1. PERANAN BUDAYA DALAM SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA
Sistem Komunikasi Indonesia sangat erat kaitannya dengan Sistem Sosial Budaya
Indonesia yang merupakan cerminan kehidupan masyarakat Indonesia dalam keseharian
mereka. Banyak fenomena komunikasi di Indonesia yang setelah ditelusuri, selalu saja ada
keterkaitan terhadap latar belakang budaya. Manusia sebagai pelaku budaya memiliki
realitas psikis yang dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaannya yang tercermin dari
ekspresi sikap dan tingkah lakunya. Suatu kebudayaan baik dalam bentuk material maupun
nilai dimiliki oleh suatu komunitas sosial tertentu yang memberikan ciri identitas
kepadanya, sehingga individu yang berada dalam komunitas sosial tersebut memiliki
identitas yang seragam walaupun mungkin intensitasnya berbeda-beda. Keadaan inilah
yang pada gilirannya akan dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan timbullah
keserasian bahkan dapat pula menciptakan stabilitas.
Perbedaan latar belakang kultur memang dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda
terhadap suatu objek yang ditafsirkan. Dalam proses komunikasi; objek yang
menghubungkan pihak yang berkomunikasi adalah pesan. Penafsiran terhadap pesan dapat
berbeda-beda. Oleh sebab itu diperlukan suatu pola tertentu agar dapat membentuk suatu
gambaran yang sama terhadap suatu objek. Realitas sosial yang mempunyai sistem dan tata
nilai yang jelas merupakan salah satu tujuan kegiatan komunikasi sesuai dengan pandangan
hidup yang mendasari filsafat suatu bangsa. Hal ini baru akan terjadi bila proses
komunikasi yang terjadi memenuhi beberapa unsur untuk sampai kepada realitas sosial
tertentu.
Perkembangan dunia industri dan teknologi komunikasi dewasa ini, khususnya dalam
kajian komunikasi massa memiliki implikasi khusus dalam menciptakan masyarakat yang
well informed (peka informasi). Bahkan dengan munculnya media-media baru, banyak
budaya luar yang masuk ke Indonesia tanpa mengalami filterasi terlebih dahulu. Misalnya
saja fenomena perwajahan media cetak Indonesia yang semakin hari semakin bebas
berekspresi dengan tak luput dari sentuhan-sentuhan sensualitas bahkan secara ekstrim
mungkin telah mengarah pada pornografi. Hal ini tentu saja bertentangan dengan latar
belakang budaya dan agama, khususnya budaya yang di dalamnya mengandung nilai-nilai
2. agama Islam, seperti adat Aceh, Jawa, Minang, Melayu, dan lain-lain. Dalam adat Jawa
mungkin ada pakaian kemben yang dalam aplikasinya menitikberatkan pada budaya sopan-
santunnya/tatakrama. Sementara dalam soal berbusana, saya menganut paham Islam yakni
agama saya, yang mewajibkan kaum perempuan untuk berpakaian sopan, bahkan menutup
seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Pers bebas di Indonesia sedikit banyak
berpotensi untuk menggeser norma-norma ketimuran Indonesia yang identik dengan
sopan-santun budaya Jawa. Oleh karena itu, fenomena keterlibatan media massa di
Indonesia perlu ditelaah dan diputuskan solusinya agar tidak melanggar norma-norma
agama dan budaya bangsa yang telah tercantum di dalam Pancasila yang akan menjadi
prasyarat demi terbentuknya Sistem Komunikasi Indonesia yang baik.
Sementara itu, bahasa dan komunikasi lisan bisa menciptakan kesalahpahaman atau salah
mengerti, salah tanggap, namun bahasa lisan ini pun ada baiknya pula, yaitu dapat
mengklarifikasi kesalahpahaman yang terjadi. Kita maklum bahwa setiap bahasa bisa
dikatakan sebagai merefleksikan sistem yang menurut kita logis dan masuk akal. Bahasa
sebagai suatu sistem simbol atau lambang bisa berubah kalau berkaitan dengan ide,
perasaan, pengalaman, peristiwa dan fenomena lainnya dan dipengaruhi oleh aturan-aturan
yang berlapis-lapis yang dikembangkan oleh masyarakat tertentu. Sebagaimana dinyatakan
oleh ahli bahasa, bahwa bahasa manusia ini disusun atau ditata berdasarkan pada
sekumpulan aturan yang disepakati, seperti fonologi (berkaitan dengan bunyi), morfologi
(berkaitan dengan bentuk kata), sintaksis (berkaitan dengan penyusunan kata-kata menjadi
suatu kalimat), kemudian semantik (berkenaan dengan arti kata), serta terakhir apa yang
dinamakan pragmatis (memandang sesuatu menurut kegunaannya).
3. Alasan :
Peranan budaya dalam komunikasi memang sangat penting karena peran budaya ini
meliputi peran dan pengaruh komunikasi dalam proses budaya tersebut. Peranan budaya
dalam komunikasi memang sangat berpengaruh terhadap sistem komunikasi karena setiap
yang kita lakukan adalah budaya karena budaya adalah mengguanakan akal pemikiran
ketika kita ingin berkomunikasi pasti sebelum berkomunikasi kita berpikir apa yang akan
kita ucapkan atau sampaikan kepada orang lain oleh sebab itu peranan budaya dalam
komunikasi sangat penting. Komunikasi ialah proses budaya karena di dalam budaya
tersebut ada proses seperti layaknya sebuah proses kebudayaan, mempunyai wujud, isi
serta keseluruhan kompleks. Sesuatu dikatakan komunikasi apabila jika ada unsur yang
terlibat di dalamnya yang membentuk sebuah sistem. Dalam kehidupan sehari-hari dimana
manusia membutuhkan peralatan-peralatan tertentu. Komunikasi membutuhkan sarana
berbicara seperti mulut, bibir dan sesuatu yang berkaitan dengan bunyi ujaran. Ada kalanya
dibutuhkan tangan dan anggota tubuh lain (komunikasi non verbal) untuk mendukung
komunikasi lisan. Dapat pula menggunakan peralatan seperti televisi, surat kabar, radio dan
lain-lain.
Komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Dimana komunikasi yang
dilakukan lewat televisi misalnya membutuhkan orang yang digaji untuk “mengurusi”
televisi. Lewat radio dimana dibutuhkan orang yang digaji untuk ”mengurusi” radio
apabila ada orang yang ingin memasang iklan di radio dan televisi maka disitulah uang
tambahan didapatkan makanya komunikasi dapat menghasilkan mata pencaharian, mata
pencaharian merupakan isi dari kebudayaan.
Komunikasi akan menemukan jati dirinya secara lebih baik apabila menggunakan bahasa
sebagai alat penyampai pesan kepada orang lain. Bagaimana penggunaan bahasa yang
efektif, memakai bahasa apa, siapa yang menjadi sasaran adalah manifestasi dari
komunikasi sebagai proses budaya. Termasuk di sini juga ada manifestasi komunikasi
sebagai proses kesenian misalnya, di televisi ada seni atau seni suara.