SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
agregat kasar
Nama Kelompok :
1. Amanda Juliani
2. Bagus Dwi saputra
3. Dewi Ayu Tantri aulia
4. Idham tegar
5. Irfan ahmad Prayoga
6. M.Teddy Syahputra
7. Naficha Arnali
8. Otimah
9. Ramadhan putra B.Z
10. Restu Agung Prasetyo
11. Restu ardhi Erlangga
12. Riski Dwi maulana
13. Ryamizard Surya Yudha
14. Siti Rahma Rayanti
15. Raid Celvin
16. Ketut Rendi
6th Grade
Sebelum lanjut
apa itu agregat ???
01.
1. Pengertian Agregat
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang
digunakan bersama-sama menggunakan suatu media pengikat buat membentuk
suatu beton semen hidraulik atau adukan. Berdasarkan Silvia Sukirman, (2003),
agregat merupakan butir‐buah batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lain, baik
yang asal berasal alam juga sintesis yg berbentuk mineral padat berupa berukuran
besar mauppun kecil atau fragmen‐fragmen.
2. Agregat Kasar
Agregat kasar adalah agregat yang butirannya lebih
besar dari 5 mm atau agregat yang semua butirannya
dapat tertahan diayakan 4,75 mm. agregat kasar untuk
beton dapat berupa kerikil sebagai hasil dari
disintegrasi dari batu-batuan atau berupa batu pecah
yang diperoleh dari pemecahan manual atau mesin.
3.Syarat dan Ketentuan Agregat
Kasar
Berdasarkan SK SNI S-04-1989-F tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A, agregat kasar harus memenuhi
persyaratan dan ketentuan seperti berikut ini:
1. Butiran agregat kasar harus bertekstur keras dan tidak berpori, indeks kekerasan < 5%.
2. Agraget kasar harus bersifat kuat, tidak mudah pecah atau hancur. Ketika diuji dengan larutan garam Natrium
Sulfat bagian yang hancur tidak boleh lebih dari 12%-nya, jika diuji dengan garam Magnesium Sulfat bagian
yang hancur pada agregat kasar tidak boleh lebih dari18%.
3. Agregat kasar tidak mengandung lumpur (butiran halus yang lewat ayakan 0,06) lebih dari 1% dalam berat
keringnya, jika melampuai 1% maka harus dicuci.
4. Agregat kasar ini tidak boleh mengandung zat relatif alkali yang dapat merusak beton.
3.Syarat dan Ketentuan Agregat
Kasar
5.Butiran agregat kasar yang pipih dan panjang tidak boleh lebih dari 20% dari berat agregat seluruhnya.
6.Modulus halus butir atau angka kehalusan (fineness modulus) pada agregat kasar berkisar antara 6 – 7,1 dan
dengan variasi butir sesuai standar gradasi.Ukuran butir agregat kasar maksimalnya tidak boleh melebihi dari 1/5
jarak terkecil antara bidang-bidang samping cetakan, 3/4 jarak bersih antar tulangan atau berkas tulangan, dan 1/3
tebal pelat beton.
4.Jenis-Jenis Agregat Kasar
Jenis agregat kasar yang umum adalah : .
1.Batu pecah alami, yaitu agregat kasar yang diperoleh dari
batuan cadas atau batu pecah alami yang digali.
2.Kerikil alami, yaitu agregat kasar berupa kerikil yang
diperoleh dari proses pengikisan tepi maupun dasar sungai
oleh air sungai yang mengalir secara alami.
3.Agregat kasar buatan, yaitu agregat yang diperoleh dari
hasil buatan berupa slag atau shale yang biasa digunakan
untuk beton berbobot ringan .
4.Agregat yang digunakan untuk pelindung nuklir,yaitu
agregat kasar dengan bobot yang berat dan dapat berupa
baja pecah, magnatit, limonit, dan barit .
berdasarkan ketentuan SNI agregat kasar dapat dibagi
menjadi dua :
1. Agregat Kasar Tak Dipecah.
Agregat kasar tak dipecahkan merupakan agregat alami berupa batu kerikil alami yang banyak ditemukan
di daerah pegunungan,endapan aliran sungai dan juga pesisir pantai. Bentuk agregat kasar ini dipengaruhi oleh
proses geologi batuan.Kesesuaian kerikil yang dapat digunakan sebagai bahan agregat kasar pada campuran
beton tergantung pada beberapa sifat, yaitu meliputi bentuk partikel, distribusi ukuran butiran, tekstur
permukaan, dan waktu proses pelapukannya.Batu kerikil dengan bentuk butiran bulat adalah yang terbaik
untuk kelecakan beton (workable) sehingga memudahkan ketika diaduk, diangkut, dituang, dan dipadatkan.
Bentuk batu kerikil yang cenderung bulat dikarenakan gesekan oleh air sepenuhnya,sehingga memiliki
permukaan yang halus dan licin.Sementara itu bentuk batu kerikil yang pipih dan memanjang kurang baik
karena tidak workable sehingga sulit untuk dipadatkan.Dalam pembuatan campuran betin, bentuk batu kerikil
yang dikehendaki adalah bentuk yang tidak pipih.
berdasarkan ketentuan SNI agregat kasar dapat dibagi
menjadi dua :
1. Agregat Kasar Dipecahkan
Agregat kasar dipecahkan artinya agregat yang diperoleh dengan cara menggunakan mesin pemecah batu
(stone crusher) melalui hasil residu terak tanur tinggi, pecahan beton, extended shale, expanded slag, dan lain
sebagainya. Bentuk dari jenis agregat kasar ini cenderung berbentuk angular dan bersudut, contohnya seperti
batu pecah atau split. Dengan bentuk seperti itu, maka permukaan beton akan menjadi lebih besar dan juga
memiliki kekuatan yang tinggi. Agregat kasar dengan bentuk bersudut ini cocok digunakan untuk campuran
beton yang menekankan pada kekuatan, khususnya untuk kebutuhan struktur yang menekankan pada kekuatan
antar ikatan agregatnya baik (kuat). Selain itu, agregat ini juga cocok digunakan untuk bahan lapis perkerasan
(rigid pavement) jalan.
1.Mampu menghemat penggunaan semen portland.
2.Menghasilkan kualitas beton yang besar.
3.Menghasilkan kekuatan pada beton terhadap gaya tekan
4.Mmapu mengurangi adanya penyusutan pada pengerasan
beton.
5.Dihasilkan beton yang padat melalui gradasi agregat kasar
yang berkualitas baik.
5.Keunggulan agregat kasar dalam
peranannya di dalam campuran beton
adalah :
contoh bahan jadi yang dihasilkan
dariagregat kasar adalah beton, campuran
beraspal, dan beton aspal.
Conclusions
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILMakalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILefdharey
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANMOSES HADUN
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonMira Pemayun
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 sukrohejo
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbahinfosanitasi
 
Metode perbaikan tiang pancang
Metode perbaikan tiang pancangMetode perbaikan tiang pancang
Metode perbaikan tiang pancangMuhaimin Muhaimin
 
Makalah k3 bidang konstruksi ipan juanda
Makalah k3 bidang konstruksi   ipan juandaMakalah k3 bidang konstruksi   ipan juanda
Makalah k3 bidang konstruksi ipan juandaJuanda Ipan
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikInri Pata'dungan
 
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton Abdul Majid
 
Perencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositPerencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositAfret Nobel
 
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Athif Muhammad
 
Metode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptxMetode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptxvanrubysyah1
 

What's hot (20)

PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILMakalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
 
Ppt agregat kasar
Ppt agregat kasarPpt agregat kasar
Ppt agregat kasar
 
Material jalan 2
Material jalan 2Material jalan 2
Material jalan 2
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
batu Andesit
batu Andesitbatu Andesit
batu Andesit
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbah
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
Metode perbaikan tiang pancang
Metode perbaikan tiang pancangMetode perbaikan tiang pancang
Metode perbaikan tiang pancang
 
Makalah k3 bidang konstruksi ipan juanda
Makalah k3 bidang konstruksi   ipan juandaMakalah k3 bidang konstruksi   ipan juanda
Makalah k3 bidang konstruksi ipan juanda
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisik
 
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
 
Perencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositPerencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom komposit
 
Mekanika tanah 1 ppt
Mekanika tanah 1 pptMekanika tanah 1 ppt
Mekanika tanah 1 ppt
 
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
 
Metode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptxMetode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptx
 

Similar to ppt ilmu bahan bangunan (genap).pptx

AGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALANAGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALANChristianTian18
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan IIE Sanjani
 
Batu sebagai Material pada Bangunan
Batu sebagai Material pada BangunanBatu sebagai Material pada Bangunan
Batu sebagai Material pada BangunanSukma Anggraini
 
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxMEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxTasyaGalih
 
1 Terknologi Bahan dan Konstruksi Baja.pptx
1 Terknologi Bahan dan Konstruksi Baja.pptx1 Terknologi Bahan dan Konstruksi Baja.pptx
1 Terknologi Bahan dan Konstruksi Baja.pptxAnaMariana38
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKiki Zakiyah
 
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)inka -chan
 
Problem kepasiran di lapangan miigas.ppt
Problem kepasiran di lapangan miigas.pptProblem kepasiran di lapangan miigas.ppt
Problem kepasiran di lapangan miigas.pptRistiyanRagil1
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Mufid Rahmadi
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
Bahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwantiBahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwantiAtika Purwanti
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxssuser4462a71
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alamMOSES HADUN
 
Sedimentary rocks, presentasi geologi
Sedimentary rocks, presentasi geologiSedimentary rocks, presentasi geologi
Sedimentary rocks, presentasi geologiArief Charismw
 

Similar to ppt ilmu bahan bangunan (genap).pptx (20)

Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1
 
AGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALANAGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALAN
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
 
Agregat 1
Agregat 1Agregat 1
Agregat 1
 
Batu sebagai Material pada Bangunan
Batu sebagai Material pada BangunanBatu sebagai Material pada Bangunan
Batu sebagai Material pada Bangunan
 
Full paperfdfdfdfd
Full paperfdfdfdfdFull paperfdfdfdfd
Full paperfdfdfdfd
 
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxMEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
 
1 Terknologi Bahan dan Konstruksi Baja.pptx
1 Terknologi Bahan dan Konstruksi Baja.pptx1 Terknologi Bahan dan Konstruksi Baja.pptx
1 Terknologi Bahan dan Konstruksi Baja.pptx
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
 
ppt uas beton.pptx
ppt uas beton.pptxppt uas beton.pptx
ppt uas beton.pptx
 
Material
MaterialMaterial
Material
 
Hgi
HgiHgi
Hgi
 
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
 
Problem kepasiran di lapangan miigas.ppt
Problem kepasiran di lapangan miigas.pptProblem kepasiran di lapangan miigas.ppt
Problem kepasiran di lapangan miigas.ppt
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Bahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwantiBahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwanti
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alam
 
Sedimentary rocks, presentasi geologi
Sedimentary rocks, presentasi geologiSedimentary rocks, presentasi geologi
Sedimentary rocks, presentasi geologi
 

ppt ilmu bahan bangunan (genap).pptx

  • 1. agregat kasar Nama Kelompok : 1. Amanda Juliani 2. Bagus Dwi saputra 3. Dewi Ayu Tantri aulia 4. Idham tegar 5. Irfan ahmad Prayoga 6. M.Teddy Syahputra 7. Naficha Arnali 8. Otimah 9. Ramadhan putra B.Z 10. Restu Agung Prasetyo 11. Restu ardhi Erlangga 12. Riski Dwi maulana 13. Ryamizard Surya Yudha 14. Siti Rahma Rayanti 15. Raid Celvin 16. Ketut Rendi 6th Grade
  • 2. Sebelum lanjut apa itu agregat ??? 01.
  • 3. 1. Pengertian Agregat Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang digunakan bersama-sama menggunakan suatu media pengikat buat membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan. Berdasarkan Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir‐buah batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang asal berasal alam juga sintesis yg berbentuk mineral padat berupa berukuran besar mauppun kecil atau fragmen‐fragmen.
  • 4. 2. Agregat Kasar Agregat kasar adalah agregat yang butirannya lebih besar dari 5 mm atau agregat yang semua butirannya dapat tertahan diayakan 4,75 mm. agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil dari disintegrasi dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan manual atau mesin.
  • 5. 3.Syarat dan Ketentuan Agregat Kasar Berdasarkan SK SNI S-04-1989-F tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A, agregat kasar harus memenuhi persyaratan dan ketentuan seperti berikut ini: 1. Butiran agregat kasar harus bertekstur keras dan tidak berpori, indeks kekerasan < 5%. 2. Agraget kasar harus bersifat kuat, tidak mudah pecah atau hancur. Ketika diuji dengan larutan garam Natrium Sulfat bagian yang hancur tidak boleh lebih dari 12%-nya, jika diuji dengan garam Magnesium Sulfat bagian yang hancur pada agregat kasar tidak boleh lebih dari18%. 3. Agregat kasar tidak mengandung lumpur (butiran halus yang lewat ayakan 0,06) lebih dari 1% dalam berat keringnya, jika melampuai 1% maka harus dicuci. 4. Agregat kasar ini tidak boleh mengandung zat relatif alkali yang dapat merusak beton.
  • 6. 3.Syarat dan Ketentuan Agregat Kasar 5.Butiran agregat kasar yang pipih dan panjang tidak boleh lebih dari 20% dari berat agregat seluruhnya. 6.Modulus halus butir atau angka kehalusan (fineness modulus) pada agregat kasar berkisar antara 6 – 7,1 dan dengan variasi butir sesuai standar gradasi.Ukuran butir agregat kasar maksimalnya tidak boleh melebihi dari 1/5 jarak terkecil antara bidang-bidang samping cetakan, 3/4 jarak bersih antar tulangan atau berkas tulangan, dan 1/3 tebal pelat beton.
  • 7. 4.Jenis-Jenis Agregat Kasar Jenis agregat kasar yang umum adalah : . 1.Batu pecah alami, yaitu agregat kasar yang diperoleh dari batuan cadas atau batu pecah alami yang digali. 2.Kerikil alami, yaitu agregat kasar berupa kerikil yang diperoleh dari proses pengikisan tepi maupun dasar sungai oleh air sungai yang mengalir secara alami. 3.Agregat kasar buatan, yaitu agregat yang diperoleh dari hasil buatan berupa slag atau shale yang biasa digunakan untuk beton berbobot ringan . 4.Agregat yang digunakan untuk pelindung nuklir,yaitu agregat kasar dengan bobot yang berat dan dapat berupa baja pecah, magnatit, limonit, dan barit .
  • 8. berdasarkan ketentuan SNI agregat kasar dapat dibagi menjadi dua : 1. Agregat Kasar Tak Dipecah. Agregat kasar tak dipecahkan merupakan agregat alami berupa batu kerikil alami yang banyak ditemukan di daerah pegunungan,endapan aliran sungai dan juga pesisir pantai. Bentuk agregat kasar ini dipengaruhi oleh proses geologi batuan.Kesesuaian kerikil yang dapat digunakan sebagai bahan agregat kasar pada campuran beton tergantung pada beberapa sifat, yaitu meliputi bentuk partikel, distribusi ukuran butiran, tekstur permukaan, dan waktu proses pelapukannya.Batu kerikil dengan bentuk butiran bulat adalah yang terbaik untuk kelecakan beton (workable) sehingga memudahkan ketika diaduk, diangkut, dituang, dan dipadatkan. Bentuk batu kerikil yang cenderung bulat dikarenakan gesekan oleh air sepenuhnya,sehingga memiliki permukaan yang halus dan licin.Sementara itu bentuk batu kerikil yang pipih dan memanjang kurang baik karena tidak workable sehingga sulit untuk dipadatkan.Dalam pembuatan campuran betin, bentuk batu kerikil yang dikehendaki adalah bentuk yang tidak pipih.
  • 9. berdasarkan ketentuan SNI agregat kasar dapat dibagi menjadi dua : 1. Agregat Kasar Dipecahkan Agregat kasar dipecahkan artinya agregat yang diperoleh dengan cara menggunakan mesin pemecah batu (stone crusher) melalui hasil residu terak tanur tinggi, pecahan beton, extended shale, expanded slag, dan lain sebagainya. Bentuk dari jenis agregat kasar ini cenderung berbentuk angular dan bersudut, contohnya seperti batu pecah atau split. Dengan bentuk seperti itu, maka permukaan beton akan menjadi lebih besar dan juga memiliki kekuatan yang tinggi. Agregat kasar dengan bentuk bersudut ini cocok digunakan untuk campuran beton yang menekankan pada kekuatan, khususnya untuk kebutuhan struktur yang menekankan pada kekuatan antar ikatan agregatnya baik (kuat). Selain itu, agregat ini juga cocok digunakan untuk bahan lapis perkerasan (rigid pavement) jalan.
  • 10. 1.Mampu menghemat penggunaan semen portland. 2.Menghasilkan kualitas beton yang besar. 3.Menghasilkan kekuatan pada beton terhadap gaya tekan 4.Mmapu mengurangi adanya penyusutan pada pengerasan beton. 5.Dihasilkan beton yang padat melalui gradasi agregat kasar yang berkualitas baik. 5.Keunggulan agregat kasar dalam peranannya di dalam campuran beton adalah :
  • 11. contoh bahan jadi yang dihasilkan dariagregat kasar adalah beton, campuran beraspal, dan beton aspal. Conclusions