Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural dengan berbagai kelompok etnik yang memiliki perbedaan budaya, bahasa, dan nilai. Komunikasi antarbudaya memainkan peran penting dalam masyarakat semacam itu dengan fungsi mengawasi, menjembatani, menyebarkan nilai-nilai budaya, dan menghibur.
1. Komunikasi Antarbudaya dalam
Masyarakat Multikultural
Oleh Kelompok 5 :
Muhammad Zulfahmi. S ( @mzulfahmis )
Afriadhin
Zikri Maulana
2. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan
tingkat keanekaragaman yang sangat kompleks.
Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut
dikenal dengan istilah masyarakat multikultural.
Komunikasi antarbudaya dalam masyarakat multikultur
adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang
dari berbagai kelompok masyarakat yang memiliki
kebudayaan yang berbeda (bisa beda
agama, ras, etnik, atau sosial, ekonomi, atau gabungan
dari semua perbedaan ini.
3. Faktor Penyebab Terjadinya
Masyarakat Multikultural
• Keadaan Geografis : Diperkotaan merupakan tempat
keterbukaan masyarakat. Banyak masyarakat ke kota
untuk melepaskan diri dari susahnya atau beratnya
hidup di kampung yang budayanya hanya satu saja.
• Keterbukaan Terhadap Kebudayaan Luar : Masyarakat
kita sekarang ini adalah masyarakat yang terbuka dan
ikut-ikutan, Hal ini bisa dilihat dari besarnya pengaruh
globalisasi pada masyarakat kita ini.
• Kemampuan individu yang berbeda antara satu dan
yang lain : sehingga menimbulkan kebutuhan yang di
dapat akan berbeda dan juga akan membentuk pola
prilaku dan mata pencaharian yang berbeda.
4. Ciri Masyarakat Multikultural
Fourth National Conference of the Federation
of Ethnic Councils of Australia menyatakan bahwa
ciri-ciri masyarakat multikultural adalah sebagai
berikut :
1. Adanya variasi dari perbedaan budaya.
2. Kebebasan dalam menjalankan perbedaan
beragama.
3. Bahasa dan adat sosial yang berbeda.
4. Adanya kepedulian dalam berbagai nilai.
5. Semua kelompok etnik menekankan toleransi
budaya, bahasa, dan agama meskipun berbeda
antara satu dengan yang lainnya agar mereka tidak
kehilangan identitas.
5. Tambahan :
• Ciri utama masyarakat multikultur
menurut Furnivall (1949) adalah
orang hidup berdampingan secara
fisik, tetapi karena perbedaan sosial
budaya mereka terpisah dan tidak
bergabung dalam suatu unit politik.
6. FUNGSI KOMUNIKASI PADA MASYARAKAT
MULTIKULTUR SECARA SOSIAL
• Pengawasan : Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan
komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam
setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk
menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih
banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin
perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu
terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.
• Menjembatani : Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-
pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan
tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi
ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi
massa.
• Sosialisasi Nilai : Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan
dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada
masyarakat lain.
• Menghibur : Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses
komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton Lawakan OVJ dan IMB di
televisi. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
7. Kita tidak dapat mengatakan bahwa masyarakat
kita merupakan masyarakat multikultural jika kita
tidak mempunyai kelompok-kelompok etnik yang
berbeda dalam kebudayaan, bahasa, nilai-
nilai, adat istiadat, dan tata kelakuan yang diakui
sebagai pengetahuan dan jalan positif untuk
menciptakan toleransi dalam sebuah komunitas.