1. Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan partai politik Islam dengan menggunakan ideologi Hizbut Tahrir.
2. Partai politik ideologis dibentuk melalui beberapa tahapan mulai dari sel awal, halaqoh ula, kutlah hizbiyah, hingga menjadi hizb al-mabda'i.
3. Pembentukan partai politik ideologis Islam bertujuan untuk membangkitkan umat dan membersihkan pengaruh-pengar
2. KEMUNDURAN UMAT ISLAM PEMAHAMAN REALITAS BERPIKIR TENTANG SOLUSI SEBAB-SEBAB KEMUNDURAN MASA KEBANGKITAN ISLAM RAHASIA KEBANGKITAN BAGAIMANA ROSUL BERDAKWAH ITTIBA’ RASUL DAULAH KHILAFAH MEMBANGUN JAMA’AH = PARTAI ISLAM HAL: 37 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM
3. PARTAI POLITIK IDEOLOGIS PEMIKIRAN PERASAAN ATURAN KEBANGKITAN PERSATUAN UMAT HAL: 37 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM
11. PERBANYAKAN SEL-SEL ATAS DASAR KESADRAN PEMAHAMAN IDEOLOGI PEMBENTUKAN KESADARAN THD IDELOGI DITENGAH MASYARAKAT KESELURUHAN HAL: 32 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM HIZB MABDA’I KUTLAH HIZBIYAH HALAQOH ULA
12. PARTAI IDEOLOGIS SIAP MEMBERSIHKAN KOTORAN-KOTORAN DI UMAT SEKALIGUS MENGANCURKANNYA!! DEMOKRASI SEKULERISME HAM KAPITALISME SOSIALISME BOOOMM HAL: 32 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM
13. AQIDAH TSAQOFAH IHSASUL FIKRI ( Perasaan yang jelas/tajam yang dihasilkan dari proses berfikir yang mendalam) KEBANGKITAN HAL: 32 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM Membersihkan orang-orang yang disentuhnya dan membentuknya menjadi orang yang ikhlas
14. HARAKAH JAM’IYAH TUMBUH PESAT KESEJAHTERAAN HILANG HAK ALAMI TAK TERPENUHI KEMISKINAN HAL: 35 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM
15. INDIKASI KEBERHASILAN HAL: 36 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM Membangkitkan rasa ketidakpuasan rakyat Mendorong mereka menampakkan kemarahannya setiap kali melihat penguasa menyinggung ideologi atau mempermainkan ideologinya Memutus hubungan kepercayaan rakyat pada penguasa
16.
17. PROSES PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK SHOHIH HAL: 38 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM
18. HAL: 38-39 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 1 SEL AWAL ( qiyadatul Hizb ) Mendapat petunjuk untuk memahami mabda. Seseorang yang mempunyai kemampuan berpikir yang baik dan perasaan yang tajam akan mendapat petunjuk untuk memahami mabda' Maka ia berinteraksi dengan mabda' dan mabda' itu menjadi sangat jelas baginya sampai ideologi itu mengkristal dalam dirinya FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH
19. HAL: 39 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 2 Anggota Halaqoh 'Ula ini biasanya berjumlah sedikit dan geraknya lamban pada mulanya karena meskipun ia mengungkapkan perasaan masyarakat tempat hidupnya , akan tetapi slogan-slogan dan pemahaman yang disampaikannya, sering kali berlawanan dengan apa yang biasa didengar masyarakat. FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH
20. HAL: 40 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 3 Pemikiran Halaqah 'Ula tersebut mendalam, metode kebangkitannya mendasar, atau bermula dari aspek yang mendasar. Oleh sebab itu halaqah "ula tersebut terangkat dari keadaan yang buruk di mana umat hidup, dia "terbang" di alam (suasana) yang lebih tinggi. Dia bisa melihat realita masa depan yang harus dicapai oleh umat atau mampu melihat kehidupan baru di mana umat harus mampu diubah ke arah keadaan tersebut, sebagaimana ia juga melihat jalan yang harus dilewatinya dalam mengubah realita tersebut. FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH
21. HAL: 41 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 4 Pemikiran halaqah 'ula (al qiyadah) bertumpu pada suatu kaidah yang tetap, yaitu bahwa fikrah harus berkaitan dengan aktivitas (amal) dan bahwa pemikiran dan amal haruslah sesuai dngan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini membantu mereka dalam menundukkan dan mengubah keadaan atau realita. Sebab pemikiran tersebut tidak terbentuk dari realita, bahkan keadaan itu sendirilah yang kemudian terbentuk sesuai dengan kehendak mereka. FIKROH THORIQOH MANUSIA BERSIH
22. HAL: 42-43 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 5 HALAQOH ULA KUTLAH HIZBIYAH HIZB AL MABDA’I menciptakan suasana keimanan yang mengharuskan mereka mengikuti metode berpikir tertentu, maka ia haruslah melakukan gerakan terarah, untuk mengembangkan dirinya secara cepat, untuk memurnikan suasana iman dengan sempurna sehingga ia mampu membangun tubuh partainya dengan baik,
23. HAL: 43 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 6 mempelajari secara sungguh-sungguh keadaan masyarakat, orang-orangnya dan suasananya dan waspada agar wadah hizb tak disusupi oleh unsur yang merusak tak terjadi kesalahan-kesalahan dalam menyusun struktur hizb tidak tergelincir pada pandangan selain pandangannya yang benar dan agar ia tidak hancur dari dalam.
24. HAL: 43-44 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 7 AQIDAH TSAQOFAH PARTAI SUASANA KEIMANAN SUASANA KEIMANAN SUASANA KEIMANAN SUASANA KEIMANAN SUASANA KEIMANAN SUASANA KEIMANAN BELAJAR DAN BERFIKIR
25. HAL: 44-47 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 8 Qiyadah al Hizb ( halaqoh ula') bagaikan mesin Gerakan qiyadah tersebut kemudian menggerakkan bagian lain dari hizb (partai), baik individu-individu maupun halaqoh-halaqoh, lajnah Mahalliyah dan lainnya.
26. 9 HAL: 47-48 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 9 1. TASTQIF 2. TAFA’UL 3. ISTILAMUL HUKM marhalah belajar dan mengajar untuk mendapatkan tsaqofah alhizbiyah (tsaqafah kepartaian). marhalah tafa'ul (interaksi) dengan masyarakat, tempat hidupnya sampai mabdanya menjadi 'urf 'am (kebiasaan umum) sebgai hasil dari pemahaman masyarakat akan mabda dan masyarakat menganggap bahwa mabda hizb adalah mabda mereka, sehingga mereka mau membelanya bersama-sama. marhalah pengambil-alihan pucuk pemerintahan (kekuasan) melalui umat secara menyeluruh, untuk menjadikan pemerintahan itu sebagai metode untuk menerapkan mabda atas ummat.
27. 9 HAL: 48- 49 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 10 PONDASI PARTAI PEMBINAAN
28.
29.
30. 9 HAL: 50- 51 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 11 HIZB menghalangi munculnya pertentangan (ketidak selarasan) antara pemikiran dan perasan masyarakat sekolah umat yang dididiknya umat, mengeluarkannya (dari kebodohan), dan mendorongnya untuk mengarungi medan kehidupan internasional. mengontrol pemikiran dan perasan masyarakat untuk digerakkan dalam sebuah gerakan yang terus meningkat (kualitas dan kuantitasnya). . SEKOLAH HAKIKI
31. Tidak bisa membangkitkan umat Sifatnya statis Dibentuk oleh keadaan Tidak diformat membangun kenyataan 9 HAL: 50- 51 PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK ISLAM 11 HIZB = SEKOLAH a