1. Dokumen tersebut membahas tentang tantangan pembelajaran di sekolah di era revolusi industri 4.0 dan pentingnya memiliki keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, kreativitas, dan literasi digital.
PPT-WEBINAR KUALITAS SDM PENDIDIKAN KARAKTER MENKO PMK 27 MEI 2021.pptx
1. Prof. Suyanto, Ph.D
www.suyanto.id - You Tube Channel: Suyanto.id
(Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)
(Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas dan Kemdikbud 2005-2013)
(Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan 2019 – 2023)
Dipresentasikan Dalam Diskusi Terpumpun Diselenggarakan Oleh
Staff Ahli Menko PMK Bidang Penguatan Stabilitas Politik dan
Pemerintahan, Tanggal 27 Mei 2021.
3. Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini
Revolusi Industri 4.0: Tantangan
Pembelajaran di Sekolah Perlu memiliki keterampilan dan literasi
abad 21 – Menuju SDM Unggul
Smart
Manufacturing
Smart City
e-Education e-Government
Online Health Services
Cloud Collaborative
Sharing economy
Marketplace
Smart Appliances
Saat ini berbagai macam kebutuhan
manusia telah banyak menerapkan
dukungan internet dan dunia
digital sebagai wahana interaksi
dan transaksi
Sumber: Ainun Na’im
4. A Growing Speed of Technology Adoption:
Create Different of Mode of Learning
10 20 30 40 (year)
customers
10 million
Telephone
Cable TV
Fax
Mobile
Phone
PC
Internet
Source: Yim (2011) in UNIDO (2013) Sumber: Ainun Na’im
6. Gejala-Gejala Transformasi di Indonesia
Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat – Ekternalitas Proses
Pembelajaran: Response Inovatif.
Toko Fisik Market Place Online
Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.
Saat ini beberapa jenis model
bisnis dan pekerjaan di
Indonesia sudah terkena
dampak dari arus era
digitalisasi
• Toko konvensional yang ada
sudah mulai tergantikan
dengan model bisnis
marketplace.
• Taksi atau Ojek Tradisional
posisinya sudah mulai
tergeserkan dengan moda-
moda berbasis online
Sumber: Ainun Na’im
7. : -
1. Complex
problem
solving
TOP 10 SKILLS IMPORTANT IN THE WORKFORCE
2. Coordinating
with Others
3. People
Management
4. Critical
Thinking
5. Negotiation 6. Quality Control
8. Judgment and
Decision Making
7. Service
Orientation
9. Active Listening
10. Creativity
2020 – New Normal
2015 – Old Normal
1. Complex
problem
solving
2. Critical
Thinking
3. Creativity
4. People
Management
5. Coordinating
with Others
6. Emotional
Intelligence
7. Judgment and
Decision Making
8. Service
Orientation
9. Negotiation
10. Cognitive
flexibility
Sumber: World Economic Forum.
7
8.
9. Analytical thinking and innovation
Active learning and learning strategies
Complex problem-solving
Critical thinking and analysis
Creactivity, originality and initiative
Leadership and social influence
Technology use, monitoring and control
Technology design and programming
Resilience, stress tolerance and flexibility
Reasoning, problem-solving and ideation
Top 10 skills
of 2025
Type of skill
Self-management
Technology use and
development
Problem solving
Working with people
10. 10
“The fact is that the future will not be a
continuation of the past. It will be a series
of discontinuation. But in order to grab
hold of the future, we have to let go off
the past. We have to challenge and, in
many cases, unlearn the old model, the
old paradigms, the old rules, the old
strategies, the old assumptions, the old
success recipes” (Gibson, 1977: 6)
PREDIKSI ROWAN GIBSON*) RESPONS
DIGITAL GURU BAGAIMANA??
*)Rethinking the Future, Rethinking Business, Principles, Competition, Control and
Complexity, Leadership, Markets and the World.
11. KOMPETENSI BARU: HOTS DALAM
PEMBELAJARAN - GURU HARUS
PR0FESIONAL
Fleksibilitas Kerja (paruh waktu, jenis pekerjaan, tempat, isi
pekerjaan, keterampilan dan pengetahuan)
ICT (Internet, cloud technology, big data, processing power)
disertai kemampuan membaca data untuk menarik kesimpulan,
baik bagi peningkatan produktivitas kerja, maupun
pengembangan pengetahuan dan keterampilan baru
(metakognitif, metateknis)
Pemecahan masalah kompleks (Complex problem solving).
Perlu kreativitas dan tanggap terhadap persoalan baru
(problem sensitivity)
Kecakapan sosial (social skills). Komunikasi, kolaborasi-
elaborasi.
Dimensi moral pembelajaran (pembentukan karakter individu).
11
Sumber: Doni Koesoema A
12. Apakah Higher-Order Thinking?
• Higher-order thinking termasuk menunjukkan
pemahaman akan informasi dan bernalar bukan
sekedar mengingat kembali/recall informasi.
• Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit
daripada soal recall.
• Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman
oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang
menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang
akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai
dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis,
evaluasi dan mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan
dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur
kemampuan berpikir kritis.
Sumber: Dit.PSMA-Kemdikbud 12
15. KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
o BERPIKIR KRITIS
o BERPIKIR KREATIF
o PEMECAHAN MASALAH
o PEMBUATAN
KEPUTUSAN
HOT
Sumber: Dit.PSMA-Kemdikbud 15
16. KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Berfikir Kritis adalah berfikir yang memeriksa, menghubungkan, dan
mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah. Termasuk di
dalamnya mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan
menganalisa informasi. Berfikir kritis termasuk kemampuan membaca
dengan pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan
tidak dibutuhkan. Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari
data yang diberikan dan mampu menentukan ketidak-konsistenan dan
pertentangan dalam sekelompok data merupakan bagian dari
keterampilan berfikir kritis. Dengan kata lain, berfikir kritis adalah ana-
litis dan refleksif.
Berfikir Kreatif yang sifatnya orisinil dan reflektif. Hasil dari keteram-
pilan berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks. Kegiatan yang dila-
kukan di antaranya menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan
menentukan efektifitasnya. Berfikir kreatif meliputi juga kemampuan
menarik kesimpulan yang biasanya menelorkan hasil akhir yang baru.
Sumber: Dit.PSMA-Kemdikbud 16
17. Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka
panjang
Memahami Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi
lisan, tertulis, dan gambar
Mengaplikasikan Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
tidak biasa
Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
Mengevaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
Mengreasi (men-
Cipta)
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
Sumber: Dit.PSMA-Kemdikbud, Disempurnakan 17
19. Karakter Guru, Siswa, dan Keunggulan
Suatu Negara dan Bangsa yang
Berkarakter
Faktor*)
Peranan
(%)
Innovation & Creativity - K
Networking – Karakter (K)
Knowledge & Technology
Natural Resources
45
25
20
10
*) Hasil evaluasi Bank Dunia (1995) terhadap 150 negara di dunia.
GURU YANG
BERKARAKTER :
SEKOLAH
UNGGUL
•Keunggulan Komparatif
•Keunggulan Kompetitif
ABAD 21: Guru sbg Motivator dan Inspirator
Cerdas, Inovatif, Kreatif, Jujur,
Disiplin, Santun, Percaya Diri,
Mandiri, Bertaqwa, Demokratis, dll 19
Doing the same thing over and over, yet expecting
different results, is the definition of crazy.”
(Unknown)
21. “The illiterate of the 21st century will not be
those who cannot read and write, but those
who cannot learn, unlearn, and relearn.”
(AlvinToffler)
21
New Definition of Illiterate in the 21st
Century
TEACHERS, STUDENTS – MUST BE READY TO ENGAGE IN: LIFE LONG LEARNING,
LEARNING HOW TO LEARN, AND CUSTOMIZED LERNING
22. • Melakukan
hal-hal yang
SAMA
Iterasi
• Melaku-
kan hal-
hal yang
BARU
Inovasi
• Melakukan hal-
hal secara
BERBEDA
sehingga yang
lain menjadi
USANG
Disrupsi
22
Kreatifitas
Teknologi
Sumber: Djohan Yoga
Pentingnya Kretivitas
Dan Inovasi Bagi Guru
Di Era Digital - Karakter
23. Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sikap Spiritual
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
Sikap Sosial
berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis
serta bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
Sumber: Kemdikbud 2012
23
24. Karakter memiliki 2 bagian yang utama :
Performance Character & Moral Character.
Sumber: Djohan Yoga
PENGUATAN
KARAKTER GURU
25. Performance Character:
“Melakukan Yang Terbaik”
• Berorientasi untuk menguasai sesuatu
• Dibutuhkan untuk merealisasikan
potensi dalam meraih prestasi.
• PC akan memaksimalkan prestasi, sebab
akan melahirkan kekuatan dan strategi
yang dapat menantang diri kita sendiri
untuk meraih yang terbaik dari talenta
yang kita miliki.
Sumber: Djohan Yoga
26. Moral Character:
“Melakukan Yang Benar”
• Berorientasi pada hubungan antar
sesama manusia
• Dibutuhkan untuk berperilaku yang
beretika, hubungan yang positif dan
warganegara yang bertanggungajawab.
• MC menghargai pendapat orang lain,
sehingga kita tidak melanggar nilai
moral saat kita mengejar prestasi kita.
Sumber: Djohan Yoga
27. Performance & Moral
Character
• Adalah mungkin untuk memiliki PC tanpa
MC atau sebaliknya.
• Orang yang berkarakter memiliki kedua
karakter itu.
• Kedua karakter saling mendukung satu
dengan yang lain secara terpadu dan
terkait
• Kedua karakter memiliki 3 komponen :
kesadaran, sikap dan aksi.
Sumber: Djohan Yoga
28. KARAKTER
PERFORMANCE
• Commitment to
continuous improvement
• Goal setting
• Work ethic
• Determination
• Self-confidence
• Initiative
• Creativity
MORAL
• Respect
• Responsibility to others
• Love (Compassion)
• Humility
• Integrity
• Justice
• Moral courage
Sumber: Neila Ramandani
30. Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat
Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunik
atif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
Nilai-nilai Karakter
Olah Hati
Olah
Pikir
Olah
Karsa
Olah
Raga
Filosofi Pendidikan Karakter
Ki Hajar Dewantara
Kristalisasi Nilai-Nilai
30
(Etika)
(Literasi)
(Kinestetika)
(Estetika)
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter
UTAMA
31. • Bernalar kritis agar bisa memecahkan
masalah. Hal ini berhubungan dengan
kemampuan kognitif.
• Kemandirian, yaitu siswa secara
independen termotivasi meningkatkan
kemampuannya, bisa mencari
pengetahuan serta termotivasi.
• Kreatif, di mana siswa bisa menciptakan
hal baru, berinovasi secara mandiri, dan
mempunyai rasa cinta terhadap kesenian
dan budaya.
31
Mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila di Indonesia
32. • Gotong-royong, di mana siswa mempunyai
kemampuan berkolaborasi yang merupakan
soft skill utama yang terpenting di masa
depan agar bisa bekerja secara tim.
• Kebinekaan global yang merupakan upaya
agar siswa mencintai keberagaman budaya,
agama dan ras di negaranya serta dunia,
sekaligus menegaskan mereka juga warga
global.
• (Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME), dan
Berakhlak mulia. Di sinilah moralitas,
spiritualitas, dan etika berada. Sudah pasti
pendidikan karakter akan menjadi salah satu
pilar inti.
32
lanjutan
33. PPK BERBASIS KELAS
• Integrasi dalam mata pelajaran
• Optimalisasi muatan lokal
• Manajemen kelas
STRATEGI IMPLEMENTASI PPK
PPK BERBASIS MASYARAKAT
• Orang tua, Komite Sekolah
• Dunia usaha
• Akademisi
• pegiat pendidikan
• Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra
• Pemerintah & Pemda
PPK BERBASIS BUDAYA
SEKOLAH
• Pembiasaan nilai-nilai dalam
keseharian sekolah
• Branding sekolah
• Keteladanan pendidik
• Ekosistem sekolah
• Norma, peraturan, dan tradisi
sekolah
1
DIAJARKAN
DIBIASAKAN
DILATIH KONSISTEN
MENJADI KEBIASAAN
MENJADI KARAKTER
MENJADI BUDAYA
1
2
3
Sumber: Kemndikbud 2017.
35. How are Habits formed? (Di Rumah
dan Sekolah Penting Ada Habituasi).
Simply put, by repeating a task an
average of 21 times.
The actual number depends on how
complicated the task is, how interested or
engaged we are with it and what the
benefit of getting good or familiar at it is.
Each time you do something a pathway in
the brain is written.
Repeating the task the same way over and
over (around 21 times) strengthens that
pathway.
Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail) 35
36. How are Habits changed?
If it takes around 21 times to build a habit, it takes around 100 times
to change a habit.
Just think about that for a moment. It’s just under 5 times the
effort!
That’s because that pathway we have built in our brains needs to be
overwritten with a different way of doing things.
It’s much harder work.
And why do we change the way we do things? Either as a result of a
rule change, a change in site layout, a briefing or a rude awakening
like a close call or an actual injury, or maybe because we just decide
to…
Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail) 36
37.
38.
39.
40. Anchor Item on Growth Mindset
Survey
“Your intelligence is something about
you that you can’t change very
much”.
A. Strongly Agree - (Fixed Mindset)
B. Agree - (Fixed Mindset)
C. Disagree - (Growth Mindset)
D. Strongly Disagree - (Growth Mindset)
53. Fixed Mindset
Talenta adalah
segalanya dan
harus selalu
terlihat pandai
/cerdas
Growth Mindset
Kecerdasan
adalah hasil
dari proses
belajar dan
berjuang
Kepercayaan
53
Sumber: Djohan Yoga
54. Fixed Mindset
Dihindari agar
tidak terlihat
kurang pandai
/cerdas
Growth Mindset
Diterima
sebagai sarana
untuk berlatih
Tantangan
54
Sumber: Djohan Yoga
56. Fixed Mindset
Kegiatan yang
sia-sia karena
semuanya
ditentukan
takdir
Growth Mindset
Wajib dilakukan
untuk
mengembangkan
ketrampilan
Usaha
56
Sumber: Djohan Yoga
58. Fixed Mindset
Ancaman dan
hanya bersifat
keberuntungan
Growth Mindset
Sumber inspirasi
dan tempat
untuk belajar
Sukses Orang Lain
58
Sumber: Djohan Yoga
59. Growth Mindset Voice
• Saya dapat mempelajari apapun juga yang saya
mau
• Saat saat frustasi, saya bertahan
• Saya ingin menantang diri saya sendiri
• Bila saya gagal, saya akan belajar
• Saya belajar dari kritik dan saran
• Bila anda sukses, saya terinspirasi
• Usaha dan sikap saya menentukan segalanya
• Saya suka dikatakan bahwa saya bekerja keras
59
Sumber: Djohan Yoga
67. 1. Literacy
2. Numeracy
3. Science literacy
4. ICT literacy
5. Financial literacy
6. Cultural & Civic
literacy
7. Critical thinking
/problem-solving
8. Creativity
9. Communication
10. Collaboration
11. Curiosity
12. Initiative
13. Persistence/grit
14. Adaptive
15. Leadership
16. Social & cultural
awareness
FOUNDATIONAL LITERACIES
How students apply core skills
to everyday tasks
COMPETENCIES
How students approach
complex challenges
COMPETENCIES
How students approach their
changing environment
21st – Century Skills
Lifelong Learning
68. 68
KARAKTER GURU RI 4.0
Guru
Profesional
Abad 21
Pendidikan
Era Digital
yang
Kompetitif
Proses
Belajar – Mengajar:
To Describe;
To Explain;
To Illustrate;
To Demonstrate;
To Inspire;
Guru: faktor utama dalam
menentukan keberhasilan
proses belajar-mengajar :
aspek - Learning to Learn.
69. W.I.S.E. MODEL – Map for the Process of change
W.I.S.E. Model – Wholistic Integrated Science & Education Research Institute
21st Century: Learning to Transform
1
2
3
4
5
6
7
8
Learning To Be
Reflective Thinking
AWARENESS
Learning To Create
Creative Thinking
VISION
Learning To Care
Relational Thinking
UNDERSTANDING
Learning To Live Together
Harmonious Thinking
VALUES
Learning To Lead
Strategic Thinking
PRINCIPLES
Learning To Know
Critical Thinking
KNOWLEDGE
Learning To Learn
Grow, Develop
Constructive Thinking
ETHICS
Learning To Do
Applied Thinking
SKILLS
69
70. COMFORT
ZONE
Feel safe and
in control
FEAR
ZONE
Find
excuse
Be affected by
others’ opinions
Lack of self-
confidence
Deal with
challenges and
problems
LEARNING
ZONE
GROWTH
ZONE
Acquire new
skills
Extend your
comfort
zone
Find
purpose
Live
dreams
Set new
goals
Conquer
objectives
TENDIK: COMFORT VS GROWTH ZONE
Source: Adapted from Larry Kim, https://www.MobileMonkey.com
GURU
PROFESIONAL
ERA
RI
4.0
71. Penulis: Prof. Suyanto, Ph.D. & Drs.
Asep Jihad, M.Pd.
Kode Buku : 308.371.007.0
ISBN : 978-602-7596-50-4
Spesifikasi : 17,5 × 25 cm
BW, HVS 70 gram
Jumlah Hal. : 296 halaman