SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
MENSYUKURI NIKMAT KEMERDEKAAN
‫دمالا‬ ‫هلل‬ ‫زالا‬‫ي‬‫ز‬‫ا‬‫الاذلازارواغ‬‫ز‬‫ل‬‫غزالاياز‬ ‫ا‬ ‫لاَددلالاِفانزلا‬ ‫فا‬‫ذ‬‫ز‬،‫الا‬‫ذ‬‫الايَاي‬‫ذ‬‫امو‬ ‫ُةايحال‬ ‫ددلالاِفا‬ ‫لاي[ذارالاُاعاالا‬
‫دلاز‬‫ذ‬‫ااحالا‬ ‫ذ‬‫ت‬‫ا‬ ‫هلللا‬ ‫د‬َ ‫ل‬ ‫ا‬‫ذ‬ ‫ف‬ ‫ااَالا[َز‬ ْ‫ي‬‫ب‬ ‫هلللا‬‫ك‬‫َا‬‫ا‬‫ز‬‫اي‬‫هلل‬‫ا‬‫ال‬ََ‫اغ‬‫ذ‬َ[‫لُزاحار‬ ‫ار،ذااحاواالي[ذدااكيزلَا‬ ‫لا‬َ‫هلل‬،‫ذلداغ‬ ‫ااَنا‬
‫زدا‬‫ذ‬‫ار،ذااحاغي[ذلااك‬ ‫اواع[دَلا‬َ‫ألدارح‬ ‫دَا‬ ‫اواع‬‫د‬‫زه‬ ‫ألدا‬ ‫َدألزلا‬‫ذ‬‫ر‬ ‫َدالها[زدا‬‫ذ‬‫ن‬ ‫،زلا‬‫اروزغ‬ ‫ا‬ ‫مأ‬ ‫الا‬ ‫ت‬ ‫راَابا‬
‫الهلكاز‬ ‫زل‬ ‫ااتحابااتحاااذلزاغي[ذا‬ ،‫والات‬ ‫لاتال‬ ‫ِا‬َُ‫ذااادوالاك‬‫د‬‫لوااُذل‬ ‫لا‬ ‫َز‬ ‫لا‬ ‫ذا‬َ‫اِباهللالا[د‬ ‫ا‬‫هلل‬‫غ‬‫َلاا‬‫ز‬‫ا‬‫داد‬ ‫ا‬
‫ُذو‬ ‫اَوااغزا‬ ُ [ ‫ازداا‬ ‫َاله‬ ‫ايز‬ ‫ا‬ ‫اَا‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ط‬ ‫َالا‬‫تحاآا‬ ‫ا‬ ‫اَا‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫[هلل‬ ‫لا‬
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan oleh Allah Swt....
Banyak sekali nikmat yang Allah berikan, salah satu diantaranya Adalah nikmat
kemerdekaan. Betapa dengan kemerdekaan kita bisa lebih maju, kita bisa melakukan apapun
untuk peningkatan kualitas, sarana dan prasarana ibadah kita. Dengan modal kemerdekaan ini
kita bisa menjunjung tinggi harkat kemanusiaan, dengan hakikat kemerdekaan juga kita bisa
menjunjung tinggi pendidikan. Maka tanggal 17 agustus merupakan hari yang sangat
bersejarah bagi bangsa Indonesia, pada hari tersebut segenap komponen bangsa merayakan
kemenangan dan kemerdekaan setelah sekian ratus lamanya hidup dibawah bayang-bayang
intimidasi dan kedzaliman para penjajah. Sangat wajar, jika kemenangan ini disambut dengan
luapan kegembiraan yang gegap gempita, seraya mengumandangkan kalimat tahmid, memuji
dan mensyukuri karunia Allah yang terbesar bagi bangsa ini.
Bagi umat Islam, anugerah kemerdekaan ini selayaknya dijadikan momentum untuk
mengasah rasa syukur kita kepada Allah swt, momentum untuk membangun dan
menghidupkan rasa syukur kita kepada Allah swt dengan tentunya mengkonsumsi dan
mendayagunakan semua nikmat tersebtut kearah tujuan penciptaan manusia, sesuai dengan
definisi syukur yang didefinisikan oleh para Ulama “ As Syukru huwa sorful abdijamii’a ma
amanallaahu ilaa maa khuliqo liajrihi “ syukur merupakan segala bentuk aktivitas seorang
hamba dalam rangka mendayagunakan semua nikmat yang Allah berikan kepadanya menuju
tujuan manusia itu diciptakan yaitu beribadah kepada Allah swt “.
Indikasi dari rasa syukur yang mendalam sudah sepatutnya dibuktikan dengan tiga hal nyata
didalam kehidupan sehari-hari :
1. umat Islam dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi didalam memenuhi semua
tuntunan dan tuntutan baik yang terkait dengan hak Allah swt maupun yang terkait dengan
hak-hak sesama makhluknya, demikian pula dengan berdisiplin tinggi, meninggalkan semua
yang merendahkan dan mengotori nilai luhur sebuah kemerdekaan dan kebebasan.
2. dengan mengagungkan dan meninggikan Allah diatas segala-galanya. Slogan “ Allahu
Akbar “ Allah maha besar bukan hanya dalam bentuk ucapan dan dzikir lisan saja, tetapi
asma-asma Allah swt bagaimana bisa mendominasi seluruh ruang didalam hidup kita,
sebutan asma-asma Allah berwibawa didalam hidup kita, ajaran dan pedomannya pun
mewarnai setiap gerak langkah kita.
3. dengan memberdayakan potensi dari semua anugerah nikmat Allah kepada jalan yang
benar sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu beribadah mengabdi kepada Allah
dalam makna yang seluas-luasnya dan makna yang setepat-tepatnya yaitu ibadah yang
mengambil unsur perlawanan terhadap hawa nafsu yang cenderung merusak kehidupan
manusia.
Sesungguhnya Islam lahir membawa misi kemerdekaan dan kebebasan serta ingin
mengantarkan segenap manusia kembali kepada fitrah mereka yang suci. Misi kemerdekaan
dan kebebasan yang diperjuangkan oleh Islam merupakan inti dari idiologi yang benar yaitu
tahrirul ‘ibad min ibaadatil ibaad ilaa ibaadati rabbil ibad “, membebaskan manusia dari
penghambaan, belenggu, dari ketergantungan kepada sesama manusia menuju penghambaan
dan pengabdian yang totalitas kepada Tuhan sang pencipta makhluk sealam jagad ini. Allah
menyebutkan didalam surat Ibrahim ayat 1-2
Artinya : Alif, laam raa.( ini adalah ) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan
mereka, ( Yaitu ) menuju jalan Tuhan yang maha perkasa lagi maha terpuji. Allah yang
memiliki segala apa yang dilangit dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena
siksaan yang sangat pedih. ( QS. Ibrahim : 1-2 )
Pembebasan dan kebebesan yang diinginkan oleh Islam bukan hanya terbatas pada kebebasan
dari belenggu fisik semata, tapi lebih dari itu adalah kebebasan dari belenggu dan
ketergantungan kepada selain Allah swt dalam berbagai bentuk dan modusnya :
1. kebebasan dan pembebasan diri manusia dari belenggu hawa nafsu yang sering kali
menjerumuskan seseorang kedalam sifat hewaniah bahkan sifat syaithoniah. Sehingga Allah
swt mengecam sifat ini dalam salah satu firman Nya
“ terangkanlah kepada Ku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya.
Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya ? ( QS. AK Furqon : 43 ).
2. pembebasan diri dan bangsa dari belenggu prilaku dan akhlak madzmumah, akhlak yang
tercela yang sekarang ini menjadi tontotan dan tuntunan sehari-hari. Betapa informasi dan
kenyataan sehari-hari dilapangan ini sangat mengkhawatirkan masa depan generasi bangsa ini
yang akan meneruskan estafeta perjuangan para pahlawan yang telah sudi mengorbankan
harta, tenaga bahkan jiwa mereka untuk kedamain dan kesejahteraan para penerusnya.
Pepatah Arab mengingatkan kepada kita akan pentingnya akhlak dalam membangun dan
mempetahankan eksistensi sebuah bangsa “ sesungguhnya jati diri dan eksistrensi sebuah
umat sangat ditentukan dan tergantung kepada akhlaknya, jika akhlak mereka rusak maka
bangsa itu akan segera menemui kehancuran dan terus menerus berada dalam keterpurukan “.
3. pembebasan diri dan bangsa dari budaya dan pandangan hidup hedonisme yang mengarah
kepada semata-mata memburu kenikmatan duniawi sesaat secara berlebih-lebihan yang
akhiranya akan melahirkan budaya persimifisme, yaitu budaya serba boleh. Mereka menuntut
diilegalkannya praktek prostitusi, seks bebas, dan praktek kemaksiatan yang lainnya atas
nama hak asasi manusia dengan melupakan hak asasi Allah swt.
Dalam kondisi semacam ini biasanya segala aktifitas kebaikan, segala bentuk amar ma’ruf
dan nahyi munkar akan dianggap sebagai penyakit, dianggap sebagai hama yang harus segera
dibasmi seperti yang dikatakan oleh kaum nabi Luth terhadap nabi mereka. mereka
mengatakan dengan budaya dan cara pandang hedonisme mereka, dengan budaya dan cara
pandang persimifisme mereka
Artinya : Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan : “ usirlah nabi Luth
beserta keluarganya dari negeri ini karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang
mengaku dirinya bersih dan suci ( QS. An Naml : 56 ).
4. pembebasan diri dan umat dari praktek syirik dalam segala bentuknya, sehingga seperti
yang dikhawatirkan oleh Imam Ali karomallahu wajhah tentang kondisi sebuah umat yang
tidak ada nilai dan tidak ada harganya dimata Allah dan juga dimata manusia. Imam Ali
menyebutkan “ akan darang atas manusia suatu zaman semangat mereka hanya berada
disekitar perut mereka, kemuliaan mereka sangat tergantung kepada benda-benda fisik
semata, jidat mereka ada pada perempuan-perempuan, agama mereka ada pada urusan dinar
dan dirham. Mereka itulah orang-orang yang paling jahat dan tidak ada nilainya disisi Allah
swt “. Inilah yang dikhawatirklan oleh Imam Ali, manakala nilai dan semangat kemerdekaan
ini tidak diisi dengan rasa syukur yang mendalam untuk memberdayakan, mendayagunakan
segala kemampuan yang kita miliki, segala potensi yang dimiliki untuk mengharapkan ridho
Allah swt.
Merupakan fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri bahwa peran dan sumbangan para
Ulama, peran dan sumbangan para pahlawan serta umat Islam begitu besar dan menentukan
dalam perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah dan meraih kemerdekaan. Betapa
kontribusi mereka yang sangat bernilai dimata bangsa ini harus senantiasa dijadikan suatu
semangat untuk mengukir prestasi sebagai bentuk relisasi dari rasa syukur kepada Allah swt.
Saatnya kita menjadikan momentum kemerdekaan ini untuk meneladani perjuangan para
pahlawan negeri ini, meneruskan perjuangan mereka dan membawa kemerdekaan ini menuju
kemerdekaan yang totalitas dalam segala arti dan bentuknya. Semoga dengan keberkahan dan
rahmat Allah swt, bangsa ini segera terbebas dari segala bentuk ujian dan bencana yang
menimpa, baik ujian secara fisik materil maupun ujian secara akhlak dan moral, karena itu
merupakan ujian yang cukup terbesar bagi bangsa ini. Keberkahan dan rahmat Allah mudah-
mudahan senantiasa mewarnai kehidupan bangsa ini seperti halnya atas berkat rahmat Allah
jualah bangsa ini meraih kemerdekaan.
َ‫ا‬‫ر‬َََ ‫هللا‬ُ َِ ‫ر‬ ‫و‬َ‫هللا‬َ‫ك‬َ‫م‬ ُ ‫ر‬‫ي‬َ‫ا‬ُُُُْْ ُ َ ‫ر‬ََ‫ظ‬ُْ‫ر‬‫ِم‬ َ‫َو‬ ‫ر‬َ‫و‬َ‫ر‬‫ِم‬ ‫ي‬ََ ‫ر‬ ‫و‬‫ي‬ُ‫م‬ ُ ‫ر‬‫ي‬َ‫م‬ ‫و‬‫ا‬ ُُِْ‫هللا‬ُِ ‫مي‬ ‫مي‬ ُ‫ا‬ ‫و‬ََُ‫ر‬‫ل‬ُ ‫ر‬‫ك‬ُ‫ر‬ ُ ُِ‫ح‬ُ‫ك‬ ‫ر‬‫ي‬َ‫م‬ ‫ر‬ َُ ‫و‬‫و‬ ‫ر‬ ‫و‬َُ‫ر‬ .َ ‫ر‬ََ‫ي‬ُ‫ذ‬‫ر‬‫ِم‬ ََ‫ر‬ََ‫ت‬‫ح‬‫ِم‬ ُ َ ‫هللا‬ُ‫ك‬‫ل‬‫ر‬ِ ُ‫ك‬َ
‫و‬ ‫ر‬َ َ‫م‬ََ‫ِم‬ ‫و‬ْ ‫ر‬ ‫و‬ُُ‫ل‬‫ر‬‫ِم‬ ُ ‫و‬‫ك‬ ‫و‬‫ا‬ََْ‫م‬ ‫و‬ُ ‫ر‬ ‫و‬ََُ‫ر‬‫ل‬ُ ‫ر‬‫ك‬‫هللا‬َُ ‫َك‬ ِ‫ي‬ ِ‫م‬ .
KHUTBAH KEDUA (KE-2)
ُ ُ َ :َُ ‫هللا‬َ‫ِم‬ ‫و‬‫ا‬‫هللا‬ُ‫ِما‬ ََ‫ِمي‬ ‫ا‬ ِِْ ‫ء‬ ‫كي‬ ُ‫ا‬‫هللا‬ْ ِْ ‫ا‬ ُ‫ل‬ ‫ج‬ ‫م‬ ُ‫ا‬ُِ‫ا‬َ ‫ر‬ِِ ،َُ َ‫هللاا‬ُْ‫ِل‬ ُ َ‫هللاو‬ُ ‫ر‬‫ِلا‬ َ‫ُت‬ُْ َ‫ق‬َ ‫و‬‫ا‬‫ر‬ ُ‫ذ‬‫ر‬‫م‬ُِ َُِ‫هللا‬ُ ‫ي‬ ‫ر‬ُُْ ‫ء‬ َْ‫ر‬‫ا‬َُ ‫هللا‬
‫ِذ‬ َْ‫ت‬‫ب‬‫كي‬ ‫ِمحء‬ ‫هللاو‬‫ش‬َ ‫ِم‬ ‫ِملبَا‬ ‫ك‬ ‫و‬َُ‫ُك‬‫ا‬‫و‬ ‫ِم‬ َ‫و‬‫هللا‬ُُْ ‫و‬ ‫ِم‬ ََ‫ِميب‬ ‫ا‬ ‫ما‬ ‫ِمل‬ ‫ا‬ ‫رو‬ ‫رثْا‬ . ِ‫ل‬‫ا‬ُ ‫َبو‬‫ي‬‫ر‬‫ي‬َُ َ‫ت‬ ‫و‬‫ا‬‫و‬‫ل‬‫ِم‬ ‫َي‬ ‫ثيا‬ ََُ ُ‫ا‬
‫ا‬ ‫لِي‬ ِْ‫ِم‬ . ‫و‬ َ ْْ‫م‬ ‫ري‬‫ت‬َ ْ‫َم‬ ‫َِا‬ ‫و‬‫و‬ ُ‫ك‬‫ر‬‫ا‬‫و‬ ‫ِم‬ ‫و‬ ُ‫ِم‬ ِْ‫ل‬ ‫ك‬ ‫هللا‬ْْ‫ت‬‫ح‬‫م‬ ‫ِمحء‬ ‫ما‬ ‫ْك‬ ُ‫با‬ ِ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫رو‬ ‫رثْا‬ .‫هللاو‬‫ل‬‫ِل‬
‫هللا‬ ‫ر‬ .‫َك‬ ْ ‫رج‬ ْ‫هللا‬َ ‫ِلخ‬ ‫ا‬ ِ‫هللا‬‫ذ‬‫ل‬ ‫ر‬ ‫َك‬ ‫ب‬ َ ‫ط‬ ‫ِم‬ ‫ا‬ ‫َم‬ ‫ِي‬ ‫َك‬ ِ ‫ك‬ َ ‫ِم‬ ‫هللاا‬َ ‫ب‬ ْ‫ِل‬ َ‫هللا‬‫خ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫هللا‬ ْ‫َا‬ ‫ك‬ ‫ِي‬
.‫ْا‬ ِ
Kesyukuran yang tertinggi bagi kita bukan hanya bangsa ini telah meraih kemerdekaan, tetapi
kesyukuran kita selaku umat Islam adalah bahwa kita tidak sekedar menjadi penonton
didalam mengisi kemerdekaan ini, tapi semampu mungkin menjadi pemain dan ikut ambil
bagian sesuai dengan bidangnya masing-masing, sesuai dengan segmentasi masing-masing
untuk menjadi orang-orang yang bisa mencoret dan menuliskan sejarah kegemilangan bangsa
ini dimasa yang akan datang, sehingga kita akan dikenang sebagai sebuah kebaikan yang
Insya Allah jika itu diteruskan oleh generasi yang akan datang, maka kita akan meraih sunah
jariah ( pahala jariah ) yang tidak putus-putus meskipun kita sudah menghadap Allah swt.
Dengan semangat kemerdekaan ini, kita pertahankan keutuhan jati diri dan bangsa ini dengan
nilai-nilai akhlak yang luhur dan nilai-nilai Islam Yang tinggi, hanya dengan itu, kita bisa
meraih kejayaan dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan Allah swt berkenan meneruskan
sejarah bangsa ini sehingga bangsa ini akan menjadi sebuah “ baldatun thayyibatun warabbun
ghaafur “ sebuah negara dan bangsa yang meraih maghfirah Allah swt dalam waktu yang
bersamaan juga meraih kesejahteraan dan kedamaian selama-lamanya.
‫ا‬َ‫د‬‫ز‬َ‫لغ‬ ‫ا‬ََ‫ع‬‫ذ‬ِْ‫ا‬‫ال‬‫،ز‬‫د‬‫ع‬‫زاا‬‫لاع‬‫ذ‬ َ‫ح‬‫ذ‬‫ك‬َْ‫بالا‬‫ت‬‫اا‬‫ح‬ َ‫د‬‫د‬‫ت‬‫ي‬‫ز‬‫ع‬‫ا‬‫ز‬َ‫ا‬‫و‬‫ذ‬‫أ‬‫م‬‫غ‬ ‫ا‬‫اب‬ْ‫ح‬‫ذ‬‫ر‬‫زدَااتحاااذلزا‬ ‫ا‬ ‫ات‬ ‫ااتحا‬ ،‫زوالات‬‫س‬[َ‫ا‬‫ذ‬‫ت‬ََ‫لال‬ َ‫د‬‫ز‬[‫ذ‬َ‫ت‬‫ا‬ ‫ا‬‫ذ‬ََ‫ا‬‫ت‬‫لاا‬ َ‫د‬‫د‬‫ت‬‫لاا‬
‫ا‬ ،ُ ‫ك‬ ‫غَال‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫اَا‬ ‫ت‬ ‫اا‬ ‫تحاب‬ ‫ا‬ ‫كا‬ ‫ادا‬ ‫ايزباد‬ ‫َزاا‬ ‫ازدلل‬ ‫لدضااَا‬ ‫زاغي[ذا‬ ‫اذل‬ ‫ا‬ ‫تحاآلا‬ ‫ا‬ ‫غي[ذا‬
‫َزا‬ ‫ازل‬ ‫تحال‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َزا‬ ‫تد‬ ‫ط،هللان‬ ‫َزا‬ ‫اد‬ ‫اهللاا‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫َزا‬ ‫د‬ ‫َزاذل‬ ‫هللا‬ ‫الغ‬ ،‫ت‬ ‫َوالا‬ ‫ذع‬ ‫دوالا‬ ‫حاع‬ ‫َزحالا‬ ‫إر‬
‫َزا‬ ‫لاياا‬ ‫َزا‬ ‫ازي‬ ‫زايزايزَااا[زاَزاعزاراَا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫كايمالطهللدلزا‬ ‫ز‬ ‫اَا‬ ‫رََااكزدلكاااَزا‬ ‫روهللَا‬ ‫اتحاذبهللَا‬
‫ا‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ ‫ز‬،ََ‫ذ‬‫اغ‬‫ذ‬ ‫ز‬‫ا‬َ‫ر‬‫ه‬َ‫ل‬‫ذا‬َ‫ز‬َ‫ذ‬‫غ‬َْ‫ز‬[َ‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬ََ‫ا‬‫ذ‬َ‫ذ‬‫غ‬َْ‫ز‬[َ‫ا‬‫ل‬ ‫ذا‬َ‫ز‬[‫ذ‬‫ت‬ََ‫ز‬[َ‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬ََ‫ا‬‫ذ‬[‫ذ‬‫ت‬ََ‫ز‬[َ‫ت‬‫ذ‬‫ا‬‫ا‬َ‫هلل‬‫ذ‬ َ‫غ‬‫ال‬ْ ‫ز‬،ْ‫ت‬‫ا‬‫يحالاُزا[اَوال‬ ‫َزاآلَزايحالاذلازارَََا‬ ‫ذواد‬َ‫ل‬‫د‬َ‫غ‬‫ه‬
‫هلللا‬ ‫ازدالآل‬ ‫َاله‬ ‫ايز‬ ‫ا‬ ‫َا‬ ‫تحاآا‬ ‫ا‬ ‫حا‬ ‫كحالهغ‬ َ ‫زاغي[ذالا‬ ‫اذل‬ ‫ا‬ ‫تحا‬ ‫اا‬ ،‫ت‬ ‫اةالا‬ ‫َزدوا‬ ‫َزااِلالا‬ ‫ن‬ ‫ََا‬ َ ‫ر‬
‫اَو‬ [ ‫ُزا‬ ‫زادبالا‬ ‫اَاع‬ ‫َواآغ‬ ‫ذع‬ ‫دوالا‬ ‫حاع‬ ‫َزحالا‬ ‫إر‬ ‫ا‬ ،ُ ‫ك‬ ‫غَال‬
‫وهللا‬ َ [ ‫لا‬ ‫ا‬ ‫شز‬ ‫ي‬ ‫َ،حااَالا‬ ‫ع‬ ‫حا‬ ‫،هلل‬ ‫اذفالا‬ ‫از‬ ‫رع‬ ‫َزحا‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ُذلا‬ ‫زا‬ ‫ا‬ ‫هللب‬‫غ‬‫أ‬ ‫اع‬ ‫ارحاب‬ :‫كزداب‬ ‫ا‬
‫ية‬ ‫الا‬ ‫حواان‬ ‫هلل‬ ‫ِب‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ت‬ ُ ‫اا‬ ‫و‬ ‫ُا‬ ‫حاع‬ ‫ك‬ ‫لا‬ ‫لل‬

More Related Content

What's hot

Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaMenjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaRizky Maulana
 
Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.Idrus Abidin
 
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.Juaria Muin
 
Hubungan agama dengan kebidanan sitti mayansari
Hubungan agama dengan kebidanan sitti mayansariHubungan agama dengan kebidanan sitti mayansari
Hubungan agama dengan kebidanan sitti mayansariOperator Warnet Vast Raha
 
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُSrimulyoSrimulyo
 
SLIDESHARE KONSEP KEJADIAN INSAN DAN ALAM
SLIDESHARE KONSEP KEJADIAN INSAN DAN ALAMSLIDESHARE KONSEP KEJADIAN INSAN DAN ALAM
SLIDESHARE KONSEP KEJADIAN INSAN DAN ALAMnabila shahira
 
Syarifudin, khutbah idul adha.
Syarifudin, khutbah idul adha.Syarifudin, khutbah idul adha.
Syarifudin, khutbah idul adha.Syarifudin Amq
 
Makalah tentang islam
Makalah tentang islamMakalah tentang islam
Makalah tentang islamAis elkirami
 
Mengenal dan menjaga jiwa
Mengenal dan menjaga jiwaMengenal dan menjaga jiwa
Mengenal dan menjaga jiwaIyeh Solichin
 
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-Nafs
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-NafsQs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-Nafs
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-NafsJuaria Muin
 
Iblis motivator hingga akhir zaman
Iblis motivator hingga akhir zamanIblis motivator hingga akhir zaman
Iblis motivator hingga akhir zamanDewi Bahagia
 

What's hot (18)

Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaMenjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
 
Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
 
Hubungan agama dengan kebidanan sitti mayansari
Hubungan agama dengan kebidanan sitti mayansariHubungan agama dengan kebidanan sitti mayansari
Hubungan agama dengan kebidanan sitti mayansari
 
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
 
SLIDESHARE KONSEP KEJADIAN INSAN DAN ALAM
SLIDESHARE KONSEP KEJADIAN INSAN DAN ALAMSLIDESHARE KONSEP KEJADIAN INSAN DAN ALAM
SLIDESHARE KONSEP KEJADIAN INSAN DAN ALAM
 
Bab 3 tambahan
Bab 3 tambahanBab 3 tambahan
Bab 3 tambahan
 
Syarifudin, khutbah idul adha.
Syarifudin, khutbah idul adha.Syarifudin, khutbah idul adha.
Syarifudin, khutbah idul adha.
 
Makalah tentang islam
Makalah tentang islamMakalah tentang islam
Makalah tentang islam
 
Akhlaqul karimah 1
Akhlaqul karimah 1Akhlaqul karimah 1
Akhlaqul karimah 1
 
Konsep Insan
Konsep InsanKonsep Insan
Konsep Insan
 
Perjalanan hidup
Perjalanan hidupPerjalanan hidup
Perjalanan hidup
 
Akhlak Madzmumah
Akhlak MadzmumahAkhlak Madzmumah
Akhlak Madzmumah
 
Mengenal dan menjaga jiwa
Mengenal dan menjaga jiwaMengenal dan menjaga jiwa
Mengenal dan menjaga jiwa
 
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-Nafs
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-NafsQs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-Nafs
Qs. Al-Anfal/8:72 Tentang Mujahadah An-Nafs
 
Iblis motivator hingga akhir zaman
Iblis motivator hingga akhir zamanIblis motivator hingga akhir zaman
Iblis motivator hingga akhir zaman
 
membiasakan perilaku terpuji
membiasakan perilaku terpujimembiasakan perilaku terpuji
membiasakan perilaku terpuji
 

Similar to MENYUKURI KEMERDEKAAN

Syariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayaSyariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayamohd zaidi
 
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam sajaKewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam sajaFlamencoRizky
 
Kembali ke Manhaj Taghyeer Madrasah Rasulillah saw
Kembali ke Manhaj Taghyeer Madrasah Rasulillah sawKembali ke Manhaj Taghyeer Madrasah Rasulillah saw
Kembali ke Manhaj Taghyeer Madrasah Rasulillah sawAsudi Hamdun
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islamfebhy30
 
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaMenjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaRizky Maulana
 
Kerangka Dasar Ajaran Agama Islam, Akhlak (Kelompok 9).pptx
Kerangka Dasar Ajaran Agama Islam, Akhlak (Kelompok 9).pptxKerangka Dasar Ajaran Agama Islam, Akhlak (Kelompok 9).pptx
Kerangka Dasar Ajaran Agama Islam, Akhlak (Kelompok 9).pptxIvanGanabiss
 
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan keji
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan kejiSyarifudin, mencergah diri dari perbuatan keji
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan kejiSyarifudin Amq
 
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan keji
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan kejiSyarifudin, mencergah diri dari perbuatan keji
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan kejiSyarifudin Amq
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularismedr2200s
 
CIRI-CIRI KEISTIMEWAAN ISLAM (2).pptx
CIRI-CIRI KEISTIMEWAAN ISLAM (2).pptxCIRI-CIRI KEISTIMEWAAN ISLAM (2).pptx
CIRI-CIRI KEISTIMEWAAN ISLAM (2).pptxMayyelSam
 
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.pptmiduwidang
 
2 karakteristik Islam.ppt
2 karakteristik Islam.ppt2 karakteristik Islam.ppt
2 karakteristik Islam.pptIqbalMifta
 
Ceramah idhul adha
Ceramah idhul adhaCeramah idhul adha
Ceramah idhul adhaHamba Tuhan
 
Ma’rifatul islam (bagian ke 2)
Ma’rifatul islam (bagian ke 2)Ma’rifatul islam (bagian ke 2)
Ma’rifatul islam (bagian ke 2)Suseno Suseno
 
Nilai agama dan adat kepercayaan - agama islam
Nilai agama dan adat kepercayaan - agama islamNilai agama dan adat kepercayaan - agama islam
Nilai agama dan adat kepercayaan - agama islamSherly Jewinly
 

Similar to MENYUKURI KEMERDEKAAN (20)

Syariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayaSyariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
 
Manusia copy
Manusia   copyManusia   copy
Manusia copy
 
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam sajaKewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam saja
 
KHUTBAH.docx
KHUTBAH.docxKHUTBAH.docx
KHUTBAH.docx
 
Kembali ke Manhaj Taghyeer Madrasah Rasulillah saw
Kembali ke Manhaj Taghyeer Madrasah Rasulillah sawKembali ke Manhaj Taghyeer Madrasah Rasulillah saw
Kembali ke Manhaj Taghyeer Madrasah Rasulillah saw
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
ASAS-ASAS ISLAM.pptx
ASAS-ASAS ISLAM.pptxASAS-ASAS ISLAM.pptx
ASAS-ASAS ISLAM.pptx
 
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaMenjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
 
Kerangka Dasar Ajaran Agama Islam, Akhlak (Kelompok 9).pptx
Kerangka Dasar Ajaran Agama Islam, Akhlak (Kelompok 9).pptxKerangka Dasar Ajaran Agama Islam, Akhlak (Kelompok 9).pptx
Kerangka Dasar Ajaran Agama Islam, Akhlak (Kelompok 9).pptx
 
Erti Kemerdekaan Hakiki
Erti Kemerdekaan HakikiErti Kemerdekaan Hakiki
Erti Kemerdekaan Hakiki
 
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan keji
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan kejiSyarifudin, mencergah diri dari perbuatan keji
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan keji
 
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan keji
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan kejiSyarifudin, mencergah diri dari perbuatan keji
Syarifudin, mencergah diri dari perbuatan keji
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularisme
 
CIRI-CIRI KEISTIMEWAAN ISLAM (2).pptx
CIRI-CIRI KEISTIMEWAAN ISLAM (2).pptxCIRI-CIRI KEISTIMEWAAN ISLAM (2).pptx
CIRI-CIRI KEISTIMEWAAN ISLAM (2).pptx
 
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
 
2 karakteristik Islam.ppt
2 karakteristik Islam.ppt2 karakteristik Islam.ppt
2 karakteristik Islam.ppt
 
Ceramah idhul adha
Ceramah idhul adhaCeramah idhul adha
Ceramah idhul adha
 
Ma’rifatul islam (bagian ke 2)
Ma’rifatul islam (bagian ke 2)Ma’rifatul islam (bagian ke 2)
Ma’rifatul islam (bagian ke 2)
 
Nilai agama dan adat kepercayaan - agama islam
Nilai agama dan adat kepercayaan - agama islamNilai agama dan adat kepercayaan - agama islam
Nilai agama dan adat kepercayaan - agama islam
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 

MENYUKURI KEMERDEKAAN

  • 1. MENSYUKURI NIKMAT KEMERDEKAAN ‫دمالا‬ ‫هلل‬ ‫زالا‬‫ي‬‫ز‬‫ا‬‫الاذلازارواغ‬‫ز‬‫ل‬‫غزالاياز‬ ‫ا‬ ‫لاَددلالاِفانزلا‬ ‫فا‬‫ذ‬‫ز‬،‫الا‬‫ذ‬‫الايَاي‬‫ذ‬‫امو‬ ‫ُةايحال‬ ‫ددلالاِفا‬ ‫لاي[ذارالاُاعاالا‬ ‫دلاز‬‫ذ‬‫ااحالا‬ ‫ذ‬‫ت‬‫ا‬ ‫هلللا‬ ‫د‬َ ‫ل‬ ‫ا‬‫ذ‬ ‫ف‬ ‫ااَالا[َز‬ ْ‫ي‬‫ب‬ ‫هلللا‬‫ك‬‫َا‬‫ا‬‫ز‬‫اي‬‫هلل‬‫ا‬‫ال‬ََ‫اغ‬‫ذ‬َ[‫لُزاحار‬ ‫ار،ذااحاواالي[ذدااكيزلَا‬ ‫لا‬َ‫هلل‬،‫ذلداغ‬ ‫ااَنا‬ ‫زدا‬‫ذ‬‫ار،ذااحاغي[ذلااك‬ ‫اواع[دَلا‬َ‫ألدارح‬ ‫دَا‬ ‫اواع‬‫د‬‫زه‬ ‫ألدا‬ ‫َدألزلا‬‫ذ‬‫ر‬ ‫َدالها[زدا‬‫ذ‬‫ن‬ ‫،زلا‬‫اروزغ‬ ‫ا‬ ‫مأ‬ ‫الا‬ ‫ت‬ ‫راَابا‬ ‫الهلكاز‬ ‫زل‬ ‫ااتحابااتحاااذلزاغي[ذا‬ ،‫والات‬ ‫لاتال‬ ‫ِا‬َُ‫ذااادوالاك‬‫د‬‫لوااُذل‬ ‫لا‬ ‫َز‬ ‫لا‬ ‫ذا‬َ‫اِباهللالا[د‬ ‫ا‬‫هلل‬‫غ‬‫َلاا‬‫ز‬‫ا‬‫داد‬ ‫ا‬ ‫ُذو‬ ‫اَوااغزا‬ ُ [ ‫ازداا‬ ‫َاله‬ ‫ايز‬ ‫ا‬ ‫اَا‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ط‬ ‫َالا‬‫تحاآا‬ ‫ا‬ ‫اَا‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫[هلل‬ ‫لا‬ Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan oleh Allah Swt.... Banyak sekali nikmat yang Allah berikan, salah satu diantaranya Adalah nikmat kemerdekaan. Betapa dengan kemerdekaan kita bisa lebih maju, kita bisa melakukan apapun untuk peningkatan kualitas, sarana dan prasarana ibadah kita. Dengan modal kemerdekaan ini kita bisa menjunjung tinggi harkat kemanusiaan, dengan hakikat kemerdekaan juga kita bisa menjunjung tinggi pendidikan. Maka tanggal 17 agustus merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, pada hari tersebut segenap komponen bangsa merayakan kemenangan dan kemerdekaan setelah sekian ratus lamanya hidup dibawah bayang-bayang intimidasi dan kedzaliman para penjajah. Sangat wajar, jika kemenangan ini disambut dengan luapan kegembiraan yang gegap gempita, seraya mengumandangkan kalimat tahmid, memuji dan mensyukuri karunia Allah yang terbesar bagi bangsa ini. Bagi umat Islam, anugerah kemerdekaan ini selayaknya dijadikan momentum untuk mengasah rasa syukur kita kepada Allah swt, momentum untuk membangun dan menghidupkan rasa syukur kita kepada Allah swt dengan tentunya mengkonsumsi dan mendayagunakan semua nikmat tersebtut kearah tujuan penciptaan manusia, sesuai dengan definisi syukur yang didefinisikan oleh para Ulama “ As Syukru huwa sorful abdijamii’a ma amanallaahu ilaa maa khuliqo liajrihi “ syukur merupakan segala bentuk aktivitas seorang hamba dalam rangka mendayagunakan semua nikmat yang Allah berikan kepadanya menuju tujuan manusia itu diciptakan yaitu beribadah kepada Allah swt “. Indikasi dari rasa syukur yang mendalam sudah sepatutnya dibuktikan dengan tiga hal nyata didalam kehidupan sehari-hari : 1. umat Islam dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi didalam memenuhi semua tuntunan dan tuntutan baik yang terkait dengan hak Allah swt maupun yang terkait dengan hak-hak sesama makhluknya, demikian pula dengan berdisiplin tinggi, meninggalkan semua yang merendahkan dan mengotori nilai luhur sebuah kemerdekaan dan kebebasan. 2. dengan mengagungkan dan meninggikan Allah diatas segala-galanya. Slogan “ Allahu Akbar “ Allah maha besar bukan hanya dalam bentuk ucapan dan dzikir lisan saja, tetapi asma-asma Allah swt bagaimana bisa mendominasi seluruh ruang didalam hidup kita, sebutan asma-asma Allah berwibawa didalam hidup kita, ajaran dan pedomannya pun mewarnai setiap gerak langkah kita. 3. dengan memberdayakan potensi dari semua anugerah nikmat Allah kepada jalan yang benar sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu beribadah mengabdi kepada Allah dalam makna yang seluas-luasnya dan makna yang setepat-tepatnya yaitu ibadah yang mengambil unsur perlawanan terhadap hawa nafsu yang cenderung merusak kehidupan manusia. Sesungguhnya Islam lahir membawa misi kemerdekaan dan kebebasan serta ingin mengantarkan segenap manusia kembali kepada fitrah mereka yang suci. Misi kemerdekaan dan kebebasan yang diperjuangkan oleh Islam merupakan inti dari idiologi yang benar yaitu tahrirul ‘ibad min ibaadatil ibaad ilaa ibaadati rabbil ibad “, membebaskan manusia dari
  • 2. penghambaan, belenggu, dari ketergantungan kepada sesama manusia menuju penghambaan dan pengabdian yang totalitas kepada Tuhan sang pencipta makhluk sealam jagad ini. Allah menyebutkan didalam surat Ibrahim ayat 1-2 Artinya : Alif, laam raa.( ini adalah ) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, ( Yaitu ) menuju jalan Tuhan yang maha perkasa lagi maha terpuji. Allah yang memiliki segala apa yang dilangit dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. ( QS. Ibrahim : 1-2 ) Pembebasan dan kebebesan yang diinginkan oleh Islam bukan hanya terbatas pada kebebasan dari belenggu fisik semata, tapi lebih dari itu adalah kebebasan dari belenggu dan ketergantungan kepada selain Allah swt dalam berbagai bentuk dan modusnya : 1. kebebasan dan pembebasan diri manusia dari belenggu hawa nafsu yang sering kali menjerumuskan seseorang kedalam sifat hewaniah bahkan sifat syaithoniah. Sehingga Allah swt mengecam sifat ini dalam salah satu firman Nya “ terangkanlah kepada Ku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya ? ( QS. AK Furqon : 43 ). 2. pembebasan diri dan bangsa dari belenggu prilaku dan akhlak madzmumah, akhlak yang tercela yang sekarang ini menjadi tontotan dan tuntunan sehari-hari. Betapa informasi dan kenyataan sehari-hari dilapangan ini sangat mengkhawatirkan masa depan generasi bangsa ini yang akan meneruskan estafeta perjuangan para pahlawan yang telah sudi mengorbankan harta, tenaga bahkan jiwa mereka untuk kedamain dan kesejahteraan para penerusnya. Pepatah Arab mengingatkan kepada kita akan pentingnya akhlak dalam membangun dan mempetahankan eksistensi sebuah bangsa “ sesungguhnya jati diri dan eksistrensi sebuah umat sangat ditentukan dan tergantung kepada akhlaknya, jika akhlak mereka rusak maka bangsa itu akan segera menemui kehancuran dan terus menerus berada dalam keterpurukan “. 3. pembebasan diri dan bangsa dari budaya dan pandangan hidup hedonisme yang mengarah kepada semata-mata memburu kenikmatan duniawi sesaat secara berlebih-lebihan yang akhiranya akan melahirkan budaya persimifisme, yaitu budaya serba boleh. Mereka menuntut diilegalkannya praktek prostitusi, seks bebas, dan praktek kemaksiatan yang lainnya atas nama hak asasi manusia dengan melupakan hak asasi Allah swt. Dalam kondisi semacam ini biasanya segala aktifitas kebaikan, segala bentuk amar ma’ruf dan nahyi munkar akan dianggap sebagai penyakit, dianggap sebagai hama yang harus segera dibasmi seperti yang dikatakan oleh kaum nabi Luth terhadap nabi mereka. mereka mengatakan dengan budaya dan cara pandang hedonisme mereka, dengan budaya dan cara pandang persimifisme mereka Artinya : Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan : “ usirlah nabi Luth beserta keluarganya dari negeri ini karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang mengaku dirinya bersih dan suci ( QS. An Naml : 56 ). 4. pembebasan diri dan umat dari praktek syirik dalam segala bentuknya, sehingga seperti yang dikhawatirkan oleh Imam Ali karomallahu wajhah tentang kondisi sebuah umat yang
  • 3. tidak ada nilai dan tidak ada harganya dimata Allah dan juga dimata manusia. Imam Ali menyebutkan “ akan darang atas manusia suatu zaman semangat mereka hanya berada disekitar perut mereka, kemuliaan mereka sangat tergantung kepada benda-benda fisik semata, jidat mereka ada pada perempuan-perempuan, agama mereka ada pada urusan dinar dan dirham. Mereka itulah orang-orang yang paling jahat dan tidak ada nilainya disisi Allah swt “. Inilah yang dikhawatirklan oleh Imam Ali, manakala nilai dan semangat kemerdekaan ini tidak diisi dengan rasa syukur yang mendalam untuk memberdayakan, mendayagunakan segala kemampuan yang kita miliki, segala potensi yang dimiliki untuk mengharapkan ridho Allah swt. Merupakan fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri bahwa peran dan sumbangan para Ulama, peran dan sumbangan para pahlawan serta umat Islam begitu besar dan menentukan dalam perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah dan meraih kemerdekaan. Betapa kontribusi mereka yang sangat bernilai dimata bangsa ini harus senantiasa dijadikan suatu semangat untuk mengukir prestasi sebagai bentuk relisasi dari rasa syukur kepada Allah swt. Saatnya kita menjadikan momentum kemerdekaan ini untuk meneladani perjuangan para pahlawan negeri ini, meneruskan perjuangan mereka dan membawa kemerdekaan ini menuju kemerdekaan yang totalitas dalam segala arti dan bentuknya. Semoga dengan keberkahan dan rahmat Allah swt, bangsa ini segera terbebas dari segala bentuk ujian dan bencana yang menimpa, baik ujian secara fisik materil maupun ujian secara akhlak dan moral, karena itu merupakan ujian yang cukup terbesar bagi bangsa ini. Keberkahan dan rahmat Allah mudah- mudahan senantiasa mewarnai kehidupan bangsa ini seperti halnya atas berkat rahmat Allah jualah bangsa ini meraih kemerdekaan. َ‫ا‬‫ر‬َََ ‫هللا‬ُ َِ ‫ر‬ ‫و‬َ‫هللا‬َ‫ك‬َ‫م‬ ُ ‫ر‬‫ي‬َ‫ا‬ُُُُْْ ُ َ ‫ر‬ََ‫ظ‬ُْ‫ر‬‫ِم‬ َ‫َو‬ ‫ر‬َ‫و‬َ‫ر‬‫ِم‬ ‫ي‬ََ ‫ر‬ ‫و‬‫ي‬ُ‫م‬ ُ ‫ر‬‫ي‬َ‫م‬ ‫و‬‫ا‬ ُُِْ‫هللا‬ُِ ‫مي‬ ‫مي‬ ُ‫ا‬ ‫و‬ََُ‫ر‬‫ل‬ُ ‫ر‬‫ك‬ُ‫ر‬ ُ ُِ‫ح‬ُ‫ك‬ ‫ر‬‫ي‬َ‫م‬ ‫ر‬ َُ ‫و‬‫و‬ ‫ر‬ ‫و‬َُ‫ر‬ .َ ‫ر‬ََ‫ي‬ُ‫ذ‬‫ر‬‫ِم‬ ََ‫ر‬ََ‫ت‬‫ح‬‫ِم‬ ُ َ ‫هللا‬ُ‫ك‬‫ل‬‫ر‬ِ ُ‫ك‬َ ‫و‬ ‫ر‬َ َ‫م‬ََ‫ِم‬ ‫و‬ْ ‫ر‬ ‫و‬ُُ‫ل‬‫ر‬‫ِم‬ ُ ‫و‬‫ك‬ ‫و‬‫ا‬ََْ‫م‬ ‫و‬ُ ‫ر‬ ‫و‬ََُ‫ر‬‫ل‬ُ ‫ر‬‫ك‬‫هللا‬َُ ‫َك‬ ِ‫ي‬ ِ‫م‬ .
  • 4. KHUTBAH KEDUA (KE-2) ُ ُ َ :َُ ‫هللا‬َ‫ِم‬ ‫و‬‫ا‬‫هللا‬ُ‫ِما‬ ََ‫ِمي‬ ‫ا‬ ِِْ ‫ء‬ ‫كي‬ ُ‫ا‬‫هللا‬ْ ِْ ‫ا‬ ُ‫ل‬ ‫ج‬ ‫م‬ ُ‫ا‬ُِ‫ا‬َ ‫ر‬ِِ ،َُ َ‫هللاا‬ُْ‫ِل‬ ُ َ‫هللاو‬ُ ‫ر‬‫ِلا‬ َ‫ُت‬ُْ َ‫ق‬َ ‫و‬‫ا‬‫ر‬ ُ‫ذ‬‫ر‬‫م‬ُِ َُِ‫هللا‬ُ ‫ي‬ ‫ر‬ُُْ ‫ء‬ َْ‫ر‬‫ا‬َُ ‫هللا‬ ‫ِذ‬ َْ‫ت‬‫ب‬‫كي‬ ‫ِمحء‬ ‫هللاو‬‫ش‬َ ‫ِم‬ ‫ِملبَا‬ ‫ك‬ ‫و‬َُ‫ُك‬‫ا‬‫و‬ ‫ِم‬ َ‫و‬‫هللا‬ُُْ ‫و‬ ‫ِم‬ ََ‫ِميب‬ ‫ا‬ ‫ما‬ ‫ِمل‬ ‫ا‬ ‫رو‬ ‫رثْا‬ . ِ‫ل‬‫ا‬ُ ‫َبو‬‫ي‬‫ر‬‫ي‬َُ َ‫ت‬ ‫و‬‫ا‬‫و‬‫ل‬‫ِم‬ ‫َي‬ ‫ثيا‬ ََُ ُ‫ا‬ ‫ا‬ ‫لِي‬ ِْ‫ِم‬ . ‫و‬ َ ْْ‫م‬ ‫ري‬‫ت‬َ ْ‫َم‬ ‫َِا‬ ‫و‬‫و‬ ُ‫ك‬‫ر‬‫ا‬‫و‬ ‫ِم‬ ‫و‬ ُ‫ِم‬ ِْ‫ل‬ ‫ك‬ ‫هللا‬ْْ‫ت‬‫ح‬‫م‬ ‫ِمحء‬ ‫ما‬ ‫ْك‬ ُ‫با‬ ِ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫رو‬ ‫رثْا‬ .‫هللاو‬‫ل‬‫ِل‬ ‫هللا‬ ‫ر‬ .‫َك‬ ْ ‫رج‬ ْ‫هللا‬َ ‫ِلخ‬ ‫ا‬ ِ‫هللا‬‫ذ‬‫ل‬ ‫ر‬ ‫َك‬ ‫ب‬ َ ‫ط‬ ‫ِم‬ ‫ا‬ ‫َم‬ ‫ِي‬ ‫َك‬ ِ ‫ك‬ َ ‫ِم‬ ‫هللاا‬َ ‫ب‬ ْ‫ِل‬ َ‫هللا‬‫خ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫هللا‬ ْ‫َا‬ ‫ك‬ ‫ِي‬ .‫ْا‬ ِ Kesyukuran yang tertinggi bagi kita bukan hanya bangsa ini telah meraih kemerdekaan, tetapi kesyukuran kita selaku umat Islam adalah bahwa kita tidak sekedar menjadi penonton didalam mengisi kemerdekaan ini, tapi semampu mungkin menjadi pemain dan ikut ambil bagian sesuai dengan bidangnya masing-masing, sesuai dengan segmentasi masing-masing untuk menjadi orang-orang yang bisa mencoret dan menuliskan sejarah kegemilangan bangsa ini dimasa yang akan datang, sehingga kita akan dikenang sebagai sebuah kebaikan yang Insya Allah jika itu diteruskan oleh generasi yang akan datang, maka kita akan meraih sunah jariah ( pahala jariah ) yang tidak putus-putus meskipun kita sudah menghadap Allah swt. Dengan semangat kemerdekaan ini, kita pertahankan keutuhan jati diri dan bangsa ini dengan nilai-nilai akhlak yang luhur dan nilai-nilai Islam Yang tinggi, hanya dengan itu, kita bisa meraih kejayaan dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan Allah swt berkenan meneruskan sejarah bangsa ini sehingga bangsa ini akan menjadi sebuah “ baldatun thayyibatun warabbun ghaafur “ sebuah negara dan bangsa yang meraih maghfirah Allah swt dalam waktu yang bersamaan juga meraih kesejahteraan dan kedamaian selama-lamanya. ‫ا‬َ‫د‬‫ز‬َ‫لغ‬ ‫ا‬ََ‫ع‬‫ذ‬ِْ‫ا‬‫ال‬‫،ز‬‫د‬‫ع‬‫زاا‬‫لاع‬‫ذ‬ َ‫ح‬‫ذ‬‫ك‬َْ‫بالا‬‫ت‬‫اا‬‫ح‬ َ‫د‬‫د‬‫ت‬‫ي‬‫ز‬‫ع‬‫ا‬‫ز‬َ‫ا‬‫و‬‫ذ‬‫أ‬‫م‬‫غ‬ ‫ا‬‫اب‬ْ‫ح‬‫ذ‬‫ر‬‫زدَااتحاااذلزا‬ ‫ا‬ ‫ات‬ ‫ااتحا‬ ،‫زوالات‬‫س‬[َ‫ا‬‫ذ‬‫ت‬ََ‫لال‬ َ‫د‬‫ز‬[‫ذ‬َ‫ت‬‫ا‬ ‫ا‬‫ذ‬ََ‫ا‬‫ت‬‫لاا‬ َ‫د‬‫د‬‫ت‬‫لاا‬ ‫ا‬ ،ُ ‫ك‬ ‫غَال‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫اَا‬ ‫ت‬ ‫اا‬ ‫تحاب‬ ‫ا‬ ‫كا‬ ‫ادا‬ ‫ايزباد‬ ‫َزاا‬ ‫ازدلل‬ ‫لدضااَا‬ ‫زاغي[ذا‬ ‫اذل‬ ‫ا‬ ‫تحاآلا‬ ‫ا‬ ‫غي[ذا‬ ‫َزا‬ ‫ازل‬ ‫تحال‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َزا‬ ‫تد‬ ‫ط،هللان‬ ‫َزا‬ ‫اد‬ ‫اهللاا‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫َزا‬ ‫د‬ ‫َزاذل‬ ‫هللا‬ ‫الغ‬ ،‫ت‬ ‫َوالا‬ ‫ذع‬ ‫دوالا‬ ‫حاع‬ ‫َزحالا‬ ‫إر‬ ‫َزا‬ ‫لاياا‬ ‫َزا‬ ‫ازي‬ ‫زايزايزَااا[زاَزاعزاراَا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫كايمالطهللدلزا‬ ‫ز‬ ‫اَا‬ ‫رََااكزدلكاااَزا‬ ‫روهللَا‬ ‫اتحاذبهللَا‬ ‫ا‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ ‫ز‬،ََ‫ذ‬‫اغ‬‫ذ‬ ‫ز‬‫ا‬َ‫ر‬‫ه‬َ‫ل‬‫ذا‬َ‫ز‬َ‫ذ‬‫غ‬َْ‫ز‬[َ‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬ََ‫ا‬‫ذ‬َ‫ذ‬‫غ‬َْ‫ز‬[َ‫ا‬‫ل‬ ‫ذا‬َ‫ز‬[‫ذ‬‫ت‬ََ‫ز‬[َ‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬ََ‫ا‬‫ذ‬[‫ذ‬‫ت‬ََ‫ز‬[َ‫ت‬‫ذ‬‫ا‬‫ا‬َ‫هلل‬‫ذ‬ َ‫غ‬‫ال‬ْ ‫ز‬،ْ‫ت‬‫ا‬‫يحالاُزا[اَوال‬ ‫َزاآلَزايحالاذلازارَََا‬ ‫ذواد‬َ‫ل‬‫د‬َ‫غ‬‫ه‬ ‫هلللا‬ ‫ازدالآل‬ ‫َاله‬ ‫ايز‬ ‫ا‬ ‫َا‬ ‫تحاآا‬ ‫ا‬ ‫حا‬ ‫كحالهغ‬ َ ‫زاغي[ذالا‬ ‫اذل‬ ‫ا‬ ‫تحا‬ ‫اا‬ ،‫ت‬ ‫اةالا‬ ‫َزدوا‬ ‫َزااِلالا‬ ‫ن‬ ‫ََا‬ َ ‫ر‬ ‫اَو‬ [ ‫ُزا‬ ‫زادبالا‬ ‫اَاع‬ ‫َواآغ‬ ‫ذع‬ ‫دوالا‬ ‫حاع‬ ‫َزحالا‬ ‫إر‬ ‫ا‬ ،ُ ‫ك‬ ‫غَال‬ ‫وهللا‬ َ [ ‫لا‬ ‫ا‬ ‫شز‬ ‫ي‬ ‫َ،حااَالا‬ ‫ع‬ ‫حا‬ ‫،هلل‬ ‫اذفالا‬ ‫از‬ ‫رع‬ ‫َزحا‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ُذلا‬ ‫زا‬ ‫ا‬ ‫هللب‬‫غ‬‫أ‬ ‫اع‬ ‫ارحاب‬ :‫كزداب‬ ‫ا‬ ‫ية‬ ‫الا‬ ‫حواان‬ ‫هلل‬ ‫ِب‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ت‬ ُ ‫اا‬ ‫و‬ ‫ُا‬ ‫حاع‬ ‫ك‬ ‫لا‬ ‫لل‬