Ringkasan singkat adat dan hukum shalat hari raya menurut dokumen tersebut adalah:
1. Shalat Id wajib bagi muslim dan dilaksanakan di lapangan dengan berjalan kaki
2. Melakukan persiapan seperti mandi, memakai pakaian terbaik dan parfum
3. Wanita haid tetap diajak ke lapangan asalkan menutup aurat dan tidak berwewangian
2. Hukum Menghadiri Id
Shalat Id hukumnya wajib bagi setiap muslim. (Abu Hanifah,
Ahmad, Syaikhul Islam dan Ibnul Qoyim) .
1. Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
melaksanaknnya.
2. Kebiasaan para khulafa ar-Rosyidin setelah wafatnya Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
3. Hadis Ummu ‘Athiyah radliallahu ‘anha, bahwa beliau
mengatakan: Kami diperintahkan untuk mengajak keluar
gadis yang baru baligh, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang
haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul
Adha….(HR. Bukhari dan Muslim) Adanya
perintah menunjukkan bahwa itu wajib
4. Shalat Id merupakan salah satu syiar Islam yang paling
besar.
4. 1. Mandi pada Hari Id
Said bin al-Musayyib mengatakan:
سنة الفطر ثلاث : الـمَشْي إِلى الـمُصَلى ، و الأَكل قَبل الخُروج،
والإِغتِسال
“Sunah ketika Idul Fitri ada tiga: berjalan menuju
lapangan, makan sebelum keluar (menuju
lapangan), dan mandi. (Ahkamul Idain karya al-faryabi
dan sanadnya dishahihkan al-Albani)
Catatan: Boleh mandi hari raya sebelum atau
sesudah subuh. Ini adalah pendapat yang kuat
dalam Madzhab Syafi’i dan imam Ahmad.
5. 2. Berhias & Memakai Parfum
Dari Ibnu Abbas, bahwa pada suatu saat di
hari Jumat, Nabi bersabda:
إِنَّ هَذَا يَومُ عِيدٍ جَعَلهُ الله لِلمُسلِمِينَ فمَن جاءَ إلى الـجُمعةِ فَليَغتَسِ ل
وَإِن كانَ عِندَه طِيبٌ فَليَمسَّ مِنهُ وَعَلَيكُم بِالسِِّواكِ
“Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang
Allah jadikan untuk kaum muslimin.
Barangsiapa yang hadir jumatan, hendaknya
dia mandi. Jika dia punya wewangian,
hendaknya dia gunakan, dan kalian harus
gosok gigi.” (HR. Ibn Majah dan dihasankan al-
Albani)
6. 3. Memakai Baju Terbagus
Dari Jabir bin Abdillah, beliau mengatakan:
كانت للنبي -صلى الله عليه وسلم- جُبِّة يَلبسُها فِي العِيدَين ، وَ
يَوم الـجُمعَة
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki
jubah yang beliau gunakan ketika hari raya
dan hari Jumat.” (HR. Ibn Khuzaimah dan
kitab shahihnya)
7. 4. Sarapan Dulu
Dari Buraidah, beliau berkata:
لاَ يَـخرجُ يَومَ الفِطرِ حَتَّى يَطعَمَ ولا يَطعَمُ يَومَ الأَضْحَى حَ تَّى
يُصلِِّىَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak
berangkat menuju shalat Idul Fitri sampai
beliau makan terlebih dahulu, dan ketika Idul
Adha, beliau tidak makan sampai shalat
dahulu. (HR. At Turmudzi, Ibn Majah, dan
dishahihkan al-Albani)
8. 5. Menuju Lapangan Jalan Kaki
Dari Sa’d radliallahu ‘anhu,
أنَّ النَّبـىَّ -صلى الله عليه وسلم- كانَ يَـخْرج إلَى العِيد مَاشِيًا
وَيَرجِعُ مَاشِيًا
Bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
keluar menuju lapangan dengan berjalan
kaki dan beliau pulang juga dengan
berjalan. (HR. Ibn majah dan dishahihkan al-
Albani)
10. Dari Yazid bin Khumair, beliau mengatakan: suatu
ketika Abdullah bin Busr, salah seorang sahabat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar bersama
masyarakat menuju lapangan shalat Id. Kemudian
beliau mengingkari keterlambatan imam. Beliau
mengatakan:
إِنِّا كُنِّا قَد فَرَغنَا سَاعَتَنَا هَذه و ذلكَ حِينَ التَّسبِيح
“Kami dulu telah selesai dari kegiatan ini (shalat
Id) pada waktu dimana shalat sunah sudah
dibolehkan.” (HR. Bukhari secara mu’allaq dan
Abu Daud dengan sanad shahih)
11. Syaikh Abu Bakr al-Jazairi mengatakan,
Waktu mulainya shalat Id adalah sejak
matahari naik setinggi tombak sampai
tergelincir. Namun yang lebih utama adalah
shalat Idul Adha dilaksanakan di awal waktu,
sehingga memungkinkan bagi masyarakat
menyelesaikan sembelihannya dan
mengakhirkan pelaksanaan sahalat Idul Fitri,
sehingga memungkinkan bagi masyarakat
untuk membagikan zakat fitrinya. (Minhajul
Muslim, hal. 278)
13. 1. Ketika di Mekah
• Tempat pelaksanaan shalat Id di Mekah
yang paling afdhal adalah di Masjidil
Haram. Karena semua ulama senantiasa
melaksanakan shalat Id di masjidil haram
ketika di makah.
• Imam an-Nawawi mengatakan: …ketika di
Mekah, maka masjidil haram paling afdhal
(untuk tempat shalat Id) tanpa ada
perselisihan di kalangan ulama. (al-Majmu’
Syarah al-Muhadzab, 5:524)
14. 2. Di Luar Mekah
• Tempat shalat Id yang sesuai sunah adalah
lapangan. Kecuali jika ada halangan seperti
hujan atau halangan lainnya.
• Dari Abu Sa’id al-Khudri,
كَانَ رَسُول الله -صلى الله عليه وسلم- يَـخْرجُ يَومَ الفِطرِ و الأَضحَى إلَى
الـمُصلَّى، فَأوََّلُ شَىْءٍ يَبْدَأ بِهِ الصَّلاة • Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar
menuju lapangan ketika Idul Fitri dan Idul Adha.
Pertama kali yang beliau lakukan adalah shalat
Id. (HR. Bukhari dan Muslim)
16. 1. Mengambil Jalan yang Berbeda
• Dari Jabir bin Abdillah radliallahu ‘anhuma,
إِذا كانَ يَومُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّريقَ
• Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
ketika hari raya mengambil jalan yang
berbeda (ketika berangdan dan pulang).
(HR. Bukhari)
17. 2. Makmum Datang Lebih Awal.
Adapun imam, dianjurkan untuk datang
agak akhir sampai waktu shalat dimulai.
Karena imam itu ditunggu bukan menunggu.
Demikianlah yang terjadi di zaman Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para
sahabat
18. 3. Bertakbir Sejak dari Rumah
hingga Mulai Shalat
• Termasuk sunah, bertakbir di jalan menuju
lapangan dengan mengangkat suara. Khusus
wanita, takbirnya pelan.
• Dari Ibnu Umar, bahwa beliau mengeraskan
bacaan takbir pada saat Idul Fitri dan Idul Adha
ketika menuju lapangan, sampai imam datang.
(HR. ad-Daruquthni dan al-Faryabi dan
dishahihkan al-Albani)
• Dari Abu Qotadah radliallahu ‘anhu bahwa
beliau berangkat shalat Id dan beliau bertakbir
hingga tiba di lapangan. (HR. al-Faryabi dalam
Ahkamul Idain)
19. 4. Tidak Boleh Membawa Senjata,
kecuali Terpaksa
Dari Said bin Jubair, beliau mengatakan: Kami
bersama Ibnu Umar, tiba-tiba dia terkena ujung
tombak di bagian telapak kakinya. Maka aku pun
turun dari kendaraan dan banyak orang
menjenguknya. Ada orang yang bertanya:
Bolehkah kami tau, siapa yang melukaimu? Ibnu
Umar menunjuk orang itu: Kamu yang melukaiku.
Karena kamu membawa senjata di hari yang tidak
boleh membawa senjata…(HR. Bukhari)
21. Dari Ummu ‘Athiyah radliallahu ‘anha,
أمرنا رسول الله -صلى الله عليه وسلم- أن نخرجهن في الفطر
والأضحى: العواتق، والحيض، وذوات الخدور، فأما الحيض فيعتزلن
الصلاة، ويشهدن الخير ودعوة المسلمين
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan kami untuk mengajak keluar gadis
yang baru baligh, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang
haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan
Idul Adha…. Saya bertanya: Ya Rasulullah, ada
yang tidak memiliki jilbab? Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: “Hendaknya saudarinya
meminjamkan jilbabnya.” (HR. Bukhari dan
Muslim)