Dokumen tersebut membahas tentang perdagangan internasional dan kebijakan perdagangan internasional suatu negara. Secara singkat, dibahas definisi perdagangan internasional, manfaatnya, teori-teori dasar seperti keunggulan mutlak dan komparatif, serta berbagai kebijakan seperti tarif, kuota, subsidi, larangan impor dan ekspor.
3. Suatu kegiatan tukar menukar
barang atau jasa yang terjadi antara
satu negara dengan negara lain dengan
tujuan memperoleh keuntungan
Definisi
EKSPORT
IMPORT
4. Faktor Pendorong P.I.
Perbedaan Sumber Daya Alam
Penghematan Biaya Produksi
Perbedaan Tehnologi
Perbedaan Kepemilikan F.Produksi
Perbedaan Harga Barang
Perbedaan Selera masyarakat
5. MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Memperoleh devisa
Memperluas kesempatan kerja
Menstabilkan harga
Meningkatkan kualitas konsumsi
Meningkatkan kesejahteraan
Mendorong kemajuan IPTEK
Memperluas pangsa pasar
7. “Absolute Advantage Theory”
by Adam Smith
Suatu negara dikatakan memiliki
keunggulan mutlak/absolut dari negara
lain jika negara tersebut mampu
memproduksi lebih banyak dari negara lain.
SPESIALISASI
PRODUKSI
8. Kursi Rotan Kalkulator
Dasar TukarNegara
Hasil barang
Indonesia
Jepang
Tabel Keunggulan Mutlak
40
20
1kal = 5kursi8
20 1kal = 1kursi
60 28
-80
20 2040-
Indonesia melakukan
Spesialisasi pada kursi,
8 Kal = 40 kursi
Sehingga 40 + 40 = 80
Jepang melakukan
Spesialisasi pada kalkulator,
20 kursi = 20 kalkulator
Sehingga 20 + 20 = 40
9. Kursi Rotan Kalkulator
Dasar TukarNegara
Hasil barang
Indonesia
Jepang
Tabel Keunggulan Mutlak
80
-
1kal = 5kursi-
40 1kal = 1kursi
80 40
Faktor pendukung terjadinya keunggulan
MUTLAK :
Perbedaan Sumber Daya Alam
Perbedaan Kualitas Kerja
Perbedaan Penguasaan IPTEK
Perbedaan Jumlah Penduduk
10. KEBIJAKAN
PERDAGANGAN INTERMASIONAL
Menghindari efek buruk dumping
TUJUAN Perdagangan Internasional
Melindungi Industri dalam negeri
Meningkatkan diversifikasi produk
Membuka kesempatan kerja
Memperbaiki neraca pembayaran
Menambah pendapatan negara
11. JENIS KEBIJAKAN DALAM
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Tarif
Kuota
SubsidiLarangan impor
Dumping
Bebas
PremiLarangan ekspor
Di Bid. Impor
Di Bid. ekspor
12. Kebijakan Tarif (Bea Masuk)
“Penetapan tarif masuk guna melindungi produk
lokal dari serbuan produk luar”
Produk Indonesia
$ 100
Produk Thailand
$ 90
Sebelum ada
Kebijakan
Saya beli produk
Tailand
13. Produk Indonesia
$ 100
Produk Thailand
$ 90 Setelah ada
Kebijakan Tarif
+ 20%
$ 108
Kebijakan Tarif 20% :
Pemerintah menetapkan kebijakan bea masuk 20%
atas import
Saya beli produk
Indonesia
14. Kuota
“Jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan
dalam satu masa atau suatu waktu tertentu”
Beras Gula
2.000 ton 1.100 ton
Beras 2.250 ton
Gula 1.500 ton
Tk.kebutuhanNegara
Produksi
Triwulan I
Triwulan II
800 ton 300 ton
400 ton700 ton
Triwulan II 500 ton 400 ton
Tk.kebutuhan beras 2.250 ton
Kemampuan produksi 2.000 ton
Defisit produksi ( 250 ton )
Kuota
Tabel Produksi Beras dan Gula Pada Negara A
15. Kebijakan Larangan Import
“Penetapan kebijakan guna melindungi produk
lokal dari serbuan produk luar dengan
melarang import barang tertentu dengan
alasan ekonomis atau politik”
ALASANKeamanan
Kondisi
tertentu
Perlindungan
Produk lokal
Kebudayaan
Politik
16. Kebijakan Subsidi
“Pemberian keringanan (sarana atau prasarana)
kepada produsen dalam negeri yang
menghadapi persaingan dengan barang
import sejenis agar mampu memproduksi
lebih banyak ”
SUBSIDI
Keringanan
pajak
Keringan
birokrasi
Pengembalian
pajak Fasilitas
kredit
Keringanan
BBM
17. Kebijakan Dumping
“Penetapan tarif harga di luar negeri lebih murah
dari tarif harga di dalam negeri”
Dalam Negeri
$ 100
Luar Negeri
$ 80
18. Dua Jenis Model Dumping :
Dumping pampasan (predatory dumping)
Dumping yang dilaksanakan secara temporer
yang bertujuan untuk mematikan pesaing di
luar negeri.
Dumping terus menerus (persistent dumping)
Dumping yang dilakukan terus menerus tanpa
mengenal batas waktu.
19. Kebijakan Larangan Eksport
“Penetapan kebijakan guna melindungi kebutuhan
dalam negeri atau alasan
ekonomis maupun politik”
ALASANKeamanan
Kondisi
tertentu
Perlindungan
HAM
Kebudayaan
Politik