SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang paling sering dijumpai
pada negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Prevalensinya pada negara
berkembang dapat berkisar antara 20% – 80% (Hay R, dkk, 2017). Hal ini
disebabkan karena negara tropis keadaan suhu dan kelembaban udara berubah-
ubah setiap waktu. Udara yang lembab dan panas sepanjang tahun sangat cocok
bagi berkembangnya penyakit kulit seperti penyakit kulit yang disebabkan oleh
jamur, bakteri dan parasit (Putra I, 2008).
Data Profil Kesehatan Indonesia 2010 menunjukkan bahwa penyakit kulit
menjadi peringkat ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan
dirumah sakit se-Indonesia. Kejadian penyakit kulit di Indonesia masih tergolong
tinggi dan menjadi permasalahan yang cukup berarti. Hal tersebut karena
kurangnya kesadaran dan ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungasekitar
yang menyebabkan penularan penyakit kulit sangat cepat (Kementerian
Kesehatan Indonesia, 2010).
Kasus penyakit kulit akibat kerja diseluruh dunia sekitar 40% dan 80% -
90% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi
(Azhar dan Hananto, 2011). Penyakit kulit akibat kerja dan berdampak serius
serta meningkatkan biaya kesehatan dan menurunkan kualitas hidup (Afifah,
2012).
Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan, insiden dan tingkat
prevalensi dermatitis kontak alergi dipengaruhi oleh alergen – alergen tertentu.
Dalam data terakhir, lebih banyak perempuan (18,8%) ditemukan memiliki
dermatitis kontak alergi dibandingkan laki-laki (11,5%). Tidak ada data yang
cukup tentang epidemiologi dermatitis kontak alergi di Indonesia, namun
berdasarkan penelitian pada penata rias di Denpasar, sekitar 27,6 % memiliki
efek samping kosmetik, dimana 25,4 % dari angka itu menderita dermatitis
kontak alergi (Fransisca SK dan Kurniawan DS, 2012).
2
Tidak hanya dermatitis kontak alergi, penyakit kulit yang paling dominan
terjadi di Indonesia adalah akne vulgaris. Berdasarkan Kelompok Studi
Dermatologi Kosmetik Indonesia PERDOSKI di Indonesia akne vulgaris
menempati urutan ketiga penyakit terbanyak dari jumlah pengunjung Departemen
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin di Rumah Sakit maupun Klinik Kulit.
Prevalensi penderita akne vulgaris 80% –85% pada remaja dengan puncak
insidens usia 15 –18 tahun. Gambaran khas adalah timbul pada remaja, seringkali
yang sedang mengalami tanda-tanda awal pubertas.Catatan kelompok studi
dermatologi kosmetika Indonesia menunjukkan terdapat 60% penderita akne
vulgaris pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007 (Tahir, 2010).
Berdasarkan data unit rekam medis profil penggunaan obat di Poliklinik
Rumah Sakit Umum Anutapura Palu pada tahun 2012 hingga 2014 terjadi
peningkatan jumlah kasus penyakit kulit setiap tahun yaitu 669 kasus, 700 kasus,
hingga 738 kasus. Kasus penyakit kulit tersebut meliputi skabies, akne vulgaris,
dermatitis seboroik, dermatitis kontak alergi (DKA), neurodermatitis
sirkumskripta, tinea kruris, urtikaria, tinea korporis, furunkel dan dermatitis
numularis (Oktaviani, 2015).
Pada umumnya penyakit kulit bukan merupakan penyakit mematikan,
sehingga keberadaannya seringkali diabaikan oleh penderita dan tidak dianggap
serius. Namun jika diabaikan tanpa terapi yang tepat, penyakit kulit menyebabkan
ketidak nyamanan dan dapat menurunkan kualitas hidup penderita (Hay R et al.,
2017). Pengobatan penyakit kulit sangat kompleks dan tidak menghasilkan 100%
hasil terapi yang sesuai. Sehingga dalam mengatasi masalah tersebut
membutuhkan ketepatan dalam pemilihan pengobatan pasien penyakit kulit agar
dapat menerima peresepan obat kulit yang sesuai (Walker dan Whittlesea, 2012).
Dalam penggunaan obat kulit harus dievaluasi secara berkala untuk tetap
menjaga ketepatan pengobatan dan menjaga mutu pelayanan kefarmasian. SKAI
(Standard Kompetensi Apoteker Indonesia) menyebutkan bahwa salah satu
kompetensi seorang apoteker adalah melakukan evaluasi penggunaan obat untuk
mengetahui gambaran tingkat penggunaan obat, kualitas pola penggunaan obat,
dan kerasionalan pengobatan dalam populasi (IAI, 2011).
3
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di Rumah Sakit Umum
Daerah Wirosaban didapatkan hasil bahwa penyakit kulit dengan jumlah terbesar
pada tahun 2017 adalah akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi. Oleh karena
itu melihat semakin bertambahnya angka kejadian pada penyakit akne vulgaris
dan dermatitis kontak alergi (DKA) dan kurangnya kesadaran terhadap terapi
pengobatan yang benar mendasari penulis untuk melakukan penelitian terkait
evaluasi kesesuaian terapi penyakit kulit di Rumah Sakit Umum Daerah
Wirosaban Yogyakarta.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana persentase jumlah penyakit kulit akne vulgaris, dermatitis
kontak alergi (DKA), jenis kelamin, usia, dan manifestasi klinik di
Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta?
2. Bagaimana profil obat dalam tata laksana penyakit kulit akne vulgaris
dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah
Wirosaban Yogyakarta?
3. Bagaimana persentase kesesuaian terapi utama yang diberikan pada
penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) di
Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta berdasarkan SPM
Rumah Sakit dan PERDOSKI 2017?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mampu mengetahui berapa banyak persentase penyakit kulit akne
vulgaris, dermatitis kontak alergi (DKA), jenis kelamin, usia, dan
manifestasi klinik di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta
2. Mampu mengetahui profil obat dalam tata laksana penyakit kulit akne
vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum
Daerah Wirosaban Yogyakarta
4
3. Mampu mengetahui berapa persentase kesesuaian terapi utama yang
diberikan pada penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi
(DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta dengan
berdasarkan SPM Rumah Sakit dan PERDOSKI 2017
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang prevalensi penyakit kulit akne vulgaris
dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah
Wirosaban Yogyakarta
2. Memberikan informasi kesesuaian terapi utama yang diberikan pada
penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA)
berdasarkan SPM RSUD Wirosaban Yogyakarta dan PERDOSKI
contoh makalah.pdf

More Related Content

Similar to contoh makalah.pdf

Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPAPharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPASainal Edi Kamal
 
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docxProposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docxdapajianguasni
 
Tugas epidemiologi (laksmi nurul suci)
Tugas epidemiologi (laksmi nurul   suci)Tugas epidemiologi (laksmi nurul   suci)
Tugas epidemiologi (laksmi nurul suci)NorniStg
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCSainal Edi Kamal
 
dermatitis kontak, geriatri, DKI, DKA
dermatitis kontak, geriatri, DKI, DKAdermatitis kontak, geriatri, DKI, DKA
dermatitis kontak, geriatri, DKI, DKASK Sulistyaningrum
 
Epidemiologi HIV AIDS.pdf
Epidemiologi HIV AIDS.pdfEpidemiologi HIV AIDS.pdf
Epidemiologi HIV AIDS.pdfLuluHatta1
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidSri Nala
 
KELOMPOK 10_ASKEP HIV AIDSS.pdf
KELOMPOK 10_ASKEP HIV AIDSS.pdfKELOMPOK 10_ASKEP HIV AIDSS.pdf
KELOMPOK 10_ASKEP HIV AIDSS.pdfAlfianurf
 
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docxFadhilah Culan
 
Proposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanProposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanDinnurAulia
 
Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyeb...
Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyeb...Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyeb...
Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyeb...DetriPutri
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi KesehatanPenyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi KesehatanAnisyaMaharani4
 
makalah komunitas REGINA.docx
makalah komunitas REGINA.docxmakalah komunitas REGINA.docx
makalah komunitas REGINA.docxAyuAndira59
 

Similar to contoh makalah.pdf (20)

Bab 1 2 uda siap
Bab 1 2 uda siapBab 1 2 uda siap
Bab 1 2 uda siap
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Jurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan maskerJurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan masker
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPAPharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
 
Makalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurapMakalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurap
 
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docxProposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
 
Tugas epidemiologi (laksmi nurul suci)
Tugas epidemiologi (laksmi nurul   suci)Tugas epidemiologi (laksmi nurul   suci)
Tugas epidemiologi (laksmi nurul suci)
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
 
dermatitis kontak, geriatri, DKI, DKA
dermatitis kontak, geriatri, DKI, DKAdermatitis kontak, geriatri, DKI, DKA
dermatitis kontak, geriatri, DKI, DKA
 
Epidemiologi HIV AIDS.pdf
Epidemiologi HIV AIDS.pdfEpidemiologi HIV AIDS.pdf
Epidemiologi HIV AIDS.pdf
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
KELOMPOK 10_ASKEP HIV AIDSS.pdf
KELOMPOK 10_ASKEP HIV AIDSS.pdfKELOMPOK 10_ASKEP HIV AIDSS.pdf
KELOMPOK 10_ASKEP HIV AIDSS.pdf
 
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx
 
Proposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanProposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatan
 
Ega liani
Ega lianiEga liani
Ega liani
 
Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyeb...
Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyeb...Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyeb...
Hiv merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus adalah virus penyeb...
 
Sik makalah
Sik makalahSik makalah
Sik makalah
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi KesehatanPenyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
 
makalah komunitas REGINA.docx
makalah komunitas REGINA.docxmakalah komunitas REGINA.docx
makalah komunitas REGINA.docx
 
Tb paru 2
Tb paru 2Tb paru 2
Tb paru 2
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCokDevitia
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 

Recently uploaded (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 

contoh makalah.pdf

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang paling sering dijumpai pada negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Prevalensinya pada negara berkembang dapat berkisar antara 20% – 80% (Hay R, dkk, 2017). Hal ini disebabkan karena negara tropis keadaan suhu dan kelembaban udara berubah- ubah setiap waktu. Udara yang lembab dan panas sepanjang tahun sangat cocok bagi berkembangnya penyakit kulit seperti penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur, bakteri dan parasit (Putra I, 2008). Data Profil Kesehatan Indonesia 2010 menunjukkan bahwa penyakit kulit menjadi peringkat ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan dirumah sakit se-Indonesia. Kejadian penyakit kulit di Indonesia masih tergolong tinggi dan menjadi permasalahan yang cukup berarti. Hal tersebut karena kurangnya kesadaran dan ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungasekitar yang menyebabkan penularan penyakit kulit sangat cepat (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2010). Kasus penyakit kulit akibat kerja diseluruh dunia sekitar 40% dan 80% - 90% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi (Azhar dan Hananto, 2011). Penyakit kulit akibat kerja dan berdampak serius serta meningkatkan biaya kesehatan dan menurunkan kualitas hidup (Afifah, 2012). Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan, insiden dan tingkat prevalensi dermatitis kontak alergi dipengaruhi oleh alergen – alergen tertentu. Dalam data terakhir, lebih banyak perempuan (18,8%) ditemukan memiliki dermatitis kontak alergi dibandingkan laki-laki (11,5%). Tidak ada data yang cukup tentang epidemiologi dermatitis kontak alergi di Indonesia, namun berdasarkan penelitian pada penata rias di Denpasar, sekitar 27,6 % memiliki efek samping kosmetik, dimana 25,4 % dari angka itu menderita dermatitis kontak alergi (Fransisca SK dan Kurniawan DS, 2012).
  • 2. 2 Tidak hanya dermatitis kontak alergi, penyakit kulit yang paling dominan terjadi di Indonesia adalah akne vulgaris. Berdasarkan Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia PERDOSKI di Indonesia akne vulgaris menempati urutan ketiga penyakit terbanyak dari jumlah pengunjung Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin di Rumah Sakit maupun Klinik Kulit. Prevalensi penderita akne vulgaris 80% –85% pada remaja dengan puncak insidens usia 15 –18 tahun. Gambaran khas adalah timbul pada remaja, seringkali yang sedang mengalami tanda-tanda awal pubertas.Catatan kelompok studi dermatologi kosmetika Indonesia menunjukkan terdapat 60% penderita akne vulgaris pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007 (Tahir, 2010). Berdasarkan data unit rekam medis profil penggunaan obat di Poliklinik Rumah Sakit Umum Anutapura Palu pada tahun 2012 hingga 2014 terjadi peningkatan jumlah kasus penyakit kulit setiap tahun yaitu 669 kasus, 700 kasus, hingga 738 kasus. Kasus penyakit kulit tersebut meliputi skabies, akne vulgaris, dermatitis seboroik, dermatitis kontak alergi (DKA), neurodermatitis sirkumskripta, tinea kruris, urtikaria, tinea korporis, furunkel dan dermatitis numularis (Oktaviani, 2015). Pada umumnya penyakit kulit bukan merupakan penyakit mematikan, sehingga keberadaannya seringkali diabaikan oleh penderita dan tidak dianggap serius. Namun jika diabaikan tanpa terapi yang tepat, penyakit kulit menyebabkan ketidak nyamanan dan dapat menurunkan kualitas hidup penderita (Hay R et al., 2017). Pengobatan penyakit kulit sangat kompleks dan tidak menghasilkan 100% hasil terapi yang sesuai. Sehingga dalam mengatasi masalah tersebut membutuhkan ketepatan dalam pemilihan pengobatan pasien penyakit kulit agar dapat menerima peresepan obat kulit yang sesuai (Walker dan Whittlesea, 2012). Dalam penggunaan obat kulit harus dievaluasi secara berkala untuk tetap menjaga ketepatan pengobatan dan menjaga mutu pelayanan kefarmasian. SKAI (Standard Kompetensi Apoteker Indonesia) menyebutkan bahwa salah satu kompetensi seorang apoteker adalah melakukan evaluasi penggunaan obat untuk mengetahui gambaran tingkat penggunaan obat, kualitas pola penggunaan obat, dan kerasionalan pengobatan dalam populasi (IAI, 2011).
  • 3. 3 Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban didapatkan hasil bahwa penyakit kulit dengan jumlah terbesar pada tahun 2017 adalah akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi. Oleh karena itu melihat semakin bertambahnya angka kejadian pada penyakit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) dan kurangnya kesadaran terhadap terapi pengobatan yang benar mendasari penulis untuk melakukan penelitian terkait evaluasi kesesuaian terapi penyakit kulit di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana persentase jumlah penyakit kulit akne vulgaris, dermatitis kontak alergi (DKA), jenis kelamin, usia, dan manifestasi klinik di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta? 2. Bagaimana profil obat dalam tata laksana penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta? 3. Bagaimana persentase kesesuaian terapi utama yang diberikan pada penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta berdasarkan SPM Rumah Sakit dan PERDOSKI 2017? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mampu mengetahui berapa banyak persentase penyakit kulit akne vulgaris, dermatitis kontak alergi (DKA), jenis kelamin, usia, dan manifestasi klinik di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta 2. Mampu mengetahui profil obat dalam tata laksana penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta
  • 4. 4 3. Mampu mengetahui berapa persentase kesesuaian terapi utama yang diberikan pada penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta dengan berdasarkan SPM Rumah Sakit dan PERDOSKI 2017 1.4 Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi tentang prevalensi penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta 2. Memberikan informasi kesesuaian terapi utama yang diberikan pada penyakit kulit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA) berdasarkan SPM RSUD Wirosaban Yogyakarta dan PERDOSKI