Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Budaya politik
1.
2. Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)
• Standar
• Kompetens
i :
• 1.
Menganalisis
budaya politik
di Indonesia
Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan pengertian budaya
politik.
1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik
yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia.
1.3. Mendeskripsikan pentingnya
sosialisasi pengembangan budaya
politik.
1.4. Menampilkan peran serta budaya
politik partisipan
3. Waktu : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi :
Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia
Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan pengertian
budaya politik.
1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang
berkembang dalam masyarakat Indonesia.
4. Budaya adalah cara hidup yang dibangun oleh
sekelompok manusia, yang diteruskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya
Politik merupakan kegiatan yang diarahkan
untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu
masyarakat dalam kehidupan bernegara,
penyelenggaraan administrasi
negara, politik pemerintahan, hukum, adat
istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh
seluruh anggota masyarakat setiap harinya.
5. Orientasi kognitif, yaitu pengetahuan dan
keyakinan tentang sistem politik. Misalnya :
tingkat pengetahuan seseorang tentang jalannya
sistem politik, tokoh pemerintahan dan kebijakan
yang mereka ambil, simbol-simbol kenegaraan,
dll.
Orientasi afektif, yaitu aspek perasaan dan
emosional seseorang individu terhadap sistem
politik.
Orientasi evaluatif, yaitu penilaian seseorang
terhadap sistem politik, menunjuk pada
komitmen terhadap nilai-nilai dan pertimbangan-
pertimbangan politik terhadap kinerja sistem
politik.
6. Parokial
◦ Tipe budaya politik yang orientasi politik individu
dan masyarakatnya masih sangat rendah. Hanya
terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang
kecil atau sempit.
◦ Individu tidak mengharapkan apapun dari sistem
politik.
◦ Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan
berdiri sendiri.
◦ Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional.
7. Kaula (Subjek)
◦ Masyarakat dan individunya telah mempunyai
perhatian dan minat terhadap sistem politik
◦ Meski peran politik yang dilakukannya masih
terbatas pada pelaksanaan kebijakan-kebijakan
pemerintah dan menerima kebijakan tersebut
dengan pasrah.
◦ Tidak ada keinginan untuk menilai , menelaah
atau bahkan mengkritisi
8. Partisipan
◦ Merupakan tipe budaya yang ideal.
◦ Individu dan masyarakatnya telah mempunyai
perhatian, kesadaran dan minat yang tinggi
terhadap politik pemerintah.
◦ Individu dan masyarakatnya mampu memainkan
peran politik baik dalam proses input (berupa
pemberian dukungan atau tuntutan terhadap
sistem politik) maupun dalam proses output
(melaksanakan, menilai dan mengkritik terhadap
kebijakan dan keputusan politik pemerintah).
9. ikatan primordial masih kuat
bersifat parokial subjek di satu pihak dan
partisipasi di lain pihak.
Ada subbudaya yang banyak dan beraneka
ragam.
masih bersifat paternalisme dan sifat
patrimonial
10. Sosialisasi politik merupakan proses
pembentukan sikap dan orientasi politik para
anggota masyarakat dalam menjalani
kehidupan politik.
11. 1. Sosialisasi politik merupakan proses belajar dari
pengalaman.
2. Sosialisasi politik merupakan prakondisi bagi
aktivitas sosial politik.
3. Sosialisasi politik berlangsung tidak hanya pada
usia dini dan remaja, tetapi tetap berlanjut
sepanjang kehidupan.
4. Sosialisasi politik memberikan hasil belajar yang
berupa informasi, pengetahuan, sikap, motif,
nilai-nilai yang tidak hanya berkaitan dengan
individu tetapi juga dengan kelompok.
12. Sosialisasi Politik Tidak Langsung
◦ Magang
◦ Pengalihan hubungan antarindividu
◦ Generalisasi
Sosialisasi Politik Langsung
◦ Pengalaman politik
◦ Pendidikan politik
◦ Peniruan perilaku
◦ Sosialisasi antisipatori
13. Keluarga
Kelompok Pergaulan
Sekolah
Tempat Kerja
Media Massa
Kontak Politik Langsung