Dokumen tersebut merupakan bagian awal dari suatu karya tulis ilmiah yang membahas tentang penulisan karya tulis ilmiah. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang perlunya para tenaga kesehatan meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah dan menulis hasil berpikir tersebut dalam bentuk karya tulis ilmiah. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan penulisan karya tulis ilmiah tersebut serta ruang
1. KARYA TULIS ILMIAH
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG:
Dalam melaksanakan tugasnya, para tenaga fungsional kesehatan
dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara professional dan
bertanggung jawab. Banyak hal yang menunjang tingkat profesionalitas seorang
petugas kesehatan, terutama dalam hal ini adalah peningkatan dan pengelolaan
pola pikir dan penyelesaian permasalahan yang ditemui dalam tugas sehari-hari.
Tentunya hal tersebut tidak lepas dari cara berfikir ilmiah mulai dari mengamati,
menganalisa sampai pada memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi
di lapangan.
Untuk memelihara dan meningkatkan cara serta pola berfikir ilmiah, maka
para tenaga fungsional perlu melakukan proses ilmiah dan menulisnya dalam
bentuk karya tulis ilmiah. Hal ini untuk menjamin profesionalitas para tenaga
fungsional dalam mengenali sampai memberikan solusi penyelesaian
permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan sehari-hari sesuai dengan tugas
dan fungsinya masing-masing.
2. KARYA TULIS ILMIAH
2
B. TUJUAN:
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU).
Setelah mengikuti mata pendidikan dan pelatihan (pembelajaran) ini
diharapkan peserta mampu memahami penulisan karya tulis ilmiah secara
baik dan benar.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian karya tulis ilmiah.
2. Menyebutkan jenis dan bentuk karya tulis ilmiah.
3. Menjelaskan prinsip-prinsip dan teknik penulisan karya tulis ilmiah.
4. Menjelaskan strategi pemilihan topik, pembahasan topik dan judul
karya tulis ilmiah.
C. RUANG LINGKUP:
Karya Tulis Ilmiah yang diajarkan ini khusus untuk meningkatkan ketrampilan
para tenaga fungsional dalam menyusun karya tulis ilmiah dan diharapkan
diterapkan dilingkungan kerjanya.
3. KARYA TULIS ILMIAH
3
BAB II
DESKRIPSI PERMASALAHAN
Para tenaga fungsional dilingkungan Departemen Kesehatan ternyata belum
mengenal secara baik mengenai penulisan karya tulis ilmiah dengan baik
mengenai pengertian, proses, dan penyusunan karya tulis ilmiah dengan baik
dan benar.
4. KARYA TULIS ILMIAH
4
BAB III
ANALISIS
A. PENGERTIAN:
1. Tulisan tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar .
2. Salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Disusun berdasarkan
penelitian, pengamatan atau peninjauan
3. Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
berdasarkan pendekatan dan metode ilmiah yang ditujukan untuk
kelompok pembaca tertentu
4. Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan dan
kaidah tertentu dan didasarkan atas proses dan hasil berpikir ilmiah
melalui penelitian
5. Karya ilmiah menggunakan bahasa ragam resmi, sederhana dan lugas,
serta selalu digunakan untuk mengacu hal yang dibicarakan secara
obyektif
B. JENIS DAN BENTUK KARYA TULIS ILMIAH
Ternyata karya tulis ilmiah terdiri dari berbagai jenis dan bentuk, tidak
hanya berupa hasil penelitian seperti skripsi, tesis atau disertasi. Beberapa
janis karya tulis yang dapat digolongkan ke dalam karya tulis ilmiah adalah
sebagai berikut:
5. KARYA TULIS ILMIAH
5
1. Makalah, merupakan tulisan mengenai suatu topik yang diajarkan dan
disajikan dalam forum ilmiah atau umum seperti seminar, kuliah, pelatihan
dan sebagainya. Isi makalah sangat bervariasi tergantung pada topik dan
kedalaman pembahasan dari isi yang disajikan di forum ilmiah atau
umum.
2. Artikel, merupakan tulisan yang dimuat pada media press, membahas
topik-topik ilmiah dan umum secara ringan sehingga mudah dipahami
pembacanya.
3. Kertas Kerja. Tulisan ini berisikan laporan hasil kegiatan perorangan,
kelompok maupun institusi yang apabila disajikan menggunakan kaidah
penulisan dan cara berfikir ilmiah bisa digolongkan ke dalam karya tulis
ilmiah.
4. Komentar, berisi ulasan mengenai suatu tulisan atau kegiatan berikut
fakta dan alasan-alasannya. Di dalamnya dapat dimasukkan analisa
berikut kesimpulan dan saran mengenai kegiatan yang dikomentari.
5. Resensi merupakan tulisan berisi ulasan tentang suatu tulisan atau
kegiatan berikut fakta-fakta dan alasan-alasannya dengan
menitikberatkan pada nilai dan keunggulan dari tulisan atau kegiatan yang
dimaksud.
6. Skripsi, Tesis dan Disertasi. Merupakan tulisan ilmiah, ditulis menurut
kaidah-kaidah dan menggunakan cara berpikir ilmiah yang disajikan
dalam forum akademis sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sesuai
dengan cara dan proses berpikir ilmiahnya. Dengan skripsi, seseorang
6. KARYA TULIS ILMIAH
6
membuktikan dirinya layak menjadi sarjana karena dapat berpikir secara
kritis dan logis. Berbeda dengan tesis yang bersifat analitis (Master/
magister) dan disertasi yang lebih bersifat sintesis (gelar Doktor/ S3).
7. Kritik. Tulisan ini lebih menitikberatkan pada berfikir kritis (critical thinking)
dimulai dari penemuan masalah secara logis sampai kepada pemberian
solusi dari permasalahan yang ditemukan.
8. Studi Kepustakaan merupakan tulisan ilmiah, ditulis menurut kaidah-
kaidah dan menggunakan cara berpikir ilmiah yang disajikan dalam forum
akademis namun membahas dan menggunakan kepustakaan sebagai
sumber acuan dan bahan analisa.
9. Modul. Berupa tulisan yang merupakan bahan ajar pada perkuliahan atau
pelatihan, berisi materi pembelajaran dan menuntun pembelajar dalam
proses pembelajaran sesuai dengan mata ajaran dan tujuan
pembelajarannya.
10.Laporan ilmiah. Disamping merupakan pertanggungjawaban hasil
penelitian kepada penyandang dana, dalam menyusunnya tentunya
menggunakan kaidah-kaidah dan cara berpikir ilmiah sesuai dengan
keilmuan yang dirunutnya.
C. PRINSIP-PRINSIP PENULISAN KARYA ILMIAH
Beberapa hal yang termasuk prinsip-prinsip yang perlu dipegang pada saat
menyusun karya tulis ilmiah adalah etika, proses berpikir ilmiah, sikap ilmiah,
dan syarat-syarat penulisan karya tulis ilmiah.
7. KARYA TULIS ILMIAH
7
1. ETIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Dengan dilandasi moral dan tanggung jawab, penyusun karya tulis ilmiah
dituntut mengamalkan:
a. Akurat, di sini tingkat kebenaran dan kecermatan isi karya tulis
ilmiah perlu diperhitungkan, terutama bila diterapkan di
masyarakat.
b. Jujur, berarti mengungkapkan apa adanya.
c. Tanggung jawab, karena hasil karya ilmiah harus dapat
dipertanggungjawabkan di depan khalayak ramai.
d. Berdasarkan fakta
e. Terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi atau dipolitisir demi
kepentingan pribadi atau golongan.
f. Orisinalitas. Benar-benar merupakan karya sendiri, bukan
merupakan jiplakan dari karya orang lain.
g. Tidak melanggar hak cipta.
2. PROSES BERPIKIR ILMIAH
Dalam menyusun karya tulis ilmiah, perlu menerapkan proses berpikir
ilmiah dalam mengatur dan mengelola data dan fakta yang terdapat di
dalamnya. Beberapa jenis yang tergolong ke dalam proses berpikir ilmiah
adalah:
8. KARYA TULIS ILMIAH
8
a. Deduktif, yaitu dimulai dari kenyataan-kenyataan dan fakta-fakta
umum lalu diproses dan disimpulkan suatu hal yang spesifik dan
khusus.
b. Induktif merupakan kebalikan dari deduktif yaitu dimulai dari
penafsiran sesuatu hal yang khusus dan spesifik kemudian
diproses dan disimpukan menjadi kebenaran yang diterima secara
umum.
c. Logiko-hipotetiko-verifikatif. Merupakan gabungan dari proses
deduktif dan induktif di mana dari fakta-fakta umum diambil sesuatu
yang khusus dan spesifik untuk kemudian danalisis dan dibuktikan
menjadi kebenaran yang diterima secara umum di masyarakat.
Sehingga dalam proses berpikir ilmiah ini terdiri dari beberapa
tahapan mulai dari merumuskan masalah, mengajukan dugaan
ilmiah berdasarkan kepustakaan yang dianut (hipotesis),
melakukan pembuktian (verifikasi data) dan menarik kesimpulan
yang diterima secara umum di khalayak ramai.
Namun demikian perlu diperhatikan akan adanya kesalahan dalam
menarik kesimpulan. Hal ini dikarenakan terjadinya kesalahan pada saat
pembuktian/ verifikasi data baik metoda yang digunakan, penentuan
sampel penelitian/ observasi, atau alat ukurnya. Hal lain yang dapat
menimbulkan kesalahan dalam menarik kesimpulan adalah karena teori
dasar yang dianut belum mapan dan rentan mengalami perubahan
9. KARYA TULIS ILMIAH
9
sehingga kebenaran yang disimpulkan tidak sesuai dengan
perkembangan terbaru dari ilmu pengetahuan itu sendiri.
3. SIKAP ILMIAH
Sikap ilmiah yang perlu dikembangkan dalam diri seorang penulis karya
tulis ilmiah adalah:
a. Ingin tahu
b. Kritis, artinya peka dalam menemukan permasalahan,
menganalisis sampai membuat kesimpulan dan memberikan solusi
dari permasalahan yang ditemukan.
c. Terbuka
d. Obyektif
e. Rela menghargai karya orang lain
f. Berani mempertahankan kebenaran
g. Menjangkau ke depan (visioner)
4. SYARAT-SYARAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Suatu karya tulis dapat dikatakan sebagai karya tulis ilmiah apabila:
a. Berdasarkan hasil penelitian, artinya berdasarkan fakta-fakta yang
dianalisis secara ilmiah.
b. Obyektif sesuai fakta
c. Berisi masalah dan penyelesaiannya
10. KARYA TULIS ILMIAH
10
d. Menggunakan metode tertentu yang diakui secara ilmiah
(keilmuan)
e. Bahasa lengkap, terperinci, teratur, dan cermat.
f. Penggunaan bahasa yang benar, jelas, ringkas, dan tepat.
Dengan demikian, seorang penulis karya tulis ilmiah harus menguasai
masalah, metode penelitian, teknis penulisan, dan penggunaan bahasa
yang baik.
D. TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
Teknik penulisan karya tulis ilmiah meliputi tahapan penulisan, sistematika
penulisan, dan penggunaan bahasa yang baik dan benar.
1. TAHAP PENULISAN
a. Persiapan. Pada tahap ini dilakukan pemilihan topik, perumusan
masalah, studi pustaka (untuk mendapatkan sumber keilmuan dan
pembanding apabila sudah ada yang pernah menulis karya yang
sama), merumuskan hipotesis (dugaan ilmiah berdasarkan
kepustakaan dan fakta-fakta yang ditemukan), dan membuat
kerangka penulisan karya tulis ilmiah.
b. Pengumpulan data. Hal ini untuk membuktikan hipotesis yang sudah
diajukan sebelumnya. Kegiatan ini meliputi pencarian informasi dari
kepustakaan yang terkait (untuk bahan studi kepustakaan atau
11. KARYA TULIS ILMIAH
11
sebagai data sekunder) dan melakukan pencarian data di lapangan
(empiris) menggunakan instrumen yang sesuai.
c. Pengorganisasian data yang diperoleh. Pada tahap ini dilakukan
seleksi dan pengaturan data sehingga diperoleh data yang akurat,
benar dan tidak cacat, untuk kemudian diolah dan dianalisis sesuai
dengan metode yang tepat.
d. Penyuntingan yang berisi pemeriksaan isi karya ilmiah, penyajian
dan bahasa yang dipergunakan
e. Penyajian dan Pelaporan. Pada tahap ini perlu diperhatikan segi
kerapihan, kebersihan, dan tata letak dari unsur-unsur karya tulis
ilmiah.
2. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam menulis karya tulis ilmiah harus sesuai dengan sistematika yang
benar seperti di bawah ini:
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Abstraksi
Daftar Isi
Daftar Tabel (bila ada)
Daftar Lampiran (bila ada)
12. KARYA TULIS ILMIAH
12
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Populasi dan Sampel
Teknik Pengumpulan Data
Prosedur Penelitian
BAB IV PEMBAHASAN
Sesuai butir masalah
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran (Instrumen, paparan data, foto-foto dan biodata)
3. BAHASA
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahasa dalam
penyusunan karya tulis ilmiah adalah:
13. KARYA TULIS ILMIAH
13
a. Ejaan resmi yang masih lazim digunakan adalah Ejaan Yang
Disempurnakan 1972, karena dianggap baku dan tidak
menimbulkan perubahan makna dan persepsi pada saat
penyampaian informasi.
b. Singkatan dan akronim perlu digunakan yang lazim
dipergunakan.
c. Angka dan Lambang. Bilangan tingkatan, Bilangan dengan
akhiran, perincian dan pemaparan, serta lambang bilangan
pada awal kalimat perlu ditulis secara baik dan benar untuk
menghindarkan terjadinya distorsi informasi akibat perbedaan
persepsi dan makna antara penulis dan pembaca,
d. Kutipan. Dalam menulis kutipan atau sisipan dari sumber
kepustakaan yang dianut juga menggunakan kaidah-kaidah
yang lazim. Jenis-jenis kutipan yang dimaksud adalah:
I. Kutipan langsung
II. Kutipan tidak langsung
III. Kutipan dari kutipan
e. Kesalahan-kesalahan umum pada saat menulis karya ilmiah
dan perlu dihindari meliputi kalimat yang tidak utuh, kalimat
yang rancu, kesalahan urutan kata, kesalahan pemakaian kata
& ungkapan, kesalahan pamakaian bentuk kata, dan kesalahan
penyerapan istilah.
14. KARYA TULIS ILMIAH
14
E. STRATEGI PEMILIHAN TOPIK DAN JUDUL KARYA ILMIAH
1. PEMILIHAN TOPIK
Dalam memilih topik dalam penyusunan karya tulis ilmiah perlu
diperhatikan:
a. Berada di sekitar kita
b. Paling menarik perhatian kita
c. Lingkup sempit dan terbatas
d. Memiliki data dan fakta yang obyektif
e. Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya
f. Memiliki sumber acuan
2. PEMBAHASAN TOPIK
Pada pembahasan topik lebih ditekankan pada pembatasan masalah agar
tidak terlalu luas dan melebar sehingga mempersulit penulis dalam
mencari, mengungkapkan fakta dan analisis dari fakta yang diperoleh.
3. JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
Judul karya tulis ilmiah seharusnya:
a. Bersifat langsung, cakupannya terbatas
b. Mencerminkan isi
c. Mencakup permasalahan atau variabel yang akan diuraikan
d. Dapat mempunyai sub judul
e. Singkat, menarik, dan jelas
15. KARYA TULIS ILMIAH
15
f. Berbentuk frase, bukan berbentuk kalimat
g. Ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, atau setiap awal kata, kecuali
kata depan dan tanpa tanda titik.
SOAL DISKUSI
Silakan membagi ke dalam 4 kelompok. Carilah karya tulis ilmiah menurut
kemompok kemudian bahas dan diskusikan mengenai keabsahan dan
kekurangannya, dan bagaimana seharusnya. Presentasikan hasil diskusi oleh
masing-masing kelompok.
16. KARYA TULIS ILMIAH
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Untuk menunjang tugasnya, tenaga fungsional kesehatan juga dituntut untuk
mahir menulis karya tulis ilmiah.
Beberapa aspek perlu diperhatikan dalam menulis karya tulis ilmiah meliputi
pengertian, jenis-jenis, prinsip-prinsip, teknik menulis dan memilih topik karya
tulis ilmiah.
A. S A R A N
Setelah peserta mengikuti mata ajaran ini, diharapkan dapat benar-benar
diterapkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya di lingkungan kerjanya
masing-masing.