SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
POKOK BAHASAN 2 : MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA
SUB POKOK BAHASAN 2.2 : REVOLUSI MENTAL DALAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DESA
TUJUAN : Setelah penyajian SPB ini, diharapkan peserta dapat
1. menjelaskan konsepsi revolusi mental dengan benar
2. menjelaskan pengertian revolusi mental dalam tata kelola
pemerintahan Desa
WAKTU : 1 Jampel @ 45 menit = 45 menit
KONSEPSI REVOLUSI MENTAL
 Revolusi (dari bahasa latin revolutio, yang berarti
"berputar arah") adalah perubahan fundamental
(mendasar) dalam struktur kekuatan atau organisasi
yang terjadi dalam periode waktu yang relatif singkat.
Kata kuncinya adalah Perubahan dalam Waktu Singkat;
 Mental atau tepatnya Mentalitas adalah cara berpikir
atau kemampuan untuk berpikir, belajar dan
merespons terhadap suatu situasi atau kondisi;
 Jadi, Revolusi Mental dapat diartikan dengan
perubahan yang relatif cepat dalam cara berpikir kita
dalam merespon, bertindak dan bekerja.
NAWACITA
 Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga negara
 Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, dan demokratis
 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan
 Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas
pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan
Indonesia Sejahtera.
 Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
 Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional
 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan
memperkuat pendidikan kebhinekaan.
MASALAH POKOK BANGSA
 Merosotnya wibawa Negara
 Lemahnya sendi perekonomian bangsa
 Intoleransi dan krisis kepribadian bangsa
MAKNA REVOLUSI MENTAL
 Revolusi mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat
(pemerintah & rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat
kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan Negara
untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat
sehingga dapat memenangkan persaingan di era globalisasi.
 Revolusi mental dapat diartikan juga sebagai gerakan mengubah cara
pandang, pikiran, sikap, dan perilaku setiap orang untuk berorientasi
pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi Bangsa
yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa di dunia.
 Revolusi mental adalah untuk menciptakan manusia yang sehat cerdas,
berkarakter dan berbudaya melalui perubahan cara pandang, pikiran,
sikap dan perilaku
 Revolusi mental berorientasi pada kemajuan dan kemoderenan,
sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi
dengan bangsa-bangsa lain.
TUJUAN REVOLUSI MENTAL
 Mengubah cara pandang, pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang
berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia
menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa
lain
 Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistic dalam
menatap masa depan Indonesia sebagai Negara dengan kekuatan besar
untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa
maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti
 Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara
ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia
Indonesia baru yang unggul mengedepankan nilai-nilai integritas, kerja
keras dan semangat gotong royong.
PRINSIP REVOLUSI MENTAL
 Bukan proyek tapi gerakan sosial
 Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan pemerintah
 Harus bersifat lintas-sektoral, tidak boleh diserahkan pada
kementerian tertentu
 Bersifat partisipatoris (kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil,
sektor privat dan akademisi)
 Diawali program pemicu (value attack)
 Desain program harus ramah pengguna (User Friendly), populer,
menjadi bagian dari gaya hidup dan Sistemik-Holistik
 Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan
sosial (moralitas publik)
 Dapat diukur dampaknya.
NILAI REVOLUSI MENTAL
 Integritas (Jujur, dipercaya , berkarakter, bertanggung
jawab)
 Kerja keras (etos kerja, daya saing, optimis, inovativ
dan produktif)
 Gotong-royong (kerjasama, solidaritas, komunal,
berorientasi pada kemaslahatan)
Melalui Internalisasi 3 Nilai Revolusi Mental Mulai Dari Birokrat,
Lembaga Pendidikan, Kelompok Masyarakat, Swasta, sampai
Keseluruh Lapisan Masyarakat.
JALUR BIROKRASI
 Melalui seluruh kegiatan pelatihan (capacity building)
yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah;
 Melalui program-program nyata Kementerian /
Lembaga baik infrastruktur maupun bantuan sosial.
JALUR PENDIDIKAN
 Memperkuat kurikulum pendidikan untuk
membangun integritas, membentuk etos kerja keras
dan semangat gotong royong
JALUR SWASTA/PENGUSAHA
 Memperkuat kemitraan antara pengusaha kecil dengan
pengusaha besar.
 Insentif pengurangan pajak bagi pengusaha Indonesia
yang mengembangkan produk lokal inovatif
 Instruksi Presiden kepada pengusaha mediia untuk
berkolaborasi mempromosikan revolusi mental
pemasangan iklan, iklan produk, in-line text)
 Mendukung inisiatif usaha kecil menengah menbuka
pasar/sentra yang menjual produk lokal yang inovatif,
kreatif dan harga terjangkau.
 Pengembangan lembaga keuangan mikro di desa.
JALUR KELOMPOK MASYARAKAT
 Pembudayaan 3 nilai Revolusi Mental melalui kelompok
masyarakat, seperti : BKB (Bina Keluarga Balita), Karang Taruna,
Kelompok Tani, PKK, Remaja Mesjid, Posyandu, Komunitas Seni
Budaya, dll.
 Internalisasi nilai dilakukan melalui paket pertemuan kelompok,
dipandu oleh fasilitator secara bergantian (sesuai buku yang
akan disiapkan bagi fasilitator) dengan berbagai metoda antara
lain; diskusi kelompok, ceramah, kasus, games, bermain peran,
online, dll.
 Konsep penjabaran nilai diserahkan menurut pendapat peserta.
Fasilitator hanya menyimpulkan berdasar pedoman dan
perkembangan hasil diskusi.
 Didalam kelompok juga harus membangun Role Model.
 Keteladanan oleh tokoh maupun masyarakat lainnya yang
mendukung Revolusi Mental
INDIKATOR KEBERHASILAN
 Kepuasan warga terhadap pelayanan publik meningkat
 Standar pelayanan publik meningkat
 Daya saing produk lokal dan konsumsi dalam negeri
meningkat
 Kerukunan warga meningkat
 Kerjasama dan partisipasi dalam pembangunan meningkat
 Kualitas hidup dan kepercayaan diri masyarakat meningkat
 Penyederhanaan prosedur pelayanan publik
 Keterbukaan informasi
 Meningkatnya kepastian pelayanan
 Efisiensi biaya pelayanan
Wujud Revolusi Mental dalam Tata Kelola Pemerintahan Desa adalah
terciptanya Hubungan Baik antar organisasi Pemerintahan Desa sehingga
dapat meningkatkan etos kerja dan kerjasama tim work dalam
melaksanakan tugas masing-masing dalam meningkatkan pelayanan pada
masyarakat dengan lebih baik serta tercapainya desa yang maju, mandiri,
demokartis dan sejahtera
6
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
(BERDASARKAN UU 6 TAHUN 2014)
BADAN
PERMUSYAWARATAN
DESA (BPD)
KEPALA
DESA
LPM / Lembaga Adat,
BKAD & Bum Desa
KEPALA
URUSAN
ADMINISTRASI
KEPALA
URUSAN
KEUANGAN
KEPALA
URUSAN
UMUM
KEPALA
SEKSI
PEME-
RINTAHAN
KEPALA
SEKSI
PEMBA-
NGUNAN
KEPALA
SEKSI
KESEJAH-
TERAAN
SEKRETARIS
DESA
KETERANGAN:
CONTOH:
HUBUNGAN KONSULATIF KADES DAN BPD
HUBUNGAN KEMITRAAN KADES DAN LPM. LEMBAGA ADAT, BKAD, & BUM DESA
HUBUNGAN PERINTAH KADES DAN PERANGKAT DESA
KEPALA
DUSUN
KEPALA
DUSUN
KEPALA
DUSUN
HUBUNGAN PERINTAH DALAM TATA
KELOLA PEMERINTAHAN DESA
 Kepala Desa mempunyai hubungan perintah yang dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dalam hal ini
perangkat desa memiliki integritas sesuai tugas fungsinya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
 Sekretariat Desa terdiri dari kepala urusan administrasi, kepala urusan
keuangan dan kepala urusan umum yang dipimpin oleh Sekretaris Desa yang
mempunyai tugas dalam bidang administarsi pemerintahan.
 Pelaksana Teknis Lapangan terdiri dari kepala seksi pemerintahan, kepala seksi
pembangunan dan kepala seksi kesejahteraan dalam struktur organissai
pemerintahan desa yang mempunyai tugas pelaksana operasional.
 Pelaksana Kewilayahan adalah kepala dusun yang bertugas membantu tugas
kepala desa dalam memberikan pelayanan pemerintahan di wilayah dusun
sebagai bagian tugas kewilayahan.
HUBUNGAN KONSULTATIF DALAM TATA
KELOLA PEMERINTAHAN DESA
 Kepala Desa dengan BPD yaitu BPD mempunyai fungsi membahas dan
menyepakati rancangan peraturan desa bersama kepala desa,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa dan
melakukan pengawasan kinerja kepala desa.
 BPD dengan etos kerja yang tinggi untuk mengawasi dan meminta
keterangan laporan dalam bentuk laporan keterangan penyelenggaraan
pemerintahan desa.
 BPD dalam forum musyawarah desa menyatakan pendapat atas
penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.
 Dalam pelaksanaan tugas BPD tersebut di atas mendapatkan biaya
tunjangan dan operasional BPD sehingga BPD dalam melaksanakan
tugas dengan kerja keras dalam wujud terjadinya perombakan program
kerja BPD yang responsif terhadap aspirasi masyarakat desa.
HUBUNGAN KEMITRAAN DALAM TATA
KELOLA PEMERINTAHAN DESA
 Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat, badan
kerjasama antar desa (BKAD) dan Badan Usaha Milik
Desa (Bum Desa) dalam hubungan kemitraan
Pemerintahan Desa dengan Lembaga kemasyarakatan,
lembaga adat, BKAD dan Bum Desa dalam hal
kerjasama hubungan kemitraan yang dilakukan secara
bersama-sama dengan melakukan penanaman dan
internalisasi positif terkait etos kerja dan budaya sosial
meliputi disiplin, kerja keras, kerjasama, integritas,
gotong royong, disiplin dan solidaritas.
DIAGRAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA SESUAI UU NO 6 TAHUN 2014
WUJUD KONKRIT
Wujud Konkrit Revolusi Mental Dalam Tata Kelola
Pemerintahan Desa tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMDesa), Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKPDesa), Anggaran dan Pendapatan
Belanja Desa (APBDesa), pembentukan Badan Usaha Milik
Desa (Bum Desa), Peraturan Desa yang mempunyai basis
legalitas (perumusan peraturan di desa berbasiskan aturan-
aturan hokum positif yang lebih tinggi) dan basis legitimasi
(perumusan peraturan di desa yang berbasiskan aspirasi
masyarakat), kerjasama antar desa, dan kinerja pemerintahan
desa dengan baik sesuai asas kepastian hukum, asas
akuntabilitas, asas keterbukaan dan asas profesionalitas.

More Related Content

Similar to SPB 2.2 Revolusi Mental.pptx

PPT POLITIK DAN ETIKA PENDIDIKAN FIKS. IMADA DAN SUCI.pptx
PPT POLITIK DAN ETIKA PENDIDIKAN FIKS. IMADA DAN SUCI.pptxPPT POLITIK DAN ETIKA PENDIDIKAN FIKS. IMADA DAN SUCI.pptx
PPT POLITIK DAN ETIKA PENDIDIKAN FIKS. IMADA DAN SUCI.pptxZizahWildan
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)ricky04
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)ricky04
 
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 201686169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016Bekti Susanti
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...Hendri Sivilianto
 
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111Stiunus Esap
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...Adijaya Group
 
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arifJuknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arifNurliana Umar
 
Inovasi dan Pembangunan Daerah ppt annisa.pptx
Inovasi dan Pembangunan Daerah ppt annisa.pptxInovasi dan Pembangunan Daerah ppt annisa.pptx
Inovasi dan Pembangunan Daerah ppt annisa.pptxannisadelvina
 
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptxPAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptxbandungwetan
 
profil kabupaten merangin
profil kabupaten meranginprofil kabupaten merangin
profil kabupaten meranginelpiputriyanti
 
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)ADMINISTRASI PUBLIK
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.ppt
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.pptKOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.ppt
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.pptirfanhadiyuda
 
Reformasi Birokrasi Kehumasan untuk Optimalisasi Peran dan Fungsi Humas
Reformasi Birokrasi Kehumasan untuk Optimalisasi Peran dan Fungsi HumasReformasi Birokrasi Kehumasan untuk Optimalisasi Peran dan Fungsi Humas
Reformasi Birokrasi Kehumasan untuk Optimalisasi Peran dan Fungsi HumasDeddy Supriady Bratakusumah
 
Buku bank sampah compress
Buku bank sampah compressBuku bank sampah compress
Buku bank sampah compressIrene Susilo
 
Buku bank sampah compress
Buku bank sampah compressBuku bank sampah compress
Buku bank sampah compressIrene Susilo
 
MATERI KABALAI-PSM.pptx
MATERI KABALAI-PSM.pptxMATERI KABALAI-PSM.pptx
MATERI KABALAI-PSM.pptxprih wardoyo
 

Similar to SPB 2.2 Revolusi Mental.pptx (20)

PPT POLITIK DAN ETIKA PENDIDIKAN FIKS. IMADA DAN SUCI.pptx
PPT POLITIK DAN ETIKA PENDIDIKAN FIKS. IMADA DAN SUCI.pptxPPT POLITIK DAN ETIKA PENDIDIKAN FIKS. IMADA DAN SUCI.pptx
PPT POLITIK DAN ETIKA PENDIDIKAN FIKS. IMADA DAN SUCI.pptx
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
 
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 201686169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
 
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
 
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arifJuknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
 
Inovasi dan Pembangunan Daerah ppt annisa.pptx
Inovasi dan Pembangunan Daerah ppt annisa.pptxInovasi dan Pembangunan Daerah ppt annisa.pptx
Inovasi dan Pembangunan Daerah ppt annisa.pptx
 
04 yanti way
04 yanti way04 yanti way
04 yanti way
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
pengemas
pengemaspengemas
pengemas
 
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptxPAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
 
profil kabupaten merangin
profil kabupaten meranginprofil kabupaten merangin
profil kabupaten merangin
 
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.ppt
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.pptKOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.ppt
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.ppt
 
Reformasi Birokrasi Kehumasan untuk Optimalisasi Peran dan Fungsi Humas
Reformasi Birokrasi Kehumasan untuk Optimalisasi Peran dan Fungsi HumasReformasi Birokrasi Kehumasan untuk Optimalisasi Peran dan Fungsi Humas
Reformasi Birokrasi Kehumasan untuk Optimalisasi Peran dan Fungsi Humas
 
Buku bank sampah compress
Buku bank sampah compressBuku bank sampah compress
Buku bank sampah compress
 
Buku bank sampah compress
Buku bank sampah compressBuku bank sampah compress
Buku bank sampah compress
 
MATERI KABALAI-PSM.pptx
MATERI KABALAI-PSM.pptxMATERI KABALAI-PSM.pptx
MATERI KABALAI-PSM.pptx
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

SPB 2.2 Revolusi Mental.pptx

  • 1. POKOK BAHASAN 2 : MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA SUB POKOK BAHASAN 2.2 : REVOLUSI MENTAL DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA TUJUAN : Setelah penyajian SPB ini, diharapkan peserta dapat 1. menjelaskan konsepsi revolusi mental dengan benar 2. menjelaskan pengertian revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan Desa WAKTU : 1 Jampel @ 45 menit = 45 menit
  • 2. KONSEPSI REVOLUSI MENTAL  Revolusi (dari bahasa latin revolutio, yang berarti "berputar arah") adalah perubahan fundamental (mendasar) dalam struktur kekuatan atau organisasi yang terjadi dalam periode waktu yang relatif singkat. Kata kuncinya adalah Perubahan dalam Waktu Singkat;  Mental atau tepatnya Mentalitas adalah cara berpikir atau kemampuan untuk berpikir, belajar dan merespons terhadap suatu situasi atau kondisi;  Jadi, Revolusi Mental dapat diartikan dengan perubahan yang relatif cepat dalam cara berpikir kita dalam merespon, bertindak dan bekerja.
  • 3.
  • 4.
  • 5. NAWACITA  Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara  Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan demokratis  Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan  Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya  Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera.  Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.  Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional  Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional  Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan.
  • 6. MASALAH POKOK BANGSA  Merosotnya wibawa Negara  Lemahnya sendi perekonomian bangsa  Intoleransi dan krisis kepribadian bangsa
  • 7. MAKNA REVOLUSI MENTAL  Revolusi mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah & rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan Negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sehingga dapat memenangkan persaingan di era globalisasi.  Revolusi mental dapat diartikan juga sebagai gerakan mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku setiap orang untuk berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi Bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa di dunia.  Revolusi mental adalah untuk menciptakan manusia yang sehat cerdas, berkarakter dan berbudaya melalui perubahan cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku  Revolusi mental berorientasi pada kemajuan dan kemoderenan, sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain.
  • 8. TUJUAN REVOLUSI MENTAL  Mengubah cara pandang, pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain  Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistic dalam menatap masa depan Indonesia sebagai Negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti  Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul mengedepankan nilai-nilai integritas, kerja keras dan semangat gotong royong.
  • 9. PRINSIP REVOLUSI MENTAL  Bukan proyek tapi gerakan sosial  Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan pemerintah  Harus bersifat lintas-sektoral, tidak boleh diserahkan pada kementerian tertentu  Bersifat partisipatoris (kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil, sektor privat dan akademisi)  Diawali program pemicu (value attack)  Desain program harus ramah pengguna (User Friendly), populer, menjadi bagian dari gaya hidup dan Sistemik-Holistik  Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan sosial (moralitas publik)  Dapat diukur dampaknya.
  • 10. NILAI REVOLUSI MENTAL  Integritas (Jujur, dipercaya , berkarakter, bertanggung jawab)  Kerja keras (etos kerja, daya saing, optimis, inovativ dan produktif)  Gotong-royong (kerjasama, solidaritas, komunal, berorientasi pada kemaslahatan)
  • 11. Melalui Internalisasi 3 Nilai Revolusi Mental Mulai Dari Birokrat, Lembaga Pendidikan, Kelompok Masyarakat, Swasta, sampai Keseluruh Lapisan Masyarakat.
  • 12. JALUR BIROKRASI  Melalui seluruh kegiatan pelatihan (capacity building) yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah;  Melalui program-program nyata Kementerian / Lembaga baik infrastruktur maupun bantuan sosial.
  • 13. JALUR PENDIDIKAN  Memperkuat kurikulum pendidikan untuk membangun integritas, membentuk etos kerja keras dan semangat gotong royong
  • 14. JALUR SWASTA/PENGUSAHA  Memperkuat kemitraan antara pengusaha kecil dengan pengusaha besar.  Insentif pengurangan pajak bagi pengusaha Indonesia yang mengembangkan produk lokal inovatif  Instruksi Presiden kepada pengusaha mediia untuk berkolaborasi mempromosikan revolusi mental pemasangan iklan, iklan produk, in-line text)  Mendukung inisiatif usaha kecil menengah menbuka pasar/sentra yang menjual produk lokal yang inovatif, kreatif dan harga terjangkau.  Pengembangan lembaga keuangan mikro di desa.
  • 15. JALUR KELOMPOK MASYARAKAT  Pembudayaan 3 nilai Revolusi Mental melalui kelompok masyarakat, seperti : BKB (Bina Keluarga Balita), Karang Taruna, Kelompok Tani, PKK, Remaja Mesjid, Posyandu, Komunitas Seni Budaya, dll.  Internalisasi nilai dilakukan melalui paket pertemuan kelompok, dipandu oleh fasilitator secara bergantian (sesuai buku yang akan disiapkan bagi fasilitator) dengan berbagai metoda antara lain; diskusi kelompok, ceramah, kasus, games, bermain peran, online, dll.  Konsep penjabaran nilai diserahkan menurut pendapat peserta. Fasilitator hanya menyimpulkan berdasar pedoman dan perkembangan hasil diskusi.  Didalam kelompok juga harus membangun Role Model.  Keteladanan oleh tokoh maupun masyarakat lainnya yang mendukung Revolusi Mental
  • 16. INDIKATOR KEBERHASILAN  Kepuasan warga terhadap pelayanan publik meningkat  Standar pelayanan publik meningkat  Daya saing produk lokal dan konsumsi dalam negeri meningkat  Kerukunan warga meningkat  Kerjasama dan partisipasi dalam pembangunan meningkat  Kualitas hidup dan kepercayaan diri masyarakat meningkat  Penyederhanaan prosedur pelayanan publik  Keterbukaan informasi  Meningkatnya kepastian pelayanan  Efisiensi biaya pelayanan
  • 17. Wujud Revolusi Mental dalam Tata Kelola Pemerintahan Desa adalah terciptanya Hubungan Baik antar organisasi Pemerintahan Desa sehingga dapat meningkatkan etos kerja dan kerjasama tim work dalam melaksanakan tugas masing-masing dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan lebih baik serta tercapainya desa yang maju, mandiri, demokartis dan sejahtera
  • 18. 6 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA (BERDASARKAN UU 6 TAHUN 2014) BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) KEPALA DESA LPM / Lembaga Adat, BKAD & Bum Desa KEPALA URUSAN ADMINISTRASI KEPALA URUSAN KEUANGAN KEPALA URUSAN UMUM KEPALA SEKSI PEME- RINTAHAN KEPALA SEKSI PEMBA- NGUNAN KEPALA SEKSI KESEJAH- TERAAN SEKRETARIS DESA KETERANGAN: CONTOH: HUBUNGAN KONSULATIF KADES DAN BPD HUBUNGAN KEMITRAAN KADES DAN LPM. LEMBAGA ADAT, BKAD, & BUM DESA HUBUNGAN PERINTAH KADES DAN PERANGKAT DESA KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN
  • 19. HUBUNGAN PERINTAH DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA  Kepala Desa mempunyai hubungan perintah yang dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dalam hal ini perangkat desa memiliki integritas sesuai tugas fungsinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.  Sekretariat Desa terdiri dari kepala urusan administrasi, kepala urusan keuangan dan kepala urusan umum yang dipimpin oleh Sekretaris Desa yang mempunyai tugas dalam bidang administarsi pemerintahan.  Pelaksana Teknis Lapangan terdiri dari kepala seksi pemerintahan, kepala seksi pembangunan dan kepala seksi kesejahteraan dalam struktur organissai pemerintahan desa yang mempunyai tugas pelaksana operasional.  Pelaksana Kewilayahan adalah kepala dusun yang bertugas membantu tugas kepala desa dalam memberikan pelayanan pemerintahan di wilayah dusun sebagai bagian tugas kewilayahan.
  • 20. HUBUNGAN KONSULTATIF DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA  Kepala Desa dengan BPD yaitu BPD mempunyai fungsi membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa dan melakukan pengawasan kinerja kepala desa.  BPD dengan etos kerja yang tinggi untuk mengawasi dan meminta keterangan laporan dalam bentuk laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan desa.  BPD dalam forum musyawarah desa menyatakan pendapat atas penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.  Dalam pelaksanaan tugas BPD tersebut di atas mendapatkan biaya tunjangan dan operasional BPD sehingga BPD dalam melaksanakan tugas dengan kerja keras dalam wujud terjadinya perombakan program kerja BPD yang responsif terhadap aspirasi masyarakat desa.
  • 21. HUBUNGAN KEMITRAAN DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA  Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat, badan kerjasama antar desa (BKAD) dan Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa) dalam hubungan kemitraan Pemerintahan Desa dengan Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat, BKAD dan Bum Desa dalam hal kerjasama hubungan kemitraan yang dilakukan secara bersama-sama dengan melakukan penanaman dan internalisasi positif terkait etos kerja dan budaya sosial meliputi disiplin, kerja keras, kerjasama, integritas, gotong royong, disiplin dan solidaritas.
  • 22. DIAGRAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA SESUAI UU NO 6 TAHUN 2014
  • 23. WUJUD KONKRIT Wujud Konkrit Revolusi Mental Dalam Tata Kelola Pemerintahan Desa tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa), Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa), Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa (APBDesa), pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa), Peraturan Desa yang mempunyai basis legalitas (perumusan peraturan di desa berbasiskan aturan- aturan hokum positif yang lebih tinggi) dan basis legitimasi (perumusan peraturan di desa yang berbasiskan aspirasi masyarakat), kerjasama antar desa, dan kinerja pemerintahan desa dengan baik sesuai asas kepastian hukum, asas akuntabilitas, asas keterbukaan dan asas profesionalitas.