Teknik lompat tinggi gaya guling (straddle) melibatkan melompati mistar dengan badan terbalik sehingga posisi telungkup di atas mistar. Gaya ini mulai dikenal pada tahun 1930-an dan menyebar ke berbagai negara. Terdapat beberapa teknik dasar melakukan gaya ini seperti awalan, tumpuan, melayang di atas mistar, dan pendaratan. Kesalahan umum yang terjadi harus diatasi dengan memperbaiki beberapa aspek se
CARA MENINGKATKAN TEKNIK LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE
1. 1. Pengertian Lompat Tinggi Gaya Guling (Straddle)
Gaya guling perut (straddle) atau Gaya Stradle adalah salah satu gaya yang ada dalam
teknik lompat tinggi, ketika badan melewati mistar dengan cepat diputar dan dibalikkan,
sehingga sikap badan di atas mistar telungkup.
2. Sejarah Lompat Tinggi Gaya Guling (Straddle)
Gaya Guling Perut (belly roll) atau kangkang (straddle) mulai dikenal pada tahun 1930, yaitu
sejak Jim Stewart (Amerika) memakai gaya ini dalam suatu perlombaan. Namun diberbagai
negara gaya ini belum diakui sebagai gaya yang syah (seperti halnya gaya guling sisi), karena
saat melewati mistar peraturan itu dicabut (1934) maka mulai saat itu pula gaya straddle
dengan pesat tersebar keberbagai negara, bersaing dengan gaya guling sisi.
P. Reavis, C. Dumas dan masih banyak lagi pelompat tinggi lainnya mampu melompat mistar
2,15 meter. Bahkan V. Brumei, atlet asal Rusia pernah menciptakan rekor dunia dengan
ketinggian 2, 23 meter.
Cara melakukan Gaya Guling:
1. Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian
yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil.
2. Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan.
3. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas
mistar telungkup.
4. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk.
5. Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan
kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung
tangan dan berakhir pada bahu.
2. Teknik melakukan Lompat Tinggi Gaya Guling (Straddle)
1. Awalan
Gaya Stradle memiliki arah dan sudut awalan yang mirip dengan gaya guling sisi. Bila
seorang atlet saat akan melompat bertumpu dengan kaki kanan, maka awalan dari
samping/serong kanan dan sebaliknya bila bertumpu dengan kaki kiri, awalan dari serong
kiri
2. Tumpuan
Kaki yang digunakan sebagai tumpuan adalah kaki yang terdekat dengan mistar atau kaki
bagian dalam. Sementara kaki bebas diayun kedepan atas.
3. Melayang dan pendaratan
Setelah melonpat dengan tumpuan kaki maka badan akan melayang di atas mistar, badan
tidur telungkup dan sejajar dengan mistar, kedua kaki kangkang (straddle). Kaki bebas,
badan bagian atas (kepala) dan lengan yang sepihak dengan kaki ayun turun terlebih
dahulu (kepala lebih rendah dari pinggul) terus berguling kekanan meluncur kebawah.
Setelah berkembang beberapa lama, saat diatas mistar posisi badan tidak sejajar dengan
mistar, tetapi kepala dan badan tidak sejajar dengan mistar, tetapi kepala dengan badan
melintas mistar terlebih dahulu terus menyelam/menuklik kebawah disebut juga "dive
straddle". Sedangkan kaki tumpu yang saat itu belum melewati mistar dan masih dalam
keadaan tertekuk lutut dapat digerakkan dengan dua cara :
1. Diluruskan atau ditendangkan kebelakang atas, Dengan cara ini, saat mendarat
cenderung dilakukan dengan satu kaki (kaki bebas/ayun) dan tangan hampir
bersamaan terus berguling menjauhi mistar.
2. Dalam sikap lutut masih ditekuk itu, paha ditarik/dibuka menjauhi mistar, sehingga
badan berputar kekanan dan menghadap keatas saat meluncur turun, dengan cara ini
pendaratan dilakukan dengan bagian punggung terlebih dahulu. Secara metodis (bagi
pemula) pendaratan dilakukan dengan bagian kaki ayun/bebas terlebih dahulu.
4. Keuntungan menggunakan gaya straddle:
1. Berat tubuh dapat dibawa keatas dengan segera.
2. Saat di atas mistar sikap tubuh tidur telungkup, sehingga jarak antara titik berat badan
dengan mistar relatif kecil/dekat.
3. Gerakkan kangkang saat melewati mistar merupakan gerakkan yang wajar, mudah
dilakukan dan tidak banyak menuntut tenaga.
3. 4. Saat diatas mistar pelompat sempat melihat mistar, sehingga dapat mengendalikan
gerakkan yang perlu saja.
3. Alat dan Fasilitas
1. Awalan
a. Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m
b. Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
2. Tiang Lompat
Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan
kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.
3. Bilah Lompat
Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan :
a. Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
b. Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk
bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
c. Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
4. Tempat Pendaratan
Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan
ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.
4. Identifikasi Kesalahan Lompat Tinggi Gaya Straddle
1. Awalan kurang baik, kurang cep
2. Pada waktu menumpu kurang kuat menolak kaki tumupan, kurang mengadah
sehingga kecepatan maju tidak berubah menjadi gerak ke atas
3. Pada waktu melewati mistar kepala mendahului melewati mistar, sehingga titik
ketinggian maksimum tidak tepat di atas mistar, tetapi berada di depan atau di
belakang mistar, meskipun sebagian badannya telah melewati mistar, tetapi bagian
yang lain akan menyentuh mistar.
4. 5. Cara Mengatasi Kesalahan Lompat Tinggi Gaya Straddle
1. Memperpendek langkah akhir (pada awalan)
2. Kecondongan badan ke depan
3. Pengangkatan tak penuh dari kaki ayunan
4. Kaki penolak yang bengkok pada saat take-off
5. Kaki penolak naik tanpa dibengkokan
6. Badan dilengkungkan ke belakang di atas mistar
7. Memutar badan pada samping kanan yang semestinya pada bagian perut
8. Rotasi tak cukup dari pinggang pada waktu di atas mistar
6. Hal-Hal Yang Diutamakan Dalam Mengatasi Kesalahan Lompat Tinggi Gaya Straddle
1. Rendahkan titik pusat gravitasi pada saat langkah terakhir
2. Bertolak dan angkatlah vertical ke atas dengan gerakan yang betul dari lengan
3. Angkatlah kaki ayun dengan gerak tendangan
4. Luruskan kaki ayun pada saat ini melewati kaki penolak
5. Angkatlah kaki tolak bengkok ke arah bahu
6. Turunkan kepala dan bahu
7. Turunkan kaki ayun di sebelah lain dari mistar
8. Bukalah keluar dengan kaki tolak
7. Serangkaian gerak Lompat tinggi Gaya Straddle
Gaya Guling Perut (straddle) dengan ayunan lengan secara wajar
Keterangan :
Gambar 1 = Saat akan bertumpu, badan sedikit merendah dan cenderung kebelakang. kaki
tumpu pada bagian tumit terlebih dahulu.
Gambar 2 = kaki ayun (kanan) diayun kuat dan lurus kedepan atas.
Gambar 3-4 = kaki tumpu (kiri) menolak keatas sampai lutut lurus, kedua lengan diayun
keatas.
Gambar 5-6 = diatas mistar badan telungkup, terus berguling, kepala dan badan turun. Agar
lutut kiri tidak meyentuh mistar, pada saat badan mulai bergerak turun lutut segera diluruskan
keatas belakang.
5. Gambar 7-8 = Badan meluncur turun, mendarat dengan tangan kanan terlebih dahulu, terus
berguling menjauhi mistar.
Lompat tinggi Gaya strangle dengan ayunan lengan ganda
Keterangan :
Gambar 1-4 = Saat akan bertumpu kedua lengan diayun serempak keatas - belakang - bawah
terus keatas.
Gambar 3 = Sikap awal saat akan bertumpu badan agak condong kedepan.
Gambar 4 = Kaki ayun (kanan) dan kedua lengan diayun kedepan atas
Gambar 5-6 = Sikap akhir saat bertumpu kaki kiri lurus.
Gambar 7 = Diatas mistar bdan berputar/berguling terus turun naik kebawah
Gambar 8-9 = Kepala dan lengan kanan sudah melewati mistar. Agar kaki kiri tidak
menyentuh mistar, paha kaki kiri di putar/ditarik menjauhi mistar atau dapat pula diluruskan
kebelakang-atas. Mendarat dengan bagian tangan terlebih dahulu, terus berguling menjauhi
mistar.