2. PENGERTIAN
Hutan musim dapat disebut sebagai suatu bioma berupa
hutan yang biasa ditemukan di wilayah tropika Iklim
monsoon (kemarau dan hujan) dengan macam tumbuhan
sejenis. Wilayah-wilayah ini memiliki iklim hangat
sepanjang tahun, tapi mengalami musim kering (kemarau)
yang tak kalah panjangnya selama beberapa bulan.
Meskipun begitu, curah hujan pun turun di daerah ini
hingga beberapa ratus millimeter tiap tahunnya, bahkan
dapat lebih.
Di musim kering yang panjang banyak tumbuhan terpaksa
menggugurkan daun-daunnya. Tentu saja, hal ini dapat
mempengaruhi kehidupan makhluk di dalam hutan musim.
Oleh karena itulah, hutan ini disebut musiman atau ada
pula yang menyebut dengan hutan luruh daun.
Hutan ini terletak di garis 23 derajat – 30’’ lintang selatan.
3. Tumbuhan membentuk formasi musiman.
Tumbuhan umumnya tahan dari kekeringan dan
termasuk tumbuhan tropofit
Pada musim kemarau daunya meranggas
(rontok) sebaliknya pada musim penghujan
daunya lebat.
Hutan musim biasa di beri nama sesuai dengan
spesies tumbuhan yang dominan contohnya :
hutan jati, hutan pinus, hutan angsana.
4. Ciri Tumbuhan Hutan Musim
Ciri-ciri tumbuhan yang biasanya memenuhi hutan musim
adalah pohon-pohon yang tahan dari kekeringan dan termasuk
tumbuhan tropofit yang berarti mampu beradaptasi terhadap
keadaan kering dan juga keadaan basah. Pada musim
kemarau (kering), daun pohon-pohon di hutan musim akan
meranggas, sebaliknya pada musim hujan, daunnya akan
tumbuh dengan lebat.
Ciri-ciri:
ketinggian pohon 15 - 35 meter
cabang pohon mulai tumbuh saat pohon masih rendah
sebagian sinar natahari dapat mencapai tanah
dimusim panas, pohon menggugurkan daunnya (meranggas)
untuk mengurangi penguapan
dimusim penghujan, daunnya lebat
5. Hutan musim juga mempunyai peranan yang sangat besar bagi
bumi karena pohon-pohonnya yang Akuat sebagai pencegah
banjir, penyimpan dan pengatur air tanah, pencegah terjadinya
tanah longsor, penghasil kayu-kayuan dan hasil hutan, pemupuk
kesuburan tanah, dan juga sebagai faktor yang mempengaruhi
iklim dan keindahan alam, terutama jika terletak di daerah
pegunungan.
Bioma hutan musim tropis terdapat pada daerah-daerah yang
mengalami pergantian musim kering dan musim penghujan
yang sangat jelas. Hutan musim tropis mempunyai biomassa
yang elbih rendah daripada hutan hujan tropis.
6. Ekosistem hutan musim merupakan
ekosistem hutan campuran yang berada di
daerah beriklim muson (monsoon), yaitu
daerah dengan perbedaan antara musim
kering dan basah yang jelas. Tipe ekosistem
hutan musim terdapat pada daerah-daerah
yang memiliki tipe iklim C dan D (tipe iklim
menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson)
dengan rata-rata curah hujan 1.000-2.000
mm per tahun dengan rata-rata suhu
bulanan sebesar 21°-32°C.
7.
8. Penyebaran lokasi ekosistem hutan musim
meliputi wilayah negara-negara yang
beriklim musim (monsoon), misalnya di
India, Myanmar, Indonesia, Afrika Timur, dan
Australia Utara. Di Indonesia, tipe ekosistem
hutan musim berada di Jawa (terutama di
Jawa Tengah dan Jawa Timur), di kepulauan
Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian.
9. Vegetasi yang berada dalam ekosistem hutan musim didominasi oleh spesies-
spesies pohon yang menggugurkan daun di musim kering, sehingga type
ekosistem musim disebut juga hutan gugur daun atau deciduous forest. Pada
ekosistem hutan ini umumnya hanya memiliki satu lapisan tajuk atau satu
stratum dengan tajuk-tajuk pohon yang tidak saling tumpang-tindih, sehingga
masih banyak sinar matahari yang bisa masuk hutan sampai ke lantai hutan,
apalagi pada saat sedang gugur daun. Hal ini memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya berbagai spesies semak dan herba yang menutup lantai
hutan secara rapat, sehingga menyulitkan bagi orang untuk masuk ke dalam
hutan.
Bunga yang dihasilkan oleh pepohonan di hutan musim sering berukuran
besar dan memiliki warna yang terang, dan berbeda jika dibandingkan dengan
bunga yang dihasilkan oleh pepohonan di hutan hujan tropis (pohon yang
selalu hijau = evergreen). Bunga pohon di hutan musim umumnya kelihatan
pada bagian luar tajuk, sehingga sangat mudah dilihat oleh binatang atau
seranggaserangga penyerbuk.
10. Pada musim kering, mayoritas pepohonan di hutan musim
menggugurkan semua daunnya, tetapi lamanya daun gugur bergantung
kepada persediaan air dalam tanah, dan hal demikian itu dapat berbeda-
beda antartempat dalam hutan yang sama. Sebagai contoh untuk tempat-
tempat yang ada di pinggir sungai yang selalu ada cukup air,
menyebabkan daun-daun pohon gugur secara bergantian, bahkan di sini
tidak setiap spesies pohon menggugurkan semua daunnya. Pada akhir
musim kering, banyak dijumpai pohon yang mulai berbunga. Transpirasi
melalui bunga sangat kecil, sehingga tidak mengganggu keseimbangan
air dalam tubuh tumbuhan. Kemudian setelah masuk musim hujan,
pepohonan mampu memproduksi daun baru, buah, dan biji, sepanjang
air tanah cepat tersedia bagi tumbuhan.
Spesies pepohonan yang ada pada ekosistem hutan musim antara lain
Tectona grandis, Dalbergia latifolia, Acacia leucophloea, Schleieera
oleosa, Eucalyptus alba, Santalum album, Albizzia chinensis, dan
Timonius cerysus.