SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
PENGENALAN HAMA PENTING
PADA TANAMAN KELAPA
Erwin Irawan Permana, SP
Pontianak, 25 Juli 2018
Disampaikan Pada Kegiatan Bimbingan Teknis Petugas Perlindungan Perkebunan di BPTP Pontianak
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Kumbang Kelapa Oryctes rhinoceros
Pada areal peremajaan (replanting), serangan hama O.
rhinoceros dapat mengakibatkan tertundanya masa produksi
kelapa sawit sampai satu tahun dan kematian tanaman hingga 25
%
5 kumbang per hektar dapat mematikan 50 % tanaman muda
(Balit Palma)
Pengendalian dapat dilakukan dengan penerapan PHT (sanitasi,
pengendalian hayati dll)
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Oryctes rhinoceros
TAHAP HARI
Telur 11-13
Larva 1 26-36
Larva instar 2 70-90
Larva Instar 3 74-104
Pra Kepompong 7
Kepompong 16-24
Kumbang (Imago) 86-139
SIKLUS LENGKAP 7 – 8 BULAN
larva
kepompong
Siklus
Hidup
kumbang
telur
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Serangan Oryctes rhinoceros
Sumber : www.pkt-group.com
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Serangan Oryctes rhinoceros
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Kerugian akibat Oryctes rhinoceros
Jumlah kumbang
dalam tahap makan
per hektar (ekor)
Rata-rata jumlah
guntingan per
pelepah
Penurunan produksi
buah (%)
< 1 < 0.25 <10
1-2 0.25 10
2-3 0.50 18
3-4 0.75 27
5 1 38
6-7 1.25 45
8-10 1.5 53
Misal :
- Perkiraan potensi panen 1 Ton
(kebun sehat)
- Harga Rp. 3000/kg (kupas)
- Hasil pengamatan kebun, rata-rata
jumlah guntingan pada angka 1,
Berapa persen penurunan produksi?
Berapa kerugian secara rupiah?
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Oryctes rhinoceros
Identifikasi lokasi tempat
berkembangnya Oryctes (batang
kelapa lapuk, tunggul, langkau, limbah
gergaji kayu)
Lakukan sanitasi dengan
memusnahkan/mengurangi bekas
kayu lapuk, tunggul supaya tidak
menjadi tempat berkembangnya
Oryctes
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Oryctes rhinoceros
Penggunaan Metarhizium anisoplae
Lebih diutamakan untuk mengendalikan larva,
walaupun dapat menginfeksi kumbang
Gunakan 50 gr/sarang tempat
perkembangbiakan larva
(Balit Palma)
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Oryctes rhinoceros
Penggunaan Baculovirus
Lebih diutamakan untuk mengendalikan
kumbang, walaupun dapat menginfeksi larva
Pelepasan kumbang terinfeksi 5 ekor per
hektar
(Balit Palma)
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Oryctes rhinoceros
Aplikasi Metarhizium dan Baculovirus
 Diaplikasikan pada sarang alami (kayu
lapuk dll)
 Membuat sarang buatan (breeding
trap) sebagai perangkap, kemudian
diinokulasikan dengan Metarhizium
dan Baculovirus
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Oryctes rhinoceros
Pembuatan breeding trap
 Membuat kotak dengan ukuran
1x1x0,5 m
 Isi pertama kali dengan serbuk gergaji
kurang lebih tebal 8-10 cm, kemudian
inokulasikan 25-50 gr Metarhizium
 Kemudian isi lagi dengan serbuk
gergaji dengan tebal 8-10 cm
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Oryctes rhinoceros
Pembuatan breeding trap
 Kumbang yang terperangkap pada
breeding trap diinokulasi dengan
Baculovirus kemudian dilepaskan
 Pembuatan breeding trap sebanyak 5
buah per hektar
 Monitoring dilakukan setiap 3 bulan
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Oryctes rhinoceros
Penggunaan perangkap dengan feromon
 Perangkap bisa berupa pipa pvc, ember,
dsb.
 Jumlah perangkap feromon 2 buah per
hektar.
 Aplikasi per 3 bulan.
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Oryctes rhinoceros
Penggunaan perangkap dengan feromon
 Aplikasi feromon diikuti dengan
insektisida dan hand picking
 Rata – rata jumlah kumbang yang
tertangkap 20-50 ekor/perangkap,
tergantung tingkat serangan
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Oryctes rhinoceros
Pengendalian lainnya
 Penggunaan kanfer sebagai repellent
(penolak).
 Penggunaan serbuk pestisida nabati
 Jaring pada jalur batas kebun
 Insektisida kimia
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Kumbang Janur Kelapa (Brontispa longissima, Pleisispa reichei)
 Kumbang Brontispa dan larvanya menyerang tanaman
dengan memakan daun pucuk kelapa yang masih muda
(berumur antara 1 – 2 tahun).
 Serangan hama ini menyebabkan timbulnya garis – garis
pada daun tanaman (bekas dimakan kumbang), yang
kemudian bersatu dan melebar sehingga merupakan bercak
yang berwarna kuning. Bagian daging daun yang tidak
termakan oleh Brontispa akan menjadi busuk dan kering.
 Daun kelapa dapat menjadi kering seluruhnya atau robek-
robek seperti tertiup angin kencang. serangan yang hebat
dapat mengakibatkan kematian bibit kelapa yang masih
muda.
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Kumbang Janur Kelapa (Brontispa longissima, Pleisispa reichei)
TAHAP HARI
Telur 4-7
Larva 23-43
Pupa 4-7
Kumbang (Imago) 75-90
SIKLUS LENGKAP 3 – 5 BULAN
Larva
Pupa
Siklus
Hidup
Imago
Telur
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Kumbang Janur Kelapa (Brontispa longissima, Pleisispa reichei)
Kerusakan akibat Kumbang Janur Kelapa
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Kumbang Janur Kelapa
Pengendalian secara hayati
Parasitoid Tetrastichus brontispae
Pemangkasan daun terserang
Rearing (perbanyakan) Release (pelepasan)
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Kumbang Janur Kelapa
Pengendalian secara hayati
Jamur entomopatogen Metarhizium spp
Metabron
 Aplikasi Metabron
- Penyemprotan pada pelepah daun
yang belum terbuka
- Dilakukan dua kali setahun dengan
interval dua minggu setelah
aplikasi pertama
- Dosis 30 gr/ltr air
- Penyemprotan pada pagi atau sore
hari
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pengendalian Kimiawi OPT Kelapa
KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Perkebunan
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Pustaka
Anonim. 2016. PESTISIDA PERTANIAN DAN KEHUTANAN. Direktorat Pupuk dan Pestisida, Dirjen Prasarana
dan Sarana, Kementerian Pertanian. Jakarta
Permana, Erwin I dkk. Eksplorasi Musuh Alami Hama Kumbang Kelapa di Wilayah Segedong, Kab.
Pontianak. Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak, Juni 2010
Hartanto, G. Lulus P dkk. 2010. Uji Pendahuluan Pemanfaatan Feromon Untuk Hama Oryctes di Wilayah
Segedong, Kab. Pontianak. Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
Hosang, Meldy LA & Sambiran. 2013. Pelatihan Pengendalian Hama Utama Pada Tanaman Kelapa. Balai
Penelitian Tanaman Palma. Pontianak
Hosang, Meldy LA & Salim. 2013. Serangan Oryctes rhinoceros pada Kelapa Kopyor di Beberapa Sentra
Produksi dan Potensi Metarhizium anisopliae sebagai Musuh Alami. Balai Penelitian Tanaman
Palma

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
fahmiganteng
 
Pengendalian Lalat Buah Pada Mangga
Pengendalian Lalat Buah Pada ManggaPengendalian Lalat Buah Pada Mangga
Pengendalian Lalat Buah Pada Mangga
Black Team
 
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
edhie noegroho
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
fahmiganteng
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
sumitrojait
 
Tanaman obat
Tanaman obatTanaman obat
Tanaman obat
VJ Asenk
 

What's hot (20)

Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
Ordo lepidoptera
Ordo lepidopteraOrdo lepidoptera
Ordo lepidoptera
 
Parasit Arthropoda
Parasit ArthropodaParasit Arthropoda
Parasit Arthropoda
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 
Biologi Hama Nezara viridula
Biologi Hama Nezara viridulaBiologi Hama Nezara viridula
Biologi Hama Nezara viridula
 
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
 
Pengendalian Lalat Buah Pada Mangga
Pengendalian Lalat Buah Pada ManggaPengendalian Lalat Buah Pada Mangga
Pengendalian Lalat Buah Pada Mangga
 
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
 
Pathogen Tanaman
Pathogen TanamanPathogen Tanaman
Pathogen Tanaman
 
Jamur dan bakteri entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri entomopatogen pptJamur dan bakteri entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri entomopatogen ppt
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakit
 
Ordo thysanoptera
Ordo thysanopteraOrdo thysanoptera
Ordo thysanoptera
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
 
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptxPPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
 
Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen pptJamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
 
Hama teh
Hama tehHama teh
Hama teh
 
Tanaman obat
Tanaman obatTanaman obat
Tanaman obat
 
14bookcabe
14bookcabe14bookcabe
14bookcabe
 

Similar to OPT Penting Kelapa .pptx

Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
sapri yanto
 
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
Rico Asta
 
Pengendalian hama tikus dengan burung hantu
Pengendalian hama tikus dengan burung hantuPengendalian hama tikus dengan burung hantu
Pengendalian hama tikus dengan burung hantu
Bunda Ratri
 
Cara pengembang biakan sutera by izay
Cara pengembang biakan sutera by izayCara pengembang biakan sutera by izay
Cara pengembang biakan sutera by izay
nizar zulfi
 
Juknis bibit induk
Juknis bibit indukJuknis bibit induk
Juknis bibit induk
BPA_ADMIN
 
Juknis bibit induk
Juknis bibit indukJuknis bibit induk
Juknis bibit induk
BPA_ADMIN
 
3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pptx
3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pptx3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pptx
3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pptx
Ratyh
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
fahmiganteng
 
Budidaya jengkrik
Budidaya jengkrikBudidaya jengkrik
Budidaya jengkrik
Febri Koto
 

Similar to OPT Penting Kelapa .pptx (20)

Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
 
Budidaya jamur
Budidaya jamurBudidaya jamur
Budidaya jamur
 
Semut rangrang
Semut rangrangSemut rangrang
Semut rangrang
 
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
 
3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pdf
3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pdf3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pdf
3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pdf
 
Pengendalian hama tikus dengan burung hantu
Pengendalian hama tikus dengan burung hantuPengendalian hama tikus dengan burung hantu
Pengendalian hama tikus dengan burung hantu
 
Cara pengembang biakan sutera by izay
Cara pengembang biakan sutera by izayCara pengembang biakan sutera by izay
Cara pengembang biakan sutera by izay
 
Juknis bibit induk
Juknis bibit indukJuknis bibit induk
Juknis bibit induk
 
Juknis bibit induk
Juknis bibit indukJuknis bibit induk
Juknis bibit induk
 
01. kegiatan akuakultur
01. kegiatan akuakultur01. kegiatan akuakultur
01. kegiatan akuakultur
 
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
 
3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pptx
3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pptx3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pptx
3. MATERI PENYULUHAN PHT PADI.pptx
 
Tugas pe
Tugas peTugas pe
Tugas pe
 
214621704-Leaflet-PB-Oke.pptx
214621704-Leaflet-PB-Oke.pptx214621704-Leaflet-PB-Oke.pptx
214621704-Leaflet-PB-Oke.pptx
 
Makalah budidaya-dan-farming-system-3
Makalah budidaya-dan-farming-system-3Makalah budidaya-dan-farming-system-3
Makalah budidaya-dan-farming-system-3
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
 
Budidaya cacing tanah
Budidaya cacing tanahBudidaya cacing tanah
Budidaya cacing tanah
 
Budidaya cacing tanah
Budidaya cacing tanahBudidaya cacing tanah
Budidaya cacing tanah
 
Budidaya jengkrik
Budidaya jengkrikBudidaya jengkrik
Budidaya jengkrik
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

OPT Penting Kelapa .pptx

  • 1. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak PENGENALAN HAMA PENTING PADA TANAMAN KELAPA Erwin Irawan Permana, SP Pontianak, 25 Juli 2018 Disampaikan Pada Kegiatan Bimbingan Teknis Petugas Perlindungan Perkebunan di BPTP Pontianak
  • 2. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Kumbang Kelapa Oryctes rhinoceros Pada areal peremajaan (replanting), serangan hama O. rhinoceros dapat mengakibatkan tertundanya masa produksi kelapa sawit sampai satu tahun dan kematian tanaman hingga 25 % 5 kumbang per hektar dapat mematikan 50 % tanaman muda (Balit Palma) Pengendalian dapat dilakukan dengan penerapan PHT (sanitasi, pengendalian hayati dll)
  • 3. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Oryctes rhinoceros TAHAP HARI Telur 11-13 Larva 1 26-36 Larva instar 2 70-90 Larva Instar 3 74-104 Pra Kepompong 7 Kepompong 16-24 Kumbang (Imago) 86-139 SIKLUS LENGKAP 7 – 8 BULAN larva kepompong Siklus Hidup kumbang telur
  • 4. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Serangan Oryctes rhinoceros Sumber : www.pkt-group.com
  • 5. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Serangan Oryctes rhinoceros
  • 6. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Kerugian akibat Oryctes rhinoceros Jumlah kumbang dalam tahap makan per hektar (ekor) Rata-rata jumlah guntingan per pelepah Penurunan produksi buah (%) < 1 < 0.25 <10 1-2 0.25 10 2-3 0.50 18 3-4 0.75 27 5 1 38 6-7 1.25 45 8-10 1.5 53 Misal : - Perkiraan potensi panen 1 Ton (kebun sehat) - Harga Rp. 3000/kg (kupas) - Hasil pengamatan kebun, rata-rata jumlah guntingan pada angka 1, Berapa persen penurunan produksi? Berapa kerugian secara rupiah?
  • 7. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Oryctes rhinoceros Identifikasi lokasi tempat berkembangnya Oryctes (batang kelapa lapuk, tunggul, langkau, limbah gergaji kayu) Lakukan sanitasi dengan memusnahkan/mengurangi bekas kayu lapuk, tunggul supaya tidak menjadi tempat berkembangnya Oryctes
  • 8. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Oryctes rhinoceros Penggunaan Metarhizium anisoplae Lebih diutamakan untuk mengendalikan larva, walaupun dapat menginfeksi kumbang Gunakan 50 gr/sarang tempat perkembangbiakan larva (Balit Palma)
  • 9. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Oryctes rhinoceros Penggunaan Baculovirus Lebih diutamakan untuk mengendalikan kumbang, walaupun dapat menginfeksi larva Pelepasan kumbang terinfeksi 5 ekor per hektar (Balit Palma)
  • 10. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Oryctes rhinoceros Aplikasi Metarhizium dan Baculovirus  Diaplikasikan pada sarang alami (kayu lapuk dll)  Membuat sarang buatan (breeding trap) sebagai perangkap, kemudian diinokulasikan dengan Metarhizium dan Baculovirus
  • 11. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Oryctes rhinoceros Pembuatan breeding trap  Membuat kotak dengan ukuran 1x1x0,5 m  Isi pertama kali dengan serbuk gergaji kurang lebih tebal 8-10 cm, kemudian inokulasikan 25-50 gr Metarhizium  Kemudian isi lagi dengan serbuk gergaji dengan tebal 8-10 cm
  • 12. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Oryctes rhinoceros Pembuatan breeding trap  Kumbang yang terperangkap pada breeding trap diinokulasi dengan Baculovirus kemudian dilepaskan  Pembuatan breeding trap sebanyak 5 buah per hektar  Monitoring dilakukan setiap 3 bulan
  • 13. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Oryctes rhinoceros Penggunaan perangkap dengan feromon  Perangkap bisa berupa pipa pvc, ember, dsb.  Jumlah perangkap feromon 2 buah per hektar.  Aplikasi per 3 bulan.
  • 14. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Oryctes rhinoceros Penggunaan perangkap dengan feromon  Aplikasi feromon diikuti dengan insektisida dan hand picking  Rata – rata jumlah kumbang yang tertangkap 20-50 ekor/perangkap, tergantung tingkat serangan
  • 15. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Oryctes rhinoceros Pengendalian lainnya  Penggunaan kanfer sebagai repellent (penolak).  Penggunaan serbuk pestisida nabati  Jaring pada jalur batas kebun  Insektisida kimia
  • 16. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Kumbang Janur Kelapa (Brontispa longissima, Pleisispa reichei)  Kumbang Brontispa dan larvanya menyerang tanaman dengan memakan daun pucuk kelapa yang masih muda (berumur antara 1 – 2 tahun).  Serangan hama ini menyebabkan timbulnya garis – garis pada daun tanaman (bekas dimakan kumbang), yang kemudian bersatu dan melebar sehingga merupakan bercak yang berwarna kuning. Bagian daging daun yang tidak termakan oleh Brontispa akan menjadi busuk dan kering.  Daun kelapa dapat menjadi kering seluruhnya atau robek- robek seperti tertiup angin kencang. serangan yang hebat dapat mengakibatkan kematian bibit kelapa yang masih muda.
  • 17. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Kumbang Janur Kelapa (Brontispa longissima, Pleisispa reichei) TAHAP HARI Telur 4-7 Larva 23-43 Pupa 4-7 Kumbang (Imago) 75-90 SIKLUS LENGKAP 3 – 5 BULAN Larva Pupa Siklus Hidup Imago Telur
  • 18. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Kumbang Janur Kelapa (Brontispa longissima, Pleisispa reichei) Kerusakan akibat Kumbang Janur Kelapa
  • 19. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Kumbang Janur Kelapa Pengendalian secara hayati Parasitoid Tetrastichus brontispae Pemangkasan daun terserang Rearing (perbanyakan) Release (pelepasan)
  • 20. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Kumbang Janur Kelapa Pengendalian secara hayati Jamur entomopatogen Metarhizium spp Metabron  Aplikasi Metabron - Penyemprotan pada pelepah daun yang belum terbuka - Dilakukan dua kali setahun dengan interval dua minggu setelah aplikasi pertama - Dosis 30 gr/ltr air - Penyemprotan pada pagi atau sore hari
  • 21. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pengendalian Kimiawi OPT Kelapa
  • 22. KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Pustaka Anonim. 2016. PESTISIDA PERTANIAN DAN KEHUTANAN. Direktorat Pupuk dan Pestisida, Dirjen Prasarana dan Sarana, Kementerian Pertanian. Jakarta Permana, Erwin I dkk. Eksplorasi Musuh Alami Hama Kumbang Kelapa di Wilayah Segedong, Kab. Pontianak. Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak, Juni 2010 Hartanto, G. Lulus P dkk. 2010. Uji Pendahuluan Pemanfaatan Feromon Untuk Hama Oryctes di Wilayah Segedong, Kab. Pontianak. Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Hosang, Meldy LA & Sambiran. 2013. Pelatihan Pengendalian Hama Utama Pada Tanaman Kelapa. Balai Penelitian Tanaman Palma. Pontianak Hosang, Meldy LA & Salim. 2013. Serangan Oryctes rhinoceros pada Kelapa Kopyor di Beberapa Sentra Produksi dan Potensi Metarhizium anisopliae sebagai Musuh Alami. Balai Penelitian Tanaman Palma