Rumen adalah rumah bagi miliaran mikroba yang membantu ruminansia mencerna pakan. Mikroba rumen seperti bakteri, protozoa, dan jamur membentuk komunitas kompleks yang saling berinteraksi dan menghasilkan produk fermentasi seperti asam lemak yang menyediakan energi bagi ternak. Keseimbangan mikroba dipengaruhi oleh komposisi ransum dan digunakan untuk meningkatkan kualitas pakan dan peternakan.
7. Lambung sejati
Enzim proteolytic
Gastric digestion
pH rendah dari 6 sampai 2.5
– Denaturasi protein
– membunuh bacteri dan pathogen
– mencerna mineral (e.g., Ca3(PO4)2)
Abomasum
8. Rumen adlh rumah bagi miliaran microba,
tdr dr bacteri, protozoa, jamur, dan virus.
Mikroba rumen yang berbeda-beda ini
membentuk suatu komunitas komplex dari
organisme yang berinteraksi satu sama
lain, membantu ternak dalam mencerna
pakan yang dimakannya.
Populasi Microbia
9. Simbiotik Microba Rumen
Menyediakan:
Energy
VFA menyediakan energy lebih dari 80% yang
dibutuhkan oleh ruminansia.
Protein
microba mengubah senyawa nitrogen non protein
(NPN) menjadi protein berkualitas tinggi.
Vitamin
mensinthesis vitamin B-complex dan vitamin K
fungsi detoxifikasi
10.
11. Pemanfaatan protein mikroba
Komposisi as. Amino protein mikroba
tergolong standard, karena memiliki
nilai gizi tinggi dan nilai biologisnya
setara dengan kasein.
Kecernaan protein mikroba 74 – 77%.
Efisiensi manfaat pada ruminansia
80%. (Orskov, 1988)
12.
13. Pencernaan Ruminansia
Ruminansia tidak mensecresi amylase
dalam salivanya.
bacteri dan protozoa di rumen ataupun
reticulum memanfaatkan pati dan gula -
tdk ada glucose yg tersedia utk ruminant
– microorganisme memproduksi asam lemak
volatil (VFA) yang diabsorbsi dan diubah
menjadi energy
• Asam acetat, propionat dan butirat
• Sumber utama energy
14. Fermentasi pada Ruminansia
Rumen adalah tabung fermentasi berisi
microorganisme.
Proses anaerob – sehingga ternak inang
dapat mengabsorbsi energi melalui produk-
produk fermentasi bacteria.
Memanfaatkan enzyme yang dihasilkan oleh
microorganisme rumen untuk mencerna
bahan pakan yang dikonsumsi ternak.
Memberi keuntungan bagi: hewan inang
(ruminant) dan microba rumen.
www.esl.ohio-state.edu
15. Microba Rumen
Protozoa
–Berukuran besar (20 - 200 micron)
organisme ber cell satu.
–mencerna karbohidrat, protein dan
lemak.
–Menelan bacteria dan partikel pakan
–Jumlahnya dipengaruhi oleh ransum
(Yokoyama and Johnson, 1988)
17. Jamur (Fungi)
– Diketahui sekitar 20 tahun lalu.
– Biasanya jumlahnya sedikit (8% dr total
mikroba rumen).
– Mencerna pakan yang kurang serat
www.animsci.agrenv.mcgill.ca/feed
Microbia Rumen
18. Cellulolytic bacteria
– mencerna cellulose
– membutuhkan pH 6-7
– menggunakan N dalam bentuk N-NH3
– membutuhkan S untuk sintesis AA yang
mengandung S (cysteine dan methionine)
– menghasilkan as. lemak asetat, propionat,
butirat, CO2
– Dominan dari ransum berserat
Populasi Bacteri
19. Spesies utama bakteri selulolitic
Bacteroides succinogenes
Ruminococcus flavevaciens
Ruminococcus albus
Butyrivibrio fibrisolvens
Cillobacterium cellulosolvens
Clostridium locheadii
Cellulomonas fini
Eubacterium spp.
21. – Mencerna pati, membutuhkan pH 5-6
– Memanfaatkan NH3 atau peptida sebagai
sumber Nitrogen
– memproduksi as. lemak propionat, butyrat
dan lactat
– dominan dari biji-bijan
– Perubahan ransum secara cepat ke biji-bijian
menyebabkan lactic acidosis (penurunan pH
secara cepat)
Bacteri Amylolytic
22. Bacteri penghasil methane
– menghasilkan gas methane (CH4)
– Dimanfaatkan oleh microba utk energy
– energy hilang dari ternak
– Dibuang melalui eructasi
Contd…..
26. Gastro Intestinal Microba pada
pengembangan peternakan.
Microbia mendegradasi factor-factor
anti nutrisi.
Tannin.
Oxalates
Fluoroacetate
Pyrrolizidine
(Allison et al., 1985; Nelson et al., 1995)
27. GI Microbial enzymes In
Industry
Tannase in food, beverages, in preparation
of instant tea and as clarifier in fruit juices
and beer.
Phytase as feed additives in monogastric’s
foods to increase phosphate utilisation.
Source of restriction enzymes for e.g.. Sru I
and Sru4DI from ruminal selenomonades
Lactobacillus species for disease treatment
as probiotics.
(Cheng, 1999).