Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Satuan acara pembelajaran ini membahas tentang penyuluhan diare yang akan dilaksanakan di Puskesmas Sicincin pada tanggal 1 Maret 2013. Penyuluhan akan memberikan penjelasan mengenai pengertian, gejala, penyebab, bahaya, dan pencegahan diare serta cara membuat larutan gula garam. Tujuannya adalah agar klien dan keluarga dapat memahami tentang di
1. Satuan Acara Pembelajaran ( SAP )
Pokok Bahasan : Diare
Sasaran : Klien dan Keluarga yang ada di Puskesmas Sicincin
Tempat : Ruangan Tunggu Puskesmas Sicincin
Hari / Tangal : 1 Maret 2013
Waktu : 9.00. Wib
Penyuluh : ASMAUL HUSNA
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mengikuti program penyuluhan klien dan keluarga selama 1 x 25 menit
klien dan keluarga dapat memahami tentang diare dan cara pencegahan dan
penanggulangan diare secara benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 25 menit diharapkan klien dan keluarga dapat
:
a. Menyebutkan pengertian diare dengan baik
b. Menyebutkan 4 dari 8 penyebab terjadinya diare tanpa melihat leaflet
c. Menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala penyakit diare dengan benar tanpa
melihat leaflet
d. Menyebutkan 2 dari 4 bahaya diare tanpa melihat leaflet
e. Menyebutkan 3 dari 6 pencegahan terjadinya diare tanpa melihat leaflet
f. Menyebutkan penatalaksanaan diare di rumah dengaan benar
g. Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan gula garam dengan bai
2. B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Bahaya Diare
5. Pencegahan Diare
6. Penatalaksanaan Diare di Rumah dengan cara membuat Larutan Gula Garam
C. Kegiatan Penyuluhan
No Acara Waktu Kegiatan penyuluhan Pesarta
1 Pembukaan 5 menit 1. Salam pembukaan - menjawab salam
Perkenalan memperhatikan
Apersepsi berpartisipasi aktif
Menkomunikasikan - memperhaikan
tujuan
2 Isi 15 menit 2. menjelaskan tentang - memperhatikan
pengertian KB dan mencatat
Penyebab diare penjelasan
Tanda gejala diare penyuluhan
Pncegahan diare dengan ceramat
Penalataksanaan diare - menanyakan hal-hal
yang belum jelas
- memperhatikan
3 Penutup 5 menit 3. Penutup: -memperhatikan
menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan -menjawab
evuluasi penyuluhan
dengan pertanyaan secara
-Menjawab salam
lisan
salam
3. D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Sarana dan Sumber Pembelajaran
1. Media
1. Penyuluhan secara lisan
2. Leaflet
3. clipcart
F. Sumber
Betz Cecily L, Sowden Linda A. 2002. Buku Saku Keperawatan
Pediatrik. Jakarta: EGC
Sachasin Rosa M. 1996. Perinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa :
Manulang R.F. Jakarta : EGC
Suharyono, 1991. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Cetakan Pertama,
Jakarta: Rhineka Cipta.
Departemen Kesehatan RI. 1992, Diare dan Upaya Pemberantasannya.
Dirjen P3M. Jakarta.
4. Lampiran
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari (WHO (1980). Jadi Diare
adalah berak encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam 24 jam.
Diare adalah buang air besar yang tidak normal (meningkat) dengan konsistensi
tinja lebih lembek atau cair. Diare dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu akut dan kronik
(Suharyono, 1991).
Diare adalah penyakit berak-berak dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari.
Bahaya dari diare adalah kehilangan cairan tubuh yang terlalu banyak sehingga penderita
menjadi lemas, bila tidak segera ditolong dapat mengakibatkan pingsan. Diare pada anak-
anak dapat membahayakan jiwanya, disamping mencret dapat pula timbul demam dan
berak penderita bercampur dengan darah (Depkes, 1992).
B. Penyebab Diare
Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Diare Menurut Suharyono (1991), sebagai
berikut:
a. Faktor instrinsik
Faktor intrinsik atau faktor penjamu antara lain: genetik, umur, jenis kelamin,
keadaan fisiologis, kekebalan, maupun sifat-sifat dari manusia itu sendiri.
b. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik berasal dari faktor lingkungan baik berupa lingkungan fisik,
biologis, maupun sosial ekonomi, termasuk didalamnya perilaku masyarakat untuk
hidup bersih dan sehat. Selain faktor-faktor diatas, sifat-sifat mikro organisme sebagai
agen penyebab penyakit juga merupakan faktor penting dalam proses timbulnya
penyakit infeksi. Sifat-sifat mikro organisme tersebut antara lain: patogenitas, virulensi,
5. tropisme, serangan terhadap penjamu, kecepatan berkembang biak, kemampuan
menembus jaringan, kemampuan memproduksi toksin dan kemampuan menimbulkan
kekebalan
Dari beberapa referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab diare
antara lain :
1. Genetik
2. Minum air tidak dimasak
3. Makan jajanan kurang bersih
4. Makan dengan tangan yang kotor
5. Berak disembarang tempat
6. Mengguankan air kotor untuk keperluan sehari-hari
7. Makanan tidak ditutup sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan kotoran
8. Ikan, jamur atau singkong dan makan makanan yang mengandung racun
9. Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan zat pewarna berlebihan
C. Gejala-gejala diare
Tanda dan gejala diare adalah mual dan muntah, panas, gelisah, suhu badan mungkin
meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair,
mungkin mengandung darah atau lendir, warna tinja menjadi kehijau-hijauan karena
tercampur empedu. Anus dan sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam (Depkes,
1992).
Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai
nampak, yaitu: berat badan menurun, turgor berkurang. Dapat juga terjadi dehidrasi ringan,
sedang dan berat, dan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi menjadi dehidrasi
hipotonik, isotonik dan hipertonik (PetrusA, 1990).
Dari beberapa referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab diare antara lain :
1. Anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
6. 2. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
4. Berak encer atau cair lebih dari 3 kali dalam 24 jam
5. Badan lemah dan lesu
6. Muntah-muntah
7. Rasa haus
8. Menurunnya nafsu makan
D. Bahaya Diare
1. Zat-zat gizi hilang dari tubuh
2. Seseorang dengan diare tidak merasa lapar
3. Penderita akan kehilangan cairan tubuh
4. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas
5. Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak
6. Bila dibiarkan akan mengakibatkan kematian
E. Pencegahan Diare
Pencegahan Diare Menurut (Depkes, 1992), pencegahan peredaran bahaya diare
sesungguhnya dapat dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat, yaitu dengan cara:
1. Membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Membuang hajat pada jamban.
3. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui peningkatan status gizi.
5. Penggunaan air yang tepat untuk kebersihan dan minuman yang bebas dari
kuman.
6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
7. Dan untuk Anak-anak dibawah 1 tahun anjuran yang dispesifikasikan adalah
1. Berikan hanya ASI selama 4 – 6 bulan pertama dan teruskan menyusui paling
kurang selama tahun pertama..
2. Berikan makanan penyapih bergizi yang bersih pada 4 – 6 bulan.
3. Berikan makanan yang baru dimasak dengan baik dengan menggunakan air
bersih.
4. Semua anggota keluarga mencuci tangannya dengan air sabun sebelum makan,
sebelum menyiapkan makanan dan setelah berak.
5. Secepatnya membuang tinja anak kecil ke kakus.
F. Penatalaksanaan Diare di Rumah Dengan Cara Membuat Larutan Gula Garam (LGG)
1. Bahan dan alat yang diperlukan
a. Gula pasir sebanyak 1 (satu) sendok teh munjung
b. Garam dapur yang halus sebanyak ¼ (seperempat) sendok teh
c. Air masak atau air teh yang hangat (tidak selagi mendidih) sebanyak 1 (satu) gelas
d. Gelas belimbing / lainnya yang sama ukurannya, dan sendok teh.
2. Cara membuat larutan gula garam (LGG)
a. Sebelum membuat, cucilah tangan sampai bersih
b. Tuangkan air masak, atau air teh ke dalam gelas sebanyak 1 (satu) gelas
c. Masukkanlah "gula pasir" dan "garam" menurut takaran yang telah ditentukan
d. Aduklah sampai gula dan garam menjadi larut semua
e. Minumlah sebanyak anak mau. Bila habis dibuatkan lagi dengan cara yang sama.
8. 3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :
Jumlah oralit yang disediakan di
Umur Setiap Mencret
rumah
< 1 tahun ¹/₂ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)
1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5 – 12 tahun 1 ¹/₂ gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan2
hari.
G. SETTING TEMPAT
Keterangan :
Papan Penyuluhan
Penyaji
Moderator
C.I
Anggota
Observer
Pasien
9. PENUTUP
Demikianlah satuan acara penyuluhan ini di buat, semoga dilaksanakan sesuai rencana.
Sicincin, 1 Maret 2013
ASMAUL HUSNA
Disetujui oleh :
Pembimbing akademik CI Puskesmas
(-------------------------) (Elni Sari,SKM)
10. DAFTAR NAMA PASIEN YANG HADIR
DIPUSKESMAS SICINCIN
TGL 1 MARET 2013
NO. NAMA PASIEN TANDA TANGAN