SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 1
LANGKAH KE-2
CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS
(MELAKUKAN ANALISIS PEMBELAJARAN)
https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/
Latar Belakang
Setiap kita membahas bab per bab dalam proses penyusunan pembelajaran, ingatlah
bahwa langkah yang dibahas tergambar dalam tiap kotak dalam bagan di awal buku.
Tujuan utama analisis pembelajaran adalah untuk mengidentifikasi keterampilan dan
pengetahuan yang harus dimasukkan dalam pengajaran kita. Karena pembelajaran merupakan
proses yang kompleks, kita telah memisahkan proses ke dalam 2 sub pokok bahasan, masing-
masing dibahas di bab yang berbeda dalam buku ini. Di bab ini kita akan membahas bagaimana
penyusun menentukan komponen utama tujuan pembelajaran lewat penggunaan analisis tujuan.
Di bab berikutnya, kita akan mendeskripsikan bagaimana setiap langkah dalam tujuan dapat
dianalisis lebih jauh untuk mengidentifikasi keterampilan subordinasi. Proses keseluruhan ini
disebut sebagai analisis instruksional.
Lewat penggunaan analisis tujuan, pendesain mampu melanjutkan pendidikan dengan
hanya memberitahu bab mana yang harus dibaca pelajar ketika mereka akan menyelesaikan
materi sastra Shakespeare. Bab ini fokus membahas prosedur analisis tujuan.
Harus ada penekanan bahwa pendekatan analisis tujuan bukan satu-satunya cara untuk
mengidentifikasi isi yang harus dimasukkan dalam satu set material pengajaran. Walaupun
demikian, penggunaan pendekatan ini memang hasilnya berupa identifikasi skill-skill yang secara
efektif mengarahkan kita ke pencapaian tujuan pengajaran.
Konsep
Analisis tujuan mencakup 2 langkah fundamental. Langkah pertama adalah
mengklasifikasi pernyataan tujuan terkait jenis pembelajaran yang akan berlangsung. (Kategori
pembelajaran yang berbeda untuk selanjutnya disebut domain pembelajaran). Langkah kedua
adalah mengidentifikasi dan menyusun tindakan-tindakan utama yang diperlukan untuk
pemenuhan tujuan. Setiap tujuan sementara harus diklasifikasikan terlebih dahulu ke dalam
salah satu domain tersebut karena untuk analisis dampak tujuan dan seleksi teknik analisis skill
subordinasi yang tepat akan dibahas lebih mendalam di bab 4.
Informasi Verbal
Biasanya dapat menitikberatkan tujuan informasi verbal dengan kata kerja yang Anda
ucapkan. Seringkali pelajar harus mengucapkan, menyebutkan, atau menjelaskan sesuatu.
Asumsinya adalah, bahwa “sesuatu” yang harus dikatakan atau yang disebutkan tersebut akan
diajarkan dalam KBM; dengan demikian si pelajar akan menyimpan informasi verbal dalam
memorinya selama KBM dan mengingatnya untuk digunakan saat ujian.
Keterampilan Intelektual
Dengan kemampuan ini nantinya pelajar dapat mengklasifikasikan sesuatu berdasarkan
label dan karakteristiknya, dapat mengaplikasikan rumus, dan mampu memilih sejumlah rumus
BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 2
untuk memecahkan soal. Tujuan apapun yang menuntut pelajar memanipulasikan informasi
simbolik dengan cara tertentu adalah keterampilan intelektual. Jadi, dalam kasus tujuan kedua
kita tadi, maka kita berikutnya akan mengklasifikasikannya sebagai keterampilan intelektual:
mampu mengaplikasikan rumus untuk menghitung pajak penjualan, dan mampu
mengklasifikasikan ragam jenis mahkluk hidup ke kelas mamalia atau kelas reptil.
Keterampilan intelektual adalah keterampilan yang memerlukan aktivitas kognitif yang
khas dalam arti bahwa pelajar harus dapat memecahkan masalah atau melakukan suatu
kegiatan dengan informasi atau contoh yang tidak dijumpai sebelumnya.Keterampilan intelektual
terdiri dari tiga macam, yaitu membentuk konsep, menerapkan aturan, dan memecahkan
masalah.Analisa yang digunakan untuk mendapatkan keterampilan bawahan intelektual
menggunakan pendekatan hierarki.
Keterampilan Psikomotor
Karakteristik daripada keterampilan psikomotor adalah bahwa pelajar dituntut untuk
melakukan sejumlah kegiatan fisik, dengan atau tanpa alat bantu peralatan, untuk memenuhi
hasil spesifik. Dalam situasi tertentu mungkin terdapat lebih banyak tujuan “psikis” dalam tujuan
psikomotor. Maka dari itu, harus ada perimbangan berupa aktivitas mental atau kognitif yang
mendampingi aktivitas motorik. Walaupun demikian, bagi tujuan analisis pembelajaran, jika
pelajar harus mempelajari keterampilan motorik yang baru, tidak remeh, atau praktek yang
menuntut kemampuan fisik yang luar biasa terampil, maka kita menyebut pendidikan tersebut
sebagai tujuan psikomotor.
Sikap
Tujuan sikap adalah tujuan yang mengharuskan pebelajar memilih mengerjakan sesuatu, atau
keputusan tertentu untuk bertindak dalam keadaan tertentu.Misalnya, kita ingin orang-orang
memilih menjadi pegawai yang baik, memilih memelihara lingkungan, memilih makanan yang
bergizi, dan sebagainya. Ciri Tujuan sikap yang lain ialah bahwa tujuan itu barangkali tidak akan
tercapai pada akhir Pembelajaran. Itu kerap kali merupakan tujuan jangka panjang yang sangat
penting, tetapi sangat sulit menilainya dalam jangka pendek.
Strategi Kognitif
Strategi kognitif adalah meta processes yang digunakan untuk mengatur cara kita berpikir
tentang hal-hal dan memastikan belajar kita sendiri, mengingat dan berpikir serta belajar teknik
berpikir, cara menganalisis masalah, ancangan untuk memecahkan masalah. Cara mengingat
nama, cara mengirit bensin. Keterampilan berada lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan
intelek. Karena pada strategi kognitif kita sudah menggunakan keterampilan intelek untuk
mencari cara dalam memecahkan masalah.
Prosedur Analisis Tujuan ( Berhubungan Langsung ke Bab 4 )
Prosedur menganalisis tujuan adalah daftar langkah-langkah spesifik yang akan dilakukan
pebelajar saat mewujudkan tujuan Pembelajaran. Setiap langkah ini dinyatakan dalam sebuah
kotak seperti ditunjukkan pada diagram alur di bawah ini:
Seorang pebelajar yang ingin menguasai tujuan Pembelajaran harus mengerjakan langkah-
langkah tersebut. Setelah melakukan langkah 1, para pelajar akan kemudian melakukan langkah
2, lalu 3, 4, dan 5. Setelah melakukan langkah 5, proses akan lengkap, dan jika dilakukan
dengan benar, akan dianggap sebagai demonstrasi kinerja tujuan.
BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 3
Jika dalam pencapaian tujuan itu ada keputusan yang harus diambil, misalnya pada langkah 3,
maka langkah 3 ditunjukkan dalam kotak wajik. Dengan adanya alternatif maka prosedur
sekarang menjadi dua jalur, yaitu : 1, 2, 3, 4 dan 5 atau mengambil jalur alternatif sesuai
keputusan yang diambil, yaitu : 1, 2, 3, 6 dan 7. Oleh karenanya pada kontek ini tidak semua
langkah harus dikerjakan.
Dalam rangka menganalisis tujuan Pembelajaran tidak semudah yang dibayangkan, kadang kita
sulit sekali mendefinisikan langkah-langkah pencapaian tujuan.Namun secara umum langkah itu
minimal 3 atau 5 dan paling banyak 15 langkah. Jika kurang dari 3 maka perlu dianalisa ulang
dan jika lebih dari 15 juga perlu dianalisa ulang mungkin terlalu detil.
BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 4
Pada kasus lain, jika ada langkah balikan maka perlu kita buat garis putus-putus sebagai tanda
arus balik/revisi. Dan jika dalam penulisan tidak cukup dalam satu baris maka kita bisa memutus
dan menyambung di bagian bawah.
a. Analisis Sub-Step
Dalam mengidentifikasi terkadang dalam satu langkah kita perlu membuat sub langkah yang
mewakili langkah tersebut. Misal pada langkah 2 kita membuat sub langkah 2.1, 2.2 dan 2.3
serta pada langkah 5 juga dibuat sub langkah 5.1 dan 5.2.
1. Analisa Ketrampilan Bawahan
Hasil dari analisa tujuan berupa langkah-langkah yang ditulis dalam kotak-kotak
yang diberi nomor urut dan disusun secara horizontal dari kiri ke kanan.Nomor urut pada
kotak merupakan urutan langkah keterampilan dalam mencapai tujuan Pembelajaran.
Selanjutnya kita akan melakukan mengidentifikasi keterampilan bawahan. Keterampilan
bawahan adalah semua keterampilan yang mendukung tercapainya keterampilan-
keterampilan pada langkah-langkah hasil analisa tujuan.
Keterampilan bawahan seringkali melibatkan beberapa domain belajar, identifikasi
keterampilan bawahan sampai pada keterampilan paling bawah dan murni.Keterampilan
bawahan tersebut bisa berbentuk konsep, teori, aturan, pengertian, definisi, hukum, atau
fakta.Terkadang secara sendiri keterampilan bawahan tidak begitu berarti tetapi dalam
rangka mendukung tercapainya keterampilan diatas (super-ordinat) sangatlah berfungsi.
Tanpa keterampilan itu mungkin tujuan Pembelajaran tidak akan tercapai. Keterampilan
bawahan dalam peta analisis ditempat pada kotak-kotak di bawah kotak-kotak langkah-
langkah analisis tujuan.
BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 5
Bagan diatas menggambar posisi keterampilan bawahan dalam peta
analisa.Keterampilan pada langkah 1, langkah 2, langkah 3, langkah 4 dan langkah 5
merupakan keterampilan super-ordinat.Keterampilan bawahan pada langkah 1
merupakan hasil analisis hierarki.Keterampilan bawahan pada langkah 2 merupakan hasil
analisis rumpun.Dan Keterampilan bawahan pada langkah 3 merupakan hasil analisa
prosedural. Analisa keterampilan bawahan ini akan dibahas berikut.
b. Analisis Hierarki
Analisa hierarkis digunakan untuk menganalisis langkah-langkah individu dalam analisis
tujuan intelektual atau psikomotorik. Setelah kita mengidentifikasi seluruh keterampilan-
keterampilan bawahan yang mendukung tercapainya tujuan.. Kemudian keterampilan-
keterampilan bawahan ditulis kotak-kotak untuk memudahkan dalam penyusunan dalam peta
konsep yang akan dibuat.
Pendekatan dengan analisa hierarki adalah sebuah analisa yang memperhatikan bahwa
keterampilan-keterampilan disusun dari keterampilan tertinggi sampai pada titik keterampilan
terendah.Ada satu hal yang harus dipertimbangkan bahwa keterampilan bawahan merupakan
syarat untuk keterampilan di atas.Hal ini yang merupakan ciri dari analisa hierarki.
Setelah anda merasa puas sudah mengidentifikasikan semua sub-keterampilan yang
diperlukan pebelajar untuk dapat menguasai tujuan Pembelajaran anda, anda kemudian
memeriksa hasil analisa anda, dan membeberkannya dalam satu peta analisa.
Dalam mendiagramkan analisa hierarki digunakan cara kebiasaan berikut:
1) Tujuan akhir Pembelajaran diletakkan di dalam kotak di puncak susunan hierarki.
BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 6
2) Semua keterampilan intelek subordinat diperlihatkan di dalam kotak-kotak yang
dihubungkan dengan garis-garis yang berasal dari kotak-kotak atas dan bawahnya.
3) Keterampilan-keterampilan informasi verbal dan sikap dihubungkan dengan garis-garis
mendatar, sebagaimana juga diperlihatkan dalam. bagian-bagian berikutnya.
4) Anak-anak panah harus menunjukkan bahwa alur keterampilan arahnya ke atas menuju
ke tujuan akhir.
5) Rumusan semua keterampilan subordinat harus menggunakan kata kerja yang
menunjukkan apa yang pebelajar harus mampu lakukan. Hindari rumusan yang hanya
menggunakan kata benda.
6) Dalam kenyataan sebenarnya, hierarki tidak perlu simetri. Bentuknya bisa segala
macam.Tidak ada “satu” wujud penampakan hierarki yang benar.
Adalah penting untuk memeriksa kembali analisa anda beberapa kali, untuk memastikan bahwa
anda telah mengenali semua keterampilan bawahan yang diperlukan pebelajar bagi menguasai
tujuan Pembelajaran.Pada tahap ini anda harus kembali menempuh prosedur langkah mundur,
dari keterampilan yang tertinggi, paling kompleks dalam hierarki anda ke keterampilan yang
terendah, paling sederhana yang diperlukan oleh pebelajar-pebelajar anda. Ini akan
memungkinkan anda menentukan apakah anda sudah memasukkan semua keterampilan
bawahan yang perlu.
c. Analisis Prosedural
Analisa prosedural ialah satu teknik yang digunakan untuk mengenali langkah-langkah
keterampilan bawahan dalam analisis untuk tujuan intelektual atau keterampilan
psikomotorik.Setelah keterampilan bawahan atau lebih pas mungkin rincian keterampilan
untuk mencapai keterampilan diatas.Keterampilan ini lebih merupakan rincian langkah untuk
mencapai tujuan diatasnya, setiap langkah ibawahnya bukan merupakan syarat untuk langkah
selanjutnya. Analisa prosedural merupakan jenis analisis subskills seperti terlihat di bawah
BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 7
Langkah 1 sampai 5 adalah langkah-langkah asli dalam analisis Pembelajaran.Langkah 2.1
adalah langkah bawahan dari langkah 2 seperti halnya dalam hubungan hierarki khas. Langkah
4.1, 4.2, dan 4.3 adalah subskills dari langkah 4 dan merupakan langkah prosedural dari langkah
4. Langkah 4.2.1 adalah langkah hierarkis dari langkah 4.2. Kotak-kotak keterampilan bawahan
dalam analisa prosedural disusun sejajar dimulai dari sebelah kanan sebagai keterampilan paling
bawah atau prosedur pertama.
d. Analisis Rumpun
Analisa rumpun (cluster analysis) biasa digunakan pada tujuan informasi verbal. Analisa
rumpun lebih berfungsi mengidentifikasi kategori atau komponen-komponen utama dari tujuan
informasi verbal yang akan dicapai. Setiap kategori dalam informasi verbal tersebut hampir
tidak memiliki hubungan baik secara hierarki maupun prosedural, tetapi mungkin hanya
memiliki kemiripan atau memiliki fungsi sama dalam pencapaian tujuan yang dianalisa.
Contohnya : tujuan menuliskan nama-nama profinsi di pulau sumatra
Langkah yang harus dilakukan dalam analisa rumpun adalah menempatkan kotak-kotak
keterampilan bawahan hasil Identifikasi pada posisi yang sama seperti pada analisis prosedural
tetapi bukan, hubungannya dengan keterampilan super-ordinat seperti dalam analisis hierarki
tetapi bukan.
BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 8
e. Perilaku Masukan
Proses analisis Pembelajaran juga berfungsi membantu perancang mengidentifikasi
Pembelajaran tentang apa yang sudah harus tahu atau mampu lakukan pembelajar sebelum
mereka mulai belajar, keahlian ini disebut sebagai perilaku masukan.
Prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi perilaku masukan secara langsung
berkaitan dengan proses analisis keterampilan bawahan. Anda tahu bahwa dengan analisis
hirarkis Anda bertanya, “Apa yang pembelajar perlu tahu dalam rangka untuk mempelajari
keterampilan ini?”Jawaban atas pertanyaan ini adalah satu atau lebih keterampilan bawahan.
Jika Anda melanjutkan proses ini dengan masing-masing berturut-turut set keterampilan
bawahan, bagian bawah hirarki akan berisi keterampilan yang sangat dasar.
Asumsikan Anda memiliki peta analisis Pembelajaran yang begitu lengkap.Ini mewakili
berbagai keahlian yang dibutuhkan untuk mengambil pelajar dari tingkat yang paling dasar
pemahaman sampai tujuan Pembelajaran Anda.Jika mayoritas peserta didik sudah
menguasai beberapa keterampilan dasar yang ada pada peta analisis sebelum memulai
Pembelajaran maka, maka diatas keterampilan tersebut dibuat garis putus-putus. Garis putus-
putus tersebut adalah garis entry behaviors (perilaku masukan)
BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 9
Semua keterampilan dalam peta analisis adalah bagian yang akan kita belajarkan
sedangkan yang dibawah garis disebut perilaku masukan tidak perlu di belajarkan, karena
sudah dikuasai oleh pembelajar.
f. Sifat Kesementaraan
Dalam perancangan sebuah material kurikulum terkadang hanya diperuntukkan bagi
pebelajar-pebelajar yang tercerdas dalam populasi sasaran. Keadaan ini tercermin dalam
analisa Pembelajaran garis entry behaviors terlalu tinggi, yang menunjukkan bahwa
pebelajar-pebelajar populasi sasaran sudah memiliki sebagian besar keterampilan yang ada
pada peta. Kalau tingkah laku masukan yang dianggap sudah ada itu ternyata belum dikuasai
oleh sebagian besar populasi sasaran, maka material Pembelajaran itu kehilangan
fungsinya bagi banyak pebelajar. Tanpa persiapan yang memadai untuk menguasai
keterampilan masukan, usaha-usaha para pebelajar menjadi tidak berdaya guna dan
materialnya tidak berhasil guna.
Kesalahan kedua terjadi apabila garis putus-putus itu ditarik terlalu rendah pada bagan
analisa Pembelajaran. Dalam keadaan ini praduganya ialah pebelajar-pebelajar sedikit saja
atau sama sekali tidak memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan Pembelajaran. Kesalahan seperti ini bisa berakibat fatal dari sudut pengembangan
material Pembelajaran yang sebenarnya tidak diperlukan para pebelajar, dan dari sudut waktu
yang diperlukan bagi para pebelajar untuk mempelajari hal-hal guna mencapai tujuan yang
sebenarnya sudah mereka kuasai.
DAFTAR PUSTAKA
Dick Walter, Carey Lou dan Carey James. 2001. The Systematic Design Of Instruction. Addison-
Wesley Educational Publishers. New York.

More Related Content

Viewers also liked (11)

Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Camera
CameraCamera
Camera
 
Manajemen organisasi sma
Manajemen organisasi smaManajemen organisasi sma
Manajemen organisasi sma
 
Relaxation
RelaxationRelaxation
Relaxation
 
Synectic
SynecticSynectic
Synectic
 
Cognitive growth
Cognitive growthCognitive growth
Cognitive growth
 
Landasan garapan tep
Landasan garapan tepLandasan garapan tep
Landasan garapan tep
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
 
Rancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaranRancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaran
 
Efektivitas organisasi
Efektivitas organisasiEfektivitas organisasi
Efektivitas organisasi
 
Advance organizer
Advance organizerAdvance organizer
Advance organizer
 

Similar to Langkah 2 conducting instructional analysis

analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)
analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)
analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)Agustin Tika Maya
 
Tugas 2 mata kuliah desain instruksional
Tugas 2 mata kuliah desain instruksional Tugas 2 mata kuliah desain instruksional
Tugas 2 mata kuliah desain instruksional Cecep Kustandi
 
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS (2).docx
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS (2).docxLK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS (2).docx
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS (2).docxcicilia41
 
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaran
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaranHasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaran
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaranmelatiaina
 
Ppt analisis instruksional
Ppt analisis instruksionalPpt analisis instruksional
Ppt analisis instruksionalCha-cha Taulanys
 
Cover 150416204941-conversion-gate01
Cover 150416204941-conversion-gate01Cover 150416204941-conversion-gate01
Cover 150416204941-conversion-gate01albertmatondang
 
Ranah penilaian kognitif
Ranah penilaian kognitif Ranah penilaian kognitif
Ranah penilaian kognitif Ayu Varadita
 
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS 2 LESTARI.docx
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS 2 LESTARI.docxLK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS 2 LESTARI.docx
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS 2 LESTARI.docxZaffZha
 
Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranBelajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranCharis Muhammad
 
1.4 hots penulisan soal hots
1.4 hots penulisan soal hots1.4 hots penulisan soal hots
1.4 hots penulisan soal hotsDrs. HM. Yunus
 
Unit 5 Modul 1 Mikropengajaran 1 V2
Unit 5  Modul 1  Mikropengajaran 1 V2Unit 5  Modul 1  Mikropengajaran 1 V2
Unit 5 Modul 1 Mikropengajaran 1 V2一世 一生
 
LK 2.3 Rencana Aksi-suandi.kirim besok.docx
LK 2.3 Rencana Aksi-suandi.kirim besok.docxLK 2.3 Rencana Aksi-suandi.kirim besok.docx
LK 2.3 Rencana Aksi-suandi.kirim besok.docxAgungBudiHarjanto
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitifsujiadisss
 
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxLK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxokaygafario
 

Similar to Langkah 2 conducting instructional analysis (20)

analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)
analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)
analisis ketrampilan dasar (rancangan pembelajaran)
 
Tugas 2 mata kuliah desain instruksional
Tugas 2 mata kuliah desain instruksional Tugas 2 mata kuliah desain instruksional
Tugas 2 mata kuliah desain instruksional
 
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS (2).docx
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS (2).docxLK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS (2).docx
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS (2).docx
 
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaran
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaranHasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaran
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaran
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Ppt analisis instruksional
Ppt analisis instruksionalPpt analisis instruksional
Ppt analisis instruksional
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
 
Cover 150416204941-conversion-gate01
Cover 150416204941-conversion-gate01Cover 150416204941-conversion-gate01
Cover 150416204941-conversion-gate01
 
Ranah penilaian kognitif
Ranah penilaian kognitif Ranah penilaian kognitif
Ranah penilaian kognitif
 
Kecerdasan ganda
Kecerdasan gandaKecerdasan ganda
Kecerdasan ganda
 
Taksonom
TaksonomTaksonom
Taksonom
 
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS 2 LESTARI.docx
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS 2 LESTARI.docxLK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS 2 LESTARI.docx
LK 2.3 Rencana Aksi SIKLUS 2 LESTARI.docx
 
Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranBelajar dan Pembelajaran
Belajar dan Pembelajaran
 
1.4 hots penulisan soal hots
1.4 hots penulisan soal hots1.4 hots penulisan soal hots
1.4 hots penulisan soal hots
 
Unit 5 Modul 1 Mikropengajaran 1 V2
Unit 5  Modul 1  Mikropengajaran 1 V2Unit 5  Modul 1  Mikropengajaran 1 V2
Unit 5 Modul 1 Mikropengajaran 1 V2
 
LK 2.3 Rencana Aksi-suandi.kirim besok.docx
LK 2.3 Rencana Aksi-suandi.kirim besok.docxLK 2.3 Rencana Aksi-suandi.kirim besok.docx
LK 2.3 Rencana Aksi-suandi.kirim besok.docx
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitif
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdfLK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
 
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxLK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).docx
LK 2.3 Rencana Aksi (1).docxLK 2.3 Rencana Aksi (1).docx
LK 2.3 Rencana Aksi (1).docx
 

More from EDUCATIONAL TECHNOLOGY (20)

Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3
 
Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9
 
Kamus istilah komputer
Kamus istilah komputerKamus istilah komputer
Kamus istilah komputer
 
Bahan ajar TIK
Bahan ajar TIKBahan ajar TIK
Bahan ajar TIK
 
Artikel henry
Artikel henryArtikel henry
Artikel henry
 
Artikel paulina jd
Artikel paulina jdArtikel paulina jd
Artikel paulina jd
 
Kumpulan karya kahlil gibran
Kumpulan karya kahlil gibranKumpulan karya kahlil gibran
Kumpulan karya kahlil gibran
 
Teamwork dalam organisasi
Teamwork dalam  organisasiTeamwork dalam  organisasi
Teamwork dalam organisasi
 
Pengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan OrganisasiPengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan Organisasi
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
Manajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuanManajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuan
 
Manajemen organisasi
Manajemen organisasiManajemen organisasi
Manajemen organisasi
 
Manajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasiManajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasi
 
Manajemen kesekretariatan organisasi
Manajemen kesekretariatan organisasiManajemen kesekretariatan organisasi
Manajemen kesekretariatan organisasi
 
Manajemen forum
Manajemen forumManajemen forum
Manajemen forum
 
Manajemen & administrasi organisasi
Manajemen & administrasi organisasiManajemen & administrasi organisasi
Manajemen & administrasi organisasi
 
Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasionalKepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku  organisasiKepemimpinan dan perilaku  organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 
Dinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasiDinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasi
 

Recently uploaded

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Langkah 2 conducting instructional analysis

  • 1. BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 1 LANGKAH KE-2 CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS (MELAKUKAN ANALISIS PEMBELAJARAN) https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/ Latar Belakang Setiap kita membahas bab per bab dalam proses penyusunan pembelajaran, ingatlah bahwa langkah yang dibahas tergambar dalam tiap kotak dalam bagan di awal buku. Tujuan utama analisis pembelajaran adalah untuk mengidentifikasi keterampilan dan pengetahuan yang harus dimasukkan dalam pengajaran kita. Karena pembelajaran merupakan proses yang kompleks, kita telah memisahkan proses ke dalam 2 sub pokok bahasan, masing- masing dibahas di bab yang berbeda dalam buku ini. Di bab ini kita akan membahas bagaimana penyusun menentukan komponen utama tujuan pembelajaran lewat penggunaan analisis tujuan. Di bab berikutnya, kita akan mendeskripsikan bagaimana setiap langkah dalam tujuan dapat dianalisis lebih jauh untuk mengidentifikasi keterampilan subordinasi. Proses keseluruhan ini disebut sebagai analisis instruksional. Lewat penggunaan analisis tujuan, pendesain mampu melanjutkan pendidikan dengan hanya memberitahu bab mana yang harus dibaca pelajar ketika mereka akan menyelesaikan materi sastra Shakespeare. Bab ini fokus membahas prosedur analisis tujuan. Harus ada penekanan bahwa pendekatan analisis tujuan bukan satu-satunya cara untuk mengidentifikasi isi yang harus dimasukkan dalam satu set material pengajaran. Walaupun demikian, penggunaan pendekatan ini memang hasilnya berupa identifikasi skill-skill yang secara efektif mengarahkan kita ke pencapaian tujuan pengajaran. Konsep Analisis tujuan mencakup 2 langkah fundamental. Langkah pertama adalah mengklasifikasi pernyataan tujuan terkait jenis pembelajaran yang akan berlangsung. (Kategori pembelajaran yang berbeda untuk selanjutnya disebut domain pembelajaran). Langkah kedua adalah mengidentifikasi dan menyusun tindakan-tindakan utama yang diperlukan untuk pemenuhan tujuan. Setiap tujuan sementara harus diklasifikasikan terlebih dahulu ke dalam salah satu domain tersebut karena untuk analisis dampak tujuan dan seleksi teknik analisis skill subordinasi yang tepat akan dibahas lebih mendalam di bab 4. Informasi Verbal Biasanya dapat menitikberatkan tujuan informasi verbal dengan kata kerja yang Anda ucapkan. Seringkali pelajar harus mengucapkan, menyebutkan, atau menjelaskan sesuatu. Asumsinya adalah, bahwa “sesuatu” yang harus dikatakan atau yang disebutkan tersebut akan diajarkan dalam KBM; dengan demikian si pelajar akan menyimpan informasi verbal dalam memorinya selama KBM dan mengingatnya untuk digunakan saat ujian. Keterampilan Intelektual Dengan kemampuan ini nantinya pelajar dapat mengklasifikasikan sesuatu berdasarkan label dan karakteristiknya, dapat mengaplikasikan rumus, dan mampu memilih sejumlah rumus
  • 2. BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 2 untuk memecahkan soal. Tujuan apapun yang menuntut pelajar memanipulasikan informasi simbolik dengan cara tertentu adalah keterampilan intelektual. Jadi, dalam kasus tujuan kedua kita tadi, maka kita berikutnya akan mengklasifikasikannya sebagai keterampilan intelektual: mampu mengaplikasikan rumus untuk menghitung pajak penjualan, dan mampu mengklasifikasikan ragam jenis mahkluk hidup ke kelas mamalia atau kelas reptil. Keterampilan intelektual adalah keterampilan yang memerlukan aktivitas kognitif yang khas dalam arti bahwa pelajar harus dapat memecahkan masalah atau melakukan suatu kegiatan dengan informasi atau contoh yang tidak dijumpai sebelumnya.Keterampilan intelektual terdiri dari tiga macam, yaitu membentuk konsep, menerapkan aturan, dan memecahkan masalah.Analisa yang digunakan untuk mendapatkan keterampilan bawahan intelektual menggunakan pendekatan hierarki. Keterampilan Psikomotor Karakteristik daripada keterampilan psikomotor adalah bahwa pelajar dituntut untuk melakukan sejumlah kegiatan fisik, dengan atau tanpa alat bantu peralatan, untuk memenuhi hasil spesifik. Dalam situasi tertentu mungkin terdapat lebih banyak tujuan “psikis” dalam tujuan psikomotor. Maka dari itu, harus ada perimbangan berupa aktivitas mental atau kognitif yang mendampingi aktivitas motorik. Walaupun demikian, bagi tujuan analisis pembelajaran, jika pelajar harus mempelajari keterampilan motorik yang baru, tidak remeh, atau praktek yang menuntut kemampuan fisik yang luar biasa terampil, maka kita menyebut pendidikan tersebut sebagai tujuan psikomotor. Sikap Tujuan sikap adalah tujuan yang mengharuskan pebelajar memilih mengerjakan sesuatu, atau keputusan tertentu untuk bertindak dalam keadaan tertentu.Misalnya, kita ingin orang-orang memilih menjadi pegawai yang baik, memilih memelihara lingkungan, memilih makanan yang bergizi, dan sebagainya. Ciri Tujuan sikap yang lain ialah bahwa tujuan itu barangkali tidak akan tercapai pada akhir Pembelajaran. Itu kerap kali merupakan tujuan jangka panjang yang sangat penting, tetapi sangat sulit menilainya dalam jangka pendek. Strategi Kognitif Strategi kognitif adalah meta processes yang digunakan untuk mengatur cara kita berpikir tentang hal-hal dan memastikan belajar kita sendiri, mengingat dan berpikir serta belajar teknik berpikir, cara menganalisis masalah, ancangan untuk memecahkan masalah. Cara mengingat nama, cara mengirit bensin. Keterampilan berada lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan intelek. Karena pada strategi kognitif kita sudah menggunakan keterampilan intelek untuk mencari cara dalam memecahkan masalah. Prosedur Analisis Tujuan ( Berhubungan Langsung ke Bab 4 ) Prosedur menganalisis tujuan adalah daftar langkah-langkah spesifik yang akan dilakukan pebelajar saat mewujudkan tujuan Pembelajaran. Setiap langkah ini dinyatakan dalam sebuah kotak seperti ditunjukkan pada diagram alur di bawah ini: Seorang pebelajar yang ingin menguasai tujuan Pembelajaran harus mengerjakan langkah- langkah tersebut. Setelah melakukan langkah 1, para pelajar akan kemudian melakukan langkah 2, lalu 3, 4, dan 5. Setelah melakukan langkah 5, proses akan lengkap, dan jika dilakukan dengan benar, akan dianggap sebagai demonstrasi kinerja tujuan.
  • 3. BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 3 Jika dalam pencapaian tujuan itu ada keputusan yang harus diambil, misalnya pada langkah 3, maka langkah 3 ditunjukkan dalam kotak wajik. Dengan adanya alternatif maka prosedur sekarang menjadi dua jalur, yaitu : 1, 2, 3, 4 dan 5 atau mengambil jalur alternatif sesuai keputusan yang diambil, yaitu : 1, 2, 3, 6 dan 7. Oleh karenanya pada kontek ini tidak semua langkah harus dikerjakan. Dalam rangka menganalisis tujuan Pembelajaran tidak semudah yang dibayangkan, kadang kita sulit sekali mendefinisikan langkah-langkah pencapaian tujuan.Namun secara umum langkah itu minimal 3 atau 5 dan paling banyak 15 langkah. Jika kurang dari 3 maka perlu dianalisa ulang dan jika lebih dari 15 juga perlu dianalisa ulang mungkin terlalu detil.
  • 4. BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 4 Pada kasus lain, jika ada langkah balikan maka perlu kita buat garis putus-putus sebagai tanda arus balik/revisi. Dan jika dalam penulisan tidak cukup dalam satu baris maka kita bisa memutus dan menyambung di bagian bawah. a. Analisis Sub-Step Dalam mengidentifikasi terkadang dalam satu langkah kita perlu membuat sub langkah yang mewakili langkah tersebut. Misal pada langkah 2 kita membuat sub langkah 2.1, 2.2 dan 2.3 serta pada langkah 5 juga dibuat sub langkah 5.1 dan 5.2. 1. Analisa Ketrampilan Bawahan Hasil dari analisa tujuan berupa langkah-langkah yang ditulis dalam kotak-kotak yang diberi nomor urut dan disusun secara horizontal dari kiri ke kanan.Nomor urut pada kotak merupakan urutan langkah keterampilan dalam mencapai tujuan Pembelajaran. Selanjutnya kita akan melakukan mengidentifikasi keterampilan bawahan. Keterampilan bawahan adalah semua keterampilan yang mendukung tercapainya keterampilan- keterampilan pada langkah-langkah hasil analisa tujuan. Keterampilan bawahan seringkali melibatkan beberapa domain belajar, identifikasi keterampilan bawahan sampai pada keterampilan paling bawah dan murni.Keterampilan bawahan tersebut bisa berbentuk konsep, teori, aturan, pengertian, definisi, hukum, atau fakta.Terkadang secara sendiri keterampilan bawahan tidak begitu berarti tetapi dalam rangka mendukung tercapainya keterampilan diatas (super-ordinat) sangatlah berfungsi. Tanpa keterampilan itu mungkin tujuan Pembelajaran tidak akan tercapai. Keterampilan bawahan dalam peta analisis ditempat pada kotak-kotak di bawah kotak-kotak langkah- langkah analisis tujuan.
  • 5. BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 5 Bagan diatas menggambar posisi keterampilan bawahan dalam peta analisa.Keterampilan pada langkah 1, langkah 2, langkah 3, langkah 4 dan langkah 5 merupakan keterampilan super-ordinat.Keterampilan bawahan pada langkah 1 merupakan hasil analisis hierarki.Keterampilan bawahan pada langkah 2 merupakan hasil analisis rumpun.Dan Keterampilan bawahan pada langkah 3 merupakan hasil analisa prosedural. Analisa keterampilan bawahan ini akan dibahas berikut. b. Analisis Hierarki Analisa hierarkis digunakan untuk menganalisis langkah-langkah individu dalam analisis tujuan intelektual atau psikomotorik. Setelah kita mengidentifikasi seluruh keterampilan- keterampilan bawahan yang mendukung tercapainya tujuan.. Kemudian keterampilan- keterampilan bawahan ditulis kotak-kotak untuk memudahkan dalam penyusunan dalam peta konsep yang akan dibuat. Pendekatan dengan analisa hierarki adalah sebuah analisa yang memperhatikan bahwa keterampilan-keterampilan disusun dari keterampilan tertinggi sampai pada titik keterampilan terendah.Ada satu hal yang harus dipertimbangkan bahwa keterampilan bawahan merupakan syarat untuk keterampilan di atas.Hal ini yang merupakan ciri dari analisa hierarki. Setelah anda merasa puas sudah mengidentifikasikan semua sub-keterampilan yang diperlukan pebelajar untuk dapat menguasai tujuan Pembelajaran anda, anda kemudian memeriksa hasil analisa anda, dan membeberkannya dalam satu peta analisa. Dalam mendiagramkan analisa hierarki digunakan cara kebiasaan berikut: 1) Tujuan akhir Pembelajaran diletakkan di dalam kotak di puncak susunan hierarki.
  • 6. BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 6 2) Semua keterampilan intelek subordinat diperlihatkan di dalam kotak-kotak yang dihubungkan dengan garis-garis yang berasal dari kotak-kotak atas dan bawahnya. 3) Keterampilan-keterampilan informasi verbal dan sikap dihubungkan dengan garis-garis mendatar, sebagaimana juga diperlihatkan dalam. bagian-bagian berikutnya. 4) Anak-anak panah harus menunjukkan bahwa alur keterampilan arahnya ke atas menuju ke tujuan akhir. 5) Rumusan semua keterampilan subordinat harus menggunakan kata kerja yang menunjukkan apa yang pebelajar harus mampu lakukan. Hindari rumusan yang hanya menggunakan kata benda. 6) Dalam kenyataan sebenarnya, hierarki tidak perlu simetri. Bentuknya bisa segala macam.Tidak ada “satu” wujud penampakan hierarki yang benar. Adalah penting untuk memeriksa kembali analisa anda beberapa kali, untuk memastikan bahwa anda telah mengenali semua keterampilan bawahan yang diperlukan pebelajar bagi menguasai tujuan Pembelajaran.Pada tahap ini anda harus kembali menempuh prosedur langkah mundur, dari keterampilan yang tertinggi, paling kompleks dalam hierarki anda ke keterampilan yang terendah, paling sederhana yang diperlukan oleh pebelajar-pebelajar anda. Ini akan memungkinkan anda menentukan apakah anda sudah memasukkan semua keterampilan bawahan yang perlu. c. Analisis Prosedural Analisa prosedural ialah satu teknik yang digunakan untuk mengenali langkah-langkah keterampilan bawahan dalam analisis untuk tujuan intelektual atau keterampilan psikomotorik.Setelah keterampilan bawahan atau lebih pas mungkin rincian keterampilan untuk mencapai keterampilan diatas.Keterampilan ini lebih merupakan rincian langkah untuk mencapai tujuan diatasnya, setiap langkah ibawahnya bukan merupakan syarat untuk langkah selanjutnya. Analisa prosedural merupakan jenis analisis subskills seperti terlihat di bawah
  • 7. BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 7 Langkah 1 sampai 5 adalah langkah-langkah asli dalam analisis Pembelajaran.Langkah 2.1 adalah langkah bawahan dari langkah 2 seperti halnya dalam hubungan hierarki khas. Langkah 4.1, 4.2, dan 4.3 adalah subskills dari langkah 4 dan merupakan langkah prosedural dari langkah 4. Langkah 4.2.1 adalah langkah hierarkis dari langkah 4.2. Kotak-kotak keterampilan bawahan dalam analisa prosedural disusun sejajar dimulai dari sebelah kanan sebagai keterampilan paling bawah atau prosedur pertama. d. Analisis Rumpun Analisa rumpun (cluster analysis) biasa digunakan pada tujuan informasi verbal. Analisa rumpun lebih berfungsi mengidentifikasi kategori atau komponen-komponen utama dari tujuan informasi verbal yang akan dicapai. Setiap kategori dalam informasi verbal tersebut hampir tidak memiliki hubungan baik secara hierarki maupun prosedural, tetapi mungkin hanya memiliki kemiripan atau memiliki fungsi sama dalam pencapaian tujuan yang dianalisa. Contohnya : tujuan menuliskan nama-nama profinsi di pulau sumatra Langkah yang harus dilakukan dalam analisa rumpun adalah menempatkan kotak-kotak keterampilan bawahan hasil Identifikasi pada posisi yang sama seperti pada analisis prosedural tetapi bukan, hubungannya dengan keterampilan super-ordinat seperti dalam analisis hierarki tetapi bukan.
  • 8. BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 8 e. Perilaku Masukan Proses analisis Pembelajaran juga berfungsi membantu perancang mengidentifikasi Pembelajaran tentang apa yang sudah harus tahu atau mampu lakukan pembelajar sebelum mereka mulai belajar, keahlian ini disebut sebagai perilaku masukan. Prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi perilaku masukan secara langsung berkaitan dengan proses analisis keterampilan bawahan. Anda tahu bahwa dengan analisis hirarkis Anda bertanya, “Apa yang pembelajar perlu tahu dalam rangka untuk mempelajari keterampilan ini?”Jawaban atas pertanyaan ini adalah satu atau lebih keterampilan bawahan. Jika Anda melanjutkan proses ini dengan masing-masing berturut-turut set keterampilan bawahan, bagian bawah hirarki akan berisi keterampilan yang sangat dasar. Asumsikan Anda memiliki peta analisis Pembelajaran yang begitu lengkap.Ini mewakili berbagai keahlian yang dibutuhkan untuk mengambil pelajar dari tingkat yang paling dasar pemahaman sampai tujuan Pembelajaran Anda.Jika mayoritas peserta didik sudah menguasai beberapa keterampilan dasar yang ada pada peta analisis sebelum memulai Pembelajaran maka, maka diatas keterampilan tersebut dibuat garis putus-putus. Garis putus- putus tersebut adalah garis entry behaviors (perilaku masukan)
  • 9. BAHRUR ROSYIDI | CONDUCTING INSTRUCTIONAL ANALYSIS 9 Semua keterampilan dalam peta analisis adalah bagian yang akan kita belajarkan sedangkan yang dibawah garis disebut perilaku masukan tidak perlu di belajarkan, karena sudah dikuasai oleh pembelajar. f. Sifat Kesementaraan Dalam perancangan sebuah material kurikulum terkadang hanya diperuntukkan bagi pebelajar-pebelajar yang tercerdas dalam populasi sasaran. Keadaan ini tercermin dalam analisa Pembelajaran garis entry behaviors terlalu tinggi, yang menunjukkan bahwa pebelajar-pebelajar populasi sasaran sudah memiliki sebagian besar keterampilan yang ada pada peta. Kalau tingkah laku masukan yang dianggap sudah ada itu ternyata belum dikuasai oleh sebagian besar populasi sasaran, maka material Pembelajaran itu kehilangan fungsinya bagi banyak pebelajar. Tanpa persiapan yang memadai untuk menguasai keterampilan masukan, usaha-usaha para pebelajar menjadi tidak berdaya guna dan materialnya tidak berhasil guna. Kesalahan kedua terjadi apabila garis putus-putus itu ditarik terlalu rendah pada bagan analisa Pembelajaran. Dalam keadaan ini praduganya ialah pebelajar-pebelajar sedikit saja atau sama sekali tidak memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Pembelajaran. Kesalahan seperti ini bisa berakibat fatal dari sudut pengembangan material Pembelajaran yang sebenarnya tidak diperlukan para pebelajar, dan dari sudut waktu yang diperlukan bagi para pebelajar untuk mempelajari hal-hal guna mencapai tujuan yang sebenarnya sudah mereka kuasai. DAFTAR PUSTAKA Dick Walter, Carey Lou dan Carey James. 2001. The Systematic Design Of Instruction. Addison- Wesley Educational Publishers. New York.