SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
I.BOLA BESAR 
1. A. Sepak bola 
1. Pengertian sepak bola 
Adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola, yang mempunyai tujuan 
untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak 
kemasukan bola dari regu lawan dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, 
peraturan permainan, waktu). Dalam memainkan bola pemain diperbolehkan menggunakan 
seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang diperbolehkan 
memainkan bola dengan kaki dan tangan. 
1. Kilas singkat sejarah permainan sepakbola 
Dari peninggalan sejarah, kita mengenal beberapa sebutan sepak bola. Pada jaman Cina kuno 
(dinasti Han), sepakbola dikenal dengan “tanchu”. Di Italia zaman Romawi dikenal dengan 
“haspartun”, di Perancis yang selanjutnya menyebar ke Normandia dan Britania (Inggris), 
dikenal dengan “choule”. Di Yunani kuno dikenal “epishyros” dan di Jepang dikenal dengan 
istilah “kemari”. 
Pada tanggal 26 Oktober 1863 didirikan sebuah badan yang disebut “ English Football 
Assosiation”. Kemudian tanggal 26 Desember 1863 lahirlah peraturan permainan sepakbola 
modern yang disusun oleh badan tersebut yang dalam perkembangannya mengalami perubahan. 
Atas inisiatif Guerin (Perancis) pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepakbola 
internasional dengan nama “ Federation International de Football Association” (FIFA). Atas 
inisiatif Julies Rimet tahun 1930 diselenggarakan kejuaraan dunia sepakbola pertama di 
Montevidio, Uruguay. Karena jasanya, maka mulai 1946 piala dunia tersebut bernama “Julies 
Rimet Cup”. Kejuaraan tersebut diadakan 4 tahun sekali dan mulai tahun 1970 piala tersebut 
menjadi milik Brasil, sebab negara ini telah memenangkan piala ini sebanyak 3 kali berturut-turut. 
Di Indonesia, tanggal 19 April 1930 dibentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di 
Yogyakarta dengan dukungan bond-bond / perkumpulan sepakbola diberbagai daerah di tanah 
air. Pengurus PSSI pertama kali diketuai Ir. Suratin Sosrosugondo. Untuk mengenang jasa-jasanya 
dalam membina dan mempertahankan berdirinya PSSI, maka mulai tahun 1966 diadakan 
kejuaraan sepakbola tingkat taruna remaja dengan nama ‘ Piala Suratin / Suratin Cup” 
1. Teknik-teknik dasar sepak bola 
Teknik ini bermacam-macam. Keahlian ini sangat diperlukan dalam pertandingan yang 
berkualitas. Teknik sepakbola dapat dibedakan sebagai berikut ; 
1. Teknik tanpa bola / teknik badan 
Yaitu cara pemain menguasai gerak tubuhnya dalam permainan yang menyangkut cara berlari, 
cara melompat, dan cara gerak tipu badan. 
1.Teknik dengan bola 
1) Teknik menendang bola 
2) Teknik menahan bola 
Misal : bola menyusur tanah / ground ball, bola memantul / bouncing ball dan bola tinggi dengan 
berbagai teknik dan variasinya menggunakan anggota badan selain tangan dan lengan. 
3) Menggiring bola / dribbling 
Umumnya hal ini dilakukan dengan 3 cara : menggiring bola dengan kaki bagian dalam, kaki 
bagian luar, dan dengan menggunakan punggung kaki. 
4) Teknik gerak tipu dengan bola
Yaitu gerak tipu badan (gerak tipu tanpa bola) namun menggunakan bola. Gerak tipu ini 
bertujuan untuk “menipu” sehingga dapat melampaui lawan. Pada umumnya gerak tipu 
dilakukan dengan gerakan kaki, ayunan badan atau berhenti dengan tiba-tiba. 
5) Teknik menyundul bola 
Perkenaan bola pada dahi bukan ubun-ubun yaitu diatas mata. 
6) Teknik merampas bola (tackling) 
Ada tiga macam : berhadapan (tanpa menjatuhkan diri), meluncur (sliding tackle) dengan kaki 
bagian dalam, dan meluncur (sliding tackle) dengan kaki bagian luar. 
7) Teknik melempar bola (trhow-in) 
Dilakukan bila bola keluar melalui garis samping lapangan permainan. Tidak boleh membuat gol 
dari lemparan dalam. Saat lemparan ke dalam tidak ada offside. Cara lemparan ke dalam : 
a) Bola dipegang dengan seluruh jari dan telapak tangan pada kedua sisi atau belakang bola. 
b) Lemparan dilakukan dari luar garis tepi lapangan permainan 
c) Saat melempar, kedua kaki harus tetap berpijak di tanah 
d) Bola harus dilempar kearah lapangan permainan dengan kedua tangan, melalui atas 
belakang kepala dan lemparan sesuai dengan arah pandangan. 
8) Teknik penjaga gawang 
Teknik yang harus dikuasai antara lain : menangkap bola yang bergulir ke tanah, menangkap 
bola setinggi perut, menangkap bola setinggi dada, dan men-tip (menepis bola melayang di 
udara) bola tinggi melalui atas gawang. 
1. B. Bola Voli 
1. Pengertian bola voli 
Adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara mem-voli bola / memantulkan bola sebelum 
bola menyentuh tanah, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke daerah lawan dan 
mendapatkan poin / angka dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, 
peraturan permainan, set / babak). Dalam memainkan bola pemain diperbolehkan menggunakan 
seluruh anggota badan. 
1. Kilas singkat sejarah permainan bolavoli 
Permainan ini diciptakan oleh William G. Morgan tahun 1895. dia adalah seorang pembina 
Pendidikan Jasmani di Young Man Cristian Association / YMCA di Massachusetts Amerika 
Serikat. Mula-mula permainan ini disebut “Mintonette”. Tujuan semula adalah untuk 
mengembangkan kesegaran umum para buruh dan bersenam umum. 
Kemudian diubah namanya menjadi volleyball yang artinya kurang lebih memvoli bola 
berganti-ganti. Tahun 1948 berdiri IVBF (International Volley Ball Federation) dengan anggota 
15 negara dan berpusat di Paris. Permainan ini menyebar keseluruh dunia semasa perang dunia 
II. Di Indonesia permainan ini dikenal sejak tahun 1928 yang dibawa oleh Belanda. Sejak itu 
permainan ini tumbuh pesat. Tanggal 22 Januari 1945 berdiri PBVSI (Persatuan Bola Voli 
Seluruh Indonesia) di Jakarta bersamaan kejurnas yang pertama. Pertandingan ini resmi masuk 
PON II di Jakarta dan POM I di Yogyakarta. 
1. Teknik dasar permainan bola voli 
Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara 
effisien dan efektif. Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan teknik dan taktik 
memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Teknik dasar 
yang harus ditingkatkan ketrampilannya adalah passing bawah, pasing atas, service (bawah, atas, 
samping, jumping), smash dan , bendungan / blok. Sedangkan gerak dasar terdiri dari : gerak
tanpa bola (maju, mundur, kesamping, meloncat) dan gerak dengan bola (service, passing, 
umpan / set-up, smash dan blok / bendungan). 
1. C. Bola basket 
2. Hakikat permainan bola basket 
Bola basket adalah suatu permainan menggunakan bola besar yang dimainkan oleh dua regu 
yang masing-masing regu terdiri 5 orang pemain. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari 
nilai / angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah 
lawan memasukkan bola ke keranjang kita untuk mendapatkan nilai dengan aturan-aturan 
tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, quarter / babak). Dalam 
memainkan bola pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, 
melemparkan atau menggiring bola ke segala arah penjuru dalam lapangan. 
1. Kilas singkat sejarah permainan bolabasket 
Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James A.Naismith tahun 
1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Mula-mula Naismith menggunakan keranjang 
sebagai sasarannya, sehingga dikenal dengan “basket ball”. Tahun 1924 bola basket 
didemonstrasikan pada Olimpiade Perancis. Atas prakarsa Dr. Elmer Beny seorang direktur 
sekolah olahraga di Jeneva, Swiss diasakan konferensi bola basket. Sehingga lahirlah Federation 
Internationale Basketball Amateur (FIBA). Tahun 1936 dipertandingkan di Olimpiade Jerman. 
Permainan ini masuk Indonesia dibawa perantau Cina semasa perang dunia II. Pada PON I tahun 
1948 di Surakarta bola basket sudah dipertandingkan. Tanggal 23 Oktober 1951 berdiri 
PERBASI ( Persatuan Basketball Seluruh Indonesia). Dan tahun 1955 berubah menjadi 
Persatuan Bola basket Seluruh Indonesia. 
1. Teknik peraturan bola basket 
Permainan ini termasuk jenis permainan yang kompleks, artinya gerakannya terdiri dari 
gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinir rapi, sehingga bermain dengan baik. Untuk dapat 
memainkan bola dengan baik perlu melakukan teknik gerakan dengan baik. 
Pada dasarnya, gerakan yang effisien adalah gerakan yang benar tanpa kehilangan tenaga yang 
sia-sia, demikian pula dalam bola basket. Teknik dasar dalam bola basket adalah : 
☺ Teknik melempar dan menangkap bola : setinggi dada/chess pass, pantulan, lemparan 
diatas kepala, lemparan samping, lemparan lengkung, serta lemparan bawah. 
☺ Teknik menggiring bola / dribling. Kegunaan menggiiring adalah untuk mencari peluang 
serangan, menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan. Macam-macam 
menggiring : menggiring bola tinggi / untuk kecepatan, menggiring bola rendah untuk 
mengontrol / menguasai, menggiring campuran. 
☺ Teknik menembak. Prinsip menembak sama dengan prinsip lemparan/passing. Jadi jika 
lemparan baik, menembaknya juga baik. Bentuk bentuk gerakan menembak dalam bola basket 
antara lain : tembakan satu tangan diatas kepala, tembakan lay-up, menangkap bola dilanjutkan 
menembak / lay-up, tembakan meloncat dengan dua tangan / jump shoot, dan tembakan 
lemparan lengkung / kaitan. 
1. Teknik dasar bertumpu satu kaki / pivot 
Gerakan pivot adalah gerakan berputar ke segala arah dengan bertumpu pada salah satu kaki 
(kaki poros) pada saat pemain tersebutmenguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan dapat 
melewati depan / samping / belakang. Guna pivot adalah untuk melindungi bola dari perebutan 
pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya untuk mengadakan 
tembakan / serangan.
II. BOLA KECIL 
Bulu tangkis adalah suatu permainan menggunakan bola kecil yang dimainkan oleh dua orang / 
regu di dalam maupun luar lapangan, diatas lapangan yang dibatasi dengan garis. Jenis 
permainan ini bertujuan untuk mencari nilai / angka tertentu dengan cara memasukkan bola ke 
lapangan lawan dengan raket dan mengembalikan bola ke lapangan lawan untuk mendapatkan 
nilai dengan aturan-aturan tertentu (raket, net, bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan 
permainan, service, game / babak). Alat yang digunakan untuk memukul bola disebut raket dan 
bolanya disebut”shutlecock”. 
1. Sejarah singkat permainan bulutangkis 
Permainan ini berasal dari India “Poona” . Lalu dibawa ke Inggris dan dikembangkan disana. 
Tahun 1873 permainan ini dimainkan di Istana Duke de Beaufort di Badminton Gloucerter Shire. 
Sehingga permainan ini disebut Badminton. Pada abad 18 permainan ini berkembang pesat di 
dunia. Sementara di Eropa yang paling menonjol berkembang di Inggris. Sehingga Inggrislah 
yang menciptakan peraturan – peraturan ini. Tanggal 5 Juli 1934 terbentuk IBF (International 
badminton Federation). Kejuaraan dunia beregu pertama diadakan tahun 1948 / Piala Thomas. 
Sedangkan Piala Uber tahun 1956. Untuk beregu campuran diadakan tahun 1989 / piala 
Sudirman. 
Di Indonesia PBSI terbentuk tanggal 5 Mei 1951. tahun 1953 masuk IBF. 
1. Perlengkapan dan fasilitas 
1. Raket dengan senarnya 
2. Shuttlecock / bola 
3. Lapangan 
4. Teknik dasar 
Untuk dapat bermain dengan baik yang harus dikuasai terlebih dahulu adalah teknik dasar yaitu : 
1. Cara memegang raket 
Cara ini bermacam-macam tergantung kebutuhan untuk teknik apa : smash, service, backhand, 
lob dll. 
1. Gerakan pergelangan tangan 
Dituntut pergelangan tangan yang kuat, lentuk untuk menghasilkan pukulan yang baik. 
1. Langkah kaki / footwork 
Kaki yang lincah, kuat, sangat diperlukan. Macam langkah : langkah berurutan, silang, lebar, 
loncat, kombinasi. 
1. Posisi badan terhadap bola
Yang paling menentukan adalah langkah kaki untuk menyesuaikan dengan bola yang datangnya 
dari segala arah yang berbeda : atas, bawah, samping dll. 
1. Waktu (timing) yang tepat 
Yang sangat diperlukan dalam hal ini adalah kecepatan, ketepatan, footwork, koordinasi, 
kekuatan anggota tubuh. Terutama tangan dan kaki. 
1. Teknik pukulan 
1) Pukulan service : service pendek, panjang, service drive, service cambuk 
2) Pukulan lob / clear yaitu pukulan bola dalam bulutangkis yang dilakukan dengan tujuan 
untuk menerbangkan shutlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan. 
Ada dua macam lob : overhead lob dan underhand lob. 
3) Pukulan dropshot yaitu pukulan yang tepat melalui atas jaring dan jatuh sedekat mungkin 
dengan net sisi lapangan lawan. 
Macamnya : 
☺ Dropshot dari atas : drop penuh, drop potong, drop dicambuk. 
☺ Dropshot dari bawah 
4) Pukulan smash 
Macam pukulan smash : 
☺ Smash penuh 
☺ Smash potong / silang 
☺ Smash melingkar 
☺ Smash flick / cambukan 
☺ Smash backhand 
5) Pukulan drive / mendatar 
Yaitu pukulan yang dilakukan dengan menerbangkan shutlecock secara mendatar, ketinggiannya 
menyusur diatas net dan penerbangannya sejajar dengan lantai. Biasanya dilakukan sedikit lebih 
tinggi diatas pinggang dan berada disamping badan. 
Kegunaan dan arah dari pukulan drive : 
☺ Drive panjang , yaitu pukulan drive yang dihasilkan dengan mengarahkan shutlecock 
daerah belakang lapangan lawan dan gunanya untuk mendesak posisi lawan agar tertekan ke 
belakang. 
☺ Drive setengah lapangan, yaitu pukulan yang dihasilkan dengan tujuan menjatuhkan 
shutlecock kearah tengah bagian samping dari lapangan lawan dan kegunaannya untuk menarik 
lawan agar tertarik ke samping tengah, sehingga posisi dapat tergoyahkan dan untuk diadakan 
tekanan lagi yang lebih kuat. 
☺ Drive pendek, yaitu pukulan yang dilakukan dengan mengarahkan supaya shutlecock jatuh 
sedekat mungkin dengan net di daerah lawan. 
6) Pukulan / permainan net 
Prinsip permainan net yaitu : bola harus diambil diatas / setinggi mungkin, lambungan bola harus 
serendah mungkin dengan net, jatuhnya bola harus serapat mungkin dengan net, bola harus 
diambil sewaktu masih diatas, karena bila diambil setelah bola dibawah akan memperlambat 
tempo permainan dan dapat memberikan kesempatan lawan lebih siap untuk maju. 
1. Tenis meja 
1. Pengertian tenis meja 
Tenis meja adalah suatu permainan menggunakan bola kecil yang dimainkan oleh dua orang / 
regu di dalam maupun luar lapangan, diatas meja yang dibatasi dengan garis. Jenis permainan ini 
bertujuan untuk mencari nilai / angka tertentu dengan cara memasukkan bola ke meja lawan
dengan raket yang dilapisi dengan karet dan mengembalikan bola ke lapangan lawan untuk 
mendapatkan nilai dengan aturan-aturan tertentu (raket, net, bola, meja, pemain, kostum, 
peraturan permainan, service, game / babak). Permainan ini mempunyai keunikan antara lain : 
1. a. Penggunaan lapisan bat / raket terdiri dari macam-macam karet yang menghasilkan 
pantulan yang beragam. 
2. b. Cara memegang bat / raket yang bermacam-macam. 
3. c. Seringkali dalam memukul bola lawan tidak melihat pukulannya. Karena bola dipukul 
dibawah meja. 
4. d. Kadang kala pukulannya sama, tapi putaran bolanya berbeda. 
1. Sejarah singkat permainan tenis meja 
Tenis meja berasal dari Eropa (Inggris). ITTF (International Teble Tenis Federation) berdiri 
sejak 15 Januari 1926 atas prakarsa Dr. G. Lehman dari Jerman. Di Indonesia permainan ini 
dibawa Belanda. Organisasi tenis meja di Indonesia (PTMSI) berdiri tahun 1951. 
1. Peraturan permainan tenis meja 
1. Service yang benar 
1). Saat mulai, bola diam bebas di permukaan tangan dari tangan bebas, di belakang garis akhir, 
dan minimal sejajar permukaan meja. 
2). Bola dilambungkan keatas tanpa putaran kira-kira 15 cm, turun tanpa menyentuh sesuatu 
baru dipukul. 
3). Bola dipukul sehingga menyentuh meja permainannya, melewati net dan memantul / 
menyentuh net meja lawan dan baru dipukul oleh lawan. Pada permainan ganda bola harus 
memantul dengan silang pada awal service bagi server dan receiver secara berturutan. 
4). Mulai service hingga dipukul, bola harus diatas permukaan meja tanpa terhalang badan atau 
bagian lain / pasangannya. 
1. Pengembalian yang benar 
Seteleh diservice / dikembalikan harus dipukul melewati net dan menyentuh meja lawan, baik 
langsung maupun setelah menyentuh net. 
1. Point / skor angka 
1). Pemain mendapatkan poin jika : 
(a). Lawan gagal melakukan service yang benar 
(b). Kawannya gagal mengembalikan bola dengan benar 
(c). Sebelum bola dipukul lawannya, bola menyentuh benda selain net, setelah ia melakukan 
service / pengembalian bola dengan benar. 
(d). Seletalah bola dipukul lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa menyentuh 
mejanya. 
2). Bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau tertahan 
3). Lawan memukul bola dua kali berturut-turut. 
4). Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi plastik 
5). Lawan / apa saja yang dipakainya menggerakkan meja 
6). Lawan / apa saja yang dipakainya menyentuh net 
7). Tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja 
8). Dalam ganda : lawan memukul bola selain dari urutannya 
1. Teknik dasar permainan tenis meja. 
1. Teknik memegang bet (grip) macamnya :
1). Pegangan seperti jabat tangan 
2). Pegangan seperti memegang tangkai pena. Cara ini hanya menggunakan satu sisi. 
1. Teknik sikap awal 
1). Square stance yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja. 
2). Side stance yaitu posisi badan menyamping meja. 
1. Teknik gerakan kaki / footwork 
Gerakan kaki untuk pemain tunggal dan ganda berbeda. Prinsipnya kaki harus lincah, luwes, 
menguasai medan untuk lari mengejar / mengembalikan bola ke segala arah dengan efektif dan 
efisien. 
1. Teknik pukulan / stroke : push, drive, block, chop, service. 
1). Push 
Adalah teknik memukul bola dengan mendorong dan sikap bet terbuka. Push digunakan untuk 
mengembalikan pukulan push dan chop. 
2). Drive 
Yaitu pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet 
tertutup. 
3). Block 
Yaitu teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap 
bet tertutup. 
4). Chop 
Adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau 
disebut gerakan membacok. 
5). Service 
Adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara 
memukul terlebih dahulu bola tersebut memantul ke meja sendiri dan melewati net dan akhirnya 
memantul di meja lawan. 
A. Atletik 
1. Lari sambung II 
Pada semester I telah dijelaskan mengenai lari sambung terutama penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak menoleh ke 
belakang (non visual). Cara visual dan non visual hampir sama perbedaannya terutama pada nama dan cara penyerahan tongkat. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari estafet adalah sebagai berikut : 
a). Bagi penerima tongkat estafet : 
 Tentukan tanda-tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan 
 Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat. 
 Lakukanlah start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tertinggi. 
 Waktu tangan ke belakang, tangan jangan goyang / bergerak. 
 Pabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikit 
sehingga dapat menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat. Jangan mengurangi kecepatan secara 
mendadak apalagi berhenti. 
 Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat , hendaknya start dilakukan 10 meter sebelum garis batas permulaan 
pergantian. 
b). Bagi pemberi tongkat estafet.
 Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat 
 Apabila penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangan sampai menabraknya, tetapi larilah di samping penerima dan 
jangan tergesa – gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerima tongkat dengan baik. 
 Jangan melepaskan tongkat dan mengurangai kecepatan sebelum yakin tongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan 
mengurangi kecepatan sedikit demi sedikitdi lintasannya sendiri agar jangan mengganggu pelari regu lain. 
Cara menentukan urutan pelari : 
a). Pelari pertama 
 Pelari yang punya kemampuan start baik dan pelari di tikungan yang baik. 
 Pelari dengan kemampuan kecepatan yang tinggi, tetapi daya tahannya kurang apabila dibandingkan pelari lain. 
b). Pelari kedua 
 Pelari yang terampil dan bertanggung jawab sebab pelari ini mempunyai tugas ganda , yaitu sebagai penerima dan pemberi 
tongkat . 
 Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120-130 meter . 
 Kemampuan lari di tikungan kurang . 
c). Pelari ke tiga 
 Kemampuan lari di tikungan baik. Larinya sama dengan pelari ke dua. 
d). Pelari ke empat 
 Pelari yang tercepat 
 Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentu kalah/menang regunya. 
Kesalahan dalam pergantian tongkat ( lari 4 x 100 meter ): 
Bagi penerima : 
 Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari di belakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimal. 
 Terlalu cepat melakukan start sehingga tidak terkejar oleh pemberi tongkat, atau terpaksa harus mengurangi kecepatannya. 
 Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu larinya pemberi tongkat. 
 Waktu mengulurkan tangan ke belakang tangan dalam keadaan goyang sehingga sukar menerima tongkat. Ini dapat menginjak 
kaki penerima. 
Bagi pemberi : 
 Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat sehingga gagal dalam pemberian, atau tongkat jatuh. Ini merupakan tanggung 
jawab dari pemberi tongkat. 
 Waktu memberikan tongkat , pelari berada di belakang penerima bukan di sampingnya sehingga dapat menginjak kaki penerima. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan : 
Pihak penerima : 
 Pasanglah tanda-tanda setepat-tepatnya menurut hasil latihan 
 Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlambat atau terlalu awal 
 Lakukan start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tinggi. 
 Waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan jangan goyang. 
 Jika terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, kendorkan sedikit larinya agar sedikit 
mengurangi kecepatan secara mendadak atau berhenti. 
 Untuk menghindarkan bahaya pergantian tongkat melewati batas, manfaatkan start dari tempat 10 meter sebelum garis batas 
permulaan pergantian. 
Pihak pemberi : 
 Jangan sampai gagal dalam memberikan tongkat 
 Kalau penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan agar jangan sampai menumbuknya. Tongkat jangan tergesa-gesa 
diberikan. Larilah dulu di samping penerima, sampai penerima siap untuk menerima tongkat dengan baik.
 Jangan melepaskan tongkat dan mengurangi kecepatan sebelum yakin benar-benar tongkat telah diterima. Larilah terus dengan 
mengurangi kecepatan sedikit demi sedikit di lintasannya sendiri agar tidak mengganggu regu lain. 
1. Lempar lembing 
Pada nomor lempar lembing gerakan-gerakan yang harus diperhatikan adalah awalan, lemparan dan keseimbangan setelah 
melempar lembing. 
Peraturan lomba : 
a). Alat lembing 
Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing (kepala), badan lembing, dan tali pegangan lembing. Badan lembing terdiri 
dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang di ujung depan yang tajam. Berat lembing untuk putra 800 gram dan untuk 
putri 600 gram. Panjang lembing putra 2,60-2,70 m dan panjang lembing untuk putri 2,20-2,30 meter. 
b). Lintasan lemparan 
Lintasan awal harus dibatasi garis 5cm. Panjang lintasan minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter. 
c). Sektor lemparan 
Sektor lemparan dibentuk oleh dua garis, dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29 derajat, memotong kedua 
ujung lengkung lemparan, dan tebal garis sektor 5 cm. 
Cara memegang lembing 
Ditengah-tengah lembing terdapat lilitan tali. Lilitan tersebut merupakan tempat memegang lembing. Lembing tersebut 
diletakkan pada telapak tangan yang ujungnya hampir merupakan garis lurus dengan lengan yang dipergunakan untuk memegang 
lembing itu. Kemudian ibu jari dan telunjuk / garis tengah, bersatu pada akhir lilitan tali dengan erat , sedangkan jari-jari yang 
lain lemas berada pada lilitan tali itu. 
PRAKTIK DI LAPANGAN 
Cara melempar lembing : 
PRAKTIK DI LAPANGAN 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lempar lembing adalah : 
 Lembing harus dipegang tepat pada pegangan 
 Peganglah lembing memanjang arah tangan 
 Lebarkan langkah terakhir dan tambahkan demi sedikit pembengkokan kaki kanan 
 Larilah lurus pada saat melakukan lari awalan 
 Luruskan lengan pelempar dan telapak tangan pelempar selalu paling atas 
 Usahakan kaki kiri jatuh ke depan dan tarik/seretlah ini. 
 Selalu letakkan berat badan pada kaki belakang 
 Lemparan yang sah ditandai dengan mata lembing yang menancap atau menggores tanah. 
 Lemparan tidak sah apabila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau garis 1,5 meter atau menyentuh t anah di luar 
lengkung lemparan 
 Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu 
 Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram 
ga ೦'n r ೦೦ ೦೦ div> 
(c). Sebelum bola dipukul lawannya, bola menyentuh benda selain net, setelah ia melakukan 
service / pengembalian bola dengan benar.
(d). Seletalah bola dipukul lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa menyentuh 
mejanya. 
2). Bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau tertahan 
3). Lawan memukul bola dua kali berturut-turut. 
4). Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi plastik 
5). Lawan / apa saja yang dipakainya menggerakkan meja 
6). Lawan / apa saja yang dipakainya menyentuh net 
7). Tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja 
8). Dalam ganda : lawan memukul bola selain dari urutannya 
1. Teknik dasar permainan tenis meja. 
1. Teknik memegang bet (grip) macamnya : 
1). Pegangan seperti jabat tangan 
2). Pegangan seperti memegang tangkai pena. Cara ini hanya menggunakan satu sisi. 
1. Teknik sikap awal 
1). Square stance yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja. 
2). Side stance yaitu posisi badan menyamping meja. 
1. Teknik gerakan kaki / footwork 
Gerakan kaki untuk pemain tunggal dan ganda berbeda. Prinsipnya kaki harus lincah, luwes, 
menguasai medan untuk lari mengejar / mengembalikan bola ke segala arah dengan efektif dan 
efisien. 
1. Teknik pukulan / stroke : push, drive, block, chop, service. 
1). Push 
Adalah teknik memukul bola dengan mendorong dan sikap bet terbuka. Push digunakan untuk 
mengembalikan pukulan push dan chop. 
2). Drive 
Yaitu pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet 
tertutup. 
3). Block 
Yaitu teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap 
bet tertutup. 
4). Chop 
Adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau 
disebut gerakan membacok. 
5). Service 
Adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara 
memukul terlebih dahulu bola tersebut memantul ke meja sendiri dan melewati net dan akhirnya 
memantul di meja lawan. 
A. Atletik 
1. Lari sambung II 
Pada semester I telah dijelaskan mengenai lari sambung terutama penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak menoleh ke 
belakang (non visual). Cara visual dan non visual hampir sama perbedaannya terutama pada nama dan cara penyerahan tongkat. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari estafet adalah sebagai berikut :
a). Bagi penerima tongkat estafet : 
 Tentukan tanda-tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan 
 Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat. 
 Lakukanlah start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tertinggi. 
 Waktu tangan ke belakang, tangan jangan goyang / bergerak. 
 Pabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikit 
sehingga dapat menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat. Jangan mengurangi kecepatan secara 
mendadak apalagi berhenti. 
 Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat , hendaknya start dilakukan 10 meter sebelum garis batas permulaan 
pergantian. 
b). Bagi pemberi tongkat estafet. 
 Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat 
 Apabila penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangan sampai menabraknya, tetapi larilah di samping penerima dan 
jangan tergesa – gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerima tongkat dengan baik. 
 Jangan melepaskan tongkat dan mengurangai kecepatan sebelum yakin tongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan 
mengurangi kecepatan sedikit demi sedikitdi lintasannya sendiri agar jangan mengganggu pelari regu lain. 
Cara menentukan urutan pelari : 
a). Pelari pertama 
 Pelari yang punya kemampuan start baik dan pelari di tikungan yang baik. 
 Pelari dengan kemampuan kecepatan yang tinggi, tetapi daya tahannya kurang apabila dibandingkan pelari lain. 
b). Pelari kedua 
 Pelari yang terampil dan bertanggung jawab sebab pelari ini mempunyai tugas ganda , yaitu sebagai penerima dan pemberi 
tongkat . 
 Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120-130 meter . 
 Kemampuan lari di tikungan kurang . 
c). Pelari ke tiga 
 Kemampuan lari di tikungan baik. Larinya sama dengan pelari ke dua. 
d). Pelari ke empat 
 Pelari yang tercepat 
 Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentu kalah/menang regunya. 
Kesalahan dalam pergantian tongkat ( lari 4 x 100 meter ): 
Bagi penerima : 
 Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari di belakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimal. 
 Terlalu cepat melakukan start sehingga tidak terkejar oleh pemberi tongkat, atau terpaksa harus mengurangi kecepatannya. 
 Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu larinya pemberi tongkat. 
 Waktu mengulurkan tangan ke belakang tangan dalam keadaan goyang sehingga sukar menerima tongkat. Ini dapat menginjak 
kaki penerima. 
Bagi pemberi : 
 Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat sehingga gagal dalam pemberian, atau tongkat jatuh. Ini merupakan tanggung 
jawab dari pemberi tongkat. 
 Waktu memberikan tongkat , pelari berada di belakang penerima bukan di sampingnya sehingga dapat menginjak kaki penerima. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan : 
Pihak penerima :
 Pasanglah tanda-tanda setepat-tepatnya menurut hasil latihan 
 Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlambat atau terlalu awal 
 Lakukan start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tinggi. 
 Waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan jangan goyang. 
 Jika terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, kendorkan sedikit larinya agar sedikit 
mengurangi kecepatan secara mendadak atau berhenti. 
 Untuk menghindarkan bahaya pergantian tongkat melewati batas, manfaatkan start dari tempat 10 meter sebelum garis batas 
permulaan pergantian. 
Pihak pemberi : 
 Jangan sampai gagal dalam memberikan tongkat 
 Kalau penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan agar jangan sampai menumbuknya. Tongkat jangan tergesa-gesa 
diberikan. Larilah dulu di samping penerima, sampai penerima siap untuk menerima tongkat dengan baik. 
 Jangan melepaskan tongkat dan mengurangi kecepatan sebelum yakin benar-benar tongkat telah diterima. Larilah terus dengan 
mengurangi kecepatan sedikit demi sedikit di lintasannya sendiri agar tidak mengganggu regu lain. 
1. Lempar lembing 
Pada nomor lempar lembing gerakan-gerakan yang harus diperhatikan adalah awalan, lemparan dan keseimbangan setelah 
melempar lembing. 
Peraturan lomba : 
a). Alat lembing 
Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing (kepala), badan lembing, dan tali pegangan lembing. Badan lembing terdiri 
dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang di ujung depan yang tajam. Berat lembing untuk putra 800 gram dan untuk 
putri 600 gram. Panjang lembing putra 2,60-2,70 m dan panjang lembing untuk putri 2,20-2,30 meter. 
b). Lintasan lemparan 
Lintasan awal harus dibatasi garis 5cm. Panjang lintasan minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter. 
c). Sektor lemparan 
Sektor lemparan dibentuk oleh dua garis, dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29 derajat, memotong kedua 
ujung lengkung lemparan, dan tebal garis sektor 5 cm. 
Cara memegang lembing 
Ditengah-tengah lembing terdapat lilitan tali. Lilitan tersebut merupakan tempat memegang lembing. Lembing tersebut 
diletakkan pada telapak tangan yang ujungnya hampir merupakan garis lurus dengan lengan yang dipergunakan untuk memegang 
lembing itu. Kemudian ibu jari dan telunjuk / garis tengah, bersatu pada akhir lilitan tali dengan erat , sedangkan jari-jari yang 
lain lemas berada pada lilitan tali itu. 
PRAKTIK DI LAPANGAN 
Cara melempar lembing : 
PRAKTIK DI LAPANGAN 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lempar lembing adalah : 
 Lembing harus dipegang tepat pada pegangan 
 Peganglah lembing memanjang arah tangan 
 Lebarkan langkah terakhir dan tambahkan demi sedikit pembengkokan kaki kanan 
 Larilah lurus pada saat melakukan lari awalan
 Luruskan lengan pelempar dan telapak tangan pelempar selalu paling atas 
 Usahakan kaki kiri jatuh ke depan dan tarik/seretlah ini. 
 Selalu letakkan berat badan pada kaki belakang 
 Lemparan yang sah ditandai dengan mata lembing yang menancap atau menggores tanah. 
 Lemparan tidak sah apabila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau garis 1,5 meter atau menyentuh tanah di luar 
lengkung lemparan 
 Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu 
 Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram 
ga ೦'n r ೦೦ ೦೦ div> 
(c). Sebelum bola dipukul lawannya, bola menyentuh benda selain net, setelah ia melakukan 
service / pengembalian bola dengan benar. 
(d). Seletalah bola dipukul lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa menyentuh 
mejanya. 
2). Bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau tertahan 
3). Lawan memukul bola dua kali berturut-turut. 
4). Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi plastik 
5). Lawan / apa saja yang dipakainya menggerakkan meja 
6). Lawan / apa saja yang dipakainya menyentuh net 
7). Tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja 
8). Dalam ganda : lawan memukul bola selain dari urutannya 
1. Teknik dasar permainan tenis meja. 
1. Teknik memegang bet (grip) macamnya : 
1). Pegangan seperti jabat tangan 
2). Pegangan seperti memegang tangkai pena. Cara ini hanya menggunakan satu sisi. 
1. Teknik sikap awal 
1). Square stance yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja. 
2). Side stance yaitu posisi badan menyamping meja. 
1. Teknik gerakan kaki / footwork 
Gerakan kaki untuk pemain tunggal dan ganda berbeda. Prinsipnya kaki harus lincah, luwes, 
menguasai medan untuk lari mengejar / mengembalikan bola ke segala arah dengan efektif dan 
efisien. 
1. Teknik pukulan / stroke : push, drive, block, chop, service. 
1). Push 
Adalah teknik memukul bola dengan mendorong dan sikap bet terbuka. Push digunakan untuk 
mengembalikan pukulan push dan chop. 
2). Drive 
Yaitu pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet 
tertutup. 
3). Block 
Yaitu teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap 
bet tertutup. 
4). Chop 
Adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau 
disebut gerakan membacok. 
5). Service
Adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara 
memukul terlebih dahulu bola tersebut memantul ke meja sendiri dan melewati net dan akhirnya 
memantul di meja lawan. 
A. Atletik 
1. Lari sambung II 
Pada semester I telah dijelaskan mengenai lari sambung terutama penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak menoleh ke 
belakang (non visual). Cara visual dan non visual hampir sama perbedaannya terutama pada nama dan cara penyerahan tongkat. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari estafet adalah sebagai berikut : 
a). Bagi penerima tongkat estafet : 
 Tentukan tanda-tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan 
 Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat. 
 Lakukanlah start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tertinggi. 
 Waktu tangan ke belakang, tangan jangan goyang / bergerak. 
 Pabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikit 
sehingga dapat menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat. Jangan mengurangi kecepatan secara 
mendadak apalagi berhenti. 
 Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat , hendaknya start dilakukan 10 meter sebelum garis batas permulaan 
pergantian. 
b). Bagi pemberi tongkat estafet. 
 Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat 
 Apabila penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangan sampai menabraknya, tetapi larilah di samping penerima dan 
jangan tergesa – gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerima tongkat dengan baik. 
 Jangan melepaskan tongkat dan mengurangai kecepatan sebelum yakin tongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan 
mengurangi kecepatan sedikit demi sedikitdi lintasannya sendiri agar jangan mengganggu pelari regu lain. 
Cara menentukan urutan pelari : 
a). Pelari pertama 
 Pelari yang punya kemampuan start baik dan pelari di tikungan yang baik. 
 Pelari dengan kemampuan kecepatan yang tinggi, tetapi daya tahannya kurang apabila dibandingkan pelari lain. 
b). Pelari kedua 
 Pelari yang terampil dan bertanggung jawab sebab pelari ini mempunyai tugas ganda , yaitu sebagai penerima dan pemberi 
tongkat . 
 Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120-130 meter . 
 Kemampuan lari di tikungan kurang . 
c). Pelari ke tiga 
 Kemampuan lari di tikungan baik. Larinya sama dengan pelari ke dua. 
d). Pelari ke empat 
 Pelari yang tercepat 
 Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentu kalah/menang regunya. 
Kesalahan dalam pergantian tongkat ( lari 4 x 100 meter ): 
Bagi penerima : 
 Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari di belakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimal. 
 Terlalu cepat melakukan start sehingga tidak terkejar oleh pemberi tongkat, atau terpaksa harus mengurangi kecepatannya.
 Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu larinya pemberi tongkat. 
 Waktu mengulurkan tangan ke belakang tangan dalam keadaan goyang sehingga sukar menerima tongkat. Ini dapat menginjak 
kaki penerima. 
Bagi pemberi : 
 Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat sehingga gagal dalam pemberian, atau tongkat jatuh. Ini merupakan tanggung 
jawab dari pemberi tongkat. 
 Waktu memberikan tongkat , pelari berada di belakang penerima bukan di sampingnya sehingga dapat menginjak kaki penerima. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan : 
Pihak penerima : 
 Pasanglah tanda-tanda setepat-tepatnya menurut hasil latihan 
 Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlambat atau terlalu awal 
 Lakukan start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tinggi. 
 Waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan jangan goyang. 
 Jika terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, kendorkan sedikit larinya agar sedikit 
mengurangi kecepatan secara mendadak atau berhenti. 
 Untuk menghindarkan bahaya pergantian tongkat melewati batas, manfaatkan start dari tempat 10 meter sebelum garis batas 
permulaan pergantian. 
Pihak pemberi : 
 Jangan sampai gagal dalam memberikan tongkat 
 Kalau penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan agar jangan sampai menumbuknya. Tongkat jangan tergesa-gesa 
diberikan. Larilah dulu di samping penerima, sampai penerima siap untuk menerima tongkat dengan baik. 
 Jangan melepaskan tongkat dan mengurangi kecepatan sebelum yakin benar-benar tongkat telah diterima. Larilah terus dengan 
mengurangi kecepatan sedikit demi sedikit di lintasannya sendiri agar tidak mengganggu regu lain. 
1. Lempar lembing 
Pada nomor lempar lembing gerakan-gerakan yang harus diperhatikan adalah awalan, lemparan dan keseimbangan setelah 
melempar lembing. 
Peraturan lomba : 
a). Alat lembing 
Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing (kepala), badan lembing, dan tali pegangan lembing. Badan lembing terdiri 
dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang di ujung depan yang tajam. Berat lembing untuk putra 800 gram dan untuk 
putri 600 gram. Panjang lembing putra 2,60-2,70 m dan panjang lembing untuk putri 2,20-2,30 meter. 
b). Lintasan lemparan 
Lintasan awal harus dibatasi garis 5cm. Panjang lintasan minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter. 
c). Sektor lemparan 
Sektor lemparan dibentuk oleh dua garis, dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29 derajat, memotong kedua 
ujung lengkung lemparan, dan tebal garis sektor 5 cm. 
Cara memegang lembing 
Ditengah-tengah lembing terdapat lilitan tali. Lilitan tersebut merupakan tempat memegang lembing. Lembing tersebut 
diletakkan pada telapak tangan yang ujungnya hampir merupakan garis lurus dengan lengan yang dipergunakan untuk memegang 
lembing itu. Kemudian ibu jari dan telunjuk / garis tengah, bersatu pada akhir lilitan tali dengan erat , sedangkan jari-jari yang 
lain lemas berada pada lilitan tali itu.
PRAKTIK DI LAPANGAN 
Cara melempar lembing : 
PRAKTIK DI LAPANGAN 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lempar lembing adalah : 
 Lembing harus dipegang tepat pada pegangan 
 Peganglah lembing memanjang arah tangan 
 Lebarkan langkah terakhir dan tambahkan demi sedikit pembengkokan kaki kanan 
 Larilah lurus pada saat melakukan lari awalan 
 Luruskan lengan pelempar dan telapak tangan pelempar selalu paling atas 
 Usahakan kaki kiri jatuh ke depan dan tarik/seretlah ini. 
 Selalu letakkan berat badan pada kaki belakang 
 Lemparan yang sah ditandai dengan mata lembing yang menancap atau menggores tanah. 
 Lemparan tidak sah apabila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau garis 1,5 meter atau menyentuh tanah di luar 
lengkung lemparan 
 Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu 
 Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram

More Related Content

What's hot (18)

Basketball Theory
Basketball TheoryBasketball Theory
Basketball Theory
 
Ppt bab 1
Ppt bab 1Ppt bab 1
Ppt bab 1
 
Kliping bola volvy 2
Kliping bola volvy 2Kliping bola volvy 2
Kliping bola volvy 2
 
Gambar kliping
Gambar klipingGambar kliping
Gambar kliping
 
Kliping bola basket
Kliping bola basketKliping bola basket
Kliping bola basket
 
PPT Penjaskes: Bola Besar
PPT Penjaskes: Bola BesarPPT Penjaskes: Bola Besar
PPT Penjaskes: Bola Besar
 
Kliping basket
Kliping basketKliping basket
Kliping basket
 
Ppt bola besar
Ppt bola besarPpt bola besar
Ppt bola besar
 
Permainan bola basket
Permainan bola basketPermainan bola basket
Permainan bola basket
 
Makalah Tentang Sejarah Sepak Bola
Makalah Tentang Sejarah Sepak BolaMakalah Tentang Sejarah Sepak Bola
Makalah Tentang Sejarah Sepak Bola
 
Sepak bola
Sepak bolaSepak bola
Sepak bola
 
PENJASKES BOLA BASKET
PENJASKES BOLA BASKETPENJASKES BOLA BASKET
PENJASKES BOLA BASKET
 
permainan bola voli, basket, sepak bola
permainan bola voli, basket, sepak bolapermainan bola voli, basket, sepak bola
permainan bola voli, basket, sepak bola
 
Bola keranjang
Bola keranjangBola keranjang
Bola keranjang
 
Makalah sejarah sepak bola 2
Makalah sejarah sepak bola 2Makalah sejarah sepak bola 2
Makalah sejarah sepak bola 2
 
Makalah Bola basket
Makalah Bola basketMakalah Bola basket
Makalah Bola basket
 
bola-tampar
bola-tamparbola-tampar
bola-tampar
 
PPT TEKNIK DASAR SHOOTING BOLA BASKET
PPT TEKNIK DASAR SHOOTING BOLA BASKETPPT TEKNIK DASAR SHOOTING BOLA BASKET
PPT TEKNIK DASAR SHOOTING BOLA BASKET
 

Similar to SEPAKBOLA SEJARAH

NIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.ppt
NIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.pptNIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.ppt
NIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.pptNikiKoswara1
 
KD 3.1 Permainan Bola Besar (Sepak Bola) Kelas V.pptx
KD 3.1 Permainan Bola Besar (Sepak Bola) Kelas V.pptxKD 3.1 Permainan Bola Besar (Sepak Bola) Kelas V.pptx
KD 3.1 Permainan Bola Besar (Sepak Bola) Kelas V.pptxMellyani Aprilia
 
Permainan Sepak Bola
Permainan Sepak BolaPermainan Sepak Bola
Permainan Sepak BolaAbdulAji2
 
Materi permainan bola besar kelas 7
Materi permainan bola besar kelas 7Materi permainan bola besar kelas 7
Materi permainan bola besar kelas 7IndraSETIAWAN170
 
Permainan bola besare
Permainan bola besarePermainan bola besare
Permainan bola besareUsman Yusha
 
PPT Media Pembelajaran - Shooting.pptx
PPT Media Pembelajaran - Shooting.pptxPPT Media Pembelajaran - Shooting.pptx
PPT Media Pembelajaran - Shooting.pptxSMKYPM14
 
Materi bolabesar (teknik, cara bolabasket).pptx
Materi bolabesar (teknik, cara bolabasket).pptxMateri bolabesar (teknik, cara bolabasket).pptx
Materi bolabesar (teknik, cara bolabasket).pptxDaniPdrs
 

Similar to SEPAKBOLA SEJARAH (20)

Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
NIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.ppt
NIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.pptNIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.ppt
NIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.ppt
 
Makalah sejarah sepak bola 2
Makalah sejarah sepak bola 2Makalah sejarah sepak bola 2
Makalah sejarah sepak bola 2
 
SEPAKBOLA.pptx
SEPAKBOLA.pptxSEPAKBOLA.pptx
SEPAKBOLA.pptx
 
KD 3.1 Permainan Bola Besar (Sepak Bola) Kelas V.pptx
KD 3.1 Permainan Bola Besar (Sepak Bola) Kelas V.pptxKD 3.1 Permainan Bola Besar (Sepak Bola) Kelas V.pptx
KD 3.1 Permainan Bola Besar (Sepak Bola) Kelas V.pptx
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Permainan Sepak Bola
Permainan Sepak BolaPermainan Sepak Bola
Permainan Sepak Bola
 
Materi Penjasorkes Lengkap
Materi Penjasorkes LengkapMateri Penjasorkes Lengkap
Materi Penjasorkes Lengkap
 
Permainan bola-voli
Permainan bola-voliPermainan bola-voli
Permainan bola-voli
 
Materi permainan bola besar kelas 7
Materi permainan bola besar kelas 7Materi permainan bola besar kelas 7
Materi permainan bola besar kelas 7
 
Bola Basket - Basketball
Bola Basket - BasketballBola Basket - Basketball
Bola Basket - Basketball
 
Permainan bola besare
Permainan bola besarePermainan bola besare
Permainan bola besare
 
SEPAK_BOLA.pptx
SEPAK_BOLA.pptxSEPAK_BOLA.pptx
SEPAK_BOLA.pptx
 
PPT Media Pembelajaran - Shooting.pptx
PPT Media Pembelajaran - Shooting.pptxPPT Media Pembelajaran - Shooting.pptx
PPT Media Pembelajaran - Shooting.pptx
 
Sepak bola
Sepak bolaSepak bola
Sepak bola
 
Materi bolabesar (teknik, cara bolabasket).pptx
Materi bolabesar (teknik, cara bolabasket).pptxMateri bolabesar (teknik, cara bolabasket).pptx
Materi bolabesar (teknik, cara bolabasket).pptx
 
PERMAINAN BOLA VOLI.pptx
PERMAINAN BOLA VOLI.pptxPERMAINAN BOLA VOLI.pptx
PERMAINAN BOLA VOLI.pptx
 
Makalah sepak bola
Makalah sepak bolaMakalah sepak bola
Makalah sepak bola
 
Makalah sepak bola
Makalah sepak bolaMakalah sepak bola
Makalah sepak bola
 
Bola volly
Bola vollyBola volly
Bola volly
 

More from arman11111 (20)

Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7
 
Kelas xii bab 6
Kelas xii bab 6Kelas xii bab 6
Kelas xii bab 6
 
Kelas xii bab 5
Kelas xii bab 5Kelas xii bab 5
Kelas xii bab 5
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
Kelas x bab 8
Kelas x bab 8Kelas x bab 8
Kelas x bab 8
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 

SEPAKBOLA SEJARAH

  • 1. I.BOLA BESAR 1. A. Sepak bola 1. Pengertian sepak bola Adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan bola dari regu lawan dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, waktu). Dalam memainkan bola pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan. 1. Kilas singkat sejarah permainan sepakbola Dari peninggalan sejarah, kita mengenal beberapa sebutan sepak bola. Pada jaman Cina kuno (dinasti Han), sepakbola dikenal dengan “tanchu”. Di Italia zaman Romawi dikenal dengan “haspartun”, di Perancis yang selanjutnya menyebar ke Normandia dan Britania (Inggris), dikenal dengan “choule”. Di Yunani kuno dikenal “epishyros” dan di Jepang dikenal dengan istilah “kemari”. Pada tanggal 26 Oktober 1863 didirikan sebuah badan yang disebut “ English Football Assosiation”. Kemudian tanggal 26 Desember 1863 lahirlah peraturan permainan sepakbola modern yang disusun oleh badan tersebut yang dalam perkembangannya mengalami perubahan. Atas inisiatif Guerin (Perancis) pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepakbola internasional dengan nama “ Federation International de Football Association” (FIFA). Atas inisiatif Julies Rimet tahun 1930 diselenggarakan kejuaraan dunia sepakbola pertama di Montevidio, Uruguay. Karena jasanya, maka mulai 1946 piala dunia tersebut bernama “Julies Rimet Cup”. Kejuaraan tersebut diadakan 4 tahun sekali dan mulai tahun 1970 piala tersebut menjadi milik Brasil, sebab negara ini telah memenangkan piala ini sebanyak 3 kali berturut-turut. Di Indonesia, tanggal 19 April 1930 dibentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta dengan dukungan bond-bond / perkumpulan sepakbola diberbagai daerah di tanah air. Pengurus PSSI pertama kali diketuai Ir. Suratin Sosrosugondo. Untuk mengenang jasa-jasanya dalam membina dan mempertahankan berdirinya PSSI, maka mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan sepakbola tingkat taruna remaja dengan nama ‘ Piala Suratin / Suratin Cup” 1. Teknik-teknik dasar sepak bola Teknik ini bermacam-macam. Keahlian ini sangat diperlukan dalam pertandingan yang berkualitas. Teknik sepakbola dapat dibedakan sebagai berikut ; 1. Teknik tanpa bola / teknik badan Yaitu cara pemain menguasai gerak tubuhnya dalam permainan yang menyangkut cara berlari, cara melompat, dan cara gerak tipu badan. 1.Teknik dengan bola 1) Teknik menendang bola 2) Teknik menahan bola Misal : bola menyusur tanah / ground ball, bola memantul / bouncing ball dan bola tinggi dengan berbagai teknik dan variasinya menggunakan anggota badan selain tangan dan lengan. 3) Menggiring bola / dribbling Umumnya hal ini dilakukan dengan 3 cara : menggiring bola dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan dengan menggunakan punggung kaki. 4) Teknik gerak tipu dengan bola
  • 2. Yaitu gerak tipu badan (gerak tipu tanpa bola) namun menggunakan bola. Gerak tipu ini bertujuan untuk “menipu” sehingga dapat melampaui lawan. Pada umumnya gerak tipu dilakukan dengan gerakan kaki, ayunan badan atau berhenti dengan tiba-tiba. 5) Teknik menyundul bola Perkenaan bola pada dahi bukan ubun-ubun yaitu diatas mata. 6) Teknik merampas bola (tackling) Ada tiga macam : berhadapan (tanpa menjatuhkan diri), meluncur (sliding tackle) dengan kaki bagian dalam, dan meluncur (sliding tackle) dengan kaki bagian luar. 7) Teknik melempar bola (trhow-in) Dilakukan bila bola keluar melalui garis samping lapangan permainan. Tidak boleh membuat gol dari lemparan dalam. Saat lemparan ke dalam tidak ada offside. Cara lemparan ke dalam : a) Bola dipegang dengan seluruh jari dan telapak tangan pada kedua sisi atau belakang bola. b) Lemparan dilakukan dari luar garis tepi lapangan permainan c) Saat melempar, kedua kaki harus tetap berpijak di tanah d) Bola harus dilempar kearah lapangan permainan dengan kedua tangan, melalui atas belakang kepala dan lemparan sesuai dengan arah pandangan. 8) Teknik penjaga gawang Teknik yang harus dikuasai antara lain : menangkap bola yang bergulir ke tanah, menangkap bola setinggi perut, menangkap bola setinggi dada, dan men-tip (menepis bola melayang di udara) bola tinggi melalui atas gawang. 1. B. Bola Voli 1. Pengertian bola voli Adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara mem-voli bola / memantulkan bola sebelum bola menyentuh tanah, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke daerah lawan dan mendapatkan poin / angka dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, set / babak). Dalam memainkan bola pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan. 1. Kilas singkat sejarah permainan bolavoli Permainan ini diciptakan oleh William G. Morgan tahun 1895. dia adalah seorang pembina Pendidikan Jasmani di Young Man Cristian Association / YMCA di Massachusetts Amerika Serikat. Mula-mula permainan ini disebut “Mintonette”. Tujuan semula adalah untuk mengembangkan kesegaran umum para buruh dan bersenam umum. Kemudian diubah namanya menjadi volleyball yang artinya kurang lebih memvoli bola berganti-ganti. Tahun 1948 berdiri IVBF (International Volley Ball Federation) dengan anggota 15 negara dan berpusat di Paris. Permainan ini menyebar keseluruh dunia semasa perang dunia II. Di Indonesia permainan ini dikenal sejak tahun 1928 yang dibawa oleh Belanda. Sejak itu permainan ini tumbuh pesat. Tanggal 22 Januari 1945 berdiri PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) di Jakarta bersamaan kejurnas yang pertama. Pertandingan ini resmi masuk PON II di Jakarta dan POM I di Yogyakarta. 1. Teknik dasar permainan bola voli Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara effisien dan efektif. Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Teknik dasar yang harus ditingkatkan ketrampilannya adalah passing bawah, pasing atas, service (bawah, atas, samping, jumping), smash dan , bendungan / blok. Sedangkan gerak dasar terdiri dari : gerak
  • 3. tanpa bola (maju, mundur, kesamping, meloncat) dan gerak dengan bola (service, passing, umpan / set-up, smash dan blok / bendungan). 1. C. Bola basket 2. Hakikat permainan bola basket Bola basket adalah suatu permainan menggunakan bola besar yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri 5 orang pemain. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari nilai / angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan memasukkan bola ke keranjang kita untuk mendapatkan nilai dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, quarter / babak). Dalam memainkan bola pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala arah penjuru dalam lapangan. 1. Kilas singkat sejarah permainan bolabasket Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James A.Naismith tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Mula-mula Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya, sehingga dikenal dengan “basket ball”. Tahun 1924 bola basket didemonstrasikan pada Olimpiade Perancis. Atas prakarsa Dr. Elmer Beny seorang direktur sekolah olahraga di Jeneva, Swiss diasakan konferensi bola basket. Sehingga lahirlah Federation Internationale Basketball Amateur (FIBA). Tahun 1936 dipertandingkan di Olimpiade Jerman. Permainan ini masuk Indonesia dibawa perantau Cina semasa perang dunia II. Pada PON I tahun 1948 di Surakarta bola basket sudah dipertandingkan. Tanggal 23 Oktober 1951 berdiri PERBASI ( Persatuan Basketball Seluruh Indonesia). Dan tahun 1955 berubah menjadi Persatuan Bola basket Seluruh Indonesia. 1. Teknik peraturan bola basket Permainan ini termasuk jenis permainan yang kompleks, artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinir rapi, sehingga bermain dengan baik. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu melakukan teknik gerakan dengan baik. Pada dasarnya, gerakan yang effisien adalah gerakan yang benar tanpa kehilangan tenaga yang sia-sia, demikian pula dalam bola basket. Teknik dasar dalam bola basket adalah : ☺ Teknik melempar dan menangkap bola : setinggi dada/chess pass, pantulan, lemparan diatas kepala, lemparan samping, lemparan lengkung, serta lemparan bawah. ☺ Teknik menggiring bola / dribling. Kegunaan menggiiring adalah untuk mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan. Macam-macam menggiring : menggiring bola tinggi / untuk kecepatan, menggiring bola rendah untuk mengontrol / menguasai, menggiring campuran. ☺ Teknik menembak. Prinsip menembak sama dengan prinsip lemparan/passing. Jadi jika lemparan baik, menembaknya juga baik. Bentuk bentuk gerakan menembak dalam bola basket antara lain : tembakan satu tangan diatas kepala, tembakan lay-up, menangkap bola dilanjutkan menembak / lay-up, tembakan meloncat dengan dua tangan / jump shoot, dan tembakan lemparan lengkung / kaitan. 1. Teknik dasar bertumpu satu kaki / pivot Gerakan pivot adalah gerakan berputar ke segala arah dengan bertumpu pada salah satu kaki (kaki poros) pada saat pemain tersebutmenguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan dapat melewati depan / samping / belakang. Guna pivot adalah untuk melindungi bola dari perebutan pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya untuk mengadakan tembakan / serangan.
  • 4. II. BOLA KECIL Bulu tangkis adalah suatu permainan menggunakan bola kecil yang dimainkan oleh dua orang / regu di dalam maupun luar lapangan, diatas lapangan yang dibatasi dengan garis. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari nilai / angka tertentu dengan cara memasukkan bola ke lapangan lawan dengan raket dan mengembalikan bola ke lapangan lawan untuk mendapatkan nilai dengan aturan-aturan tertentu (raket, net, bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, service, game / babak). Alat yang digunakan untuk memukul bola disebut raket dan bolanya disebut”shutlecock”. 1. Sejarah singkat permainan bulutangkis Permainan ini berasal dari India “Poona” . Lalu dibawa ke Inggris dan dikembangkan disana. Tahun 1873 permainan ini dimainkan di Istana Duke de Beaufort di Badminton Gloucerter Shire. Sehingga permainan ini disebut Badminton. Pada abad 18 permainan ini berkembang pesat di dunia. Sementara di Eropa yang paling menonjol berkembang di Inggris. Sehingga Inggrislah yang menciptakan peraturan – peraturan ini. Tanggal 5 Juli 1934 terbentuk IBF (International badminton Federation). Kejuaraan dunia beregu pertama diadakan tahun 1948 / Piala Thomas. Sedangkan Piala Uber tahun 1956. Untuk beregu campuran diadakan tahun 1989 / piala Sudirman. Di Indonesia PBSI terbentuk tanggal 5 Mei 1951. tahun 1953 masuk IBF. 1. Perlengkapan dan fasilitas 1. Raket dengan senarnya 2. Shuttlecock / bola 3. Lapangan 4. Teknik dasar Untuk dapat bermain dengan baik yang harus dikuasai terlebih dahulu adalah teknik dasar yaitu : 1. Cara memegang raket Cara ini bermacam-macam tergantung kebutuhan untuk teknik apa : smash, service, backhand, lob dll. 1. Gerakan pergelangan tangan Dituntut pergelangan tangan yang kuat, lentuk untuk menghasilkan pukulan yang baik. 1. Langkah kaki / footwork Kaki yang lincah, kuat, sangat diperlukan. Macam langkah : langkah berurutan, silang, lebar, loncat, kombinasi. 1. Posisi badan terhadap bola
  • 5. Yang paling menentukan adalah langkah kaki untuk menyesuaikan dengan bola yang datangnya dari segala arah yang berbeda : atas, bawah, samping dll. 1. Waktu (timing) yang tepat Yang sangat diperlukan dalam hal ini adalah kecepatan, ketepatan, footwork, koordinasi, kekuatan anggota tubuh. Terutama tangan dan kaki. 1. Teknik pukulan 1) Pukulan service : service pendek, panjang, service drive, service cambuk 2) Pukulan lob / clear yaitu pukulan bola dalam bulutangkis yang dilakukan dengan tujuan untuk menerbangkan shutlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan. Ada dua macam lob : overhead lob dan underhand lob. 3) Pukulan dropshot yaitu pukulan yang tepat melalui atas jaring dan jatuh sedekat mungkin dengan net sisi lapangan lawan. Macamnya : ☺ Dropshot dari atas : drop penuh, drop potong, drop dicambuk. ☺ Dropshot dari bawah 4) Pukulan smash Macam pukulan smash : ☺ Smash penuh ☺ Smash potong / silang ☺ Smash melingkar ☺ Smash flick / cambukan ☺ Smash backhand 5) Pukulan drive / mendatar Yaitu pukulan yang dilakukan dengan menerbangkan shutlecock secara mendatar, ketinggiannya menyusur diatas net dan penerbangannya sejajar dengan lantai. Biasanya dilakukan sedikit lebih tinggi diatas pinggang dan berada disamping badan. Kegunaan dan arah dari pukulan drive : ☺ Drive panjang , yaitu pukulan drive yang dihasilkan dengan mengarahkan shutlecock daerah belakang lapangan lawan dan gunanya untuk mendesak posisi lawan agar tertekan ke belakang. ☺ Drive setengah lapangan, yaitu pukulan yang dihasilkan dengan tujuan menjatuhkan shutlecock kearah tengah bagian samping dari lapangan lawan dan kegunaannya untuk menarik lawan agar tertarik ke samping tengah, sehingga posisi dapat tergoyahkan dan untuk diadakan tekanan lagi yang lebih kuat. ☺ Drive pendek, yaitu pukulan yang dilakukan dengan mengarahkan supaya shutlecock jatuh sedekat mungkin dengan net di daerah lawan. 6) Pukulan / permainan net Prinsip permainan net yaitu : bola harus diambil diatas / setinggi mungkin, lambungan bola harus serendah mungkin dengan net, jatuhnya bola harus serapat mungkin dengan net, bola harus diambil sewaktu masih diatas, karena bila diambil setelah bola dibawah akan memperlambat tempo permainan dan dapat memberikan kesempatan lawan lebih siap untuk maju. 1. Tenis meja 1. Pengertian tenis meja Tenis meja adalah suatu permainan menggunakan bola kecil yang dimainkan oleh dua orang / regu di dalam maupun luar lapangan, diatas meja yang dibatasi dengan garis. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari nilai / angka tertentu dengan cara memasukkan bola ke meja lawan
  • 6. dengan raket yang dilapisi dengan karet dan mengembalikan bola ke lapangan lawan untuk mendapatkan nilai dengan aturan-aturan tertentu (raket, net, bola, meja, pemain, kostum, peraturan permainan, service, game / babak). Permainan ini mempunyai keunikan antara lain : 1. a. Penggunaan lapisan bat / raket terdiri dari macam-macam karet yang menghasilkan pantulan yang beragam. 2. b. Cara memegang bat / raket yang bermacam-macam. 3. c. Seringkali dalam memukul bola lawan tidak melihat pukulannya. Karena bola dipukul dibawah meja. 4. d. Kadang kala pukulannya sama, tapi putaran bolanya berbeda. 1. Sejarah singkat permainan tenis meja Tenis meja berasal dari Eropa (Inggris). ITTF (International Teble Tenis Federation) berdiri sejak 15 Januari 1926 atas prakarsa Dr. G. Lehman dari Jerman. Di Indonesia permainan ini dibawa Belanda. Organisasi tenis meja di Indonesia (PTMSI) berdiri tahun 1951. 1. Peraturan permainan tenis meja 1. Service yang benar 1). Saat mulai, bola diam bebas di permukaan tangan dari tangan bebas, di belakang garis akhir, dan minimal sejajar permukaan meja. 2). Bola dilambungkan keatas tanpa putaran kira-kira 15 cm, turun tanpa menyentuh sesuatu baru dipukul. 3). Bola dipukul sehingga menyentuh meja permainannya, melewati net dan memantul / menyentuh net meja lawan dan baru dipukul oleh lawan. Pada permainan ganda bola harus memantul dengan silang pada awal service bagi server dan receiver secara berturutan. 4). Mulai service hingga dipukul, bola harus diatas permukaan meja tanpa terhalang badan atau bagian lain / pasangannya. 1. Pengembalian yang benar Seteleh diservice / dikembalikan harus dipukul melewati net dan menyentuh meja lawan, baik langsung maupun setelah menyentuh net. 1. Point / skor angka 1). Pemain mendapatkan poin jika : (a). Lawan gagal melakukan service yang benar (b). Kawannya gagal mengembalikan bola dengan benar (c). Sebelum bola dipukul lawannya, bola menyentuh benda selain net, setelah ia melakukan service / pengembalian bola dengan benar. (d). Seletalah bola dipukul lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa menyentuh mejanya. 2). Bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau tertahan 3). Lawan memukul bola dua kali berturut-turut. 4). Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi plastik 5). Lawan / apa saja yang dipakainya menggerakkan meja 6). Lawan / apa saja yang dipakainya menyentuh net 7). Tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja 8). Dalam ganda : lawan memukul bola selain dari urutannya 1. Teknik dasar permainan tenis meja. 1. Teknik memegang bet (grip) macamnya :
  • 7. 1). Pegangan seperti jabat tangan 2). Pegangan seperti memegang tangkai pena. Cara ini hanya menggunakan satu sisi. 1. Teknik sikap awal 1). Square stance yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja. 2). Side stance yaitu posisi badan menyamping meja. 1. Teknik gerakan kaki / footwork Gerakan kaki untuk pemain tunggal dan ganda berbeda. Prinsipnya kaki harus lincah, luwes, menguasai medan untuk lari mengejar / mengembalikan bola ke segala arah dengan efektif dan efisien. 1. Teknik pukulan / stroke : push, drive, block, chop, service. 1). Push Adalah teknik memukul bola dengan mendorong dan sikap bet terbuka. Push digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan chop. 2). Drive Yaitu pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. 3). Block Yaitu teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap bet tertutup. 4). Chop Adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut gerakan membacok. 5). Service Adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara memukul terlebih dahulu bola tersebut memantul ke meja sendiri dan melewati net dan akhirnya memantul di meja lawan. A. Atletik 1. Lari sambung II Pada semester I telah dijelaskan mengenai lari sambung terutama penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak menoleh ke belakang (non visual). Cara visual dan non visual hampir sama perbedaannya terutama pada nama dan cara penyerahan tongkat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari estafet adalah sebagai berikut : a). Bagi penerima tongkat estafet :  Tentukan tanda-tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan  Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.  Lakukanlah start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tertinggi.  Waktu tangan ke belakang, tangan jangan goyang / bergerak.  Pabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikit sehingga dapat menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat. Jangan mengurangi kecepatan secara mendadak apalagi berhenti.  Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat , hendaknya start dilakukan 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian. b). Bagi pemberi tongkat estafet.
  • 8.  Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat  Apabila penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangan sampai menabraknya, tetapi larilah di samping penerima dan jangan tergesa – gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerima tongkat dengan baik.  Jangan melepaskan tongkat dan mengurangai kecepatan sebelum yakin tongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikitdi lintasannya sendiri agar jangan mengganggu pelari regu lain. Cara menentukan urutan pelari : a). Pelari pertama  Pelari yang punya kemampuan start baik dan pelari di tikungan yang baik.  Pelari dengan kemampuan kecepatan yang tinggi, tetapi daya tahannya kurang apabila dibandingkan pelari lain. b). Pelari kedua  Pelari yang terampil dan bertanggung jawab sebab pelari ini mempunyai tugas ganda , yaitu sebagai penerima dan pemberi tongkat .  Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120-130 meter .  Kemampuan lari di tikungan kurang . c). Pelari ke tiga  Kemampuan lari di tikungan baik. Larinya sama dengan pelari ke dua. d). Pelari ke empat  Pelari yang tercepat  Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentu kalah/menang regunya. Kesalahan dalam pergantian tongkat ( lari 4 x 100 meter ): Bagi penerima :  Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari di belakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimal.  Terlalu cepat melakukan start sehingga tidak terkejar oleh pemberi tongkat, atau terpaksa harus mengurangi kecepatannya.  Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu larinya pemberi tongkat.  Waktu mengulurkan tangan ke belakang tangan dalam keadaan goyang sehingga sukar menerima tongkat. Ini dapat menginjak kaki penerima. Bagi pemberi :  Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat sehingga gagal dalam pemberian, atau tongkat jatuh. Ini merupakan tanggung jawab dari pemberi tongkat.  Waktu memberikan tongkat , pelari berada di belakang penerima bukan di sampingnya sehingga dapat menginjak kaki penerima. Hal-hal yang perlu diperhatikan : Pihak penerima :  Pasanglah tanda-tanda setepat-tepatnya menurut hasil latihan  Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlambat atau terlalu awal  Lakukan start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tinggi.  Waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan jangan goyang.  Jika terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, kendorkan sedikit larinya agar sedikit mengurangi kecepatan secara mendadak atau berhenti.  Untuk menghindarkan bahaya pergantian tongkat melewati batas, manfaatkan start dari tempat 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian. Pihak pemberi :  Jangan sampai gagal dalam memberikan tongkat  Kalau penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan agar jangan sampai menumbuknya. Tongkat jangan tergesa-gesa diberikan. Larilah dulu di samping penerima, sampai penerima siap untuk menerima tongkat dengan baik.
  • 9.  Jangan melepaskan tongkat dan mengurangi kecepatan sebelum yakin benar-benar tongkat telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikit di lintasannya sendiri agar tidak mengganggu regu lain. 1. Lempar lembing Pada nomor lempar lembing gerakan-gerakan yang harus diperhatikan adalah awalan, lemparan dan keseimbangan setelah melempar lembing. Peraturan lomba : a). Alat lembing Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing (kepala), badan lembing, dan tali pegangan lembing. Badan lembing terdiri dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang di ujung depan yang tajam. Berat lembing untuk putra 800 gram dan untuk putri 600 gram. Panjang lembing putra 2,60-2,70 m dan panjang lembing untuk putri 2,20-2,30 meter. b). Lintasan lemparan Lintasan awal harus dibatasi garis 5cm. Panjang lintasan minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter. c). Sektor lemparan Sektor lemparan dibentuk oleh dua garis, dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29 derajat, memotong kedua ujung lengkung lemparan, dan tebal garis sektor 5 cm. Cara memegang lembing Ditengah-tengah lembing terdapat lilitan tali. Lilitan tersebut merupakan tempat memegang lembing. Lembing tersebut diletakkan pada telapak tangan yang ujungnya hampir merupakan garis lurus dengan lengan yang dipergunakan untuk memegang lembing itu. Kemudian ibu jari dan telunjuk / garis tengah, bersatu pada akhir lilitan tali dengan erat , sedangkan jari-jari yang lain lemas berada pada lilitan tali itu. PRAKTIK DI LAPANGAN Cara melempar lembing : PRAKTIK DI LAPANGAN Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lempar lembing adalah :  Lembing harus dipegang tepat pada pegangan  Peganglah lembing memanjang arah tangan  Lebarkan langkah terakhir dan tambahkan demi sedikit pembengkokan kaki kanan  Larilah lurus pada saat melakukan lari awalan  Luruskan lengan pelempar dan telapak tangan pelempar selalu paling atas  Usahakan kaki kiri jatuh ke depan dan tarik/seretlah ini.  Selalu letakkan berat badan pada kaki belakang  Lemparan yang sah ditandai dengan mata lembing yang menancap atau menggores tanah.  Lemparan tidak sah apabila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau garis 1,5 meter atau menyentuh t anah di luar lengkung lemparan  Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu  Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram ga ೦'n r ೦೦ ೦೦ div> (c). Sebelum bola dipukul lawannya, bola menyentuh benda selain net, setelah ia melakukan service / pengembalian bola dengan benar.
  • 10. (d). Seletalah bola dipukul lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa menyentuh mejanya. 2). Bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau tertahan 3). Lawan memukul bola dua kali berturut-turut. 4). Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi plastik 5). Lawan / apa saja yang dipakainya menggerakkan meja 6). Lawan / apa saja yang dipakainya menyentuh net 7). Tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja 8). Dalam ganda : lawan memukul bola selain dari urutannya 1. Teknik dasar permainan tenis meja. 1. Teknik memegang bet (grip) macamnya : 1). Pegangan seperti jabat tangan 2). Pegangan seperti memegang tangkai pena. Cara ini hanya menggunakan satu sisi. 1. Teknik sikap awal 1). Square stance yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja. 2). Side stance yaitu posisi badan menyamping meja. 1. Teknik gerakan kaki / footwork Gerakan kaki untuk pemain tunggal dan ganda berbeda. Prinsipnya kaki harus lincah, luwes, menguasai medan untuk lari mengejar / mengembalikan bola ke segala arah dengan efektif dan efisien. 1. Teknik pukulan / stroke : push, drive, block, chop, service. 1). Push Adalah teknik memukul bola dengan mendorong dan sikap bet terbuka. Push digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan chop. 2). Drive Yaitu pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. 3). Block Yaitu teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap bet tertutup. 4). Chop Adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut gerakan membacok. 5). Service Adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara memukul terlebih dahulu bola tersebut memantul ke meja sendiri dan melewati net dan akhirnya memantul di meja lawan. A. Atletik 1. Lari sambung II Pada semester I telah dijelaskan mengenai lari sambung terutama penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak menoleh ke belakang (non visual). Cara visual dan non visual hampir sama perbedaannya terutama pada nama dan cara penyerahan tongkat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari estafet adalah sebagai berikut :
  • 11. a). Bagi penerima tongkat estafet :  Tentukan tanda-tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan  Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.  Lakukanlah start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tertinggi.  Waktu tangan ke belakang, tangan jangan goyang / bergerak.  Pabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikit sehingga dapat menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat. Jangan mengurangi kecepatan secara mendadak apalagi berhenti.  Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat , hendaknya start dilakukan 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian. b). Bagi pemberi tongkat estafet.  Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat  Apabila penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangan sampai menabraknya, tetapi larilah di samping penerima dan jangan tergesa – gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerima tongkat dengan baik.  Jangan melepaskan tongkat dan mengurangai kecepatan sebelum yakin tongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikitdi lintasannya sendiri agar jangan mengganggu pelari regu lain. Cara menentukan urutan pelari : a). Pelari pertama  Pelari yang punya kemampuan start baik dan pelari di tikungan yang baik.  Pelari dengan kemampuan kecepatan yang tinggi, tetapi daya tahannya kurang apabila dibandingkan pelari lain. b). Pelari kedua  Pelari yang terampil dan bertanggung jawab sebab pelari ini mempunyai tugas ganda , yaitu sebagai penerima dan pemberi tongkat .  Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120-130 meter .  Kemampuan lari di tikungan kurang . c). Pelari ke tiga  Kemampuan lari di tikungan baik. Larinya sama dengan pelari ke dua. d). Pelari ke empat  Pelari yang tercepat  Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentu kalah/menang regunya. Kesalahan dalam pergantian tongkat ( lari 4 x 100 meter ): Bagi penerima :  Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari di belakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimal.  Terlalu cepat melakukan start sehingga tidak terkejar oleh pemberi tongkat, atau terpaksa harus mengurangi kecepatannya.  Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu larinya pemberi tongkat.  Waktu mengulurkan tangan ke belakang tangan dalam keadaan goyang sehingga sukar menerima tongkat. Ini dapat menginjak kaki penerima. Bagi pemberi :  Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat sehingga gagal dalam pemberian, atau tongkat jatuh. Ini merupakan tanggung jawab dari pemberi tongkat.  Waktu memberikan tongkat , pelari berada di belakang penerima bukan di sampingnya sehingga dapat menginjak kaki penerima. Hal-hal yang perlu diperhatikan : Pihak penerima :
  • 12.  Pasanglah tanda-tanda setepat-tepatnya menurut hasil latihan  Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlambat atau terlalu awal  Lakukan start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tinggi.  Waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan jangan goyang.  Jika terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, kendorkan sedikit larinya agar sedikit mengurangi kecepatan secara mendadak atau berhenti.  Untuk menghindarkan bahaya pergantian tongkat melewati batas, manfaatkan start dari tempat 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian. Pihak pemberi :  Jangan sampai gagal dalam memberikan tongkat  Kalau penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan agar jangan sampai menumbuknya. Tongkat jangan tergesa-gesa diberikan. Larilah dulu di samping penerima, sampai penerima siap untuk menerima tongkat dengan baik.  Jangan melepaskan tongkat dan mengurangi kecepatan sebelum yakin benar-benar tongkat telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikit di lintasannya sendiri agar tidak mengganggu regu lain. 1. Lempar lembing Pada nomor lempar lembing gerakan-gerakan yang harus diperhatikan adalah awalan, lemparan dan keseimbangan setelah melempar lembing. Peraturan lomba : a). Alat lembing Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing (kepala), badan lembing, dan tali pegangan lembing. Badan lembing terdiri dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang di ujung depan yang tajam. Berat lembing untuk putra 800 gram dan untuk putri 600 gram. Panjang lembing putra 2,60-2,70 m dan panjang lembing untuk putri 2,20-2,30 meter. b). Lintasan lemparan Lintasan awal harus dibatasi garis 5cm. Panjang lintasan minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter. c). Sektor lemparan Sektor lemparan dibentuk oleh dua garis, dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29 derajat, memotong kedua ujung lengkung lemparan, dan tebal garis sektor 5 cm. Cara memegang lembing Ditengah-tengah lembing terdapat lilitan tali. Lilitan tersebut merupakan tempat memegang lembing. Lembing tersebut diletakkan pada telapak tangan yang ujungnya hampir merupakan garis lurus dengan lengan yang dipergunakan untuk memegang lembing itu. Kemudian ibu jari dan telunjuk / garis tengah, bersatu pada akhir lilitan tali dengan erat , sedangkan jari-jari yang lain lemas berada pada lilitan tali itu. PRAKTIK DI LAPANGAN Cara melempar lembing : PRAKTIK DI LAPANGAN Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lempar lembing adalah :  Lembing harus dipegang tepat pada pegangan  Peganglah lembing memanjang arah tangan  Lebarkan langkah terakhir dan tambahkan demi sedikit pembengkokan kaki kanan  Larilah lurus pada saat melakukan lari awalan
  • 13.  Luruskan lengan pelempar dan telapak tangan pelempar selalu paling atas  Usahakan kaki kiri jatuh ke depan dan tarik/seretlah ini.  Selalu letakkan berat badan pada kaki belakang  Lemparan yang sah ditandai dengan mata lembing yang menancap atau menggores tanah.  Lemparan tidak sah apabila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau garis 1,5 meter atau menyentuh tanah di luar lengkung lemparan  Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu  Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram ga ೦'n r ೦೦ ೦೦ div> (c). Sebelum bola dipukul lawannya, bola menyentuh benda selain net, setelah ia melakukan service / pengembalian bola dengan benar. (d). Seletalah bola dipukul lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa menyentuh mejanya. 2). Bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau tertahan 3). Lawan memukul bola dua kali berturut-turut. 4). Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi plastik 5). Lawan / apa saja yang dipakainya menggerakkan meja 6). Lawan / apa saja yang dipakainya menyentuh net 7). Tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja 8). Dalam ganda : lawan memukul bola selain dari urutannya 1. Teknik dasar permainan tenis meja. 1. Teknik memegang bet (grip) macamnya : 1). Pegangan seperti jabat tangan 2). Pegangan seperti memegang tangkai pena. Cara ini hanya menggunakan satu sisi. 1. Teknik sikap awal 1). Square stance yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja. 2). Side stance yaitu posisi badan menyamping meja. 1. Teknik gerakan kaki / footwork Gerakan kaki untuk pemain tunggal dan ganda berbeda. Prinsipnya kaki harus lincah, luwes, menguasai medan untuk lari mengejar / mengembalikan bola ke segala arah dengan efektif dan efisien. 1. Teknik pukulan / stroke : push, drive, block, chop, service. 1). Push Adalah teknik memukul bola dengan mendorong dan sikap bet terbuka. Push digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan chop. 2). Drive Yaitu pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. 3). Block Yaitu teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap bet tertutup. 4). Chop Adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut gerakan membacok. 5). Service
  • 14. Adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara memukul terlebih dahulu bola tersebut memantul ke meja sendiri dan melewati net dan akhirnya memantul di meja lawan. A. Atletik 1. Lari sambung II Pada semester I telah dijelaskan mengenai lari sambung terutama penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak menoleh ke belakang (non visual). Cara visual dan non visual hampir sama perbedaannya terutama pada nama dan cara penyerahan tongkat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari estafet adalah sebagai berikut : a). Bagi penerima tongkat estafet :  Tentukan tanda-tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan  Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.  Lakukanlah start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tertinggi.  Waktu tangan ke belakang, tangan jangan goyang / bergerak.  Pabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikit sehingga dapat menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat. Jangan mengurangi kecepatan secara mendadak apalagi berhenti.  Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat , hendaknya start dilakukan 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian. b). Bagi pemberi tongkat estafet.  Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat  Apabila penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangan sampai menabraknya, tetapi larilah di samping penerima dan jangan tergesa – gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerima tongkat dengan baik.  Jangan melepaskan tongkat dan mengurangai kecepatan sebelum yakin tongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikitdi lintasannya sendiri agar jangan mengganggu pelari regu lain. Cara menentukan urutan pelari : a). Pelari pertama  Pelari yang punya kemampuan start baik dan pelari di tikungan yang baik.  Pelari dengan kemampuan kecepatan yang tinggi, tetapi daya tahannya kurang apabila dibandingkan pelari lain. b). Pelari kedua  Pelari yang terampil dan bertanggung jawab sebab pelari ini mempunyai tugas ganda , yaitu sebagai penerima dan pemberi tongkat .  Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120-130 meter .  Kemampuan lari di tikungan kurang . c). Pelari ke tiga  Kemampuan lari di tikungan baik. Larinya sama dengan pelari ke dua. d). Pelari ke empat  Pelari yang tercepat  Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentu kalah/menang regunya. Kesalahan dalam pergantian tongkat ( lari 4 x 100 meter ): Bagi penerima :  Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari di belakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimal.  Terlalu cepat melakukan start sehingga tidak terkejar oleh pemberi tongkat, atau terpaksa harus mengurangi kecepatannya.
  • 15.  Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu larinya pemberi tongkat.  Waktu mengulurkan tangan ke belakang tangan dalam keadaan goyang sehingga sukar menerima tongkat. Ini dapat menginjak kaki penerima. Bagi pemberi :  Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat sehingga gagal dalam pemberian, atau tongkat jatuh. Ini merupakan tanggung jawab dari pemberi tongkat.  Waktu memberikan tongkat , pelari berada di belakang penerima bukan di sampingnya sehingga dapat menginjak kaki penerima. Hal-hal yang perlu diperhatikan : Pihak penerima :  Pasanglah tanda-tanda setepat-tepatnya menurut hasil latihan  Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlambat atau terlalu awal  Lakukan start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tinggi.  Waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan jangan goyang.  Jika terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, kendorkan sedikit larinya agar sedikit mengurangi kecepatan secara mendadak atau berhenti.  Untuk menghindarkan bahaya pergantian tongkat melewati batas, manfaatkan start dari tempat 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian. Pihak pemberi :  Jangan sampai gagal dalam memberikan tongkat  Kalau penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan agar jangan sampai menumbuknya. Tongkat jangan tergesa-gesa diberikan. Larilah dulu di samping penerima, sampai penerima siap untuk menerima tongkat dengan baik.  Jangan melepaskan tongkat dan mengurangi kecepatan sebelum yakin benar-benar tongkat telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikit di lintasannya sendiri agar tidak mengganggu regu lain. 1. Lempar lembing Pada nomor lempar lembing gerakan-gerakan yang harus diperhatikan adalah awalan, lemparan dan keseimbangan setelah melempar lembing. Peraturan lomba : a). Alat lembing Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing (kepala), badan lembing, dan tali pegangan lembing. Badan lembing terdiri dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang di ujung depan yang tajam. Berat lembing untuk putra 800 gram dan untuk putri 600 gram. Panjang lembing putra 2,60-2,70 m dan panjang lembing untuk putri 2,20-2,30 meter. b). Lintasan lemparan Lintasan awal harus dibatasi garis 5cm. Panjang lintasan minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter. c). Sektor lemparan Sektor lemparan dibentuk oleh dua garis, dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29 derajat, memotong kedua ujung lengkung lemparan, dan tebal garis sektor 5 cm. Cara memegang lembing Ditengah-tengah lembing terdapat lilitan tali. Lilitan tersebut merupakan tempat memegang lembing. Lembing tersebut diletakkan pada telapak tangan yang ujungnya hampir merupakan garis lurus dengan lengan yang dipergunakan untuk memegang lembing itu. Kemudian ibu jari dan telunjuk / garis tengah, bersatu pada akhir lilitan tali dengan erat , sedangkan jari-jari yang lain lemas berada pada lilitan tali itu.
  • 16. PRAKTIK DI LAPANGAN Cara melempar lembing : PRAKTIK DI LAPANGAN Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lempar lembing adalah :  Lembing harus dipegang tepat pada pegangan  Peganglah lembing memanjang arah tangan  Lebarkan langkah terakhir dan tambahkan demi sedikit pembengkokan kaki kanan  Larilah lurus pada saat melakukan lari awalan  Luruskan lengan pelempar dan telapak tangan pelempar selalu paling atas  Usahakan kaki kiri jatuh ke depan dan tarik/seretlah ini.  Selalu letakkan berat badan pada kaki belakang  Lemparan yang sah ditandai dengan mata lembing yang menancap atau menggores tanah.  Lemparan tidak sah apabila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau garis 1,5 meter atau menyentuh tanah di luar lengkung lemparan  Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu  Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram