SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
1/4 
Kepuasan kerja? Ada dan bagaimana mengukurnya? 
Terbesit pertanyaan ini sekilas muncul. Saat saya bertanya perihal dunia kerja di 
negara yang berbeda dengan seorang kawan. Kawan saya sama seperti saya, yabanci, 
“bule” di negeri ini, asal kami pun sama dari negeri nan jauh di seberang sana, salah 
satu ranah negeri ASEAN. Lalu entah bagaimana akhir ujung pembicaraan kami 
menyangkut sekilas tentang konsep kepuasan kerja. Dan karena konsep tersebut juga 
termasuk sebagai bahan tesis saya, juga karena selama ini saya telah membaca banyak 
jurnal ilmiah sebagai bahan referensi penelitian saya tersebut. Maka sedikit saya coba 
jelaskan konsep tersebut; konsep itu sendiri ada dan bisa diukur, tetapi tidak bisa kita 
bayangkan saat ini. Enaknya gimana dan apa yang dirasakan, itu nanti. Kita hanya bisa 
merasakannya nanti, tapi harus siap juga dengan resiko dan segalanya saat memasuki 
dunia kerja. Seperti salah satu guru saya bilang; klo kamu mau merasakan asin, manis, 
asam, atau pahitnya sesuatu maka cobalah. Kamu tidak akan pernah mengetahui apa 
rasanya sebelum kamu mencobanya, dan jangan takut mencobanya selama itu baik 
dan halal bagimu. Dan jangan berdebat atau menjelaskan lebih kepada mereka yang 
belum pernah merasakan rasa-rasa itu. Karena akan buang waktu saja.. 
Ok lanjut, lalu apa itu konsep kepuasan kerja? Apa dia bisa diukur?... Bagi saya 
yang telah banyak membaca konsep tersebut. Hal itu ada, dan itu nyata.. 
Konsep kepuasan kerja itu sendiri telah lama ada. Konsep tersebut telah ada 
sejak tahun 1920an. Beberapa pakar peneliti waktu itu hanya meneliti tentang dasar-dasar 
dari gejala kepuasan kerja. Memang meski saat itu mereka hanya bisa 
merasakan gejalanya dan belum menemukan kata yang tepat dari “kepuasan kerja”. 
Sebut saja grup social research dari Mbah Elton Mayo di Western Electric Company. 
Mereka telah menjadikan penelitian mereka menjadi sebuah kerangka induksi tentang 
kepuasan kerja. Sedikit pembahasan, disini Mbah Elton Mayo dkk meneliti tentang apa 
pengaruhnya antara faktor fisik pekerja, lingkungan, dan alat-alat kerja kala itu 
terhadap produktivitas kerja karyawan. Dari hasil penelitian tersebut meski masih 
dikatakan secara implicit, mereka mengatakan, employee/karyawan/buruh yang 
bekerja dengan faktor-faktor kerja yang baik (fisik, lingkungan, dan alat-alat kerja) 
Doddy Sumardi @11/2014, bahan materi tesis, untuk iseng, biar gak lupa..
2/4 
maka akan mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan yang bekerja, dan ini segaris 
lurus dengan hasil produktifitas kerja. Seperti apa yang disampaikan sendiri oleh Elton 
Mayo kemudian, “satisfied worker produces more”1. 
Konsep ini lalu berkembang, berdasarkan bahan yang saya pelajari kemudian 
pada tahun 1935 Grandpa Hoppock mulai mengenalkan tentang definisi dari konsep 
kepuasan kerja. Grandpa bilang, bahwa kepuasan kerja itu adalah… “any combination 
of psychological, physiological and environmental circumstances that cause a person 
truthfully to say I am satisfied with my job”2. Dan dari sinilah mulai berkembangan 
tentang konsep kepuasan kerja. Lalu banyak dari peneliti kemudian mencoba mencari 
arti dan konsep masing-masing tentang kepuasan kerja, dan hingga saat ini pun hal itu 
masih berlanjut. Karena dalam ilmu sosial sendiri tidak terdapat batas akhir dari 
sebuah ilmu, dan sebuah konsep ke-ilmuan dapat berbeda sudut pandangnya 
tergantung masing-masing ahli. 
Jurnal terbaru yang saya baca berikutnya, dan umumnya dipakai secara luas 
untuk mendefinisikan konsep kepuasan kerja mengambil konsep dari Mbah Locke. 
Pada tahun 1976, konsep terbaru tersebut mulai sering digunakan untuk mengenal apa 
itu kepuasan kerja, meski masih ada beberapa peneliti lain yang berbeda sudut 
pandang. Mbah Locke bilang klo kepuasan kerja itu adalah … “a pleasurable or positive 
emotional state resulting from the appraisal of one’s job or job experiences” 3. Kondisi 
kerja yang nyaman, enak, tenang, bersemangat, riang, gembira, dll yang dirasakan oleh 
setiap orang dalam bekerja yang coba pengen diungkapkan oleh si Mbah. Dan keadaan 
positif itu pun adalah sebuah hasil dari timbulnya sebuah kepuasan dalam bekerja. Tak 
ada yang mengganggu atau menghasilkan negative impact dalam kerja. Meskipun saya 
akui sendiri, kondisi yang seratus persen puas dalam dunia kerja itu gak akan pernah 
ada. Mungkin hanya antara 100 persen kurang dikit. Dikitnya isi sendiri ya, hehehee 
=P. 
1 M. M. Gruneberg (1976). Job satisfaction: a reader. London: Macmillan Press, p. x. 
2 Aziri, B. (2011). Job Satisfaction: A Literature Review. Management Research and Practice 3 (4), p. 77. 
3 T. A. Judge and R. Klinger (2007). Job Satisfaction: Subjective Well -Being at Work. In M. Eid & R. Larsen 
(Eds.), The science of subjective well -being, New York: Guilford Publications, p. 394. 
Doddy Sumardi @11/2014, bahan materi tesis, untuk iseng, biar gak lupa..
3/4 
Lalu dari segi bagaimana mengisi angka tersebut dan bagaimana mengukurnya. 
Maka konsep ini pun berkembang. Banyak peneliti/praktikal/author/dll memcoba 
mencari cara pengukurannya. Lalu akhirnya masing-masing peneliti tersebut punya 
bahan masing-masing; punya definisi, punya teori, punya ukuran, punya indikator, 
punya sampel, dll. 
Klo saya sendiri untuk mencoba mengukur konsep kepuasan kerja dengan 
menggunakan metodenya dari Grandpa Smith, Mbah Kendal, dan Mbah Hulin. Pada 
tahun 1969, mereka meramukan bersama tentang cara pengukuran konsep kepuasan 
kerja, dari ramuan mereka terciptalah beberapa dimensi sebagai alat ukur untuk 
mengukur konsep kepuasan kerja. Konsep ukuran inilah yang lalu saya gunakan untuk 
mengukur kepuasan kerja dalam tulisan tesis saya. Mbah-lar ini meramukan ramuan aji 
JDI (Job Description Index), dari ramuan ini tercipta lima dimensi yang terkait pada 
penilaian kepuasan kerja, antara lain: 1. Kepuasan kepada pekerjaan/tugas, 2. 
Kepuasan kepada atasan/bos/supervisor/managers/dll, 3. Kepuasan kepada 
pendapatan/gaji/bayaran/upah/dll, 4. Kepuasan kepada promosi/pangkat/jabatan, 
dan 5. Kepuasan kepada kawan/teman/rekan4. Adapun penjelasannya akan saya 
berikan di lain waktu, InshAlloh =).. 
Dari konsep tersebut lalu muncul konsep sejenisnya, lainnya, tandingannya, 
tambahannya, dll. Beberapa pakar sebut saja Mpu Weiss, Dawis, England & Lofquist 
pada tahun 1967 membuat konsep mengukur kepuasan kerja dengan nama ajian (eh 
ukuran),, MSQ (Minnesota Satisfaction Questionnaire). Yang lain juga turut 
meramaikan jagad pengukuran kepuasan kerja, seperti Mas Hackman dan Oldham di 
tahun 1974 dengan JDS (Job Diagnostic Survey). Lalu Omm Ironson, Smith, Brannick, 
Gibson dan Paul di tahun 1989 membuat ukuran JIG (Job in General Scale). Seperti 
tidak mau kalah, Kaka Spector pada tahun 1985, dia membuat ajian skala ukuran (Job 
Satisfaction Survey). Dan yang terbaru adalah dari tahun 1991. Sebelumnya kumpulan 
dari kawan-kawan Quin dan Shepard pada tahun 1974 membuat GJS (Global Job 
Satisfaction), lalu kemudian dilanjutkan hal ini diteruskan oleh Abah Pond dan Geyer, 
4 T. Ramayah; M. Jantan and S. K. Tadisina (2001). Job Satisfa ction: Empirical Evidence for Alternatives to 
JDI. San Francisco: National Decision Sciences Conference-November, p. 7. 
Doddy Sumardi @11/2014, bahan materi tesis, untuk iseng, biar gak lupa..
4/4 
Om Rice, Gentile dan McFarlin di tahun 1991 tersebut5. Dan masih banyak lagi bahan 
kajian dari ukuran JS yang bisa digunakan untuk mengukur, tapi karena keterbatasan 
tempat saya sebutkan saja beberapa. 
Nah lalu kenapa saya memilih ajian Abah Smith dkk. Itu nanti.. InshAlloh lain 
kesempatan saya jelaskan. 
Dan tentang apa yang saya bagikan ini hanyalah sebuah konsep kecil tentang 
konsep kepuasan kerja yang ada. Semoga lain waktu bisa saya jelaskan.. Saya silahkan 
juga kepada Guru-guru saya, rekan saya, atau yang lain yang ingin menambahkan atau 
mengkoreksi. 
Eskisehir, Turki 
5 M. Astrauskaite; R. Vaitkevičius and A. Perminas (2011). Job Satisfaction Survey: A Confirmatory Factor 
Analysis Based on Secondary School Teachers’ Sample. International Journal of Business and 
Management, 6 (5), p. 42. 
Doddy Sumardi @11/2014, bahan materi tesis, untuk iseng, biar gak lupa..

More Related Content

What's hot

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGAPRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGAIrsyadul Ibad
 
7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasarfara dillah
 
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowTeori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowZulfa Meizanita
 
pengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santunpengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santunSalma Van Licht
 
seks bebas dan pergaulan bebas
seks bebas dan pergaulan bebasseks bebas dan pergaulan bebas
seks bebas dan pergaulan bebas-
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakAn Rachma
 
Pengenalan peserta didik 2013
Pengenalan peserta didik 2013Pengenalan peserta didik 2013
Pengenalan peserta didik 2013Ratna Widiastuti
 
Pengertian dan Ciri Perkembangan Individu
Pengertian dan Ciri Perkembangan IndividuPengertian dan Ciri Perkembangan Individu
Pengertian dan Ciri Perkembangan IndividuAriefiandra Ariefiandra
 
Lgbt bahaya dan solusinya
Lgbt bahaya dan solusinya Lgbt bahaya dan solusinya
Lgbt bahaya dan solusinya Suci Harso
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanelmabb
 

What's hot (20)

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGAPRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
 
Tugas tugas guru
Tugas tugas guruTugas tugas guru
Tugas tugas guru
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 
7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar
 
Psikologi remaja
Psikologi remajaPsikologi remaja
Psikologi remaja
 
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowTeori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
 
pengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santunpengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santun
 
seks bebas dan pergaulan bebas
seks bebas dan pergaulan bebasseks bebas dan pergaulan bebas
seks bebas dan pergaulan bebas
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Alat Ukur Psikologi
Alat Ukur PsikologiAlat Ukur Psikologi
Alat Ukur Psikologi
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
 
Pengenalan peserta didik 2013
Pengenalan peserta didik 2013Pengenalan peserta didik 2013
Pengenalan peserta didik 2013
 
Resume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bkResume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bk
 
PPT STRES
PPT STRESPPT STRES
PPT STRES
 
Perilaku Abnormal
Perilaku AbnormalPerilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
 
Pengertian dan Ciri Perkembangan Individu
Pengertian dan Ciri Perkembangan IndividuPengertian dan Ciri Perkembangan Individu
Pengertian dan Ciri Perkembangan Individu
 
Lgbt bahaya dan solusinya
Lgbt bahaya dan solusinya Lgbt bahaya dan solusinya
Lgbt bahaya dan solusinya
 
Tes psikologi
Tes psikologiTes psikologi
Tes psikologi
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
 

Similar to Kepuasan Kerja (Sejarah, Definisi, dan ukuran)

Uji Tangguh Kuesioner Penelitian
Uji Tangguh Kuesioner PenelitianUji Tangguh Kuesioner Penelitian
Uji Tangguh Kuesioner PenelitianDoddy Sumardi
 
Memberi Motivasi
Memberi MotivasiMemberi Motivasi
Memberi MotivasiAmat Bejo
 
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasicutzurnali
 
Grogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martinGrogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martinAnthony Dio Martin
 
Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018hadiarnowo
 
Elaborasi Pemahaman dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
Elaborasi  Pemahaman  dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptxElaborasi  Pemahaman  dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
Elaborasi Pemahaman dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptxAbdulWafi65
 
Grogi Interview Kerja? Bacalah! by Anthony Dio Martin
Grogi Interview Kerja? Bacalah! by Anthony Dio MartinGrogi Interview Kerja? Bacalah! by Anthony Dio Martin
Grogi Interview Kerja? Bacalah! by Anthony Dio Martinadmartin
 
Bacaan 3 - Kerangka Refleksi 4P.pdf
Bacaan 3 - Kerangka Refleksi 4P.pdfBacaan 3 - Kerangka Refleksi 4P.pdf
Bacaan 3 - Kerangka Refleksi 4P.pdfNaviesLuthvitasari1
 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaChristi_Natasia
 
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (SMK) (1).pptx
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (SMK) (1).pptxPaparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (SMK) (1).pptx
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (SMK) (1).pptxNurulSaadah42
 
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptxKepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptxnopay2502
 
Program Filter (PROFILE)
Program Filter (PROFILE)Program Filter (PROFILE)
Program Filter (PROFILE)Hassan Khomeini
 
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKROMOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRODunia Pendidikan
 
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan KerjaPsikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan KerjaDavina Maharani
 
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasiseokjinluvv
 

Similar to Kepuasan Kerja (Sejarah, Definisi, dan ukuran) (20)

Tips2
Tips2Tips2
Tips2
 
Uji Tangguh Kuesioner Penelitian
Uji Tangguh Kuesioner PenelitianUji Tangguh Kuesioner Penelitian
Uji Tangguh Kuesioner Penelitian
 
Memberi Motivasi
Memberi MotivasiMemberi Motivasi
Memberi Motivasi
 
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
 
Grogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martinGrogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martin
 
Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018
 
Elaborasi Pemahaman dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
Elaborasi  Pemahaman  dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptxElaborasi  Pemahaman  dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
Elaborasi Pemahaman dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
 
Grogi Interview Kerja? Bacalah! by Anthony Dio Martin
Grogi Interview Kerja? Bacalah! by Anthony Dio MartinGrogi Interview Kerja? Bacalah! by Anthony Dio Martin
Grogi Interview Kerja? Bacalah! by Anthony Dio Martin
 
Pok bab 3 . kel 2
Pok bab 3 . kel 2Pok bab 3 . kel 2
Pok bab 3 . kel 2
 
Bacaan 3 - Kerangka Refleksi 4P.pdf
Bacaan 3 - Kerangka Refleksi 4P.pdfBacaan 3 - Kerangka Refleksi 4P.pdf
Bacaan 3 - Kerangka Refleksi 4P.pdf
 
Hypnomotivation
HypnomotivationHypnomotivation
Hypnomotivation
 
Quantum learning 01
Quantum learning 01Quantum learning 01
Quantum learning 01
 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
 
Crithink~thinking
Crithink~thinkingCrithink~thinking
Crithink~thinking
 
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (SMK) (1).pptx
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (SMK) (1).pptxPaparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (SMK) (1).pptx
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (SMK) (1).pptx
 
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptxKepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
 
Program Filter (PROFILE)
Program Filter (PROFILE)Program Filter (PROFILE)
Program Filter (PROFILE)
 
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKROMOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
 
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan KerjaPsikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
 
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
 

Kepuasan Kerja (Sejarah, Definisi, dan ukuran)

  • 1. 1/4 Kepuasan kerja? Ada dan bagaimana mengukurnya? Terbesit pertanyaan ini sekilas muncul. Saat saya bertanya perihal dunia kerja di negara yang berbeda dengan seorang kawan. Kawan saya sama seperti saya, yabanci, “bule” di negeri ini, asal kami pun sama dari negeri nan jauh di seberang sana, salah satu ranah negeri ASEAN. Lalu entah bagaimana akhir ujung pembicaraan kami menyangkut sekilas tentang konsep kepuasan kerja. Dan karena konsep tersebut juga termasuk sebagai bahan tesis saya, juga karena selama ini saya telah membaca banyak jurnal ilmiah sebagai bahan referensi penelitian saya tersebut. Maka sedikit saya coba jelaskan konsep tersebut; konsep itu sendiri ada dan bisa diukur, tetapi tidak bisa kita bayangkan saat ini. Enaknya gimana dan apa yang dirasakan, itu nanti. Kita hanya bisa merasakannya nanti, tapi harus siap juga dengan resiko dan segalanya saat memasuki dunia kerja. Seperti salah satu guru saya bilang; klo kamu mau merasakan asin, manis, asam, atau pahitnya sesuatu maka cobalah. Kamu tidak akan pernah mengetahui apa rasanya sebelum kamu mencobanya, dan jangan takut mencobanya selama itu baik dan halal bagimu. Dan jangan berdebat atau menjelaskan lebih kepada mereka yang belum pernah merasakan rasa-rasa itu. Karena akan buang waktu saja.. Ok lanjut, lalu apa itu konsep kepuasan kerja? Apa dia bisa diukur?... Bagi saya yang telah banyak membaca konsep tersebut. Hal itu ada, dan itu nyata.. Konsep kepuasan kerja itu sendiri telah lama ada. Konsep tersebut telah ada sejak tahun 1920an. Beberapa pakar peneliti waktu itu hanya meneliti tentang dasar-dasar dari gejala kepuasan kerja. Memang meski saat itu mereka hanya bisa merasakan gejalanya dan belum menemukan kata yang tepat dari “kepuasan kerja”. Sebut saja grup social research dari Mbah Elton Mayo di Western Electric Company. Mereka telah menjadikan penelitian mereka menjadi sebuah kerangka induksi tentang kepuasan kerja. Sedikit pembahasan, disini Mbah Elton Mayo dkk meneliti tentang apa pengaruhnya antara faktor fisik pekerja, lingkungan, dan alat-alat kerja kala itu terhadap produktivitas kerja karyawan. Dari hasil penelitian tersebut meski masih dikatakan secara implicit, mereka mengatakan, employee/karyawan/buruh yang bekerja dengan faktor-faktor kerja yang baik (fisik, lingkungan, dan alat-alat kerja) Doddy Sumardi @11/2014, bahan materi tesis, untuk iseng, biar gak lupa..
  • 2. 2/4 maka akan mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan yang bekerja, dan ini segaris lurus dengan hasil produktifitas kerja. Seperti apa yang disampaikan sendiri oleh Elton Mayo kemudian, “satisfied worker produces more”1. Konsep ini lalu berkembang, berdasarkan bahan yang saya pelajari kemudian pada tahun 1935 Grandpa Hoppock mulai mengenalkan tentang definisi dari konsep kepuasan kerja. Grandpa bilang, bahwa kepuasan kerja itu adalah… “any combination of psychological, physiological and environmental circumstances that cause a person truthfully to say I am satisfied with my job”2. Dan dari sinilah mulai berkembangan tentang konsep kepuasan kerja. Lalu banyak dari peneliti kemudian mencoba mencari arti dan konsep masing-masing tentang kepuasan kerja, dan hingga saat ini pun hal itu masih berlanjut. Karena dalam ilmu sosial sendiri tidak terdapat batas akhir dari sebuah ilmu, dan sebuah konsep ke-ilmuan dapat berbeda sudut pandangnya tergantung masing-masing ahli. Jurnal terbaru yang saya baca berikutnya, dan umumnya dipakai secara luas untuk mendefinisikan konsep kepuasan kerja mengambil konsep dari Mbah Locke. Pada tahun 1976, konsep terbaru tersebut mulai sering digunakan untuk mengenal apa itu kepuasan kerja, meski masih ada beberapa peneliti lain yang berbeda sudut pandang. Mbah Locke bilang klo kepuasan kerja itu adalah … “a pleasurable or positive emotional state resulting from the appraisal of one’s job or job experiences” 3. Kondisi kerja yang nyaman, enak, tenang, bersemangat, riang, gembira, dll yang dirasakan oleh setiap orang dalam bekerja yang coba pengen diungkapkan oleh si Mbah. Dan keadaan positif itu pun adalah sebuah hasil dari timbulnya sebuah kepuasan dalam bekerja. Tak ada yang mengganggu atau menghasilkan negative impact dalam kerja. Meskipun saya akui sendiri, kondisi yang seratus persen puas dalam dunia kerja itu gak akan pernah ada. Mungkin hanya antara 100 persen kurang dikit. Dikitnya isi sendiri ya, hehehee =P. 1 M. M. Gruneberg (1976). Job satisfaction: a reader. London: Macmillan Press, p. x. 2 Aziri, B. (2011). Job Satisfaction: A Literature Review. Management Research and Practice 3 (4), p. 77. 3 T. A. Judge and R. Klinger (2007). Job Satisfaction: Subjective Well -Being at Work. In M. Eid & R. Larsen (Eds.), The science of subjective well -being, New York: Guilford Publications, p. 394. Doddy Sumardi @11/2014, bahan materi tesis, untuk iseng, biar gak lupa..
  • 3. 3/4 Lalu dari segi bagaimana mengisi angka tersebut dan bagaimana mengukurnya. Maka konsep ini pun berkembang. Banyak peneliti/praktikal/author/dll memcoba mencari cara pengukurannya. Lalu akhirnya masing-masing peneliti tersebut punya bahan masing-masing; punya definisi, punya teori, punya ukuran, punya indikator, punya sampel, dll. Klo saya sendiri untuk mencoba mengukur konsep kepuasan kerja dengan menggunakan metodenya dari Grandpa Smith, Mbah Kendal, dan Mbah Hulin. Pada tahun 1969, mereka meramukan bersama tentang cara pengukuran konsep kepuasan kerja, dari ramuan mereka terciptalah beberapa dimensi sebagai alat ukur untuk mengukur konsep kepuasan kerja. Konsep ukuran inilah yang lalu saya gunakan untuk mengukur kepuasan kerja dalam tulisan tesis saya. Mbah-lar ini meramukan ramuan aji JDI (Job Description Index), dari ramuan ini tercipta lima dimensi yang terkait pada penilaian kepuasan kerja, antara lain: 1. Kepuasan kepada pekerjaan/tugas, 2. Kepuasan kepada atasan/bos/supervisor/managers/dll, 3. Kepuasan kepada pendapatan/gaji/bayaran/upah/dll, 4. Kepuasan kepada promosi/pangkat/jabatan, dan 5. Kepuasan kepada kawan/teman/rekan4. Adapun penjelasannya akan saya berikan di lain waktu, InshAlloh =).. Dari konsep tersebut lalu muncul konsep sejenisnya, lainnya, tandingannya, tambahannya, dll. Beberapa pakar sebut saja Mpu Weiss, Dawis, England & Lofquist pada tahun 1967 membuat konsep mengukur kepuasan kerja dengan nama ajian (eh ukuran),, MSQ (Minnesota Satisfaction Questionnaire). Yang lain juga turut meramaikan jagad pengukuran kepuasan kerja, seperti Mas Hackman dan Oldham di tahun 1974 dengan JDS (Job Diagnostic Survey). Lalu Omm Ironson, Smith, Brannick, Gibson dan Paul di tahun 1989 membuat ukuran JIG (Job in General Scale). Seperti tidak mau kalah, Kaka Spector pada tahun 1985, dia membuat ajian skala ukuran (Job Satisfaction Survey). Dan yang terbaru adalah dari tahun 1991. Sebelumnya kumpulan dari kawan-kawan Quin dan Shepard pada tahun 1974 membuat GJS (Global Job Satisfaction), lalu kemudian dilanjutkan hal ini diteruskan oleh Abah Pond dan Geyer, 4 T. Ramayah; M. Jantan and S. K. Tadisina (2001). Job Satisfa ction: Empirical Evidence for Alternatives to JDI. San Francisco: National Decision Sciences Conference-November, p. 7. Doddy Sumardi @11/2014, bahan materi tesis, untuk iseng, biar gak lupa..
  • 4. 4/4 Om Rice, Gentile dan McFarlin di tahun 1991 tersebut5. Dan masih banyak lagi bahan kajian dari ukuran JS yang bisa digunakan untuk mengukur, tapi karena keterbatasan tempat saya sebutkan saja beberapa. Nah lalu kenapa saya memilih ajian Abah Smith dkk. Itu nanti.. InshAlloh lain kesempatan saya jelaskan. Dan tentang apa yang saya bagikan ini hanyalah sebuah konsep kecil tentang konsep kepuasan kerja yang ada. Semoga lain waktu bisa saya jelaskan.. Saya silahkan juga kepada Guru-guru saya, rekan saya, atau yang lain yang ingin menambahkan atau mengkoreksi. Eskisehir, Turki 5 M. Astrauskaite; R. Vaitkevičius and A. Perminas (2011). Job Satisfaction Survey: A Confirmatory Factor Analysis Based on Secondary School Teachers’ Sample. International Journal of Business and Management, 6 (5), p. 42. Doddy Sumardi @11/2014, bahan materi tesis, untuk iseng, biar gak lupa..