SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Kurikulum Sekolah 
& 
Perkembangannya
Latar Belakang 
Sekolah 
Formal 
IPTEK & industri 
Kondisi Geografis 
Tranformasi sosio-budaya 
Masyarakat
Pengertian kurikulum 
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa 
latin “currere” yang digunakan untuk memberi 
nama lapangan perlombaan lari. 
Lap Lomba Lari 
Garis start 
Garis lintasan 
Garis finish
Tyler (1949) mengartikan kurikulum 
bertolak dari 4 pertanyaan: 
1. Apa yang harus dicapai oleh sekolah 
2. Pengalaman-pengalaman belajar seperti 
apa yang harus dapat dilaksanakan guru 
mencapai tujuan yang dimaksud 
3. Bagaimana pengalaman belajar 
diorganisasikan secara efektif 
4. Bagaimana cara menentukan bahwa 
tujuan pendidikan telah dapat tercapai
UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, bahwa 
kurikulum adalah seperangkat rencana dan 
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan 
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai 
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran 
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu 
Bab X pasal 36 ayat: 
1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan 
mengacu pada standar nasional pendidikan 
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional 
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis 
pendidikan dikembangkan dengan prinsip 
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, 
potensi daerah, dan peserta didik
Fungsi kurikulum bagi peserta didik 
Memperoleh berbagai pengalaman yang dapat 
dikembangkan seirama dengan perkembangan 
anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya kelak 
Fungsi kurikulum bagi Pendidik 
1. Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan 
mengorganisir pengalaman belajar pada anak didik 
2. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi 
terhadap perkembangan anak didik dalam rangka 
menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan
Fungsi kurikulum bagi Kepala Sekolah/ Pembina 
Sekolah 
1. Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi 
supervisi yakni memperbaiki dan menciptakan 
situasi belajar 
2. Sebagai pedoman dalam memberikan kewenangan 
kepada guru atau pendidik agar dapat 
memperbaiki situasi belajar 
3. Sebagai pedoman untuk mengembangkan 
kurikulum pada masa datang 
4. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi atas 
kemajuan pembelajaran
Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua 
Agar orang tua dapat berpastisipasi membantu usaha sekolah 
dalam mencapai kemajuan belajar putra-putrinya 
Fungsi Kurikulum bagi sekolah tingkat diatasnya 
1. Pemelihara keseimbangan proses pendidikan. 
2. Penyiapan tenaga baru 
Fungsi Kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan 
1. Ikut memberikan kontribusi,dalam memperlancar program 
pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak 
orangtua dan masyarakat 
2. Melakukan evaluasi yang konstruktif demi penyempurnaan 
program pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan 
kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
Kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan 
Rencana Kegiatan Kegiatan Evaluasi 
Kurikulum merupakan program yang didesain, 
direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan dalam 
situasi pembelajaran yang sengaja diciptakan oleh 
sekolah 
Kedudukan kurikulum sebagai pedoman atau pegangan 
suatu program pendidikan yang direncanakan untuk 
mencapai tujuan pendidikan tertentu sesuai kubutuhan/ 
tuntuan kehidupan masyarakat
Kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan: 
1. Konstruk yang dibangun untuk mentransfer apa 
yang sudah terjadi di masa lalu pada generasi 
berikutnya untuk dilestarikan, dikembangkan dan 
diteruskan. 
2. Sebagai jawaban untuk menyelesaikan berbagai 
masalah sosial yang terkait dengan pendidikan 
3. Sebagai alat untuk membangun atau 
mengembangkan kehidupan masa yang akan 
datang yang didasarkan pada kehidupan masa lalu, 
sekarang dan rencana pengembangan dan 
pembangunan bangsa
Peranan guru dalam pengembangan kurikulum 
Ilmpementers Adapters 
Peran Guru 
Researchers Developers
Perkembangan kurikulum
a. Tahun 1952 – 1964 (subject curriculum) 
Tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami 
penyempurnaan, dan berganti nama menjadi 
Rentjana Pelajaran Terurai 
Yang menjadi ciri dalam kurikulum ini adalah 
setiap pelajaran harus memperhatikan isi 
pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan 
sehari-hari 
Kurikulum yang disusun dan dikembangkan 
berkategori kurikulum tradional (subject 
curriculum)
Tujuan pendidikan dan pengajaran RI “ membentuk 
manusia susila yang cakap dan warga negara yang 
demokratis serta bertanggung jawab tentang 
kesejahteraan masyarakat dan tanah air”
Isi kurikulum 
Mata 
Pelajaran 
Bahasa Indonesia 
Bahasa Daerah 
Berhitung 
Ilmu Alam 
Ilmu Hayat 
Ilmu Bumi 
Sejarah 
Sapta Usaha Tama
b. Tahun 1964 (correlated Curriculum) 
Tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan 
sistem kurikulum pendidikan, diberi nama dengan 
Rentjana pendidikan 1964. 
Ciri dari kurikulum ini pembelajaran dipusatkan pada 
program pancawardhana yaitu pengembangan moral, 
kecerdasan, emosional, keprigelan dan jasmani. 
Tujuan pendidikan “ membentuk manusia Pancasila dan 
Manipol/Usdek yang bertanggung jawab atas 
terselenggaranya masyarakat adil dan makmur, materiil, 
spiritual 
Pendidikan dilaksanakan dengan Sistem Panca Wardhana 
(yang meliputi 5 aspek perkembangan)
Sistem Panca Wardhana 
Emosional Artistik 
(Rasa Keharuan) 
Perkembangan 
Moral 
Keprigelan 
Intelegensi Jasmaniah 
Krida 
(Bakat & Minat)
Kurikulum 1964 mengarahkan anak pada pembekalan 
untuk ke dunia kerja, sehingga diketegorikan 
correlated Curriculum 
Semua mata pelajaran diberikan mulai kelas I, II, III 
dengan jam pelajaran setiap minggu: 
a. Kelas I & II, 26 jam pelajaran dan @ 30 menit 
b. Kelas III & IV, 36 jam pelajaran dan @ 40 menit 
c. SLTP dan SLTA 42 jam pelajaran, @ 40 menit 
Dalam melaksanakan pengajaran guru mendapat 
petunjuk dalam bagian mana harus mengaktifkan 
peserta didik tetapi masih dalam bimbingan guru
c. Kurikulum Orde Baru (1968) 
Kurikulum yang dikembangkan dipengaruhi oleh politik Orde 
Baru 
Landasan pendidikan berdasar falsafah Panca Sila: 
a. Dasar pendidikan nasional, falsafah negara Panca Sila 
(ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 2 
b. Tujuan pendidikan nasional “ membentuk manusia 
Pancasilais Sejati berdasar ketentuan-ketentuan seperti yang 
dikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945 dan Isi UUD 1945 
(ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 3) 
c. Isi pendidikan Nasional 
- mempertinggi mental budi pekerti dan memperkuat 
keyakinan agama 
- Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan 
- Membina dan mengembangkan fisik yang kuat dan sehat 
(ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 4)
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari 
kurikulum 1964. 
Yaitu perubahan struktur pendidikan dari 
pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, 
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus 
Pembelajaran diarahkan pada kegiatan mempertinggi 
kecerdasan dan keterampilan serta pengembangan 
fisik yang sehat dan kuat
d. Kurikulum 1975 
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 
menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih 
efisien dan efektif. 
Metode materi dirinci pada Prosedur Pengembang-an 
Sistem Instruksional (PPSI), yang dikenal dengan 
istilah satuan pelajaran. 
Yaitu pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan 
dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan intruksional 
khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan 
belajar-mengajar, dan evaluasi.
e. Kurikulum 1984 
Kurikulum ini juga sering disebut dengan kurikulum 1975 
yang disempurnakan 
Kurikulum 1984 menekankan proses skill approach atau 
Pendekatan Keterampilan Proses, yang berorientasi pada 
pencapai tujuan yang telah ditetapkan 
Dalam proses pembelajaran siswa ditempatkan sebagai 
subyek belajar 
Model ini disebut dengan model Cara Belajar Siswa Aktif 
(CBSA).
PKP adalah pembelajaran yang mengutamakan penerapan 
berbagai keterampilan memproses perolehan dalam 
pembelajaran 
PKP menekankan agar peserta didik terlatih keterampilan 
dasarnya untuk menghasilkan penemuan-penemuan berupa 
fakta, konsep, prinsip, dan berbagai teori. 
Mengamati 
Mengklasifikasi 
Mengukur 
Menghitung /memprediksi 
Mengkomunikasikan
f. Kurikulum 1994 
Didisain dengan memadukan kurikulum 1975 dengan 
kurikulum 1984. 
Kurikulum 1994 sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 
dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 
tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 
Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu 
pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester 
ke sistem caturwulan. 
Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam 
satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi 
kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi 
pelajaran cukup banyak.
Ciri -ciri yang menonjol kurikulum 1994, diantaranya 
sebagai berikut: 
1. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan 
sistem catur wulan. 
2. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi 
pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada 
materi pelajaran/isi). 
3. Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu 
sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh 
Indonesia. 
4. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga 
daerah yang khusus dapat mengembangkan 
pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan 
dan kebutuhan masyarakat sekitar.
Pendekatan kurikulum 1994 lebih mengutamakan 
penguasaan materi (content oriented), sebanyak-banyak 
oleh siswa. 
Beberapa permasalahan, antaranya sebagai berikut: 
1. Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya 
mata pelajaran dan banyaknya materi/ substansi 
setiap mata pelajaran 
2. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena 
kurang relevan dengan tingkat perkembangan 
berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang 
terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
g. Kurikulum 2004 
Kurikulum dikembangkan Berbasis Kompetensi (KBK). 
KBK adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang 
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, 
penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan 
sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum 
sekolah 
Kurikulum ini menitik beratkan pada pengembangan 
kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan 
standar performasi tertentu oleh peserta didik 
KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, 
pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, 
agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, 
ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab.
Karakteristik KBK antara lainsebagai berikut: 
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa 
baik secara individual maupu klasikal 
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) 
dan keberagaman 
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan 
pendekatan dan metode yang bervariasi 
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga 
sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur 
edukatif 
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil 
belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian 
suatu kompetensi.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang 
standar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintah 
ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan 
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, 
yaitu: 
1. Standar isi 
2. Standar proses 
3. Standar kompetensi lulusan 
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan, 
5. Standar sarana dan prasarana 
6. Standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan 
7. Standar penilaian pendidikan.
h. Kurikulum 2006 (KTSP) 
Sebagai implementasi P P No 19 Tahun 2005, kurikulum tingkat 
satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun 
oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan 
Karakteristik KTSP: 
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik 
secara individual maupun klasikal 
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan 
keberagaman 
3. Pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang 
bervariasi 
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber 
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif 
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam 
upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
Perbedaan mendasar dibandingkan dengan KBK tahun 
2004 dengan KBK tahun 2006 (versi KTSP), bahwa 
sekolah diberi kewenangan penuh dalam menyusun 
rencana pendidikannya dengan mengacu pada 
standar-standar yang ditetapkan, mulai dari tujuan, 
visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban 
belajar, kalender pendidikan hingga pengembangan 
silabusnya
Perbedaan mendasar dibandingkan dengan KBK tahun 
2004 dengan KBK tahun 2006 (versi KTSP), bahwa 
sekolah diberi kewenangan penuh dalam menyusun 
rencana pendidikannya dengan mengacu pada 
standar-standar yang ditetapkan, mulai dari tujuan, 
visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban 
belajar, kalender pendidikan hingga pengembangan 
silabusnya
Kurikulum 2013 
Latar belakang: 
Hasil kajian terhadap kurikulum yang berlaku 
sebelumnya, yaitu (KTSP) 
Mulyasa (2013: 5) bahwa terdapat lima permasalahan 
utama dalam rencana strategi pendidikan nasional: 
1. peningkatan mutu pendidikan, 
2. peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, 
3. peningkatan relevansi pendidikan, 
4. pemerataan layanan pendidikan dan 
5. pendidikan karakter
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dan 
berbasis karakter. Mulyasa (2013: 6) bahwa kurikulum 2013, 
lebih menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada 
tingkat pendidikan dasar yang akan menjadi pondasi bagi tingkat 
berikutnya 
Kompetensi menurut Mulyasa (2003: 37) merupakan perpaduan 
dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang 
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. 
Gunawan (2012: 3) bahwa karakter merupakan perilaku 
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri 
sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang 
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan 
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata 
krama, budaya, dan adat istiadat
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan 
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan: hidup 
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, 
produktif, kreatif, inovatif, afektif dan berkontribusi 
pada kehidupan: bermasyarakat, berbangsa, 
bernegara, dan peradaban dunia 
Implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter 
dapat dintegrasikan dalam seluruh pembelajaran 
pada setiap bidang studi yang terdapat dalam 
kurikulum
Implementasi: 
1. Kompetensi peserta didik dicapai melalui proses 
pembelajaran 
2. Karakter peserta didik, dibentuk: 
a. melalui proses pembelajaran, dan 
b. progran pendidikan yang dikembangkan oleh 
satuan pendidikan
Implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat 
dintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang 
studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran 
yang berkitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap 
bidang studi perlu dikembangkan, dieksplesitkan, di-hubungkan 
dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan 
demikian pendidikan nilai dan pembentukan karakter tidak 
hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi juga menyentuk 
internalisasi, dan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. 
Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan 
mengarah pada pembentukkan budaya sekolah/madrasah, 
yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan 
sehari-hari, serta simbol-simbol yang dipraktekan oleh semua 
warga sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya 
sekolah/madrasah merupakan ciri khas , karakter atau watak, 
dan citra sekolah/madrasah tersebut di mata masyarakat 
luas”. (Mulyasa, 2013: 7)
Permasalahan Kurikulum 
1. Kurikulum kurang bisa mengimbangan kecepatan 
perkembangan IPTEK, pertumbuhan industri, sosial 
budaya, dan kebutuhan manusia menyesuaikan diri 
dengan lingkungan global 
2. Kurikulum tidak searah dengan tuntutan potensi geografis 
Indonesia: pertanian, kelautan dan industri pendukungnya 
(kompas, 4 September 2012) 
3. Tujuan yang dicapai oleh peserta didik kurang jelas 
4. Banyak guru kurang memiliki kemampuan meng-implementasi 
kurikulum dengan baik 
5. Pelakasanaan penilian kurang sesuai dengan tuntutan 
kurikulum (mengukur potensi peserta didik) 
6. Motivasi kemandirian belajar peserta didik kurang
8. Evaluasi hasil belajar (pelakasanaan penilian) 
belum mengukur keberhasilan pembentukan 
karakter dan kompetensi peserta didik secara 
individual 
9. Masih ada usaha sekolah tidak sportif dalam 
membantu peserta didik mencapai prestasi yang 
baik 
10. Pembentukan karakter peserta didik belum 
didukung oleh berbagai komponen pendidikan

More Related Content

What's hot

Kurikulum Pendidikan
Kurikulum PendidikanKurikulum Pendidikan
Kurikulum PendidikanErna Sevtyana
 
Permendiknas no.22 th.2006
Permendiknas no.22 th.2006Permendiknas no.22 th.2006
Permendiknas no.22 th.2006bee_damz
 
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di Indonesiakarindilla
 
Filsafat pendidikan tentang tanggung jawab pendidikan
Filsafat pendidikan tentang tanggung jawab pendidikanFilsafat pendidikan tentang tanggung jawab pendidikan
Filsafat pendidikan tentang tanggung jawab pendidikanMara Sutan Siregar
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAEVI PAULINA SIMAREMARE
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smkharysbg
 
telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)Dina Amalina
 
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENGPENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENGVan threesamra
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanChi'onk Pemimpin
 
Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Ifik Firdaus
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013TARSUDINN
 
Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13fahmihid
 
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMK
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMKManajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMK
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMKDewi Izza
 
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONALPROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONALUniversitas Negeri Makassar
 

What's hot (20)

Kurikulum Pendidikan
Kurikulum PendidikanKurikulum Pendidikan
Kurikulum Pendidikan
 
Struktur kurikulum sd
Struktur kurikulum sdStruktur kurikulum sd
Struktur kurikulum sd
 
Kurikulum 1994
Kurikulum 1994Kurikulum 1994
Kurikulum 1994
 
Permendiknas no.22 th.2006
Permendiknas no.22 th.2006Permendiknas no.22 th.2006
Permendiknas no.22 th.2006
 
sejarah kurikulum
sejarah kurikulumsejarah kurikulum
sejarah kurikulum
 
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
 
Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)
 
Filsafat pendidikan tentang tanggung jawab pendidikan
Filsafat pendidikan tentang tanggung jawab pendidikanFilsafat pendidikan tentang tanggung jawab pendidikan
Filsafat pendidikan tentang tanggung jawab pendidikan
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smk
 
Kurikulum 1947
Kurikulum 1947Kurikulum 1947
Kurikulum 1947
 
telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)
 
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENGPENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
 
Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013
 
Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13
 
Tugas makalah-inovasi
Tugas makalah-inovasiTugas makalah-inovasi
Tugas makalah-inovasi
 
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMK
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMKManajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMK
Manajemen Pendidikan Kejuruan - Kurikulum SMK
 
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONALPROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
 

Similar to hakekat kurikulum sekolah

Landasan Pendi Tugas Kelomp
Landasan Pendi Tugas KelompLandasan Pendi Tugas Kelomp
Landasan Pendi Tugas Kelompherdisaksul
 
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdekaSejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdekaKurosaki_akira
 
Makalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumMakalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumSri Damanik
 
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdf
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdfKELOMPOK 6.Kurikulum.pdf
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdfHerawati05
 
sejarah kurikulum.pptxassaadssdasdsasdsadasda
sejarah kurikulum.pptxassaadssdasdsasdsadasdasejarah kurikulum.pptxassaadssdasdsasdsadasda
sejarah kurikulum.pptxassaadssdasdsasdsadasdaMusaAlquddusi
 
Power point ict
Power point ictPower point ict
Power point ictayusisca
 
Power point ict
Power point ictPower point ict
Power point ictayusisca
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Pujiati Puu
 
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumrasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumTohir Haliwaza
 
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumBahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumÄkäñx Këyñå
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikanFreddy Indra
 
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah (Aksi Nyata PMM)
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah (Aksi Nyata PMM)Mengapa Kurikulum Perlu Berubah (Aksi Nyata PMM)
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah (Aksi Nyata PMM)TinRostini1
 
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesiasejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesiaokiarisaputra
 
Makalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulumMakalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulumafrianarohmi1
 
2. kurikulum dan pembelajaran
2. kurikulum dan pembelajaran2. kurikulum dan pembelajaran
2. kurikulum dan pembelajaranNuzli Muhammad
 
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesiaSejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesiasandykarimun
 

Similar to hakekat kurikulum sekolah (20)

Landasan Pendi Tugas Kelomp
Landasan Pendi Tugas KelompLandasan Pendi Tugas Kelomp
Landasan Pendi Tugas Kelomp
 
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdekaSejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
 
Makalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumMakalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah Kurikulum
 
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdf
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdfKELOMPOK 6.Kurikulum.pdf
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdf
 
sejarah kurikulum.pptxassaadssdasdsasdsadasda
sejarah kurikulum.pptxassaadssdasdsasdsadasdasejarah kurikulum.pptxassaadssdasdsasdsadasda
sejarah kurikulum.pptxassaadssdasdsasdsadasda
 
Power point ict
Power point ictPower point ict
Power point ict
 
Power point ict
Power point ictPower point ict
Power point ict
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)
 
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumrasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
 
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumBahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
 
09 sejarah perjalanan kurikulum nasional
09 sejarah perjalanan kurikulum nasional09 sejarah perjalanan kurikulum nasional
09 sejarah perjalanan kurikulum nasional
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Pengertian kurikulum
Pengertian kurikulumPengertian kurikulum
Pengertian kurikulum
 
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah (Aksi Nyata PMM)
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah (Aksi Nyata PMM)Mengapa Kurikulum Perlu Berubah (Aksi Nyata PMM)
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah (Aksi Nyata PMM)
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesiasejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
 
Makalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulumMakalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulum
 
kurikulumku-kurikulummu.ppt
kurikulumku-kurikulummu.pptkurikulumku-kurikulummu.ppt
kurikulumku-kurikulummu.ppt
 
2. kurikulum dan pembelajaran
2. kurikulum dan pembelajaran2. kurikulum dan pembelajaran
2. kurikulum dan pembelajaran
 
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesiaSejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
 

More from Anang Dwi Purwanto

Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Anang Dwi Purwanto
 
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bingAnalisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bingAnang Dwi Purwanto
 
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilangBaithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilangAnang Dwi Purwanto
 
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmahKegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmahAnang Dwi Purwanto
 
karakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesiakarakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesiaAnang Dwi Purwanto
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuanAnang Dwi Purwanto
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesiaSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesiaAnang Dwi Purwanto
 
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiahragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiahAnang Dwi Purwanto
 
One.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnetOne.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnetAnang Dwi Purwanto
 

More from Anang Dwi Purwanto (20)

Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
 
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bingAnalisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
 
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilangBaithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
 
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmahKegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
 
Para generasi langit
Para generasi langitPara generasi langit
Para generasi langit
 
sampul suara tiga hati
sampul suara tiga hatisampul suara tiga hati
sampul suara tiga hati
 
Karakteristik umum khusus @pz
Karakteristik umum khusus @pzKarakteristik umum khusus @pz
Karakteristik umum khusus @pz
 
karakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesiakarakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesia
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
 
bahasa indonesia keilmuan @pz
bahasa indonesia keilmuan @pzbahasa indonesia keilmuan @pz
bahasa indonesia keilmuan @pz
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesiaSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
 
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiahragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Jaringan Komputer (KKPI) SMK
Jaringan Komputer (KKPI) SMKJaringan Komputer (KKPI) SMK
Jaringan Komputer (KKPI) SMK
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Rotation life of butterfly
Rotation life of butterflyRotation life of butterfly
Rotation life of butterfly
 
One.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnetOne.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnet
 
jaringan ad hoc
jaringan ad hocjaringan ad hoc
jaringan ad hoc
 
internet ad hoc
internet ad hocinternet ad hoc
internet ad hoc
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 

hakekat kurikulum sekolah

  • 1. Kurikulum Sekolah & Perkembangannya
  • 2. Latar Belakang Sekolah Formal IPTEK & industri Kondisi Geografis Tranformasi sosio-budaya Masyarakat
  • 3. Pengertian kurikulum Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa latin “currere” yang digunakan untuk memberi nama lapangan perlombaan lari. Lap Lomba Lari Garis start Garis lintasan Garis finish
  • 4. Tyler (1949) mengartikan kurikulum bertolak dari 4 pertanyaan: 1. Apa yang harus dicapai oleh sekolah 2. Pengalaman-pengalaman belajar seperti apa yang harus dapat dilaksanakan guru mencapai tujuan yang dimaksud 3. Bagaimana pengalaman belajar diorganisasikan secara efektif 4. Bagaimana cara menentukan bahwa tujuan pendidikan telah dapat tercapai
  • 5. UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Bab X pasal 36 ayat: 1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional 2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik
  • 6. Fungsi kurikulum bagi peserta didik Memperoleh berbagai pengalaman yang dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya kelak Fungsi kurikulum bagi Pendidik 1. Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar pada anak didik 2. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan
  • 7. Fungsi kurikulum bagi Kepala Sekolah/ Pembina Sekolah 1. Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yakni memperbaiki dan menciptakan situasi belajar 2. Sebagai pedoman dalam memberikan kewenangan kepada guru atau pendidik agar dapat memperbaiki situasi belajar 3. Sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum pada masa datang 4. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi atas kemajuan pembelajaran
  • 8. Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua Agar orang tua dapat berpastisipasi membantu usaha sekolah dalam mencapai kemajuan belajar putra-putrinya Fungsi Kurikulum bagi sekolah tingkat diatasnya 1. Pemelihara keseimbangan proses pendidikan. 2. Penyiapan tenaga baru Fungsi Kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan 1. Ikut memberikan kontribusi,dalam memperlancar program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orangtua dan masyarakat 2. Melakukan evaluasi yang konstruktif demi penyempurnaan program pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
  • 9. Kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan Rencana Kegiatan Kegiatan Evaluasi Kurikulum merupakan program yang didesain, direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang sengaja diciptakan oleh sekolah Kedudukan kurikulum sebagai pedoman atau pegangan suatu program pendidikan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu sesuai kubutuhan/ tuntuan kehidupan masyarakat
  • 10. Kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan: 1. Konstruk yang dibangun untuk mentransfer apa yang sudah terjadi di masa lalu pada generasi berikutnya untuk dilestarikan, dikembangkan dan diteruskan. 2. Sebagai jawaban untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial yang terkait dengan pendidikan 3. Sebagai alat untuk membangun atau mengembangkan kehidupan masa yang akan datang yang didasarkan pada kehidupan masa lalu, sekarang dan rencana pengembangan dan pembangunan bangsa
  • 11. Peranan guru dalam pengembangan kurikulum Ilmpementers Adapters Peran Guru Researchers Developers
  • 13. a. Tahun 1952 – 1964 (subject curriculum) Tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan, dan berganti nama menjadi Rentjana Pelajaran Terurai Yang menjadi ciri dalam kurikulum ini adalah setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari Kurikulum yang disusun dan dikembangkan berkategori kurikulum tradional (subject curriculum)
  • 14. Tujuan pendidikan dan pengajaran RI “ membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air”
  • 15. Isi kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bahasa Daerah Berhitung Ilmu Alam Ilmu Hayat Ilmu Bumi Sejarah Sapta Usaha Tama
  • 16. b. Tahun 1964 (correlated Curriculum) Tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pendidikan, diberi nama dengan Rentjana pendidikan 1964. Ciri dari kurikulum ini pembelajaran dipusatkan pada program pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keprigelan dan jasmani. Tujuan pendidikan “ membentuk manusia Pancasila dan Manipol/Usdek yang bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat adil dan makmur, materiil, spiritual Pendidikan dilaksanakan dengan Sistem Panca Wardhana (yang meliputi 5 aspek perkembangan)
  • 17. Sistem Panca Wardhana Emosional Artistik (Rasa Keharuan) Perkembangan Moral Keprigelan Intelegensi Jasmaniah Krida (Bakat & Minat)
  • 18. Kurikulum 1964 mengarahkan anak pada pembekalan untuk ke dunia kerja, sehingga diketegorikan correlated Curriculum Semua mata pelajaran diberikan mulai kelas I, II, III dengan jam pelajaran setiap minggu: a. Kelas I & II, 26 jam pelajaran dan @ 30 menit b. Kelas III & IV, 36 jam pelajaran dan @ 40 menit c. SLTP dan SLTA 42 jam pelajaran, @ 40 menit Dalam melaksanakan pengajaran guru mendapat petunjuk dalam bagian mana harus mengaktifkan peserta didik tetapi masih dalam bimbingan guru
  • 19. c. Kurikulum Orde Baru (1968) Kurikulum yang dikembangkan dipengaruhi oleh politik Orde Baru Landasan pendidikan berdasar falsafah Panca Sila: a. Dasar pendidikan nasional, falsafah negara Panca Sila (ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 2 b. Tujuan pendidikan nasional “ membentuk manusia Pancasilais Sejati berdasar ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945 dan Isi UUD 1945 (ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 3) c. Isi pendidikan Nasional - mempertinggi mental budi pekerti dan memperkuat keyakinan agama - Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan - Membina dan mengembangkan fisik yang kuat dan sehat (ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 4)
  • 20. Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964. Yaitu perubahan struktur pendidikan dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus Pembelajaran diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan serta pengembangan fisik yang sehat dan kuat
  • 21. d. Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. Metode materi dirinci pada Prosedur Pengembang-an Sistem Instruksional (PPSI), yang dikenal dengan istilah satuan pelajaran. Yaitu pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan intruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.
  • 22. e. Kurikulum 1984 Kurikulum ini juga sering disebut dengan kurikulum 1975 yang disempurnakan Kurikulum 1984 menekankan proses skill approach atau Pendekatan Keterampilan Proses, yang berorientasi pada pencapai tujuan yang telah ditetapkan Dalam proses pembelajaran siswa ditempatkan sebagai subyek belajar Model ini disebut dengan model Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
  • 23. PKP adalah pembelajaran yang mengutamakan penerapan berbagai keterampilan memproses perolehan dalam pembelajaran PKP menekankan agar peserta didik terlatih keterampilan dasarnya untuk menghasilkan penemuan-penemuan berupa fakta, konsep, prinsip, dan berbagai teori. Mengamati Mengklasifikasi Mengukur Menghitung /memprediksi Mengkomunikasikan
  • 24. f. Kurikulum 1994 Didisain dengan memadukan kurikulum 1975 dengan kurikulum 1984. Kurikulum 1994 sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak.
  • 25. Ciri -ciri yang menonjol kurikulum 1994, diantaranya sebagai berikut: 1. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur wulan. 2. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi). 3. Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. 4. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
  • 26. Pendekatan kurikulum 1994 lebih mengutamakan penguasaan materi (content oriented), sebanyak-banyak oleh siswa. Beberapa permasalahan, antaranya sebagai berikut: 1. Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran 2. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
  • 27. g. Kurikulum 2004 Kurikulum dikembangkan Berbasis Kompetensi (KBK). KBK adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah Kurikulum ini menitik beratkan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu oleh peserta didik KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab.
  • 28. Karakteristik KBK antara lainsebagai berikut: 1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupu klasikal 2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman 3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi 4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif 5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
  • 29. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: 1. Standar isi 2. Standar proses 3. Standar kompetensi lulusan 4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5. Standar sarana dan prasarana 6. Standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan 7. Standar penilaian pendidikan.
  • 30. h. Kurikulum 2006 (KTSP) Sebagai implementasi P P No 19 Tahun 2005, kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan Karakteristik KTSP: 1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal 2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman 3. Pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi 4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif 5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
  • 31. Perbedaan mendasar dibandingkan dengan KBK tahun 2004 dengan KBK tahun 2006 (versi KTSP), bahwa sekolah diberi kewenangan penuh dalam menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan hingga pengembangan silabusnya
  • 32. Perbedaan mendasar dibandingkan dengan KBK tahun 2004 dengan KBK tahun 2006 (versi KTSP), bahwa sekolah diberi kewenangan penuh dalam menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan hingga pengembangan silabusnya
  • 33. Kurikulum 2013 Latar belakang: Hasil kajian terhadap kurikulum yang berlaku sebelumnya, yaitu (KTSP) Mulyasa (2013: 5) bahwa terdapat lima permasalahan utama dalam rencana strategi pendidikan nasional: 1. peningkatan mutu pendidikan, 2. peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, 3. peningkatan relevansi pendidikan, 4. pemerataan layanan pendidikan dan 5. pendidikan karakter
  • 34. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dan berbasis karakter. Mulyasa (2013: 6) bahwa kurikulum 2013, lebih menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat pendidikan dasar yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya Kompetensi menurut Mulyasa (2003: 37) merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Gunawan (2012: 3) bahwa karakter merupakan perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat
  • 35. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan: hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, afektif dan berkontribusi pada kehidupan: bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia Implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat dintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum
  • 36. Implementasi: 1. Kompetensi peserta didik dicapai melalui proses pembelajaran 2. Karakter peserta didik, dibentuk: a. melalui proses pembelajaran, dan b. progran pendidikan yang dikembangkan oleh satuan pendidikan
  • 37. Implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat dintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplesitkan, di-hubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pendidikan nilai dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi juga menyentuk internalisasi, dan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukkan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbol-simbol yang dipraktekan oleh semua warga sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah/madrasah merupakan ciri khas , karakter atau watak, dan citra sekolah/madrasah tersebut di mata masyarakat luas”. (Mulyasa, 2013: 7)
  • 38. Permasalahan Kurikulum 1. Kurikulum kurang bisa mengimbangan kecepatan perkembangan IPTEK, pertumbuhan industri, sosial budaya, dan kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan global 2. Kurikulum tidak searah dengan tuntutan potensi geografis Indonesia: pertanian, kelautan dan industri pendukungnya (kompas, 4 September 2012) 3. Tujuan yang dicapai oleh peserta didik kurang jelas 4. Banyak guru kurang memiliki kemampuan meng-implementasi kurikulum dengan baik 5. Pelakasanaan penilian kurang sesuai dengan tuntutan kurikulum (mengukur potensi peserta didik) 6. Motivasi kemandirian belajar peserta didik kurang
  • 39. 8. Evaluasi hasil belajar (pelakasanaan penilian) belum mengukur keberhasilan pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik secara individual 9. Masih ada usaha sekolah tidak sportif dalam membantu peserta didik mencapai prestasi yang baik 10. Pembentukan karakter peserta didik belum didukung oleh berbagai komponen pendidikan