33
KONTROLER
Kontroler Robot mempunyai tiga tugas utama, yaitu :
(1) Memulai dan menghentikan gerakan setiap komponen manipu-
lator sesuai dengan urutan dan lokasi yang diinginkan;
(2) Menyimpan data posisi dan urutan di dalam memori;
(3) Menghubungkan robot dengan dunia luar melalui sensor.
Dalam melakukan tugas di atas, kontroler melakukan perhitungan
aritmatik untuk menentukan jalur, kecepatan, dan posisi manipu-
lator yang tepat. Kontroler juga harus mengirimkan signal ke
aktuator dengan mengunakan informasi dari sensor.
(1), (2), (3) digunakan untuk apliksi yang tidak terlalu mahal. Paling
umum digunakan adalah kontroler mikrokomputer, sedang mini-
komputer tidak lazim digunakan karena tidak seefisien mikrokompu-
ter.
(1) simple step sequencer,
(2) pneumatic logic system,
(3) electrobic sequencer,
(4) microcomputer,
(5) minicomputer.
Klasifikasi kontroler dibagi atas lima jenis, yaitu :
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 34
UNIT KONVERSI DAYA
Fungsi unit ini adalah untuk memberikan energi yang diperlukan
oleh aktuator manipulator.
Bentuknya dapat berupa amplifier daya untuk sistem yang
menggunakan servo, atau kompresor untuk sistem yang menggu-
nakan aktuator pneumatik atau hidrolik.
APLIKASI ROBOT INDUSTRI
 spot welding and arc welding
 spray painting
 grinding
 aplikasi lain yang melibatkan peralatan rotasi.
 parts handling / transfer
 operasi perakitan
 parts sorting
 inspeksi

More Related Content

Similar to Robot Industri

Articulated robot
Articulated robotArticulated robot
Articulated robotezzati94
 
Minggu 1 Pendahuluan (1).ppt
Minggu 1 Pendahuluan (1).pptMinggu 1 Pendahuluan (1).ppt
Minggu 1 Pendahuluan (1).pptRelifMarbun
 
Presentation cartesian baru
Presentation cartesian baruPresentation cartesian baru
Presentation cartesian barudhiahana87
 
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)septianelathifah
 
Ppt presentasi (komputer dan industri)
Ppt presentasi (komputer dan industri)Ppt presentasi (komputer dan industri)
Ppt presentasi (komputer dan industri)Midia Wulandari
 
Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)ade jalaludin
 
klasifikasi robotika.ppt
klasifikasi robotika.pptklasifikasi robotika.ppt
klasifikasi robotika.pptDesOzadadSelan
 
TUGAS PAK IBNU.pptx
TUGAS PAK IBNU.pptxTUGAS PAK IBNU.pptx
TUGAS PAK IBNU.pptxrezaaditama3
 
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdf
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdfPart6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdf
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdfssusera72af9
 
Lapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dofLapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dofYuda Bima Mimpi
 
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP Android
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP AndroidRangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP Android
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP AndroidNatanael Bryan O E
 
Macam macam alat_ukur_pemetaan
Macam macam alat_ukur_pemetaanMacam macam alat_ukur_pemetaan
Macam macam alat_ukur_pemetaanMohd Kautsar
 

Similar to Robot Industri (20)

11927012.ppt
11927012.ppt11927012.ppt
11927012.ppt
 
Robot Locomotif
Robot LocomotifRobot Locomotif
Robot Locomotif
 
Articulated robot
Articulated robotArticulated robot
Articulated robot
 
Minggu 1 Pendahuluan (1).ppt
Minggu 1 Pendahuluan (1).pptMinggu 1 Pendahuluan (1).ppt
Minggu 1 Pendahuluan (1).ppt
 
Presentation cartesian baru
Presentation cartesian baruPresentation cartesian baru
Presentation cartesian baru
 
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)
 
Ppt presentasi (komputer dan industri)
Ppt presentasi (komputer dan industri)Ppt presentasi (komputer dan industri)
Ppt presentasi (komputer dan industri)
 
Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)
 
klasifikasi robotika.ppt
klasifikasi robotika.pptklasifikasi robotika.ppt
klasifikasi robotika.ppt
 
TUGAS PAK IBNU.pptx
TUGAS PAK IBNU.pptxTUGAS PAK IBNU.pptx
TUGAS PAK IBNU.pptx
 
awa
awaawa
awa
 
Matematika sistem
Matematika sistemMatematika sistem
Matematika sistem
 
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdf
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdfPart6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdf
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdf
 
Lapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dofLapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dof
 
5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri
 
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP Android
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP AndroidRangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP Android
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP Android
 
Servo motor
Servo motorServo motor
Servo motor
 
Macam macam alat_ukur_pemetaan
Macam macam alat_ukur_pemetaanMacam macam alat_ukur_pemetaan
Macam macam alat_ukur_pemetaan
 
Robot
RobotRobot
Robot
 
11976960.ppt
11976960.ppt11976960.ppt
11976960.ppt
 

Robot Industri

  • 2. MATERI • Robot Industri : suatu alat atau mesin otomatis terkendalikan, reprogrammable, manipulator serbaguna terprogram dalam sumbu tiga atau lebih. Bidang robotika dapat lebih praktis didefinisikan sebagai studi, desain dan penggunaan sistem robot untuk manufaktur (definisi top-level mengandalkan definisi sebelumnya dari robot).
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. JENIS- JENIS PERGERAKAN ROBOT • Terhadap sumbu x • Terhadap sumbu y • Terhadap sumbu z • Lingkaran (derajat)
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. MATEMATIKA VEKTOR • Vektor adalah perubahan tempat berdasarkan grafik cartesian • Misal : (5,6) berarti posisi titiknya pada koordinat sumbu x=5 dan y=6 5 6 Titik koordinat
  • 13. PERGERAKAN ANTAS SUMBU X A A’ Maka koordinatnya (-5,0) bergerak Menuju (5,0) Y=0 x y
  • 14. PERGERAKKAN SUMBU Y x y A A’ x=0 Maka koordinatnya (0,5) bergerak Menuju (0,-5)
  • 15. ROTASI TRANSFORMASI A A’ Maka koordinatnya (5,0) bergerak Menuju (0,5) Y=0 x=0
  • 16.
  • 17. ORIENTASI “EPSON ROBOT” EPSON R7 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI PRAKTEK ROBOTIKA INUDSTRI
  • 18. ARTI KATA DAN DEFINISI ROBOT (1) Menurut Kamus Webster : Robot adalah sebuah alat otomatis yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia atau operator dengan kecerdasan yang hampir menyamai manusia. (2) Menurut Institut of America : Robot adalah manipulator multi fungsi yang dapat di-program berulang-ulang, yang dirancang untuk memin-dahkan bahan, suku cadang, perkakas, atau alat khusus tertentu melalui serangkaian gerakan terpro-gram untuk memenuhi serangkaian tugas. Arti kata robot Robot berasal dari bahasa Cekoslovakia : robota yang berarti pekerja paksa (forced worker). Definisi robot
  • 19. ALASAN PEMAKAIAN ROBOT INDUSTRI Beberapa alasan mengapa robot industri menjadi penting secara ekonomis dan teknis digunakan dalam proses produksi suatu industri manufaktur, adalah sebagai berikut : •1. Robot dapat menggantikan manusia untuk mengerjakan peker-jaan yang berbahaya atau lingkungan yang tidak nyaman. •2. Robot dapat melakukan siklus pekerjaan secara konsisten dan mampu mengulangi pekerjaan dengan hasil sama, dimana hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh manusia. •3. Robot dapat diprogram. Bila jalannya produksi untuk suatu tugas tertentu telah selesai, robot dapat diprogram kembali dan dilengkapi dengan perkakas yang diperlukan untuk me-ngerjakan tugas yang berbeda. •4. Robot dikendalikan dengan komputer berarti dapat dihubung-kan dengan sistem komputer yang lain sehingga dapat diha-silkan suatu proses manufaktur yang terpadu.
  • 20. KOMPONEN DASAR ROBOT - MANIPULATOR - SENSOR (DAN TRANSDUSER) - KONTROLER (DAN ANALIZER) - UNIT KONVERSI DAYA SETIAP ROBOT MEMILIKI KOMPONEN DASAR YAITU :
  • 21. ANATOMI ROBOT DAN ATRIBUT TERKAIT Manipulator robot industri dikonstruksi dengan serangkaian sendi (joint) dan batang-hubung (link). Anatomi robot dibedakan atas jenis dan ukuran sendi dan batang-hubung dan aspek lain konstruksi fisik manipulator. Sendi dan batang-hubung - Sendi robot industri mirip dengan sendi dalam tubuh manusia. - Setiap sendi, memiliki derajat kebebasan (degree-of-freedom /d.o.f) gerakan. - Dalam hampir setiap kasus, sendi hanya memiliki satu derajat kebebasan, sehingga jumlah sendi yang dimiliki sebuah robot sama dengan jumlah derajat kebebasannya. - Robot sering diklasifikasikan berdasarkan jumlah derajat kebebasan yang dimilikinya. - Setiap sendi dihubungkan dengan dua batang-hubung, yaitu batang-hubung input (input link) dan batang-hubung output (output link). - Batang-hubung merupakan komponen kaku (rigid) manipulator robot. - Fungsi sendi adalah untuk mengendalikan gerakan relatif antara batang- hubung input dan batang-hubung output.
  • 22. Diagram konstruksi robot Kebanyakan robot dipasang secara stasioner pada lantai. • Sendi 1 (joint 1) dihubungkan dengan batang–hubung 0 (link 0) yang merupakan batang- hubung input terhadap sendi 1; • Batang-hubung out-put sendi 1 adalah batang-hubung 1 (link 1); • Batang-hubung 1 merupakan batang-hubung input terhadap sendi 2 (joint 2); • Sendi 2 memiliki batang-hubung output yaitu batang-hubung 2 (link 2), dan seterusnya. Link 0 Link 1 Link 2 Joint 1 Joint 2 Base End-of-arm
  • 23. Jenis-jenis sendi Hampir semua robot industri memiliki sendi mekanik yang dapat diklasifikasikan atas lima jenis, yaitu : - Sendi linear (linear joint  L joint); Gerakan relatif antara batang-hubung input dan batang- hubung out-put ber-translasi dengan gerakan luncur (sli- ding), dimana sumbu kedua batang-hubung sejajar. - Sendi ortogonal (orthogonal joint  O joint); Sendi ini juga bergerak dengan meluncur, tetapi kedua batang-hubung saling tegak lurus selama bergerak. - Sendi rotasional (rotational joint  R joint); Gerakan rotasional relatif, dengan sumbu putar tegak lurus terhadap sumbu batang-hubung input dan batang-hubung output. - Sendi puntir (twisting joint  T joint); Sendi juga bergerak rotasional, tetapi sumbu rotasi sejajar terhadap sumbu kedua batang-hubung. - Sendi putar (revolving joint  V joint); - Dalam jenis sendi ini, sumbu batang-hubung input sejajar dengan sumbu rotasi sendi, dan sumbu batang-hubung output tegak lurus dengan sumbu rotasi.
  • 25. ORIENTASI “EPSON ROBOT” EPSON RC70 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI PRAKTEK ROBOTIKA INUDSTRI PART 2
  • 26. OTOMASI SISTEM PRODUKSI 26 Konfigurasi robot yang umum Manipulator robot dapat dibagi menjadi dua seksi : (1) rakitan badan- dan-lengan (body-and-arm assembly), dan rakitan pergelangan (wrist assembly). Badan-dan-lengan biasanya memiliki tiga derajat kebeba- san, sedangkan pergelangan biasanya memiliki dua atau tiga derajat kebebasan. Pada ujung pergelangan manipulator terdapat peralatan terkait dengan tugas yang harus dilakukan oleh robot, yang disebut efektor ujung (end effector). Efektor ujung dapat berupa (1) penjepit (gripper) untuk memegang bendakerja atau (2) perkakas untuk melakukan suatu proses. Badan-dan-lengan robot digunakan untuk memposisikan ujung efektor, sedang pergelangan robot digunakan untuk mengarahkan efektor ujung. Konfigurasi badan-dan-lengan Dari lima jenis sendi yang ada, maka dapat dihasilkan = 5 x 5 x 5 = 125 kombinasi sendi berbeda yang dapat digunakan untuk mendesain rakitan badan-dan-lengan untuk tiga derajat kebebasan manipulator robot. Walaupun demikian, dalam industri robot komersial hanya terdapat lima konfigurasi, yaitu : (1) konfigurasi polar, (2) konfigurasi silindrikal, (3) robot koordinat Cartesian, (4) robot sendi-lengan, dan (5) SCARA.
  • 27. OTOMASI SISTEM PRODUKSI 27 (1) (2) (3) (1) Konfigurasi polar (polar configuration); Konfigurasi polar terdiri dari lengan luncur (sliding arm  L joint) digerakkan relatif terhadap badan robot, yang dapat berputar pada sumbu vertikal (T joint) dan sumbu horisontal (R joint). (2) Konfigurasi silindrikal (cylindrical configuration); Konfigurasi ini terdiri dari kolum vertikal dimana rakitan lengan dapat bergerak vertikal pada kolum (L joint), berotasi pada sumbu kolum (T joint), dan untuk mencapai gerakan radial lengan digunakan O joint. (3) Robot koordinat Cartesian (Cartesian coordinate robot); Nama lain dari robot ini adalah robot rekti- linear dan robot x-y-z, karena terdiri dari tiga sendi luncur (sliding joint), dua diantaranya ortogonal.
  • 28. OTOMASI SISTEM PRODUKSI 28 (4) (5) (4) Robot sendi-lengan (jointed-arm robot); Manipulator robot ini memiliki konfigurasi umum lengan manusia. Lengan sendi terdiri dari kolum vertikal yang dapat berputar pada dasar menggunakan T joint. Pada puncak kolum terdapat sendi bahu (R joint) yang batang-hubung outputnya dihubungkan dengan sendi siku (R joint). (5) SCARA; SCARA singkatan dari Selective Compliance Assembly Robot Arm (Lengan Robot Rakitan Pemenu- han Selektif). Konfigurasinya mirip dengan robot sendi-lengan kecuali sumbu rotasi bahu dan siku ada- lah vertikal, yang berarti bahwa lengan itu sangat kaku dalam arah vertikal, tetapi dapat memenuhi dalam arah horisontal.
  • 29. OTOMASI SISTEM PRODUKSI 29 Konfigurasi pergelangan (wrist) Pergelangan robot digunakan untuk menentukan orientasi efektor ujung (end effector). Pergelangan robot umumnya memiliki dua atau tiga derajat kebebasan. Dalam gambar rakitan pergelangan berikut ini memiliki tiga derajat kebebasan. Ketiga sendi didefinisikan sebagai : (1) Roll, menggunakan T joint untuk melakukan rotasi pada sumbu lengan robot; (2) Pitch, biasanya menggunakan R joint untuk melakukan rotasi naik dan turun; (3) Yaw, biasanya juga menggunakan R joint untuk melakukan rotasi kesamping kiri dan kanan. Bila posisi seperti dalam gambar, maka sendi yang kedua (dibela- kang) berfungsi sebagai pitch, tetapi bila posisi roll diputar 90O sendi kedua melakukan rotasi ke kiri dan ke kanan maka berfungsi sebagai yaw, sedang sendi pertama (di depan) melakukan rotasi ke atas dan ke bawah maka berfungsi sebagai pitch.
  • 30. OTOMASI SISTEM PRODUKSI 30 EFEKTOR UJUNG Efektor ujung (end effector) dapat berupa (1) penjepit (gripper) untuk memegang bendakerja atau (2) perkakas untuk melakukan suatu proses. Penjepit (gripper) Beberapa jenis penjepit yang biasa digunakan dalam industri antara lain adalah : (*) Penjepit mekanik; terdiri dari dua atau lebih jari, yang dijalankan oleh kontroler robot untuk membuka dan menutup genggaman terhadap ben- dakerja, Dalam gambar di samping menggunakan dua jari penjepit. (*) Penjepit vakum; digunakan untuk memegang bendakerja datar. (*) Alat-alat magnetik; digunakan untuk memegang bendakerja yang terbuat dari logam ferrous (Fe).
  • 31. OTOMASI SISTEM PRODUKSI 31 Perkakas (tool) Perkakas digunakan bila robot harus melakukan suatu operasi pemrosesan bendakerja. Beberapa contoh perkakas yang digunakan sebagai efektor ujung antara lain adalah : (*) spot welding gun, (*) arc welding tool, (*) spray painting gun, (*) rotating spindle for drilling, routing, grinding, and so forth, (*) assembly tool (e.g. automatic screw driver), (*) heating torch, (*) water jet cutting tool.
  • 32. OTOMASI SISTEM PRODUKSI 32 SENSOR DALAM ROBOTIK Fungsi sensor dalam robotik adalah memberi informasi terus menerus kepada kontroler robot mengenai posisi, kecepatan, dan akselerasi dari setiap batang-hubung (link) yang bisa diumpan balik ke unit kontroler sehingga sistem dapat dikendalikan dengan tepat. Informasi sensor dapat berupa signal digital atau signal analog (diproses dahulu oleh transduser). Klasifikasi sensor Sensor robotik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : (1) Sensor internal, digunakan untuk mengendalikan posisi dan kecepatan berbagai jenis sendi (joint) robot. Sensor ini membentuk kendali loop umpan balik dengan kontroler robot. Jenis sensor yang digunakan untuk mengendalikan posisi lengan robot adalah potensiometer dan enkoder optik, sedang untuk mengendalikan kecepatan lengan robot digunakan tachometer. (2) Sensor eksternal, digunakan untuk mengkoordinasi operasi robot dengan peralatan lain dalam sel. Dalam banyak hal, sensor eksternal merupakan peralatan relatif sederhana, seperti misalnya saklar batas untuk menentukan apakah posisi telah ditempatkan dengan tepat dalam pemegang atau mengidentifikasikan bahwa part telah siap untuk dibawa oleh konveyor.
  • 33. OTOMASI SISTEM PRODUKSI 33 KONTROLER Kontroler Robot mempunyai tiga tugas utama, yaitu : (1) Memulai dan menghentikan gerakan setiap komponen manipu- lator sesuai dengan urutan dan lokasi yang diinginkan; (2) Menyimpan data posisi dan urutan di dalam memori; (3) Menghubungkan robot dengan dunia luar melalui sensor. Dalam melakukan tugas di atas, kontroler melakukan perhitungan aritmatik untuk menentukan jalur, kecepatan, dan posisi manipu- lator yang tepat. Kontroler juga harus mengirimkan signal ke aktuator dengan mengunakan informasi dari sensor. (1), (2), (3) digunakan untuk apliksi yang tidak terlalu mahal. Paling umum digunakan adalah kontroler mikrokomputer, sedang mini- komputer tidak lazim digunakan karena tidak seefisien mikrokompu- ter. (1) simple step sequencer, (2) pneumatic logic system, (3) electrobic sequencer, (4) microcomputer, (5) minicomputer. Klasifikasi kontroler dibagi atas lima jenis, yaitu :
  • 34. OTOMASI SISTEM PRODUKSI 34 UNIT KONVERSI DAYA Fungsi unit ini adalah untuk memberikan energi yang diperlukan oleh aktuator manipulator. Bentuknya dapat berupa amplifier daya untuk sistem yang menggunakan servo, atau kompresor untuk sistem yang menggu- nakan aktuator pneumatik atau hidrolik. APLIKASI ROBOT INDUSTRI  spot welding and arc welding  spray painting  grinding  aplikasi lain yang melibatkan peralatan rotasi.  parts handling / transfer  operasi perakitan  parts sorting  inspeksi