SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
Pemanfaatan Hidden Curriculum
dalam Mengembangkan
Pendidikan Nilai di SMP
Oleh :
Ajang Rusmana
SMP Persada Cisurupan
Tujuan Pendidikan Nasional
(UU Sisdiknas Nomor 2o Tahun 2003)
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Landasan Yuridis
Pendidikan nasional Indonesia mempunyai
tanggung jawab untuk mengembangkan segala
potensi peserta didik, dengan tujuan
menghasilkan peserta didik yang memegang nilai-
nilai luhur yang diwariskan generasi sebelumnya,
sehingga menghasilkan generasi yang memiliki
karakter, kekuatan spiritual keagamaan,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Landasan Filosofis
 Pendidikan adalah suatu kegiatan yang menyangkut
interaksi kejiwaan antara pendidik dan peserta didik
dalam suasana nilai- nilai budaya suatu masyarakat yang
didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan (humanity
value).
 Pendidikan selalu melibatkan aspek- aspek yang tidak
dipisahkan satu sama lain yaitu aspek kejiwaan,
kebudayaan, kemasyarakatan, norma- norma, dan
kemanusiaan.
Landasan Psikologis
Landasan Teologis
“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar
berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam:4)
“Orang mukmin paling sempurna imannya ialah orang
yang paling baik budi pekertinya.” (HR. Ahmad)
Pendidikan
Cageur
Bageur
BenerSinger
Pinter
Kearifan Lokal (Local Genius) Sunda
 Pendidikan direduksi jadi “PELATIHAN”.
 Pendidikan hanya seputar “transfer of knowledge, head
to head.”
 Perubahan kurikulum hanya dimaknai dengan perubahan
buku mata pelajaran, padahal guru itu sendiri adalah
kurikulum.
 Demoralisasi yang terjadi di kalangan pelajar (termasuk
siswa SMP) semakin meningkat secara kuantitas dan
kualitas.
Realitas Hasil Pendidikan
1. Meningkatnya kekerasan pada remaja;
2. Penggunaan kata-kata yang memburuk;
3. Pengaruh peer group (rekan kelompok) yang kuat dalam tindak
kekerasan;
4. Meningkatnya penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas;
5. Kaburnya batasan moral baik-buruk;
6. Menurunnya etos kerja;
7. Rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru;
8. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara;
9. Membudayanya ketidakjujuran; dan
10. Adanya saling curiga dan kebencian diantara sesama.
Tanda-tanda Kehancuran Suatu Bangsa
(Lickona, 1992)
Apa Solusinya???
Optimalisasi
Pemanfaatan
1. Kurikulum dalam pendidikan adalah sebagai “the heart of education”
(Klein, 1986).
2. Ciri utama dari pendidikan sekolah adalah adanya kurikulum, sehingga
secara mutlak kurikulum tidak dapat terpisahkan dengan sekolah
(Sukmadinata, 2007).
3. Kurikulum memiliki posisi sentral dalam pendidikan, posisi sentral ini
menunjukkan bahwa di setiap unit pendidikan, kegiatan kependidikan
yang utama adalah proses interaksi akademik antara peserta didik,
pendidik, sumber belajar, dan lingkungan (Said Hamid Hasan, 2010).
4. Kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di sekolah
ataupun di luar sekolah, asalkan kegiatan tersebut masih di bawah
tanggung jawab sekolah (Wina Sanjaya, 2008).
5. Kurikulum merupakan seluruh pengalaman yang dimiliki oleh para peserta
didik di bawah bimbingan pihak sekolah, baik pengalaman yang
direncanakan maupun yang tidak direncanakan (Marsh dan Willis, 1999)
Teori Kurikulum
1. Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu
yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana
yang tertuang di dalam dokumen kurikulum (write
curriculum).
2. Kurikulum aktual/faktual, yaitu kurikulum yang
dilaksanakan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran (hal-hal yang dapat diimplementasikan
dari kurikulum ideal).
3. Hidden curriculum, yaitu segala sesuatu yang terjadi
pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi
kurikulum aktual, atau hasil dari suatu proses
pendidikan yang tidak direncanakan, perilaku yang
muncul di luar tujuan yang telah dideskripsikan oleh
guru
Konsep & Implementasi Kurikulum
Glatthorn (1987), ada 4 aspek/variabel yang membentuk
terjadinya hidden curriculum, yaitu:
1. Aspek ideologi (nilai-nilai keyakinan)  variabel tetap
2. Aspek organisasi
3. Aspek sistem sosial
4. Aspek budaya/tradisi
variabel tidak tetap
Variabel Hidden Curriculum
1. Education has had two great goal: to help young people become smart and
to help them become good (Lickona, 1992)
2. Pendidikan nilai adalah bantuan terhadap peserta didik agar menyadari
dan mengalami nilai-nilai serta menempatkarmya secara integral dalam
keseluruhan hidupnya (Mardiatmadja, 1986).
3. Pendidikan nilai merupakan bantuan untuk mengembangkan dan
mengartikulasikan kemampuan pertimbangan nilai atau keputusan moral
yang dapat melembagakan kerangka tindakan manusia (David Aspin,
2000).
4. Tujuan pendidikan nilai dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar
memahami, menyadari, dan mengalami nilai-nilai serta mampu
menempatkannya secara integral dalam kehidupan.
5. Untuk sampai pada tujuan dimaksud, tindakan-tindakan pendidikan yang
mengarah pada perilaku yang baik dan benar perlu diperkenalkan oleh
para pendidik.
6. Salah satu strategi mencapai pendidikan nilai melalui “Pemanfaatan
Hidden Curriculum”.
Konsep Pendidikan Nilai
Goleman, 1999
Pendidikan nilai merupakan pendidikan karakter
yang mencakup sembilan nilai dasar yang saling
terkait, yaitu: responsibility (tanggung jawab),
respect (rasa hormat), fairness (keadilan), courage
(keberanian), honesty (kejujuran), citizenship (rasa
kebangsaan), self-discipline (disiplin diri), caring
(peduli), dan perseverance (ketekunan).
Jika pendidikan nilai berhasil menginternalisasikan
kesembilan dasar tersebut dalam diri peserta
didik, maka akan terbentuk pribadi seorang
pribadi yang berkarakter, pribadi yang berwatak.
Hasil Pendidikan Nilai (Lickona, 1999)
Pengetahuan Nilai/Moral :
•Moral Awarenes
•Knowing Moral Values
•Perspective-Taking
•Moral Reasoning
•Decision-Making
•Self-Knowledge
Sikap Nilai/Moral
•Conscience
•Self-Esteem
•Empathy
•Loving The Good
•Self-Control
•Humility
Tindakan Nilai/Moral :
•Competence
•Will
•Habit
1. Para ahli pendidikan nilai mengakui bahwa untuk mencapai
tujuan yang terkait dengan iplementasi pendidikan nilai, selain
kurikulum pendidikan tersurat, peran hidden curriculum
sangat besar.
2. Alasan pentingnya hidden curriculum di sekolah adalalah: (1)
pikiran, ucapan, dan perbuatan yang tercermin dari tindakan
setiap individu pada lingkungan sekolah merupakan fakta-
fakta kehidupan nyata yang dapat dipelajari dan dijadikan
contoh oleh orang yang terlibat dalam lingkungan pendidikan
itu; dan (2) kesadaran nilai pada peserta didik dapat
berkembang lebih cepat dan lebih melekat apabila hal
tersebut terkait langsung dengan konteksnya.
Korelasi Hidden Curriculum & Pendidikan Nilai
 Guru IPA menekankan pentingnya nilai kebenaran, ketelitian,
keuletan, ketekunan, dan lain-lain dalam kehidupan sehari-hari;
 Guru IPS menekankan nilai kepahlawanan, pengorbanan,
kesetiakawanan, solidaritas dan lain-lain dalam kehidupan
sehari-hari;
 Guru PKn menekankan nilai: kejujuran, kemanusiaan,
penghormatan terhadap sesama/rasa hormat, kedisiplinan,
ketertiban, kepedulian, dan lain-lain dalam kehidupan sehari-
hari.
 Guru Agama menekankan nilai keimanan, keyakinan,
kepercayaan, ketabahan, keteguhan, toleransi, kebebasan
beragama, penghormatan atas keyakinan orang lain, dan lain-
lain dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil Pendidikan Nilai di Sekolah SMP
Simpulan
Untuk mencapai tujuan yang terkait dengan
implementasi pendidikan nilai di SMP, selain kurikulum
pendidikan tersurat (write curriculum), peran hidden
curriculum sangat besar. Sebab, meskipun tidak
direncanakan, pengaruh hidden curriculum terhadap
perilaku peserta didik tidak diragukan lagi.
Alasannya pentingnya hidden curriculum di sekolah
adalalah: (1) pikiran, ucapan, dan perbuatan yang
tercermin dari tindakan setiap individu pada
lingkungan sekolah merupakan fakta-fakta kehidupan
nyata yang dapat dipelajari dan dijadikan contoh oleh
orang yang terlibat dalam lingkungan pendidikan itu;
dan (2) kesadaran nilai pada peserta didik dapat
berkembang lebih cepat dan lebih melekat apabila hal
tersebut terkait langsung dengan konteksnya.
Strategi pemanfaatan hidden curriculum di sekolah
termasuk SMP akan memiliki tiga dimensi, antara
lain:
1. Hidden curriculum dapat menunjukkan suatu
hubungan sekolah yang terdiri dari interaksi guru,
peserta didik, maupun keseluruhan sistem sosial di
sekolah.
2. Hidden curriculum dapat menjelaskan sebuah
proses implementasi di dalam maupun di luar
sekolah, yang terdiri atas hal-hal yang memiliki nilai
tambah, sosialisasi, dan pemeliharaan struktur kelas.
3. Hidden curriculum juga dapat memunculkan proses
yang tidak diharapkan (unintended) dari penyusunan
kurikulum dalam kaitannya dengan fungsi sosial
pendidikan.
Hidden curriculum di SMP dan sekolah
secara umum akan senantiasa muncul ketika
sekolah sebagai lembaga memainkan peran
dalam hal-hal:
 Kebijakan dan politik sekolah;
 Budaya sekolah;
 Gaya belajar peserta didik;
 Gaya dan strategi mengajar guru;
 Gaya kepemimpinan kepala sekolah;
 Sikap, persepsi, kepercayaan dan perilaku
staf sekolah;
 Partisipasi dan input masyarakat; dan
 Bahasa dan dialek sekolah.
Sekian & Terima Kasih !!!

More Related Content

What's hot

Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikanSri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
srie harnince
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
setyawatiDK
 
Tugasan 2 Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral T2
Tugasan 2   Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral T2Tugasan 2   Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral T2
Tugasan 2 Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral T2
manivanan
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan barat
syafiq hussin
 
Quo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperQuo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paper
Denny Kodrat
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1
Pena Bangsa
 

What's hot (20)

Hsp moral f5
Hsp moral f5Hsp moral f5
Hsp moral f5
 
Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral Tingkatan 5
Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral Tingkatan 5Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral Tingkatan 5
Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral Tingkatan 5
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
 
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikanSri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
 
Alasan dan konsep KBK
Alasan dan konsep KBKAlasan dan konsep KBK
Alasan dan konsep KBK
 
Falsafah pendidikan kebangsaan (sosial)
Falsafah pendidikan kebangsaan (sosial)Falsafah pendidikan kebangsaan (sosial)
Falsafah pendidikan kebangsaan (sosial)
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Guru berjiwa pendidik
Guru berjiwa pendidikGuru berjiwa pendidik
Guru berjiwa pendidik
 
Pentingnya landasan pendidikan
Pentingnya landasan pendidikanPentingnya landasan pendidikan
Pentingnya landasan pendidikan
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Tugasan 2 Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral T2
Tugasan 2   Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral T2Tugasan 2   Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral T2
Tugasan 2 Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral T2
 
Portofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar PendidikanPortofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar Pendidikan
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan barat
 
Pengantar Pengajian Profesional
Pengantar Pengajian ProfesionalPengantar Pengajian Profesional
Pengantar Pengajian Profesional
 
Quo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperQuo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paper
 
Curriculum 1
Curriculum 1Curriculum 1
Curriculum 1
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1
 
Makalah bpk maufur
Makalah bpk maufurMakalah bpk maufur
Makalah bpk maufur
 
Sma
SmaSma
Sma
 

Similar to Hidden curriculum

Integrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakterIntegrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakter
Sutikno Java
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
Budi Suwarno
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
Ali Murfhy
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
Ali Murfi
 
pengertian pendidikan mencakup proses pe
pengertian pendidikan mencakup proses pepengertian pendidikan mencakup proses pe
pengertian pendidikan mencakup proses pe
rosmawetari07
 
peranan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpkperanan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpk
MusaDiq YaaCob
 
141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikan141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikan
Mar Tunis
 

Similar to Hidden curriculum (20)

Makalah karakter
Makalah karakterMakalah karakter
Makalah karakter
 
Makalah karakter
Makalah karakterMakalah karakter
Makalah karakter
 
Integrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakterIntegrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakter
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013
 
edukasi 1502 3462-1-pb
edukasi 1502 3462-1-pbedukasi 1502 3462-1-pb
edukasi 1502 3462-1-pb
 
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdfArtikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
 
PRESENTASI FAJAR.pptx
PRESENTASI FAJAR.pptxPRESENTASI FAJAR.pptx
PRESENTASI FAJAR.pptx
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Makalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterMakalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakter
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
 
Kurnia sri andayani internet
Kurnia sri andayani internetKurnia sri andayani internet
Kurnia sri andayani internet
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
Jurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah LiteraturJurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah Literatur
 
pengertian pendidikan mencakup proses pe
pengertian pendidikan mencakup proses pepengertian pendidikan mencakup proses pe
pengertian pendidikan mencakup proses pe
 
peranan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpkperanan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpk
 
141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikan141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikan
 
Bab i ok
Bab i okBab i ok
Bab i ok
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptxMANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAMHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Hidden curriculum

  • 1. Pemanfaatan Hidden Curriculum dalam Mengembangkan Pendidikan Nilai di SMP Oleh : Ajang Rusmana SMP Persada Cisurupan
  • 2.
  • 3. Tujuan Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas Nomor 2o Tahun 2003) Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Landasan Yuridis
  • 4. Pendidikan nasional Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan segala potensi peserta didik, dengan tujuan menghasilkan peserta didik yang memegang nilai- nilai luhur yang diwariskan generasi sebelumnya, sehingga menghasilkan generasi yang memiliki karakter, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Landasan Filosofis
  • 5.  Pendidikan adalah suatu kegiatan yang menyangkut interaksi kejiwaan antara pendidik dan peserta didik dalam suasana nilai- nilai budaya suatu masyarakat yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan (humanity value).  Pendidikan selalu melibatkan aspek- aspek yang tidak dipisahkan satu sama lain yaitu aspek kejiwaan, kebudayaan, kemasyarakatan, norma- norma, dan kemanusiaan. Landasan Psikologis
  • 6. Landasan Teologis “Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam:4) “Orang mukmin paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik budi pekertinya.” (HR. Ahmad)
  • 8.  Pendidikan direduksi jadi “PELATIHAN”.  Pendidikan hanya seputar “transfer of knowledge, head to head.”  Perubahan kurikulum hanya dimaknai dengan perubahan buku mata pelajaran, padahal guru itu sendiri adalah kurikulum.  Demoralisasi yang terjadi di kalangan pelajar (termasuk siswa SMP) semakin meningkat secara kuantitas dan kualitas. Realitas Hasil Pendidikan
  • 9. 1. Meningkatnya kekerasan pada remaja; 2. Penggunaan kata-kata yang memburuk; 3. Pengaruh peer group (rekan kelompok) yang kuat dalam tindak kekerasan; 4. Meningkatnya penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas; 5. Kaburnya batasan moral baik-buruk; 6. Menurunnya etos kerja; 7. Rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; 8. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara; 9. Membudayanya ketidakjujuran; dan 10. Adanya saling curiga dan kebencian diantara sesama. Tanda-tanda Kehancuran Suatu Bangsa (Lickona, 1992)
  • 12. 1. Kurikulum dalam pendidikan adalah sebagai “the heart of education” (Klein, 1986). 2. Ciri utama dari pendidikan sekolah adalah adanya kurikulum, sehingga secara mutlak kurikulum tidak dapat terpisahkan dengan sekolah (Sukmadinata, 2007). 3. Kurikulum memiliki posisi sentral dalam pendidikan, posisi sentral ini menunjukkan bahwa di setiap unit pendidikan, kegiatan kependidikan yang utama adalah proses interaksi akademik antara peserta didik, pendidik, sumber belajar, dan lingkungan (Said Hamid Hasan, 2010). 4. Kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di sekolah ataupun di luar sekolah, asalkan kegiatan tersebut masih di bawah tanggung jawab sekolah (Wina Sanjaya, 2008). 5. Kurikulum merupakan seluruh pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik di bawah bimbingan pihak sekolah, baik pengalaman yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan (Marsh dan Willis, 1999) Teori Kurikulum
  • 13. 1. Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum (write curriculum). 2. Kurikulum aktual/faktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran (hal-hal yang dapat diimplementasikan dari kurikulum ideal). 3. Hidden curriculum, yaitu segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum aktual, atau hasil dari suatu proses pendidikan yang tidak direncanakan, perilaku yang muncul di luar tujuan yang telah dideskripsikan oleh guru Konsep & Implementasi Kurikulum
  • 14. Glatthorn (1987), ada 4 aspek/variabel yang membentuk terjadinya hidden curriculum, yaitu: 1. Aspek ideologi (nilai-nilai keyakinan)  variabel tetap 2. Aspek organisasi 3. Aspek sistem sosial 4. Aspek budaya/tradisi variabel tidak tetap Variabel Hidden Curriculum
  • 15. 1. Education has had two great goal: to help young people become smart and to help them become good (Lickona, 1992) 2. Pendidikan nilai adalah bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkarmya secara integral dalam keseluruhan hidupnya (Mardiatmadja, 1986). 3. Pendidikan nilai merupakan bantuan untuk mengembangkan dan mengartikulasikan kemampuan pertimbangan nilai atau keputusan moral yang dapat melembagakan kerangka tindakan manusia (David Aspin, 2000). 4. Tujuan pendidikan nilai dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar memahami, menyadari, dan mengalami nilai-nilai serta mampu menempatkannya secara integral dalam kehidupan. 5. Untuk sampai pada tujuan dimaksud, tindakan-tindakan pendidikan yang mengarah pada perilaku yang baik dan benar perlu diperkenalkan oleh para pendidik. 6. Salah satu strategi mencapai pendidikan nilai melalui “Pemanfaatan Hidden Curriculum”. Konsep Pendidikan Nilai
  • 16. Goleman, 1999 Pendidikan nilai merupakan pendidikan karakter yang mencakup sembilan nilai dasar yang saling terkait, yaitu: responsibility (tanggung jawab), respect (rasa hormat), fairness (keadilan), courage (keberanian), honesty (kejujuran), citizenship (rasa kebangsaan), self-discipline (disiplin diri), caring (peduli), dan perseverance (ketekunan). Jika pendidikan nilai berhasil menginternalisasikan kesembilan dasar tersebut dalam diri peserta didik, maka akan terbentuk pribadi seorang pribadi yang berkarakter, pribadi yang berwatak.
  • 17. Hasil Pendidikan Nilai (Lickona, 1999) Pengetahuan Nilai/Moral : •Moral Awarenes •Knowing Moral Values •Perspective-Taking •Moral Reasoning •Decision-Making •Self-Knowledge Sikap Nilai/Moral •Conscience •Self-Esteem •Empathy •Loving The Good •Self-Control •Humility Tindakan Nilai/Moral : •Competence •Will •Habit
  • 18. 1. Para ahli pendidikan nilai mengakui bahwa untuk mencapai tujuan yang terkait dengan iplementasi pendidikan nilai, selain kurikulum pendidikan tersurat, peran hidden curriculum sangat besar. 2. Alasan pentingnya hidden curriculum di sekolah adalalah: (1) pikiran, ucapan, dan perbuatan yang tercermin dari tindakan setiap individu pada lingkungan sekolah merupakan fakta- fakta kehidupan nyata yang dapat dipelajari dan dijadikan contoh oleh orang yang terlibat dalam lingkungan pendidikan itu; dan (2) kesadaran nilai pada peserta didik dapat berkembang lebih cepat dan lebih melekat apabila hal tersebut terkait langsung dengan konteksnya. Korelasi Hidden Curriculum & Pendidikan Nilai
  • 19.  Guru IPA menekankan pentingnya nilai kebenaran, ketelitian, keuletan, ketekunan, dan lain-lain dalam kehidupan sehari-hari;  Guru IPS menekankan nilai kepahlawanan, pengorbanan, kesetiakawanan, solidaritas dan lain-lain dalam kehidupan sehari-hari;  Guru PKn menekankan nilai: kejujuran, kemanusiaan, penghormatan terhadap sesama/rasa hormat, kedisiplinan, ketertiban, kepedulian, dan lain-lain dalam kehidupan sehari- hari.  Guru Agama menekankan nilai keimanan, keyakinan, kepercayaan, ketabahan, keteguhan, toleransi, kebebasan beragama, penghormatan atas keyakinan orang lain, dan lain- lain dalam kehidupan sehari-hari. Hasil Pendidikan Nilai di Sekolah SMP
  • 21. Untuk mencapai tujuan yang terkait dengan implementasi pendidikan nilai di SMP, selain kurikulum pendidikan tersurat (write curriculum), peran hidden curriculum sangat besar. Sebab, meskipun tidak direncanakan, pengaruh hidden curriculum terhadap perilaku peserta didik tidak diragukan lagi. Alasannya pentingnya hidden curriculum di sekolah adalalah: (1) pikiran, ucapan, dan perbuatan yang tercermin dari tindakan setiap individu pada lingkungan sekolah merupakan fakta-fakta kehidupan nyata yang dapat dipelajari dan dijadikan contoh oleh orang yang terlibat dalam lingkungan pendidikan itu; dan (2) kesadaran nilai pada peserta didik dapat berkembang lebih cepat dan lebih melekat apabila hal tersebut terkait langsung dengan konteksnya.
  • 22. Strategi pemanfaatan hidden curriculum di sekolah termasuk SMP akan memiliki tiga dimensi, antara lain: 1. Hidden curriculum dapat menunjukkan suatu hubungan sekolah yang terdiri dari interaksi guru, peserta didik, maupun keseluruhan sistem sosial di sekolah. 2. Hidden curriculum dapat menjelaskan sebuah proses implementasi di dalam maupun di luar sekolah, yang terdiri atas hal-hal yang memiliki nilai tambah, sosialisasi, dan pemeliharaan struktur kelas. 3. Hidden curriculum juga dapat memunculkan proses yang tidak diharapkan (unintended) dari penyusunan kurikulum dalam kaitannya dengan fungsi sosial pendidikan.
  • 23. Hidden curriculum di SMP dan sekolah secara umum akan senantiasa muncul ketika sekolah sebagai lembaga memainkan peran dalam hal-hal:  Kebijakan dan politik sekolah;  Budaya sekolah;  Gaya belajar peserta didik;  Gaya dan strategi mengajar guru;  Gaya kepemimpinan kepala sekolah;  Sikap, persepsi, kepercayaan dan perilaku staf sekolah;  Partisipasi dan input masyarakat; dan  Bahasa dan dialek sekolah.
  • 24. Sekian & Terima Kasih !!!