1. P R A K T I K U M
P E N G E T A H U A N B A H A N T E K N I K
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
PBT 03
Fiberglass
Disusun oleh:
Kelompok 39
Hidayatun Ni’mah ( 13.04.2.1.1.00026 )
Achmad Agung Ferrianto ( 13.04.2.1.1.00077 )
Asisten:
Dyan Shofia P ( 12.04.2.1.1.00104 )
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
2014
2. Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 32
RINGKASAN
Ni’mah Hidayatun,Ferrianto Achmad Agung,Program Studi
TeknikIndustri,FakultasTeknik, UniversitasTrunojoyo Madura, PBT 03
Fiberglass, Juni 2014
Pada pratikum pengetahuan bahan teknik modul 3 yaitu tentang fiberglass.
Fiberglass yaitu bahan paduan atau campuran bahan-bahan kimia yang bereaksi dan
mengeras dalam waktu tertentu. Bahan pembuat fiberglass terdiri dari resin, katalis,
pigmen, mirror. Prosedur pelaksanaannya yaitu menyiapkan alat dan bahan,
menyiapkan cetakan, membersihkan cetakan, mencampurkan resin dan katalis pada
gelas dengan perbandingan resin 60ml dan katalis 6ml, aduk sampai merata,
menuangkan adonan campuran resin dan katalis kedalam cetakan silikon, menunggu
fiberglass dengan waktu 1 jam.
Dari praktikum yang telah dilakukan, percampuran resin dan katalis apabila
perbandingannya 60 ml dan 6 ml maka akan terbentuk fiberglass yang warnanya
menjadi kemerah-merahan. Terdapat gelembung dan lubang yang ada di permukaan
fiberglass karena disebabkan oleh proses pengadukan kurang merata dan
memasukkan kedalam cetakan kurang merata. Dapat diketahui dari perbandingan
antara fiberglass dengan resin 60 ml : katalis 3 ml dengan fiberglass dengan resin 60
ml : katalis 6 ml yang mempunyai hasil produk yang bagus adalah fiberglass dengan
resin 60 ml : katalis 3 ml karena produk yang dihasilkan tidak terlalu getas (mudah
patah) karena memiliki katalis yang lebih sedikit. Perbandingan pembuatan fiberglass
yang baik adalah 1 ml katalis dan 100 resin, namun membutuhkan waktu yang relatif
cukup lama.
3. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fiberglass merupakan bahan paduan atau campuran bahan-bahan kimia
(bahan komposit) yang bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Bahan
pembuat fiberglass terdiri dari: resin, katalis, pigment, met/matt, talk, aseton,
kalsium karbonat, cobalt blue, PVA, mirror dan dempul. Bahan fiberglass
memiliki keuntungan dibandingkan bahan logam, diantaranya: lebih ringan, lebih
mudah dibentuk, dan lebih murah (Haryono, 2011)
Fiberglass termasuk salah satu bahan non logam yang dapat dimanfaatkan
untuk membuat bodi mobil, motor, kolam ikan , bodi pada sebuah kapal atau
kendaraan, alat-alat rumah tangga (misalnya: tangki air), dan lain-lain.
Pada pratikum pengetahuan bahan teknik modul tiga tentang fiberglass
bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan fiberglass. Proses pembuatan
fiberglass yaitu mencampurkan bahan resin dan katalis ke dalam wadah gelas lalu
menuangkan pada cetakan yang sudah di sediakan. Kemudian tunggu hingga
mengeras dan analisa fiberglass tersebut.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pengetahuan bahan teknik modul tiga tentang pembuatan
fiberglass sebagai berikut:
1. Praktikan mengetahui tata cara pembuatan fiberglass.
2. Praktikan mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
fiberglass.
3. Praktikan mampu mengetahui fungsi dari bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat fiberglass.
4. Mampu menganalisa hasil dari pembuatan fiberglass.
4. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 34
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Fiberglass
Fiberglasss adalah salah satu senyawa ulet, kuat, dan keras. Fiberglass terbuat
dari beraneka ragam macam-macam campuran bahan kimia tersebut dicampurkan
menjadi dalam satu takaran dan ukuran tertentu akan terbentuk komponen yang
sejenis dengan plastik tapi lebih kuat, keras dan ulet bila dibandingkan dengan
plastik (Haryono, 2011).
2.2 Resin
Resin adalah senyawa hidrokarbon terpolimerisasi sampai tingkat yang tinggi
yang mengandung ikatan-ikatan hubung silang serat gugusan yang mengandung
ion-ion yang dapat dipertukarkan (Lestari, 2007). Resin bahan kimia yang
berbentuk cair. Jenis resin bermacam-macam. Untuk bahan fiberglass,
menggunakan resin bening atau butek. Resin bening biasanya digunakan untuk
bentuk yang menonjolkan kebeningannnya, seperti gantungan kunci. Resin jenis
butek biasanya digunakan untuk aksesoris yang berwarna. Resin berfungsi untuk
mengencerkan bahan yang akan dicampur (Sanggarang, 2008 ).
2.3 Katalis
Menurut Wilkinson (1989) dan Sukarjo (1997). Katalis adalah zat yang dapat
mempengaruhi kecepatan reaksi, akan tetapi zat tersebut tidak mengalami
perubahan kimia pada akhir reaksi. Katalis berwujud cairan yang mempunyai bau
yang menyengat. Bahan ini berfungsi sebagai katalisator pada proses pengeringan,
sifat dari katalis diantaranya adalah mudah meledak.
2.4 Pigmen
Pigmen adalah bagian bahan yang digunakan untuk mewarnai lapisan
fiberglass. Pemilihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada
umumnya pemilihan warna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan.
5. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 35
2.5 Mirror
Mirror berbentuk seperti pasta atau krim agak padat. Digunakan untuk pelapis
antara bidang cetakan dan material adonan fiberglass sehingga kedua bagian tidak
saling menempel. Mirror mempunyai warna dan menimbulkan efek licin.
6. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 36
BAB III
METODE PENILITIAN
3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Resin.
2. Katalis.
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Master mal yang terbuat dari silicon.
2. Gelas ukur.
3. Pengaduk.
4. Suntikan.
5. Karet.
6. Kamera.
3.3 Prosedur Pelaksanaan Pratikum
Prosedur praktikum PBT modul dua adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum melakukan
praktikum.
2. Menyiapkan cetakan yang digunakan dalam pembuatam (part) komponen
mainan mobil fiberglass.
3. Membersihkan cetakan dari kotoran yang masih menempel dengan kain lap
lalu merekatkan kembali cetakan dan ikat dengan menggunakan karet.
4. Mencampurkan resin dan katalis pada gelas. Pencampuran bahan dengan
perbandingan resin 60 ml dan katalis 6 ml. Aduk sampai merata hingga tidak
ada gelembung.
5. Menuangkan adonan campuran resin dan katalis kedalam cetakan silikon
hingga merata.
6. Menggoyangkan dan menekan cetakan yang sudah diberi adonan yang
berfungsi agar semua lubang pada cetakan silikon bisa terisi semua.
7. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 37
7. Menunggu fiberglass dengan waktu 1 jam hingga mengeras pada cetakan
silikon.
8. Melepaskan (part) komponen mainan mobil fiberglass dari cetakan setalah
kering.
9. Menghaluskan bagian-bagian sisa hasil cetakan dengan mengamplas dan
dipotong menggunakan gergaji.
10. Membandingkan hasil antar kelompok dari pembuatan (part) komponen
mainan mobil fiberglass.
8. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 38
3.4 Flowchart Prosedur Pelaksanaan Praktikan
Berikut adalah gambar dari flowchart prosedur pelaksanaan praktikan:
Gambar 3.3.1 Flowchart Prosedur Pelaksanaan Praktikan
Mulai
Resin dan katalis
Menyiapkan cetakan yang digunakan dalam pembuatam (part) komponen
mainan mobil fiberglass.
Membersihkan cetakan dari kotoran yang masih menempel dengan kain lap
lalu merekatkan kembali cetakan dan ikat dengan menggunakan karet.
Mencampurkan resin dan katalis pada gelas. Pencampuran bahan dengan
perbandingan resin 60 ml dan katalis 6 ml. Aduk sampai merata hingga tidak
ada gelembung.
Menuangkan adonan campuran resin dan katalis kedalam cetakan silikon
hingga merata.
Menggoyangkan dan menekan cetakan yang sudah diberi adonan yang
berfungsi agar semua lubang pada cetakan silikon bisa terisi semua.
Menunggu fiberglass dengan waktu 1 jam hingga mengeras pada cetakan
silikon.
Melepaskan (part) komponen mainan mobil fiberglass dari cetakan setelah
kering.
Menghaluskan bagian-bagian sisa hasil cetakan dengan mengamplas dan
dipotong menggunakan gergaji.
Fiberglass
Selesai
Membandingkan hasil antar kelompok dari pembuatan (part) komponen
mainan mobil fiberglass.
9. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 39
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Hasil Percobaan
Dari praktikum yang dilakukkan, diperoleh data hasil percobaan sebagai
berikut:
4.1.1 Gambar Objek
Dari percobaan yang dilakukan, proses pembuatan fiberglass adalah:
1. Menyiapkan cetakan silikon di meja praktikum.
Gambar 3.4.1 Cetakan silikon.
2. Membersihkan cetakan silikon dari kotoran yang menempel dengan lap.
Gambar 3.4.2 Membersihkan cetakan dengan kain lap.
10. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 40
3. Setelah cetakan silikon dibersihkan, kemudian merekatkan kembali cetakan
dan ikat dengan menggunakan karet.
Gambar 3.4.3 Cetakan silikon diikat dengan karet.
4. Membuat adonan dengan mencampurkan resin dan katalis dengan
perbandingan 60 ml dan 6 ml kedalam gelas. Lalu aduk hingga merata dengan
pengaduk.
Gambar 3.4.4 Mencampurkan resin dan katalis.
5. Menuangkan adonan campuran resin dan katalis kedalam cetakan silikon
hingga merata.
Gambar 3.4.5 Menuangkan adonan kedalam cetakan.
11. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 41
6. Menggoyangkan dan menekan cetaakan yang diberi adonan yang berfungsi
agar semua lubang pada cetakan silikon bisa terisi semua.
Gambar 3.4.6 Menekan cetakan agar semua sisinya terisi adonan.
7. Menunggu fiberglass dengan waktu 1 jam hingga mengeras pada cetakan
silikon.
Gambar 3.4.7 Menunggu fiberglass hingga mengeras.
8. Setelah kering, lepaskan (part) komponen mainan mobil fiberglass dari
cetakan.
Gambar 3.4.8 Hasil fiberglass yang sudah mengeras.
12. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 42
9. Menghaluskan bagian-bagian sisa hasil cetakan dengan mengamplas dan
dipotong menggunakan gergaji.
Gambar 3.4.9 Membersihkan sisa-sisa hasil cetakan.
10. Hasil fiberglass yang sudah dibersihkan dengan mengamplas dan dipotong
dengan gergaji. Kemudian membandingkan hasil antar kelompok dari
pembuatan (part) komponen mainan fiberglass.
Gambar 3.4.10 Fiberglass yang sudah jadi.
13. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 43
4.2 Perbandingan hasil (part) mainan mobil yang digunakan dalam
pembuatan fiberglass.
Dari hasil pembuatan fiberglass dari dua kelompok shift tiga dan shift empat
dengan perbandingan 60 ml : 3 ml dan 60 ml : 6 ml diperoleh data sebagai
berikut:
1. Fiberglass dengan resin 60 ml dan 3 ml katalis.
Gambar 3.4.11 Fiberglass dengan resin 60 ml dan 3 ml.
Dari percobaan pembuatan fiberglass dengan perbandingan resin 60 ml dan
katalis 3 ml menghasilkan produk fiberglass yang berwarna bening kemerah-
merahan. Hasil cetakan 3 dari shift tiga ini lebih kuat dibandingkan dari shift
empat karena dalam proses pembuatannya kandungan katalisnya lebih sedikit.
Terdapat gelembung di dalamnya dan lubang di permukaannya karena dalam
mencampurkan adonan kurang merata dan menuangkannya kurang merata.
2. Fiberglass dengan resin 60 ml dan 6 ml katalis.
Gambar 3.4.12 Fiberglass dengan resin 60 ml dan 6 ml
14. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 44
Dari percobaan pembuatan fiberglass dengan perbandingan resin 60 ml dan
katalis 6 ml menghasilkan produk fiberglass yang mempunyai warnanya bening
kemerah-merahan. Fiberglass ini mempunyai sifat getas (mudah patah) karena
dalam pembuatannya kandungan katalisnya terlalu banyak. Terdapat gelembung
di dalamnya dan lubang di permukaannya karena dalam mencampurkan adonan
kurang merata dan menuangkannya kurang merata.
3. Dari pembuatan fiberglass dari shift tiga dan shift empat mempunyai beberapa
perbandingan sebagai berikut:
a. Dilihat dari warnanya: fiberglass dengan perbandingan resin 60 ml, katalis 3
ml dan fiberglass dengan perbandingan resin 60 ml, katalis 6 ml mempunyai
warna bening kemerah-merahan.
b. Dilihat dari sifatnya: fiberglass dengan perbandingan resin 60 ml dan katalis 6
ml mempunyai sifat yang lebih getas (mudah patah) dibandingkan fiberglass
dengan perbandingan 60 ml dan 3 ml karena semakin banyak katalis maka
sifat benda akan lebih getas (mudah patah).
c. Dilihat dari bentuknya: bentuk fiberglass pada shift tiga bentuknya yang lebih
sempurna dibandingkan pada shift empat dikarenakan fiberglass pada shift
empat proses pencampuran adonan kurang merata dan menuangkan pada
cetakan kurang tekanan dan kurang merata pada sisi cetakan yang
mengakibatkan fiberglassnya ada gelembung didalamnya dan ada lubang
dipermukaan.
4.3 Kelebihan dan kekurangan fiberglass.
Dari hasil pembuatan fiberglass mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut:
1. Kelebihan
Beberapa kelebihan dari fiberglass:
a. Membutuhkan biaya yang murah dalam proses pembuatannya.
b. Mudah dibentuk karena sudah disediakan cetakan.
c. Ringan.
d. Proses pembuatan fiberglass membutuhkan waktu yang sebentar.
e. Memiliki warna yang bening kemerahan-merahan.
15. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 45
2. Kekurangan
Beberapa kekurangan dari fiberglass adalah:
a. Mudah patah, disebabkan karena katalisnya terlalu banyak.
b. Fiberglass dari shift empat memiliki gelembung kecil didalamnya, ini
disebabkan karena pada saat mengaduk adonan kurang merata.
c. Fiberglass dari shift empat memilki lubang dan tidak merata, ini disebabkan
karena pada proses penuangan ke cetakan kurang merata.
4.4 Analisa produk.
Dari praktikum yang telah dilakukan, dari percampuran resin dan katalis
apabila perbandingannya 60 ml dan 6 ml maka akan terbentuk fiberglass yang
warnanya menjadi kemerah-merahan. Sisa dari adonan berubah warna menjadi
warna biru dan kembali ke warna kemerah-merahan. Terdapat gelembung di
dalamnya dan lubang yang ada di permukaan fiberglass karena disebabkan oleh
proses pengadukan adonan kurang merata dan memasukkan kedalam cetakan
kurang merata.
16. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan bisa disimpulkan sebagai berikut:
1. Proses pembuatan fiberglass dengan mecampurkan resin dan katalis kedalam
cetakan lalu menunggu hingga mengeras dan kemudian hasil dari cetakan
dikeluarkan.
2. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan fiberglass yaitu resin, katalis,
mirror dan pewarna (pigment).
3. Fungsi dari bahan-bahan yang digunakan untuk membuat fiberglass yaitu resin
untuk mengencerkan semua bahan, katalis untuk menegaskan resin, mirror
untuk melapisi antara cetakan dengan bahan campuran fiberglass, dan pewarna
(pigment) untuk mempermudah proses akhir saat pengecetan.
4. Dari praktikum yang telah dilakukan, percampuran resin dan katalis apabila
perbandingannya 60 ml dan 6 ml maka akan terbentuk fiberglass yang
warnanya menjadi kemerah-merahan. Terdapat gelembung dan lubang yang
ada di permukaan fiberglass karena disebabkan oleh proses pengadukan kurang
merata dan memasukkan kedalam cetakan kurang merata. Dapat diketahui dari
perbandingan antara fiberglass dengan resin 60 ml : katalis 3 ml dengan
fiberglass dengan resin 60 ml : katalis 6 ml yang mempunyai hasil produk yang
bagus adalah fiberglass dengan resin 60 ml : katalis 3 ml karena produk yang
dihasilkan tidak terlalu getas (mudah patah) karena memiliki katalis yang lebih
sedikit. Perbandingan pembuatan fiberglass yang baik adalah 1 ml katalis dan
100 resin, namun membutuhkan waktu yang relatif cukup lama.
5.2 Saran
Dari pratikum yang dilakukan ada beberapa saran sebagai berikut:
1. Mohon bimbingannya untuk praktikum selanjutnya.
2. Mohon waktunya untuk mengerjakan pretest untuk ditambah karena waktunya
sangat sempit.
3. Sarana dan prasarana yang ada pada laboratorium agar lebih ditingkatkan.
17. Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 3-Fiberglass
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 47
DAFTAR PUSTAKA
Haryono, Ahmad. 2011. Pemanfaatan Fiberglass Untuk Pembuatan Body Plastik
Kendaraan. Politeknosains Vol. X No.1. 2011. Hal.11.
Demollic, 2010. Pembuatan Bodi Mobil dan Modifikasi Chasis. Teknik Mesin
Otomotif Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Diyah Erlina Lestari. 2007. Karakteristik Kinerja Resin Penukar Ion Pada Sistem
Air Bebas Minral (GCA 01) RSG-GAS. Seminar Nasional III SDM Teknologi
Nuklir Yogyakarta. ISSN 1978-0176.
Santoso. 1997. Pembuatan Peti/Palka Berisulansi. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi
Pertanian. Jakarta