SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665
BETA GAMMA TAHUN 2014
Vol. 5 No. 1 Februari 2014
__________________________________________________________________________________
7
TEKNIK SAMPLING GAS PANAS BUMI DI SUMBER MATA AIR PANAS
Neneng Laksminingpuri
Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
Email :laksmini@batan.go.id
ABSTRAK
TEKNIK SAMPLING GAS PANAS BUMI DI SUMBER MATA AIR
PANAS. Telah dilakukan sampling gas panas bumi di sumber mata air panas
menggunakan alat corong stainless steel yang telah dimodifikasi berdasarkan metode
Giggenbach. Modifikasi corong dilakukan agar dapat melakukan sampling pada lokasi
mata air panas yang mempunyai diameter yang cukup lebar, sehingga gelembung gas
yang keluar dari dasar mata air dapat ditampung pada botol sampel. Selanjutnya gas
dianalisis dengan menggunakan dua metode, untuk gas dapat larut (condensable gas)
seperti CO2 dan H2S dianalisis dengan metode titrasi, sedangkan gas tidak larut (non
condensable gas) seperti He, H2, N2, O2, Ar dan CH4 dianalisis dengan metode
kromatografi gas. Hasil menunjukkan bahwa teknik sampling menggunakan corong
stainless steel menghasilkan gas yang dapat diukur dengan baik.
Kata kunci : panas bumi, corong stainless steel, titrasi, kromatografi gas
ABSTRACT
GEOTHERMAL GAS SAMPLING TECHNIQUES IN HOT SPRING.
Geothemal gas sampling has been done in the hot springs using a stainless steel funnel
which has been modified by Giggenbach method. Modified funnel performed in order
to conduct sampling at the site of hot springs that has a wide diameter, so that the gas
bubbles coming out of the spring base can be accumulated in the sample bottle.
Furthermore, the gas was analyzed by using two methods, for soluble gas (condensable
gases) such as CO2 and H2S were analyzed by titration methods, while the insoluble gas
(non-condensable gases) such as He, H2, N2, O2, Ar and CH4 were analyzed by gas
chromatography methods. The results show that the sampling technique using a
stainless steel funnel produces gas that can be measured well.
Key words : geothermal, stainless steel funnel, titration, gas chromatography
PENDAHULUAN
Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas,
uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik
semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Pemanfaatan panas bumi relatif ramah lingkungan, terutama karena tidak
memberikan kontribusi gas rumah kaca, sehingga perlu didorong dan dipacu
perwujudannya. Pemanfaatan panas bumi akan mengurangi ketergantungan terhadap
bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat cadangan minyak bumi. Potensi
energi panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi dunia, tersebar di
Teknik Sampling Gas Panas Bumi ISSN 2087-5665
di Sumber Mata Air Panas
Neneng Laksminingpuri
.
__________________________________________________________________________________
8
251 lokasi pada 26 propinsi dengan total potensi energi 27.140 MW atau setara 219
Milyar ekuivalen Barrel minyak. Kapasitas terpasang saat ini 1.194 atau 4% dari
seluruh potensi yang ada[1].
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal), merupakan bentuk
pemanfaatan energi dari sumber daya alam yang (dapat) terbarukan. Pada
pembangkit listrik tenaga panas bumi, uap sebagai penggerak turbin diperoleh dari
reservoir panas bumi yang terdapat di bawah permukaan tanah. Uap tersebut keluar
melalui sumur-sumur produksi, kemudian dialirkan keunit pembangkit listrik (power
plant), dengan menggunakan sistem perpipaan. Memasuki bagian turbin, uap
berekspansi menghasilkan kerja mekanis berupa putaran turbin. Dengan mekanisme
coupling, putaran turbin tersebut diteruskan memutar rotor unit electric generator set
sehingga menghasilkan energi listrik.
Untuk menghasilkan kualitas uap yang baik, maka diperlukan adanya
penelitian komposisi gas-gas yang dihasilkan serta ditunjang dengan data-data
geologi serta geokimia. Berbagai penelitian telah dilakukan di bidang Hidrologi dan
Panas bumi, salah satunya adalah penelitian yang menggunakan gas sebagai salah
satu parameter. Salah satu aplikasi dari gas-gas yang terukur dapat digunakan untuk
mengetahui temperatur reservoir panas bumi.
Sampel gas diambil dari lapangan panas bumi menggunakan botol sampel
khusus yang telah berisi larutan NaOH dan dalam keadaan vakum.Pengambilan gas
ini berdasarkan metode Giggenbach dan dimodifikasi berdasarkan lokasi
sampling.Tidak semua lokasi lapangan panas bumi mudah untuk dilakukan
pengambilan sampel gasnya, terkadang memerlukan alat bantu yang lain. Untuk
lokasi mata air panas berbentuk kolam dengan diameter besar perlu dibuat alat untuk
membantu proses sampling gas tersebut. Alat tersebut didisain berbentuk corong
besar dengan tangkai penahan yang panjang, agar corong tersebut tetap menutupi
permukaan air yang mengeluarkan gelembung gas.
Berdasarkan sifat kimia dan fisika gas-gas yang terkandung dalam lapangan
panas bumi dapat dibagi dua yaitu gas yang dapat larut (condensable gas) dan gas
yang tidak dapat larut (non condensable gas). Gas yang dapat larut seperti CO2 dan
H2S diukur menggunakan metode titrasi volumetri, sedangkan gas yang tidak dapat
Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665
BETA GAMMA TAHUN 2014
Vol. 5 No. 1 Februari 2014
__________________________________________________________________________________
9
larut seperti He, H2, N2, O2, Ar dan CH4 diukur menggunakan alat kromatografi gas
[2].
Kromatografi gas adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia
yang berdasar pada perbedaan migrasi dari masing-masing komponen campuran
yang terpisah pada fasa diam di bawah pengaruh pergerakan fasa yang bergerak
(mobile phase) Kromatografi sendiri bertujuan untuk memisahkan komponen dari
matriks sampel dan tetap dibiarkan dalam fasa diam kemudian ditentukan untuk
analisis [3].
Pada kromatografi gas, komponen yang akan dipisahkan dibawa oleh gas
pembawa melalui kolom. Campuran cuplikan terbagi diantara gas pembawa dan fasa
diam. Fasa diam akan menahan komponen secara selektif berdasarkan koefisien
distribusinya sehingga terbentuk sejumlah pita yang berlainan pada gas pembawa.
Pita gas komponen ini meninggalkan fasa diam bersama aliran gas pembawa dan
dicatat sebagai fungsi waktu detektor.
Pengukuran sampel non condensable gas dilakukan di laboratorium
kelompok Hidrologi dan Panas bumi menggunakan kromatografi gas Agilent
Technologies 7890A System, yang dilengkapi oleh unit injeksi gas dengan sistem
vakum. Hasil analisis gas-gas dengan kromatografi gas dinyatakan dalam persen
peak area lalu dengan menggunakan persamaan gas ideal konsentrasi gas-gas
tersebut dapat diketahui. Sedangkan condensable gas seperti CO2 dan H2S diukur
komposisinya menggunakan metode titrasi, gas CO2 ditritrasi menggunakan larutan
HCl sedangkan gas H2S dititrasi menggunakan larutan tiosulfat.
BAHAN DAN METODE
Bahan dan alat
Bahan dan alat yang digunakan adalah corong stainless steel yang dilengkapi
oleh alat penyangga yang terbuat dari pipa besi, larutan NaOH, pompa vakum,
neraca, kromatografi gas Agilent Technologies 7890A System.
Metode
Preparasi botol sampel gas
Botol sampel gas yang telah diketahui bobot kosongnya divakumkan
menggunakan pompa vakum, lalu larutan NaOH diisikan kedalamnya sebanyak 100
Teknik Sampling Gas Panas Bumi ISSN 2087-5665
di Sumber Mata Air Panas
Neneng Laksminingpuri
.
__________________________________________________________________________________
10
mL, vakumkan kembali botol sampel yang telah berisi larutan NaOH tersebut lalu
ditimbang bobotnya.
Pengambilan sampel gas
Besi penyangga corong dipasangkan pada kedua sisi corong lalu sambungkan
ujung keluaran corong menggunakan selang tahan panas, dan dengan bantuan pipa
kaca diujung selang lain disambungkan ke botol sampel gas. Angkat corong tersebut
dan letakkan corong secara terbalik secara perlahan menutupi permukaan gelembung
gas yang keluar dari dalam kolam.
Pengukuran sampel gas
Sampel gas yang telah disampling diukur menggunakan alat kromatografi gas
Agilent Technologies 7890A System untuk mengetahui komposisinya. Kandungan
komposisi gas dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah mol total non condensable gas :
R =
xRGTx
xPwRGPRGVx
25,101340,22
273)( 
……………………………… (1)
Keterangan :
R = jumlah mol total non condensable gas (mmol)
RGV = volume non condensable gas (mL)
RGP = tekanan total non condensable gas (mbar)
Pw = tekanan uap sesuai suhu ruangan (mbar)
RGT = suhu ruangan analisis non condensable gas (K)
22,40 = volume gas (mL) pada keadaan STP (tekanan 1 atm dan suhu 0o
C)
1013,25 = konversi satuan tekanan dari atm menjadi mbar
mmol gas i = R x % area
Jumlah mol condensable gas :
1. Gas hidrogen disulfida :
mmol H2S =
A
xNtioxTVCB
2
)(  ……………………(2)
Keterangan :
B = volume natrium tiosulfat untuk blanko
C = volume natrium tiosulfat untuk sampel
A = volume sampel yang dipipet
Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665
BETA GAMMA TAHUN 2014
Vol. 5 No. 1 Februari 2014
__________________________________________________________________________________
11
2. Gas karbon dioksida
mmol CO2 =
E
xNHClxTVGF )( 
…………………….(3)
Keterangan :
F = volume HCl untuk sampel
G = volume HCl untuk blanko
E = volume sampel yang dipipet
N = konsentrasi HCl
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan pengambilan sampel gas di mata air panas yang
berbentuk kolam besar, harus dijaga agar corong stainless steel tidak tenggelam atau
terbalik karena dorongan gelembung gas dari kolam. Untuk menguji bahwa gas telah
terdorong menuju ujung pipa kaca, maka ujung pipa kaca dicelupkan kedalam wadah
yang berisi air, jika keluar gelembung gas maka ujung pipa kaca tersebut siap untuk
disambungkan ke selang botol gas. Klep botol sampel dibuka secara perlahan biarkan
gas mengalir ke dalam botol sampel. Keberadaan gas dalam botol sampel ditandai
dengan adanya reaksi yang mengakibatkan botol sampel menjadi panas, sehingga
perlu dilakukan pendinginan botol sampel dengan cara merendamnya dalam wadah
berisi air dingin sehingga botol sampel mudah untuk dipegang. Botol sampel gas
sesekali perlu digoyangkan agar sampel gas tercampur homogen dengan larutan
NaOH dan diperlukan kehati-hatian agar tidak terjadi kontaminasi dengan udara.
Berakhirnya sampling gas ditandai dengan kejenuhan dari larutan NaOH (tidak
terjadi gelembung gas lagi dalam larutan NaOH). Pengambilan sampel gas
berlangsung sekitar 45 menit hingga 1 jam untuk satu sampel. Alat sampling corong
stainless stell ditunjukkan pada Gambar 1 dan 2 di bawah ini.
Gambar 1. Persiapan penyambungan pipa pada corong stainless steel
Teknik Sampling Gas Panas Bumi ISSN 2087-5665
di Sumber Mata Air Panas
Neneng Laksminingpuri
.
__________________________________________________________________________________
12
Gambar 2. Pengambilaan sampel gas panas bumi
di kolam matair panas menggunakan
corong stainless steel
Sampel yang sudah berisi gas, kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan
pengukuran komposisi gasnya. Hasil analisis komposisi gas tercantum pada Tabel-1
di bawah ini.
Tabel-1. Data pengukuran komposisi gas tidak larut (NCG) (% peak area)
Kode sampel
H2 O2 N2 He Ar CH4
K. Merah
0.00010 0.0609 0.8292 0.00030 0.0073 0.1022
Map Sekarwangi
0.00004 0.0473 0.5312 0.00006 0.0064 0.4149
Map Ciseupan
0.00004 0.0060 0.0396 0.00016 0.4060 0.9501
Data % peak area tersebut kemudian dihitung jumlah mol total gasnya menggunakan rumus
(1,2,3), data jumlah mol gas tertera pada Tabel-2.
Tabel-2. Jumlah mol total condensable dan non condensable gas (mmol)
Kode sampel
H2 O2 N2 He Ar CH4 CO2 H2S
K. Merah
0.0008 0.3999 5.4441 0.0017 0.0479 0.6711 0.9474 1.2488
Map
Sekarwangi
0,0004 0,4923 5,5249 0,0006 0,0670 4,3135 47.2244 0.0026
Map Ciseupan
0,0005 0,0739 0,4877 0,0020 4,9992 11,6992 0.5981 0.0097
Data sampel gas menunjukkan bahwa sampel-sampel tersebut didominasi
oleh gas CO2 dan H2S untuk sampel kawah Merah sedangkan untuk lokasi Map
Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665
BETA GAMMA TAHUN 2014
Vol. 5 No. 1 Februari 2014
__________________________________________________________________________________
13
Sekarwangi dan Ciseupan didominasi gas CO2 dan CH4. Nilai komposisi gas CO2
berkisar antara 47,2244 – 0,5981 mmol, gas H2S berkisar antara 1,2488 – 0,0026
mmol, dan gas CH4 berkisar antara 11,6992 – 0,6711 mmol. Berdasarkan data hasil
analisis sampel gas, maka dapat dikatakan bahwa teknik sampling menggunakan
corong stainless steel yang telah dimodifikasi cukup baik dan dapat digunakan untuk
lokasi-lokasi lain yang mempunyai tipe yang sama.
KESIMPULAN
Berdasarkan data sampel gas yang dihasilkan, maka teknik sampling pada
lokasi yang mempunyai permukaan yang lebar menggunakan corong stainless steel
dapat dikatakan cukup berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. pge.pertamina.com, Tentang Panas Bumi, pk. 18.45, tgl. 19 Maret 2013.
2. Giggenbach, W.F. & R.L. Goguel, 1989, Collection and Analysis of Geothermal
and Volcanic Water and Gas Discharges, Fourth Edition, Chemistry
Division Departement of Scientific and IndustrialResearch, New Zealand.
3. Mulja, M., & Suharman, 1995, Analisis Instrumental, Airlangga, Surabaya.

More Related Content

What's hot

Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gasAam Aam
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaIndah Fitri Hapsari
 
Tugas 3
Tugas 3 Tugas 3
Tugas 3 resa_06
 
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...Muhamad Imam Khairy
 
Tugas khusus Cut in PT.Badak LNG
Tugas khusus Cut in PT.Badak LNGTugas khusus Cut in PT.Badak LNG
Tugas khusus Cut in PT.Badak LNGDyah Dyfhaza
 
Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanresa_06
 
Gases Chromatography
Gases ChromatographyGases Chromatography
Gases ChromatographyEfty Leliya
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiwelly yusup
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriUHO University
 
ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X
ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN XANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X
ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN XArif Setyabudi
 
Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Ulil Anshori
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...Muhamad Imam Khairy
 
Makalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasMakalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasHajar 'Irmawati
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...Muhamad Imam Khairy
 

What's hot (20)

Gc
GcGc
Gc
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
 
Tugas 3
Tugas 3 Tugas 3
Tugas 3
 
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
 
Tugas khusus Cut in PT.Badak LNG
Tugas khusus Cut in PT.Badak LNGTugas khusus Cut in PT.Badak LNG
Tugas khusus Cut in PT.Badak LNG
 
Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahan
 
Gases Chromatography
Gases ChromatographyGases Chromatography
Gases Chromatography
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Kromatografi hplc ppt
Kromatografi hplc pptKromatografi hplc ppt
Kromatografi hplc ppt
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X
ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN XANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X
ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X
 
Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Makalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasMakalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gas
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
 

Similar to TEKNIK SAMPLING

2951-9143-3-PB (1).pdf
2951-9143-3-PB (1).pdf2951-9143-3-PB (1).pdf
2951-9143-3-PB (1).pdfMurni71
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
 
Clean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste managementClean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste managementinfosanitasi
 
Seminar proposal TA Oriffice Meter
Seminar proposal TA Oriffice MeterSeminar proposal TA Oriffice Meter
Seminar proposal TA Oriffice MeterHendri Anur
 
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWITLIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWITriesonetwo
 
Jurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOH
Jurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOHJurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOH
Jurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOHIta Pratiwi
 
gas medik dan vakum medik (3).pdf
gas medik dan vakum medik (3).pdfgas medik dan vakum medik (3).pdf
gas medik dan vakum medik (3).pdfDony Tri Laksono
 
modul minggu ke 3.pptx
modul minggu ke 3.pptxmodul minggu ke 3.pptx
modul minggu ke 3.pptxDoniDony
 
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003raharjo_kusuma
 
5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdfIrwanIbnHasan
 
Review sintesis nanomaterial
Review sintesis nanomaterialReview sintesis nanomaterial
Review sintesis nanomaterialhena ayu
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanAl Marson
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikcecepisnandarsetiawan
 
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdf
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdfAnalisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdf
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdfMas S2
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfBPSiscaAmanitaF
 

Similar to TEKNIK SAMPLING (20)

2951-9143-3-PB (1).pdf
2951-9143-3-PB (1).pdf2951-9143-3-PB (1).pdf
2951-9143-3-PB (1).pdf
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
laporan
laporanlaporan
laporan
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
 
SNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdfSNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdf
 
Clean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste managementClean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste management
 
Seminar proposal TA Oriffice Meter
Seminar proposal TA Oriffice MeterSeminar proposal TA Oriffice Meter
Seminar proposal TA Oriffice Meter
 
Laporan kadar asam
Laporan kadar asamLaporan kadar asam
Laporan kadar asam
 
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWITLIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
 
Jurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOH
Jurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOHJurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOH
Jurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOH
 
Jtm 20090103
Jtm 20090103Jtm 20090103
Jtm 20090103
 
gas medik dan vakum medik (3).pdf
gas medik dan vakum medik (3).pdfgas medik dan vakum medik (3).pdf
gas medik dan vakum medik (3).pdf
 
modul minggu ke 3.pptx
modul minggu ke 3.pptxmodul minggu ke 3.pptx
modul minggu ke 3.pptx
 
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
 
5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf
 
Review sintesis nanomaterial
Review sintesis nanomaterialReview sintesis nanomaterial
Review sintesis nanomaterial
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdf
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdfAnalisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdf
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdf
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
 

Recently uploaded

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 

Recently uploaded (9)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 

TEKNIK SAMPLING

  • 1. Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665 BETA GAMMA TAHUN 2014 Vol. 5 No. 1 Februari 2014 __________________________________________________________________________________ 7 TEKNIK SAMPLING GAS PANAS BUMI DI SUMBER MATA AIR PANAS Neneng Laksminingpuri Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Email :laksmini@batan.go.id ABSTRAK TEKNIK SAMPLING GAS PANAS BUMI DI SUMBER MATA AIR PANAS. Telah dilakukan sampling gas panas bumi di sumber mata air panas menggunakan alat corong stainless steel yang telah dimodifikasi berdasarkan metode Giggenbach. Modifikasi corong dilakukan agar dapat melakukan sampling pada lokasi mata air panas yang mempunyai diameter yang cukup lebar, sehingga gelembung gas yang keluar dari dasar mata air dapat ditampung pada botol sampel. Selanjutnya gas dianalisis dengan menggunakan dua metode, untuk gas dapat larut (condensable gas) seperti CO2 dan H2S dianalisis dengan metode titrasi, sedangkan gas tidak larut (non condensable gas) seperti He, H2, N2, O2, Ar dan CH4 dianalisis dengan metode kromatografi gas. Hasil menunjukkan bahwa teknik sampling menggunakan corong stainless steel menghasilkan gas yang dapat diukur dengan baik. Kata kunci : panas bumi, corong stainless steel, titrasi, kromatografi gas ABSTRACT GEOTHERMAL GAS SAMPLING TECHNIQUES IN HOT SPRING. Geothemal gas sampling has been done in the hot springs using a stainless steel funnel which has been modified by Giggenbach method. Modified funnel performed in order to conduct sampling at the site of hot springs that has a wide diameter, so that the gas bubbles coming out of the spring base can be accumulated in the sample bottle. Furthermore, the gas was analyzed by using two methods, for soluble gas (condensable gases) such as CO2 and H2S were analyzed by titration methods, while the insoluble gas (non-condensable gases) such as He, H2, N2, O2, Ar and CH4 were analyzed by gas chromatography methods. The results show that the sampling technique using a stainless steel funnel produces gas that can be measured well. Key words : geothermal, stainless steel funnel, titration, gas chromatography PENDAHULUAN Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Pemanfaatan panas bumi relatif ramah lingkungan, terutama karena tidak memberikan kontribusi gas rumah kaca, sehingga perlu didorong dan dipacu perwujudannya. Pemanfaatan panas bumi akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat cadangan minyak bumi. Potensi energi panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi dunia, tersebar di
  • 2. Teknik Sampling Gas Panas Bumi ISSN 2087-5665 di Sumber Mata Air Panas Neneng Laksminingpuri . __________________________________________________________________________________ 8 251 lokasi pada 26 propinsi dengan total potensi energi 27.140 MW atau setara 219 Milyar ekuivalen Barrel minyak. Kapasitas terpasang saat ini 1.194 atau 4% dari seluruh potensi yang ada[1]. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal), merupakan bentuk pemanfaatan energi dari sumber daya alam yang (dapat) terbarukan. Pada pembangkit listrik tenaga panas bumi, uap sebagai penggerak turbin diperoleh dari reservoir panas bumi yang terdapat di bawah permukaan tanah. Uap tersebut keluar melalui sumur-sumur produksi, kemudian dialirkan keunit pembangkit listrik (power plant), dengan menggunakan sistem perpipaan. Memasuki bagian turbin, uap berekspansi menghasilkan kerja mekanis berupa putaran turbin. Dengan mekanisme coupling, putaran turbin tersebut diteruskan memutar rotor unit electric generator set sehingga menghasilkan energi listrik. Untuk menghasilkan kualitas uap yang baik, maka diperlukan adanya penelitian komposisi gas-gas yang dihasilkan serta ditunjang dengan data-data geologi serta geokimia. Berbagai penelitian telah dilakukan di bidang Hidrologi dan Panas bumi, salah satunya adalah penelitian yang menggunakan gas sebagai salah satu parameter. Salah satu aplikasi dari gas-gas yang terukur dapat digunakan untuk mengetahui temperatur reservoir panas bumi. Sampel gas diambil dari lapangan panas bumi menggunakan botol sampel khusus yang telah berisi larutan NaOH dan dalam keadaan vakum.Pengambilan gas ini berdasarkan metode Giggenbach dan dimodifikasi berdasarkan lokasi sampling.Tidak semua lokasi lapangan panas bumi mudah untuk dilakukan pengambilan sampel gasnya, terkadang memerlukan alat bantu yang lain. Untuk lokasi mata air panas berbentuk kolam dengan diameter besar perlu dibuat alat untuk membantu proses sampling gas tersebut. Alat tersebut didisain berbentuk corong besar dengan tangkai penahan yang panjang, agar corong tersebut tetap menutupi permukaan air yang mengeluarkan gelembung gas. Berdasarkan sifat kimia dan fisika gas-gas yang terkandung dalam lapangan panas bumi dapat dibagi dua yaitu gas yang dapat larut (condensable gas) dan gas yang tidak dapat larut (non condensable gas). Gas yang dapat larut seperti CO2 dan H2S diukur menggunakan metode titrasi volumetri, sedangkan gas yang tidak dapat
  • 3. Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665 BETA GAMMA TAHUN 2014 Vol. 5 No. 1 Februari 2014 __________________________________________________________________________________ 9 larut seperti He, H2, N2, O2, Ar dan CH4 diukur menggunakan alat kromatografi gas [2]. Kromatografi gas adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia yang berdasar pada perbedaan migrasi dari masing-masing komponen campuran yang terpisah pada fasa diam di bawah pengaruh pergerakan fasa yang bergerak (mobile phase) Kromatografi sendiri bertujuan untuk memisahkan komponen dari matriks sampel dan tetap dibiarkan dalam fasa diam kemudian ditentukan untuk analisis [3]. Pada kromatografi gas, komponen yang akan dipisahkan dibawa oleh gas pembawa melalui kolom. Campuran cuplikan terbagi diantara gas pembawa dan fasa diam. Fasa diam akan menahan komponen secara selektif berdasarkan koefisien distribusinya sehingga terbentuk sejumlah pita yang berlainan pada gas pembawa. Pita gas komponen ini meninggalkan fasa diam bersama aliran gas pembawa dan dicatat sebagai fungsi waktu detektor. Pengukuran sampel non condensable gas dilakukan di laboratorium kelompok Hidrologi dan Panas bumi menggunakan kromatografi gas Agilent Technologies 7890A System, yang dilengkapi oleh unit injeksi gas dengan sistem vakum. Hasil analisis gas-gas dengan kromatografi gas dinyatakan dalam persen peak area lalu dengan menggunakan persamaan gas ideal konsentrasi gas-gas tersebut dapat diketahui. Sedangkan condensable gas seperti CO2 dan H2S diukur komposisinya menggunakan metode titrasi, gas CO2 ditritrasi menggunakan larutan HCl sedangkan gas H2S dititrasi menggunakan larutan tiosulfat. BAHAN DAN METODE Bahan dan alat Bahan dan alat yang digunakan adalah corong stainless steel yang dilengkapi oleh alat penyangga yang terbuat dari pipa besi, larutan NaOH, pompa vakum, neraca, kromatografi gas Agilent Technologies 7890A System. Metode Preparasi botol sampel gas Botol sampel gas yang telah diketahui bobot kosongnya divakumkan menggunakan pompa vakum, lalu larutan NaOH diisikan kedalamnya sebanyak 100
  • 4. Teknik Sampling Gas Panas Bumi ISSN 2087-5665 di Sumber Mata Air Panas Neneng Laksminingpuri . __________________________________________________________________________________ 10 mL, vakumkan kembali botol sampel yang telah berisi larutan NaOH tersebut lalu ditimbang bobotnya. Pengambilan sampel gas Besi penyangga corong dipasangkan pada kedua sisi corong lalu sambungkan ujung keluaran corong menggunakan selang tahan panas, dan dengan bantuan pipa kaca diujung selang lain disambungkan ke botol sampel gas. Angkat corong tersebut dan letakkan corong secara terbalik secara perlahan menutupi permukaan gelembung gas yang keluar dari dalam kolam. Pengukuran sampel gas Sampel gas yang telah disampling diukur menggunakan alat kromatografi gas Agilent Technologies 7890A System untuk mengetahui komposisinya. Kandungan komposisi gas dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Jumlah mol total non condensable gas : R = xRGTx xPwRGPRGVx 25,101340,22 273)(  ……………………………… (1) Keterangan : R = jumlah mol total non condensable gas (mmol) RGV = volume non condensable gas (mL) RGP = tekanan total non condensable gas (mbar) Pw = tekanan uap sesuai suhu ruangan (mbar) RGT = suhu ruangan analisis non condensable gas (K) 22,40 = volume gas (mL) pada keadaan STP (tekanan 1 atm dan suhu 0o C) 1013,25 = konversi satuan tekanan dari atm menjadi mbar mmol gas i = R x % area Jumlah mol condensable gas : 1. Gas hidrogen disulfida : mmol H2S = A xNtioxTVCB 2 )(  ……………………(2) Keterangan : B = volume natrium tiosulfat untuk blanko C = volume natrium tiosulfat untuk sampel A = volume sampel yang dipipet
  • 5. Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665 BETA GAMMA TAHUN 2014 Vol. 5 No. 1 Februari 2014 __________________________________________________________________________________ 11 2. Gas karbon dioksida mmol CO2 = E xNHClxTVGF )(  …………………….(3) Keterangan : F = volume HCl untuk sampel G = volume HCl untuk blanko E = volume sampel yang dipipet N = konsentrasi HCl HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan pengambilan sampel gas di mata air panas yang berbentuk kolam besar, harus dijaga agar corong stainless steel tidak tenggelam atau terbalik karena dorongan gelembung gas dari kolam. Untuk menguji bahwa gas telah terdorong menuju ujung pipa kaca, maka ujung pipa kaca dicelupkan kedalam wadah yang berisi air, jika keluar gelembung gas maka ujung pipa kaca tersebut siap untuk disambungkan ke selang botol gas. Klep botol sampel dibuka secara perlahan biarkan gas mengalir ke dalam botol sampel. Keberadaan gas dalam botol sampel ditandai dengan adanya reaksi yang mengakibatkan botol sampel menjadi panas, sehingga perlu dilakukan pendinginan botol sampel dengan cara merendamnya dalam wadah berisi air dingin sehingga botol sampel mudah untuk dipegang. Botol sampel gas sesekali perlu digoyangkan agar sampel gas tercampur homogen dengan larutan NaOH dan diperlukan kehati-hatian agar tidak terjadi kontaminasi dengan udara. Berakhirnya sampling gas ditandai dengan kejenuhan dari larutan NaOH (tidak terjadi gelembung gas lagi dalam larutan NaOH). Pengambilan sampel gas berlangsung sekitar 45 menit hingga 1 jam untuk satu sampel. Alat sampling corong stainless stell ditunjukkan pada Gambar 1 dan 2 di bawah ini. Gambar 1. Persiapan penyambungan pipa pada corong stainless steel
  • 6. Teknik Sampling Gas Panas Bumi ISSN 2087-5665 di Sumber Mata Air Panas Neneng Laksminingpuri . __________________________________________________________________________________ 12 Gambar 2. Pengambilaan sampel gas panas bumi di kolam matair panas menggunakan corong stainless steel Sampel yang sudah berisi gas, kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengukuran komposisi gasnya. Hasil analisis komposisi gas tercantum pada Tabel-1 di bawah ini. Tabel-1. Data pengukuran komposisi gas tidak larut (NCG) (% peak area) Kode sampel H2 O2 N2 He Ar CH4 K. Merah 0.00010 0.0609 0.8292 0.00030 0.0073 0.1022 Map Sekarwangi 0.00004 0.0473 0.5312 0.00006 0.0064 0.4149 Map Ciseupan 0.00004 0.0060 0.0396 0.00016 0.4060 0.9501 Data % peak area tersebut kemudian dihitung jumlah mol total gasnya menggunakan rumus (1,2,3), data jumlah mol gas tertera pada Tabel-2. Tabel-2. Jumlah mol total condensable dan non condensable gas (mmol) Kode sampel H2 O2 N2 He Ar CH4 CO2 H2S K. Merah 0.0008 0.3999 5.4441 0.0017 0.0479 0.6711 0.9474 1.2488 Map Sekarwangi 0,0004 0,4923 5,5249 0,0006 0,0670 4,3135 47.2244 0.0026 Map Ciseupan 0,0005 0,0739 0,4877 0,0020 4,9992 11,6992 0.5981 0.0097 Data sampel gas menunjukkan bahwa sampel-sampel tersebut didominasi oleh gas CO2 dan H2S untuk sampel kawah Merah sedangkan untuk lokasi Map
  • 7. Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665 BETA GAMMA TAHUN 2014 Vol. 5 No. 1 Februari 2014 __________________________________________________________________________________ 13 Sekarwangi dan Ciseupan didominasi gas CO2 dan CH4. Nilai komposisi gas CO2 berkisar antara 47,2244 – 0,5981 mmol, gas H2S berkisar antara 1,2488 – 0,0026 mmol, dan gas CH4 berkisar antara 11,6992 – 0,6711 mmol. Berdasarkan data hasil analisis sampel gas, maka dapat dikatakan bahwa teknik sampling menggunakan corong stainless steel yang telah dimodifikasi cukup baik dan dapat digunakan untuk lokasi-lokasi lain yang mempunyai tipe yang sama. KESIMPULAN Berdasarkan data sampel gas yang dihasilkan, maka teknik sampling pada lokasi yang mempunyai permukaan yang lebar menggunakan corong stainless steel dapat dikatakan cukup berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1. pge.pertamina.com, Tentang Panas Bumi, pk. 18.45, tgl. 19 Maret 2013. 2. Giggenbach, W.F. & R.L. Goguel, 1989, Collection and Analysis of Geothermal and Volcanic Water and Gas Discharges, Fourth Edition, Chemistry Division Departement of Scientific and IndustrialResearch, New Zealand. 3. Mulja, M., & Suharman, 1995, Analisis Instrumental, Airlangga, Surabaya.